cover
Contact Name
Adi Hadianto
Contact Email
adihadianto@apps.ipb.ac.id
Phone
+62251-8621834
Journal Mail Official
ijaree@apps.ipb.ac.id
Editorial Address
Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor Jalan Agatis Kampus IPB Darmaga Gd. Fakultas Ekonomi dan Manajemen W3 L2 Darmaga Bogor 16680
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Indonesian Journal of Agricultural, Resource and Environmental Economics
ISSN : -     EISSN : 29622328     DOI : https://doi.org/10.29244/ijaree.v1i1
Jurnal IJAREE (Indonesian Journal of Agricultural, Resource and Environmental Economics) sesuai dengan namanya fokus dalam publikasi karya ilmiah di bidang ekonomi pertanian, sumberdaya dan lingkungan. Beberapa tema tulisan yang diterbitkan di Jurnal JAREE diantaranya terkait dengan; 1. Analisis kebijakan pembangunan pertanian, 2. Analisis kebijakan pengelolaan sumberdaya dan lingkungan, 3. Analisis kelayakan ekonomi, 4. Ekonomi produksi, 5. Ekonomi rumah tangga 6. Perdagangan pertanian, 7. Bioekonomi, 8. Analisis keberlanjutan, 9. Ekonomi Perilaku, 10. Ekonomi Kelembagaan, 11. Valuasi ekonomi sumberdaya alam dan lingkungan, 12. Ekonomi wisata, serta topik lainnya yang terkait
Articles 25 Documents
Analisis Efisiensi Usahatani Kopi Robusta di Desa Purwabakti Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor Bella Nirmala; Arini Hardjanto
Indonesian Journal of Agriculture Resource and Environmental Economics Vol 1 No 1 (2022): June 2022
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/ijaree.v1i1.40137

Abstract

Kopi robusta adalah salah satu jenis kopi yang banyak dibudidayakan di Provinsi Jawa Barat khususnya Kabupaten Bogor. Salah satu daerah di Kabupaten Bogor yang memproduksi kopi robusta adalah Desa Purwabakti, Kecamatan Pamijahan. Produksi kopi yang tinggi tidak menjamin produktivitas juga tinggi seperti yang terjadi di Desa Purwabakti. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi produksi kopi robusta di Desa Purwabakti; (2) menganalisis efisiensi usahatani kopi robusta di Desa Purwabakti; (3) menganalisis pendapatan usahatani kopi robusta di Desa Purwabakti. Analisis data dilakukan dengan fungsi produksi Cobb-Douglas menggunakan estimasi Ordinary Least Square (OLS), analisis Nilai Produk Marginal untuk analisis efisiensi usahatani kopi robusta dan R/C ratio untuk menganalisis pendapatan usahatani kopi robusta di Desa Purwabakti. Hasil analisis dari penelitian ini adalah (1) faktor-faktor yang berpengaruh signifikan pada fungsi produksi kopi robusta adalah luas lahan (X1), pupuk kandang (X2), dan tenaga kerja (X3); (2) Nilai produk marjinal luas lahan, pupuk kandang dan tenaga kerja lebih besar dari satu sehingga perlu dilakukan penambahan faktor produksi agar tercapai efisiensi; (3) nilai R/C ratio atas biaya tunai sebesar 2,79 dan R/C ratio atas biaya total sebesar 1,71 sehingga efisiensi bisa menjadi alternatif untuk meningkatkan pendapatan usahatani kopi robusta di Desa Purwabakti. Robusta coffee is one species widely cultivated in West Java Province, especially Bogor Regency. One of the areas in Bogor Regency that produces robusta coffee is Purwabakti Village, Pamijahan District. High coffee production does not guarantee high productivity, as in Purwabakti Village. The aims of this research are (1) to analyze the factors that influence robusta coffee production in Purwabakti Village; (2) to analyze the efficiency of robusta coffee smallholders in Purwabakti Village; (3) to analyze the income of robusta coffee smallholders in Purwabakti Village. Data were analyzed by Ordinary Least Squares (OLS) estimation for the Cobb-Douglas production function, by marginal product value for efficiency analysis, and by R/C Ratio for income analysis. The result of this research are (1) the significant factors affecting robusta coffee production are size area (X1), organic fertilizer (X2) and labor (X3); (2) the value product marginal of factors such as size area, organic fertilizer and labor indicate the inefficient input of robusta coffee smallholders; (3) R/C ratio of financial cost is 2,79 and R/C ratio of economic cost is 1,71 so that efficiency can be an alternative way for increasing robusta coffee smallholders income in Purwabakti Village.
Dampak Ekonomi dan Pengembangan Wisata Telaga Ngebel, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo Irzan Fredian Nugroho; Danang Pramudita; Meti Ekayani
Indonesian Journal of Agriculture Resource and Environmental Economics Vol 1 No 1 (2022): June 2022
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/ijaree.v1i1.41547

