cover
Contact Name
Ferdian Ronilaya
Contact Email
ferdian@polinema.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jtia@polinema.ac.id
Editorial Address
Jl. Soekarno Hatta No.9, Jatimulyo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65141
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknik Ilmu Dan Aplikasi
ISSN : 24605549     EISSN : 27970272     DOI : https://doi.org/10.33795/jtia
Jurnal Teknik Ilmu dan Aplikasi (JTIA) merupakan sarana bagi para peneliti, akademisi, dan praktisi untuk mempublikasikan hasil penelitian, temuan, konsep, ataupun gagasan terkini khususnya dalam bidang keteknikan.
Articles 91 Documents
ANALISIS KEANDALAN SISTEM GRID TIED INVERTER (GTI) PADA ON-GRID SOLAR PV 9 X 80 WP Moch. Wahyu Ainul Fauzi; Mohammad Noor Hidayat; Widamuri Anistia
Jurnal Teknik Ilmu Dan Aplikasi Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Teknik Ilmu dan Aplikasi
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/jtia.v2i2.60

Abstract

Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau yang biasa disebut PLTS merupakan salah satu pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) dimana sumber energinya bisa diperoleh secara gratis dengan memanfaatkan sumber daya alam cahaya dari matahari. Pada siang hari PLTS Off-Grid hanya digunakan untuk pengisian baterai, ketika sudah penuh energi yang dihasilkan PLTS Off-Grid tidak terpakai. Untuk memanfaatkan energi listrik dari PLTS yang terbuang pada siang hari maka dapat memanfaatkan sistem PLTS On-Grid dengan bantuan Grid Tied Inverter (GTI). Penggunaan GTI pada waktu siang hari, dapat membantu mengurangi tagihan biaya listrik dari PLN. GTI berfungsi sebagai pengubah listrik DC menjadi listrik AC dan terhubung langsung dengan Grid PLN. Sehingga seluruh penggunaan listrik pada waktu siang hari, dihasilkan dari energi listrik Solar PV dan untuk malam hari menggunakan listrik dari PLN. Faktor radiasi matahari sangat berpengaruh terhadap daya yang dihasilkan oleh GTI. Hasil dari analisis penggunaan GTI dapat diketahui bahwa semakin tinggi nilai radiasi matahari maka daya output, power factor dan efisiensi yang dihasilkan semakin meningkat. Begitu juga sebaliknya, ketika nilai radiasi rendah maka daya output, power factor dan efisiensi ikut menurun. Energi yang tidak terpakai maka akan di export ke Grid PLN dengan nilai kWh jual dalam satu bulan sebesar Rp. 35852. Selain itu bentuk gelombang tegangan yang dihasilkan dari GTI adalah sinusiodal. Tetapi bentuk gelombang arus sangat cacat dan terdapat banyak ripple noise. Hal ini berpotensi terdapat nilai harmonisa yang tinggi. Kemudian dapat diketahui efisiensi rata-rata Solar PV sebesar 6,13%, Buck Converter sebesar 94,32% dan GTI sebesar 68,1%. Dalam hal ini variasi pada radiasi matahari sangat mempengaruhi daya output yang dihasilkan setiap komponen. Karena radiasi matahari berpengaruh signifikan terhadap arus. Dan suhu permukaan Solar PV berpengaruh signifikan terhadap tegangan. Selain itu nilai efisiensi yang rendah dari GTI dipengaruhi oleh radiasi matahari, Buck Converter dan kualitas dari GTI.
PENGARUH HOLDING TIMEDAN MEDIA PENDINGIN PADA PROSES HARDENING TERHADAP KEKERASAN DAN LAJU KOROSI BAJA AISI 410 Muhammad Ichlasul Rafif Setia Budi; Subagyo
Jurnal Teknik Ilmu Dan Aplikasi Vol 2 No 1 (2021): Jurnal Teknik Ilmu dan Aplikasi
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.311 KB) | DOI: 10.33795/jtia.v2i1.48

