cover
Contact Name
Budi Dharmawanputra
Contact Email
budidharmawanputra@unesa.ac.id
Phone
+628563651865
Journal Mail Official
jurnalpendidikansendratasik@unesa.ac.id
Editorial Address
Jurusan Seni Drama, Tari, dan Musik Fakultas Bahasa dan Seni Gedung T14 Lantai 2 Universitas Negeri Surabaya Kampus Lidah Wetan Surabaya 60213
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Sendratasik
  • jurnal-pendidikan-sendratasik
  • Website
ISSN : 22529241     EISSN : 28289218     DOI : -
Core Subject : Education, Art,
Jurnal Pendidikan Sendratasik is a scientific journal that presents research-based articles or literature studies in realm of performing art education, includes theatre, dance, and music. Expert editors receive theatre, dance, or music education manuscripts from students, teachers, lecturers, artists, and other elements of society. This journal includes original research articles, review articles, and performance analysis, including: *Theatre Education *Dance Education *Music Education *Educational Theater *Educational Dance *Educational Music *Performing Arts Education Management (Drama, Dance, and Music) *Performing Arts Education Technology (Drama, Dance, and Music)
Articles 174 Documents
PENERAPAN PRINSIP DAN FUNGSI MANAJEMEN PADA UNIT  KEGIATAN MAHASISWA PADUAN SUARA DI UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA RIZDKIKA GUSTI PUTRA S. HADI
Jurnal Pendidikan Sendratasik Vol 4 No 1 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jps.v4n1.p%p

Abstract

PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR BRASS DAN BATTERY PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DRUMBAND GITA SISWA ANORAGA SDN MARGOREJO I/403 SURABAYA MUHAMMAD HAIZ FAIDIL AZIZI
Jurnal Pendidikan Sendratasik Vol 4 No 1 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jps.v4n1.p%p

Abstract

Drumband Gita Siswa Anoraga merupakan unit drumband tingkat Sekolah Dasar yang mempunyai banyak prestasi. Ini tidak terlepas dari kinerja pelatih yang mempunyai metode pembelajaran yang berhasil. Sebagian besar drumband tingkat sekolah dasar tidak memuat alat musik brass dan juga pada divisi battery jarang memakai alat perkusi HTS (high tension snare) yang mempunyai tingkat ketegangan tinggi pada membrannya. Alat musik brass dan HTS hanya digunakan oleh kelompok marching band. Namun drumband Gita Siswa Anoraga sudah menggunakannya. Menjadi kesulitan tersendiri ketika mengajarkan alat musik konvensional kepada anak usia sekolah dasar dengan jumlah banyak.Untuk teori tentang metode pembelajaran penulis menggunakan teori Sudjana. Buku Kirnadi digunakan sebagai acuan teori tentang drumband baik dari segi instrumen dan teknik dasar. Teori –teori tersebut digunakan sebagai acuan penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik validitas data menggunakan tiga macam triangulasi yaitu