cover
Contact Name
Ahmad Ashifuddin Aqham
Contact Email
ahmad.ashifuddin@gmail.com
Phone
+6281330250875
Journal Mail Official
zainulmushtofa@insud.ac.id
Editorial Address
Jl. Raden Qosim No. 88 Banjaraanyar, Paciran, Lamongan, Jawa Timur, Indonesia. Telp/Fax:(0322) 662 261/(0322) 662 261
Location
Kab. lamongan,
Jawa timur
INDONESIA
Ummul Qura : Jurnal Ilmiah Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD) Lamongan
ISSN : 25416774     EISSN : 25808109     DOI : 10.55352
ruang lingkup jurnal ummul qura menyambut makalah dari akademisi tentang teori filsafat paradigma konseptual penelitian akademik serta praktik keagamaan secara khusus makalah yang mempertimbangkan topik umum berikut diundang pendidikan agama Islam hukum Islam ekonomi dan bisnis Islam Kajian Al Qur an dan hadits filsafat Islam pemikiran dan sastra Islam Islam dan perdamaian Sains dan peradaban dalam Islam Islam secara nasional dan lokal Islam dan jenis kelamin
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol. 10 No. 2 (2017): Ummul Qura : Jurnal Ilmiah Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD) Lamongan" : 9 Documents clear
STRATEGI KEPEMIMPINAN KIAI ABDUL GHOFUR DALAM PENGEMBANGAN PONDOK PESANTREN SUNAN DRAJAT Ahmad Iwan Zunaih
Ummul Qura Jurnal Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD) Lamongan Vol. 10 No. 2 (2017): Ummul Qura : Jurnal Ilmiah Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD) Lamongan
Publisher : Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.315 KB) | DOI: 10.55352/uq.v10i2.434

Abstract

Pondok pesantren secara langsung sangat bergantung kepada strategi kepemimpinan Kiai dalam perjalanan serta kelancaran dan keberlangsungan. Kiai yang menjadi figur pada pesantren tersebut memiliki peran vital, strategis serta secara praktis, harus senantiasa memiliki strategi kepemimpinan yang memadai dan mumpuni dalam mengembangkan serta mempertahankan eksistensi secara kelembagaan pondok pesantren. Pondok Pesantren Sunan Drajat dalam kepemimpinan Kiai Abdul Ghofur dalam perjalanannya memiliki pengembangan pesat dan cepat. Pondok Pesantren Sunan Drajat telah mengembangkan banyak unit usaha sebagai penopang kebutuhan finansialnya untuk pengembangan fasilitas sarana prasarana sampai dengan pengembangan area. Kiai Abdul Ghofur menerapkan beberapa strategi kepemimpinan dalam pengembangan pondok pesantren Sunan Drajat yang dipimpinnya, di antaranya adalah fasilitas pendidikan, loyalitas pengurus dan santri, kebijakan pemimpin, menjalin kerjasama. Semua strategi ini dijalankan oleh kiai Abdul Ghofur secara massif. Sehingga pengembangan Pondok Pesantren Sunan Drajat mengalami perkembangan yang cukup pesat, baik pada jumlah santri, fasilitas dan jenjang pendidikan, serta fasilitas bangunan pesantren. Tentunya, kondisi saat ini tidak lepas dari keberhasilan kiai Abdul Ghofur dalam menerapkan strategi pengembangan Pondok Pesantren Sunan Drajat. Namun strategi yang dikembangkan tersebut masih memiliki kelemahan dalam penerapan konsep dan nilai kepesantrenan, terutama pada aspek sumber daya manusia yang tersedia. Meskipun strategi tersebut telah membuat Pondok Pesantren Sunan Drajat mampu berkembang cepat dan pesat.
KEPEMIMPINAN PROFETIK UMAR BIN KHATTAB DAN UMAR BIN ABDUL AZIZ Muh. Hasyim Rosyidi
Ummul Qura Jurnal Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD) Lamongan Vol. 10 No. 2 (2017): Ummul Qura : Jurnal Ilmiah Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD) Lamongan
Publisher : Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.549 KB) | DOI: 10.55352/uq.v10i2.435