Abstract

Telaga Ngebel merupakan salah satu destinasi wisata alam unggulan yang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Ponorogo sesuai dengan rencana strategis pariwisata Kabupaten Ponorogo 2016-2021. Daya tarik wisata Telaga Ngebel berupa pemandangan telaga dan suasana alam yang masih asri. Pengembangan wisata perlu memperhatikan kondisi permintaan dan penawaran wisata untuk menghindari pemborosan sumberdaya. Selain itu, banyaknya wisatawan yang berkunjung menimbulkan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat sekitar berupa peluang usaha, lapangan pekerjaan dan peningkatkan pendapatan, sehingga pengembangan wisata harus memperhatikan kondisi sumberdaya alam dan lingkungan yang dijadikan sebagai daya tarik wisata. Selain itu, penurunan kualitas lingkungan berpotensi menurunkan dampak ekonomi wisata. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan: (1) mengidentifikasi potensi wisata Telaga Ngebel dari segi permintaan dan penawaran wisata, (2) menganalisis dampak ekonomi dan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan wisata Telaga Ngebel, (3) menganalisis potensi pengembangan wisata Telaga Ngebel dari segi permintaan dan penawaran. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif, keynesian multiplier effect, regresi linear berganda, skala likert, dan Contingent Valuation Method (CVM). Hasil penelitian menunjukkan terdapat kelebihan penawaran (over supply) yang mengakibatkan inefisiensi pemanfaatan sumberdaya. Adapun dari aspek ekonomi, kegiatan wisata Telaga Ngebel sudah berdampak pada perekonomian lokal dimana faktor atraksi air, jarak, dan waktu tempuh harus diperhatikan dalam pengembangan wisata. Selain itu, terdapat kesesuaian kesediaan membayar wisatawan dengan kesediaan menerima pengelola wisata sehingga pengembangan wisata dapat dilakukan. Ngebel Lake is one of the main natural tourism destinations developed by the Ponorogo Regency Government following Ponorogo’s Regency tourism strategic plan for 2016-2021. Tourists can enjoy the stunning view of Ngebel Lake as a natural attraction. However, tourism development needs to pay attention to the conditions of tourism demand and supply to avoid resource degradation. In addition, the number of tourists who visit Ngabel Lake has some positive economic impact on the surrounding community through business opportunities, employment, and increased income. Declining environmental quality can potentially reduce the tourism economy's economic impact. Therefore, this study aims to (1) identify the tourism potential in Ngebel Lake in terms of tourism demand and supply, (2) analyze the economic impact and factors influencing Ngebel Lake tourism demand, (3) analyze the potential development of Ngebel Lake tourism in terms of demand and supply. The methods used are quantitative descriptive analysis, Keynesian multiplier effect, multiple linear regression, and Contingent Valuation Method (CVM). The result showed that there was oversupply, which caused inefficient use of resources. Ngebel Lake tourism activities impact the local economy, where the water attraction, distance, and travel time must be considered in tourism development. In addition, there is a suitability in willingness to pay tourists with a willingness to accept some managers so that tourism development can be carried out.
Analisis Efisiensi Produksi dan Pendapatan Usahatani Bunga Krisan di Desa Cikanyere, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur Akbar Alfarezy; Adi Hadianto
Indonesian Journal of Agriculture Resource and Environmental Economics Vol 1 No 1 (2022): June 2022
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/ijaree.v1i1.41794

