cover
Contact Name
Erwin Sondakh
Contact Email
ehb_sondakh@unsrat.ac.id
Phone
+6285256923230
Journal Mail Official
jzootek@yahoo.com
Editorial Address
Jalan Kampus Bahu Manado, 95115
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
ZOOTEC
ISSN : 08522626     EISSN : 26158698     DOI : https://doi.org/10.35792/
Zootec is a scientific periodical journal published by the Faculty of Animal Sciences, Sam Ratulangi University in 1995 with the print ISSN number 0852 – 2626. The focus of articles on Animal Sciences includes 1. livestock production, 2. Animal Feed and Nutrition, 3. Livestock Socio-Economics, 4. Animal Product Technology, 5. Animal Health, and 6. Potential pet wildlife Animal. Since its publication in Volume 38 number 1 of January 2018, it has been accredited with Rank 5 at the Ministry of Research, Technology and Higher Education Republic of Indonesia, Number SK 28/E/KPT/2019 with eISSN number 2615-8698. Starting Volume 41 No 2 of July 2021 the Zootec Journal has changed the writing template from the previous writing template. The Zootec journal has been indexed by Google Scholar, SINTA, Crossref, Garuda. Article authors can send articles in Indonesian or in English via email: jzootek@yahoo.com to be considered for publication.
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 41, No 2 (2021)" : 20 Documents clear
Pengaruh penambahan gelatin terhadap susut masak, daya mengikat air, keempukan dan nilai pH sosis daging sapi Lenzun, T.; Sompie, M.; Siswosubroto, S.E.
ZOOTEC Vol 41, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.38 KB) | DOI: 10.35792/zot.41.2.2021.34788

Abstract

Penelitian ini telah dilaksanakan dengan tujuan untuk mengkaji bagaimana pengaruh penambahan gelatin terhadap susut masak, daya mengikat air, keempukan dan nilai pH sosis daging sapi. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging sapi segar dan gelatin kulit sapi. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) 4 x 4 dengan perlakuan penambahan bubuk gelatin (0%, 5%, 10%, dan 15%) masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Variabel yang dianalisis yaitu susut masak, daya mengikat air, keempukan dan nilai pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan gelatin pada perlakuan R0, R1, R2 dan R3 memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap susut masak dan keempukan, dan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap daya mengikat air dan nilai pH. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penambahan bubuk gelatin kulit sapi dengan level 15% pada adonan sosis sapi menghasilkan susut masak, daya mengikat air keempukan dan nilai pH yang baik.Kata kunci : Gelatin, Kulit sapi, Sosis daging sapi
Kinerja penyuluh untuk meningkatkan adopsi inovasi usaha peternakan babi pada peternak di Kecamatan Kawangkoan Utara Jacob, V A; Warouw, Z M; Lombogia, S O.B
ZOOTEC Vol 41, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.347 KB) | DOI: 10.35792/zot.41.2.2021.35650

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Kawangkoan Utara di Desa Kiawa Dua Timur Kabupaten Minahasa pada bulan Februari sampai Maret 2021. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tentang bagaiamana kinerja penyuluh dalam meningkatkan adopsi inovasi usaha peternakan babi pada peternak di Kecamatan Kawangkoan Utara di Desa Kiawa Dua Timur.Penelitian ini berbentuk survey dan merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada peternak babi. Dalam penentuan sampel digunakan metode Purpossive Sampling dengan jumlah sampel responden yang terpilih yaitu 30 orang peternak babi. Analisis yang dipakai dalam penelitian adalah metode analisis Chi-Square, serta variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah kinerja penyuluh yaitu cara seorang penyuluh melaksanakan tugas dan perannya yang meliputi aktifitas dan prestasi kerjanya dalam kegitan penyuluhan diwilayah kerjanya. Untuk menguji variabel kinerja penyuluh terhadap peningkatan adopsi inovasi maka variabel kinerja penyuluh diukur menggunakan skala ordinal. Kemudian variabel adopsi inovasi mengacu pada melihat perubahan perilaku peternak babi yakni pengetahuan, sikap dan keterampilan. Proses penerimaan inovasi dalam adopsi ialah perubahan perilaku pada seseorang yang berupa pengetahuan maupun keterampilan dan sikap dalam menerima inovasi yang disampaikan penyuluh kepada masyarakat. Kemudian diukur menggunakan skala ordinal. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kinerja penyuluh dalam melaksanakan tugas dan perannya, mampu memberikan perubahan terhadap adopsi inovasi sehingga terdapat peningkatan dibidang penegtahuan, sikap, keterampilan dari peternak babi.
Penggunaan tepung daun pandan wangi (Pandanus amarylifolius roxb) pada ransum ayam petelur terhadap kualitas internal telur Pilat, Ch.I.J; Leke, J.R.; Sarajar, C.L.K.
ZOOTEC Vol 41, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.381 KB) | DOI: 10.35792/zot.41.2.2021.36994

