cover
Contact Name
Yosef Abdul Ghani
Contact Email
yosef.ghani@gmail.com
Phone
+62227100124
Journal Mail Official
kajianpariwisata@ars.ac.id
Editorial Address
Jalan Sekolah Internasional No. 1-2 Antapani Bandung
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Kajian Pariwisata
ISSN : -     EISSN : 26862522     DOI : https://doi.org/10.51977/JIIP
Core Subject : Science, Social,
Jurnal Kajian Pariwisata merupakan Jurnal yang bertujuan untuk mewadahi semua informasi hasil penelitian, telaah pustaka, makalah teknis, dan kajian buku, dari berbagai cabang Pariwisata dan Perhotelan. Diharapkan dengan adanya wadah penerbitan ini dapat berkontribusi dalam penyampaian informasi ilmiah yang merupakan mata rantai proses kegiatan ilmiah Artikel Jurnal kajian pariwisata ini belum pernah diterbitkan sebelumnya. Artikel Terbit secara berkala di Bulan April dan Bulan September setiap Tahunnya. Jurnal Kajian Pariwisata memuat berbagai penelitian di bidang pariwisata. Ruang lingkup Jurnal Kajian Pariwisata meliputi : Manajemen Destinasi, Manajemen Sumber Daya Manusia di Industri Pariwisata Manajemen Perhotelan, Food & Beverages, Ekowisata, Perilaku Turis, Pemasaran Pariwisata, dan Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan..
Articles 50 Documents
Analisis Potensi Dan Daya Dukung Fisik Berbasis GIS Di Desa Pupuan, Gianyar I Nyoman Arto Suprapto; Wayan Pantyasa; Moh. Agus Sutiarso
Jurnal Kajian Pariwisata Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Kajian Pariwisata
Publisher : LPPM STP ARS Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51977/jiip.v5i1.1072

Abstract

Desa Pupuan memiliki potensi daya tarik wisata berupa hamparan persawahan, nuansa pedesaan, karakter permukiman tradisional, dan aktifitas budaya yang dapat dikembangkan menjadi produk wisata unggulan. Sejalan dengan kebijakan Pemerintah Kabupaten Gianyar, kawasan yang memiliki potensi pertanian harus disinergikan dengan pengembangan wisata dengan pola pendekatan desa wisata yang berkelanjutan. Penelitian ini mengkaji bagaimana pemanfaatan teknologi GIS dalam memetakan potensi desa wisata dan analisis daya dukung fisik sehingga persebaran potensi dan permasalahan produk wisata dapat dipetakan secara digital dan dapat dimanfaatkan sebagai dasar penyusunan rencana pengembangan desa wisata. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dimana data diperoleh melalui proses observasi, wawancara dan focus group discussion. Data yang diperoleh selanjutnya dikodefikasikan agar dapat dimasukan dan dianalisi pada aplikasi ArcMap (GIS). Selanjutnya data yang sudah terkodefikasi, dianalisis dengan metode overlay untuk mengetahui Analsis Kemampuan Lahan (AKL) untuk menentukan daya dukung fisik di Desa Pupuan. Hasil akhir dari penelitian ini adalah peta persebaran potensi wisata dan peta kemampuan lahan untuk pengembangan desa wisata. Berdasarkan hasil AKL, Desa Pupuan memiliki kemampuan lahan yang tinggi sehingga sangat cocok untuk pengembangan aktifitas kepariwisataan terutama di Banjar (Dusun) Calo dan Timbul.
Pendeteksian Hubungan Rating Hotel Terhadap Okupansi Hotel Pasca Pandemi Covid-19 Dwi Yustiani
Jurnal Kajian Pariwisata Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Kajian Pariwisata
Publisher : LPPM STP ARS Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51977/jiip.v5i1.1078

