cover
Contact Name
Muladi Putra Mahardika
Contact Email
muladimahardika@yahoo.com
Phone
+6285327061300
Journal Mail Official
parapemikir@poltektegal.ac.id
Editorial Address
Jalan Mataram No 9 Kota Tegal
Location
Kota tegal,
Jawa tengah
INDONESIA
Parapemikir Jurnal Ilmiah Farmasi
ISSN : 20895313     EISSN : 25495062     DOI : 10.30591
Core Subject : Health, Science,
Parapemikir journals based on the results of research in the field of Pharmacy science and community covering Social Behavior and Pharmacy Administration including Pharmacy, Biopharmaceuticals, Drug Submission Systems, Physical Pharmacy, Pharmaceutical Technology, Microbiology and Biotechnology Pharmacy, Pharmacology and Toxicology, Pharmacokinetics, Pharmaceutical Chemistry , Pharmaceutical Chemistry, Biological Pharmacy, Community and Clinical Pharmacy, Pharmaceutical Marketing, Alternative Medicine, Pharmacy Management, Farmakoekonomi, Farmakoepidemiology, Social Pharmacy, Pharmacy Policy.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2012): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi" : 6 Documents clear
Analisis Pemakaian Obat Generik Dan Obat Bermerek Pada Masyarakat Desa Pesayangan Kec.Talang Kab.Tegal Purgiyanti Farmasi
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1, No 1 (2012): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v1i1.26

Abstract

Obat adalah semua zat baik berupa kimiawi, hewani, mauoun nabati yang dalam dosis layak dapat menyembuhkan, meringankan atau mencegah penyakit berikut gejalanya. Di ketahui bahwa dalam kesimpulan pemilihan obat generik adalah SD 69,23%, SMP 29,10%, SMA 72,72% dan PT 80 %. Sedangkan yang memilih obat bermerek adalah SD 30,77%, SMP 70,90%, SMA 27,28% dan PT 20% ini menunjukan bahwa sebagian besar yang berpendidikan SMP lebih memilih obat bermerek,  sedangkan yang berpendidikan SD, SMA dan PT sebagian besar memilih obat generik. Alasan masyarakat lenbih memilih obar generik yaitu karna harga yang terjangkau dan berhasiat dengan obat bermerek. Alasan masyarakat lebih memilih obat bermerek yaitu karna mudah di peroleh, lebih mengetahui obat bermerek dari pada obat generik, dari sosialisasi obat bermerek yang sangat bagus dan faktor sugesti . Kata Kunci :    Obat, Generik, Bermerek
Penggunaan Obat, Obat Tradisional, Dan Cara Tradisional Dalam Rangka Self Medication Di Wilayah Desa Grinting Kec.Bulakamba Kab.Brebes, Pada Bulan Oktober-Desember 2009 Rizky Febrianti Farmasi
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1, No 1 (2012): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v1i1.27

Abstract

Pengertian obat tradisional berdasarkan peraturan menteri kesehatan Nomor 246/Menkes/Per/V/1990 menyatakan bahwa obat tradisional adalah bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, kesediaan galenik atau campuran dan bahan bahan, yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Pengobatan sendiri (self medication) adalah upaya pengobatan sakit menggunakan obat tradisional atau cara tradisional petunjuk ahlinya berdasarkan distribusi frekuensi tingkat pendidikan yang menggunakan obat adalah SLTA (54,5%) dan PT (50%) yang menggunakan obat tradisional adalah tidak tamat SD (55,62%), menggunakan cara tradisional adalah berpendidikan SD (60,3%) dan SLTP(76,5%). Kata Kunci :    Obat Tradisional, Self Medication
Penggunaan Antibiotik Amoxilin Di Puskesmas Bulakamba Kabupaten Brebes Pada Bulan September – November 2009 Iin Widiyastuti Farmasi
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1, No 1 (2012): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v1i1.23

Abstract

Antibiotik (anti=lawan, bios=hidup) adalah zat-zat kimia yang di hasilkan oleh fungsi dan bakteri, yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman, sedangkan toksisitasnya pada manusia relatif kecil. Turunan zat-zat ini yang di buat secara semisintesis, juag termasuk kelompok ini, begitu pula senyawa sintesis.  Penelitian yang telah di lakukan, di peroleh data yang kemudian di bandingkan dengan beberapa literatur yang tersedia dan di dapatkan data pengguna tablet antibiotik amoxilin di Puskesmas Bulakamba Brebes pada bulan September-November 2009 terjbarkan dalam grafik di bawah. Dari hasil penelitian terlihat bahwa jumlah resep yang tidak rasional pada tahun 2009 bulan September (28,88%),Oktober (26,12%),November (35,26%)                                                                                                                                Kata kunci : Antibiotika, Fungsi, Bakteri, Toksisitas, Amosilin
Identifikasi Bahan Merkuri Pada Beberapa Krim Malam Di Kote Tegal Anggun Setya Wibawa Farmasi
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1, No 1 (2012): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v1i1.28

