cover
Contact Name
Nike Vonika
Contact Email
versahekmatyar@poltekesos.ac.id
Phone
+6281220025612
Journal Mail Official
jurnal@poltekesos.ac.id
Editorial Address
Jl. Ir. H. Juanda No. 367 Kota Bandung
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial
ISSN : 14125153     EISSN : 25028707     DOI : https://doi.org/10.31595/peksos.v20i1
Core Subject : Social,
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial is a scholarly refereed journal to expand knowledge and promote the fields of social work, social welfare, and community development. Its major focus is on the development of social work as well as social welfare and community development issues. It aims is to explore the social work theory and practice at the micro, mezzo, and macro level. The journal wants to support the publication to embodies the aspirations and conceptual thinking of the various local, national, and international studies in the context of social work, social welfare, and community development.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 14 No 2 (2015): PEKSOS" : 6 Documents clear
IMPLEMENTASI TERAPI KELUARGA STRATEGIS DAN TEKNIK TOKEN EKONOMI TERHADAP PERILAKU AGRESIF PENYANDANG DISABILITAS INTELEKTUAL DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Yul Komariah
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 14 No 2 (2015): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v14i2.48

Abstract

Abstract Aggressive behaviour leads to hurt both physically and mentally to individual or an object. Aggressive behaviour displayed by the respondent in the form of struck, breaking things, said rough and cussed. The aim of the research is to obtain description about respondent’s aggressive behaviour both before and after the intervention provision. This research also aims to gain the description about the implementation of strategic family therapy towards respondent’s aggressive behaviour and the implementation of economic token technique towards respondent’s aggressive behaviour.The research method used is quantitative with Single Subject Design and data collection technique used observation, structured interview and documentation study. Then validity test used correlation product moment formula and reliability test used Alpha Chronbach technique with SPSS (Statistical Product and Service Solution) support. Furthermore, the research result is analysed by using quantitative analysis technique with Two Standard Deviation (2 SD) formula to examine the main hypothesis and sub-hypothesis.The result showed that the implementation of strategic family therapy is able to decrease respondent’s aggressive behaviour, before the intervention the respondent’s aggressive behaviour achieved a score 121 and after the intervention is 106. Economic token technique which is used in the intervention is able to decrease respondent’s aggressive behaviour, during the pre-test the score is 106 and after the intervention (post-test) the aggressive behaviour performed by respondent reached 81. Keywords:  aggressive behaviour, people with intellectual disability, strategic family therapy,                   economic token technique Abstrak Perilaku agresif mengarah pada perilaku yang menyakiti baik secara fisik maupun mental terhadap individu maupun suatu objek. Perilaku agresif yang ditampilkan responden berupa memukul, menendang, merusak barang, berkata kasar dan berteriak sambil mengumpat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran perilaku agresif responden penelitian baik itu sebelum pemberian intervensi, maupun setelah pemberian intervensi. Penelitian ini juga bertujuan untuk memperoleh gambaran implementasi terapi keluarga strategis terhadap perilaku agresif responden dan implementasi teknik token ekonomi terhadap perilaku agresif responden.Metode penelitian yang digunakan  adalah kuantitatif dengan rancangan subjek tunggal (Single Subject Design) dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara terstruktur, dan studi dokumentasi. Selanjutnya uji validitas menggunakan rumus korelasi product moment dan uji reliabilitas menggunakan teknik Alpha Chronbach dengan bantuan SPSS (Statistical, Product and Service Solution). Selanjutnya hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif dengan menggunakan rumus Two Standard Deviation (2 SD) untuk menguji hipotesis utama dan sub-sub hipotesis.Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi terapi keluarga strategis mampu menurunkan perilaku agresif responden, sebelum intervensi perilaku agresif responden mencapai skor 121 setelah intervensi mencapai skor 106. Teknik Token ekonomi yang digunakan dalam intervensi mampu mengurangi perilaku agresif responden, sebelum intervensi (pretest) dengan skor 106 dan setelah intervensi (posttest) perilaku agresif yang ditampilkan responden mencapai skor 81. Kata kunci: perilaku agresif, penyandang disabilitas intelektual, terapi keluarga strategis, teknik  token ekonomi 
PENCEGAHAN RELAPSE PADA SUBJEK “EE” EKS KLIEN BALAI REHABILITASI SOSIAL PAMARDI PUTRA (BRSPP) LEMBANG DI KOTA BANDUNG (IMPLEMENTASI TEKNIK SELF INSTRUCTION DAN TEKNIK FAMILY SUPPORT) Yessi Rosita
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 14 No 2 (2015): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v14i2.49

