cover
Contact Name
M Dian Hikmawan
Contact Email
dian.hikmawan@untirta.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
komunitas@untirta.ac.id
Editorial Address
FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jl Raya Palka KM 3 Sindangsari. Kab. Serang Banten
Location
Kab. serang,
Banten
INDONESIA
Komunitas : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
ISSN : 27980855     EISSN : 27980766     DOI : http://dx.doi.org/10.31506/komunitas:jpkm
Core Subject : Social,
KOMUNITAS: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement), contains various activities of the teaching staff in FISIP Universitas Sultan Ageng Titayasa in handling and managing the various potentials, obstacles, challenges, and problems that exist in society. Implementation of service activities also involve the participation of the community and partners. Service activities are organized into an activity aimed at improving the welfare of society.
Articles 26 Documents
Perencanaan Bisnis Rumah Tangga dalam Membantu Peningkatan Pendapatan Selama Pandemi Covid-19 Sakina Nusarifa Tantri; Etik Ipda Riyani; Ali Muktiyanto; Yeni Widiastuti; Agus Prasetyo
Komunitas : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 1 Issue 2 Desember 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.668 KB) | DOI: 10.31506/komunitas:jpkm.v1i2.13722

Abstract

Membantu upaya peningkatan pendapatan ekonomi rumah tangga adalah motivasi dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini memiliki semangat untuk membantu dalam pemecahan masalah ekonomi yang muncul selama masa Pandemi Covid-19, melalui suatu aktivitas yang berbentuk pelatihan untuk melakukan inisiasi dan perencanaan bisnis rumah tangga. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan atas dasar kerjasama dengan kemitraan dan diikuti oleh 36 (tiga puluh enam) peserta pelatihan yang secara keseluruhan merupakan anggota dari komunitas Ibu Rumah Tangga (IRT) di Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Provinsi Banten. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting dengan tujuan untuk menghindari tatap muka yang dapat meningkatkan risiko penyebaran virus Covid-19. Tujuan dari pelatihan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan IRT untuk menginisiasi ide bisnis dan merencanakan bisnis yang akan dijalankan secara berkelanjutan. Hasil dari kegiatan ini adalah IRT di Ciledug memiliki peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk menginisiasi ide bisnis dan membuat perencanaan/perancangan bisnis rumah tangga sebagai upaya peningkatan pendapatan ekonomi di masa Pandemi Covid-19. Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan pelatihan ini adalah bahwa “Pelatihan Perencanaan Bisnis Rumah Tangga dalam Membantu Peningkatan Pendapatan Selama Pandemi Covid-19” berjalan dengan baik, lancar, dan efektif.
Peran Komunikasi Ibu Muslimah Pada Kegiatan Belajar di Rumah Anak di Masa Pandemi Covid-19 Darwis Sagita; Burhanudin Mujtaba; Rahmi Winangsih
Komunitas : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 1 Issue 1 Juni 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.684 KB) | DOI: 10.31506/komunitas:jpkm.v1i1.11674