Abstract

Baja AISI 410 merupakan baja tahan karat martensitik yang sangat sering dijumpai baik di bidang industri ataupun kesehatan salah satunya dapa dijumpai pada komponen blade system turbin uap. Tujuan dari peneltian ini adalah untuk mengetahui pengaruh holding time dan konsentrasi garam media pendingin terhadap kekerasan dan laju korosi baja AISI 410 hasil hardening. Dengan penelitian eksperimental dimana baja AISI 410 di-hardening dengan cara dipanaskan hingga suhu 950oC, di tahan atau holding dengan variasi 10, 20, 30 menit, lanjut dengan quenching menggunakan air garam dengan variasi konsentrasi 0, 10, 20, 30%, dan selanjutnya diuji kekerasan dengan metode rockwell c dan uji laju korosi dengan metode kehilangan berat . Hasilnya menunjukkan bahwa baja AISI 410 hasil hardening dengan variasi holding time menghasilkan nilai kekerasan tertinggi dan laju korosi terbaik pada holding time 30 menit dengan nilai kekerasan 46,5 HRC dan nilai laju korosi 0,8968 MPY, sedangkan untuk variasi konsentrasi kadar garam media pendingin menghasilkan nilai kekerasan tertinggi dan laju korosi terbaik pada konsentrasi 30% dengan nilai kekerasan 45,9 HRC dan nilai laju korosi 1,1036 MPY
ANALISIS FINITE ELEMENT PENGARUH LEBAR CELAH UDARA TERHADAP PEFORMA MOTOR INDUKSI SATU FASA Imron Ridzki; Asfari Hariz Santoso; Sigit Setya Wiwaha
Jurnal Teknik Ilmu Dan Aplikasi Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Teknik Ilmu dan Aplikasi
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/jtia.v3i1.106

Abstract

Motor induksi merupakan motor listrik yang luas penggunaannya khususnya pada industri. Seringkali industri yang terletak jauh di pedalaman, bila terjadi kerusakan pada motor induksi dilakukan perbaikan dengan cara replacement antara motor induksi yang satu dengan motor induksi yang lain dan hanya diperhatikan daya motor dan sistem tegangan yang digunakan, sehinga seringkali dimensinya juga tidak persis sama. Dengan adanya kegiatan replacement tersebut diduga motor induksi tersebut akan mengalami banyak perubahan khususnya lebar celah udaranya. Untuk menghindari nilai effisiensi yang rendah, faktor daya yang buruk, dan kerapatan torsi yang rendah maka jarak celah udara suatu motor induksi tidak dirancang terlalu lebar. Di sisi lain distorsi distribusi kerapatan fluks celah udara dapat diminimalkan dengan memperbesar jarak celah udara. Penelitian ini dilakukan pengikisan sedikit diameter rotor pada motor induksi satu fasa rotor sangkar 1 kW 1000 rpm sehingga lebar celah udara 3,5 mm (Rotor A), 2,5 mm (Rotor B), dan 4 mm (Rotor C). Melalui analisis Finite Element menggunakan software FEMM 4.2 didapatkan kerapatan fluks celah udara tertinggi pada Rotor A 0,456 T, Rotor B 0,634 T, Rotor C sebesar 0,399 T. Sedangkan daya output saat beban nominal masing-masing motor didapatkan 0,77 kW (Rotor A), 1,03 kW (Rotor B), dan 0,69 kW Rotor C).
TIPE LONCATAN AIR PADA AMBANG GERIGI Winda Harsanti; Susapto; Moh. Charits
Jurnal Teknik Ilmu Dan Aplikasi Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Teknik Ilmu dan Aplikasi
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/jtia.v3i1.104

Abstract

Loncatan air merupakan keadaan yang terjadi ketika terjadi perubahan tipe aliran dari super kritis menjadi aliran sub kritis. Peristiwa ini ini umumnya disertai dengan turbulensi yang cukup besar, yang dapat terjadi di hilir pintu air, di hilir pelimpah dan juga di lokasi yang kemiringan dasar salurannya berubah secara mendadak, yaitu dari kemiringan terjal menuju ke kemiringan yang landau. Hal ini yang juga terjadi pada ambang gerigi, yaitu bangunan ambang pada bendung yang merupakan modifikasi dari ambang gergaji. Untuk mengetahui tipe loncatan air yang terjadi maka besarnya angka Froude aliran dihitung pada masing-masing ambang gerigi. Penelitian dilakukan pada model saluran terbuka dan dilaukan pengukuran pada model ini untuk mendapatkan besarnya aliran debit pada ambang gerigi. Simulasi untuk kedalaman lantai ambang dilakukan pada delapan variasi kedalaman. Bentuk ambang yang digunakan adalah ambang gerigi 2, 3 dan 4. Dari hasil perhitungan tersebut, didapatkan angka Froude terkecil terjadi pada ambang gerigi 2 sebesar 10,874 dan angka Froude terbesar pada ambang gerigi 4 sebesar 12,796. Berdasarkan angka Froude untuk ambang gerigi 2, 3 maupun 4, dimana semua nilai di atas 9, maka tipe loncatan air untuk semua ambang adalah loncatan kuat.
PENGARUH PERBEDAAN TIPE BELITAN TERHADAP HARMONISA DISTRIBUSI MMF CELAH UDARA MOTOR INDUKSI Asfari Hariz Santoso; Rhezal Agung Ananto; Sri Wahyuni Dali
Jurnal Teknik Ilmu Dan Aplikasi Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Teknik Ilmu dan Aplikasi
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/jtia.v3i1.105

