cover
Contact Name
Him'mawan Adi Nugroho
Contact Email
himmwannugroho@unesa.ac.id
Phone
+6281334244887
Journal Mail Official
evarahmawati@unesa.ac.id
Editorial Address
English Department, Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Surabaya Building T4, 2nd floor, Kampus Lidah Wetan, Universitas Negeri Surabaya, Surabaya, Indonesia
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
RETAIN (RESEARCH ON ENGLISH LANGUAGE TEACHING IN INDONESIA)
ISSN : 23562617     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
RETAIN publishes articles within the scope of English Language Teaching and Applied Linguistics. RETAIN publishes articles within the scope of English Language Teaching and Applied Linguistics.
Articles 86 Documents
Search results for , issue "Vol 3 No 2 (2015): Volume 3, nomor 2, Mei-Agustus 2015" : 86 Documents clear
THE APPLICATION OF THE GROUP DISCUSSION METHOD IN THE TEACHING WRITING DAILY ACTIVITY TEXT IN GRADE 7TH SMPN 3 KUTOREJO MOJOKERTO
RETAIN Vol 3 No 2 (2015): Volume 3, nomor 2, Mei-Agustus 2015
Publisher : RETAIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan metode group discussion dalam mengajar menulis dan mengetahui respon siswa setelah penerapan metode group discussion. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kualitatif karena peneliti ingin menganalisa dan mendeskripsikan penerapan metode group discussion dalam pengajaran menulis. Subject penelitian ini adalag guru dan siswa kelas tujuh SMPN 3 Kutorejo Mojokerto. Observasi , interview dan catatan lapangan untuk mengumpulkan data. Hasil dari observasi yang dilakukan guru menerapkan metode group discussion dengan baik dan siswa memberikan respon yang yang baik selama penerapan metode group discussion. Kebanyakan siswa merasa gembira, termotivasi dan merasa terbantu dalam memahami materi yang disajikan Kata Kunci: Grup Diskusi, Menulis, Murid kelas tujuh Abstract The objectives of this research are to get know the implementation of the group discussion method in teaching writing and the students’ response after the implementation of the group discussion method in teaching writing. This research is a qualitative-descriptive research because the researcher wants to analyze and describe the the application of the group discussion method in teaching writing. The subject observed in this study was the English teacher and seventh grader SMPN 3 Kutorejo Mojokerto. The research instrument are an interview guide, observation sheets and field note . The observation result showed that the teacher implemented the group discussion well and students gives good responses throughout the implementation of group discussion method. Many students are happy, motivated, feels helped in understanding the material presented Keywords: group discussion, writing, seventh grade students.
THE EFFECTIVENESS OF USING ELABORATION DICTOGLOS TECHNIQUE TO TEACH LISTENING DECRIPTIVE TEXT TO THE EIGHTH GRADERS
RETAIN Vol 3 No 2 (2015): Volume 3, nomor 2, Mei-Agustus 2015
Publisher : RETAIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Mendengarkan merupakan salah satu alat komunikasi yang digunakan untuk mendukung pertukaran informasi dari satu orang ke orang lain. Menurut Field (2009), ketika seorang pembicara menyebarkan informasi, si pendengar harus memproses tujuan pembicaraan karena si pembicara tidak bisa memasukkan informasi tersebut ke dalam pikiran si pendengar secara langsung. Dengan demikian, setiap orang harus meningkatkan kemampuan mendengarkan melalui serangkaian latihan. Berdasarkan kejadian yang ditemui di lapangan, ketika para siswa belajar bahasa inggris terutama saat sesi mendengarkan, mereka merasa gugup karena mereka tidak terlalu mengerti dengan bahasa inggris lisan yang berkecepatan sedang. Berdasarkan kasus tersebut, mencari teknik yang sesuai dengan kemampuan siswa merupakan tindakan yang tepat. Dengan menggunakan metode satu grup experimental dengan pre-test dan post-test yang termasuk ke dalam penelitian kuantitatif experimental semu, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki keefektifan dari penggunaan teknik dictogloss elaborasi dalam mengajar mendengarkan teks deskripsi pada kelas delapan di SMP Angelus Custos II. Hasil penelitian diperoleh dari perbandingan hasil antara pre-test dan post-test dari satu grup dengan menggunakan paired sample t-test. Berdasarkan hasil siswa dari grup sampel, nilai post-test lebih tinggi dari nilai pre-test dengan nilai-t = -4,95 dan nilai-p = 0,000 (df= 26; MD= -8,25), eta squared = 0.48. