cover
Contact Name
Nursan
Contact Email
mnursan@yahoo.co.id
Phone
+6281915849785
Journal Mail Official
jurnal.agroteksos@unram.ac.id
Editorial Address
Jl. Majapahit No 62 Mataram, NTB, Indonesia
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Agroteksos
Published by Universitas Mataram
ISSN : 08528268     EISSN : 26854368     DOI : https://doi.org/10.29303/agroteksos
Agroteksos merupakan jurnal pertama yang diterbitkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Agroteksos terdaftar di LIPI dengan p-ISSN (p-ISSN No. 0852-8268) pada 25 Mei 2007, dan e-ISSN (e-ISSN No. 2685-4368) pada 19 Juli 2019, Agroteksos menerbitkan minimal 6 artikel dalam satu edisi yang terbit 3 kali dalam setahun. Untuk peningkatan kualitas, Agroteksos telah menggunakan sistem jurnal online OJS 3. Agroteksos adalah Jurnal Ilmiah Pertanian yang memuat tulisan-tulisan hasil penelitian dan gagasan ilmiah di bidang Ilmu Pertanian, yang meliputi aspek Agronomi (termasuk kajian Pemuliaan, Produksi dan Perlindungan Tanaman, dan Ilmu Tanah), Teknologi dan Sosial Ekonomi Pertanian ( Agroteksos). Agroteksos diterbitkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Mataram tiga kali dalam setahun (April, Agustus, dan Desember). Redaksi menerima artikel dalam bahasa Indonesia dan Inggris, baik dari universitas maupun luar universitas, baik dari dalam maupun dari luar negeri.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 13 No 4 (2003): Jurnal Agroteksos januari 2003" : 7 Documents clear
3. DINAMIKA LENGAS TANAH DAN PERTUMBUHAN AKAR TANAMAN KEDELAI PADA BERBAGAI TINGKAT KEPADATAN TANAH H.M. Tarudi; IGM. Kusnarta; Mahrup Mahrup
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 13 No 4 (2003): Jurnal Agroteksos januari 2003
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.388 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian rumah kaca untuk mengkaji dinamika lengas tanah dan pertumbuhan akar serta hasil tanaman kedelai, varitas Wilis, pada berbagai tingkat pemadatan tanah telah dilakukan sejak bulan September hingga Desember 2002. Tanah vertisol ditempatkan pada wadah dari kayu dengan ukuran luas permukaan 20 cm x 20 cm, dan tinggi 70 cm sebelum dilakukan pemadatan. Enam perlakuan kompaksi yang diuji meliputi: tanpa ditekan (kontrol), ditekan hingga kepadatan 100; 200, 300, 400 dan 500 kPa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemadatan tanah yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata pada dinamika lengas di dalam profil tanah. Pemadatan hingga 500 kPa menghasilkan jumlah kandungan lengas jauh di bawah kondisi kapasitas lapang, yaitu mendekati kondisi titik layu. Pertumbuhan akar tanaman kedelai yang dinyatakan dengan panjang akar dan jumlah nodul menunjukkan gejala yang sangat terhambat pada perlakuan pemadatan yang tertinggi (500 kPa). Panjang akar dan jumlah nodul pada pemadatan 500 kPa tersebut, masing-masing adalah 7,5 cm dan 25,3 buah. Panjang akar pada perlakuan pemadatan tertinggi ini terhambat hingga 66% dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Hasil tanaman yang dinyatakan oleh jumlah polong berisi menunjukkan perbedaan antar perlakuan pemadatan tanah. Semakin tinggi pemadatan tanah, maka jumlah polong yang dihasilkan semakin rendah. Jumlah polong terendah (51,3 buah/pot) diperoleh pada tingkat pemadatan tanah 500 kPa. Jumlah tersebut 50 % lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan kontrol. ABSTRACT Green house experiment was conducted to evaluate the effect of soil compaction on water dynamic in the soil profile from 0 to 60 cm depth, root length, and yield of soybean varietyof wilis from September to December 2002. Vertiosol soils were placed into the box made from wood with the surface area of 20 cm x 20 cm, and 70 cm depth before pressed to some degree of compaction as the treatments. There were six treatments evaluated i.e.: without pressure (control), compaction 200, 300, 400, and 500 kPa. Results of the experiment indicate that degree of compaction has a significant effect on soil water dynamic through the soil profile. The soil compaction up to 500 kPa resulted in the lowest soil moisture, that is close to the wilting point. Root length and number of effective nodule were highly inhibited by the soil strength of 500 kPa up to 66%. The average of root length and number of nodule were 7.5 cm and 25.3, respectively. Crop yield, which was indicated by number of filled pods was significantly different among treatments. The higher degree of soil compaction, the lower number of filled pods. The filled pods under 500 kPa soil strength was 50% lower compared to that of control.
4. PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG SEMI YANG DITANAM DENGAN KERAPATAN DAN ORIENTASI BERBEDA I Komang Damar Jaya
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 13 No 4 (2003): Jurnal Agroteksos januari 2003
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.499 KB)

Abstract

ABSTRAK Tulisan ini melaporkan hasil penelitian pengaruh kerapatan dan orientasi tanam terhadap pertumbuhan tanaman jagung manis dan hasil jagung semi. Sebuah percobaan dengan menggunakan rancangan petak terbagi yang melibatkan perlakuan kerapatan dan orientasi tanam telah dilaksanakan di Kecamatan Narmada, Lombok Barat. Kerapatan tanam yang diuji adalah 143.000 tanaman/ha, 95.000 tanaman/ha, 71.000 tanaman/ha, dan 48.000 tanaman/ha, serta orientasi penamanam utara-selatan dan timur-barat. Orientasi penanaman diletakkan pada petak utama dan kerapatan tanam diletakkan pada anak petak. Semua pelakuan memiliki tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya kerapatan tanam yang berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan jagung manis (indeks luas daun dan biomassa) dan hasil jagung semi. Indeks luas daun, biomassa dan hasil tertinggi diperoleh dari perlakuan kerapatan 143.000 tanaman/ha diikuti berturut-turut oleh perlakuan kerapatan 95.000 tanaman/ha, 71.000 tanaman/ha, dan 48.000 tanaman/ha. Tidak ada tanda-tanda terjadi kompetisi, baik di bawah permukaan tanah maupun di atas permukaan tanah pada kerapatan tanaman tertinggi dalam menghasilkan jagung semi. ABSTRACT This article reports on the effect of population densities and row irientations on growth of sweet corn and yield of baby corn. An experiment employing a split-plot design was conducted in Narmada district, West Lombok. The population densities tested were 143,000 plants ha-1, 95,000 plants ha-1, 71,000 plants ha-1, and 48,000 plants ha-1, while the row orientations were north-south and east-west. Row orientations were allocated as the main plots and population densities were assigned as sub plots. All treatments were replicated three times. The results show that only population densities affected plant growth (leaf area index and plat biomass) and baby corn yield. The highest leaf area index, biomass and yield were gained from the highest population density followed by the population densities of 95,000 plants ha-1, 71,000 plants ha-1, and 48,000 plants ha-1, respectively. In producing sweet corn, there were no signs of competition, both below and above the ground in the highest population density.