Abstract

Abstract Self-instruction approach is a technique from cognitive behaviour theory. Cognitive behaviour modification theory is developed by Donald Meichenbaum. Cognitive in self-instruction leads to the use of thought especially verbal which is part of brain to control behaviour and behaviour leads to the use of appreciation to encourage technique application, Kendall and Braswell (in Christophersen & Mortweet, 2002, p.44). Family Support technique is a meeting of all family member active roles in the form of problem understanding, accepting facts, recognizing, comprehending and encouraging other family member. Thoits, in Rutter et al (1993) stated that ‘’the understanding of social support is a degree of basic social needs that can be fulfilled through interaction with others. The needs are identified as affection, appreciation, agreement, togetherness, identity and comfort’’.This research is aimed to find, analyse and determine: the implementation of Self Instruction and Family Support Technique in Preventing Relapse on Subject “EE” Ex-Client of Lembang BRSPP in Taman Sari Village, Bandung Wetan Sub-district, Bandung City.This research used Action Research and quantitative approach with experiment method that is a method aimed to determine the effect of the implementation of Self Instruction and Family Support in Preventing Relapse on Drugs Abuser. Explaining this effect, researcher will conduct control and measurement carefully towards research variables by using descriptive statistics analysis. The Single Subject Design Technique used is multiple baseline design cross variables. Validity test that will be used to examine relapse level observation guideline is statistics test by using correlation product moment formula from Pearson. The technique used in reliability test in this research is Alpha Chronbach technique. Measuring the per cent agreement can be performed by counting total per cent agreement. Data analysis which is used is hypothesis test by using 2 deviation standard formula.The research result showed the presence of Self Instruction and Family Support technique can prevent relapse on Drugs Abuser especially subject “EE Ex-client of Lembang BRSPP in Taman Sari Village, Bandung Wetan Sub-district, Bandung City. Keywords: self intrstuction technique, relapse, family support technique, drugs abuser Abstrak Pendekatan Self-instruction merupakan suatu teknik dari teori cognitive behavior modification. Teori cognitive behavior modification ini dikembangkan oleh Donald Meichenbaum. Cognitive pada self-instruction mengarah pada penggunaan pemikiran khususnya verbal yang merupakan bagian dari otak untuk mengendalikan perilaku, sedangkan behavior mengarah pada penggunaan penghargaan untuk mendorong penggunaan teknik, Kendall dan Braswell (dalam Christophersen & Mortweet, 2002, h.44). Teknik Family Support, adalah pertemuan di mana peran aktif seluruh anggota keluarga dalam bentuk memahami masalah, menerima kenyataan, mengakui, mengerti, dan mendorong anggota keluarga lain. Thoits, dalam Rutter dkk (1993) menyatakan pengertian dukungan sosial, yaitu: “Dukungan sosial adalah derajat kebutuhan sosial dasar dapat dipenuhi melalui interaksi dengan orang lain, kebutuhan-kebutuhan tersebut diidentifikasi sebagai kasih sayang, penghargaan, persetujuan, kebersamaan, identitas, dan kenyamanan”.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis dan menentukan: Implementasi Teknik Self Instruction dan Teknik Family Support dalam Mencegah Relapse pada klien “EE” Eks klien BRSPP Lembang di Kelurahan Taman Sari Kecamatan Bandung Wetan Kota BandungPenelitian ini menggunakan Action Research dengan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk menentukan pengaruh implementasi Self Instruction dan Family Support dalam mencegah relapse pada penyalahguna NAPZA. Untuk menjelaskan pengaruh ini, peneliti akan melakukan kontrol dan pengukuran yang sangat cermat terhadap variabel-variabel penelitian dengan menggunakan analisis statistik deskriptif Teknik rancangan subjek tunggal yang akan digunakan adalah teknik multiple baseline design cross variables. Uji validitas yang akan digunakan untuk menguji pedoman observasi tingkat relapse adalah uji statistik dengan rumus korelasi product moment dari Pearson. Teknik yang digunakan dalam pengujian reliabilitas pada penelitian ini adalah teknik Alpha Chronbach. Untuk mengukur percent agreement dapat dilakukan dengan menghitung persentase kesepakatan total (total percent agreement). Analisis data yang akan digunakan adalah pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus 2 standar deviasi.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya teknik Self Instruction dan teknik Family Support dapat mencegah relapse pada penyalahguna NAPZA khususnya subjek “EE” eks klien BRSPP Lembang di Kelurahan Taman Sari Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung. Kata kunci: teknik instruksi diri, kekambuhan, teknik dukungan keluarga, penyalahgunaan   narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (NAPZA)
PERUBAHAN PERILAKU ANAK JALANAN DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS MENDAPATKAN PENGHASILAN DAN IMPLIKASINYA BAGI KEBIJAKAN PERLINDUNGAN ANAK DI KOTA BANDUNG Suharma STKS
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 14 No 2 (2015): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v14i2.50