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui level penggunaan tepung daun pandan wangi (Pandanus amarylifolius Roxb) dalam ransum terhadap kualitas internal telur. Penelitian ini menggunakan 100 ekor ayam petelur MB 402 umur 83 minggu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan, jika terdapat perbedaan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan’s. Perlakuan yakni R0 = Ransum Basal 100 %, R1 = Ransum Basal 99 % + 1 % TDP, R2 = Ransum Basal 98 % + 2 % TDP, R3 = Ransum Basal 97% + 3% TDP, dan R4 = Ransum Basal 96% + 4% TDP. Variabel yang diamati yakni berat kuning telur, indeks kuning telur dan warna kuning telur. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan tepung daun pandan wangi pada ransum ayam petelur memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P > 0,05) terhadap berat kuning dan indeks kuning telur, tetapi berbeda nyata (P <0,01) terhadap warna kuning telur. Berdasarkan hasil dan pembahasan untuk semua variabel penelitian maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan tepung daun pandan wangi sampai dengan taraf 4% pada ransum ayam petelur dapat meningkatkan kualitas warna kuning telur dan memberikan hasil yang sama pada berat kuning telur dan indeks kuning telur.Kata Kunci: Ayam petelur, Daun pandan wangi, Kualitas internal telur
Karakteristik fisiko kimia salami ayam petelur afkir menggunakan tepung sorgum (sorghum bicolor L.) sebagai bahan pengisi (filler) Sembor, S. M.; Liwe, H.; Lontaan, N.N.; Imbar, M.R.
ZOOTEC Vol 41, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.59 KB) | DOI: 10.35792/zot.41.2.2021.35545

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas fisik dan kimia produk salami ayam petelur afkir menggunakan tepung sorgum (Sorghum bicolor L.) sebagai bahan pengisi dalam pengolahan salami. Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan P0 (0%), P1(2,5%), P2 (5%), P3 (7,5%) dan P4 (10%) setiap perlakuan diulang 4 kali. Parameter yang diukur sifat fisik meliputi daya mengikat air, susut masak dan  keempukan;   pengujian kimia/proksimat yang terdiri dari kadar air, kadar protein, kadar lemak, dan karbohidrat. Data hasil penelitian diolah menggunakan analisis sidik ragam dan dilanjutkan dengan  Uji Tukey. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa mutu kimia seperti kadar air 46,56%, protein 16,08%, lemak 22,03% dan karbohidrat 13,89%; mutu fisik seperti susut masak menurun dari 24,77% - 19,63%; DIA meningkat dari 26,03 % - 36,44%; keempukan meningkat dari 136,75% - 181,75%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan tepung sorgum (Sorghum bicolor L.) sebagai bahan pengisi pembuatan salami ayam petelur afkir sebanyak 10%, bakteri asam laktat 2% dan yeast 2%.                                                                      Kata kunci: Tepung sorgum, ayam petelur afkir, salami
Pengaruh pencincangan, penggilingan, dan pengirisan daging ayam petelur afkir terhadap daya mengikat air, kadar air, pH dan organoleptik Ilabulo Mamonto, R.F.; Rumondor, D.B.J.; Rembet, G.D.G.; Rotinsulu, M.D.
ZOOTEC Vol 41, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.338 KB) | DOI: 10.35792/zot.41.2.2021.36591