Abstract

After the Covid-19 pandemic, Bali tourism began to revive, marked by an increase in hotel occupancy. Digitalization is playing its part in improving tourism in general. This study aims to look at hotel occupancy profiles in the Sarbagita and Non Sarbagita areas and to see how high digital hotel ratings are in the two areas. This study also detects a relationship between hotel ratings and hotel occupancy in the two regions. The data used in this study are VHTS data for 2019 and 2022 sourced from the Central Bureau of Statistics, as well as hotel rating data by utilizing big data. with web scraping technique. This study used descriptive statistics and inferential statistics using the Chi Square test. The research results obtained were changes in hotel occupancy patterns in the Sarbagita area which tended to increase in December after the Covid-19 pandemic. The Chi-Square test shows that there is a relationship between hotel ratings and hotel occupancy for both the Sarbagita and non-Sarbagita areas.
Nilai Modal Sosial Pada Petani Lebah Madu di Desa Wisata Ciburial Didin Syarifuddin
Jurnal Kajian Pariwisata Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Kajian Pariwisata
Publisher : LPPM STP ARS Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51977/jiip.v5i1.1079

Abstract

Fenomena sosial yang terjadi dalam bentuk penurunan tingkat ekonomi yang digambarkan dengan tingginya tingkat kemiskinan dan pengangguran, rendahnya daya beli masyarakat dan penurunan nilainilai budaya, tercermin melalui lemahnya kepercayaan masyarakat yang berujung pada renggangnya hubungan sosial dan rendahnya keperdulian sesama manusia sehingga menjauhkan tercapainya kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan menjelaskan modal sosial yang dibangun melalui aspek nilai dan norma sosial, kepercayaan, kerjasama, jaringan dan partisipasi. Penelitian ini dilakukan pada petani lebah madu di Kampung Cikurutug Desa Wisata Ciburial. Metode kualitatif digunakan melalui wawancara mendalam dengan analisis reduksi dan penyajian data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Kampung Cikurutug tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang sarat dengan nilai-nilai kehidupan. Nilai kehidupan ini menjadi dasar tumbuhnya nilai-nilai modal sosial yaitu nilai dan norma sosial, kepercayaan, kerjasama, jaringan dan partisipasi. Bangunan nilai modal sosial melekat pada setiap anggota masyarakat yang diwariskan secara turun temurun. Nilai ini diyakini sarat makna dan menunjukkan kebenaran, artinya dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat; bermanfaat, artinya memberikan arah yang jelas dalam menjalani kehidupan; dapat menunjukkan pilihan yang tepat dan terbaik; memiliki tujuan yang jelas dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang penuh harmoni dalam membangun Desa Ciburial sebagai Desa Wisata.
Membangun Brand Destination Kampung Rajut Binong Jati Sebagai Tujuan Wisata Belanja Produk Rajutan di Kota Bandung Rahmat Priyanto; Suryana
Jurnal Kajian Pariwisata Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Kajian Pariwisata
Publisher : LPPM STP ARS Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kampung Rajut Binong Jati adalah sentra industri produk rajutan terbesar di Kota Bandung, dimana terdapat sekitar 418 pelaku usaha yang terlibat dalam proses produksi dan penjualan berbagai produk rajutan yang dihasilkan. Permasalahan yang terjadi di Kampung Rajut Binong Jati adalah pada pemasaran produknya. Salah satu upaya untuk mengembangkan proses pemasaran yang belum maksimal adalah dengan merancang brand destination Kampung Rajut Binong Jati sebagai tujuan wisata belanja produk rajutan di kota Bandung. Peneltian ini bertujuan untuk merumuskan tahap-tahap pembentukan brand kampung rajut Binong Jati sebagai tujuan wisata belanja di kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif untuk kemudian dianalisis menggunakan SWOT. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh melalui kegiatan wawancara, observasi secara langsung di lapangan dan diperoleh melalui studi literatur terhadap berbagai informasi dan tulisan yang berkaitan dengan variabel yang diteliti. Hasil penelitian merumuskan 5 tahapan dalam membentuk brand Kampung Rajut Binong Jati sebagai tujuan wisata belanja berbagai produk rajutan di kota Bandung Kata Kunci: Brand Destination, Wisata Belanja, Pemberdayaan Masyarakat Abstract Kampung Rajut Binong Jati is the largest knitting product center in the city of Bandung, where there are around 418 businesses involved in the production and sales of various knitted products. The problem in Kampung Rajut Binong Jati is the marketing of its products. One effort to develop a marketing process that has not been maximized is to design a brand destination of Kampung Rajut Binong Jati as a shopping destination for knitted products in the city of Bandung. This research aims to formulate the stages of brand formation Binong Jati knitting village as a shopping destination in the city of Bandung. The method used in this research is a qualitative descriptive method for later analysis using SWOT. Sources of data in this study were obtained through interviews, direct observation in the field and obtained through literature studies of various information and writings related to the variables studied. The results of the study formulated 5 stages in forming the Kampung Rajut Binong Jati brand as a shopping destination for various knitted products in the city of Bandung Keywords: Brand Destination, Shopping Tourism, Community Empowerment
Perancangan Desain Kemasan Sebagai Media Promosi Produk Kuliner Tradisional Sandi Destian Pratama; Oki Adityawan; Ahmad Fathurrizky
Jurnal Kajian Pariwisata Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Kajian Pariwisata
Publisher : LPPM STP ARS Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51977/jiip.v5i1.1086