triangulasi teknik, triangulasi sumber dan triangulasi waktu. Selain itu juga menggunakan sumber referensi untuk lebih menguji validitas data yang telah diperoleh.Hasil penelitian ini meliputi instrumen musik, materi pembelajaran, metode pembelajaran, dan proses pembelajaran. Dari segi instrumen Gita Siswa Anoraga berbeda dengan unit drumband tingkat Sekolah Dasar lain karena sudah menggunakan instrumen konvensional. Materi pada tahap awal ditekankan pada sikap tubuh dan baris-berbaris. Kemudian materi sesuai instrumen disampaikan secara berurutan sesuai target. Pembelajaran sehari hari menggunakan metode ceramah, metode demonstrasi, metode kerja kelompok, dan metode latihan. Pelatih Gita Siswa Anoraga sebenarnya tidak mempunyai metode yang paten. Pelatih lebih menekankan kedisiplinan dan pemberian rasa percaya diri kepada setiap peserta didik.Kata Kunci: pembelajaran, teknik dasar, brass, battery, ekstrakurikulerDrumband Gita Siswa Anoraga is an elementary school marching band unit that has a lot of achievements. It is inseparable from the coach who has a successful learning method. Most of elementary school marching band does not load brass instruments and also HTS (high tension snare) that have a high level of tension in the membrane. Brass musical instruments and HTS is only used by the marching band. However drumband Gita Anoraga Students already use. Into its own difficulties when teaching the conventional musical instruments to children of primary school age in large numbers.For the theory of teaching methods the author uses Sudjana’s theory. Kirnadi’s books used as a reference book about the theory drumband both in terms of instruments and basic techniques. The researchers used qualitative research methods. Data collection from were observation, interviews, and documentation. Mechanical validity of the data using three kinds of triangulation and source reference.The results of this study include musical instruments, learning materials, teaching methods, and the learning process. Music instrument of Gita Siswa Anoraga different from another elementary school drumband unit because it uses conventional instruments. The material in the early stages emphasis on posture and marching. Then the material is delivered in a sequence corresponding instrument on target. The daily learning use the lecture method, demonstrations method, group work, and the exercise. Coach of Gita Siswa Anoraga did not have a patents method. Coach emphasizes the discipline and self-confidence to all of the student.Keywords : Learning, basic techniques, brass, battery, extracurricular
PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER PADUAN SUARA DI SMA NEGERI 1 NGAWI DAVID KRISNA SUKARNO PUTRO
Jurnal Pendidikan Sendratasik Vol 4 No 1 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jps.v4n1.p%p