Abstract

Kepemimpinan pendidikan Islam yang selama ini mendapat stigma negatif terutama pada aspek kepemimpinan lembaga pendidikannya yang terkesan “ademokratis dan diktator” seperti pendidikan di pesantren like or dislike perlu melakukan perubahan dan pembenahan terhadap organisasi maupun terhadap manajerialnya. Para pemimpin muslim kekinian lebih suka merujuk soal konsep dan kepemimpinan filusuf barat, bahkan banyak yang dipraktikannya. Oleh karena itu, kepemimpinan pendidikan Islam harus bangkit dengan memperbaiki sistem kepemimpinan yang berlandaskan nilai-nilai Ilahiyāh dan tuntunan Rasulullāh SAW, Kemudian meneladani jejak-jejak kepemimpinan beliau yang telah berhasil memimpin dan mendidik para shahabat dan umat Islam. Salah satunya adalah kepemimpinan profetik yang mampu memunculkan harapan para pengikutnya pada cita-cita dan nilai-nilai Islam yang tinggi, seperti kepemimpinan Umar bin Khattab dan Umar bin Abdul Aziz. Kunci kehebatan perkembangan peradaban dunia Islam di masa Umar bin Khattab dan Umar bin Abdul Aziz menjadi kunci public figure yang sangat berkaitan erat dengan keberhasilan umat Islam secara konsisten, dinamis dan kreatif.
MENAKAR URGENSI ADAGIUM ARAB “MAQASHID ASY-SYARI’AH” DALAM HUKUM ISLAM Nashiruddin
Ummul Qura Jurnal Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD) Lamongan Vol. 10 No. 2 (2017): Ummul Qura : Jurnal Ilmiah Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD) Lamongan
Publisher : Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.423 KB) | DOI: 10.55352/uq.v10i2.436

Abstract

Bahwa sangatlah penting dan bermanfaat kita memahami adagium Arab “Maqashidu asy-Syari’ah” dalam rangka menjawab masalah-masalah hukum kontemporer yang kasusunya secara eksplisit belum diatur dalam al-Qur’an maupun Hadist. Hal ini dikarenakan kemaslahatan yang menjadi tujuan utama diberlakukannya hukum Islam adalah untuk memelihara lima hal pokok kehidupan manusia, yaitu agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. Kemudian kemaslahatan itu dibagai menjadi tiga peringkat secara hierarkis, yaitu dharuriyyat, hajiyyat, dan tahsiniyyat.
EPISTEMOLOGI HUKUM ISLAM: Abdul Mun’im
Ummul Qura Jurnal Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD) Lamongan Vol. 10 No. 2 (2017): Ummul Qura : Jurnal Ilmiah Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD) Lamongan
Publisher : Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.59 KB) | DOI: 10.55352/uq.v10i2.437

Abstract

Sebenarnya dalam al-Qur’an ataupun al-Sunah sudah disebutkan mengenai tertib urutan pemakaian beberapa sumber dan dalil hukum yang ada, seperti disebutkan dalam al-Qur’an “wahai orang-orang yang beriman ta’atlah kamu semua kepada allah, dan Tatatlah kepada rasul utusan Allah, dan orang yang menguasai urusan diantara kamu. Seandainya ada perselisihan diantara kamu tentang sesuatu maka kembalikanlah kepada allah dan Rasulnya, jika kamu semua beriman kepada Allah dan hari akhir, hal demikian lebih baik bagimu dan lebih akibatnya“. Dalil ini ditopang dengan Hadith Nabi yang mengutus Mu’adz bin Jabal ke Yaman, dengan kesimpulan bahwa mu’adz memutuskan perkara pertama kepada al-Qur’an, selanjutnya dengan al-Sunah, kalau tidak ada dalam sunah Rasul, maka Mu’adz akan berijtihad dengan nalarnya. Untuk itu dapat diambil pemahaman bahwa dalam mencari fiqih seorang mujtahid akan memahami nas al-Qur’an atau al-Sunah, kemudian kalau tidak ada dalam keduanya mereka akan berijtihad dengan berbagai metode yang beragam mulai dengan ijma’, qiyas yang dalam katagori adilah al-ahkam. Untuk itu munculah istilah Ijtihad, Istidlal, istinbat, istiqra’ dan sebagainya dalam rangka mencari pemahaman status hukum dari sebuah persoalan yang ditemui sehingga pada akhirnya akan menghasilkan fiqih.
STUDI EKSPLORASI HUKUM POLIGAMI DI BERBAGAI NEGARA MUSLIM Janeko Janeko
Ummul Qura Jurnal Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD) Lamongan Vol. 10 No. 2 (2017): Ummul Qura : Jurnal Ilmiah Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD) Lamongan
Publisher : Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.266 KB) | DOI: 10.55352/uq.v10i2.438

