cover
Contact Name
Ahmad Nubli Gadeng
Contact Email
nubliyuslian@gmail.com
Phone
+6285270000352
Journal Mail Official
nubliyuslian@gmail.com
Editorial Address
Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Universitas Syiah Kuala. Gedung Lama FKIP, Lantai 2. Jl. Teuku Hasan Kreung Kalee, Kopelma Darussalam, Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Aceh 24415. email: jpgeosfer@gmail.com dan jurnalpendidikangeosfer@gmail.com
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Geosfer
ISSN : 25416936     EISSN : 28082834     DOI : https://doi.org/10.23701/jpg
Pendidikan dan Sains Geografi dengan fokus pembahasan pada: Pendidikan Sosial, Pendidikan Sains, Pendidikan Geografi, Fenomena Geosfer,Kelingkungan & Kewilayahan, Sistem Informasi Geografi, Penginderaan Jauh, Kajian Perpetaan, Evaluasi Lahan, Perencanaan Pembangunan, Pariwisata, serta Demografi, Sosial Budaya.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Geosfer" : 5 Documents clear
MANFAAT RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) BAGI MASYARAKAT YANG BERPENDAPATAN MENENGAH KE BAWAH DI GAMPONG KEUDAH KECAMATAN KUTARAJA KOTA BANDA ACEH Ahmad Nubli Gadeng; Nana Risna; Alamsyah Taher
Jurnal Pendidikan Geosfer Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Geosfer
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.98 KB)

Abstract

Kehadiran rumah susun sedarhana sewa (rusunawa) di wilayah Keudah Kecamatan Kutaraja sangat membantu sekali dalam mengatasi masalah akan kebutuhan tempat tinggal dan dapat mengatasi masalah sosial di masyarakat meskipun sifatnya sewa tetapi tidak menuntut kemungkinan menjadi tempat hunian yang tetap, karena ditinjau dari segi biaya rumah susun ini relatif murah dan dapat dijangkau oleh kalangan menengah kebawah serta layak huni dan sehat. Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui manfaat rumah susun sederhana sewa (rusunawa) bagi masyarakat yang berpendapatan menengah kebawah di Gampong Keudah Kecamatan Kutaraja Kota Banda Aceh. Populasi penelitian ini adalah keseluruhan keluarga yang berpendapatan dari industri kecil. Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui terdapat 130 kepala keluarga (KK) yang tinggal di rumah susun sederhana sewa (RUSUNAWA). Dari jumlah populasi tersebut ditetapkan sampel sebesar 10%, yaitu 13 KK (13 responden). Untuk mencapai tujuan penelitian, metode yang digunakan adalah deskriptif dengan teknik pengumpulan data angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah menghitung persentase dengan menggunakan rumus statistik sederhana. Sebagian besar ( 76,9 %)  masyarakat (responden) yang tinggal di rusunawa ini berprofesi sebagai wiraswasta. Sehingga dapat disimpulkan bahwa masyarakat yang tinggal di rusunawa ini mayoritas adalah masyarakat yang berprofesi sebagai wiraswata dan berpendapatan yang tidak tetap seperti halnya PNS yang pendapatannya sudah tetap dan pasti yang diterimanya setiap bulan. Lebih dari setengahnya (61,5%) responden yang menjawab kalau rumah susun ini bermanfaat bagi mereka. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rumah susun ini banyak manfaatnya bagi masyarakat yang berpendapatan menengah ke bawah, dalam menyediakan tempat tinggal yang murah dan layak huni, di tengah keadaan yang sekarang ini sangat mahal biaya sewa rumah yang layak huni yang ada di Kota Banda Aceh. Diharapkan kepada pemerintah Kota Banda Aceh lebih memperhatikan lagi masyarakat dalam hal tempat tinggal bagi masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan tetap, sehingga dapat diberikan kemudahan, keringanan dan kompensasi bagi mereka dalam segi pembayaran agar mereka juga dapat tinggal di rusunawa ini.
NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL ARSITEKTUR RUMOH ACEH DALAM MITIGASI BENCANA TSUNAMI Ruliani Ruliani; Gurniwan Kamil Pasya; Ahmad Yani
Jurnal Pendidikan Geosfer Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Geosfer
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (760.831 KB)

Abstract

Aceh rentan terhadap bencana gempa. Diperlukan pengetahuan sejak dini berkenaan dengan mitigasi bencana gempa yang tertanam pada masyarakat. Masyarakat Aceh sendiri sebenarnya telah memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang jika dikaji dan dimaknai telah mengajarkan masyarakat untuk siap dalam menghadapi bencana, salah satunya adalah konsep arsitektur tradisional rumah adat Aceh yang disebut Rumoh Aceh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif verifikatif yang berusaha mengungkap makna-makna yang tersimpan dibalik fakta yang akan dituangkan dalam bentuk uraian. Penelitian ini memusatkan perhatian pada nilai-nilai kearifan lokal arsitektur Rumoh Aceh dalam menghadapi bencana gempa. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Rumoh Aceh merupakan bangunan yang ramah terhadap bencana gempa dan tsunami. Pemilihan material yang digunakan, bentuk, serta sistem sambungan antara semua elemen rumah dapat bergerak secara bersamaan ketika genpa terjadi, sehingga tidak akan runtuh.
UPAYA PELESTARIAN OBJEK WISATA BENDUNGAN PINTO SA KECAMATAN TIRO/TRUSEB KABUPATEN PIDIE Ulfa Jazila; Daska Azis
Jurnal Pendidikan Geosfer Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Geosfer
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (842.872 KB)