Abstract

Bunga krisan merupakan salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Cianjur dan Kecamatan Sukaresmi adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Cianjur yang memiliki luas panen terbesar untuk bunga krisan namun produktivitasnya berfluktuasi. Produktivitas yang tidak menentu mengindikasikan penggunaan input yang belum efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi produksi bunga krisan di Desa Cikanyere, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, 2) menganalisis efisiensi produksi bunga krisan, dan 3) menganalisis pendapatan usahatani bunga krisan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas dan estimasi dengan Ordinary Least Square (OLS), Nilai Produk Marginal untuk analisis efisiensi, dan analisis pendapatan untuk menganalisis pendapatan usahatani bunga krisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh signifikan dan bertanda positif terhadap produksi bunga krisan adalah tenaga kerja dan pestisida, serta penggunaan input belum efisien sehingga diperlukan penambahan tenaga kerja, pupuk NPK, pupuk kandang, pestisida dan lahan serta pengurangan jumlah bibit. Berdasarkan hasil analisis pendapatan dapat disimpulkan bahwa usahatani bunga krisan menguntungkan karena nilai R/C rasio lebih dari satu. Chrysanthemum is one of the leading commodities in Cianjur Regency. Sukaresmi District is one of the sub-districts in Cianjur Regency which has the largest harvest area for chrysanthemum but the productivity is fluctuated. Uncertain productivity indicates inefficient use of inputs. The aims of this study are 1) to analyze the factors that influence the production of chrysanthemums in Cikanyere Village, Sukaresmi District, Cianjur Regency, 2) to analyze the efficiency of chrysanthemum production, and 3) to analyze the income of chrysanthemum farming. Data analysis was performed using the Cobb-Douglas production function and estimation with Ordinary Least Square (OLS), Marginal Product Value for efficiency analysis, and income analysis for analyzing chrysanthemum farming income. The results showed that labor and pesticides had a positive and significant effect on producing chrysanthemum flowers. Moreover use of inputs was not efficient, thus farmer need to add additional labor, NPK fertilizer, manure, pesticides as well as a reduction in the number of seeds. Based on the results of income analysis, it can be concluded that chrysanthemum farming is profitable because the R/C ratio value is more than one.
Analisis Willingness to Pay dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengunjung terhadap Tarif Masuk Hutan Penelitian Dramaga Osmaleli Osmaleli; Wini Rismawati; Akhmad Fauzi
Indonesian Journal of Agriculture Resource and Environmental Economics Vol 1 No 1 (2022): June 2022
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/ijaree.v1i1.41882

