cover
Contact Name
Ahmad Bustomi
Contact Email
ahmadbustomi@metrouniv.ac.id
Phone
+6289618917145
Journal Mail Official
ahmadbustomi@metrouniv.ac.id
Editorial Address
https://e-journal.metrouniv.ac.id/index.php/jsga/about/editorialTeam
Location
Kota metro,
Lampung
INDONESIA
SETARA: Jurnal Studi Gender dan Anak
ISSN : 27209059     EISSN : 27162230     DOI : 10.32332/jsga
SETARA: Jurnal Studi Gender dan Anak aims to promote scientific publication concern on Gender, Islam, and Social Inclusion, including children’s right protections in its broadest sense covering textual, historical and empirical aspects, both classical/medieval, modern and contemporary periods in the Islamic World and beyond. The journal strives to include significant studies of gender theory and methodology as well as topical matter. This journal encompasses original research articles based on library and/or empirical research and current book reviews in the field of gender and Islam especially on, but not limited to, eight main topics: (1) Gender and Religious Texts (2) Gender and Islamic Law (3) Gender and educations (4) Gender and politics (5) Gender and Economic (6) Gender and Digital humanities, (7) Gender and social inclusion and (8) Children’s right protection It encourages articles that employ a multi-disciplinary approach to those topics. Scholars from any countries and region that are concerned with gender and social inclusion and its manifestation throughout Muslim community can submit their article to SETARA and use this open access journal.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 02 (2019)" : 6 Documents clear
WANITA DAN KEADILAN GENDER PERSPEKTIF ISLAM Nuryah Nuryah; Muhammad Ali; Hanifah Mifta Husa'adah
Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 1 No 02 (2019)
Publisher : Center of Gender Studies and Child of State Islamic Institute of Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.028 KB) | DOI: 10.32332/jsga.v1i02.2170

Abstract

Keadilan adalah tujuan kemanusiaan yang menyeluruh yang harus diwujudkan dan dikembangkan secara terus menerus untuk menjaga suatu keutuhan yang telah ada. Munculnya gender telah menunjukkan perbedaan peran ,tanggung jawab, fungsi dan ruang tempat dimana manusia beraktifitas secara normal. Dengan keadilan gender setidaknya manusia dapat menjalin hubungan tanpa ada rasa canggung antara satu dengan yang lainnya. Keadilan gender juga belum bisa di wujudkan karena masih banyaknya nilai sosial yang menempatkan pria lebih tinggi derajat nya dari pada perempuan.
GENDER IN FIQH PERSPECTIVE Nurul Mahmudah; muammar muammar; Lailatul Muthoharoh
Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 1 No 02 (2019)
Publisher : Center of Gender Studies and Child of State Islamic Institute of Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1006.287 KB) | DOI: 10.32332/jsga.v1i02.1849

Abstract

: In contrast to the concept of sex (sex) or nature, Gender only contains the functions and social roles of men and women, which are formed from the environment in which a person resides / lives. Thus, the concept of gender is a trait inherent in men and women who are constructed socially and culturally. Like, women in the heart are gentle, emotional and motherly, while men are known to be strong, rational and mighty. Gender differences have led to injustice, both for men and for women. The manifestation of gender inequality can be seen in the form of marginalization, subordination, stereotyping, violence and workload
POTRET RELASI GENDER PADA KELUARGA ULUN LAPPUNG (TINJAUAN ETNOLOGI) Nency Dela Oktora
Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 1 No 02 (2019)
Publisher : Center of Gender Studies and Child of State Islamic Institute of Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1054.736 KB) | DOI: 10.32332/jsga.v1i02.2172

Abstract

This study discusses the roots of different views on the manifestations of gender differences in the patriarchal Ulun Lappung family relationship portrait which dichotomizes the roles of men (husband) and women (wife) in a household shelter, where the husband is the head of the family (public) and the wife is a housewife (domestic). Manifestations of dichotomous family relations patterns, resulting in gender inequality and inequality. Besides patriarchalism, another thing that affects injustice and gender inequality is the environment of people's lives with stronger social interactions by ethnic, religious, and kinship ties with each other having a very dominant cultural system. The existing social structure is still very much influenced by the customs and cultural traditions that are passed down from generation to generation and certainly affect the minds and behavior of the people. This research is a qualitative descriptive study using a phenomenological and ethnological approach. Data collection techniques used in this study are observation, interviews, and documentation. Source of data used are primary data sources and secondary data sources, namely by using the method of territorial sampling and stratification sampling.
Perlindungan HAM bagi Perempuan Pekerja Seni Muhamad Nasrudin; Rosyidatul Khusniah; Safitri Yurike Pristiani
Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 1 No 02 (2019)
Publisher : Center of Gender Studies and Child of State Islamic Institute of Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1023.19 KB) | DOI: 10.32332/jsga.v1i02.2127

