cover
Contact Name
-
Contact Email
ijphn@mail.unnes.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
ijphn@mail.unnes.ac.id
Editorial Address
F5 Building, Department of Public Health, Faculty of Sports Science, Universitas Negeri Semarang Sekaran Campus, Gunung Pati, Semarang City, Central Java, Indonesia 50229
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition
ISSN : 27984265     EISSN : 27769968     DOI : https://doi.org/10.15294/ijphn
Core Subject : Health,
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition contains scientific writings in the form of research reports of qualitative and quantitative research articles with a focus on Public Health Nutrition
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 1 (2021): March" : 15 Documents clear
Perilaku Physical Distancing Masyarakat Pada Masa Pandemi Covid-19
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 1 No 1 (2021): March
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v1i1.44868

Abstract

Abstrak Total kasus Covid-19 menurut data Puskesmas Gunungpati, di Kelurahan Sumurrejo hingga tanggal 16 Oktober 2020 mencapai 35 kasus dan termasuk kelurahan yang paling tinggi jumlah kasus Covid-19 di wilayah kerja Puskesmas Gunungpati, kemudian meningkat mencapai 42 kasus pada tanggal 27 November 2020. Dari 5 kasus Covid-19 yang ada di RW 2, dua warga diantaranya merupakan warga RT 01/RW02 dan salah satu warga yang terkonfirmasi Covid-19 dinyatakan meninggal dunia. Jenis penelitian ini yaitu analitik observasional dengan mengunakan desain cross sectional. Teknik purposive sampling digunakan dalam pengambilan sampel dan didapatkan sampel sebanyak 140 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan hasil penelitian di analisis menggunakan uji chi square dan uji fisher (α = 0,05). Variabel yang berhubungan dengan perilaku physical distancing dalam penelitian ini yaitu variabel usia (p value = 0,007), jenis kelamin (RP=1,5; 95% CI=1,0-2,15), tingkat pendidikan (RP=2,2; 95% CI=1,6-3,1), pengetahuan physical distancing (RP=2,0; 95% CI=1,75-2,5), sikap (RP=3,7; 95% CI=2,1-6,4), persepsi (RP=3,1; 95% CI=1,94-5,0), dukungan keluarga (RP=1,97; 95% CI=1,27-3,0), dukungan tokoh masyarakat (RP=2,0; 95% CI=1,36-3,0) dan sumber informasi (RP=1,7; 95% CI=1,28-2,38). Perlu adanya upaya dalam peningkatan kegiatan penyuluhan, penyebaran media informasi, pembatasan kegiatan sosial budaya dan pemberlakuan sanksi.
Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Pencegahan Covid-19
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 1 No 1 (2021): March
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v1i1.44977

Abstract

Latar Belakang: Sebanyak 65% pegawai di Kantor BKKBN Pusat tidak menggunakan masker dengan tepat, keadaan ini diperparah dengan adanya 25% pegawai yang masih abai dalam menerapkan peraturan yang telah dikeluarkan oleh BKKBN Pusat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pencegahan penularan COVID-19 pada pegawai Kantor BKKBN Pusat. Metode: Jenis penelitian yaitu analitik observasional dengan mengunakan desain cross sectional. Teknik simple random sampling dan sampel sebanyak 232 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan menggunakan uji Chi Square dan regresi logistik (α = 0,05). Hasil: Ada hubungan antara perilaku pencegahan penularan COVID-19 dengan tingkat pengetahuan (0,000), sikap (0,000), dukungan rekan kerja (0,000), ketersediaan fasilitas/sarana (0,000), peraturan yang mengikat (0,000), dan sumber informasi (0,035). Tidak ada hubungan antara perilaku pencegahan penularan COVID-19 dengan usia (0,834), jenis kelamin (0,409), dan tingkat pendidikan (0,339). Faktor yang paling mempengaruhi perilaku pencegahan penularan COVID-19 adalah pengetahuan (p value = 0,000; PR = 0,054; 95% CI = 0,017-0,176), dukungan rekan kerja (p value = 0,000; PR = 0,074; 95% CI = 0,027-0,201), dan peraturan yang mengikat (p value = 0,000; PR = 0,076; 95% CI = 0,027-0,214). Kesimpulan: Ada hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan, sikap, dukungan rekan kerja, ketersediaan fasilitas/sarana, peraturan yang mengikat dan sumber informasi dengan perilaku pencegahan penularan COVID-19. Pengetahuan, dukungan rekan kerja, dan peraturan yang mengikat merupakan faktor yang paling mempengaruhi perilaku pencegahan penularan COVID-19 pada pegawai Kantor BKKBN Pusat
Kesiapan Rumah Sakit Menghadapi Akreditasi Dalam Pemenuhan Standar Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 1 No 1 (2021): March
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v1i1.44997