Abstract

Hutan Penelitian (HP) Dramaga merupakan hutan tanaman yang berfungsi sebagai sarana penelitian di bidang kehutanan. HP Dramaga memiliki tegakan pohon dengan luas yang tinggi sehingga dapat menarik masyarakat untuk melakukan kegiatan wisata disana. Penangkaran rusa yang terdapat di dalamnya serta letak HP Dramaga yang berbatasan langsung dengan Danau Situ Gede menjadi nilai tambah yang menarik minat wisata pengunjung. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke HP Dramaga cukup tinggi setiap tahunnya. Namun, hal tersebut belum diikuti dengan pengelolaan wisata yang optimal karena selama ini tidak ada pemungutan tarif masuk bagi pengunjung, sehingga diperlukan penetapan tarif masuk bagi pengunjung sebagai dasar peningkatan pengelolaan wisata di HP Dramaga. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis willingness to pay pengunjung terhadap tarif masuk HP Dramaga dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Analisis data menggunakan metode Turnbull dan regresi logistik. Hasil analisis menunjukkan bahwa rataan WTP pengunjung yang diperoleh melalui regresi logistik sebesar Rp. 12,266 per orang dan Rp. 13,200 per orang jika dianalisis menggunakan metode Turnbull. Serta faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap WTP pengunjung adalah nilai penawaran, jenis kelamin, dan pengetahuan mengenai peruntukkan hutan. Dramaga Research Forest (HPD) is an arboretum forest used for research activities related to the forestry sector. HPD has a wide area with several large trees and several species of birds that can also attract people to do tourism activities. Moreover, the deer sanctuary in the area, as well as the HPD location, which is directly adjacent to Situ Gede Lake, provide added value that can attract visitors to visit. The number of tourists visiting HPD is quite high every year. However, this has not been followed by optimal tourism management since there was no entry fee for visitors. Thus, it is necessary to determine the entrance fee for visitors as the basis for improving the tourism management at HPD. The purpose of this study are to analyze the willingness to pay (WTP) of visitors for HPD entrance fee, to analyze factors that influence the WTP. The Turnbull method and logistic regression are used to answer the research objective. The result shows that the average WTP of visitors obtained through logistic regression is IDR 12,266 per person and IDR 13,200 per person if analyzed using the Turnbull method. The value of the offer (bid), gender, and knowledge of forest function are factors that have a significant effect on the visitors’ WTP.
Struktur Biaya dan Pendapatan Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging Pola Kemitraan Makloon di Kabupaten Sukabumi (Studi Kasus: Peternak Mitra PT. X) Kelvin Yohanes Andreas Ganda; Dea Amanda; Ujang Sehabudin
Indonesian Journal of Agriculture Resource and Environmental Economics Vol 1 No 1 (2022): June 2022
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/ijaree.v1i1.41928

Abstract

Salah satu komoditas ternak yang banyak diusahakan di Indonesia adalah ayam broiler. Mayoritas peternak ayam broiler memiliki kemampuan permodalan dan akses pasar yang kurang memadai sehingga memilih menjalankan usaha ternaknya melalui sistem kemitraan. Pola kemitraan dengan risiko rendah bagi peternak plasma adalah pola makloon karena pendapatan peternak tidak dipengaruhi oleh harga pasar. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis struktur biaya usaha ternak ayam ras pedaging pola makloon menurut skala usahanya, (2) menganalisis perbandingan pendapatan rata-rata peternak menurut skala usahanya. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis struktur biaya, R/C Ratio, Independent-Samples T Test, dan Uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unit cost pada peternak skala I lebih tinggi dibandingkan dengan yang dikeluarkan peternak skala II sehingga pendapatan atas unit cost yang diperoleh peternak skala I lebih rendah dibandingkan peternak skala II. Nilai R/C Ratio peternak skala I juga lebih rendah dari peternak skala I. Hasil uji beda unit cost tunai dan total menunjukkan perbedaan yang signifikan antar skala usaha. Hasil uji Mann-Whitney pendapatan atas unit cost tunai dan total peternak skala I dan II juga menunjukkan perbedaan yang signifikan. One type of livestock that has the potential to be cultivated in Indonesia is broiler chicken. However, most broiler breeders don’t have enough capital and market access, so they start through a contract farming system. A contract farming system with low risk for plasma farmers is the makloon pattern because the farmer's income is not affected by market prices. This study aims to (1) analyze the cost structure of broiler farming with makloon pattern according to its economies scale, (2) analyze the differences of average farmer’s income according to their economies scale. The analytical method used in this research is descriptive analysis, R/C Ratio, Independent-Samples T-Test, and Mann-Whitney U Test. The results showed that the unit cost of the scale I farmers was higher than that of the scale II farmers, so the unit cost income earned by the scale I farmers was lower than that of the scale II farmers. The R/C Ratio value for scale I farmers is also lower than for scale II farmers. The t-test results of cash and total unit costs show significant differences between scales. The results of the Mann-Whitney test of income on cash and total unit cost of scales I and II also show substantial differences.
Analisis Fluktuasi Harga Pangan di Kota Bogor: Analysis of Food Price Fluctuations in the City of Bogor Rizal Bahtiar; Fitria Dewi Raswatie
Indonesian Journal of Agriculture Resource and Environmental Economics Vol 1 No 2 (2022): December 2022
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/ijaree.v1i2.42020

