cover
Contact Name
Muhammad Ridha Syafii Damanik
Contact Email
mridhadamanik@unimed.ac.id
Phone
+6285225469715
Journal Mail Official
tunasgeografi@unimed.ac.id
Editorial Address
Jl. Willem Iskandar Psr V Medan Estate Medan, 20211 Indonesia
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Tunas Geografi
ISSN : 2301606X     EISSN : 26229528     DOI : https://doi.org/10.24114/tgeo
The main focus of this journal is Geography Learning, Social and Human Geography, Regional Development, Geographic Information Systems, Remote Sensing, Disaster and Mitigation, Geology and Geomorphology, Oceanography and Coastal. This journal target is teachers, lecturers, graduates, and practitioners in the field of geography. As a scientific communication medium, this magazine serves to provide a publication tool for the development of concepts and theoretical studies, and actual issues relevant in the field of Geography. This journal is published twice a year in July and December and is circulated as a publication material for education in geography, geography, or other relevant fields.
Articles 140 Documents
STUDI PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI DESA SAMBIREJO TIMUR KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG Sari Yastuti; Ali Nurman
Tunas Geografi Vol 4, No 1 (2015): JURNAL TUNAS GEOGRAFI
Publisher : Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/tgeo.v4i1.5751

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui: (1) perubahan bentuk penggunaan lahan persawahan dilihat dari tahun 2006 sampai dengan 2011, (2) faktor-faktor (Pertambahan jumlah penduduk, Jenis pekerjaan dan pendapatan) yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan persawahan di Desa Sambirejo Timur Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wilayah Desa Sambirejo Timur Kecamatan Percut Sei Tuan dengan luas wilayah 429,892 Ha yang terdiri dari 11 dusun dan yang menjadi sampel yaitu dusun yang diambil paling banyak mengalami perubahan penggunaan lahan. Teknik pengumpulan data dengan observasi, studi dokumenter dan angket. sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Penggunaan lahan terdiri dari lahan pertanian yakni persawahan dan permukiman. Perubahan penggunaan lahan terdiri atas luas dan bentuk, dimana perubahan luas pada tahun 2006-2011 yaitu seluas 38,844 Ha dimana lahan pertanian pada tahun 2006 seluas 244,225 Ha dan pada tahun 2011 seluas 205,381 Ha. Perubahan luas ini diikuti dengan perubahan bentuk penggunaan lahan dimana perubahan bentuk penggunaan pertanian tersebut berubah menjadi lahan permukiman dengan perincihan selama tahun 2006 – 2011 pertanian berubah  menjadi lahan permukiman seluas 21 Ha. (2) faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan yaitu, jumlah anggota keluarga pada tahun 2006 – 2011 banyak mengalami perubahan yang dikarenakan pertambahan jumlah anggota keluarga yaitu perubahan penggunaan lahan pertanian yang dijadikan permukiman, jenis pekerjaan responden. Pekerjaan responden pada tahun 2006 – 2011 yang banyak berkurang adalah petani dan pedagang,dan yang paling banyak mengalami penambahan adalah pegawai negeri/swasta,. Sebagian besar responden memiliki pekerjaan sampingan adalah sebagai kuli bangunan, supir angkot, bengkel serta pendapatan responden belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Kata Kunci: Penggunaan Lahan, Faktor Perubahan Penggunaan Lahan
KESIAPAN GURU GEOGRAFI DALAM PENERAPAN STANDAR PROSES DAN STANDAR PENILAIAN SESUAI KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 3 MEDAN Syahdana Sahin Lubis; Nurmala Berutu
Tunas Geografi Vol 6, No 1 (2017): JURNAL TUNAS GEOGRAFI
Publisher : Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/tgeo.v6i1.8350

