cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Sains Materi Indonesia
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Sains Materi Indonesia (Indonesian Journal of Materials Science), diterbitkan oleh Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir - BATAN. Terbit pertama kali: Oktober 1999, frekuensi terbit: empat bulanan.
Arjuna Subject : -
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 14, No 2: JANUARI 2013" : 14 Documents clear
METODE SOL GEL UNTUK SINTESIS BAHAN PIEZOELEKTRIK RAMAH LINGKUNGAN BISMUT NATRIUM TITANAT Mardiyanto Mardiyanto; Syahfandi A
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 14, No 2: JANUARI 2013
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.326 KB) | DOI: 10.17146/jsmi.2013.14.2.4436

Abstract

METODE SOL GEL UNTUK SINTESIS BAHAN PIEZOELEKTRIK RAMAH LINGKUNGAN BISMUT NATRIUM TITANAT. Dalam penelitian ini telah dilakukan sintesis bahan piezoelektrik Bismut Natrium Titanat (BNT) dengan menggunakan metode sol gel. BNT adalah bahan piezoelektrik bebas timbal (Pb) sehingga merupakan bahan piezoelektrik yang ramah lingkungan (environmentally friendly). Sampai saat ini bahan piezoelektrik yang kualitasnya baik adalah bahan Timbal Zirkonat Titanat (PZT) namun merupakan bahan beracun karenamengandung unsur timbal. Penggunaanmetode sol gel untuk sintesis bahanBNTdiharapkan akan menghasilkan bahan piezolektrik yang memiliki kualitas baik (setara dengan PZT atau lebih) dan suhu sintering yang lebih rendah. Keberhasilan sintesis bahan dengan melalui proses sintering bergantung pada pencampuran dari bahan-bahan dasar. Pada percobaan ini, suhu sintering divariasikan 400 °C, 500 °C, 600 °C, 700 °C dan 800 °C selama 4 jam. Dari semua variasi suhu didapatkan hasil berupa serbuk berwarna kuning. BNT selanjutnya dikarakterisasi dengan menggunakan X-Ray Diffraction (XRD) dan Scanning Electron Microscope (SEM).
PENGARUH PENAMBAHAN GADOLINIA DOPED CERIA TERHADAP SIFAT LISTRIK LANTHANUM STRONTIUM MANGANITE-YTTRIA STABILIZED ZIRCONIA UNTUK KATODE SOLID OXIDE FUEL CELL NiLuh Wulan Septiani; Dani Gustaman Syarif; Endi Suhendi
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 14, No 2: JANUARI 2013
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.768 KB) | DOI: 10.17146/jsmi.2013.14.2.4425

Abstract

PENGARUH PENAMBAHAN GADOLINIA DOPED CERIA TERHADAP SIFAT LISTRIK LANTHANUM STRONTIUM MANGANITE-YTTRIA STABILIZED ZIRCONIA UNTUK KATODE SOLID OXIDE FUEL CELL. Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh penambahan Gadolinia Doped Ceria (GDC) terhadap sifat listrik dalam hal ini konduktivitas elektronik keramik filmtebal Lanthanum Strontium Manganite-Yttria Stabilized Zirconia (LSM-YSZ) yang digunakan sebagai katode Solid Oxide Fuel Cell (SOFC). Pelapisan film tebal katode dilakukan dengan metode screen printing. Perbandingan komposisimasing-masing material yang digunakan adalah 50 : 50 : 0; 50 : 40 : 10 dan 50 : 30 : 20 untuk masing-masing LSM, YSZ dan GDC. Dari analisis X-Ray Diffractometer (XRD) yang dilakukan, setelah penambahan GDC, diketahui terdapat tiga fasa utama pada keramik film tebal yaitu fasa LSM, YSZ dan GDC serta fasa kedua yaitu SrZrO3. Data analisis Scanning Electron Microscope (SEM) memperlihatkan bahwa jumlah pori dan ukuran butir LSM secara kualitatif meningkat dengan meningkatnya konsentrasi GDC. Selain itu diketahui pula dari hasil pengukuran konduktivitas elektronik dengan menggunakan teknik Four Point Probe bahwa penambahan GDC meningkatkan konduktivitas elektronik dari 0,00406 S/cm ke 1,082 S/cm pada suhu 600 oC.
PEMBUATAN EPOKSI TERMODIFIKASI POLIURETAN DARI POLIOLAKRILIK DENGAN VARIASI SUHU DAN KOMPOSISI POLIURETAN Evi Triwulandari; Muhammad Ghozali
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 14, No 2: JANUARI 2013
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.209 KB) | DOI: 10.17146/jsmi.2013.14.2.4432