Abstract

Abstrak Peran Komunikasi orang tua dalam berinteraksi dengan keluarga menjadi sangat penting, karena pada dasarnya komunikasi merupakan hal sangat penting bagi pembentukan dan pengembangan pribadi seorang individu dalam melakukan kontak sosial. Pendekatan komunikasi menjadi hal penting dalam menjaga interaksi dengan anak. Proses belajar melalui adaptasi dan interaksi dapat membentuk konsep diri seseorang dipengaruhi lingkungannya. Komunikasi Ibu muslimah pada anak, dalam prosesnya sedang dihadapkan pada sebuah tantangan besar. Ketika masyarakat dunia sedang berusaha bertahan melawan wabah penyakit berupa virus bernama Corona (belakangan disebut COVID-19). Salah satu dampaknya pada dunia pendidikan harus mengambil kebijakan belajar di rumah. Konsep belajar di rumah pada umumnya dilakukan sekolah dengan cara belajar melalui fasilitas daring. Dengan kondisi seperti ini tentu peran orang tua sangat berarti dalam pendidikan anak di masa belajar di rumah. Berdasarkan permasalahan tersebut, tim Pengabdian Pada Masyarakat UNTIRTA ikut aktif memberikan solusi terkait peran komunikasi ibu sebagai Ibu muslimah dalam kegiatan Belajar di Rumah selama masa pandemi COVID-19. Dengan membuat target kegiatan (1) Membantu menciptakan ketentraman, dan kenyamanan dengan memberi pemahaman tentang urgensinya peran Ibu Muslimah pada kegiatan Belajar di Rumah. (2) Meningkatkan keterampilan berpikir, membaca dan menulis atau keterampilan lain dibutuhkan Ibu Muslimah pada kegiatan Belajar di Rumah. Metode penyampaian melalui teknik penyampaian materi tentang model komunikasi efektif dengan pesan keagamaan dan Focus Group Discussion (FGD). Selain peran tim pengusul sebagai pemateri ahli dari aspek komunikasi efektif, kedua sesi ini juga akan melibatkan pakar keagamaan Islam yaitu seorang Ustadz, demi memberi rujukan dalil-dalil keagamaan.Kata kunci : Ibu Muslimah, Komunikasi orang tua, pandemi Covid-19, belajar daring  Abstract The role of parental communication in interacting with the family is very important, because basically communication is very important for the formation and personal development of an individual in making social contacts. The communication approach is important in maintaining interaction with children. The learning process through adaptation and interaction can form a person's self-concept influenced by his environment. The communication of Muslim mothers to their children is in the process of being faced with a big challenge. When the world community is trying to defend against an outbreak of a disease in the form of a virus called Corona (later called COVID-19). One of the impacts on the world of education must take a policy of studying at home. The concept of learning at home is generally carried out by schools by learning through online facilities. With conditions like this, of course, the role of parents is very meaningful in the education of children while studying at home. Based on these problems, the UNTIRTA Community Service team actively participated in providing solutions regarding the role of mother communication as Muslim mothers in Studying at Home activities during the COVID-19 pandemic. By setting activity targets (1) Help create peace and comfort by providing an understanding of the urgency of the role of Muslim women in Home Study activities. (2) Improving thinking skills, reading and writing or other skills needed by Muslim women in Home Study activities. The method of delivery is through the technique of delivering material on effective communication models with religious messages and Focus Group Discussions (FGD). In addition to the role of the proposing team as expert speakers from the aspect of effective communication, these two sessions will also involve an Islamic religious expert, namely a Ustadz, in order to provide references to religious arguments. Keywords: Muslim women, parental communication, Covid-19 pandemic, online learning
Penyuluhan Pemberdayaan Keluarga Dalam Penanganan Kenakalan Remaja Di Kelurahan Bulakan Kecamatan Cibeber Kota Cilegon Titi Stiawati
Komunitas : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 1 Issue 2 Desember 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.383 KB) | DOI: 10.31506/komunitas:jpkm.v1i2.13772

Abstract

Kenakalan remaja dapat didefinisikan secara sederhana sebagai perilaku atau tindakan yang dilakukan oleh remaja di luar yang seharusnya dilakukan oleh remaja. Seperti membolos sekolah, merokok, tawuran, melakukan seks bebas, narkoba, melakukan balap liar atau kebut-kebutan dan sebagainya. Kenakalan remaja yang terjadi saat ini sudah dimana-mana baik di pedesaan, perkotaan, di sekolah dan di luar sekolah. Apabila melihat pelakunya masih banyak yang dibawah umur atau usia remaja namun semua tindakan-tindakan yang menyimpang dari norma-norma tersebut tetap dikategorikan kepada kenakalan remaja merupakan salah satu modal bangsa yang sangat penting karena masa depan bangsa ditentukan oleh remaja-remaja sekarang. Penyuluhan pemberdayaan keluarga dalam penanganan kenakalan remaja di Kelurahan Bulakan Kecamatan Cibeber Kota Cilegon dilaksanakan melalui payung program pengabdian kepada masyarakat, yang berangkat dari adanya permasalahan sosial yang terjadi pada masyarakat di lokus pengabdian, yaitu permasalahan kenakalan remaja. Fenomena kenakalan remaja bukan hanya akibat dari adanya penyimpangan perilaku atau masalah kepribadian, namun juga bisa disebabkan karena kesalahan pola asuh dalam keluarga atau faktor lingkungan dimana para remaja tinggal dan berinteraksi. Oleh karenanya tepat manakala metode pemberdayaan keluarga dalam penanganan kenakalan remaja menjadi strategi pengabdian melalui pendekatan kepada aparat desa, kader-kader posyandu, penggerak PKK, dan tokoh-tokoh masyarakat. Diharapkan melalui kegiatan penyuluhan di atas, menjadi sarana sosialisasi dan edukasi kampus untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mencegah terjadinya kenakalan remaja. Output pengabdian ini adalah pemahaman orang tua mengenai gejala-gejala kenakalan remaja meningkat.
Peningkatan Kepedulian tentang Pencegahan Bullying pada Siswa Sekolah Dasar di SDN Sumber Agung Serang, Provinsi Banten Shanty Kartika Dewi; Ika Arinia Indriyany
Komunitas : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 1 Issue 1 Juni 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.511 KB) | DOI: 10.31506/komunitas:jpkm.v1i1.11675