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) penerapan standar proses sesuai kurikulum 2013 di SMA Negeri 3 Medan; (2) penerapan standar penilaian sesuai  kurikulum 2013 di SMA Negeri 3 Medan. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Medan yang terletak di Jl. Budi Kemasyarakatan No. 3 Kelurahan Pulo Brayan Kota Kecamatan Medan Barat Kota Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru geografi di SMA Negeri 3 Medan yang berjumlah 2 orang dan sampel dalam penelitian ini adalah sampel total (total sampling) yaitu seluruh guru geografi yang ada di SMA Negeri 3 Medan yang berjumlah 2 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, dan studi dokumenter, serta teknik analisis data yang digunakan yaitu analasis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan : (1) Kesiapan guru geografi dalam penerapan standar proses sesuai kurikulum 2013 tergolong sangat tidak siap (57,22), (2) Kesiapan guru geografi dalam penerapan standar penilaian diperoleh nilai untuk penilaian autentik sesuai dengan kurikulum 2013 tergolong sangat tidak siap (33,05). Dengan demikian Kesiapan Guru Geografi Dalam Penerapan Standar Proses dan Standar Penilaian Sesuai Kurikulum 2013 di SMA Negeri 3 Medan berdasarkan Standar Proses dan Standar Penilaian tergolong Sangat Tidak Siap.Kata kunci : standard proses, standard penilaian, kurikulum 2013
Pemodelan Prediksi Banjir Kota Medan Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis M S Roganda
Tunas Geografi Vol 8, No 1 (2019): JURNAL TUNAS GEOGRAFI
Publisher : Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/tgeo.v8i1.13480

Abstract

This study aims to (1) Determine the results of inundation in Medan based on the scenario of rainfall intensity <60 mm / day and> 60 mm / day. (2) Determine the level of flood hazard based on flood inundation scenarios of rainfall intensity <60 mm / day and> 60 mm / day conducted in Medan City. (3) Determine the impact caused by the flooding based on interpretation techniques from the results of flood modeling conducted in Medan City. Data collection techniques used in this study are documentary study techniques. The data analysis technique was carried out with three stages, including (1) Determining the overflow results. (2) Determine the classification of flood hazard levels. (3) Identifying areas that affect flood hazard areas per district. The results in this study are (1) based on the scenario of rainfall intensity <60 mm / day, there is no inundation flooding, whereas based on the scenario of rainfall intensity> 60 mm / day shows several points of flood inundation especially in the northern part of Medan City. (2) flood hazard based on flood inundation scenario results in rainfall intensity <60 mm / day does not pose any danger at all whereas flood hazard based on flood inundation results rainfall intensity scenario> 60 mm / day shows that in the northern part there are two dominant classes namely class high and low, in the middle part of the city the dominant class terrain is medium and in the southern part of Medan City the dominance by medium and low classes. (3) Based on interpretation techniques carried out on the Flood Impact Map Based on Districts in Medan, it can be seen that several districts in Medan have several flood hazard classes such as low, medium, and high.Keywords: Medan City, Rain, Flood Modeling AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui hasil banjir genangan di Kota Medan berdasarkan skenario intensitas curah hujan < 60 mm/hari dan > 60 mm/hari. (2) Mengetahui tingkat bahaya banjir berdasarkan hasil banjir genangan skenario intensitas curah hujan < 60 mm/hari dan > 60 mm/hari yang dilakukan di Kota Medan. (3) Mengetahui dampak yang disebabkan banjir berdasarkan teknik interpretasi dari hasil pemodelan banjir yang dilakukan di Kota Medan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik studi dokumenter. Teknik analisis data dilakukan dengan tiga tahapan diantaranya (1) Menentukan hasil luapan. (2) Menentukan klasifikasi tingkat bahaya banjir. (3) Mengidentifikasi wilayah-wilayah yang berdampak ke daerah bahaya banjir per kecamatan. Hasil dalam penelitian ini adalah (1) berdasarkan skenario intensitas curah hujan < 60 mm/hari tidak terjadi banjir genangan sedangkan berdasarkan skenario intensitas curah hujan > 60 mm/hari menunjukkan beberapa titik terjadi genangan banjir terutama di bagian utara Kota Medan. (2) bahaya banjir berdasarkan hasil banjir genangan skenario intensitas curah hujan < 60 mm/hari  tidak menimbulkan bahaya sama sekali sedangkan bahaya banjir berdasarkan hasil banjir genangan skenario intensitas curah hujan > 60 mm/hari  memperlihatkan  pada bagian utara ada dua kelas yang dominan yaitu kelas tinggi dan rendah, pada bagian tengah kota medan kelas yang dominan adalah sedang dan di bagian selatan Kota Medan dominasi oleh kelas sedang dan rendah. (3) Berdasarkan teknik interpretasi yang dilakukan pada Peta Dampak Banjir Berdasarkan Kecamatan Di Kota Medan terlihat bahwa beberapa kecamatan di Kota Medan memiliki beberapa kelas bahaya banjir seperti rendah, sedang dan tinggi.Kata Kunci : Kota Medan, Hujan, Pemodelan Banjir
ANALISIS KEHIDUPAN ANAK USIA SEKOLAH PADA MASYARAKAT NELAYAN DI DESA BINASI KECAMATAN SORKAM BARAT KABUPATEN TAPANULI TENGAH Arjuna Saruksuk
Tunas Geografi Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Tunas Geografi
Publisher : Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/tgeo.v1i1.486