Abstract

Krim malam adalah pelembab kulit tanpa kandungan tabir surya sementara itu, krim siang umumnya diberi tambahan pelindung anti ultra violet sehingga memang untuk pemakaian pada siang hari. Pemberian krim malam memiliki fungsi untuk kesehatan kulit dan kecantikan kulit. Karena krim malam mengandung nutrisi yang dapat memperbaiki sel-sel dan lapisan kulit saat tidur pada malam hari kulit tubuh manusia justru sedang giat-giatnya bekerja. Oleh karena itu, kulit membutuhkan "bekal" yang cuckup agar kulit bisa bekerja dengan baik. Merkuri atau air raksa (Hg) merupakan golongan logam berat dengan nomor atom 80. Unsur merkuri yang ada dikosmetik akan di serap melalui kulit, kemudian akan dialirkan melalui darah keseluruh tubuh dan merkuri itu akan mengendap didalam ginjal yang berakibat terjadinya gagal ginjal yang sangat fatal, bisa menyebabkan kematian. Kata Kunci :    Krim, Merkuri, Atom, Air Raksa
Perbandingan Pemakaian Antibiotik Amoxilin Dan Antibiotik Siprofloksasin Di Puskesmas Jatinegara Pada Bulan Januari-Maret 2010 Lies Faozah Farmasi
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1, No 1 (2012): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v1i1.24

Abstract

Antibiotik (anti=lawan, bios=hidup) adalah zat-zat kimia yang di hasilkan oleh fungsi dan bakteri, yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman, sedangkan toksisitasnya pada manusia relatif kecil. Turunan zat-zat ini yang di buat secara sintesis, juga begitu pula semua senyawa sintesis.Data penelitian di puskesmas jatinegara menunjukan bahwa antibiotik amisisilin sejumlah 8643 kaplet dan antibiotik siprofloksasin sejumlah 1478, antibiotik amoksisilin pada bulan januari sebanyak 134 kaplet, pada bulan Februari sebanyak 3849 kaplet dan pada bulan Maret sebanyak 4651 kaplet dan antibiotik siprofloksasin pada bulan Januari sebanyak 583 kaplet, pada bulan Februari sebanyak 352 kaplet dan pada bulan Maret sebanyak 543 kaplet. DEngan demikian antibiotik yang paling banyak di gunakan adalah antibiotik amoxisilin dari pada siprofloksasi, dengan adanya masalah kurangnya pasokan antibiotik amoxsisilin yang di kirimke puskesmas jatinegara maka penggunaan antibiotik amoxisilin di ganti dengan antibiotik siprofloksasin Kata Kunci :    Antibiotika, Toksisitas, Amoksisilin, Ciprofloksasin
Pola Penulisan Resep Rawat Jalan Di Tinjau Dari Segi Kelengkapan Di Instalasi Farmasi Di Rumah Sakit Dedi Jaya Brebes Sari Prabandari Farmasi
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1, No 1 (2012): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v1i1.25

Abstract

Resep yang di tulis dokter harus jelas dan lengkap seuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Resep yang lengkap akan memperlancar hubungan profesi dokter , apoteker , dan pasien , sehingga akan terwujud pharmaceutical care. Resep yang tidak lengkap dan jelas dapat berpotensi menimbulkan kesalahan interpretasi resep sehingga berpeluang terjadi kesalahan pengobatan yang merugika pasien . Oleh karena itu, dilakukan penelitian tentang pola penulisan resep dokter di tinjau dari segi kelengkapan di instalasi farmasi rumah sakit Dedi Jaya Brebes. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelengkapan resep yang di layani di instalasi farmasi rumah sakit dedi jaya brebes.Penelitian ini di lakukan dengan mencatan data resep di rumah sakit dedy jaya brebes Januari hingga Juli 2010. Metode pengumpulan data secara observasi, dan resep di ambil sebanyak 335 secara stratified random sampeling. Data dianalisis kelengkapannya berdasarkan kepmenkes No.280/Menkes/SK/V/1981 dan kepmenkes No.1027/Menkes/SK/IX/2004 yaitu meliputi nama, alamat rumah sakit, nomor surat izin praktik (SIP) dokter, paraf dokter, tanggal penulisan resep, tanda R/, nama obat, bentuk sediaan komputer, jumlah obat, cara pembuatan obat, aturan pakai, nama pasien, umur pasien, dan alamat pasien. Data yang terkumpul kemudian di analisis dengan metode deskriptif.Hasil yang di peroleh yaitu resep yang lengkap sabanyak 34,55% atau 114 lembar resep, dan yang tidak lengkap sebanyak 65,54% atau 216 lembar resep. Resep yang tidak lengkap di karenakan tidak mencantumkan tanggal penulisan resep (3,93%), tanda R/ (1,21%), bentuk kesediaan obat (62,42%), paraf dokter (38,78%), nama pasien (1,21%), dan umur pasien (40%), tanpa alamat pasien (89,69%). Kata Kunci :    Resep Dokter, Kelengkapan Resep, Instalasi Farmasi

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2012 2012


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 3 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 2 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 12, No 1 (2023): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 3 (2022): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 2 (2022): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 11, No 1 (2022): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 10, No 2 (2021): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 10, No 1 (2021): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 2 (2020): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 9, No 1 (2020): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 2 (2019): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 1 (2019): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 2 (2018): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 1 (2018): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6, No 2 (2017): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 6, No 1 (2017): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5, No 2 (2016): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 5, No 1 (2016): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 4, No 2 (2015): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 4, No 1 (2015): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 3, No 2 (2014): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 3, No 1 (2014): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2, No 4 (2013): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2, No 3 (2013): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1, No 2 (2012): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 1, No 1 (2012): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi More Issue