Abstract

Latar Belakang: Pada tahun 2018 di Jawa Tengah terdapat rumah sakit sejumlah 303 dengan 248 (81,9%) nya merupakan rumah sakit umum dan 186 (61,4%) rumah sakit diantaranya telah terakreditasi. Kabupaten Demak merupakan daerah dengan jumlah rumah sakit paling sedikit di jawa tengah dan tingkat akreditasi tergolong rendah. Penelitian ini dilakukan di RSI NU Kabupaten Demak dengan status akreditasi lulus madya. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan studi evaluasi. Data diperoleh melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi dengan informasi yang didapat dari 3 orang.Hasil: Hasil penelitian yang diperoleh dari total poin produksi yang ditentukan sebesar 99 poin, elemen produksi yang tidak terpenuhi sebesar 1 poin (1%), elemen produksi yang terpenuhi sebesar 4 poin (4%), dan elemen produksi yang terpenuhi 94 poin (95%). Simpulan: Dari 9 Parameter MFK seluruhnya sudah memenuhi capaian ≥ 80%. Keputusan tersebut tidak menjadi hambatan dalam akreditasi rumah sakit menuju peringkat paripurna.
Studi Komparasi Kondisi dan Tata Laksana Fasilitas Sanitasi Sekolah Dasar Perkotaan dan Pedesaan
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 1 No 1 (2021): March
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v1i1.45052

Abstract

Latar Belakang: Data dinas Kesehatan Kota Semarang menunjukkan bahwa kejadian diare pada anak sekolah daerah perkotaan dan pedesaan menunjukkan adanya perbedaan. Kejadian diare pada anak sekolah daerah perkotaan selama tahun 2016-2018 menunjukkan kecenderungan penurunan. Sebaliknya di daerah pedesaan menunjukkan kecenderungan peningkatan. Situasi ini dipengaruhi salah satunya oleh sanitasi lingkungan sekolah. Oleh karena itu perlu dikaji perbandingan kondisi dan tata laksana fasilitas sanitasi sekolah dasar antara daerah pedesaan dan perkotaan. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan studi komparatif dengan subjek penelitian adalah sekolah dasar di kecamatan semarang tengah dan gunungpati dan sampel penelitian berjumlah 33 sekolah di masing-masing kecamatan. Hasil: Kecamatan Semarang Tengah dan Gunungpati terdapat perbedaan kondisi fasilitas toilet (64% dan 48%), saluran pembuangan air limbah (52% dan 33%), dan tata laksana toilet (57% dan 48%). Kesimpulan: Simpulan penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan kondisi air bersih, sarana pembuangan sampah, tata laksana saluran pembuangan air limbah, dan sarana pembuangan sampah kecamatan semarang tengah dan kecamatan gunungpati. Terdapat perbedaan kondisi fasilitas toilet, saluran pembuangan air limbah, dan tata laksana toilet di sekolah dasar kecamatan semarang tengah dan gunungpati.
Pengetahuan dan Persepsi Remaja Putri Terhadap Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 1 No 1 (2021): March
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v1i1.45146

Abstract

Latar Belakang: Prevalensi anemia remaja putri 2019 di SMP 27 Semarang adalah 3,7%. Salah satu upaya pencegahan anemia adalah mengonsumsi tablet tambah darah sesuai anjuran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi remaja putri dengan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah. Metode: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sejumlah 99 siswa perempuan kelas IX di SMP Negeri 27 Semarang, jenis pengambilan sampel Non-probability menggunakan metode secara purposive non-random sampling. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariate dengan uji chi square (α=0,05). Hasil: Hasil menunjukkan persepsi kerentanan (p=0,00), persepsi keseriusan (p=0,01), persepsi manfaat (p=0,01), persepsi hambatan (p=0,01), persepsi keyakinan diri (p=0,023) berhubungan terhadap kepatuhan konsumsi tablet tambah darah remaja putri. Serta tidak terdapat hubungan antara pengetahuan (p= 0,93) terhadap kepatuhan konsumsi tablet tambah darah. Kesimpulan: Dari penelitian ini disimpulkan bahwa terapat hubungan antara persepsi kerentanan, persepsi keseriusan, persepsi manfaat, persepsi hamabatan, dan persepsi keyakinan terhadap kepatuhan konumsi tablet tambah darah pada remaja putri.
Perilaku Sehat Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 yang Mengalami Gangren di Puskesmas Halmahera Kota Semarang
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 1 No 1 (2021): March
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v1i1.45150