Abstract

PEMBUATAN EPOKSI TERMODIFIKASI POLIURETAN DARI POLIOLAKRILIK DENGAN VARIASI SUHU DAN KOMPOSISI POLIURETAN. Telah dilakukan pembuatan Epoksi Termodifikasi Poliuretan (ETP) dengan menggunakan poliol akrilik dan tolonate sebagai komponen penyusun poliuretan. Proses modifikasi epoksi dengan poliuretan dilakukan pada variasi suhu 50 °C, 70 °C dan 90 °C dan variasi komposisi poliuretan yaitu 10 %, 20 %, 30 %, 40 % (% b/b) terhadap epoksi serta variasi penggunaan pelarut dan tanpa pelarut. Produk ETP yang diperoleh dikarakterisasi dengan menghitung kandungan isosianat sisa untuk menentukan tingkat konversi isosianat, analisis Fourier Transform - Infra Red (FT-IR) dan 1H-Nuclear Magnetic Resonance (1H-NMR). Hasil analisis tingkat konversi isosianat menunjukkan konversi tertinggi diperoleh ketika reaksi dilakukan pada suhu 50 °C dengan menggunakan pelarut yaitu sebesar 97,91%. Hasil analisis kualitatif dengan FT-IR menunjukkan munculnya puncak serapan baru pada daerah bilangan gelombang 1.722 cm-1  yang menunjukkan gugus C=O dari ikatan uretan (-NH-(C=O)-O-) yang merupakan hasil reaksi antara isosianat (N=C=O) dengan gugus hidroksil (-OH) dari epoksi dan poliol. SpektrumFT-IR juga menunjukkan berkurangnya intensitas serapan pada daerah bilangan gelombang 2270 cm-1  yang merupakan gugus isosianat. Hasil analisis 1H-NMR menunjukkan adanya sinyal baru pada daerah pergeseran kimia δ=4,8827 ppm dari ikatan -C-H sp3 yang terikat pada atom -O- ikatan uretan (-CH-O-(C=O)NH-).
SYNTHESIS OF EMPTY FRUIT BUNCHES CARBON POLYMER COMPOSITES AS GAS DIFFUSION LAYER FOR ELECTRODEMATERIALS Nanik Indayaningsih; Anne Zulfia; Dedi Priadi; Evvy Kartini
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 14, No 2: JANUARI 2013
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (695.396 KB) | DOI: 10.17146/jsmi.2013.14.2.4437

Abstract

SYNTHESIS OF EMPTY FRUIT BUNCHES CARBON POLYMER COMPOSITES AS GAS DIFFUSION LAYER FOR ELECTRODEMATERIALS. Empty Fruit Bunches (EFB) of oil palmhas been used, for example, for biofuels, automotive components, particle board, as a carbon source. Carbon material scan be widely used for many applications, for hydrogen storage, conductive or reinforcement plastics, catalyst supports, batteries and fuel cells. In this study, EFB carbon powder has been used as a raw material to make sheets of carbon-polymer composites. The composition of the composite sheet was varied, the electrical properties of the sheets were measured to determine the potential application as a Gas Diffusion Layer for Proton Exchange Membrane Fuel Cell (PEMFC) electrodes. Composites made with carbon composition weight % compared to the polymer are 65/35, 70/30, 75/25 and 80/20. The materials used is EFB carbon powder as a result of the pyrolysis temperature of 900 °C for 1 hour, then crushed and sieved to 200 mesh size, and the polymer was ethylene vinyl acetate. The rawmaterials are mixed in a solvent xylene, and printed using tape casting method, then dried at room temperature. The electrical properties were tested using a HIOKI 3522-50 LCR meter HiTESTER The measurement results show that the greater the ratio of carbon to polymer, the higher the electrical conductivity, the values are between 1.54 S/m-11.34 S/m.Morphology of the composite sheet was observed using Scanning Electron Microscope (SEM) to determine the distribution of carbon and polymer. According to the measurement of morphology and electrical conductivity, the composite is suitable for the gas diffusion layer of the PEMFC electrode.
PENGARUH SUHU SINTER TERHADAP KARAKTERISTIK KERAMIK CALSIA STABILIZED ZIRCONIA DENGAN PENAMBAHAN NATRIUM KARBONAT UNTUK ELEKTROLIT PADAT Sri Nurhayati; Dani Gustaman Syarif; Andhy Setiawan
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 14, No 2: JANUARI 2013
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.488 KB) | DOI: 10.17146/jsmi.2013.14.2.4426