Abstract

Poligami adalah seorang laki-laki yang mempunyai isteri lebih dari seorang. Dasar poligami sebagaimana yang termaktub dalam Al-Quran Surat An-Nisa’Ayat 3. Berawal dari perbedaan pandangan dalam menafsirkan QS An-Nisa’ Ayat 3 tersebut berdampak pada perbedaan hukum poligami. Perbedaan yang terjadi tidak hanya pada kalangan tokoh-tokoh pemikir Islam namun juga terjadi pada aspek penerapan hukum keluarga khususnya masalah hukum poligami di Negara-Negara Muslim. Secara eksplisit hukum poligami di berbagai Negara-Negara Muslim dibagi menjadi tiga, Pertama, Negara Muslim yang melarang keras praktek poligami, lebih-lebih bagi para pelaku poligami dikenai sanksi denda maupun kurungan penjara, dalam peraturan yang terdapat pada Negara tersebut sudah menutup rapat praktek poligami. Negara yang memberlakukan larangan poligami tersebut antara lain Negara Tunisia dan Turki. Kedua, Negara Muslim yang membatasi praktek poligami, poligami dibatasi melalui persyaratan-persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh seorang suami ketika ingin melakukan poligami. Poligami diperbolehkan dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam perundang-undangan yang berlaku, seperti hanlnya di Negara Indonesia dan Malaysia. Ketiga, Negara Muslim yang memberikan seluas-luasnya untuk poligami, seperti yang di praktekkan di Negara Arab Saudi.
تعليم النحو الاتصالي في قسم تعليم اللغة العربية جامعة سونان درجات بلامونجان Arif widodo
Ummul Qura Jurnal Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD) Lamongan Vol. 10 No. 2 (2017): Ummul Qura : Jurnal Ilmiah Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD) Lamongan
Publisher : Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (818.77 KB) | DOI: 10.55352/uq.v10i2.439

Abstract

Nahwu merupakan salah satu unsur bahasa yang harus dikuasai dalam pembelajaran bahasa Arab standar dan model komunikatif memungkinkan untuk digunakan dalam pengajaran nahwu karena kebutuhannya terhadap unsur-unsur dan keterampilan bahasa yang disajikan secara bertahap sesuai tingkatan kompetensi dalam proses komunikasi. Setelah mengamati problem pembelajaran nahwu di beberapa Perguruan Tinggi yang pola pembelajarannya masih belum menyentuh ranah praktis, peneliti melihat pentingnya memotret dan mengkaji model pembelajaran nahwu berbasis komunikatif yang dipraktikkan di Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan dengan mengintegrasikan materi dalam mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tujuan pembelajarannya. Tujuan penelitian ini adalah; (1) mendiskripsikan model pembelajaran nahwu komunikatif , (2) mendiskripsikan pengaruh model terhadap motivasi mahasiswa, dan (3) mendeskripsikan hambatan dalam proses pembelajarannya. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini sebagai berikut: Pertama bahwa model pembelajaran nahwu komunikatif memiliki 5 tahapan, yaitu; persiapan, pengamatan, presentasi dan simulasi, asosiasi dan generalisasi, praktik dan latihan berkonteks. Kedua bahwa pengaruh model pembelajaran nahwu terhadap motivasi dapat mengaktifkan kegiatan belajar secara efektif. Ketiga bahwa kendala yang paling dominan adalah masih lemahnya keterampilan berbahasa aktif mahasiswa dalam mengikuti pola pembelajaran nahwu komunikatif.
إدارة تعليم اللغة العربية على أساس منهج 2013 Zakiya
Ummul Qura Jurnal Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD) Lamongan Vol. 10 No. 2 (2017): Ummul Qura : Jurnal Ilmiah Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD) Lamongan
Publisher : Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.554 KB) | DOI: 10.55352/uq.v10i2.440