Abstract

Latar belakang : Diabetes Melitus (DM) tipe II merupakan gangguan penyakit metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif, jika tidak diobati dan menerapkan perilaku sehat dapat dapat menyebabkan komplikasi salah satunya ganggren. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perilaku sehat pasien DM Tipe II setelah mengalami komplikasi ganggren dalam melakukan perawatan untuk mencegah keparahan di Puskesmas Halmahera Kota Semarang. Metode : Jenis rancangan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif menggunakan metode studi kasus. Pengumpulan data melalui wawancara terstruktur dan observasi. Informan berjumlah 6 orang (3 informan utama, 3 informan triangulasi) yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan pendekatan kualitatif dengan model Miles dan Huberment yang terdiri dari pengumpulan data, analisis data, reduksi data, verifikasi data, kemudian penarikan kesimpulan. Hasil : Analisis perilaku sehat pasien DM Tipe II yang mengalami ganggren (mengatur pola makan,aktivitas fisik, menghentikan konsumsi alkohol dan rokok, melakukan pengobatan, perawatan luka, dan check up ) dengan menggunakan Teori Transtheoretical Model. Kesimpulan : hanya sebagian kecil dari pasien DM Tipe II dengan ganggren di Puskemas Halmahera yang dapat menerapkan dan mempertahankan perilaku sehat sampai tahap terminasi.
Kondisi Lingkungan dan Perilaku dengan Kejadian DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 1 No 1 (2021): March
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v1i1.45161

Abstract

Latar belakang: Wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu merupakan salah satu daerah endemis DBD (IR=67,77/100.000 penduduk (CFR= 0%) pada tahun 2019). Faktor risiko DBD diantaranya lingkungandi sekitar rumah ataupun Tempat-tempat Umum (TTU) serta perilaku kesehatan seperti kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kondisi lingkungan dan perilaku dengan kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu. Metode: Penelitian ini menggunakan desaincross sectional. Besar sampel yaitu 120 responden yang diperoleh dengan teknik proportional random sampling.Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner dan lembar observasi. Data dianalisi menggunakan uji chi-square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan nilai p keberadaan jentik pada kontainer (p<0,001), keberadaan jentik pada TTU (p=0,370), keberadaan breeding place di dalam rumah (p=0,189), keberadaan breeding place di luar rumah (p=0,179), mobilitas penduduk (p=0,926), kebiasaan menguras TPA (p=0,763), kebiasaan menutup TPA (p=1,000), kebiasaan mengubur/mendaur ulang barang bekas (p=0,394), kebiasaan menggantung pakaian (p=0,134), kebiasaan tidur menggunakan kelambu (p=0,654), kebiasaan menggunakan obat anti nyamuk (p=0,552), memelihara ikan pemakan jentik (p=1,000) dan kebiasaan menabur bubuk abate (p=0,470). Simpulan: Terdapat hubungan antara keberadaan jentik pada kontainer dengan kejadian DBD.
Perbedaan Perilaku Seksual Pranikah Remaja Menurut Kedekatan Tempat Tinggal dengan Lokalisasi
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 1 No 1 (2021): March
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v1i1.45315

Abstract

Background: adolescence is a period of growth and development, which has a high sense of curiosity and period of searching for identity that is easily influenced by the environment. Adolescents who live in localization are accustomed to exposure promiscuous sexual behaviour. HIV/AIDS’s cases tend to increase every year in Grobogan Regency, the number of cumulative cases upto 2019is 615 HIV casec and 647 AIDS cases. The purpose of this study was to determine the differences in premarital sexual behavior of adolescents who live near brothels and far from brothels. Methods: this research was a quantitative study with a cross sectional approach. Sample were 215 for villages near to brothels and 172 for villages far from brothels using the purposive sampling technique. The instrument used was a questionnaire. Data were analyzed using the Chi Square test with the alternative Fisher's test and Unpaired T Test with the alternative Mann Whitney test. Results: the results showed that were differences in premarital sexual behaviour (p value = 0,000), knowledge about reproductive health (p value = 0.004) and contact with localization (p value = 0.000) between adolescents who were near to brothels and far from brothels. Conclusion: there are differences in premarital sexual behaviour, knowledge, and contact with brothels between adolescents who are live near to brothels and far from brothels. There are no differences in attitude, parental influence, peer roles, sources of information, level of religiosity, norms, and self efficacy between adolescents who are live near to brothels and far from brothels. Keywords: Adolescence, Far From Brothels, Near From Brothels, Premarital Sexual Behaviour
Karakteristik Tempat Perindukan Nyamuk Culex Sp. di Sekitar Tempat Tinggal Penderita Filariasis Limfatik di Kabupaten Brebes Tahun 2020
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 1 No 1 (2021): March
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v1i1.45337