Abstract

Sistem perdagangan pangan dunia menyebabkan produk pangan di dalam negeri sulit dikendalikansebagai akibat transmisi dari situasi harga internasional. Berbagai permasalahan di dalam negeri seperti produksi dan distribusi menyebabkan harga pangan seperti beras, kedelai, daging ayam, cabai dan bawang merah berfluktuasi. Pemerintah daerah termasuk Kota Bogor memiliki peran penting dalam menjaga dan meredam fluktuasi harga yang terjadi khususnya kebutuhan pangan masyarakat. Pemerintah daerah mempunyai peran yang sangat strategis dalam pengelolaan fluktuasi harga, terutama dalam manajemen pasokan barang dengan memadukan kebijakan fiskal daerah, pusat, dan kebijakan moneter. Hampir semua komoditas pangan mengalami tekanan harga luar biasa saat terjadi panen raya. Ironisnya, kita tidak berdaya menahan harga komoditas pangan saat pasokan dalam negeri menurun. Penelitian ini memberi gambaran bagaimana pola perubahan harga pangan yang terjadi seiring dengan perubahan kapasitas produksi, musiman, kenaikan permintaan, dan juga momen-momen tertentu atau peristiwa lainnya. Analisa fluktuasi harga pangan dilakukan dengan menghitung tren harga MoM (Dari Bulan ke Bulan) dan membandingkan harga rata-rata dengan harga modus pada tahun tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang menyebabkan terjadinya fluktuasi harga pangan adalah pasokan komoditas, kenaikan biaya input produksi, peningkatan permintaan komoditas, kondisi cuaca di lokasi produksi pertanian, adanya kebijakan pembatasan impor, dan permintaan di tingkat internasional. Dari struktur biaya pembentuk harga, biaya penyusutan dan biaya transaksi dapat diturunkan sehingga menjadi lebih efisien. Kebijakan utama yang dapat dilakukan dalam mengatasi kenaikan harga pangan adalah dengan memperluas tupoksi Perumda Pasar Pakuan Jaya untuk dapat melakukan pengendalian harga pangan melalui operasi pasar, penyediaan stok komoditas World food trade makes it challenging to control domestic food products due to the influence of international price trends. Various issues within the country, including production and distribution, lead to fluctuations in the prices of essential food items such as rice, soybeans, chicken meat, chili, and shallots. Local governments, including the City of Bogor, play a vital role in managing price fluctuations, primarily through coordinating regional, central, and monetary policies to ensure a stable supply of goods—most food commodities experience price pressure during harvest seasons. Unfortunately, controlling food prices becomes difficult when domestic supply decreases. This study provides an overview of the patterns of food price changes, considering variations in production capacity, seasonality, increased demand, and other specific events. The analysis involves calculating the Month-to-Month (MoM) price trends and comparing the average price with the model price for each year. The results indicate that fluctuations in food prices are influenced by factors such as commodity supply, rising production input costs, increased demand for commodities, weather conditions at agricultural production sites, import restrictions, and international markets. By optimizing cost structures in price formation, it is possible to reduce depreciation costs and transaction costs for increased efficiency. One key policy to address rising food prices is expanding the functions of Perumda Pasar Pakuan Jaya to include market operations and the management of commodity stocks, enabling better control over food prices.
Daya Saing Ikan Kerapu Bebek (Cromileptes altevelis) di Desa Painan Selatan, Kabupaten Pesisir Selatan: The Competitiveness of Humpback Grouper (Cromileptes altivelis) In South Painan Village, Pesisir Selatan Regency Titin Anggraini; Hastuti Hastuti
Indonesian Journal of Agriculture Resource and Environmental Economics Vol 1 No 2 (2022): December 2022
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/ijaree.v1i2.42479