Abstract

Motor induksi merupakan salah satu motor listrik yang luas penggunaannya. Dalam kondisi tertentu motor induksi tak jarang mengalami kerusakan yang disebabkan oleh beban berlebih, hubung singkat di dalam kumparan, maupun kondisi lingkungan yang membuat motor induksi bekerja diluar batas kemampuannya. Salah satu akibat dari kerusakan pada motor induksi adalah kondisi kumparan yang tidak memungkinkan untuk digunakan lagi sehingga harus dilakukan rewinding. Setiap tipe belitan stator motor induksi akan menghasilkan distribusi magnetomotive force (MMF) pada celah udara yang berbeda. MMF yang dihasilkan terdiri dari komponen fundamental dan komponen harmonisanya. Jumlah komponen harmonisa pada distribusi MMF celah udara menimbulkan torsi parasit yang akan berpengaruh pada unjuk kerja motor induksi. Pada penelitian ini akan dilakukan penelitian perbandingan bentuk distribusi MMF celah udara terhadap dua tipe belitan yang berbeda yakni terbagi-screw (Motor A) dan terpusat-terditribusi (Motor B) pada motor induksi 1 fasa dengan kapasitas 1 kW 1000 rpm. Dari analisis harmonisa dan berbeban Motor A memiliki komponen harmonisa lebih tinggi dibanding Motor B sehingga Motor B memiliki peforma yang baik dalam hal torsi sebesar 4,608 Nm dibanding Motor A sebesar 3,37 Nm.
EKSTENSION FUNNEL DAN FUNNEL STAND UNTUK MEMPERMUDAH MEMASUKKAN CAIRAN ASPAL KE PICNOMETER 50 ML GUNA MENGUKUR MASSA JENIS ASPAL Adi Wiyono
Jurnal Teknik Ilmu Dan Aplikasi Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Teknik Ilmu dan Aplikasi
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1036.524 KB) | DOI: 10.33795/jtia.v9i1.2

Abstract

Abstract - Picnometer is a tool made of glass that has a shape that resembles a perfume bottle. Picnometer is a tool used to measure density or fluid density. There are various sizes of picnometer, but what is often used in the laboratory is the size of 50 ml. Constraints that often occur when measuring density are measurements that cannot run optimally and result in specific gravity taking takes longer. The reason is when moving the asphalt liquid to an asphalt liquid picnometer about the neck of the picnometer, so that repetitive displacement is carried out. When measuring material density, the asphalt temperature ranges from 150 ° C - 170 ° C. Here a PLP (Education Laboratory Staff) of Malang State Polytechnic makes an improvement on the asphalt liquid density. Modifying asphalt density measuring aids, namely funnel extension (funnel) and funnel stand. With the modification, it is hoped that the density measuring instrument can function optimally and become an international standard laboratory
PENGARUH BERBAGAI MACAM PACKING KOLOM TERHADAP KUALITAS AIR KEBUTUHAN BOILER (STUDI KASUS PADA ALAT ION EXCHANGER SISTEM BATCH DAN KONTINYU) Zulriadi; Prayogo Danardono
Jurnal Teknik Ilmu Dan Aplikasi Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Teknik Ilmu dan Aplikasi
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.679 KB) | DOI: 10.33795/jtia.v9i1.3

Abstract

Pertukaran ion dapat berlangsung antara dua elektrolit atau antara suatu larutan elektrolit dengan sebuah komplek. Biasanya istilah ini mengacu kepada proses pemurnian, pemisahan, dan dekontaminasi larutan dengan penukar ion padat yang bersifat polimerik atau mineralik. Benda yang b iasa digunakann untuk melakukan pertukaran ion adalah resin penukar ion, zeolit, karbon aktif, tanah liat, dan humus tanah. Pertukaran ion merupakan reaksi dua arah dan penukar ion dapat diregenerasi atau dimuat dengan ion yang dinginkan dengan cara membasuhnya dengan kelebihan ion tersebut. Pertukaran ion melibatkan butiran butiran resin dengan permukaan yang bermuatan positif (kation) dan negatif (anion). Biasanya resin –resin tersebut memiliki pori – pori kecil untuk menambah luas permukaan kontak. Lama waktu kontak juga mempengaruhi dari hasil dari kesadahan air yang diperoleh. Maka dari itu perlu dicari waktu optimum isian kolom untuk kontak dengan air yang dimurnikan.
ANALISA CLOCK GENERATOR PADA RANGKAIAN POWER SUPPLY UNTUK APLIKASI TRIGER IC TTL DILABORATORIUM DIGITAL PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA DI POLITEKNIK NEGERI MALANG Hariyanto; Rosita Ferdiyana
Jurnal Teknik Ilmu Dan Aplikasi Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Teknik Ilmu dan Aplikasi
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.281 KB) | DOI: 10.33795/jtia.v9i1.4