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan teknik dictogloss elaborasi secara significant dapat meningkatkan kemampuan mendengarkan siswa khususnya untuk mendengarkan teks deskriptif Kata kunci: mendengarkan, elaboration dictogloss teknik, kelas delapan Abstract Listening is one of communication devices which supports the transferring information from one’s to another. According to Field (2009) that whiles speaker shares information, the listeners must process the speaker’s intention in mind because the speaker cannot put the information directly into the listener’s mind. That is why; everyone needs to improve their listening ability by doing some practices. From the research place, when the students learn English especially listening, they feel anxiety because they are not familiar with the spoken text in average speed. Based on the case, seeking for the appropriate technique is a must to do. By using one group pre-test and post test experimental design which belongs to quasi-experimental quantitative research, this research aims to explore the effectiveness of using elaboration dictogloss technique to teach listening in listening descriptive text at the eighth graders of SMPK Angelus Custos II. The result was taken from the comparison between pre-test and post-test result from one group by using paired sample t-test. Based on the students’ result from group sample, the scores from post-test is higher than the scores from the pre-test with the t-value of -4.95 and the p-value of 0.000 (df= 26; MD= -8.25), the eta squared of 0.48. The result shows that using elaboration dictogloss technique is effective to improve the students’ listening ability especially for listening descriptive text. Keywords: listening, elaboration dictogloss technique, descriptive text, eighth graders
CRITICAL PEDAGOGY DIALOGUE AS THE SOLUTION TO K13 QUESTIONING STAGE PROBLEMS IN A VOCATIONAL HIGH SCHOOL IN SURABAYA
RETAIN Vol 3 No 2 (2015): Volume 3, nomor 2, Mei-Agustus 2015
Publisher : RETAIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract This study shows the application of Critical Pedagogy Dialogue within classroom contexts, especially in a vocational high school, whose objective is to boost the emergence of questions produced by students during the learning process. The aims of this study are: (1) to describe how Critical Pedagogy Dialogue is implemented, and (2) to measure the quality of the questions that the students produced during the learning process. The implementation of Critical Pedagogy Dialogue was implemented by Alexander (2005) and Abrahams (2005) in their experimental researches with whose results concern with Critical Pedagogy Dialogue in early childhood and music education respectively. However, this study is descriptive qualitative in nature. It took place in SMK Negeri 1 Surabaya with the English teacher and the students of X Office Administration 4 class as the subjects. How the teacher followed the style of Critical Pedagogy Dialogue in the classroom was observed in three time observations using field notes to answer the first research question. Meanwhile, the students’ questions were noted on the researcher-generated log and rated using the modified rubric to answer the second question. The result shows that the teacher initiated most characteristics of Critical Pedagogy Dialogue and followed the adapted steps. Furthermore, the students’ questions range from A- to A level questions meaning that they are within the highest quality of enquiring question criteria. Keywords: K13, Questioning Stage, Critical Pedagogy Dialogue, Enquiring Questions Abstrak Penelitian ini mengungkap penggunaan Dialog Pedagogis Kritis dalam konteks kelas, terutama yang ada di SMK, untuk mendorong munculnya pertanyaan yang diciptakan siswa selama proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mendeskripsikan bagaimana Dialog Pedagogis Kritis diimplementasikan dalam tahap mempertanyakan K13, dan (2) untuk mengukur kualitas pertanyaan yang dibuat siswa selama Dialog Pedagogis Kritis diimplementasikan. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif sebagai desain penelitian. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Surabaya dengan guru Bahasa Inggris dan para siswa kelas X Administrasi Perkantoran 4 sebagai subyeknya. Cara guru menjalankan kelas dengan mengaplikasikan Dialog Pedagogis Kritis diamati dalam tiga hari observasi dengan menggunakan catatan penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian pertama. Sementara itu, pertanyaan yang diproduksi para siswa dicatat dalam catatan pertanyaan yang dibuat sendiri oleh peneliti. Pertanyaan-pertanyaan tersebut juga diukur dengan menggunakan rubrik buatan peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian kedua. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru membawa serta sebagian besar karakteristik seorang guru yang menggunakan Dialog Pedagogis Kritis dan menjalankan kelas berdasarkan langkah-langkah yang telah diadaptasi dan diintegrasikan dengan K13. Selain itu, pertanyaan yang diproduksi para siswa selama implementasi teknik tersebut berada dalam jangkauan pertanyaan tingkat A- sampai A, berarti pertanyaan-pertanyaan tersebut meraih kualitas tertinggi dari kriteria pertanyaan penyelidikan. Kata Kunci: K13, Tahap Mempertanyakan, Dialog Pedagogis Kritis, Pertanyaan Penyelidikan
THE USE OF COMMUNICATIVE LANGUAGE TEACHING (CLT) IN TEACHING SPEAKING RECOUNT TEXTS TO THE EIGHTH GRADERS OF SMPN 28 SURABAYA
RETAIN Vol 3 No 2 (2015): Volume 3, nomor 2, Mei-Agustus 2015
Publisher : RETAIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Speaking is the way to communicate with other people in order to deliver creative ideas orally (Brown, 2004). Eventhough in speaking class students are demanded to keep on speaking, there are still some who stay passive. Through the use of Communicative Language Teaching (CLT), students are driven to work in pairs by sharing and finding information, delivering their ideas freely, helping to check their partner’s tasks, and receiving the feedback. This research is descriptive qualitative aiming to describe the implementation of Communicative Language Teaching (CLT) in teaching speaking recount texts to the eighth graders of SMPN 28 Surabaya and the students’ speaking performances by focusing on their fluency. The result reveals that the implementation of CLT was in line with the procedures in doing the activities modified from Richard (2006). They are mechanical practice, meaningful practice, communication practice, and feed back. From the students’ speaking performances, it can be seen that there were various levels of the students’ fluency ranging from poor to excellent. In conclusion, CLT could be implemented in teaching speaking to make the students keep practicing and help them deliver their ideas confidently. Keywords: Speaking, Teaching speaking, Recount Texts, CLT, The Eighth Grade Students. Berbicara merupakan alat untuk berkmunikasi dengan orang lain yang bertujuan untuk menyampaikan ide kreatif secara lisan. Faktanya, banyak siswa yang pasif dalam berbicara bahasa asing. Dalam pengajaran berbicara, kefasihan diperlukan untuk memaksa siswa aktif dalam berbicara di dalam kelas and meminta mereka untuk terus berbicara. Melalui Communicative Language Teaching (CLT) siswa dituntut untuk bekerja bersama pasangan dengan berbagi dan mencari informasi satu sama lain, mempunyai pilihan untuk menyampaikan ide mereka secara bebas dengan menggunakan bahasa sendiri, membantu dan mengkoreksi pekerjaan pasangan, dan mendapat umpan balik. Penelitian ini menggunakan deskripsi kualitatif untuk mendiskripsikan penenerapan Communicative Language Teaching (CLT) di dalam mengajjar berbicara teks recount untuk siswa kelas delapan SMPN 28 Surabaya dan penampilan berbicara siswa dengan focus pada kefasihan berbicara mereka. Hasil dari penelitian menjelaskan bahwa guru mengikuti prosedur dalam melakukan aktifitas yang diadaptasi dari Richard (2006). Procedure tersebut adalah latihan dasar berbicara, latihan , latihan berkomunikasi, dan umpan balik. Berdasarkan hasil dari penampilan berbicara siswa, terlihat bahwa terdapat bermacam-macam hasil dari kefasihan siswa dalam berbicara. Dapat disimpulkan bahwa “CLT” dapat diterpakan dalam mengajar speaking teks recount untuk membuat siswa melatih berbicara mereka secara terus menerus dalam membantu mereka berbicara untuk menyampaikan ide mereka secara percaya diri dalam speaking.