Abstract

Upaya pelestarian merupakan tindakan pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam secara bijaksana dan perlindungan jangka panjang terhadap lingkungan untuk memastikan bahwa habitat alami suatu area dapat dipertahankan. Bendungan pinto sa terletak di kaki pegunungan Bukit Halimun dan dikelilingi oleh lahan dengan tutupan pohon yang padat. Wilayah ini memiliki panorama yang indah dan tingkat keasrian yang cukup tinngi, sehingga menarik untuk dikunjungi. Potensi ini menjadikan bendungan pinto sa sebagai salah satu objek wisata. Namun kealamian wilayah ini bisa saja rusak karena aktivitas manusia. Pelestarian terhadap objek wisata sangat penting dilakukan, agar keasrian dan kealamian suatu daerah tidak tercemar atau rusak akibat adanya kegiatan wisata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana upaya masyarakat dalam pelestarian objek wisata bendungan pinto sa. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh masyarakat di Kecamatan Tiro/Truseb, namun disebabkan jumlah populasi yang besar maka peneliti mengambil 20 sampel dengan teknik purposif sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi dan angket. Teknik analisis data dengan menggunakan skala likert dan dipersentasekan hasil akhirnya. Kesimpulannya adalah sebagian besar masyarakat Kecamatan Tiro/Truseb telah melakukan upaya dalam pelestarian objek wisata Bendungan Pinto Sa
ANALISIS PERUBAHAN LUAS HUTAN MANGROVE DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KECAMATAN BAITUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR Hafizhul Azmi; Thamrin Kamaruddin
Jurnal Pendidikan Geosfer Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Geosfer
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (950.477 KB)

Abstract

Kecamatan Baitussalam merupakan kawasan pesisir yang berada pada wilayah Kabupaten Aceh Besar yang terkena dampak dari tsunami pada tahun 2004 silam. Seluruh wilayah pesisir rusak termasuk hutan mangrove, namun beberapa waktu kemudian mulai dilakukan reboisasi. Peristiwa tsunami dan kegiatan reboisasi menyebabkan luas hutan mangrove berubah. Oleh karena itu, peneliti ingin menganalisis sejauh mana perubahan luas hutan mangrove yang telah terjadi. Peneliti menggunakan metode analisis digital melalui aplikasi ArcGIS pada citra multi-temporal kecamatan Baitussalam. Adapun citra multi-temporal yang digunakan yakni citra tahun 2004, 2011, dan 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, total perubahan luas hutan mangrove dalam 3 periode tahun tersebut bertambah seluas 39,58 Ha. Perubahan luas hutan mangrove yang terjadi di Kecamatan Baitussalam tersebut cukup signifikan walaupun masih dipengaruhi oleh beberapa faktor kerusakan selain tsunami, yang meliputi konversi ke lahan pemukiman, penebangan pohon, arus pasang surut air laut yang kuat dan lain-lain.
IDENTIFIKASI DAERAH RAWAN LONGSOR DI KABUPATEN ACEH BESAR MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) Muhammad Iqbal; Muhammad Okta Ridha Maulidian
Jurnal Pendidikan Geosfer Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Pendidikan Geosfer
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (708.274 KB)

Abstract

Kabupaten Aceh Besar adalah salah satu kabupaten provinsi aceh yang tentunya berada di bagian barat Indonesia dan memiliki faktor-faktor pendukung terjadinya longsor seperti curah hujan yang tinggi dan topografi yang beragam. Seiring berjalannya waktu, pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi serta aktivitas-aktivitas manusia yang dapat merubah lahan, membuat potensi terjadinya longsor semakin tinggi. Oleh karena itu, peneliti ingin mengidentifikasi dimana saja daerah-daerah rawan longsor di Kabupaten Aceh Besar jika dianalisis melalui Sistem Informasi Geografis. Peneliti mengidentifikasi daerah rawan longsor berdasarkan empat paramater yang meliputi: curah hujan, kemiringan lereng, kerapatan vegetasi dan tekstur tanah. Parameter tersebut melalui metode Skoring dan Overlay. Hasil penelitian menunjukkan hanya 16,85% yang merupakan daerah rawan, sedangkan 83,15 % adalah daerah tidak rawan. Sehingga kerawanan longsor hanya terjadi di beberapa titik atau daerah-daerah tertentu saja di Kabupaten Aceh Besar terutama pada kecamatan Lembah Seulawah, Cot Glie, Leupung, Lhoong dan lainnya.

Page 1 of 1 | Total Record : 5