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pencincangan, penggilingan dan pengirisan daging ayam petelur afkir terhadap daya mengikat air (DMA), kadar air, pH dan organoleptik ilabulo. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 (tiga) perlakuan (P1) pencincangan, (P2) penggilingan, dan (P3) pengirisan dan 6 (enam) ulangan. Hasil ANOVA (analysis of variance) menunjukan bahwa perlakuan pencincangan, penggilingan dan pengirisan memberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap DMA, kadar air, pH dan sifat organoleptik ilabulo. Nilai rataan pada perlakuan P1 (Pencincangan) untuk DMA (30,20), Kadar air (42,06), pH (5,25) Organoleptik (warna 5,1, aroma 4,8, tekstur 4,6, cita rasa 5,1), P2 (Penggilingan)  DMA(32,75), Kadar air (43,67), pH (5,21), Organoleptik (warna 5,2, aroma 5,3, tekstur 4,6, cita rasa 5,2), P3 (Pengirisan) DMA (31,35), Kadar air (42,46), pH (5,20), Organoleptik (warna 4,7, aroma 5,3, tekstur 4,5, cita rasa 4,9) tidak berbeda nyata pada (P>0,05). Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan untuk semua variable maka disimpulkan bahwa perlakuan pencincangn, penggilingan dan pengirisan daging ayam petelur afkir memberikan pengaruh yang sama terhadap kadar air, daya mengikat air, pH dan organoleptik ilabuloKata Kunci : Daging ayam afkir, pencincangan, penggilingan, pengirisan, ilabulo.
Performa reproduksi sapi perah betina Peranakan Friesien Holstein (PFH) di Balai Pengembangan Bibit dan Pakan Ternak Tampusu Alexander, C.J.J.; Ngangi, L.R.; Hendrik, M.J.; Turangan, S.H.; Sondakh, E.H.B.
ZOOTEC Vol 41, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.542 KB) | DOI: 10.35792/zot.41.2.2021.36880

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa reproduksi sapi perah Peranakan Friesien Holstein yang ada di Balai Pengembangan Bibit dan Pakan Ternak Tampusu. Penelitian ini menggunakan ternak berjumlah 19 ekor ternak sapi perah peranakan Frisien Holstein yang berumur antara 3-9 tahun. Ternak-ternak tersebut sudah pernah dilakukan inseminasi buatan (IB) dan beranak (partus). Pakan yang diberikan terdiri dari 80% hijauan dan 20% konsentrat. Teknik pengumpulan data dilakukan wawancara langsung kepada beberapa pengawas kendang dengan menggunakan kuisioner. Informasi yang diperoleh berkaitan dengan data-data reproduksi yang terdiri dari service per conception (S/C), calving interval (CI) dan days open (DO). Sampel  sebanyak 19 ekor ternak, diperoleh hasil data reproduksinya sebagai hasil penelitian terdiri dari service per conception sebanyak 1,7±0,71 kali, lamanya calving interval yaitu 13,2±0,65 bulan dan days open selama 86±6,38 hari. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sapi perah betina Peranakan Friesien Holstein (PFH) yang ada di Balai Pengembangan Bibit dan Pakan Ternak Tampusu mempunyai service per conception pendek, calving interval sedikit panjang dan days open pendek.Kata Kunci : performa reproduksi, sapi Peranakan Fries Holstein, peternakan sapi perah Tampusu 
Karakteristik fisikokimia dan evaluasi sensori burger daging sapi menambahkan bubuk cengkih (Syzgium aromaticum) Rumondor, D.B.J.; Tinangon, R.M.
ZOOTEC Vol 41, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.588 KB) | DOI: 10.35792/zot.41.2.2021.36882

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan bubuk cengkeh (Syzgium aromaticum) pada burger daging sapi terhadap karakteristik fisikokimia dan evaluasi sensorik burger daging sapi.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 4 ulanga.Perlakuannya adalah: R0 = burger sapi saja (kontrol), R1= 0,50% bubuk cengkeh (CP), R2= 0,75% CP, dan R3=1% CP untuk burger sapi. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan burger adalah bawang merah, bawang putih, bawang merah, pala, gula pasir, garam, tepung tapioka, susu bubuk skim, mentega, kuning telur, dan bubuk cengkeh. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah karakteristik fisikokimia (pH, daya ikat air, dan susut masak) dan penilaian sensoris (rasa, warna, aroma, rasa) burger daging sapi. Analisis sensori dilakukan oleh 20 orang panelis tidak terlatih dari Fakultas Peternakan. Analisis varian satu arah (ANOVA) dan uji jarak berganda Duncan dilakukan untuk menganalisis pengaruh perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan serbuk cengkeh tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap nilai pH, kadar air, daya ikat air, dan susut masak. Selain itu, penambahan bubuk cengkeh meningkatkan rasa burger, tetapi mengurangi warna burger. Dapat disimpulkan bahwa penambahan bubuk cengkeh 1% memberikan perlakuan terbaik pada penilaian karakteristik fisikokimia dan sensoris terhadap kualitas burger.Kata kunci:  Bubuk cengkeh , burger daging sapi, karakteristik fisikokimia, evaluasi sensori
Pengaruh pemberian premix dalam ransum terhadap produksi dan kualitas susu sapi perah Friesian Holstein Akhdiat, T.; Widjaya, N.; Permana, H.; Christi, R. F.; Suherna, A.
ZOOTEC Vol 41, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.667 KB) | DOI: 10.35792/zot.41.2.2021.35377