Abstract

PENGARUH SUHU SINTER TERHADAP KARAKTERISTIK KERAMIK CALSIA STABILIZED ZIRCONIA DENGAN PENAMBAHAN NATRIUM KARBONAT UNTUK ELEKTROLIT PADAT. Telah dilakukan pembuatan elektrolit padat untuk Solid Oxide Fuel Cell (SOFC). Elektrolit padat SOFC dibuat dari bahan Calsia Stabilized Zirconia (CSZ) dan Natrium karbonat (Na2CO3). Kandungan Natrium karbonat sebesar 20%berat. Setelah pencampuran, dilakukan pengepresan diikuti dengan pensinteran pada suhu yang bervariasi yaitu 650 °C, 800 °C dan 1.000 °C selama satu jam. Impedansi keramik hasil sinter diukur dengan menggunakan LCR meter untuk mengetahui konduktivitas ionik. Struktur kristal dianalisis dengan menggunakan X-Ray Diffractometer (XRD) dan struktur mikro dianalisis dengan menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM). Hasil pengujian XRD menunjukkan bahwa elektrolit CSZ-Natrium karbonat merupakan komposit yang terdiri dari 3 fasa yaitu CSZ, ZrO2 dan Natrium karbonat. Hasil SEM menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu sinter, porositas semakin besar. Penambahan Natrium karbonat mengurangi densitas keramik. Dari ketiga suhu sinter, suhu sinter optimal adalah 650 °C. Keramik yang disinter pada suhu ini memiliki konduktivitas ionik sebesar 7,25x10-4 S/cm pada suhu pengukuran 500 °C.
PEMANFAATAN COCODIESEL BERBAHAN BAKU KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKAR MESIN DIESEL STATIONER Emmy Ratnawati; Arief Riyanto
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 14, No 2: JANUARI 2013
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.159 KB) | DOI: 10.17146/jsmi.2013.14.2.4433

Abstract

PEMANFAATAN COCODIESEL BERBAHAN BAKU KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKAR MESIN DIESEL STATIONER. Bahan baku minyak nabati penghasil biodiesel sangat potensial dan melimpah di Indonesia dalam segi jumlah maupun jenisnya, salah satunya adalah kelapa. Minyak nabati saat ini sedang menjadi pusat perhatian pemerintah dan masyarakat karena mempunyai kandungan minyak yang tinggi dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif mesin diesel yang ramah lingkungan. Dalam pemanfaatannya agar layak digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel, minyak nabati harus diubah menjadi senyawa ester. karena senyawa ester tersebut memiliki kemiripan sifat fisika dengan minyak disel mineral (seperti solar). Pada tulisan ini akan diuraikan uji ketahan mesin menggunakan senyawa ester yang berasal dari minyak kelapa (cocodiesel atau coco methyl ester) yang berlangsung selama 100 jam. Mesin diesel yang digunakan adalah Mitsubishi silinder tunggal dengan daya 27 HP. Mesin dihubungkan dengan generator listrik yang dibebani dengan pemanas (heater). Variabel waktu operasi adalah 0 jam, 50 jam dan 100 jam, dengan parameter yang diuji meliputi konsumsi bahan bakar, output daya generator, opasitas, suhu gas buang dan kondisi pelumas dipantau selama pengujian . Setelah mencapai 100 jam, mesin dibongkar untuk diperiksa keausan/kerusakan komponen mesin dan deposit menggunakan metode metrology-rating. Konsumsi bahan bakar cocodiesel spesifik terendah dicapai pada waktu mesin beroperasi 100 jam dan pada beban 10kW(0,417 kg/kw.jam) dan tertinggi dicapai ketika mesin beroperasi 0 jam (awal) dengan beban 3 kW(1,029 kg/kW.jam). Opasitas (kepekatan asap) yang tertinggi adalah 13,2 % (0 jam pada beban 10 kW) dan terendah adalah 1,3 % (100 jam pada beban 3 kW). Kondisi pelumas mesin menunjukkan bahwa pada saat 50 jam operasi kekentalan pelumas telah menurun tajam dan mencapai batas minimalnya (12 cSt), kemudian kekentalan mencapai kestabilan hingga mesin beroperasi pada 100 jam. Penurunan ini disebakan oleh kelarutan cocodiesel sebanyak 3,5 % pada 50 jam dan 6 % pada 100 jam operasi. Deposit dan sludge yang terbentuk pada ruang bakar dan valve relatif sedikit setelah mesin beroperasi 100 jam. Keausan komponen piston, ring liner dan valve yang terlihat secara visual hampir tidak ada. Fungsi nosel dalam penyemprotan bahan bakar juga masih relatif normal (tidak ada kebocoran, kualitas atomisasi masih bagus dan deposit sedikit).
MORFOLOGI DAN SIFAT MAGNETIK NANOPARTIKEL CORE/SHELL Fe/OKSIDAFe HASIL PROSES MILLING ENERGI TINGGI PADA BERBAGAI MEDIUM Ari Handayani; Muhammad Rifai; Eko Yudho Pramono; Mujamilah Mujamilah
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 14, No 2: JANUARI 2013
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.067 KB) | DOI: 10.17146/jsmi.2013.14.2.4438

