cover
Contact Name
Bahril Hidayat
Contact Email
jurnaljpiapi@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnaljpiapi@gmail.com
Editorial Address
Faculty of Psychology and Socio-cultural Sciences. (Dr. Soekiman Wirjosandjojo Building) Universitas Islam Indonesia. Jln. Kaliurang KM 14.5 Sleman, Yogyakarta. Indonesia.
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Psikologi Islam
ISSN : 18581161     EISSN : 25499297     DOI : https://doi.org/10.47399/jpi
Jurnal Psikologi Islam Focus and Scope is integration of Psychology and Islamic values, such as Islamic psychology measuring instruments, Islamic psychology intervention, Study of classical and modern Islamic Psychology, Study of classical and modern Islamic Psychology figures, Muslim community, Islamic spirituality and religiosity, Study of developing Islamic psychology concept from Al-Quran and Hadith, Study of the concept of the moral in psychological development.
Articles 85 Documents
DARI KALAM SAMPAI KE API: Psikologi Islami Kemarin, Kini, Esok Hanna Djumhana Bastaman
Jurnal Psikologi Islam Vol. 1 No. 1 (2005)
Publisher : Asosiasi Psikologi Islam (API) - Himpsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.758 KB)

Abstract

Tulisan ini bermaksud menggambarkan perjalanan pengembangan psikologi Islami di Indonesia. Diawali oleh penerbitan Jurnal Psikologi Islami KALAM, munculnya berbagai aktivitas dan publikasi ilmiah, masuknya mata kuliah psikologi Islami dalam kurikulum pendidikan psikologi di berbagai perguruan tinggi, hingga terbentuknya organisasi profesi yang secara khusus berupaya melakukan pengembangan psikologi Islami, yaitu Asosiasi Psikologi Islami (API). Tulisan ini juga menegaskan perbedaan psikologi Islami dan psikologi kontemporer pada umumnya. Psikologi Islami adalah sebuah corak psikologi yang berlandaskan citra, wawasan, konsep dan filsafat manusia (menschanschauung) menurut ajaran Islam. Itulah yang paling membedakan Psikologi Islami dengan corak-corak psikologi kontemporer. Citra dan filsafat manusia menurut ajaran Islam menunjukkan bahwa fitrah atau hakikat manusia adalah suci dan beriman, memilikir ruh dan memiliki martabat tinggi sebagai khalifah Tuhan di muka bumi. Psikologi Islami secara eksplisit mengakui adanya dimensi ruhaniyyah di samping tridimensional organobiologi, psiko-edukatif dan sosio-kultural yang sampai saat ini dianut oleh psikologi dan psikiatri modern. Kata Kunci: Psikologi Islami, KALAM, API
PENGEMBANGAN PSIKOLOGI ISLAM MELALUI PENDEKATAN STUDI ISLAM Abdul Mujib
Jurnal Psikologi Islam Vol. 1 No. 1 (2005)
Publisher : Asosiasi Psikologi Islam (API) - Himpsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.92 KB)

Abstract

Tulisan ini bermaksud untuk menjelaskan kemungkinan diintegrasikannya teks Islam dan Psikologi. Argumentasi dasar dari integrasi Psikologi dan Islam itu adalah bahwa hubungan yang simbiotik di antara keduanya harus terjadi. Keyakinan (credo) dan peribadatan yang benar harus ditopang oleh ilmu pengetahuan, dan sebaliknya ilmu pengetahuan yang bermanfaat harus memberikan peningkatan keimanan dan peribadatan. Selanjutnya, penulis mendeskripsikan berbagai persoalan yang terjadi dalam upaya integrasi tersebut. Dari beberapa permasalahan yang teridentifikasi itu, penulis menawarkan pengembangan Psikologi Islami melalui pendekatan studi Islam, yaitu eksplorasi Psikologi Islam dari ajaran Islam sendiri, menggunakan ayat-ayat kawniyah maupun qauliyah sebagai postulat utama untuk menggali premis minor. Kata Kunci: Psikologi Islam, Studi Islam, Ayat Qawliyah dan Kawniyah.
REFLEKSI PSIKOLOGI ISLAMI Fuad Nashori
Jurnal Psikologi Islam Vol. 1 No. 1 (2005)
Publisher : Asosiasi Psikologi Islam (API) - Himpsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.658 KB)