Abstract

AbstrakPengabdian Masyarakat ini dilakukan terhadap perundungan di Kota Serang. Sebagai Kota Layak Anak, tahun 2018, Kota Serang didukung dengan kebijakan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2015 tentang Kota Serang Layak Anak dan Peraturan Walikota Serang Nomor 47 Tahun 2017 tentang RAD Kota Layak Anak. Kegiatan pengabdian ini dilakukan di Kota Serang dengan bermitra dengan SDN Sumber Agung, Serang. Penting untuk memberikan penyadaran sejak dini agar anak – anak dapat menghindari perilaku perundungan. Dalam pengabdian ini, anak dijadikan sebagai subjek utama sehingga dia bisa berpartisipasi secara aktif dalam pencegahan pelaku maupun korban perundungan anak di sekolah. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah dengan metode dongeng untuk menarik minat siswa dalam pembelajaran termasuk mendorong keterlibatan aktif selama proses diskusi. Selain itu dilakukan juga pendampingan dan konseling individu dalam rangka identifikasi masalah dan penyelesaian secara personal. Katakunci : dongeng, pencegahan, perundungan AbstractThis Community Service is carried out against bullying in Serang City. As a Child Friendly City, in 2018, Serang City was supported by the policy of Regional Regulation Number 6 of 2015 concerning Child Friendly City of Serang; and Serang Mayor's Regulation Number 47 of 2017 concerning Child Friendly City. This service activity was carried out in Serang City in partnership with SDN Sumber Agung, Serang. It is important to provide awareness from an early age so that children can avoid bullying behavior. In this service, children are used as the main subject so that they can participate actively in preventing perpetrators and victims of child bullying at school. The method used in this service is the fairy tale method to attract students' interest in learning including encouraging active involvement during the discussion process. In addition, individual assistance and counseling is also carried out in the context of problem identification and personal resolution. Keywords : bullying, fairy tales, prevention 
GO BUMDES BERJAYA (Gerakan Membangun Operasional Badan Usaha Milik Desa yang Berdikari Sejahtera dan Melayani) Moh. Rizky Godjali; Ika Arinia Indriyany
Komunitas : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 1 Issue 2 Desember 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.05 KB) | DOI: 10.31506/komunitas:jpkm.v1i2.12882

Abstract

Village-Owned Enterprises (BUMDES) are a breakthrough in advancing villages and improving the welfare of their citizens through a business unit scheme. In fact, BUMDES can be used as a means of boosting the economy of rural people. However, various problems have hindered the ideal management of BUMDES and provided benefits for the village and its citizens. This Community Service Program is designed to provide an effort to improve the non-ideal condition of BUMDES in order to become Berjaya (Berdikari Sejahtera Melayani). This program focuses on building operations or pioneering BUMDES which is still not being carried out seriously in many villages in Banten Province. The selected partner villages were identified as having three main problems, namely weak institutional governance as a business entity, and not yet in the form of a legal entity. Second, the lack of types/business products and not optimal profits from the sale of business products. In addition, there is also no identification of new products based on local advantages that involve broad participation from the community. Third, there is no village asset management and good financial management. This problem can be overcome by implementing 3 (three) main programs for structuring the organization and activities of BUMDES, namely Institutional Strengthening of Business Entities registered as Legal Entities; Identification of key products and businesses based on local advantages; and Formulation of Village Asset and Financial Management Strategies. This program can be implemented by using a stimulus method approach in the form of Counseling and Training-based Guidance, as well as practical assistance/simulation to overcome all priority issues.
Penyuluhan Literasi Digital Pada Konten Keagamaan Bagi Remaja di Banten Yearry Panji Setianto; Husnan Nurjuman; Uliviana Restu Handaningtias
Komunitas : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 1 Issue 1 Juni 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (748.487 KB) | DOI: 10.31506/komunitas:jpkm.v1i1.11676