LANGUAGE INTERFERENCE IN SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS’ WRITINGS
RETAIN Vol 3 No 2 (2015): Volume 3, nomor 2, Mei-Agustus 2015
Publisher : RETAIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Language interference is believed to be a serious obstacle that interferes the students’ writings. Some studies have proved that students’ first language has interfered students’ writings. Therefore, it causes errors which make students’ writings are hard to understand. This study reports the errors in students’ writings as a result of first language interference and how the teacher attempts to reduce the interference. It is a qualitative content analysis which analyses 20 students’ writings of SMAN 1 GedanganSidoarjo and includes classroom observation. The results of this study revealed that 20 students’ writings are interfered by their first language that caused errors occur in students’ writings. This study also reports that the teacher usederror feedback as an attempt to reduce the interference. Observation on how the teacher attempts to reduce the interference shows that the teacher has successfully made the students reduce the errors as result of first language interference in their writings by themselves. Key words:Language Interference, Error, Teacher’s attempts, Students’ writings ABSTRAK PencampuranBahasadipercayaisebagaimasalah yang sangatseriuskarenadapatmencampurinahasadalambahasapenulisansiswa.Hal inijugamengakibatkantimbulnyakesalahan – kesalahan yang menyebabkantulisansiswasulitdipahami.Penelitianinimenelititentangkesalahan – kesalahan yang ada di dalamtulisansiswa yang disebabkanolehbahasasiswa yang mencampuritulisansiswa.Penilitianinijugamenelitibagaimanausaha guru untukmengurangipencampuranbahasatersebut yang mengakibatkantimbulnyakesalahan – kesalahanpadatulisansiswa.Penelitianinimenggunakanmetodequalitative content analysisdanclassroom observation.Hasildaripenelitianinimenunjukkanbahwa 20 tulisansiswatercampuriolehbahasamereka yang diindikasikandenganadanyakesalahan – kesalahanpadatulisansiswa. Selainitu, berdasarkanobservasidariusaha guru untukmengurangipercampuranbahasa, gurumenggunakanmetodeerror feedback yangtelahberhasilmembuatsiswamembetulkankesalahan – kesalahanmerekasendiri. Kata Kunci:pencampuranbahasa, kesalahan, usaha guru, tulisansiswa.