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengomentari sejumlah isu yang berkembang dalam pergumulan pengembangan wacana psikologi Islami. Penulis berpandangan bahwa sekalipun terbuka terhadap urutan kerja pengembangan psikologi Islami, yang paling direkomendasikannya adalah melakukan perumusan teori dulu, merisetnya dan baru setelah itu mengaplikasikannya. Isu berikutnya yang ditanggapinya adalah upaya-upaya mensinkronkan antara ayat-ayat qauliyah (wahyu, al-Qur’an, dan al-Hadits) dengan ayat-ayat kauniyah (pengalaman empiris). Menurutnya, pengembangan psikologi Islami hendaknya tetap memprioritaskan pengembangan ilmu yang berdasarkan ayat-ayat qauliyah, tetapi tetap memberi peluang untuk melakukan pola-pola pengembangan psikologi dengan bertitik tolak dari isu-isu yang berkembang dalam dunia psikologi. Kata Kunci: Psikologi Islami, Refleksi
PROPHETIC INTELLIGENCE: Construct Development and Empirical Test for Its Role in The Perception of Unethical Conduct among Indonesian Goverment Employess Hamdany B. Adz Dzaky; Sus Budiharto; Irwan Nuryana Kurniawan; Bagus Riyono
Jurnal Psikologi Islam Vol. 1 No. 1 (2005)
Publisher : Asosiasi Psikologi Islam (API) - Himpsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.295 KB)

Abstract

The current study is a part of a continous study on prophetic intelligence. The current study reports the construct building of prophetic intelligence. Prophetic intelligence is an integrated and holistic intelligence, which is developed from Islamic text. The dimensions that represent prophetic intelligence consist of intellectual intelligence, pyschological intelligence (emotion and adversity) and spiritual intelligence. The new construct is translated into a new measure called Prophetic Intelligence Scale. The resulte show an early empirical support for its contruct validity. A positive significant intercorrelations among four dimensions were found. Items were loaded into four different mentioned dimensions. The report also intelligence workshop in the perception of unethical conducts among goverment employees in Indonesia. Practical implications and suggestions for future research are discussed. Key words: Prophetic Intelligence, adversity, emotional, spiritual, intellectual, unethical conducts.
KEPERCAYAAN EKSISTENSIAL REMAJA JAWA: Studi di Desa Tlogorejo, Purwodadi, Purworejo, Jawa Tengah Muhammad Idrus
Jurnal Psikologi Islam Vol. 1 No. 1 (2005)
Publisher : Asosiasi Psikologi Islam (API) - Himpsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.333 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua terhadap status identitas, kepercayaan eksistensial, dan orientasi nilai budaya. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Struktural Equation Models (Ferdinand, 1985; dan menggunakan program Lisrel 8,0 sebagai program analisisnya). Penelitian ini menggunakan 318 remaja ini berlokasi di daerah Keluruhan Tlogorejo, Kecamantan Purwodadi, Kabupaten Purworejo, Propinsi Jawa Tengah sebagai subjek penelitian. Alat ukur yang digunakan adalah skala dan kuesinoner. Berdasarkan analisis data, penelitian menunjukkan hasil sebagai berikut: (1) model yang diajukan fit dengan data empirik di lapangan, (2) perkembangan kepercayaan eskistensial tidak berkembanga searah perkembangan usia kronologis, (3) Pola asuh orang tua ternyata tidak memiliki efek langsung terhadap identitas, tapi melalui orientasi budaya. Pola asuh orang tua memiliki efek langsung atau pun tidak langsung terhadap eksistensial remaja. Efek tidak langsung pola asuh orang tua terhadpa kepercayaan eksistensial terjadi melalui orientasi nilai budaya dan status identitas. (4) Interaksi teman sebaya memiliki efek langsung atau pun tidak langsung terhadap status identitas, kepercayaa eksistensial remaja dan orientasi nilai budaya. Selain itu juga diketahui adanya efek tidak langsung interaksi teman sebaya terhadap kepercayaan eksistensial remaja melalui status identitas dan orientasi nilai budaya, sedangkan efek tidak langsung interaksi teman sebaya terhadap status identitas melalui orientasi budaya: (5) Orientasi nilai budaya memiliki efek positif terhadap status identitas. Selain itu, orientasi nilai budaya memiliki efek positif baik langsung atau pun tidak langsung terhadap kepercayaan eksistensial. Efek tidak langsung orientasi nilai budaya terhadap kepercayaan eksistensial terjadi melalui status identitas. (6) Ada interaksi segitiga antara orientasi nilai budaya, status identitas dan kepercayaan eksistensial. Bagi orang Jawa terasa sulit untuk menentukan acara baik dalam hal memilih antara budaya dan agama sebagai jati dirinya. Pilihan yang mungkin sebagaimana selama ini ditempuh masyarakat Jawa adalah menggabungkan keduanya, yang dikenal sebagai “kejawen”, yaitu sinkretisme antara budaya dan agama. Kata Kunci: Kepercayaan Eksistensial, Pola asuh, Interaksi teman sebaya, orientasi nilai budaya dan status identitas.
PENCEGAHAN TERORISME DENGAN PENDEKATAN ISLAMIC INDEGENOUS PSYCHOLOGY Achmad Mubarok
Jurnal Psikologi Islam Vol. 1 No. 1 (2005)
Publisher : Asosiasi Psikologi Islam (API) - Himpsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.562 KB)

