cover
Contact Name
Surya Akbar
Contact Email
jurnal.kedokteranstm@fk.uisu.ac.id
Phone
+6281370718283
Journal Mail Official
jurnal.kedokteranstm@fk.uisu.ac.id
Editorial Address
Jalan STM No. 77, Medan Johor, Medan, Sumatera Utara, Indonesia 20146
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik)
ISSN : 2614610X     EISSN : 26148218     DOI : https://doi.org/10.30743/stm
Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik) merupakan jurnal yang memiliki lingkup keilmuan kedokteran, terutama kedokteran dasar, biologi molekular, dan pendidikan kedokteran.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 1 (2020): Januari 2020" : 6 Documents clear
FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DALAM MENGONSUMSI OBAT ANTI TUBERKULOSIS Poppy Indah Tristiyana; Asyiah Simanjorang; Asriwati
Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik) Vol. 3 No. 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/stm.v3i1.16

Abstract

Tuberkulosis (TB) Paru sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan, Kepatuhan pemakaian obat TB sangatlah penting karena bila pengobatan tidak dilakukan secara teratur, tidak sesuai dengan waktu pengobatan, dan penggunaan obat anti tuberkulosis (OAT) tidak adekuat akan menimbulkan resistensi terhadap OAT atau yang disebut dengan Multi Drugs Resistence (MDR). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa faktor yang mempengaruhi perilaku penderita TB paru dalam mengonsumsi obat anti tuberkulosis di Puskesmas Polonia Medan. Penelitian ini berjenis analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel dari penelitian ini sebesar 48 orang dengan menggunakan teknik total sampling. Data dianalisis menggunakan uji chi square dan regresi logistik. Hasil analisis bivariat didapatkan bahwa nilai p-value <0,05 antara pengetahuan, sikap, dan persepsi terhadap ketidakpatuhan pasien dalam mengonsumsi OAT. Berdasarkan analisa multivariat didapatkan variabel pengetahuan yang paling dominan dalam mempengaruhi ketidakpatuhan mengonsumsi OAT dengan OR= 4,233 (95% CI = 1,069 – 16,771). Ada pengaruh pengetahuan, sikap, persepsi dalam mengonsumsi OAT dan variabel pengetahuan adalah yang paling mempengaruhi ketidakpatuhan pasien dalam mengonsumsi OAT di puskesmas polonia medan 2019.
DUKUNGAN KELUARGA SEBAGAI CAREGIVER PADA PENDERITA KUSTA Mayang Sari Ayu
Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik) Vol. 3 No. 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/stm.v3i1.17

Abstract

Kusta merupakan penyakit infeksi kronik disebabkan Mycobacterium Leprae yang intraselular obligat, menimbulkan masalah medis dan psikososial pada penderita. Kusta akan merusak persyarafan, jika tanpa pengobatan secara permanen merusak kulit, kaki dan mata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dukungan keluarga sebagai caregiver kepada penderita kusta. Jenis penelitian bersifat deskriptif. Populasi terdiri dari penderita kusta sebagai responden sebanyak 63 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling berjumlah 32 orang. Lokasi penelitian di Rumah Sakit Sicanang Belawan Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan keluarga sebagai caregiver secara psikososial pada penderita penyakit kusta adalah baik (68,7%). Faktor lain adalah karakteristik responden meliputi kelompok umur mayoritas 18-34 tahun (81,3%), jenis kelamin mayoritas laki-laki (78,1%), tingkat pendidikan mayoritas menengah (93,7%), status pekerjaan mayoritas bekerja (62,5%), suku bangsa mayoritas etnis Aceh (43,7%). Dukungan keluarga sebagai caregiver akan baik bila diberi penyuluhan dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuannya tentang penyakit kusta. Mayoritas penderita kusta berusia produktif dan menjadi penanggung jawab dalam keluarga. Penelitian ini diharapkan adanya sistem yang mendukung keluarga sebagai caregiver pada penderita kusta.
ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DOKTER TERHADAP LOYALITAS PASIEN DI RUMAH SAKIT HAJI MEDAN Nofrita Indah Paramida Situmorang; Asyiah Simanjorang; Asriwati
Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik) Vol. 3 No. 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/stm.v3i1.18

Abstract

Kualitas pelayanan dokter di poliklinik RS Haji Medan merupakan salah satu faktor penting untuk terbentuknya loyalitas pasien yang baik. Terdapat lima dimensi dalam kualitas pelayanan yaitu tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan empathy. Adapun tujuan dari penelitian adalah menganalisis hubungan kualitas pelayanan dokter terhadap loyalitas pasien di RS Haji Medan. Penelitian ini berjenis penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Penelitian dilaksanakan kepada pasien di Poliklinik Bedah di RS Haji Medan, dimana 92 orang responden ikut dalam penelitian ini. Data dianalisis dengan uji chi square dan regresi logistik. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa sebagian besar responden adalah dewasa muda 46,7%, karyawan swasta 31,5%, SMA 50%, penanggung biaya asuransi 59%. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa nilai signifikan faktor tangible (p=0,025), reliability (p=0,04), responsiveness (p=0,033), assurance (p=0,04), empathy (p=0,037) terhadap loyalitas pasien di Poliklinik Bedan RS Haji Medan. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa yang mempengaruhi loyalitas pasien di Poliklinik Bedan RS haji Medan adalah tangibles, reliability, renponsiveness, assurance dan empathy. Disarankan kepada rumah sakit agar memfokuskan pada dimensi yang paling dominan yaitu reliability untuk meningkatkan loyalitas pasien.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN UTILISASI POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS MEDAN AMPLAS 2019 Bagus Fadilla; Rusdi Yunus; Dedy Irawan Nasution
Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik) Vol. 3 No. 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/stm.v3i1.19