Abstract

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran sekolah. Selain membantu siswa dalam mengembangkan minat, ekstrakurikuler juga membantu siswa untuk mengembangkan kreativitas dan kemampuannya secara penuh. Seperti halnya di SMA Negeri 1 Ngawi memiliki ekstrakurikuler dalam bidang seni, khususnya seni musik. Salah satu kegiatan ekstrakurikuler seni musik tersebut yang menarik ialah ekstrakurikuler paduan suara yang memiliki sedikit peminat namun banyak berprestasi. Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) Mendiskripsikan teknik perekrutan anggota penyanyi dalam kegiatan ekstrakurikuler paduan suara SMA Negeri 1 Ngawi. (2) Mendiskripsikan pembelajaran ekstrakurikuler paduan suara di SMA Negeri 1 Ngawi. (3) Mendiskripsikan hasil pembelajaran ekstrakurikuler paduan suara di SMA Negeri 1 Ngawi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yakni prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secara interaktif melalui proses reduksi data, penyajian data, dan simpulan atau verifikasi.Berdasarkan hasil penelitian ini, diketahui bahwa teknik perekrutan dalam kegiatan ekstrakurikuler paduan suara SMA Negeri 1 Ngawi yakni setiap siswa wajib menyanyikan lagu wajib nasional Garuda Pancasila, serta melakukan tes ambitus suara. Untuk menyelesaikan materi lagu rangkaian 3 Jatim membutuhkan 5x latihan dengan teknik latihan melakukan pemanasan terlebih dahulu, berlatih intonasi dan artikulasi, dan metode yang selalu digunakan adalah metode rekam, dengan metode ini para anggota paduan suara lebih cepat dalam menghafal nada sesuai intsruksi pelatih untuk menyelesaikan lagu rangkain 3 Jatim. Paduan suara SMA Negeri 1 Ngawi memiliki prestasi yang patut dibanggakan, yakni mampu mencapai tiga besar pada tingkat kabupaten serta provinsi. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah dalam teknik perekrutan anggota paduan suara, pelatih tidak menggunakan lembar formulir pendaftaran dan publikasi dalam bentuk poster. Ke dua dalam pelaksanaan pembelajaran ekstrakurikuler paduan suara di SMA Negeri 1 Ngawi sangat mudah, karena dalam melatih siswa, Sukarno membuat pola latihan yang sesuai dengan kemampuan siswa, dan menginstruksikan dengan bahasa sehari hari, agar siswa dapat menerima maksut dari pelatih. Ke tiga hasil pembelajaran paduan suara di SMA Negeri 1 Ngawi banyak memperoleh kejuaraan dalam perlombaan paduan suara tingkat kabupaten maupun tingkat provinsi Kata kunci : Pembelajaran, Ekstrakurikuler, Paduan SuaraExtracurricular activities are activities that are done outside school hours. In addition to helping students to develop their interests, extracurricular activities also help students to develop their creativity and ability to the full. As in SMA Negeri 1 Ngawi have extracurricular art, especially the art of music. One of the extracurricular activities of the musical art that is interesting is extracurricular choir who have little interest yet accomplished much. The purpose of this research is (1) To describe the technique of recruiting singers in extracurricular activities choir SMA Negeri 1 Ngawi. (2) To describe the choir in extracurricular learning SMA Negeri 1 Ngawi. (3) To describe the learning outcomes of extracurricular choir in SMA Negeri 1 Ngawi. The method used in this study is a qualitative approach, the research procedure that produces descriptive data in the form of written words. Data collection techniques used were observation, interview, documentation. Data analysis technique is done interactively through the process of data reduction, data presentation, and conclusion or verification.Based on these results, it is known that the engineering recruitment in extracurricular activities choir SMA Negeri 1 Ngawi that every student shall sing the national anthem Garuda Pancasila, as well as doing tests ambitus sound. To finish the song material circuit 3 Java requires 5x exercises with technique exercises to warm up first, practicing intonation and articulation, and the method is always used is the method of recording, with this method the choir members more quickly memorize the tone according intsruksi coach to complete the track 3 chain of Java. The choir SMA Negeri 1 Ngawi have achievements to be proud of, which is capable of reaching the top three at the district and provincial level. The conclusion of this study is in the recruiting techniques choir members, coaches do not use sheet registration forms and publications in the form of posters. Second in the implementation of learning extracurricular choir in SMA Negeri 1 Ngawi is very easy, because in training students, Sukarno made exercise pattern according to the abilities of students, and instructs the everyday language, so that students can receive maksut from the coach. All three learning outcomes choir in SMA Negeri 1 Ngawi are gaining a championship in the race choir district and provincial levelKata kunci : Learning, Choir, Extracurricular.
PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER PADUAN SUARA SIXER VOICE CHOIR DI SMA NEGERI 6 SURABAYA MERRY INTAN PERMATASARI
Jurnal Pendidikan Sendratasik Vol 4 No 1 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jps.v4n1.p%p