Abstract

ABSTRAK Arjuna Saruksuk. 071233320083. Analisis Kehidupan Anak Usia Sekolah Pada Masyarakat Nelayan di Desa Binasi Kecamatan Sorkam Barat Kabupaten Tapanuli Tengah. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed.                                                                                                                Penelitian ini bertujuan untuk 1). Mengetahui faktor yang melatar belakangi anak usia sekolah bekerja pada masyarakat nelayan di Desa Binasi, 2) Mengetahui jenis pekerjaan yang dilakukan oleh anak usia sekolah pada masyarakat nelayan di Desa Binasi.                                                                          Penelitian ini dilaksanakan di Desa Binasi Kecamatan Sorkam Barat Kabupaten Tapanuli Tengah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak nelayan usia 7 – 19 tahun yang tidak sekolah dan sudah bekerja pada masyarakat nelayan di Desa Binasi Kecamatan Sorkam Barat Kabupaten Tapanuli Tengah yang berjumlah 58 orang, dan diambil semua menjadi sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah berupa angket,  wawancara, observasi, dan studi dokumentasi, kemudian dianalisa dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.                                    Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) faktor ekonomi yang tidak memungkinkan menyebabkan anak secara sadar ikut membantu meringankan beban ekonomi keluarganya, sosial budaya yang berkembang sekolah bukanlah sesuatu hal yang menjanjikan untuk menjadikan hidup lebih baik, dan faktor dari orang tua  dimana pendidikan orang tua responden rata – rata Sekolah Dasar dan sangat  mempengaruhi cara pandang mereka dalam mendidik anak – anaknya. (2) Mereka melakukan berbagai pekerjaan yaitu membersihkan kapal yaitu dilakukan setiap harinya pada saat kapal pulang dari melaut, kemudian membongkar dan menyortir ikan yaitu memisahkan antara ikan yang berbeda jenis dan kualitasnya.
NORMALIZED DIFFERENCE BUILT-UPINDEX (NDBI) SEBAGAI PARAMETER IDENTIFIKASI PERKEMBANGAN PERMUKIMAN KUMUH PADA KAWASAN PESISIR DI KELURAHAN KALANG KAWAL, KECAMATAN GUNUNG KIJANG, KABUPATEN BINTAN Adenan Yandra Nofrizal
Tunas Geografi Vol 6, No 2 (2017): JURNAL TUNAS GEOGRAFI
Publisher : Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/tgeo.v6i2.8572