Abstract

Kemasan merupakan hal penting untuk menghadapi persaingan bisnis kuliner pada zaman sekarang, selain kemasan harus memiliki fungsi melindungi produk dari berbagai resiko kerusakan, kemasan juga harus memiliki fungsi promosi karena kemasan menunjang penjualan produk dan kemasan juga sangat berpengaruh dalam menanamkan produk dibenak konsumen, sehingga menimbulkan daya tarik lebih kepada konsumen. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk merancang sebuah desain kemasan yang baru untuk produk tahu gejrot khas Cirebon untuk UKM Boga Rasa di kota Bandung dengan metode penelitian kualitatif deksriptif dengan tujuan untuk memenuhi kriteria kemasan yang baik yaitu memenuhi fungsi melindungi produk dan fungsi promosional, sehingga pada akhirnya produk dapat bersaing dengan kompetitor. ABSTRACT Packaging is an important thing to face the competition of culinary business today, besides packaging must have the function of protecting the product from various risks of damage, packaging must also have a promotional function because packaging supports product sales and packaging is also very influential in implanting products in the minds of consumers, causing power pull more to consumers. Therefore, a research was conducted to design a new packaging design for the Cirebon specialty tofu products for the Flavored UKM in the city of Bandung in accordance with good packaging criteria, namely fulfilling the function of protecting the product and promotional functions, so that ultimately the product can compete with competitors.
Social Media Marketing dan Brand Equity Terhadap Customer Response Ria Yuli Angliawati
Jurnal Kajian Pariwisata Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Kajian Pariwisata
Publisher : LPPM STP ARS Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51977/jiip.v5i1.1091

Abstract

Semakin ketatnya persaingan dalam dunia bisnis memicu perusahaan untuk selalu cepat beradaptasi menghadapi perkembangan bisnis saat ini. Untuk menjadi pemenang, perusahaan harus dapat mengimplementasikan strategi yang tepat dalam menarik konsumen untuk pembelian produk dan jasa yang ditawarkan. Saat ini, internet berperan tidak hanya sebagai media dalam pencarian informasi, namun berperan sangat besar sebagai alat marketing. Pemasaran menggunakan internet sebagai alat dikenal dengan istilah internet marketing atau pemasaran digital (digital marketing). Ini merupakan salah satu strategi marketing yang menggunakan media social, dikenal dengan istilah social media marketing. Social media marketing activities mempermudah perusahaan memperkenalkan produk dan jasanya dengan lebih murah, dan dengan sosial media dapat menjangkau lebih luas. Penelitian ini bertujuan untuk menguji adanya implikasi social media marketing dan brand equity terhadap customer response pada instagram Shopee Indonesia. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif verifikatif dengan teknik purposive sampling yang melibatkan 105 reponden dan menggunakan software SPSS 24. Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa secara parsial social media marketing memiliki implikasi positif dan signifikan terhadap customer response, brand equity berimplikasi positif dan signifikan terhadap customer response. Sedangkan secara simultan, social media marketing dan brand equity secara bersama-sama berimplikasi signifikan terhadap customer response pada Instagram Shopee Indonesia.
Mengetahui Penentu Perilaku Pro-Lingkungan Tamu Hotel di Kota Bandung Yosef Abdul Ghani
Jurnal Kajian Pariwisata Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Kajian Pariwisata
Publisher : LPPM STP ARS Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51977/jiip.v5i1.1092