Abstract

Tulisan ini bermaksud memotret fenomena terorisme global. Terorisme secara garis besar dibedakan menjadi dua teroris kuat dan teroris terpojok. Terorisme kuat dilakukan oleh negara (seperti Amerika dan Israel) dan terorisme terpojok seperti orang-orang dan kelopok yang merasakan ketidakadilan. Teroris terpojok –hakikatnya adalah pejuang ideologi— melakukan sepak terjangnya dengan dimotivasi oleh niat membela saudara-saudaranya di belahan dunia lain yang mengalami ketidakadilan. Ada campuran antara jihad dan kemarahan. Ketika mereka berhasil melakukan aktivitas yang merugikan ketidakadilan, seperti bom yang merugikan kepentingan Amerika, Australia dan Israel, mereka merasa berhasil mencapai tujuannya. Tidak lah aneh ketika akhirnya Amrozi tersenyum, yang terkenal dengan senyum Amrozi. Kata Kunci: Terorisme, Islamic Indegenous Psychology, Senyum Amrozi
TERAPI RUQYAH SEBAGAI SARANA MENGOBATI ORANG YANG TIDAK SEHAT MENTAL Perdana Akhmad
Jurnal Psikologi Islam Vol. 1 No. 1 (2005)
Publisher : Asosiasi Psikologi Islam (API) - Himpsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.272 KB)