Abstract

Permukiman merupakan bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung prikehidupan dan penghidupan. Sedangkan permukiman kumuh merupakan lingkungan hunian yang kualitasnya sangat tidak layak huni, ciri-cirinya antara lain; letaknya tidak sesuai dengan peruntukan tata ruang, kepadatan bangunan tinggi, luas lahan terbatas, rawan penyakit sosial dan lingkungan, kualitas bangunan rendah, prasarana lingkungan tidak sehat, persampahan membahayakan penghuninya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perkembangan permukiman kumuh yang berada pada kawasan pesisir dengan menggunakan citra landsat-8 OLI. Parameter yang digunakan untuk deteksi permukiman kumuh pada kawasan pesisir adalah Normalized Difference Built-up Index (NDBI). Lokasi penelitian ini adalah kawasan pesisir di Kelurahan Kalang Kawal, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa perkembangan permukiman kumuh pada kawasan pesisir pantai dapat dideteksi dengan menggunakan citra Landsat-8 OLI dengan menggunakan parameter NDBI.Kata Kunci: Permukiman Kumuh, Kawasan Pesisir, NDBI
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN HORTIKULTURA KECAMATAN DOLOKSANGGUL Zetto Lambaik Purba
Tunas Geografi Vol 5, No 1 (2016): JURNAL TUNAS GEOGRAFI
Publisher : Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/tgeo.v5i1.5847

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) karakteristik lahan pertanian (regim temperatur, ketersediaan air, daya menahan unsur hara, kondisi perakaran, ketersediaan unsur hara, keracunan dan medan) untuk tanaman hortikultura yang ada di Kecamatan Doloksanggul. (2) tingkat kesesuaian lahan pertanian di Kecamatan Doloksanggul terhadap tanaman hortikultura.Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Doloksanggul. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lahan pertanian lahan kering dengan luas 10.830 ha. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling dengan satuan lahan sebagai stratanya sehingga didapat 6 satuan lahan yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, pengukuran, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan menggunakan teknik deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Karakteristik lahan pertanian untuk tanaman hortikultura yaitu a) rata-rata suhu tahunan 220C, dengan rata-rata curah hujan tahunan 2562,6 mm. b) sekitar 55,36 % wilayah penelitian memiliki kondisi drainase agak baik.c) tekstur tanah dominan mengandung pasir di semua wilayah penelitian. d) sekitar 90,42% dari luas penelitian memiliki kedalaman perakaran efektif antara 25 sampai 50 (dangkal sampai sedang). e) Daya menahan unsur hara cukup tinggi dengan kapasitas tukar kation 19,87 sampai 29,45 me/100gr, pH tanahnya sesuai untuk daerah pertanian berkisar antara 5,22 sampai 5,88 (agak masam sampai sedikit masam). f) sekitar 77,18 % wilayah ketersediaan unsur haranya sedang, sekitar 60,78 % wilayah unsur pospor cukup tinggi, dan luas wilayah 68,6 % unsur potassium juga cukup tinggi. g)sekitar 51,4% luas wilayah kadar salinitasnya cukup tinggi untuk tanaman.h) kemiringan lereng adalah antara 0-3%, 3-8%, 25-40% tidak temukan batuan permukaan di daerah penelitian. (2) sekitar 29,99% atau 3249,55 ha adalah lahan sesuai marginal (S3) untuk tanaman jagung dan kentang. Sedangkan untuk tanaman cabai dan tomat adalah lahan yang tidak sesuai saat ini (N1) untuk setiap satuan lahan.Kata kunci: Karakteristik lahan, Kesesuaian lahan
PENGEMBANGAN AIR TERJUN SIKULIKAP DESA DOULU SEBAGAI OBJEK WISATA ANDALAN MASYARAKAT KABUPATEN KARO Josephine Adelways Purba
Tunas Geografi Vol 7, No 2 (2018): JURNAL TUNAS GEOGRAFI
Publisher : Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/tgeo.v7i2.11660