Abstract

The good performance of a clock generator circuit in the power supply for triger TTL IC is very influential on the success of the lab. A series. Therefore, the effectiveness of use must be adapted to its use in the practicum. To create a clock generator circuit as a source of pulses from a digital counter IC, a timer IC can be used. This pulse generator or clock generator can be used for clock sources in making counters up and down. Clock generators are often referred to as clock generators. The pulse generator in making the circuit is often used linear integrated circuit (IC: Integrated Circuit). A linear IC that is commonly used in general is usually the NE555 which is a timer IC. As a timer it can also be used analogically as a Clock Generator or pulse generator which can generally generate the frequency or time as needed.
PERBANDINGAN PENENTUAN ANTOSIANIN PADA BUNGA ROSELLA DENGAN MENGGUNAKAN UV-VIS SPEKTROMETRI DAN PENCITRAAN WARNA Hetty Nur Handayani; Kaliawan; Nanang Setio Pambudi
Jurnal Teknik Ilmu Dan Aplikasi Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Teknik Ilmu dan Aplikasi
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.524 KB) | DOI: 10.33795/jtia.v9i1.5

Abstract

Antosianin sebagai salah satu antioksidan banyak terdapat pada berbagai tanaman bunga dan buah. Antosianin ini berperan dalam memberikan warna merah atau ungu pada tanaman, yang salah satunya berfungsi sebagai pencegah radikal bebas. Rosella merupakan tanaman yang banyak dikonsumsi sebagai minuman seduh, mengandung antosianin yang cukup banyak. Pengujian antosianin dalam suatu sampel berdasarkan penelitian sebelumnya menggunakan spektrofotometer UV- VIS dan HPLC. Pendekatan lebih sederhana dalam pengujian antosianin sebagai senyawa yang berwarna dengan menggunakan metode kolorimetri dan pencitraan warna. Dengan membandingkan dua metode pengujian yaitu spektrofotometer UV-VIS dan pencitraan warna, pengujian antosianin baik secara kualitatif dan kuantitatif bisa lebih mudah. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan spektrofotometer UV-VIS, pengujian dan karakterisasi antosianin dengan menggunakan metode pH differensial mencapai nilai koefisien korelasiyang tinggi yaitu diatas 0.995. Tetapi nilai pengukuran ini memiliki nilai maksimal pada konsentrasi 800 ppm, diatas konsentrasi tersebut nilai absorbansi lebih dari 0.8 yang mana akan melebihi nilai transmitannya. Sedangkan pengujian dengan menggunakan pencitraan warna, pengukuran konsentrasi antosianin pada 400 ppm dengan koefisien korelasi maksimum sebesar 0.9936.
RASPBERRY PI SEBAGAI PEMANTAU RUANG LABORATORIUM MENGGUNAKAN METODE PEREKAMAN TERJADWAL BERBASIS DATABASE Usman Zulhijah Muhammad; Eko Pamuji
Jurnal Teknik Ilmu Dan Aplikasi Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Teknik Ilmu dan Aplikasi
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.694 KB) | DOI: 10.33795/jtia.v9i1.6

Abstract

Practicum activities in higher education especially in State Polytechnic of Malang are generally carried out in a laboratory and based on a predetermined schedule. In the practicum activities are usually used equipment and practical materials borrowed by students from cabinets or warehouses for storage of tools and materials. In addition, in the laboratory where the practicum is carried out there are equipment and personal belongings belonging to students or teachers. From the experience that has happened, some campus-owned lab equipment and materials have been damaged and lost, or the personal property of students or teachers who have been left behind and even lost. Monitoring and recording using ordinary cameras has a disadvantage, that is, we cannot adjust the recording schedule that changes every day based on the space usage schedule. And record data is still one part or not grouped based on space usage schedule. Therefore, it is necessary to make a system that can monitor and record the process of laboratory practicum activities based on space usage schedule. In this study a system will be made using the embeded Raspberry Pi system and a camera module with MySQL as the database, this system is designed and created so that it can be used to record the laboratory practicum activities based on the space usage schedule in the database

Page 1 of 10 | Total Record : 91