Abstract

Idealnya setiap warga negara mendapatkan jaminan akan pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak asasinya. Meskipun demikian, masih terdapat banyak kondisi di mana ada warga negara yang hak-hak dasarnya belum mendapatkan perhatian secara paripurna. Perempuan pekerja seni pertunjukan adalah contoh menarik bagaimana pengakuan, pemenuhan, dan perlindungan terhadap hak-hak asasinya mendapatkan tantangan yang cukup nyata. Dalam artikel ini disajikan perempuan pekerja seni di tiga Sanggar Kesenian di Kota Metro dan daerah penyangganya. Perempuan pekerja seni berada dalam persimpangan dan empat domain yang saling tarik-menarik: berekspresi, hak akan pendidikan, hak akan pekerjaan yang layak, dan penjagaan terhadap tradisi. Dalam tarik-menarik di antara keempat domain tersebut, seringkali hak akan pendidikan dan hak akan pekerjaan (serta penghasilan) yang layak berada pada posisi terkalahkan. Dialektika antara ruang privat (keluarga) vs tiga ruang publik (sanggar, sekolah/kampus, dan masyarakat) bisa menempatkan perempuan pada posisi yang (ter)lemah(kan).
INTERNALISASI NILAI KESETARAAN GENDER DALAM PRAKTIK PENDIDIKAN ISLAM RESPONSIF GENDER Dedi Wahyudi; Muhammad Ali; Intan Verentia Saputri
Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 1 No 02 (2019)
Publisher : Center of Gender Studies and Child of State Islamic Institute of Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.361 KB) | DOI: 10.32332/jsga.v1i02.2171

Abstract

Tulisan ini berusaha menjelaskan tentang proses internalisasi nilai kesetaraan gender dalam ruang lingkup pendidikan Islam yang responsif gender. Proses internalisasi ini menjadi usaha sadar untuk menanamkan nilai atau sikap ideal yang sebelumnya belum ada menjadi sebuah pemikiran yang mendalam, keterampilan dan sikap pandang hidup seseorang agar tercipta pribadi yang utuh. Dalam realitas pendidikan Islam saat ini tentu budaya patriakhi dan matriakhi masih melekat ditengah masyarakat. Dimana budaya tersebut bertentangan dengan fitrah Islam yang menjunjung kesetaraan gender. Tulisan ini merupakan hasil dari penelitian kualitatif yang dengan fokus penelitian kepustakaan atau library research. Sumber data yang digunakan adalah data-data hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan kesetaraan gender yang responsif dengan pendidikan Islam.
PENDAMPINGAN WANITA DESA DUWEL BOJONEGORO DALAM MELEPAS DIRI DARI BELENGGU TENGKULAK BAWANG MERAH M Syakir Alkautsar; abd adi Saputera
Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 1 No 02 (2019)
Publisher : Center of Gender Studies and Child of State Islamic Institute of Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (649.865 KB) | DOI: 10.32332/jsga.v1i02.1850

Abstract

Sumber Daya Alam bawang merah yang melimpah di desa Duwel kurang dimanfaatkan oleh masyarakat. Hal itu disebabkan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat desa Duwel yang kurang akan pemberdayaan, sehingga bawang merah sebagai hasil panen utama mereka hanya sebatas menanam, panen, dan langsung “diberikan” kepada tengkulak yang memborongnya. Terbelenggunya petani desa Duwel pada tengkulak tersebut merupakan masalah yang cukup menghambat bagi perkembangan desa Duwel, dan peningkatan taraf hidup masyarakatnya. Keadaan ketergantungan terhadap tengkulak ini telah membelenggu mereka, yang berdampak kurang baik pada tingkat kesejahteraan dan kemandirian mereka sebagai masyarakat yang memiliki kekayaan alam melimpah. Bergantungnya petani bawang merah pada tengkulak ini menandakan pola pikir masyarakat yang masih sederhana dan masih berpegang teguh pada cara lama/tradisinonal yang menurut mereka masih efisien serta tak perlu diubah. Pola pikir masyarakat yang demikian itu, tanpa mereka sadari telah menjadi kontribusi dalam kemunduran bidang-bidang seperti agama, pendidikan dan ekonomi. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu metode baru yang salah satunya mengadakan pendampingan terhadap masyarakat desa terutama kaum perempuan untuk mengolah bawang merah menjadi produk yang lebih menguntungkan.

Page 1 of 1 | Total Record : 6