cover
Contact Name
Yuniardi Fadilah
Contact Email
fajrulfalah.fib@live.undip.ac.id
Phone
+6285259699793
Journal Mail Official
jurnalwicara@gmail.com
Editorial Address
Prodi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Jalan Prof. Soedarto SH., Tembalang, Semarang, Indonesia
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Wicara
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 28300904     DOI : -
Core Subject : Humanities, Social,
Wicara: Jurnal Sastra, Bahasa, dan Budaya berfokus pada publikasi artikel penelitian sastra, bahasa, dan budaya. Fokus dan tujuan jurnal ini adalah menerbitkan tulisan analisis kritis dan teoritis terhadap segala objek penelitian kebahasaan, kesastraan, dan kebudayaan. Oleh karena itu, kami akan menerbitkan artikel orisinil yang berisi pemikiran kritis dalam ruang lingkup sastra, bahasa, dan budaya kontemporer. Adapun cakupan Jurnal Wicara meliputi: studi sastra interdisipliner; sastra kontemporer; studi sastra teoretik; sastra anak; linguistik; linguistik terapan; studi linguistik interdisipliner; filologi; sastra dan tradisi lisan; dan kebudayaan
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2: Oktober 2023 (in press)" : 8 Documents clear
Penggunaan Konjungsi Sebagai Penghubung Antarklausa dalam Kalimat Majemuk pada Teks Editorial Mediaindonesia.com Arya Rahmadi; Mujid Farihul Amin
Wicara: Jurnal Sastra, Bahasa, dan Budaya Vol 2, No 2: Oktober 2023 (in press)
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/wjsbb.2023.20170

Abstract

Hubungan antarklausa dengan konjungsi sebagai penandanya adalah unsur kebahasaan yang perlu diperhatikan dalam konstruksi kalimat majemuk karena menentukan kesesuaian makna klausa-klausa yang menyusun kalimat majemuk. Penelitian ini bertujuan mendeskripskan makna gramatikal konjungsi dalam kalimat majemuk pada teks editorial Mediaindonesia.com. Jenis penelitian yang diambil adalah penelitian kualitatif-deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah teks editorial yang terbit pada laman Mediaindonesia.com. Pengumpulan data menggunakan metode simak, dengan teknik lanjutan berupa teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Analisis data menggunakan metode agih atau distribusi, serta teknik yang digunakan ialah teknik baca markah, teknik perluas, dan teknik ganti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konjungsi yang ditemukan menandai beberapa makna, yaitu makna penggabungan, penanda keterangan, perluasan, dan penggantian.
Lorong Keagamaan: Kritik Sosial atas Praktik Beragama dalam Kumpulan Cerpen Bukan Perawan Maria Karya Feby Indirani Farijihan Ardiyanti Putri; Mudjahirin Thohir
Wicara: Jurnal Sastra, Bahasa, dan Budaya Vol 2, No 2: Oktober 2023 (in press)
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/wjsbb.2023.19180

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kritik sosial atas praktik beragama yang dinarasikan dalam kumpulan cerpen Bukan Perawan Maria karya Feby Indirani. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengarang melalui kumpulan cerpen Bukan Perawan Maria menghadirkan kritik sosial terhadap berbagai praktik beragama. Kritik tersebut meliputi perilaku kekerasan yang dilakukan dengan legitimasi agama, pandangan yang menganggap Islam identik dengan budaya Arab, intoleransi agama, dan tindakan terorisme. Pengarang menggunakan teknik satir untuk menyampaikan kritik, dengan tujuan menggambarkan ironi praktik beragama dalam kehidupan sosial masyarakat.Kata kunci: kritik sosial, praktik beragama, sosiologi sastra
Perubahan Makna dalam Lirik Lagu Album Tutur Batin Karya Yura Yunita sebagai Bentuk Katarsis dan Kontemplasi Diri: Kajian Semantik Awang Arsy Syah Putra; Muhamad Hermintoyo
Wicara: Jurnal Sastra, Bahasa, dan Budaya Vol 2, No 2: Oktober 2023 (in press)
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/wjsbb.2023.20368