THE IMPLEMENTATION OF QUESTION-ANSWER RELATIONSHIP (QAR) STRATEGY IN TEACHING READING OF NARRATIVE TEXT FOR TENTH GRADER OF MAN MOJOKERTO
RETAIN Vol 3 No 2 (2015): Volume 3, nomor 2, Mei-Agustus 2015
Publisher : RETAIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Membaca adalah sebuah aktivitas belajar terutama bagi siswa yang belajar bahasa Inggris sebagai bahasa asing. Membaca membutuhkan konsentrasi yang tinggi dalam mengartikan kandungan bahasa yang sulit untuk dipelajari. Strategi bertanya dapat mendorong siswa untuk menciptakan sebuah pertanyaan sehingga dapat memahami text. Namun, tujuan dan aplikasi di lapangan berbeda dengan harapan. Penerapan Question-Answer Relationship (QAR) adalah sebagai strategi dalam mengajar membaca. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan penerapan QARs dalam pengajaran membaca teks naratif kepada siswa kelas X di MAN Mojokerto. QARs adalah salah satu strategi yang bersinergi dengan pertanyaan. Untuk menerapkan strategi ini, siswa membagi pertanyaan berdasarkan kategorinya dan sumber dari jawaban tersebut sehingga QARs memiliki tujuan untuk membantu siswa mempelajari bagaimana menjawab pertanyaan berdasarkan teks yang diberikan. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Data dari penelitian ini di dapat dari hasil catatan penelitian, interview dan pekerjaan siswa. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa penerapan QARs dapat mendorong siswa untuk membaca dan menjawab pertanyaan. Kesimpulannya, siswa dapat memahami teks ketika menjawab pertanyaan. Siswa juga memiliki kemampuan dalam mengkategorikan pertanyaan untuk menghindari penggunaan waktu yang lama dalam menemukan jawaban. Sebagai tambahan, siswa merasa nyaman meskipun mereka harus menghadapi berbagai macam pertanyaan. Kata kunci: Strategi Question-Answer Relationship, Pengajaran membaca, Teks naratif Abstract Reading is an activity for students especially students who learn L2 in English language. Reading needs the higher concentration deciphering the urgent contain to learn. The questioning strategy is able to encourage the students to create a question so that they can comprehend the text. However, the goal and the application in the field are not same with the expectation. The implementation of Question-Answer Relationship (QAR) is as strategy in teaching reading. This research was to describe the implementation of QARs in teaching reading of narrative text for tenth grader of MAN Mojokerto. QARs is one of the strategies which deal with questions. To conduct this strategy, students divide the questions based on the categorization and the source of the answers so that QARs has aim to assist the students learn how to answer the question based on the text given. This is descriptive qualitative research. The data are obtained from the result of observation to fill field notes, the result of interview and the result of students’ work. The result of this study realizes that the implementation of QARs encourages the students to conduct reading and answer the questions. In conclusion, the students are able to comprehend the text while answering the questions. The students also have capability to categorize the questions in order to avoid spending too much time while finding the answer. In addition, the students enjoyed although they had to face a lot of questions. Keywords: Question-Answer Relationship (QAR) strategy, Teaching reading, Narrative text
THE USE OF ISLAMIC STORY FOR TEACHING READING NARRATIVE TEXT FOR THE EIGHT GRADE STUDENTS OF SMP KHADIJAH SURABAYA
RETAIN Vol 3 No 2 (2015): Volume 3, nomor 2, Mei-Agustus 2015
Publisher : RETAIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Membaca adalah kemampuan yang penting yang harus dikuasai oleh pelajar bahasa inggris disamping kemampuan mendengarkan, berbicara, dan menulis. Membaca membantu siswa-siswa untuk memperoleh banyak informasi. Lebih dari itu, kurikulum 2013 bertujuan agar siswa mendapatkan tidak hanya hard skill tetapi juga soft skill. Berdasarkan permasalahan tersebut, guru harus bisa menemukan buku suplemen materi yang tepat. Salah satu buku materi yang menarik untuk mengajar membaca adalah cerita islami. Demikian, artikel ini akan mendeskripsikan tentang penggunaan cerita islami untuk mengajar membaca teks naratif di kelas VIII SMP Khadijah Surabaya. Cerita islami adalah salah satu bentuk teks yang menceritakan tentang peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi dan yang mengandung nilai-nilai moral karena diambil dari Alqur’an dan As sunnah. Jadi, cerita islami bisa membantu guru dalam mengajar membaca teks naratif agar tidak hanya mendapatkan kemampuan kognitif saja, tetapi juga kemampuan motorik dan afektif dari siswa. Penelitian deskriptif kualitatif digunakan dalam melakukan penelitian ini dan daftar penelitian dan kuisioner adalah instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data. Hasilnya menunjukkan cerita