Abstract

Salah satu wadah pembinaan siswa di sekolah yakni melalui kegiatan ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler paduan suara Sixer Voice Choir di SMA Negeri 6 Surabaya telah meraih banyak prestasi yang dimulai dari prestasi tingkat Nasional hingga Internasional sehingga menarik untuk diteliti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan latar belakang berdirinya ekstrakurikuler paduan suara Sixer Voice Choir di SMA Negeri 6 Surabaya, mendeskripsikan proses pembelajaran serta faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar ekstrakurikuler paduan suara di SMA Negeri 6 Surabaya.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang mengambil latar di SMA Negeri 6 Surabaya. Pengumpulan data yang digunakan meliputi teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Validitas data dilakukan dengan triangulasi sumber dan metode. Teknik analisis data dilakukan melalui proses reduksi data, penyusunan data, pemeriksaan data, dan tampilan data.Ekstrakurikuler paduan suara di SMA Negeri 6 Surabaya berdiri pada tahun 2002, awal berdirinya ekstrakurikuler paduan suara ini termotivasi saat mengisi paduan suara di Gedung grahadi pada acara Hari ulang tahun Republik Indonesia. Ekstrakurikuler paduan suara diikuti oleh 68 siswa yang terdiri dari 22 anggota laki-laki dan 46 anggota perempuan. Untuk menjadi anggota ekstrakurikuler paduan suara, calon peserta harus melewati tahap penyeleksian. Namun ketika akan mengikuti kompetisi lomba, anggota ekstrakurikuler paduan suara harus mengikuti seleksi kembali secara ketat, dengan tujuan untuk mencari anggota tim inti paduan suara yang terbaik. Dalam proses pembelajaran, materi yang diberikan tidak hanya lagu saja, namun juga teori musik yang diberikan di setiap awal pergantian materi. Materi lagu yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan acara seperti kegiatan upacara, lomba, dan kegiatan pentas lain. Pembelajaran Ekstrakurikuler paduan suara Sixer Voice Choir di SMA Negeri 6 Surabaya ini menggunakan metode latihan atau drill, demonstrasi dan tanya jawab, dengan menggunakan media alat musik keyboard. Dari hasil evaluasi, nilai yang diperoleh anggota paduan suara sudah memuaskan. Penilaian anggota paduan suara berdasarkan kriteria-kriteria yang dibuat oleh pelatih. Faktor-faktor keberhasilan prestasi belajar yaitu dari minat bakat siswa, orang tua, pihak lingkungan sekolah dan pihak luar. Dari dukungan tersebut, telah banyak kejuaraan yang telah diperoleh oleh tim Paduan suara Sixer Voice Choir sampai dengan saat ini. Baik kejuaraan perlombaan tingkat kabupaten, Nasional hingga Internasional.Kata Kunci: ekstrakurikuler, paduan suara, pembelajaran, prestasi, Sixer Voice Choir.One way of developing student’s skill is through extracurricular activities. Sixer Voice Choir is one of many extracurricular activities in SMAN 6 Surabaya that has achieved many accomplishments starting from National to International level of achievement which is very interesting to be studied. The purpose of this study is to describe the background of the establishment of Sixer Voice Choir as an extracurricular in SMAN 6 Surabaya, describing the learning process and the factors that influence the success of studying choir in SMAN 6 Surabaya.This study used qualitative approach with the setting took place in SMAN 6 Surabaya. The data collection techniques used include interviews, observation and documentation. The validity of the data is done by triangulation of sources and methods. Data analysis technique is done through the process of data reduction, data preparation, data checking, and data view.The choir which was chosen as one of extracurricular in SMAN 6 Surabaya was established in 2002. The beginning of this extracuricular was motivated after appointed as the guests to choir in Grahadi for Indonesian’s Independence day. This extracurricular followed by 68 students consist of 22 male and 46 female members. To become a member of the choir, applicants must pass the first stage of selection. When competition season started, members of extracurricular choir must strictly follow the second stage of selection, with the aim to find a core team member of the best choir. In the learning process, the material provided are not only songs, but also music theory given at the beginning of each turn of the material. The song material is adjusted to the needs of events such as ceremonial activities, competitions, performances and other activities. This extracurricular study of Sixer Voice Choir in SMAN 6 Surabaya was using exercise or drill also demonstrations and question and answer, using the media of keyboard musical instruments. From the results of the evaluation, the value obtained by choir members is satisfactory. The rate of the choir matched criteria created by the coach. The factors of this achievement are the supports and willingness of the students, parents, the school environment and outside parties. Furthermore, there have been many winning that have been achieved by the team of Sixer Voice Choir, on both national and international level.Keywords: Extracurricular, choir, learning, achievement, Sixer Voice Choir.
PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER MARCHING BAND EL FARABI DI MADRASAH ALIYAH NEGERI LAMONGAN AHMAD AFIF RIYAN HIMAWAN
Jurnal Pendidikan Sendratasik Vol 4 No 1 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jps.v4n1.p%p

Abstract

PENDIDIKAN KARAKTER PERCAYA DIRI, MANDIRI DAN SEMANGAT KEBANGSAAN DALAM PEMBELAJARAN SENI MUSIK DI SDLB A-YPAB SURABAYA KURNIA WANTIKA SARI
Jurnal Pendidikan Sendratasik Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jps.v5n1.p%p