Abstract

Desa Painan Selatan merupakan sentra produksi ikan kerapu bebek hasil budi daya di Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Ikan kerapu bebek yang dihasilkan telah memasuki pasar ekspor beberapa negara di dunia, namun biaya produksi yang tinggi, harga output dan input yang tidak stabil dan luas keramba jaring apung yang relatif kecil menjadi kendala bagi produsen ikan kerapu bebek di Desa Painan Selatan untuk mengembangkan usahanya. Kondisi ini berpengaruh terhadap daya saing ikan kerapu bebek di Desa Painan Selatan. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan dari penelitian ini yaitu (1) menganalisis keunggulan kompetitif dan komparatif ikan kerapu bebek di Desa Painan Selatan, (2) menganalisis pengaruh perubahan harga output dan input terhadap keunggulan kompetitif dan komparatif ikan kerapu bebek di Desa Painan Selatan. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu Policy Analysis Matrix (PAM) dan analisis sensitivitas pada PAM. Hasil analisis PAM menunjukkan bahwa ikan kerapu bebek di Desa Painan Selatan memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif, karena nilai PCR dan DRCR yang dihasilkan lebih kecil dari satu. Adapun hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa perubahan harga output dan input menurunkan keunggulan kompetitif ikan kerapu bebek di Desa Painan Selatan, namun masih berdaya saing karena nilai yang dihasilkan masih lebih kecil dari satu South Painan Village is a humpback grouper aquaculture production center in Pesisir Selatan Regency, West Sumatra Province. The humpback grouper produced has entered the export market. However, the high costs of humpback grouper of aquaculture, unstable output and input prices, and the relatively small area of floating net cages are considered to be obstacles for humpback grouper farmers to develop their business. This condition affects the competitiveness of humpback grouper in South Painan Village. The objectives of this research are to:(1) analyze the competitive and comparative advantages of humpback grouper in South Painan Village; (2) analyze the effect of changes in output and input prices on the competitive and comparative advantage of humpback grouper in South Painan Village. The analytical methods used in this research are Policy Analysis Matrix (PAM) and sensitivity analysis on PAM. The results of the PAM analysis showed that the humpback grouper farming business in South Painan Village has competitive and comparative advantages, because the PCR and DRCR values are smaller than one. The sensitivity analysis results showed that changes in output and input prices reduce the competitive advantage of humpback grouper but still have competitiveness because the PCR value is smaller than one.
Analisis Pemasaran Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) di Desa Tua Nanga Kecamatan Poto Tano Kabupaten Sumbawa Barat: Seaweed (Eucheuma Cottonii) Marketing Analysis in Tua Nanga Village, Poto Tano District, West Sumbawa Regency Wina Nurlisyana; Dea Amanda; Ujang Sehabudin
Indonesian Journal of Agriculture Resource and Environmental Economics Vol 1 No 2 (2022): December 2022
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/ijaree.v1i2.49836