Abstract

مستخلص البحث :المدرسين هي مدير التعلم التي تملك كفاءات إدارة تعليم الجيد لكي أهداف التعلم أن يتحقق فعلياً. لتحقيق التعلم الفعال، المدرسين تحتاجين أن تخطيط التعلم المسبقا قبل بدء أنشطة التعليمية لكي تستطيع أن تنفيذ عملية التعليمية بالفعال. أهداف هذا البحث هو لوصف عن إدارة تعليم اللغة العربية على أساس منهج 2013 في مدرسة الإبتدائية الإسلامية. كانت ثلاثة تركيز البحوث في هذا البحث هو كيف تخطيط وتنفيذ تعليم اللغة العربية على أساس منهج 2013 وما المشكلات التي تواجه مدرسي اللغة العربية في تخطيط وتنفيذ تعليم اللغة العربية. وأما نتائج البحث عن إدراة تعليم اللغة العربية في مدرسة الإبتدائية الإسلامية الحكومية هو (1) مدرسي اللغة العربية قد تنفيذوا خطط التعلم على أساس منهج 2013 بإعداد برنامج تعليم اللغة العربية التي تشمل خطة الدرس والبرنامج السنوي (Prota) والبرنامج النصف السنوي ( Promes) وخطة الدرس وتحضير الدرس كل مستوي، (2) مدرسي اللغة العربية قد تنفيذوا عملية التعلم على أساس منهج 2013 التي تشمل الأنشطة الأولية والأنشطة الأساسية والأنشطة الخاتمية، (3) لا تزال المعلمات تجد الصعوبات والموافقات في تنفيذ منهج 2013 مثل تطوير أنشطة التعلم وتعيين التقييم وتحليل كفاءات الأساسية إلى المؤشرات.
KONSEP FILOSOFIS TRANSFORMASI DAKWAH HUMANIS DALAM PERSPEKTIF KUNTOWIJOYO Hadi Ismanto
Ummul Qura Jurnal Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD) Lamongan Vol. 10 No. 2 (2017): Ummul Qura : Jurnal Ilmiah Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD) Lamongan
Publisher : Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.279 KB) | DOI: 10.55352/uq.v10i2.441

Abstract

Hakekat transformasi dakwah humanis ini pada dasarnya adalah pembebasan totalitas manusia dari tata kehidupan jahiliyah menuju khair al-ummah. Dalam pemikiran Kuntowijoyo, dakwah humanis di samping berfungsi sebagai kritik juga dapat memberi petunjuk ke arah trasnformasi. Dakwah humanis yang bertolak dari ajaran al-Qur’an dalam surat al-Imran, ayat: 110, yaitu petunjuk ke arah tindakan-tindakan emansipasi atau humanisasi, liberasi dan trandensi. Sebagai umat terbaik yang diturunkan oleh Allah ke atas muka bumi ini, umat Islam seyogyanya sejak dini berusaha memperbaiki keadaan umat dengan dibimbing oleh suatu tuntunan yang jelas dan berdimensi transendental. Semua ini dapat dilakukan karena Islam memiliki konsep yang solutif. Dengan demikian, kalimat “umat terbaik” tidak hanya sebatas selogan yang ada di dalam kitab suci. Akan tetapi, bisa terwujud dalam konteks sosial-kemasyarakatan.
NORMATIVITAS DAN HISTORISITAS DALAM KAJIAN KEISLAMAN Siswanto
Ummul Qura Jurnal Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD) Lamongan Vol. 10 No. 2 (2017): Ummul Qura : Jurnal Ilmiah Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD) Lamongan
Publisher : Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.42 KB) | DOI: 10.55352/uq.v10i2.442

Abstract

Pengelompokkan Islam normatif dan Islam historis menurut Nasr Hamid Abu Zaid menjadi tiga wilayah yaitu: Pertama, wilayah teks asli Islam (the original text of Islam), yaitu al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad yang otentik. Kedua, pemikiran Islam merupakan ragam menafsirkan terhadap teks asli Islam (al- al-Qur’an dan Sunnah), Ketiga, praktek yang dilakukan kaum Muslim. Istilah dari Fazlur Rahman: Normative Islam dan Historical Islam.. Kata normatif berasal dari bahasa Inggris norm yang berarti norma ajaran, acuan, ketentuan tentang masalah yang baik dan buruk yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. Pada aspek normativitas, studi Islam agaknya masih banyak terbebani oleh misi keagamaan yang bersifat memihak sehingga kadar muatan analisis, kritis, metodologis, historis, empiris terutama dalam menelaah teks-teks atau naskah keagamaan produk sejarah terdahulu kurang begitu ditonjolkan, kecuali dalam lingkungan peneliti tertentu yang masih sangat terbatas. Historisitas adalah kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau peristiwa penting yang benar-benar terjadi. Definisi tersebut terlihat menekankan kepada materi peristiwanya tanpa mengaitkan dengan aspek lainnya. Sedangkan dalam pengartian yang lebih komprehensif suatu peristiwa sejarah perlu juga di lihat siapa yang melakukan peristiwa tersebut, dimana, kapan, dan mengapa peristiwa tersebut terjadi.

Page 1 of 1 | Total Record : 9