cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalfikom@yahoo.co.id
Editorial Address
Jalan Raya Kaligawe Km.4 Semarang 50112
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna
ISSN : 20872461     EISSN : 23374616     DOI : 10.30659/jikm
Core Subject : Education,
Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna (E-ISSN: 2337-4616, P-ISSN 2087-2461) is a Scientific Journal published by the Department of Communication Science, Faculty of Language and Communication Science, Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) Semarang. Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna is intended to the national and international scholarly community. The aim of this journal is to publish high-quality articles dedicated to all aspects of the latest outstanding developments in the field of communication. Articles published are the results of research, bringing the new sights (scope) on Cultural Studies, Public Relations, and Media.
Articles 136 Documents
SPASIALISASI SURAT KABAR KEDAULATAN RAKYAT Mochamad Gifari
Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna Vol 2, No 2 (2012): Jurnal Komunikasi Makna Vol. 2 No. 2 Agustus 2011 - Januari 2012
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FBIK Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jikm.2.2.116-124

Abstract

Media massa seperti surat kabar, mempunyai kedudukan yang strategis dalam dunia bisnis media (informasi). Dengan Spasialisasi Kedaulatan Rakyat Group (KR Group), konsentrasi (integrasi) Horisontal lebih kuat daripada Vertikalnya. Di dukung dengan kehadiran dan kemajuan teknologi,dapat mengantisipasi persaingan pasar di dunia global yang melampaui batas ruang dan waktu. Dalam memproduksi berita dikonstruksi sesuai dengan dinamika dan kedekatan masyarakat. Surat kabar Kedaulatan Rakyat (dengan KR Group nya) juga tampil dengan model tabloidisasi, untuk mengatisipasi persaingan pasar, dengan tetap mempertahankan identitas (budaya) lokalnya.Key words : spasialisasi, media lokal dan pasar media.
KAJIAN INTERAKSI SIMBOLIK POLA KOMUNIKASI ETNIS ARAB DAN ETNIS SUNDA DALAM PERKAWINAN MUT’AH DI KECAMATAN PACET KABUPATEN CIANJUR Yessi Sri Utami
Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna Vol 5, No 2 (2015): Volume 5 No. 2 tahun 2015
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FBIK Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jikm.5.2.128-146

Abstract

Symbolic Interaction study in this article analyze about pattern of communication Arabic Etnic and Sundanesse Etnic in Mut’ah merriage at Cipanas Cianjur. This study describing four the communication event where two communicative events is dawwir/ دور (looking) and Ittifaq / ات فــاق (agreement) explain the process of human trafficking in mut’ah merriage. Two communicative events is zawaaj /  زواج (marry) and talaq /  ق ا (divorce) showed weak position of women in marriage Mut’ah. Continuous interaction directly or mediated creating the relationships between individuals. Human communication based on the meanings about something to mutual understanding among such individuals. George Herbert Mead’s concept through language that people have the ability to be a subject and an object for himself on the pattern of communication in Mut’ah married with families of both. Generalized other’s concept of the patterns of communication between husband and wife with communities such asrelationship with khadamah, driver / guide, government the MUI and other communities. Nickname such as Jablay / JBL or Onta by society is a fact of implicit interaction in communities around the villa Kota Bunga Cipanas Cianjur. Keywords: intercultural communication, Arabic Ethnic, Sundanesse Etnic, Pattern of Communication, symbolic interaction theory.
REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM FILM CINTA SUCI ZAHRANA Urip Mulyadi
Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna Vol 6, No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FBIK Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jikm.6.2.150-158

Abstract

Perbedaan gender adalah perbedaan yang dibangun secara sosial kultural, yang terkait dengan perbedaan status, sifat peran dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan.Perbedaan status, sifat, peran dan tanggun jawab ini digambarkan dalam film Cinta Suci Zahrana yang diangkat berdasarkan novel karya Habiburahman El-Shirazy. Zahrana adalah seorang perempuan yang memiliki banyak prestasi, penghargaan dan berpendidikan tinggi. Namun dalam film ini diceritakan bahwa di usianya yang ke 34 tahun tokoh utama (Zahrana) belum mendapatkan jodoh. Sehingga membuat kedua orang tuanya merasa malu karena terdapat pembicaraan yang tidak enak tentang anaknya. Film ini lebih banyak menggambarkan bagaimana seorang perempuan yang berusaha mencari jodoh. Film memiliki potensi untuk mempengaruhi khalayaknya. Semiotika berusaha menjelaskan jalinan tanda atau ilmu tentang tanda, secara sistematik menjelaskan esensi, ciri-ciri dan bentuk suatu tanda, serta proses signifikansi yang menyertainya.Dalam hal ini penulis berusaha mencari makna denotasi, konotasi dan mitos yang bisa merepresentasikan perempuan dalam film Cinta Suci Zahrana. Dalam Film ini membentuk beberapa representasi mengenai perempuan, bahwa pendidikan dan prestasi yang diraih tidak menjadi penting ketika perempuan belum bisa membangun rumah tangga atau menikah.  Ideologi gender telah membentuk budaya patriarkal di masyarakat dan menciptakan male dominated culture,  budaya yang didominasi oleh dan mengutamakan laki-laki sehingga memunculkan ketidakadilan. Film ini menunjukkan mitos bahwa sebaik-baik perempuan ialah yang dapat menjadi ibu rumah tangga yang baik. Bukan sebuah prestasi dan gelar yang tinggi. Kemudian perempuan yang benar-benar menjadi perempuan ialah perempuan yang bisa melahirkan dan mengasuh anak.Kata Kunci: Representasi Perempuan, Semiotika, Film
Tahapan Proses Pengambilan Keputusan Warga RW 19 Dukuh Sukunan dalam Mengadopsi Inovasi Pengelolaan Sampah Mandiri Rumah Tangga Christina Nur Wijayanti; Jeratallah Aram Dhani
Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna Vol 8, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FBIK Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jikm.v8i1.9957