Abstract

Latar Belakang Penelitian ini adalah siswa di SDLB A YPAB Surabaya memiliki siswa yang kategori siswa tuna netra dan ketunaan lainnya seperti tuna daksa dan autis. Siswa dengan memiliki ketunaan tersebutlah yang tidak dapat mengendalikan emosi dan karakter yang harus dibentuk sekolah melalui pembelajaran sekolah. Melalui pembelajaran seni musik mampu memberikan peranan karakter percaya diri, mandiri dan semangat kebangsaan yang diperngaruhi beberapa faktor dalam setiap proses pembelajaran Melalui pembelajaran seni musik salah satu mampu memberikan peranan karakter percaya diri, mandiri dan semangat kebangsaan yang dipengaruhi beberapa faktor dalam setiap proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini mendeksripsikan pembelajaran seni musik dan penerapan pendidikan karakter percaya diri, mandiri dan semangat kebangsaan dalam pembelajaran seni musik di SDLB A YPAB Surabaya. Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deksriptif dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Obyek penelitian ini adalah aktivitas kegiatan pembelajaran seni musik kelas V di SDLB A YPAB Surabaya. Hasil penelitan ini, menunjukan proses pelaksanaan seni musik pada kelas V di SDLB A YPAB yaitu terdapat komponen pembelajaran meliputi tujuan pembelajaran, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat belajar, sumber belajar, evaluasi dan rangkaian proses kegiatan pembelajaran meliputi tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Hasil proses penerapan karakter percaya diri melalui pembelajaran seni musik kelas V di SDLB A YPAB Surabaya jumlah skor indikator 292 dengan persentase 70.25 %. Hasil proses penerapan karakter mandiri melalui pembelajaran seni musik kelas V di SDLB A YPAB Surabaya jumlah skor indikator 281 dengan memperoleh persentase 73.25 %. Pada Hasil proses penerapan karakter semangat kebangsaan jumlah skor indikator 294 dengan persentase 73,5 %. Ketiga penerapan karakter pada pembelajaran seni musik memperoleh kriteria cukup baik dalam melaksanakan penerapan karakter.Kata kunci: pembelajaran seni musik, percaya diri, mandiri, semangat kebangsaan
PEMBELAJARAN SENI BUDAYA (SENI TARI) TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DI SMA NEGERI 1 KERTOSONO FIRTA MEILINDA PUTRI
Jurnal Pendidikan Sendratasik Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jps.v5n1.p%p

Abstract

SMA Negeri 1 Kertosono merupakan salah satu sekolah yang dipercaya oleh pemerintah Kabupaten Nganjuk sebagai salah satu sekolah sasaran implementasi Kurikulum 2013 dan menjadi tolak ukur pelaksanaan kurikulum 2013 di Kabupaten Nganjuk. Implementasi Kurikulum 2013 dalam mata pelajaran seni budaya (seni tari) meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran. SMA Negeri 1 Kertosono sudah menerapkan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran seni budaya (seni tari). Penelitian ini berjudul Pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari) Tahun Pelajaran 2016/2017 di SMA Negeri 1 Kertosono. Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu (1)Bagaimana perencanaan pembelajaran seni budaya (seni tari) di SMA Negeri 1 Kertosono; (2)Bagaimana pelaksanaan pembelajaran seni budaya (seni tari) di SMA Negeri 1 Kertosono. Landasan Teori yang digunakan pada penelitian ini yaitu konsep kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 tahun 2003, teori kurikulum menurut Syaodih dan Nasution, konsep Implementasi menggunakan Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014, menggunakan konsep pembelajaran, teori pendidikan seni. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu kualitatif. Objek pada penelitian ini adalah Pembelajaran seni budaya (seni tari) di SMA Negeri 1 Kertosono. Subyek penelitian adalah guru seni budaya (seni tari) SMA Negeri 1 Kertosono. Penelitian ini menggunakan sumber data manusia dan non manusia. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu: reduksi data, display data, verifikasi. Validitas data menggunakan triangulasi teknik, sumber dan waktu. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran seni budaya (seni tari) telah mengimplementasikan Kurikulum 2013 sesuai dengan Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014, walaupun terdapat beberapa kekurangan pada pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran seni budaya (Seni tari). Silabus memiliki kekurangan pada penilaian yang kurang sesuai dengan Kompetensi Dasar. RRP memiliki kekurangan pada penggunaan kata dalam indikator.Kata Kunci: Implementasi, Kurikulum 2013, Pembelajaran Seni Budaya (Seni Tari )
METODE DAN TEKNIK PEMBELAJARAN REYOG PONOROGO DI SMA NEGERI 1 PONOROGO DALAM MENCAPAI PRESTASI PADA FESTIVAL NASIONAL REYOG PONOROGO FINA YUNI SRIANA
Jurnal Pendidikan Sendratasik Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jps.v5n1.p%p