Abstract

Tujuan tulisan ini adalah untuk menjelaskan pengaruh dan tahapan terapi ruqyan untuk menyembuhkan berbagai gangguan mental. Terapi ruqyah sendiri adalah terapi yang menggunakan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan al-Hadits sebagai media untuk menyembuhkan berbagai gangguan mental. Berbaga ayat suci Al-Qur’an dan al-Hadits menjelaskan pengaruh penggunaan terapi ruqyah. Agar proses terapi ruqyah dapat berlangsung efektif, maka ia perlu dilakukan melalui serangkaian tahapan, yaitu (1) persiapan sebelum psikoterapi ruqyah, yang meliputi berwudlu, mendengarkan nasihat-nasihat agama dan petunjuk pelaksanaan terapi ruqyah, serta berbaring dengan mengambil sikap relaksasi tubuh (otot) yang enak dan nyaman dan relaksasi pikiran, (2) pelaksanaan psikoterapi ruqyah masal, yang terdiri atas aktivitas mendengarkan lantunan ayat suci al-Qur’an dengan khusyuk dan adanya sensasi yang terjadi selama prosesi mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur’an, (3) pelaksaan konseling dan ruqyah pada diri pasien secara pribadi, yang terdiri atas pemberian konseling dan terapi ruqyah khusus. Kata Kunci: Terapi Ruqyah, tidak sehat mental
AGAMA, PSIKOLOGI KOVERSI, DAN MUALAF AHMAD MUHAMMAD DIPONEGORO
Jurnal Psikologi Islam Vol. 3 No. 5 (2007)
Publisher : Asosiasi Psikologi Islam (API) - Himpsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kata-kata muallaf sering dikaitkan dengan koversi agama, atau apabila dikaitkan dengan psikologi, disebut sebagai salah satu bagian dari studi psikologi konversi agama ( The Psychology of Religious Conversion), karena dalam pskikologi konversi agama tidak hanya mebicarakan masalah muallaf, tapi juga perpindahan agama secara umum. Misalnya dari katolik ke Budha, atau ke sekte lain yang dianggap berbahaya. Saat ini isu konversi agama adalalha topik yang kontroversial, tetapi jugamemiliki kebenaran. Kontroversial karena sering dianggap sebagai biang kerusakan. Kerusakan dilingkungan keluarga, kesusaka dilingkungan masyarakat, bahkan kerusakan terhadap diri sendiri apabila individu melakukan konversi dengan cara yang tidak benar aau kurang hati-hati. Kadang-kadang koversi dapat membuat suasana menjadi destruktif. Tulisan ini mencoba menerapkan teori intrepetative yang dikembangkan dari ide Heidegger dalam ilmu psikologi untuk menjelaskan perilaku individu yang melakukan konversi, khususnya dari non muslim menjadi muslim (muallaf) Kata kuci : Psikologi konversi agama, muallaf, hermeneutic.
FENOMENA MUALLAF: KONVERSI AGAMA SEBAGAI PEMENUHAN MAKNA HIDUP PIHASNIWATI PIHASNIWATI
Jurnal Psikologi Islam Vol. 3 No. 5 (2007)
Publisher : Asosiasi Psikologi Islam (API) - Himpsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bermaksud untuk menggambarkan bagaiamana fenomena muallaf sebagai bentuk konversi agama yang memuat upaya mereka untuk memperoleh makna hidup. Baimmana mereka memaski keyakinan barunya dan mempertahankan keyakinan tersebut bahkan membaginya pada dunia. Hal-hal diatas dianalisis dengan teori kebermaknaan hidup menurut pengagas Logoterapi Victor Frankl. Banyak ditemukan, mereka yang mengalami keraguan dan kemudian konversi agama, justru berasal dari kalangan nonmuslim yang taat pada agama mereka terdahulu. Ini berarti, mereka menemukan makna hidup melalui penghayatan gama. Ketika agama yang mereka yakini mereka ragukan kebenaranya, pada usah (komitmen) untuk menemukan makna itu kembali dalam ajaran agama yang lain, hingga pilihan mereka jatuh pada Islam. Karena status makna yang objektif itu menuntut atau menetang seseorang mencapainya. Komitmen ini membuat mereka menaggung penderitaan atas pilihan sikapnya sebagai cara mereka memberikan makna terhadap hidupnya. Kata Kunci : muallaf, konversi agama, pemenuhan makna hidup.
”MENGAPA ISLAM PILIHANKU?”: PSIKOLOGI SPIRITUAL DAN SITUASI INDIVIDU MUALLAF ERIKA S. KUSUMAPUTRI
Jurnal Psikologi Islam Vol. 3 No. 5 (2007)
Publisher : Asosiasi Psikologi Islam (API) - Himpsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bermaksud mengulas pengalaman ruhani seorang wanita pindah agama dari keyakinan kristiani menjadi wwanita muslimah. Ia menjadi muallaf melalui dua hal, yaitu doa yang dipanjatkan kepada Yang Maha Kuasa dan proses belajar pada oranglain. Situasi individu tanpa bimbingan atau petunjuk Yang Maha Kuasa memunculkan kebutuhan untuk mendapatkan hidayah yang sesungguhnya. Dalam situasi seperti ini, seseoarang akan menyampaikan doa yang ikhlas kepada Yang Maha Kuasa. Perubahan Keyakinan narasumber juga hasil mengamati perilaku sekitar tentang cara menjalankan ibadah yang berbeda dengan keyakina sebelumnya, dan hasil mebava buku-buku cerita serta hadits-hadits yang disediakan suami. Apa yang terjadi pada subjek selama 6 tahun perkawinan (sebelum menjadi muallaf) secara tidak disadari merupakan suatu pembelajaranyang dilakukan suami. Sang suami berperan sebagai role model bagi subjek. Selanjutnya dinamika proses attention, retention, dan motor reproduction berinteraksi dalam memperkuat dan mewujudkan perubahan keyakinan. Kata kunci : Islam, psikoloi spiritual , proses belajar.