Abstract

Perkembangan industri perhotelan di Kota Bandung semakin berimbas negatif pada lingkungan. Meningkatnya penggunaan listrik hotel dan penggunaan air tanah oleh industri perhotelan di Kota Bandung apabila tidak diantisipasi sejak dini akan berimbas pada generasi yang akan datang. sebagian besar hotel sudah mengadopsi konsep green hotels untuk meminimalkan hal tersebut. Konsep green hotel ini memerlukan dukungan atau peran prilaku pro lingkungan dari tamu hotel tersebut, tamu dapat berperan langsung mengurangi penggunaan sumber daya alam, energy, dan limbah melalui gerakan pro-lingkungan tamu. Namun penentu keputusan tamu untuk berperilaku pro lingkungan di hotel seperti itu belum cukup dieksplorasi. Atas dasar tersebut peneliti ingin lebih lanjut mengetahui faktor penentu tamu dalam melakukan perilaku pro lingkungan tamu di hotel menggunakan theory planned behavior. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan alat pengujiannya menggunakan alat bantu Smart-PLS. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 68 orang. Dari hasil analisis data ditemukan hasil bahwa konstruk TPB mampu menjelaskan pembentukan keputusan tamu untuk berperilaku pro lingkungan (hasil dapat dilihat pada kesimpulan). Kuatnya keyakinan akan manfaat dari perilaku pro lingkungan di hotel, keyakinan normative dan faktor- faktor kontrol menjadi penentu tamu hotel untuk melakukan perilaku tersebut. ABSTRACT The development of the hospitality industry in the city of Bandung is having a negative impact on the environment. The increasing use of electricity and groundwater by the hospitality industry in Bandung, if not anticipated early, will have an impact on future generations. Most hotels have adopted the concept of green hotels to minimize this impact. This concept requires support or pro-environmental behavior from hotel guests. Guests can directly reduce the use of natural resources, energy, and waste through pro-environmental movements. However, the factors that determine guests' decisions to behave pro-environmentally in such hotels have not been sufficiently explored. Therefore, the researcher wants to further explore the determinants of guest behavior in performing pro-environmental behavior in hotels using the Theory of Planned Behavior (TPB). The research method used in this study was a quantitative method with Smart-PLS as the testing tool. The sample used in this study was 68 people. The results of the data analysis found that the TPB construct was able to explain guests' decision-making to behave pro-environmentally (the results can be seen in the conclusion). The strength of beliefs in the benefits of pro-environmental behavior in hotels, normative beliefs, and control factors determine hotel guests' behavior.
Konsep Wisata Industri di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang Dedi Rianto Rahadi; Mochamad Muslih
Jurnal Kajian Pariwisata Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Kajian Pariwisata
Publisher : LPPM STP ARS Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Cikarang memiliki potensi sebagai destinasi wisata industri. Kawasan yang memiliki banyak industri menjadi peluang dan menjadi daya tarik bagi wisatasan. Dukungan pemerintah daerah dan sikap terbuka dunia usaha dalam menerima kunjungan industri menjadi kunci masuk untuk membuat konsep wisata industri. Adanya peluang untuk menumbuhkan investasi baru serta berpeluang meningkatkan potensi pendapatan daerah (PAD) menjadi alasan mengapa konsep industri menjadi peluang dan tantangan. Tujuan penelitian untuk membuat konsep wisata industri agar menumbukan potensi usaha baru serta diharapkan dapat meningkatkan potensi pendapatan daerah (PAD). Metode penelitian dengan pendekatan kualitatif deskriptif serta Teknik PRA (Participatory Rural Appraisal ), dimana memungkinkan pemerintah daerah, masyarakat, dunia usaha terlibat dalam membuat tindakan nyata rencana, pengawasan, dan evaluasi kebijakan yang berpengaruh pada kehidupannya. Untuk mendukung keterlibatan semua pihak yang terkait akan dilakukan wawancara secara mendalam dan Focus Group Disccusion (FGD). Metode wisata industri memiliki konsep berupa kunjungan secara langsung ke sejumlah pabrik produsen produk, dimana pengunjung dapat mengetahui secara detail produk atau jasa. Hasil penelitian memperlihatkan konsep wisata industri harus ada kesedian perusahaan industri serta dukungan pemerintah dalam mewujudkan wisata industri. Wisata