Abstract

Festival Nasional Reyog Ponorogo adalah ajang melestarikan budaya, mengenalkan potensi kebudayaan, ajang apresiasi siswa, serta sebagai media pengembangan potensi Pariwisata. Salah satu grup Reyog yang mengikuti festival tersebut adalah grup Reyog SMA Negeri 1 Ponorogo. Reyog SMA Negeri 1 Ponorogo adalah grup Reyog yang sering mendapatkan prestasi dalam Festival Nasional Reyog Ponorogo. Berprestasinya grup Reyog SMA Negeri 1 Ponorogo dikarenakan adanya pembelajaran Reyog, di mana dengan metode dan teknik yang dilakukan oleh SMA Negeri 1 Ponorogo, sehingga perlu dilakukan penelitian secara mendalam. Rumusan masalah penelitian adalah (1) Bagaimana metode yang digunakan dalam pembelajaran Reyog di SMA Negeri 1 Ponorogo?; dan (2) Bagaimana teknik yang digunakan dalam pembelajaran Reyog di SMA Negeri 1 Ponorogo?Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu pengamatan atau observasi dan wawancara. Hasil penelitian yang didapat mengungkap bahwa Strategi Pembelajaran “Reyog Ponorogo” di SMA Negeri 1 Ponorogo dalam Mencapai Prestasi pada Festival Nasional Reyog Ponorogo adalah pembelajaran dengan metode pembelajaran dan teknik pembelajaran. Metode yang digunakan adalah metode demonstrasi dan metode drill. Metode demonstrasi digunakan pada saat pemberian materi dan metode driil digunakan pada saat seminggu sebelum festival berlangsung. Kedua metode tersebut saling melengkapi, di mana waktu pembelajaran yang digunakan tidak lebih dari satu bulan, dengan menggunakan metode drill dapat membantu dalam pembelajaran. Berdasarkan pembahasan mengenai teknik pembelajaran yang dilakukan SMA Negeri 1 Ponorogo adalah 1) menyeleksi siswa siswi (SMA Negeri 1 Ponorogo) untuk tari Jathil dan Warok dalam mengikuti Festival Nasional Reyog Ponorogo bertujuan untuk mendapatkan penari terbaik dengan bertanggungjawab, disiplin, bekerja keras, dan 2) mendatangkan pelatih lulusan dari ISI Surakarta supaya pembelajaran benar-benar sesuai dengan kemampuan pendidik dalam bidangnya masing-masing. Kata kunci : strategi, metode, teknik, Pembelajaran
METODE LATIHAN PADUAN SUARA PADA SPENSIX CHOIR SMP NEGERI 6 SURABAYA Rennita Anjar Sari
Jurnal Pendidikan Sendratasik Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jps.v5n1.p%p