Abstract

Brebes Regency, Central Java Province, Indonesia, has experienced an increase in lymphatic filariasis cases every year. There are three districts with the highest cases, namely Ketanggungan Subdistrict, Bantarkawung Subdistrict and Paguyangan Subdistrict. Culex sp. mosquitoes is one of the vectors of lymphatic filariasis in Java, Indonesia. This study was conducted to obtain information about the characteristics of the breeding places for Culex sp. in the area where people with lymphatic filariasis live. The design of this research was descriptive quantitative research with a survey method. The population and samples were all lymphatic filariasis patients in the three districts that had the highest cases with a total of 15 patients. The research instrument used were observation sheets. The observed breeding places around the residence of lymphatic filariasis patients were puddles or stagnant water, river, and sewers with mostly on 0-200 meters from patient’s house. Puddle/stagnant water and sewers whose animal water absent were observed had larvae presence. The most preferred breeding place for mosquitoes in the research sites was uncovered sewers.
Kondisi Kamar Hunian, Sanitasi Dasar, dan Keluhan Kesehatan di Asrama Mahasiswa
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 1 No 1 (2021): March
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v1i1.45384

Abstract

ABSTRACT Background: The dormitory is a residence for students who have a high potential for health and environmental problems, one of which is the student dormitory of Universitas Negeri Semarang. Based on the results of the preliminary study, the physical condition of the living room and basic sanitation in the dormitory was in poor condition accompanied by health complaints experienced by students. The purpose of this study was to describe the condition of the residential room, basic sanitation, and health complaints in the UNNES student dormitory in 2020. Methods: This type of research used a quantitative descriptive method with a cross-sectional approach with the research subjects being male and female student dormitories at Universitas Negeri Semarang. The variables in the study include ceiling conditions, wall conditions, floor conditions, room temperature, humidity, lighting intensity, ventilation conditions, occupancy room density, clean water supply, garbage disposal, feces disposal, wastewater disposal, and health complaints. Sampling using a proportional random sampling technique. Data were analyzed using univariate analysis. Results: The results showed that the room conditions met the criteria, namely 95.1% ceiling, 100% walls, 96.7% floor, 52.8% temperature, 74.8% humidity, 91.9% lighting intensity, and 100% ventilation. Basic sanitation that meets the criteria is only the provision of clean water. While the variable of health complaints, there were 95.2% of people experiencing complaints on the skin, 78.4% experiencing complaints on breathing, and 37.3% experiencing complaints on digestion. Conclusion: The conclusion of this study is a description of the condition of the living room, basic sanitation, and health complaints in the student dormitories of Universitas Negeri Semarang. There are still variables that do not meet the criteria when compared with health regulations. ABSTRAK Latar Belakang: Asrama merupakan tempat tinggal bagi mahasiswa yang berpotensi tinggi mengalami masalah kesehatan dan lingkungan, salah satunya adalah asrama mahasiswa Universitas Negeri Semarang. Berdasarkan hasil studi pendahuluan, kondisi fisik kamar hunian dan sanitasi dasar di asrama dalam keadaan kurang baik disertai adanya keluhan kesehatan yang dialami mahasiswa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kondisi kamar hunian, sanitasi dasar, dan keluhan kesehatan di asrama mahasiswa UNNES tahun 2020. Metode: Jenis penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan subjek penelitian adalah asrama mahasiswa putra dan putri Universitas Negeri Semarang. Variabel dalam penelitian meliputi kondisi langit-langit, kondisi dinding, kondisi lantai, suhu kamar hunian, kelembaban kamar hunian, internsitas pencahayaan, kondisi ventilasi, kepadatan kamar hunian, penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan tinja, pembuangan air limbah, dan keluhan kesehatan. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportional random sampling. Data dianalisis dengan menggunakan analisis univariat. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan kondisi kamar hunian yang memenuhi kriteria yaitu langit-langit 95,1%, dinding 100%, lantai 96,7%, suhu 52,8%, kelembaban 74,8%, intensitas pencahayaan 91,9%, dan ventilasi 100%. Sanitasi dasar yang memenuhi kriteria hanya penyediaan air bersih. Sedangkan variabel keluhan kesehatan terdapat 95,2% orang mengalami keluhan pada kulit, 78,4% mengalami keluhan pada pernapasan, dan 37,3% mengalami keluhan pada pencernaan. Kesimpulan: Kesimpulan dalam penelitian ini adalah gambaran kondisi kamar hunian, sanitasi dasar, dan keluhan kesehatan di asrama mahasiswa Universitas Negeri Semarang masih terdapat variabel yang tidak memenuhi kriteria jika dibandingkan dengani peraturan kesehatan.

Page 1 of 2 | Total Record : 15