industri lebih mengedepankan edukasi bagi wisatawan dan menperkenalkan produk serta bagaimana proses produk tersebut dihasilkan. Kata Kunci : Wisata Industri, Wisata Edukasi, Kawasan Industri ABSTRACT Cikarang has the potential as an industrial tourist destination. Regions that have many industries become opportunities and become an attraction for tourists. The support of the regional government and the open attitude of the business community in accepting industrial visits are the keys to making the concept of industrial tourism. The opportunity to grow new investment and the opportunity to increase local revenue potential (PAD) is the reason why the industrial concept is an opportunity and challenge. The research objective is to create an industrial tourism concept in order to foster new business potential and is expected to increase regional income potential (PAD).The research method is descriptive qualitative approach and PRA (Participatory Rural Appraisal) technique, which allows local governments, communities, businesses to be involved in making concrete actions for planning, monitoring, and evaluating policies that affect their lives. To support the involvement of all parties involved, in-depth interviews and Focus Group Disccusion (FGD) will be conducted. The industrial tourism method has the concept of a direct visit to a number of factories producing products, where visitors can find out in detail products or services. The results showed the concept of industrial tourism must be the availability of industrial companies and government support in realizing industrial tourism. Industrial tourism prioritizes education for tourists and introduces the product and how the product process is produced. Keywords: Industrial Tourism, Educational Tourism, Industrial Estates
Pengembangan Agrowisata Berbasis Tanaman Hias Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat I Gede Adiputra; Nyoman Suprastha; Thea Herawati R
Jurnal Kajian Pariwisata Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Kajian Pariwisata
Publisher : LPPM STP ARS Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki sistem pengelolaan agrowisata, menumbuhkembangkan tingkat partisipasi masyarakat untuk perkembangan agrowisata, meningkatkan kesejahteraan dan swadaya masyarakat sejalan dengan visi dan misi pemerintah Kabupaten Bandung Barat dalam mengembangkan agrowisata, dan untuk meningkatkan pendapatan yang diterima masyarakat melalui agrowisata sebagai akibat dari jumlah kunjungan wisatawan yang makin bertambah. Metode pendekatan yang dilakukan meliputi: (1) model partisipatory rural appraisal (PRA), (2) model entrepreneurship capacity building (ECB), dan (3) model teknologi transfer (TT).Data penelitian diperoleh dari observasi lapangan, wawancara mendalam, Diskusi Kelompok Fokus, dan analisis isi. Data dianalisis menggunakan analisis interaktif dan tematik. Adapun hasil dari penelitian adalah: 1) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan Agrowisata dalam hal ini menyangkut keterlibatan serta partisipasinya dalam pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan operasional penyelenggaraan paket agrowisata, 2) Adanya peningkatan swadana dan swadaya masyarakat untuk mewujudkan visi dan misi pemerintah Kabupaten Bandung Barat dalam mengembangkan agrowisata di Kecamatan Parongpong, 3) Perbaikan sistem pengelolaan agrowisata dengan membentuk kelompok yang bertugas untuk mengelola, memasarkan dan mengoperasikan paket agrowisata secara berkesinambungan, 4) Adanya tambahan penghasilan dengan terciptanya kemasan paket agrowisata dengan berbagai komponennya yang siap dipasarkan dalam bentuk brosur, tersedianya pemandu lokal agrowisata yang profesional, terciptanya demplot percontohan budi daya tanaman hias. Kata Kunci : Agrowisata, Pemberdayaan Masyarakat, Tanaman Hias ABSTRACT The purpose of this research is to improve the agro-tourism management system, develop the level of community participation for the development of agro-tourism, improve the welfare and self-help of the community in line with the vision and mission of the West Bandung Regency government in developing agro-tourism, and to increase the income received by the community through agro-tourism as a result of the amount tourist visits are increasing. The approach taken includes: (1) a participatory rural appraisal (PRA) model, (2) an entrepreneurship capacity building (ECB) model, and (3) a technology transfer (TT) model. The research data were obtained from field observations, in-depth interviews, Focus Group Discussions, and content analysis. Data were analyzed using interactive and thematic analysis. The results of the research are: 1) Increasing community participation in the development of Agro-tourism in this case involves the involvement and participation in the management and implementation of operational activities for the implementation of agro-tourism packages, 2) The existence of an increase in self-financing and community self-help to realize the vision and mission of the West Bandung Regency Government in developing agro-tourism in Parongpong District, 3) Improvement of agro-tourism management system by forming groups tasked with managing, marketing and operating agro-tourism packages in a sustainable manner, 4) The existence of additional income by creating agro-tourism packages with various components that are ready to be marketed in the form of brochures, the availability of local agro-tourism guides professionally, the creation of demonstration plots of ornamental plant cultivation. Keywords: Agrotourism, Community Empowerment, Ornamental Plants
Penguatan Lembaga Ekonomi Desa dalam Mendorong Pariwisata di Daerah Khaidarmansyah; Ridwan Saifuddin
Jurnal Kajian Pariwisata Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Kajian Pariwisata
Publisher : LPPM STP ARS Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor apa saja yang memengaruhi kinerja unit usaha pariwisata Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa), dengan mengambil lokus pada BUM Desa Mandiri Bersatu, Gisting, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Secara teoritis faktor yang mempengaruhi kinerja unit usaha pariwisata dapat dikelompokkan berdasarkan “Model 5M” (man, money, materials, machine, method). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan alat analisis diagram sebab-akibat atau diagram tulang ikan (Fishbone Diagram). Berdasarkan identifikasi terhadap lokus penelitan, empat faktor yang berpengaruh adalah man (people), money, infrastruktur, dan management. Dari empat katagori tersebut, faktor SDM (people) menjadi persoalan paling krusial dalam operasional unit usaha pariwisata BUM Desa, terkait masih lemahnya pendidikan, keterampilan, kemampuan manajerial, serta komitmennya dalam memajukan lembaga ekonomi desa. Keterbatasan infrastruktur pendukung pariwisata juga menjadi kendala pengembangan usaha pariwisata di daerah. Manajemen yang dijalankan pada BUM Desa tidak focus pada unit usaha pariwisata semata, melainkan tersebar dalam unit-unit usaha yang lain dan belum terintegrasi. Pengembangan usaha pariwisata melalui lembaga ekonomi desa BUM Desa Mandiri Bersatu membutuhkan intervensi SDM dengan kompetensi mumpuni untuk mengelola dan mengembangkan bisnis pariwisata, sehingga pemanfaatan teknologi informasi dan media online dapat diwujudkan. Kata kunci: pariwisata, desa, kinerja, kompetensi. ABSTRACT This study aims to look at what factors affect the performance of The Village-Owned Tourism Business Unit (BUM Desa), became the objective of this study, by taking the locus at BUM Desa Mandiri Bersatu, Gisting, Tanggamus Regency, Lampung Province. Factors affecting the performance of tourism business units are grouped based on the "5M Model" (man, money, materials, machine, method). This study uses qualitative methods using a causal diagram analysis tool or fishbone diagram (Fishbone Diagram). Based on identification of the research locus, four influential factors are man (people), money, infrastructure, and management. From all four factors, people factor is the most crucial issue in the operation of the BUM Desa tourism business unit, due to the lack of education, skills, managerial abilities, and commitment in advancing village economic institutions. The limited supporting infrastructure for tourism has also become an obstacle to the development of tourism businesses in the region. The management carried out at BUM Desa is not focused on one business unit (tourism), but is spread over other business units and is not yet integrated. The development of tourism businesses through the village economic institutions BUM Desa Mandiri Bersatu requires HR intervention with competent competence to manage and develop the tourism business, so that the use of information technology and online media can be realized. Keywords: tourism, village, performance, competence.