islami yang digunakan guru untuk mengajar membaca teks naratif adalah buku materi ajar yang menarik yang dapat membangun pemahaman siswa dalam membaca teks naratif dan meningkatkan kepribadian baik mereka dengan nilai-nilai moral yang mereka dapatkan dari cerita islami ini. Cerita islami ini bisa diimplementasikan sebagai buku materi ajar untuk mengajar membaca teks naratif di kelas VIII SMP Khadijah Surabaya. Buku materi ajar ini dapat membuat pemahaman siswa dalam membaca menjadi lebih baik dan dapat meningkatkan kepribadian siswa. Katakunci:Membaca,Teksnaratif,Ceritaislami ABSTRACT Reading is one of the important skills that has to be mastered by English learner beside of listening, speaking, and writing. Reading helps the students obtain more information. Moreover, the curriculum 2013 aims that students get the competency not only related with the hard skills, but also related with the soft skills. Based on that problem the teacher should find an appropriate supplementary material in teaching reading. One of interesting supplementary books to teach reading narrative text is Islamic Story. Thus, this paper will describe the use of Islamic Story for teaching reading narrative text to eighth grade students of SMP Khadijah Surabaya. Islamic story is kind of text that tells us about the event that ever happened in the world and contains some of moral values because it take from Al-Qur’an and As-Sunnah, so it can help the teacher to get the cognitive and the affective domain from the students. A descriptive qualitative research was used to conduct this study and the observation checklist and questionnaire were the instruments to collect the data. The result showed the Islamic Story used by the teacher to teach reading narrative was interesting supplementary book which can build the student’s understanding in reading narrative and increase their good attitude with the moral values from the story. This Islamic story can be implemented as a supplementary book to teach reading narrative text to the eighth grade students of SMP Khadijah Surabaya. This supplementary book makes students’ reading comprehension become better and upgrades the student’s good attitude. Keywords:Reading,Narrativetext,Islamicstory
THE USE OF MONOLINGUAL DICTIONARY FOR VOCABULARY MASTERY OF TECHNICAL WORDS IN TEACHING READING COMPREHENSION OF FACTUAL REPORT TEXT TO THE ELEVENTH GRADERS IN SMA WAHID HASYIM 2 TAMAN SIDOARJO
RETAIN Vol 3 No 2 (2015): Volume 3, nomor 2, Mei-Agustus 2015
Publisher : RETAIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Membaca secara comprehensif adalah proses yang sekaligus mengutip dan menafsirkan arti melalui interkasi dan melibatkan diri langsung dengan bahasa yang tertulis. Menafsirkan arti dari kosakata adalah penting sebagai aktivitas untuk memahami isi dari sebuah teks di dalam aktivitas membaca. Kamus satu bahasa adalah salah satu alat yang menampilkan kata-kata dalam berbagai definisi, simbol, dan informasi morphology yang memebantu siswa dalam memahami kata-kata teknis dan memperkaya vocabulary mereka dalam pengajaran membaca secara komprehensif dari teks faktual report. Penelitian ini menggambarkan penggunaan kamus satu bahasa untuk menguasai kosakata teknis dalam pengajaran membaca secara komprehensif dari teks faktual report untuk kelas 11 di SMA Wachid Hasyim 2 Tama, Sidoarjo. Kamus satu bahasa memberipembaca rincian yang lebih banyak tentang kata dan informasi yang lebih banyak seperti penggunaan ungkapan, kata yang sama dan kata tambahan (Laufer and Melamed, 1994:565). Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Mengumpulkan data dari kegiatan memebaca, peneliti merekam dan menulis penjelasan dari kegiatan siswa memebaca teks report dengan menggunakan kamus satu bahasa. Data ini diambil dari hasil observasi dengan mengisi field note, hasil dari wawancara, dan hasil dari pekerjaan siswa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa guru lebih menyuruh siswanya untuk menggunakan kamus satu bahasa yang akan membantu mereka memeperkaya pengetahuan kosakata mereka, khususnya kosakata teknis. Kesimpulannya adalah siswa-siswa merasa terbantu dengan menggunakan kamus satu bahasa dalam memahami kosakata teknis yang selalu muncul dalam teks report and itu membuat mereka mengerti definisi jelas tentang kosakata teknis dalam bahasa inggris. Kata kunci : Membaca komprehensif, Kosakata teknis, teks faktual report, Kamus satu bahasa Abstract Reading comprehension is the process of simultaneously extracting and constructing meaning through interaction and involvement with written language. Constructing the meaning of vocabulary is important as an activity to understand the content of the text in reading activity. Monolingual dictionary is one of the tools that display many definitions of the words, symbols and other morphological information that can help the students in understanding technical words and enriching