Abstract

Abstract One social problem which is faced by Bandung Local Government is street children. Various programs and policies have been made in handling street children in Bandung City. But until now the numbers are still much even tend to grow. This research is aimed to gain an understanding about street children behavior change in earning activities, and the implications on policy for the protection of street children. The research design uses quantitative and qualitative descriptive with street children involving 70 respondents. The data collection technique conducted through observation participation and structured interview. There are six changes in behavior done by street children in earning activities, namely; (1) when the street children aged less than 3 years; (2) when the street children aged 3-5 years; (3) when the street children aged 6-8 years; (4) when the street children aged 9-12 years; (5) when the street children aged 13-15 years; (6) when the street children aged 16-18 years. The most dominant factors causing the change of behavior on street children in an activity is reduced income earning of street children. The child social protection policy through strengthening the function and role of the family is the right solution in the treatment of street children. The Family strengthening Strategies can be done through; (1) the provision of assistance to address the most basic needs of the child; (2) the strategy of families economic strengthening through skills training or assistance or mentoring a stimulant and business development; (3) counseling and family consultation; (4) family education, including modeling role plays, discussions or interactive dialogue, training, and counseling; (5) advocating that families receive needed services; and (6) the development and mentoring. Keywords: behavior change, street children, child protection Abstrak Satu masalah sosial yang dihadapi Pemda Kota Bandung adalah anak jalanan. Berbagai program dan kebijakan telah dilakukan dalam penanganan anak jalanan di Kota Bandung. Namun hingga saat ini jumlahnya masih banyak bahkan cenderung bertambah. Penelitian ini ditujukan untuk mendapatkan pemahaman tentang perubahan perilaku anak jalanan dalam melakukan aktivitas mendapatkan penghasilan, dan implikasinya bagi kebijakan perlindungan anak jalanan. Desain penelitian menggunakan dekriptif kuantitatif dan kualitatif dengan melibatkan 70 responden anak jalanan. Teknik pengumpulan data melalui partisipasi observasi dan wawancara terstruktur. Terdapat enam perubahan perilaku yang dilakukan anak jalanan dalam aktivitasnya mendapatkan penghasilan, yaitu; (1) ketika anak jalanan berusia kurang dari 3 tahun; (2) ketika anak jalanan berusia 3  – 5 tahun; (3) ketika anak jalanan berusia 6 – 8 tahun; (4) ketika anak jalanan berusia 9 – 12 tahun; (5) ketika anak jalanan berusia 13 – 15 tahun; (6) ketika anak jalanan berusia 16 – 18 tahun. Faktor penyebab paling dominan terjadinya perubahan perilaku pada anak jalanan dalam melakukan aktivitas mendapatkan penghasilan adalah berkurangnya penghasilan anak jalanan. Kebijakan perlindungan sosial anak melalui penguatan fungsi dan peran keluarga merupakan solusi tepat dalam penanganan anak jalanan. Strategi penguatan keluarga dapat dilakukan melalui; (1) pemberian bantuan untuk mengatasi kebutuhan anak yang paling mendasar; (2) strategi penguatan ekonomi keluarga melalui latihan keterampilan atau bantuan stimulan dan atau pendampingan pengembangan usaha; (3) konseling dan konsultasi keluarga; (4) pendidikan keluarga, antara lain dengan modeling role plays, diskusi atau dialog interaktif, pelatihan, dan pennyuluhan; (5) advokasi agar keluarga mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan; dan (6) pengembangan dan pendampingan. Kata kunci: perubahan perilaku, anak jalanan, perlindungan anak
PENINGKATAN KAPASITAS KELOMPOK MASYARAKAT SIAGA BENCANA DALAM MENGURANGI RISIKO BENCANA GUNUNG TANGKUBANPARAHU KABUPATEN BANDUNG BARAT Saluki Narra
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 14 No 2 (2015): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v14i2.51