Abstract

Ransum yang diberikan ditambahkan premix yang bermanfaat untuk pertumbuhan serta produksi susu sapi perah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui produksi susu dan kualitas susu sapi perah yang ditambahkan premix dalam ransum. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga macam perlakuan pemberian premix sebanyak 90 gram, pemberian premix sebanyak 70 gram, pemberian premix sebanyak 50 gram masing-masing diulang sebanyak 6 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian 50 gram premix berpengaruh nyata terhadap produksi susu sapi Friesien Holstein dengan jumlah 19,41 liter/ekor/hari sedangkan terhadap kualitas susu (berat jenis, kadar lemak, protein) memberikan pengaruh tidak nyata. Pemberian premix sebanyak 50 gram dapat meningkatkan jumlah produksi susu tetapi tidak mampu meningkatkan kualitas susunya.Kata kunci: premix, produksi susu, kualitas susu, sapi FH 
Analisis pengaruh atribut kemasan terhadap minat beli susu cair Ultra Milk (studi kasus pada konsumen Freshmart Express Airmadidi Superstore) Sigarlaki, F R; Rundengan, M L; Pandey, J
ZOOTEC Vol 41, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.34 KB) | DOI: 10.35792/zot.41.2.2021.35973

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh atribut kemasan (warna, gambar, huruf/tipografi, bentuk dan ukuran) terhadap minat beli konsumen susu cair Ultra Milk di Freshmart Express Airmadidi Superstore dan untuk mengetahui atribut kemasan yang paling mempengaruhi minat beli konsumen susu cair Ultra Milk di Freshmart Express Airmadidi Superstore. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2021 di Freshmart Express Airmadidi Superstore, Kecamatan Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan kuesioner. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 60 responden, dimana sampel dipilih berdasarkan kriteria yaitu pengunjung Freshmart Express Airmadidi Superstore dan konsumen susu cair Ultra Milk yang ditemui saat berbelanja. Model analisis data yang digunakan antara lain analisis regresi linier berganda (skala Likert), uji F, dan uji t. Data dianalisis dengan bantuan program SPSS versi 25 for windows. Atribut-atribut kemasan yang mempengaruhi minat beli (Y) yaitu warna (X1), gambar (X2), huruf/tipografi (X3), bentuk (X4), dan ukuran (X5). Atribut kemasan yang paling mempengaruhi minat beli konsumen adalah warna (X1)
Gambaran ketertarikan masyarakat Kelurahan Tuminting terhadap pengembangan usaha burung puyuh sebagai daya dukung ekonomi di masa new normal Kiroh, H.J.; Sondakh, E.H.B.; Rimbing, S.C.
ZOOTEC Vol 41, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.84 KB) | DOI: 10.35792/zot.41.2.2021.37224

Abstract

REFLECTION OF INTEREST OF THE TUMINTING VILLAGE COMMUNITY TOWARDS THE DEVELOPMENT OF QUAIL BUSINESS AS A SOLUTION TO SUPPORT THE FAMILY ECONOMY IN THE NEW NORMAL. The purpose of the study was to explore the level of interest of the Tuminting Village community towards the development of quail business as a solution to support the family economy and to find an overview of the basic understandings that the Tuminting Village community had known if their quail farming business would be developed with simple technology. The variables measured in the community were: level of education, community work and income, community interest in quail business, understanding of village officials on quail farming. The data or information collected was analyzed simply by calculating the percentage and then presented in the form of a bar chart, while the results of other observations would be described descriptively, including describing things that were seen and received directly from the community as the object under study. The results of the research on public interest in quail business showed that there were around 32.02% interested in developing quail cultivation in the New Normal Covid-19 period. The level of basic understanding of the Tuminting Village community towards quail development efforts from the results of the study was shown to be 51.09%. Meanwhile, the understanding of village officials in supporting quail farming by the community illustrated that more than 56.25% did not understand, but they strongly support the development of quail cultivation and the value was around 84.75%. The conclusion was that although the number of people who did not understand was still very high, they still have a high interest in participating and in developing the quail farming business as a support for the family economy during the New Normal Covid-19 period.Keywords: Community interest, village officials, quail, new normal covid-19

Page 1 of 2 | Total Record : 20