Abstract

Desa Tua Nanga merupakan salah satu sentra produksi rumput laut di Kabupaten Sumbawa Barat. Penggunaan input produksi yang belumoptimal dan fluktuasi harga jual rumput laut menyebabkan lemahnya posisi tawar petani menjadi kendala yang dihadapi petani. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi lembaga, fungsi, dan saluran pemasaran rumput laut; (2) menganalisis efisiensi saluran pemasaran rumput laut. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dan analisis margin pemasaran, farmer’s share, dan rasio keuntungan terhadap biaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lembaga pemasaran rumput laut terdiri dari petani, pedagang pengepul desa, pedagang besar, eksportir, dan pedagang pengecer. Seluruh lembaga pemasaran melakukan fungsi pemasaran, seperti pertukaran, fisik, dan fasilitas. Saluran pemasaran yang efisien adalah saluran pemasaran II (petani –pedagang besar –eksportir) karena memiliki margin pemasaran terendah, farmer’s sharetertinggi, dan rasio keuntungan terhadap biaya merata pada setiap lembaga pemasaran. Tua Nanga Village is a prominent center for seaweed production in West Sumbawa Regency. Farmers in this area face challenges due to suboptimal use of production inputs and fluctuations in seaweed selling prices, resulting in a weakened bargaining position. The research objectives are (1) to identify seaweed marketing institutions, functions, and channels and (2) to analyze the efficiency of seaweed marketing channels. The data analysis methods include income analysis, qualitative descriptive analysis, and analysis of marketing margins, farmer’s share, and the ratio of profits to costs. The results reveal that seaweed marketing institutions encompass farmers, village collectors, wholesalers, exporters, and retailers. All these entities perform essential marketing functions, such as exchange, physical handling, and facilitation. The most efficient marketing channel is channel II (farmers – wholesalers – exporters), characterized by the lowest marketing margin, the highest farmer’s share, and a cost-benefit ratio evenly distributed among each marketing institution.
Analisis Daya Saing Ekspor Kayu Manis Indonesia di Pasar Amerika Serikat: Analysis of Indonesian Cinnamon Exports' Competitiveness in the US Market Elisabeth; A Faroby Falatehan
Indonesian Journal of Agriculture Resource and Environmental Economics Vol 1 No 2 (2022): December 2022
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/ijaree.v1i2.50002

Abstract

Indonesia termasuk produsen kayu manis di pasar dunia yang bersaing dengan Sri Lanka dan Vietnam. Negara tujuan ekspor kayu manis adalahAmerika Serikat dengan laju pertumbuhan 16,9%. Harga kayu manis Indonesia selalu mengalami peningkatan, tetapi tidak sejalan dengan volume ekspor. Penelitian ini bertujuan menganalisis daya saing, potensi, serta mengidentifikasi faktor yang memengaruhi ekspor kayu manis di pasar Amerika Serikat. Fokus penelitian komoditas kayu manis dengan kode HS 090611 (Spices; cinnamon (Cinnamomum zeylanicum Blume), neither crushed nor ground) pada periode 2016-2021, penelitian ini menggunakan metode Revealed Comparative Advantage (RCA), Export Product Dynamic (EPD), Diamond Porter’s, X-Model Potential Export Product, dan Ordinary Least Square (OLS). Hasil penelitian menunjukan Indonesia mempunyai keunggulan komparatif dan kompetitif, namun perlu mengevaluasi hasil analisis Diamond Porter’s yang menunjukan minimnya kualitas tenaga kerja, minimnya negara tujuan ekspor, kemunduran luas lahan produksi kayu manis Indonesia, minimnya teknologi terbaru, dan minimnya kegiatan industri hilir kayu manis Indonesia. Indonesia juga berada pada pasar optimis serta memiliki hubungan signifikan dengan harga kayu manis, jumlah populasi, dan nilai kurs rupiah di negara tujuan ekspor utama. Indonesia is one of the world's leading cinnamon producers, competing with Sri Lanka and Vietnam. The United States stands out as a key destination for cinnamon exports, experiencing a growth rate of 16.9%. While Indonesian cinnamon prices consistently increase, this growth doesn't align with export volumes. This study aims to analyze the competitiveness and potential of Indonesian cinnamon exports to the United States market. The research focuses on cinnamon commodities with HS code 090611 (Spices; cinnamon (Cinnamomum zeylanicum Blume), neither crushed nor ground) during the period of 2016-2021. The study employs various methods, including the Revealed Comparative Advantage (RCA) method, Export Product Dynamics (EPD), Porter's Diamond, X-Model Potential Export Product, and Ordinary Least Square (OLS). The study results indicate that Indonesia possesses comparative and competitive advantages. However, an evaluation of Porter's Diamond analysis reveals challenges such as a lack of labor quality, limited export destinations, decreasing land for Indonesian cinnamon production, a shortage of advanced technology, and insufficient downstream industry activities. Indonesia remains optimistic in the market and shows a significant relationship with cinnamon prices, population size, and the value of the rupiah exchange rate in major export destination countries.
Estimasi Nilai Ekonomi dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Wisata Tandon Ciater Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten: Estimation of Economic Value and Factors Influencing Tourism Visits to Tandon Ciater in South Tangerang City, Banten Province Irdha Choirunisa; Bahroin Idris Tampubolon
Indonesian Journal of Agriculture Resource and Environmental Economics Vol 1 No 2 (2022): December 2022
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/ijaree.v1i2.50571