Abstract

AbstrakPenetrasi media online yang semakin masif, dapat dilihat secara positif jika diasumsikan bahwa medium ini dapat memberikan keleluasaan bagi masyarakat terutama remaja untuk memperoleh berbagai informasi terkait dengan kebutuhan mempelajari sesuatu yang baru atau belum diketahui, dalam hal ini kebutuhan informasi agama (religious need). Misalnya, untuk belajar membaca Al-Qur’an atau mengetahui hadis tertentu, Cukup dengan mengakses berbagai situs Islam maka pengguna media dapat belajar secara detail tentang ayat-ayat Al-Quran, Hadist, dan semacamnya. Selain itu, banyak juga dari warga masyarakat yang menggunakan media online dan media sosial sebagai sarana mereka untuk berdakwah, menyampaikan nilai-nilai Islam kepada publik secara luas. Akan tetapi, media tidak selamanya memberikan dampak yang positif bagi masyarakat, terutama bagi para generasi muda. Sejumlah riset klasik tentang efek media juga menegaskan bahwa terpaan media seringkali menjadi faktor yang mendorong perilaku negatif para remaja. Hal ini didasarkan pada anggapan bahwa remaja belum memiliki pemahaman yang memadai untuk menafsirkan informasi yang diperolehnya atau untuk mengkritisi informasi yang dicirikan sebagai “hate speech” serta menerimanya secara mentah kemudian menyebarluaskannya kepada remaja lainnya melalui media sosial. Perilaku berantai ini mendorong penyebaran pemahaman radikal.  Hal inilah yang kemudian mendorong kegiatan pengabdian ini dilaksanakan, yaitu untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman yang memadai bagi remaja dalam membaca informasi yang diperolehnya melalui media sosial serta membantu remaja untuk memiliki kemampuan teknis dalam menganalisis ciri-ciri hate speech yang mungkin mereka temui. Katakunci : Literasi digital, Remaja, Konten keagamaan, Media sosial, Berita daring    AbstractNew media has become more and more massive in terms of the users. Society has becoming more dependent on new media to interact, to inform, and to communicate about just anything. Youth is also a part of the society which grows dependent on new media to search information, in this context: religious content. For instance, if you want to know how to read the Qur'an or to know a certain Hadist, then you can type the keywords and all the information you need will just appear on your smartphone. A lot of people are also using social media to spread their belief. But, on the other hand social media has also provided an innate threat for teenagers and numerous researches has been conducted to show how new media effect on people, especially young people. One of the main reasons for this action is because young people tend to act impulsively without proper knowledge of the context and lead them to spread hate speech to others just based on misleading information. Therefore, this activity was aimed to help youth to have a proper knowledge on how to analyze text based on its context and how to identify misleading information before spreading it to other people. We also discussed with help in order to better understand their social media life and help them analyze their own behavior on using social media and identify hate speech they might encounter.Keywords : Digital literacy, Youth, Religious Content, Social Media, Online News
Pelatihan Komunikasi Empatik Pada Yayasan Al Kahfi Jakarta Selatan Dwi Kartikawati
Komunitas : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 1 Issue 2 Desember 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (772.915 KB) | DOI: 10.31506/komunitas:jpkm.v1i2.13068