Abstract

Dukuh Sukunan menjadi pelopor program pengelolaan sampah mandiri rumah tangga yang dirintis mulai dari tahun 2002 dan akhirnya mendapatkan pengukuhan dari pemerintah dengan dicanangkan sebagai desa wisata lingkungan tahun 2009. Keberhasilan warga Dukuh Sukunan dalam mengadopsi inovasi sehingga menciptakan pembaruan inilah yang menarik untuk dilihat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana tahapan proses pengambilan keputusan Warga RW 19 Dukuh Sukunan dalam mengadopsi inovasi pengelolaan sampah mandiri rumah tangga. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah primer dan sekunder. Teknik pengumpulan datanya adalah dengan teknik wawancara dan observasi, untuk cara menentukan sampelnya menggunakan teknik purpossive sampling.Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terjadi loncatan dalam tahapan pengambilan keputusan inovasi di Sukunan yaitu (1) tahap implementasi, (2) tahap pengetahuan, (3) tahap persuasi, (4) tahap pengambilan keputusan, dan (5) tahap konfirmasi. 
PERTANGGUNGJAWABAN INDUSTRI MEDIA DALAM MASYARAKAT TONTONAN Rekno Sulandjari
Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna Vol 2, No 1 (2011): Jurnal Ilmiah Komunikasi MAKNA Vol. 2 no. 1, Pebruari 2011
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FBIK Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jikm.2.1.21-26

Abstract

Today’s free market of industry mass media isn’t quite the same as the laissez-faire approach of the robber barons of the nineteenth century because it now often is noteworthy for effi cient use of the government’s powers to support the strategies and profi ts media business. Even if public resources – such as the national forests – are thereby harmed. Given both the need for equity of access and the lack of acceptable spectacles alternatives, there seems to be no viable alternative to the mass media taking on this responsibility as fully as is necessary. Such an ethical obligation clearly stems from both the utilitarian concern for providing the greatest benefi t for the greatest number of people and emphasis on protecting the most vulnerable members of the community. It can also be argue cogently that if social responsibility means anything at all, it means fi nding a way to avoid creating a clearly defi ned group of second-class citizen in an information industry media.
PENGARUH LOGO DESIGN LOGO BARU BUMD YANG BERBASISKAN KEARIFAN LOKAL TERHADAP CITRA PERUSAHAAN (Studi Kuantitatif Mengenai Perubahan Logo Baru pada PDAM Kota Bandung) Aat Ruchiat Nugroho
Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna Vol 5, No 1 (2014): Februari-Juli 2014
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FBIK Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jikm.5.1.1-15

Abstract

The purpose of this study is to know what extent the new logotype identityappearance to the image of corporate in customers at Bandung. This study uses four freevariabels deal by using research independent variable as according to condition offorming effective logo, that is: of logo an unique, functional of logo, form of logo andability of logo in presenting product to company image PDAM Kota Bandung as it thedependent variables that is perception, cognition, motivation and behaviour.The result of research indicates that factor is logo an unique, functional factor oflogo, logo form factor and ability of logo presents company, in simultan influential tocompany image PDAM Kota Bandung that is 66.7%. But in testing influence parsially, thatall subvariabel to indicate be factor is logo an unique 8.1%, simply only functional 27.6%, logo form 19.4% and ability of logo present to company in customer 11.7% from all theseapprearance of new logo identity of PDAM Kota Bandung influential direct in signifikan to company image and positive. 
MANAJEMEN KRISIS POLRI DALAM KASUS PENYERANGAN LEMBAGA PERMASYARAKATAN CEBONGAN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Iva Anjar Pawestri
Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna Vol 4, No 2 (2014): Volume 4 No. 2
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FBIK Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jikm.4.2.164-180