Abstract

Abstract This research conducted using qualitative approach. As for the design used action research, requires researcher to perform direct practice to KMSB as the research subject.The Aspects of capacity assessment of KMSB in this research cover organization history discussion, organization goals and the assessment of the nature of the better organization with KMSB officials. According to the organization characteristic assessment obtained result that KMSB founded in September 2012 has some weaknesses, namely administration management field, stewardship, activity management and the continuation of KMSB as a social organization in reducing disaster risk at local community.To overcome the weaknesses, activity plan designed with activity implementation through: (1) vision, mission preparation and KMSB work plan, (2) KMSB legalization, (3) Cooperation improvement, (4) Social assistance (5) Socialization of disaster risk reduction. Expected from such activities can be realized the community order in Cikole Village against possibility of Mount Tangkubanparahu disaster.  Keywords:  capacity building, disaster risk, Mount Tangkubanparahu Abstrak Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun desain yang digunakan adalah menggunakan penelitian tindakan, dimana penelitian tindakan menuntut peneliti untuk melakukan praktik langsung terhadap KMSB sebagai subjek yang diteliti.Aspek penilaian kapasitas KMSB dalam penelitian ini meliputi pembahasan sejarah organisasi, tujuan organisasi, serta penilaian terhadap ciri organisasi yang baik bersama pengurus KMSB. Berdasarkan penilaian ciri organisasi, diperoleh hasil bahwa saat ini KMSB yang berdiri sejak September 2012 memiliki beberapa kelemahan yaitu: bidang pengelolaan administrasi, kepengurusan, pengelolaan kegiatan, serta kelanjutan KMSB sebagai organisasi sosial lokal dalam mengurangi risiko bencana.Untuk mengatasi beberapa kelemahan di atas, dirumuskan rencana kegiatan dengan pelaksanaan kegiatan melalui: (1) penyusunan visi, misi, dan rencana kerja KMSB, (2) legalisasi KMSB, (3) peningkatan kerja sama, (4) pendampingan sosial, dan (5) sosialisasi pengurangan risiko bencana. Diharapkan melalui kegiatan tersebut, dapat terwujud satu tatanan masyarakat di Desa Cikole yang siap terhadap kemungkinan terjadi bencana Gunung Tangkubanparahu. Kata kunci: peningkatan kapasitas, risiko bencana, Gunung Tangkubanparahu
PENINGKATAN PARTISIPASI, KETERLIBATAN, DAN ETIKA MANAJEMEN DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA ORGANISASI PELAYANAN KEMANUSIAAN DI KABUPATEN BANYUMAS Rini Widianingsih; Halomoan Ompusungu
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 14 No 2 (2015): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v14i2.52

Abstract

Abstract Development of an organization's information systems aspects of the use of information technology is complex and requires judgment ,management support and management etic as it relates to cost and benefit. It requires good management support through participation and involvement in the planning, organizing, realize, implement, and manage strategically. This study will examine the influence of perception management support through participation and involvement in the development of the use of information technology in the human service organization information systems. Data were collected through questionnaires responded to by the managers of human service organization in Banyumas. Impact analyzed using multiple linear regressions, along with tests of significance.Research results. Participation, involvement and etic of management (partially or simultaneously) influence (significant) towards the development of the use of information technology in the human service organization information systems.Suggestions: development of the use of information technology in the hunan service organization information systems can be done by increasing the participation and involvement of management through a clear segregation of functions, focus group discussions, and workshops about the development of information technology vision.Keywords:  participation,  Involvement,  etic,  management,  information  technology,      information  systemsAbstrakPengembangan sistem informasi aspek organisasi dari penggunaan teknologi informasi yang kompleks dan memerlukan pertimbangan, dukungan manajemen dan manajemen etik yang berkaitan dengan biaya dan manfaat. Hal ini membutuhkan dukungan manajemen yang baik melalui partisipasi dan keterlibatan dalam perencanaan, pengorganisasian, menyadari, melaksanakan, dan mengelola strategis. Penelitian ini akan mengkaji pengaruh dukungan manajemen persepsi melalui partisipasi dan keterlibatan dalam pengembangan penggunaan teknologi informasi dalam sistem informasi organisasi pelayanan kemanusiaan. Data dikumpulkan melalui kuesioner ditanggapi oleh manajer organisasi pelayanan kemanusiaan  di Banyumas. Dampak dianalisis menggunakan regresi linear, bersama dengan uji signifikansi.Hasil penelitian. Partisipasi, keterlibatan dan etik manajemen (parsial maupun simultan) berpengaruh (signifikan) terhadap pengembangan penggunaan teknologi informasi dalam sistem  informasi organisasi  pelayanan  kemanusiaan.Saran: pengembangan penggunaan teknologi informasi dalam sistem informasi lembaga pelayanan kemanusiaan dapat dilakukan dengan meningkatkan partisipasi dan keterlibatan manajemen melalui pemisahan yang jelas fungsi, diskusi kelompok terfokus, dan lokakarya tentang pengembangan visi teknologi informasi.Kata kunci: partisipasi, keterlibatan, etika, manajemen, teknologi informasi, sistem informasi
PENGUATAN KAPASITAS KELOMPOK MASYARAKAT PEDULI BENCANA DALAM KESIAPSIAGAAN BENCANA TANAH LONGSOR DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Arifuddin Biki
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 14 No 2 (2015): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v14i2.53