Abstract

Kawasan wisata Air Terjun Sikulikap di Desa Doulu merupakan sebuah wisata barunya Sumatera Utara yang dalam tahap perintisan dan pengembangan. Sehingga banyak peluang untuk melakukan penelitian maupun dijadikan sebuah lokasi untuk kegiatan penelitian. Banyaknya potensi yang melimpah dari hasil alamnya, perikanannya, berbagai macam makanan khas dari Tanah Karo, dan masyarakat yang ramah serta mudah untuk diajak kerjasama. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Potensi wisata dan persepsi pengunjung tentang Sapta Air Terjun Sikulikap Di Desa Doulu, Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo. Metode penelitian ini dianalisis dengan deskriftif kualitatif yaitu dengan menampilkan data dalam bentuk tabel-tabel frekuensi mengenai persepsi masyarakat mengenai objek wisata Air Terjun Sikulikap. Dengan adanya panorama alam yang indah dan suasana objek wisata yang memberikan kenyamanan yang dimiliki oleh objek wisata Air Terjun Sikulikap maka pengunjung tidak akan bosan dalam berkunjung. Sehingga tidak terpengaruh dengan munculnya objek wisata baru serta persaingan antar objek wisata. Maka pemerintah harus meningkatkan sarana dan prasarana serta infrastruktur yang menunjang dan peningkatan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya sehingga menarik dan memberi kenyamanan bagi pengunjung.
MANAJEMEN RISIKO WISATAWAN TANGGUH BENCANA DI KAWASAN WISATA ALAM MELALUI PENDEKATAN EDUWISATA (STUDI KASUS: HULU DAS ASAHAN DI SUMATERA UTARA) Sylvia Aldriani; Johan Budi Andra
Tunas Geografi Vol 8, No 2 (2019): JURNAL TUNAS GEOGRAFI
Publisher : Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/tgeo.v8i2.16213

Abstract

AbstractThis research was conducted in Upstream of Asahan Watershed, Asahan Regency and Toba Samosir Regency, North Sumatera in 2018. This study aims to identify the potency of natural tourism as edutoursim in Upstream Asahan watershed and to map distribution of edutourism area. The population is Upstream of Asahan Watershed. The data are collacted by using survey techniques and documentary studies. Data processing techniques are descriptive. The instruments used are nature tourism, access attractions are Asahan Regency and Toba Samosir Regency, activity potential in tourist attraction.Edutourism potential is Ponot Waterfall, Sigura-Gura Dam, Siharimo Waterfall, Asahan River, Asahan Hydro Power Plant, Baturangin Waterfall. Access to attraction through Toba Samosir Regency and Asahan Regency. Potential activities in tourism objects such as outbound activities, physical science research (geology, geomorphology, hydrology, fisheries, agriculture, plantations, disaster mitigation, and biology), social studies (indigenous peoples, livelihoods or economic systems, population activities, residential areas), camping areas, trekking, rafting sports, selling souvenirs in the tourist area.Keywords: Potential Area, Edutourism, Asahan River  AbstrakPenelitian ini dilaksanakan di Hulu DAS Asahan, Kabupaten Asahan dan Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi wisata alam berpotensi sebagai kawasan eduwisata di Hulu DAS Asahan dan memetakan sebaran potensi kawasan eduwisata di Hulu DAS Asahan. Populasi dalam penelitian ini adalah Hulu DAS Asahan. Teknik pengumpulan data dengan teknik survei dan studi dokumenter. Teknik pengolahan data secara deskriptif. Instrumen yang digunakan adalah wisata alam, akses menuju tempat wisata, potensi aktivitas di objek wisata.Potensi eduwisata adalah Air Terjun Ponot, Bendungan Sigura-Gura, Air Terjun Siharimo, Sungai Asahan, Gardu PLTA Asahan, Air Terjun Baturangin. Akses menuju objek wisata strategis di jalur Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Asahan. Potensi aktivitas di objek wisata seperti kegiatan outbond, penelitian sains fisik (geologi, geomorfologi, hidrologi, perikanan, pertanian, perkebunan, mitigasi bencana, dan biologi), penelitian sosial (masyarakat adat, jenis mata pencarian atau sitem perekonomian, aktivitas penduduk, dan pola pemukiman), area berkemah, tracking, olahraga arung jeram, berjualan cinderamata di area wisata.Kata kunci : Potensi Area, Eduwisata, Sungai Asahan
ANALISIS KEBERADAAN PENAMBANGAN TANAH LIAT TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI KELURAHAN SILANDIT KECAMATAN PADANG SIDIMPUAN SELATAN Rio Laurend Panggabean
Tunas Geografi Vol 4, No 1 (2015): JURNAL TUNAS GEOGRAFI
Publisher : Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/tgeo.v4i1.5808