their vocabularies in teaching and learning process of reading comprehension of factual report texts. This research was to describe the use of monolingual dictionary for vocabulary mastery of technical words in teaching reading comprehension of a factual report text to the eleventh graders in SMA Wachid Hasyim 2 Taman, Sidoarjo. Monolingual dictionary gives the readers further details about the words and more information such as idiomatic usage and common collocations and connotations (Laufer and Melamed, 1994:565). This is a descriptive qualitative research. To collect the data of reading activity, the researcher recorded and transcribed the students’ reading report text completed by using monolingual dictionary. The data were obtained from the result of observation noted by using field notes, the result of interview, and the result of students’ works. The result revealed that the teacher prefers their students to use monolingual dictionary that can help the students enrich their vocabulary knowledge, especially vocabulary of technical words. In conclusion, the students feel assisted by using monolingual dictionary in understanding technical words that always appear in report text and it makes them understand the brief English definitions of technical words. Keywords: Reading comprehension, Technical words, Factual report text, Monolingual dictionary
UNIVERSITY STUDENTS’ CRITICAL THINKING IN WRITING ARGUMENTATIVE ESSAYS
RETAIN Vol 3 No 2 (2015): Volume 3, nomor 2, Mei-Agustus 2015
Publisher : RETAIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The ability to think critically is very important for students to acquire since it could assist them in solving problems. Critical thinking requires looking at an issue from several standpoints before reaching a final decision. One of the ways to teach critical thinking is through writing especially argumentative writing. All processes in constructing an argumentative essay require the writers to think critically. Regarding to the importance of critical thinking in writing argumentative essays, university students are the most appropriate subject of this study. Therefore, the subject of this research is the students in English Department of Unesa in 2013 academic year, particularly in Expository and Argumentative Writing B class. The objectives of this study are to identify how the students use critical thinking to construct argumentative essays and to describe how critical thinking is reflected in the students’ argumentative essays. This research is descriptive qualitative research. There are two points that can be seen in the result of this research. First, the students had reflected their critical thinking by involving the characteristics of critical thinking as proposed by Cottrell’s theory in their argumentative essays very well. While the second point, the students used their critical thinking to construct argumentative essay very well especially in choosing the topic, organizing the arguments, and resolving problems that they experienced in constructing the essay. In conclusion, the students’ critical thinking was well applied in the writing of argumentative essay. Keywords: Critical thinking, argumentative essays, university students. Abstrak Kemampuan berpikir kritis sangat penting bagi siswa untuk memperoleh karena bisa membantu mereka dalam memecahkan masalah. Berpikir kritis memerlukan melihat masalah dari beberapa sudut pandang sebelum mencapai keputusan akhir. Salah satu cara untuk mengajarkan berpikir kritis adalah melalui menulis terutama menulis argumentatif. Semua proses dalam menulis sebuah esai argumentatif mengharuskan penulis untuk berpikir kritis. Mengenai pentingnya berpikir kritis dalam menulis esai argumentatif, mahasiswa adalah subyek yang paling tepat dalam studi ini. Oleh karena itu, subjek penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris Unesa pada tahun akademik 2013, khususnya di kelas Menulis Ekspositori dan Argumentatif B. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bagaimana siswa menggunakan pemikiran kritis untuk membuat esai argumentatif dan untuk mendeskripsikan bagaimana berpikir kritis direfleksikan dalam esai argumentatif siswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Ada dua hal yang dapat dilihat dalam hasil penelitian ini. Pertama, siswa telah merefleksikan kemampuan berpikir kritis mereka dengan melibatkan karakteristik berpikir kritis seperti yang dikemukakan oleh teori Cottrell dalam esai argumentatif mereka dengan sangat baik. Sedangkan poin kedua, siswa menggunakan pemikiran kritis mereka untuk membuat esai argumentatif dengan sangat baik terutama dalam memilih topik, mengatur argumen, dan menyelesaikan masalah yang mereka alami dalam menulis esai. Kesimpulannya, kemampuan berpikir kritis siswa telah diterapkan dengan baik dalam penulisan esai argumentatif. Kata Kunci: Berpikir kritis, esai argumentatif, mahasiswa.