5. RESPON TANAMAN TOMAT TERHADAP BERBAGAI DOSIS KOMPOS JERAMI PADI DAN PEMBERIAN BIOAKTIVATOR JAMUR Trichoderma Harzianum Ni Ketut Sridanti; I Made Sudantha
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 13 No 4 (2003): Jurnal Agroteksos januari 2003
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.695 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis kompos jerami padi yang dicampur dengan bioaktivator {bahan aktif (b.a.) jamur T. harzianum} yang dapat merangsang pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan percobaan rumah kaca menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 10 perlakuan yang diulang tiga kali, yaitu: 0 g, 30 g, 90 g, 150 g dan 210 g kompos/tanaman tanpa dicampur dengan bioaktivator; 0 g, 30 g, 90 g, 150 g dan 210 g kompos/tanaman dicampur dengan bioaktivator. Data dianalisis menggunakan Analisis Varian dan uji BNJ pada taraf nyata 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pemberian kompos jerami padi yang dicampur dengan bioaktovator (b.a. jamur T. harzianum) dapat memperbaiki kondisi pertumbuhan tanaman tomat yang ditandai dengan tinggi tanaman, berat berangkasan, jumlah buah dan berat buah yang lebih baik. Dosis yang diperlukan agar dapat merangsang pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik dan memberikan hasil tomat yang lebih tinggi adalah 150 dan 210 g/tanaman (setara dengan 5 dan 7 ton/ha) yang dicampur dengan bioaktivator. ABSTRACT The objective of this research was to determine the doses of rice straw compost mixed with bioactivator on improving growth and yield of tomato plant. The experiment was conducted in green house based on a Completely Randomized Design with 10 treatments each being replicated three times, i.e. 0 g, 30 g, 90 g, 150 g and 210 g per plant without mixed bioactivator and 0 g, 30 g, 90 g, 150 g and continued with 210 g per plant mixed with bioactivator. The data was analyzed using analysis of variance and Honestly Significant Difference in 5 % significant level. The result of this research showed that utilization of rice straw compost mixed with bioactivator (active ingredient the fungus T. harzianum) improved plant height, biomass straw weight, number of fruit and weight of fruit per plant. Doses require to improve plant growth and yield of tomato are 150 and 210 per plant (equivalent to 5 and 7 ton/ha) mixed with bioactivator.
1. ISOLASI DAN DETEKSI GEN HOMOGLUTATION SINTETASE BINTIL AKAR LEGUM LIAR DENGAN TEKNIK PCR V.F. Aris Budianto; Sunarpi Sunarpi
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 13 No 4 (2003): Jurnal Agroteksos januari 2003
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.075 KB)

Abstract

ABSTRAK Rendahnya kadar homoglutation akibat tidak aktifnya enzim homoglutation sintetase, menyebabkan terhambatnya fiksasi nitrogen bintil akar tanaman legum pada kondisi defisit air. Artikel ini melaporkan proses isolasi dan subklon gen homoglutation sintetase (hGSHS) pada bintil akar beberapa jenis legum liar dengan menggunakan pendekatan teknik PCR (Polymerase Chain Reaction). Percobaan diawali dengan isolasi DNA genom bintil akar, yang dilanjutkan dengan deteksi gen hGSHS menggunakan teknik PCR. Fragmen DNA produk PCR sesuai panjang basa gen hGSHS (654 bp), dimurnikan dengan kolom PGX (kit invitrogen), dan disubklon pada vector TOPO. Kebenaran keberadaan gen target pada vector dilakukan analisis koloni PCR, dan sequen gen target menggunakan DNA sequencer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gen hGSHS telah berhasil disubklon pada vector TOPO, dengan arah yang sesuai dengan konstruksi yang ditetapkan. ABSTRACT Low homogluthatione content as a result of inactively homogluthation synthetase, inhibits nitrogen fixation by root nodules of legumes grown under water deficit condition. This article reports the isolation and subcloning process of homogluthatione synthetase gene (hGSHS) on root nodules of wild type legumes using PCR technique. The experiment was initiated by the isolation of DNA genom from root nodules of several legumes. Then, hGSHS gene was detected using PCR. Fragment DNA as long as 654 bp (hGSHS gene) was purified using PGX column (Invitrogen kit), and subcloned into TOPO cloning vector. The existance of gene target in the vector, it was confirmed by colony PCR and DNA sequent analysis. The results shown that hGSHS gen was successfully subcloned on TOPO cloning vector whith right direction according to construct has been regulated.