Abstract

Tandon Ciater adalah objek wisata di Kota Tangerang Selatan yang dibangun pada tahun 2016 dengan tujuan awal sebagai bentuk upaya pengendali banjir di Kota Tangerang Selatan. Danau buatan yang ada di Tandon Ciater menjadi salah satu potensi untuk mengembangkan Tandon Ciater sebagai objek wisata. Daya tarik wisata terus dikembangkan di Tandon Ciater dengan adanya rumah adat Blandongan terbesar, dan penambahan berbagai atraksi yang menunjang kegiatan wisata. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi potensi pengembangan Tandon Ciater sebagai objek wisata; (2) Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi jumlah kunjungan wisata ke objek wisata Tandon Ciater; dan (3) Mengestimasi besarnya nilai ekonomi wisata dari objek wisata Tandon Ciater. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif, analisis regresi linear berganda, dan Travel Cost Method. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa potensi pengembangan Tandon Ciater sebagai objek wisata meliputi aspek atraksi adalah keberadaan rumah adat Blandongan terbesar dan danau (tandon) itu sendiri, aspek aksesibilitas menuju wisata Tandon Ciater termasuk dalam kategori mudah, dan aspek amenitas (fasilitas) objek wisata mendapatkan penilaian baik oleh sebagian besar wisatawan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat tiga faktor yang berpengaruh secara signifikan dalam memengaruhi jumlah kunjungan ke objek wisata Tandon Ciater, yaitu jumlah anggota keluarga, lama mengetahui objek wisata, dan kebersihan lingkungan wisata serta estimasi nilai ekonomi wisata Tandon Ciater sebesar Rp2.923.512.758 per tahun. Tandon Ciater is a tourist attraction in South Tangerang City, built in 2016 with the initial purpose of being a form of flood control effort in South Tangerang City. The artificial lake in the Tandon Ciater is one of the potential opportunities to develop the Tandon Ciater into a tourist attraction. Tourist attractions continue to be developed in the Tandon Ciater, with the largest Blandongan traditional house and the addition of various attractions that support tourism activities. This study aims to (1) identify the potential for the development of the Tandon Ciater as a tourist attraction, (2) identify the factors that influence the number of tourist visits to the Tandon Ciater tourism, and (3) estimate the economic value of tourism from the Tandon Ciater tourism. The methods used in this research are descriptive qualitative analysis, multiple linear regression analysis, and the Travel Cost Method. The results show that the potential development of Ciater Tandon as a tourist attraction includes aspects of the attraction is the existence of the largest Blandongan traditional house and the lake (reservoir) itself, aspects of accessibility, and aspects of amenity (facilities) attractions get a good assessment by respondent. Three factors that significantly influence the number of visits to the Ciater Tandon tourist attraction are the number of family members, the length of time known to the tourist attraction, and the cleanliness of the tourist environment. The estimated economic value of Ciater Tandon tourism amounts to IDR—2.923.512.758 per year. Ciater Tandon Tourism has the main attraction in the form of traditional houses with visits dominated by families and provides high economic value for the services offered.

Page 1 of 3 | Total Record : 25