THE USE OF MUSIC VIDEO LYRICS AS A MEDIA TO TEACH LISTENING TO THE TENTH GRADERS OF SMKN 2 BOYOLANGU TULUNGAGUNG
RETAIN Vol 3 No 2 (2015): Volume 3, nomor 2, Mei-Agustus 2015
Publisher : RETAIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Peneltian ini menunjukkan bahwa penggunaan music video lyrics sebagai media pembelajaran telah diimplementasikan untuk mengajar listening pada siswa kelas sepuluh di SMKN 2 Boyolangu, Tulungagung. Media ini tidak hanya dapat meningkatkan minat siswa namun juga dapat membuat mereka lebih tertarik ikut serta dalam kegiatan belajar di kelas. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan bagaimana guru menggunakan music video lyrics untuk mengajar listening pada siswa kelas sepuluh, dan mendiskusikan hasil dari kemampuan pemahaman mendengarkan dan respon siswa setelah penggunaan music video lyrics. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dengan subjek penelitian guru dan siswa kelas X-AP-1 SMKN 2 Boyolangu, Tulungagung. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah catatatan saat dilapangan, tugas siswa, dan interview. Hasil penelitan dari penggunaan music video lyrics sebagai media pembelajaran menunjukan bahwa guru telah mengikuti prosedur pembelajaran mendengarkan dari ahlinya. Bagaimanapun juga, guru dapat mengelola dengan sukses pengunaan music video lyrics untuk mengajar mendengarkan dengan hasil yang membawa manfaat dapat membantu kemampuan mendengarkan siswa. Hasil dari kemampuan mendengarkan siswa setelah penggunaan music video lyrics menunjukan hasil yang bagus. Banyak siswa yang memenuhi kriteria mendengarkan komprehensif. Dan juga, siswa menunjukan respon positif pada penguunaan music video lyrics sebagai media pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari respon mereka bahwa mereka tertarik dengan media ini dan mereka merasa media ini cukup membantu dan memotivasi mereka dalam proses kegiatan pembelajaran. Kata kunci: music video lyrics, teaching listening, teaching and learning media, tenth graders Abstract This study showed that the use of music video lyrics as media has been implemented to teach listening to the tenth graders of SMKN 2 Boyolangu, Tulungagung. The media not only could increase the students’ interest but also could make them engaged better in the classroom activities. Thus, this study aimed at describing how the teacher used the music video lyrics to teach listening to the tenth graders, and discussing the result of the students’ listening ability and the students’ responses after the use of music video lyrics. This study was a descriptive qualitative research. The subjects were the teacher and the students of X-AP-1 SMKN 2 Boyolangu, Tulungagung. The instruments used in this research were field note, students’ task, and interview. The result of the use of music video lyrics as media showed that the teacher followed the procedure of listening activity suggested by the experts. Regardless, the teacher managed to successfully implement the use of music video lyrics to teach listening with the result that it brought some advantages that could assist the students’ listening ability. The result of students’ listening ability after the use of music video lyrics indicated a good result. Most of the students met the criteria of listening comprehension. Also, the students had positive responses toward the use of music video lyrics as media. It can be seen from their responses that they were interested in the media and they felt that the media was helpful and very motivating in a teaching and learning process. Keywords: music video lyrics, teaching listening, teaching and learning media, tenth graders