Abstract

Abstrak Pemahaman dan praktik komunikasi empati sangat penting  untuk diajarkan kepada para remaja. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari terjadinya kegagalan komunikasi dan juga meminimalisir konflik yang terjadi. Komunikasi empatik merupakan komunikasi yang didasarkan pada kesadaran diri untuk saling memahami perasaan dan perhatian pada orang lain yang kita ajak berbicara. Untuk itu pelatihan komunikasi empatik sangat dibutuhkan. Adapun peserta dalam kegiatan ini adalah anak anak remaja dari Yayasan Al Kahfi  Jakarta Selatan. Pada hasil evaluasi akhir dari kegiatan ini adalah para remaja menunjukkan antuasisme tinggi, bisa menyerap  esensi isi pelatihan dan menunjukkan bahwa keberhasilan secara kognitif atas pemahaman empati tercapai. Program kegiatan pengabdian masyarakat ini selaras dengan pembelajaran di Yayasan Al Kahfi pada anak didiknya, salah satunya adalah mengajarkan empati. Akhirnya dengan pelatihan ini diharapkan para remaja ini memahami dan nantinya memiliki daya empati tinggi yang bermanfaat dalam kehidupan mereka nantinya.Katakunci:  Pelatihan; Komunikasi; Empati.Abstract (Book Antiqua, 12pt Bold) : Empathy communication skills are very urgent to be taught to teenagers so that communication failures do not occur and trigger conflicts. Empathic communication is communication that is based on awareness to understand each other's feelings, and pay attention to whoever is spoken to. Thus, it is very important to teach empathy communication training. The participants of this training are teenagers from the Al Kahfi Foundation, South Jakarta. The result of this training activity is that the teenagers are very enthusiastic, can understand the essence of this training and when evaluated show that cognitively they understand this empathic communication well. The hope for the future is that teenagers will have high empathy in their lives later.Keywords:  Training; Communication; Empathy
Penguatan Kolaborasi dan Sinergi di Level Desa Dalam Menangani Penyebaran Covid-19 Bayu Nurrohman; Yeby Ma’asan Mayrudin; M Dian Hikmawan
Komunitas : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 1 Issue 1 Juni 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.951 KB) | DOI: 10.31506/komunitas:jpkm.v1i1.11661

Abstract

AbstrakPandemi Coronovirus Disease 2019 (Covid-19) belum menunjukkan angka penurunan yang signifikan, bahkan angka kematian terus meningkat baik secara global, nasional maupun lokal. Hal ini menjadi sangat krusial dan problematik di tengah penyebaran wabah Covid-19 yang massif diperlukan upaya kreatif dari para pemangku kepentingan khususnya pimpinan daerah dan pemerintahan lokal di desa. Sayangnya peran aktor formal dilihat belum optimal dikarenakan tersandung hambatan struktural dan keterbatasan sumberdaya. Meski demikian, aktivisme peran aktor non-pemeritahan baik secara individu maupun komunitas terlihat menunjukkan empati dan solidaritasnya terhadap warga yang terdampak wabah ini. Oleh sebab itu diperlukan suatu rancangan kolaborasi yang efektif untuk mendorong kerja sama antara aktor pemerintahan desa dengan warganya. Program pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk menggalang sinergi aparatur desa, pemangku kepentingan (unsur TNI dan Polri), aktor swasta, tokoh agama, tokoh adat dan utamanya pelibatan warga secara massif dalam pengelolaan mitigasi atas pandemi Covid-19. Program ini secara praktik akan pelaksanaan forum kolaborasi antar segenap elemen yang ada di level desa untuk mengajukan program taktis pencegahan dan pemetaan wabah Covid-19. Adapun kegiatannya di antaranya adalah pengadaan tenda untuk check point bagi warga yang hendak masuk dan keluar dari/ke Desa Pasir Karag dan Desa Sindangsari. Di samping itu, tim juga akan memfasilitasi pengadaan perangkat pendukung yang standar bagi operasi check point ini seperti masker, disinfektan, hand sanitizer, dan termometer pengecek suhu badan. Kata kunci : Kolaborasi, sinergi, covid-19  AbstractThe Coronovirus Disease 2019 (Covid-19) pandemic has not shown a significant decrease, in fact, the mortality rate continues to increase both globally, nationally and locally. This has become very crucial and problematic in the midst of the spread of the Covid-19 outbreak which is needed by the masses, which requires creative efforts from regional leadership and local government stakeholders in the village. Formal actors are seen as not optimal because they stumble upon structural obstacles and limited resources. However, the activism of the role of non-government actors, both individually and in the community, shows their empathy and solidarity with the residents affected by this epidemic. Therefore, an effective collaborative design is needed to encourage cooperation between village government actors and their citizens. This community service program aims to build synergy among village officials, TNI and Polri stakeholders, private actors, traditional leaders and the main involvement of massive citizens in mitigating management of the Covid-19 pandemic. In practice, this program will implement a collaborative forum between all elements at the village level to propose a tactical program for prevention and mapping of the Covid-19 outbreak. Activities include the provision of tents to check points for residents who enter and leave Pasir Karag and Sindangsari Villages. In addition, the team will also provide standard support equipment for check point operations such as masks, disinfectants, hand sanitizers, and thermometers for checking body temperature. Keywords : Collaborative, synergy, covid-19
Pendampingan Pembuatan Video Bahan Ajar Sebagai Upaya Memaksimalkan Proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Pada Guru TK Tunas Insan Kamil, Kota Serang, Provinsi Banten Puspita Asri Praceka
Komunitas : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 1 Issue 1 Juni 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.69 KB) | DOI: 10.31506/komunitas:jpkm.v1i1.11678