Abstract

Keberadan penambangan tanah liat merupakan suatu kebutuhan dalam pembangunan yang hasilnya digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan batu bata, sebagai tanah timbunan dan berbagai fungsi untuk pembangunan lainnya. Berkaitan dengan lingkungan tentunya kegiatan penambangan haruslah penambangan yang berwawasan lingkungan sehingga terjadi pembangunan yang berkelanjutan, mengoptimalkan dampak positif dari penambangan tanah liat itu sendiri dan meminimalisir dampak negatifnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Potensi tanah liat di Kelurahan Silandit Kecamatan Padangsidimpuan Selatan dan (2) Dampak usaha keberadaan penambangan tanah liat terhadap kondisi lingkungan fisik di Kelurahan  Silandit Kecamatan Padangsidimpuan Selatan. Populasi yang digunakan adalah seluruh wilayah Kelurahan Silandit yang berjumlah 4 Lingkungan dengan sampel yang digunakan adalah Lingkungan III dan Lingkungan IV yang merupakan area penambangan tanah liat yang diambil dengan teknik pengambilan sampel area yang ditentukan secara puposive. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dokumentasi dan dianalisis dengan teknik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Potensi cadangan tanah liat di Kelurahan Silandit masih cukup melimpah hal ini dapat dilihat dari jumlah volume tanah liat yang ada mencapai 12.480.000 m3 sedangkan jumlah penambangan yang dihasilkan atapun yang dikeruk dari lahan ini setiap tahunnya hanya 58.800 m3. Dampak keberadaan usaha penambangan tanah liat terhadap kondisi lingkungan fisik dapat terlihat dari berubahnya bentang lahan yang dulunya berbukit-bukit menjadi datar akibat aktifitas penambangan, menyebabkan kerusakan lingkungan dan ekosisitem di area penambangan yang menyebabkan menyebabkan longsor dan terganggunya habitat hewan-hewan sehingga mengakibatkan bahaya disekitar lingkungan penambangan tanah liat. Kata Kunci:  Penambangan, Tanah Liat, Lingkungan
ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN PEKANBARU KOTA TAHUN 2007 DAN TAHUN 2014 Lusiana Anjulian; Ali Nurman
Tunas Geografi Vol 6, No 2 (2017): JURNAL TUNAS GEOGRAFI
Publisher : Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/tgeo.v6i2.8673

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Perubahan Penggunaan Lahan di Kecamatan Pekanbaru Kota, (2) Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan penggunaan lahan di kecamatan Pekanbaru Kota. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Pekanbaru Kota pada tahun 2016. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh kelurahan yang ada di Kecamatan Pekanbaru Kota atau total sampling. Penentuan sampel penggunaan lahan ditentukan menggunakan teknik Purposive random sampling.Teknik analisis data yang digunakan yaitu Sistem Informasi Geografi (Overlay) dan Deskriptif Kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Perubahan penggunaan lahan dalam jangka waktu 7 tahun (2007 dan 2014) tidak terlalu signifikan perubahan luas penggunaan yang terjadi di Kecamatan Pekanbaru Kota tahun 2007 dan tahun 2014 adalah 79,37 ha dari seluruh luas wilayah Kecamatan Pekanbaru kota. Penggunaan lahan yang mengalami perubahan paling banyak adalah lahan Pekarangan yaitu 32,5 ha. Selanjutnya disusul penambahan penggunaan lahan pertokoan sebanyak 8,41 ha, perkantoran 3,9 ha, dan hotel 0,24 ha.(2) Faktor-faktor yang menyebabkan penggunaan lahan yaitu faktor eksternal yang disebabkan adanya pertumbuhan ekonomi kota yang meningkat dan faktor daya dukung pemerintah dalam merancang perkotaan. Arah perubahan lahan saat ini mengarah kepada pembangunan perdagangan dan perhotelan, ini sesuai dengan rencana tata ruang kota pekanbaru yang memfokuskan bagi kecamatan Pekanbaru Kota menjadi wilayah perdagangan/pusat bisnis.Kata kunci: Perubahan Penggunaan Lahan, Qucikbird

Page 4 of 14 | Total Record : 140