Abstract

Komunitas kegiatan paduan suara di lingkungan sekolah dan perguruan tinggi memiliki sumbangsih yang besar terhadap perkembangan paduan suara di Indonesia. SMP Negeri 6 Surabaya merupakan salah satu sekolah yang berhasil membina kegiatan ekstrakurikuler paduan suara atau yang dikenal dengan nama Spensix Choir. Fenomena ini mendasari peneliti untuk mengkaji lebih dalam tentang perencanaan latihan dan metode latihan yang merupakan pondasi utama dalam pembinaan paduan suara SMP Negeri 6 Surabaya. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan perencanaan latihan yang diterapkan ekstrakurikuler paduan suara SMP Negeri 6 Surabaya. (2) Mendeskripsikan metode latihan yang diterapkan ekstrakurikuler paduan suara SMP Negeri 6 Surabaya.Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif. Subjek penelitian, yaitu Tim Paduan Suara SMP Negeri 6 Surabaya. Objek dalam penelitian ini ditekankan pada metode latihan yang diterapkan oleh pelatih Bayu Werdiyanto dalam membina tim paduan suara SMP Negeri 6 Surabaya. Sumber data dalam penelitian ini melalui dua cara, yaitu : (1) Sumber Primer, (2) Sumber Sekunder. Pengumpulan data melalui beberapa cara yaitu : (1) Observasi, (2) Wawancara, (3) Dokumentasi. Validitas data dalam penelitian ini menggunakan dua cara, yaitu : (1) Triangulasi Metode, (2) Triangulasi Sumber. Selain itu peneliti juga menggunakan Analisis kasus negatif.Spensix Choir memiliki perencanaan latihan yaitu meliputi jadwal latihan rutin dan jadwal latihan tambahan yang diterapkan dalam proses menjelang kompetisi. Perencanaan tersebut diterapkan agar latihan dapat berjalan sesuai dengan program kerja yang telah tersusun. Bayu Werdiyanto sebagai pelatih ekstrakurikuler paduan suara menerapkan tiga metode dalam melatih tim paduan suara SMP Negeri 6 Surabaya, yaitu : metode linear, metode imitasi dan metode fluktuatif. Dimana ketiga metode tersebut saling berkesinambungan.Spensix Choir dibentuk sebagai sarana untuk menyalurkan minat dan bakat siswa-siswi dalam bidang olah vokal. Spensix Choir berhasil meraih berbagai prestasi dari kompetisi Regional, Nasional hingga Internasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penerapan metode latihan secara linear, imitasi dan fluktuatif oleh Bayu Werdiyanto sangat efektif dan menunjukkan hasil yang baik, dalam segi teknis maupun non-teknis.Kata Kunci : Ekstrakurikuler Paduan Suara, Metode Latihan
PENCAPAIAN PENGEMBANGAN DIRI SISWA AUTIS MELALUI EKSTRAKURIKULER MUSIK OKLIK DI SDLB PKK SUMBERREJO KABUPATEN BOJONEGORO Aulia Olivia
Jurnal Pendidikan Sendratasik Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jps.v5n1.p%p

Abstract

SDLB PKK Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro menerapkan ekstrakulikuler musik sebagai pengembangan diri untuk siswa autis dengan alat musik daerah Bojonegoro yaitu Oklik. Ekstrakurikuler musik Oklik sebagai wadah pembelajaran musik, merupakan apresiasi kesenian, dan sekaligus terapi musik. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah tentang: 1) Proses pembelajaran ekstrakurikuler musik Oklik, 2) Hasil pembelajaran ekstrakurikuler musik Oklik, 3) Kendala pembelajaran ekstrakurikuler musik Oklik pada siswa autis.Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan objek lokasi penelitian di SDLB PKK Sumberrejo, Jalan raya 1109 Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro. Mengambil objek tentang proses pembelajaran ekstrakurikuler musik Oklik pada siswa Autis. Sumber data penelitian diperoleh dari data primer yaitu narasumber utama Istijani selaku Kepala Sekolah dan Ainul Yaqin selaku pelatih ekstrakurikuler musik Oklik, data sekunder berupa dokumentasi pada saat proses pembelajaran dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk mendapatkan keabsahan data, peneliti menggunakan triangulasi data dengan triangulasi sumber dan triangulasi waktu.Hasil penelitian tentang proses pembelajaran ekstrakurikuler musik Oklik pada siswa autis yaitu dengan materi pengenalan alat musik Oklik, pembelajaran pola ritmis dan lagu secara individu maupun kelompok dengan menggunakan metode drill, demonstrasi, mentoring dan ceramah serta strategi pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction). Hasil pembelajaran diambil dari ranah kognitif, psikomotorik dan afektif serta hasil dari aspek psikis dan motorik siswa autis. Kendala dalam proses pembelajaran dibagi menjadi dua yaitu internal dan eksternal. Kendala internal yaitu rasa percaya diri dan tingkat intelektualitas yang berbeda antar siswa autis. Kendala eksternal yaitu sebagian alat musik Oklik yang kurang layak pakai, waktu pembelajaran yang tidak tepat dan kurangnya disiplin waktu pembelajaran.Kata Kunci: Pembelajaran, Ekstrakurikuler musik Oklik

Page 3 of 18 | Total Record : 174