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) perubahan makna dalam lirik lagu album Tutur Batin karya Yura Yunita sebagai bentuk katarsis dan kontemplasi diri, (2) faktor penyebab terjadinya perubahan makna dalam lirik lagu album Tutur Batin karya Yura Yunita sebagai bentuk katarsis dan kontemplasi diri (3) nilai estetika yang terkandung dalam lirik lagu pada Album Tutur Batin Karya Yura Yunita. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang menggambarkan data pada perubahan makna dalam lirik lagu album Tutur Batin sebagai bentuk katarsis dan kontemplasi diri. Pengumpulan data dalam penelitian ini berupa perubahan makna kata dalam lirik lagu album Tutur Batin karya Yura Yunita yang merujuk kepada katarsis dan kontemplasi diri. Sumber data dalam penelitian ini adalah lirik lagu dalam album Tutur Batin karya Yura Yunita. Metode analisis data yakni dengan metode agih. Hasil penelitian menunjukkan, dari data lagu dalam album Tutur Batin, terdapat kata yang mengalami fenomena perubahan makna. Dari kata yang mengalami perubahan makna ditemukan perubahan makna meluas, perubahan makna menyempit, perubahan makna penurunan, perubahan makna peninggian, perubahan makna persamaan, dan perubahan makna pertukaran. Penyebab perubahan makna yang ditemukan, yakni adanya asosiasi, pengembangan istilah, perbedaan bidang pemakaian, perbedaan tanggapan, perkembangan ilmu dan teknologi, perkembangan sosial dan budaya, serta pertukaran tanggapan indera. Lirik lagu tersebut juga menunjukan nilai estetika yang ada di dalamnya yakni seperti penggunaan kata metaforis, personifikasi, ketegasan, pengontrasan dan nilai estetika lainnya. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan perubahan makna yang sering terjadi dalam lirik lagu pada album Tutur Batin adalah perubahan makna menyempit dan faktor penyebab terjadinya perubahan banyak dipengaruhi oleh pengembangan istilah yakni kata yang sudah ada dalam bahasa Indonesia mendapat penambahan makna baru.
Nilai Pendidikan Dalam Novel Tarian Dua Wajah Karya S. Prasetyo Utomo Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Jeni Setyawati; Sukarjo Waluyo; Nur Fauzan Ahmad
Wicara: Jurnal Sastra, Bahasa, dan Budaya Vol 2, No 2: Oktober 2023 (in press)
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/wjsbb.2023.15966

Abstract

Novel Tarian Dua Wajah karya S. Prasetyo Utomo merupakan novel yang memiliki nilai-nilai positif dan mendapatkan penghargaan Acarya Sastra 2015. Tujuan penelitian ini adalah (1) memaparkan unsur struktural novel Tarian Dua Wajah karya S. Praseto Utomo khususnya tema, tokoh, alur, latar, dan amanat. (2) memaparkan nilai pendidikan apa saja yang terkandung dalam Novel Tarian Dua Wajah karya Praseto Utomo. Penelitian ini merupakan penelitian studi pustaka. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kata, frasa, dan kalimat dalam novel Tarian Dua Wajah karya Prasetyo Utomo. Hasil analisis novel adalah pemaparan struktur intrinsik novel dan pemaparan nilai pendidikan yang ada di dalam novel. Nilai pendidkan yang terdapat di dalam novel yakni nilai pendidikan agama, nilai pendidikan moral, nilai pendidikan sosial, nilai pendidikan budaya, dan nilai pendidikan politik.Kata Kunci: nilai pendidikan, sosiologi sastra, tarian dua wajah
Lodong Me Sebagai Ucapan Syukur Kelahiran Anak dan Restu Para Leluhur Perspektif Adat Maumere, Sikka, Flores Sekundus Septo Pigang Ton
Wicara: Jurnal Sastra, Bahasa, dan Budaya Vol 2, No 2: Oktober 2023 (in press)
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/wjsbb.2023.20075

Abstract

AbstrakLodong me atau l’lohor me merupakan suatu upacara adat syukuran kelahiran seorang anak dalam keadaan sehat walafiat, yang telah dilakukan oleh masyarakat Sikka, Maumere, Flores. Upacara ini mengandung tahap-tahap pertama, Menceritakan Mitos Kepercayaan Yang Ada. Kedua, Saat Bayi Dilahirkan. Dilanjutkan dengan Lodong Me atau L’lohor Me Sebagai Ucapan Syukur Kelahiran Anak dan Restu Para Leluhur. Melihat perkembangan zaman yang semakin maju budaya yang baik menjadi pudar. Tradisi dan adat istiadat sudah dilupakan dan dianggap tidak bermakna. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan memaknai lodong me atau l’lohor me sebagai ucapan syukur kelahiran anak dan restu dari para leluhur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan naturalistik. Penyediaan data menggunakan wawancara dan studi pustaka. Penyajian hasil analisis data dilakukan secara informal. Temuan dari hasil penelitian ini adalah tahap-tahap upacara lodong me atau l’lohor me yang memiliki nilai dan makna seperti pertama, Nilai Dalam Aspek Kehidupan Sosial. Kedua, Nilai Dalam Kehidupan Religius yang mengandung makna alam sebagai ciptaan Tuhan. Sedangkan yang ketiga, Nilai Dalam Kehidupan Bermasyarakat.
GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU ALBUM RAPSODI JKT48 : Kajian Stilistika Bagas Timur Lastomo; Moh Muzakka
Wicara: Jurnal Sastra, Bahasa, dan Budaya Vol 2, No 2: Oktober 2023 (in press)
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/wjsbb.2023.17094