Abstract

AbstrakPengabdian pada masyarakat ini dilakukan di satuan Pendidikan Anak Usia Dini. Guru PAUD menjadi salahsatu kelompok yang terdampak merebaknya Covid-19 di Indonesia pada Maret 2020. Guru harus menyiapkan pembelajaran baik secara synchronous maupun asynchronous kepada anak didik dengan tetap memperhatikan unsur menarik dalam materinya. Kurangnya pengetahuan guru terhadap cara pembuatan bahan ajar dalam format audio visual menjadi dasar pemikiran mengapa pengabdian masyarakat ini dilakuan. Subjek dari program ini adalah guru-guru di TK Tunas Insan Kamil. Metode yang digunakan dalam program ini adalah pendampingan menyelurh dari mulai konsep komunikasi efektif, format gambar, pengambilan video sampai editing dengan software sederhana.Kata Kunci : Bahan Ajar, PAUD, video AbstractThis community service is carried out in the Early Childhood Education unit. PAUD teachers are one of the groups affected by the outbreak of Covid-19 in Indonesia in March 2020. Teachers must prepare both synchronous and asynchronous learning for students while still paying attention to interesting elements in the material. The teacher's lack of knowledge on how to make teaching materials in audio-visual format is the rationale for why this community service is carried out. The subjects of this program are teachers at Tunas Insan Kamil Kindergarten. The method used in this program is comprehensive assistance from the concept of effective communication, image formats, video capture to editing with simple software.Keywords: Teaching Materials, PAUD, video
Workshop Jurnalisme Data bagi Mahasiswa Jurnalistik dan Komunitas Pers Kampus di Banten Puspita Asri Praceka; Yearry Panji Setianto
Komunitas : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 1 Issue 2 Desember 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5916.333 KB) | DOI: 10.31506/komunitas:jpkm.v1i2.13135

Abstract

AbstrakJurnalisme data telah menjadi kebutuhan yang semakin penting di ruang redaksi di era digital saat ini. Guna memenuhi kebutuhan tersebut, kami menyelenggarakan rangkaian pelatihan mengenai data-driven journalism untuk para mahasiswa jurnalistik dan anggota komunitas pers kampus di Provinsi Banten. Kegiatan ini dilakukan bekerjasama dengan komunitas jurnalisme data Journocoders Indonesia dengan tujuan membekali para generasi muda yang tertarik dengan gagasan jurnalisme data tentang pemahaman, skill, dan trend terbaru terkait dengan genre ini. Dengan metode survei kualitatif, kami membandingkan pengetahuan dan kemampuan para peserta sebelum dan sesudah mengikuti rangkaian kegiatan ini. Hasilnya, secara umum terjadi peningkatan baik pengetahuan maupun skill dalam penggunaan beberapa tools yang dipelajari. Adapun output yang didapatkan adalah para peserta mampu mengelola data, mulai dari finding the data, cleaning the data hingga visualizing the data. Harapannya, kegiatan ini dapat mendorong generasi muda agar lebih siap dengan trend data-driven journalism di Indonesia, khususnya di Banten.Katakunci:  jurnalisme data, mahasiswa, visualisasi data, newsroom, media online AbstractData journalism has become an increasingly important requirement in the newsroom in today's digital era. To meet these needs, we held a series of training on data-driven journalism for journalism students and members of the campus press community in Banten Province. This activity was carried out in collaboration with the data journalism community of Journocoders Indonesia with the aim of equipping the younger generation who are interested in data journalism ideas about the latest understanding, skills, and trends related to this genre. Using the qualitative survey method, we compared the knowledge and abilities of the participants before and after participating in this series of activities. As a result, in general there is an increase in both knowledge and skills in the use of some of the tools learned. The output obtained is that the participants are able to manage the data, from finding the data, cleaning the data to visualizing the data. The hope is that this activity can encourage the younger generation to be more prepared for the trend of data-driven journalism in Indonesia, especially in Banten.Keywords:  data journalism, students, data visualization, newsroom, online media

Page 1 of 3 | Total Record : 26