6. POTENSI INSEKTISIDA NON-KIMIAWI SINTETIK DALAM KONSERVASI PREDATOR ULAT GRAYAK (Spodoptera litura F.) PADA TANAMAN KEDELAI M. Sarjan
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 13 No 4 (2003): Jurnal Agroteksos januari 2003
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.567 KB)

Abstract

ABSTRAK Untuk mengurangi ketergantungan pada penggunaan insektisida kimia, maka perlu dicari metode alternatif untuk mengendalikan hama ulat grayak (Spodoptera litura F.) pada tanaman kedelai. Pada penelitian ini telah dicoba untuk melihat pengaruh insektisida non-kimiawi sintetik terhadap populasi hama Spodoptera litura dan bagaimana potensinya dalam upaya konservasi predator hama tersebut. Insektisida non-kimia sintetis yang diuji pada penelitian ini adalah insektisida nabati dari esktrak nimba (Azadiractin) dan srikaya (Squamosin) serta insektisida hayati Bacillus thuringiensis (Bt) yang dibandingkan dengan insektisida kimia Sumithion 50 EC.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga jenis insektisida non kimia sintetis yang di uji baik nimba, srikaya maupun B. thuringiensis mempunyai efektivitas yang sama terhadap penelanan populasi S. litura pada tanaman kedelai, namun ketiganya tidak menekan populasi predator Lycosa pseudoannulata, Cenocepalus longipennis dan Oxyopes javanus kecuali terhadap populasi Coccinella repanda. Insektisida kimia sintetis Sumithion 50 EC lebih mampu menekan populasi S. litura , namun cenderung mampu membunuh musuh alami berupa predator dibandingkan dengan ketiga jenis insektisida non-kimia sintetis. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa insektisida non-kimia sintetis mempunyai potensi untuk menekan populasi S.litura dan melestarikan populasi musuh alami berupa predator pada tanaman kedelai. ABSTRACT In order to reduce the use of chemical insecticides, it is needed to find out alternative methods to control the army worm (Spodoptera litura F.) on soybean crop. This investigation tried to determine the effect of non- synthetic chemical insecticides against Spodoptera litura and their potency in conserving the predators of the pest. The non- synthetic chemical insecticides tested in this study were botanical insecticides such as Azadiractin and Squamosin as well as microbial insecticide, Bacillus thuringiensis (Bt) that were compared with chemical insecticide, Sumithion 50 EC. The results show that the non- synthetic chemical insecticides have the same effectivity against S. litura, but there is no effect to the predators Lycosa pseudoannulata, Cenocepalus longipennis and Oxyopes javanus , except against Coccinella repanda, the chemical insecticide Sumithion 50 EC tends to kill both the insect pest and predators. Therefore, it can be concluded that the non-chemical insecticides have a potency to control the population of S.litura and to conserve the predators on soybean cultivation.
2. SELEKSI BIAK RHIZOBIUM DARI GUNUNG HALIMUN TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN Pterocarpus indicus DI RUMAH KACA Sri Purwaningsih
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 13 No 4 (2003): Jurnal Agroteksos januari 2003
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.552 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian tentang seleksi biak Rhizobium dari Gunung Halimun terhadap pertumbuhan Pterocarpus indicus di rumah kaca telah dilakukan, yang bertujuan untuk mendapatkan biak Rhizobium yang efektif dan efisien dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman P. indicus. Penelitian dilakukan di rumah kaca Bidang Mikrobiologi, Pusat Penelitian Biologi-LIPI, dengan menggunakan tanah dalam pot-pot plastik. Biak Rhizobium yang digunakan terdiri dari: Nomor 2 GH, 3 GH,. 6 GH, 9 GH, 10 GH, 11 GH.12 GH, 15 GH, 16 GH, 17 GH, 18 GH.19 GH, 20 GH. Sebagai kontrol adalah tanaman tanpa diinokulasi dan tanpa dipupuk N (K1), dan tanaman tanpa diinokulasi dan dipupuk N setara dengan 100 kg/ha (K2). Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 3 kali ulangan untuk tiap perlakuan. Pengukuran parameter tinggi tanaman dan jumlah daun dilakukan pada minggu ke 4,8,12 dan 16 setelah tanam. Tanaman dipanen pada umur 120 hari. Parameter yang diamati meliputi bobot kering tanaman bagian atas, akar dan bintil akar. Hasil percobaan menunjukkan bahwa biak No 16 GH memberikan hasil pertumbuhan yang lebih baik terhadap tanaman P. indicus. ABSTRACT The research on selection of Rhizobium strain from Gunung Halimun on the growth of Pterocarpus indicus in greenhouse was performed. The study was conducted in the order to know the selection of Rhizobium strain from Gunung Halimun on the growth of Pterocarpus indicus in greenhouse. The purpose of the study was to get Rhizobium strain that effectiveand efficient to increase the growth of Pterocarpus indicus plant. The experiment was carried out in a greenhouse at Microbiology Division, Reseach Centre for Biology-LIPI, by using soils in plastic pot. The Rhizobium strains used as treatments were: Nnumber of 2 GH, 3 GH,. 6 GH, 9 GH, 10 GH, 11 GH.12 GH, 15 GH, 16 GH, 17 GH, 18 GH.19 GH, 20 GH. The controls were uninoculated and without N fertilizer (K1), and uninoculated with N fertilizer equal to 100 kg/ha (K2). The experiment was designedwith a Completely Randomized Design with three replications for each treatment. The growth measurement included plant height and number of leaves for 4,8,12 and 16 weeks after planting. The plants were harvested at 120 days after planting. The parameters of investigation were the dry weight of canopy, roots, root nodules.The results showed that the number of 16 GH strain has given the best result on the growth of P. indicus.
4. KAJIAN BEBERAPA JENIS KEMASAN TERHADAP DAYA SIMPAN MELINJO KERNEL (Gnetum gnemon L.) Siti Permatasari; Ahmad Alamsyah
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 13 No 4 (2003): Jurnal Agroteksos januari 2003
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.419 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kemasan yang tepat dalam mempertahankan daya simpan kernel melinjo. Percobaan dirancang dengan Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan Jenis Kemasan (Plastik PE, Plastik PP, Aluminium foil, Karton lipat dan Karung terigu). Setiap perlakuan diulang tiga kali. Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis keragaman dan Uji Beda Nyata Jujur pada taraf 5%. Hasil penel;itian menunjukkan bahwa : Pengemasan yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda pula terhadap kadar air dan warna kernel melinjo pada penyimpanan 60 hari, dan aroma pada penyimpanan 90 hari. Selama penyimpanan total mikroba tertinggi diperoleh pada kernel melinjo yang dikemas dengan kemasan karung terigu dan terendah pada kemasan Aluminium foil. Sampai dengan penyimpanan 90 hari pengemasan kernel melinjo dengan menggunakan aluminium foil memberikan pengaruh terbaik terhadap daya simpan dibandingkan dengan kemasan plastik PE, PP, karton lipat dan karung terigu, ditinjau dari parameter kadar air (12%), warna kuning kecoklatan, aroma disukai dan total mikroba 1,8 x 104 koloni/g kernel melinjo. ABSTRACT The aim of this research is to find out the suitable packaging extend the storage life kernel of melinjo. The treatments are arranged by Completely Randomized Designed that consist kind of packaged treatment (Poly Ethylene plastic, Poly Propylene plastic, Aluminium foil, folding cartoon, and wheat flour sack). Each treatments is repeated three times. Data were analyzed by Analysis a variance and continued by Honestly Significant Difference at 5% significane levels. The result showed that the different packaged give the defferent effect of the water content and colour of kernel melinjo at the 60 days storage, and flovour up to 90 days storage. During the storage, the highestof total mikrobe content achieved at the kernel melinjo which packaged in wheat flour sack and the lowest at the aluminium foil. By the 90 day storage, the package of kernel melinjo by using aluminium foil give the best effect through the storage life compared by PE plaetic package, PP, folding cartoon and wheat flour sack, observed by the paremeter of water content ( 12 % ), the yellowish brown colour, prefered flavour and the total mikrobe is 1,8 x 104 kolonies/g kernel melinjo.

Page 1 of 1 | Total Record : 7