Abstract

Reformasi ABRI membuat kesenjangan yang semakin menonjol dalam tubuh institusi militer Indonesia yaitu antara TNI dan Polri. Konflik antara dua aparat keamanan Negara tak terelakkan. Konflik terakhir yang membuat semua tertuju pada kedua aparat keamanan ini adalah penyerangan Lapas Cebongan Sleman Yogyakarta yang melibatkan antara TNI yaitu Kopassus dan Polri. Krisis yang terjadi terlihat adanya Pencopotan Kapolda DIY disebabkan kelalaian dalam tugas dan tidak dapat memberikan rasa aman terhadap masyarakat Yogyakarta akibat penyerangan Lapas Cebongan. Hasil Penulisan ini dalam kajian literatur, yaitu pencopotan Kapolda DIY dikarenakan indikasi dari bagian manajemen krisis Polri dalam kasus penyerangan Lapas Cebongan.Kata Kunci : Manajemen Krisis, konflik sosial, Polri, Lapas Cebongan 
TELEPON SELULAR dan RUANG PUBLIK: REPRESENTASI IDENTITAS Siswantini Siswantini
Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna Vol 6, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FBIK Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jikm.6.1.88-94

Abstract

Telepon genggam atau lebih dikenal dengan hand-phone dewasa ini sudah menjadi kebutuhan primer dari pemiliknya. Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar juga meru- pakan Negara dengan jumlah pengguna telepon terbesar. Telepon genggam sebagai alat komu- nikasi telah menjadikan orang dapat melakukan komunikasi tanpa mengenal ruang dan waktu. Artikel ditujukan untuk memberikan gambaran tentang representasi identitas para pengguna- nya di ruang public. Kajian dilakukan dengan melakukan penelitian singkat terhadap penggu- naan telepon genggam di kendaraan umumKata kunci: telepon genggam, representasi identitas, ruang publik
Industri Budaya dalam Menciptakan Standar Kehidupan Perempuan: Kajian Perkembangan Media Maisaroh Batubara
Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna Vol 8, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FBIK Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jikm.v8i1.7994

Abstract

Media merupakan salah satu kanal dalam mentransmisikan nilai-nilai budaya berikut perkembangannya. Salah satu hal yang digaungkan media bersamaan dengan perkembangan ini ialah melalui industri budaya. Industri budaya berbicara bagaimana para petinggi media menciptakan pasar dengan standardisasi, masifikasi, dan komodifikasi tertentu. Hal ini bukan menjadi ekspresi dari budaya yang hidup di masyarakat, melainkan hanya sebagai produk dari industri semata. Pembahasan industri budaya tidak pernah terlepas dari bagaimana kehidupan perempuan sebagai salah satu pihak yang menjadi target pasar dari industri budaya, sebab perbincangan tentang perempuan akan selalu menarik banyak pihak dari berbagai sudut pandang dalam melihat fenomenanya. Ini merupakan konsekuensi logis dari media yang hidup dalam sistem kapitalisme: memaksimalkan keuntungan, meminimalkan biaya pengeluaran. Tiga konsep utama dalam industri budaya ini -standardisasi, masifikasi, dan komodifikasi- membangunkan kesadaran palsu perempuan untuk  hidup sesuai dengan selera media. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menjadi momentum tersendiri bagi para petinggi media menciptakan pasar ini. Hematnya, perkembangan teknologi dalam era digitalisasi ini justru menjadi jalan pintas dalam menyebarluaskan standar-standar tersebut. Perkembangan teknologi ini besifat suportif terhadap optimalisasi komunikasi industri budaya dalam menciptakan dunia dengan standar tertentu. Tujuan dari tulisan ini adalah mencari spesifikasi konten media seperti apa yang menggambarkan bagaimana perempuan dan laki-laki dan mencari tahu bagaimana hard content dan soft content digambarkan. Sehingga tulisan deskripsi ilmiah ini dapat menjadi acuan standar refleksi bagi individu dalam menginternalisasi dan memahami pesan-pesan yang terkandung  di dalam media agar individu dapat lebih kritis dalam melihat konten media yang ada. Melalui tulisan ini pula, seharusnya praktisi media mulai menyadari bahwa semestinya diciptakan kategori baru yang seyogyanya menggambarkan perempuan dan laki-laki pada konten yang lebih umum. Metode yang digunakan peneliti adalah metode analisis konten didukung dengan studi literatur dan dokumen terkait. Penulis mengumpulkan 30 artikel dari media berita online, hasil dari kajian penelitian menunjukkan, hard content yang berat membahas bisnis, olahraga, kejahatan, dan pengetahuan/teknologi cenderung disematkan kepada laki-laki. Soft content yang berat membahas tentang dunia fashion, kecantikan, edukasi, keuangan pribadi, makanan dan perjalanan, kesenian, serta hiburan, biasanya lebih disematkan kepada kehidupan perempuan oleh media.
PEREMPUAN DALAM KONSTRUKSI PEMBERITAAN BENCANA Diah Wulandari
Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna Vol 1, No 1 (2010): Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FBIK Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jikm.1.1.40-53

Abstract

Mass media is one of the agents of socialization are very influential in constructing and reconstructing gender roles. Media not only select the events and determine the source of news, but also plays a role in defining the actors and events. Through the language used, the media can say that the issue of rehabilitation and reconstruction is more important than women's issues that require cooking or sanitary equipment (for example). The media also prefer men to be a disaster news sources than women. Therefore, the media needs to have a sense of gender (gender sensitivity), but it has a sufficient understanding of the disaster. That, in the event of disaster is not just about statistics (total area affected, number of losses, the number of victims, etc.), but the media should be able to see further than that.

Page 1 of 14 | Total Record : 136