Abstract

Indonesia adalah salah satu dari lima negara dengan populasi lansia terbesar di dunia. Ini di ikuti oleh angka morbiditas lansia yang meningkat dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, para lansia perlu melakukan berbagai kegiatan pencegahan dan pemeliharaan kesehatan. Tetapi hanya beberapa lansia yang menyadarinya dan memanfaatkan layanan Posyandu. Data di Puskesmas Amplas tahun 2019, jumlah populasi lansia yang aktif menggunakan pusat layanan terpadu lansia hanya 639 orang. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain penelitian cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pusat layanan terintegrasi lansia di Puskesmas Amplas Kecamatan Medan Amplas pada tahun 2019 dengan sampel besar 90 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang kemudian diolah dan diuji dengan uji chi square dengan tingkat kepercayaan 95% dan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan umur dengan pemanfaatan lansia pemanfaatan pusat layanan terintegrasi (p value = 0,012), ada hubungan jenis kelamin dengan pemanfaatan lansia terpusat pemanfaatan (p value = 0,036), ada hubungan pendidikan dengan pemanfaatan pusat layanan terpadu lansia (nilai p = 0,0271), tidak ada hubungan suku dengan pusat layanan terpadu lansia (nilai p = 0,428).
KUALITAS MIKROBIOLOGI UDARA DAN IDENTIFIKASI JENIS MIKROORGANISME PADA RUANG MURAI RSUD DR. H. ABDOEL MOELOEK BANDAR LAMPUNG Rizca Yunanda; Efrida Warganegara; Fidha Rahmayani; Tri Umiana Soleha
Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik) Vol. 3 No. 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/stm.v3i1.20

Abstract

Kualitas udara dalam ruangan (Indoor Air Quality) berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Sumber kontaminan udara salah satunya adalah mikroorganisme. Mikroorganisme merupakan penyebab dari infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat ketika pasien dirawat di rumah sakit, tidak memiliki masa inkubasi dan terjadi lebih dari 48 jam setelah pasien dirawat di rumah sakit. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas udara dan mengetahui jenis mikroorganisme pada ruang murai RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif observasional laboratorik. Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan metode total sampling. Sampel penelitian ini adalah seluruh udara pada ruang murai. Cara pengambilan sampel adalah dengan meletakkan media Plate Count Agar dan Saboraud Dextrose Agar selama 10-15 menit pada 5 titik di ruang murai. Identifikasi mikroorganisme dilakukan dengan cara pewarnaan Gram, pewarnaan Lactophenol Cotton Blue, dan uji biokimia. Hasil yang didapatkan dari seluruh ruangan yang diambil sebagai sampel, indeks angka kuman rata-rata adalah 211,4 CFU/m3. Bakteri terbanyak yang ditemukan adalah Staphylococcus aureus. Jenis jamur yang paling banyak ditemukan adalah Aspergillus sp. Kualitas mikrobiologi udara pada ruang murai RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek Bandar Lampung adalah baik.
KANDUNGAN BAWANG PUTIH (ALLIUM SATIVUM) DALAM BENTUK EKSTRAK SEBAGAI ANTIFUNGI DALAM UJI MIKROBIOLOGI Anthia Vradinatika
Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik) Vol. 3 No. 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/stm.v3i1.21

Abstract

Penyakit kulit akibat infeksi jamur atau dermatofitosis ditemukan di segala lapisan masyarakat negara tropis dan lembab seperti Indonesia. Persebaran dermatofitosis dikaitkan dengan obesitas, diabetes melitus, kebersihan lingkungan yang buruk, kebiasaan menggunakan pakaian ketat dan lembab. Trycophyton rubrum menjadi jamur penginfeksi utama. Dermatofitosis dengan pengobatan lambat menyebabkan hiperkeratosis, hipergranulosis atau hipogranulosis pada epidermis. Farmakoterapi utama dermatofitosis meliputi mikonazol, bifonazol, flukonazol, ketokonazol, griseofulvin, terbinafin dan intrakonazol. Di antara obat-obat tersebut hanya intrakonazol yang bersifat fungisidal namun kurang diminati karena harganya cukup mahal, sedangkan obat yang lain bersifat fungistatik sehingga sering menyebabkan kekambuhan. Bawang putih menjadi suatu bahan alami yang dikategorikan sebagai komposisi obat herbal yang mengandung kurang lebih 33 komponen sulfur, enzim-enzim, 17 asam amino dan mineral, seperti selenium yang memiliki kekhasan bau dan berkhasiat sebagai obat antidiabetes, antihipertensi, antikolesterol, antiatherosklerosis, anti-oksidan, antikanker, antiagregasi sel platelet, antivirus, pemacu fibrinolisis dan antimikroba. Kandungan alliin bawang putih yang diremas akan teroksidasi menjadi allisin yang selanjutnya menjadi deoksi-alliin, dialyl disulfida (DADS) dan diallyl trisulfida (DATS), suatu senyawa antimikroba.

Page 1 of 1 | Total Record : 6