Abstract

Abstract The research is aimed to describe the capacity condition of disaster care community group, design strengthen, implementation and capacity building improvement effort in landslide disaster preparedness in West Bandung District. From the description of the capacity of these groups viewed things that cause non optimal group later became the basis for the preparation of improvement plans and implement community capacity building in landslide disaster preparedness in West Bandung District. While the some aspects of the measure viewed the capacity of these groups are leadership, knowledge and skills, management of activities / programs of work, cooperation, relationships with outsiders, inclusiveness, information accessibility and sustainability group. Related to the strengthening of these groups are expected to contribute to the development of the disaster care community group and community development. This research used qualitative approach with action research method. In order to understand the existing problems, data sources obtained from officials and disaster care community group members and community by selecting data purposivelly. Data collection technique used indepth interview, focus group discussion (FGD) and participation observation. Data validity test technique used credibility test by improving persistence, triangulation, dependability and confirmability test. Based on that, the research result gathered from 5 informants illustrates that community group has not optimal yet in performing their role in community related to disaster preparedness and it is viewed on the management aspect of activities/ group programme. Keywords: capacity building, community group, preparedness Abstrak Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran tentang kondisi Kapasitas Kelompok Masyarakat Peduli Bencana, model penguatan, implementasinya, dan upaya perbaikan penguatan kapasitas masyarakat dalam kesiapsiagaan bencana longsor di Kabupaten Bandung Barat. Dari deskripsi tentang kondisi kapasitas kelompok masyarakat dapat dilihat dari hal-hal yang menyebabkan kelompok belum maksimal yang selanjutnya hal ini dijadikan dasar persiapan rencana perbaikan dan penerapan penguatan kapasitas masyarakat dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana longsor di Kabupaten Bandung Barat. Adapun gambaran beberapa aspek kapasitas kelompok masyarakat peduli bencana dapat dilihat/diukur dari: aspek kepemimpinan, pengetahuan dan keterampilan, pengelolaan kegiatan/program kerjasama, hubungan dengan pihak luar, pelibatan masyarakat, aksesibilitas informasi, dan keberlanjutan organisasi/lembaga kelompok masyarakat tersebut. Dengan adanya penguatan kelompok masyarakat diharapkan dapat berperan pada pengembangan kelompok masyarakat peduli bencana dan pengembangan masyarakat.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian tindakan (action research). Dalam rangka untuk memahami permasalahan yang ada,  sumber data diperoleh dari pengurus dan anggota kelompok masyarakat peduli bencana dan masyarakat dengan pemilihan (seleksi) data secara purposive. Teknik pengumpulan data menggunakan menggunakan teknik wawancara mendalam (indepth interview), diskusi keompok terfokus (focus group discussion/FGD) dan observasi partisipatif. Teknik pengujian/pemeriksaan keabsahan data untuk menghasilkan data yang dapat dipertanggungjawabkan digunakan pengujian persistence, triangulation, dependability, dan pengujian confirmability. Hasil penelitian diperoleh dari 5 (lima) informan dan menggambarkan bahwa kelompok masyarakat tersebut belum maksimal dalam menjalankan peran mereka dalam masyarakat sehubungan dengan kesiapsiagaan bencana dan hal ini dapat dilihat dari aspek pengelolaan kegiatan-kegiatan/ program-program kelompok. Kata kunci: penguatan kapasitas, kelompok masyarakat, kesiapsiagaan

Page 1 of 1 | Total Record : 6