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap gaya bahasa sesuai yang digagas oleh Pradopo melalui unsur pembentuk gaya bahasa yang terbagi menjadi gaya bunyi, gaya kata, gaya kalimat, serta wacana pada masing-masing lirik lagu dalam album Rapsodi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan metode studi pustaka dengan teknik simak, baca, dan catat. Data yang dikumpulkan berupa lima lirik lagu dalam album Rapsodi yang dianalisis berdasarkan unsur bunyi, unsur kata, unsur kalimat dan wacana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk memahami secara menyeluruh lirik lagu dalam album Rapsodi dapat dilakukan dengan menganalisis gaya bahasa menggunakan kajian stilistika berdasarkan unsur bunyi, unsur kata, unsur kalimat dan wacana. unsur bunyi pada keseluruhan lirik lagu didominasi oleh asonansi a, i, u dan terdapat aliterasi bunyi berupa k, t, s, r, n, dan l sehingga menimbulkan bunyi kakofoni sedangkan rima atau bunyi akhir didominasi oleh sajak yang tidak teratur. Unsur kata pada tiap lagu menggunakan kata sehari-hari yang bermakna lugas dan mudah dipahami namun memiliki arti mendalam. Pada gaya kalimat dan wacana terdapat penggunaan majas personifikasi, majas retorika, majas hiperbola, majas aliterasi, majas simile, majas ironi dan majas asosiasi. Adapun gaya wacana menunjukkan bahwa masing-masing lirik lagu mengungkapkan pesan tentang rentetan peristiwa kisah cinta.
Pengaruh Lingkungan Sosial terhadap Perkembangan Psikologi Remaja dalam Novel Anak Rantau Karya A. Fuadi Ciptanty Tsaaniatun; Sukarjo Waluyo; Laura Andri Retno Martini
Wicara: Jurnal Sastra, Bahasa, dan Budaya Vol 2, No 2: Oktober 2023 (in press)
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/wjsbb.2023.19012

Abstract

Penelitian ini menganalisis unsur lingkungan sosial yang mempengaruhi keberhasilan proses perkembangan psikologi remaja tokoh Hepi dalam novel Anak Rantau karya A. Fuadi. Metode psikologi dan metode struktural digunakan dengan memanfaatkan kajian teori struktural fiksi, perkembangan psikologi remaja Elizabeth B. Hurlock, dan Teori Ekologi Urie Bronfenbrenner, serta menggunakan teknik deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan data dalam novel dan menyajikannya dalam bentuk penjelasan. Hasil penelitian struktural fiksi menunjukkan bahwa penggambaran tokoh penokohan dalam novel Anak Rantau ini sangat diperkuat dengan unsur latar dan alur. Analisis perkembangan psikologi remaja dari tokoh Hepi menunjukkan bahwa lingkungan sosial sekitarnya, yaitu mikrosistem (keluarga, teman sebaya, sekolah, lingkungan sekitar), mesosistem (keluarga dengan sekolah, keluarga dengan teman sebaya, teman sebaya dengan sekolah, keluarga dengan lingkungan sekitar, serta kelompok besar), eksosistem (keluarga dengan pekerjaan, keluarga besar, dan tetangga), makrosistem (adat istiadat dan agama), dan kronosistem (keluarga tanpa peran ibu), mempengaruhi keberhasilan dalam menemukan jati diri dan kebahagiaan masa remaja.Kata kunci: Anak Rantau, struktural, perkembangan psikologi, lingkungan sosial,  remaja
Bentuk Istilah, Makna, dan Nilai Budaya dalam Tradisi Kething-Kething di Desa Gendayakan Kabupaten Wonogiri Herlinda Choryatul Hasanah; Suyanto Suyanto
Wicara: Jurnal Sastra, Bahasa, dan Budaya Vol 2, No 2: Oktober 2023 (in press)
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/wjsbb.2023.18443

Abstract

Tradisi merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang yang wajib dilestarikan dan dijaga agar tidak mengalami kepunahan dan hilang. Kurangnya sumber data tertulis dari tradisi kething-kething menjadi salah satu alasan mengapa peneliti melaksanakan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan kajian Antropolinguistik, makna leksikal dan kultural, serta nilai budaya. Tujuannya antara lain untuk mengetahui bentuk istilah-istilah pada tradisi kething-kething, mengetahui makna leksikal dan kultural, dan nilai budaya yang terkandung dalam istilah-istilah pada tradisi kething-kething. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah antropolinguistik, karena penelitian ini berada dalam ranah budaya dan bahasa. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak dan cakap. Penyajian hasil analisis data menggunakan metode formal dan informal berupa teks naratif yang dilengkapi dengan gambar. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah istilah-istilah yang terdapat dalam tradisi kething-kething  berbentuk kata dasar, kata berafiks, kata hasil reduplikasi, dan frasa. Makna kultural yang terdapat dalam istilah-istilah tersebut adalah harapan dari orang tua terhadap masa depan sang anak. Nilai budaya yang terkandung dalam istilah-istilah tersebut meliputi nilai budaya dalam hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan diri sendiri, hubungan manusia dengan masyarakat, dan hubungan manusia dengan manusia lain

Page 1 of 1 | Total Record : 8