Abstract

MORFOLOGI DAN SIFAT MAGNETIK NANOPARTIKEL CORE/SHELL Fe/OKSIDAFe HASIL PROSES MILLING ENERGI TINGGI PADA BERBAGAI MEDIUM. Makalah ini membahas tentang hasil proses milling serbuk Fe menggunakan fasilitas milling energi tinggi SPEX 8000M dalam medium air (aquabidest), isopropil alkohol dan Cethyl Trimethyl Ammonium Bromide (CTAB). Proses milling dilakukan selama 40 jam dalam vial dan menggunakan bola Stainless Steel dengan perbandingan berat serbuk dan bola sebesar 1 : 5. Struktur dan fasa nanopartikel masing-masing dianalisis dari foto dan pola Selective Area Electron Diffraction (SAED) hasil pengamatan dengan Transmission Electron Microscope (TEM). Sedangkan sifatmagnetik dianalisis dari kurva histeresis hasil pengukuran dengan Vibrating Sample Magnetometer(VSM). Foto TEM dan pola SAED menunjukkan terbentuknya struktur core/shell Fe/oksida Fe terutama pada serbuk hasil milling dalam medium isopropil alkohol. Partikel sferis berukuran ~ 40 nm dengan core Fe berdiameter 30 nm dan shell oksida Fe memiliki ketebalan 5 nm diperoleh untuk sistem isopropil alkohol. Untuk sistem medium lain, nanopartikel cenderung tidak sferis dengan struktur core/shell yang tidak homogen. Struktur inimemberikan nilaimagnetisasi optimal pada sistem isopropil alkohol dengan nilai magnetisasi saturasi, Ms = 175 emu/gram dan lebih rendah untuk sistem yang lain. Magnetisasi pada sistem isopropil alkohol juga cenderung stabil dengan waktu menunjukkan permukaan nanopartikel magnetik yang lebih tahan terhadap proses oksidasi lanjut.
KARAKTERISASI GRAFIT MATRIKS POLISTIREN SEBAGAI MATERIAL UNTUK SEPARATOR PROTON EXCHANGE MEMBRANE FUEL CELL Lies A. Wisojodharmo; Dewi Kusuma Arti; Eniya Listiani Dewi
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 14, No 2: JANUARI 2013
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.501 KB) | DOI: 10.17146/jsmi.2013.14.2.4427

Abstract

KARAKTERISASI GRAFIT MATRIKS POLISTIREN SEBAGAI MATERIAL UNTUK SEPARATOR PROTON EXCHANGE MEMBRANE FUEL CELL. Proton Exchange Membrane Fuel Cell (PEMFC) adalah suatu alat yangmenghasilkan listrik langsungmelalui proses elektrokimia denganmereaksikan gas hidrogen (H2) dan oksigen (O2). Komponen termahal dalam setiap unit fuel cell adalah separator atau Bipolar Plates, yaitu sebesar 42%, sehingga sangat diperlukan usaha untukmenurunkan harga produksi fuel cell dengan menggantikan bahan tersebut dengan bahan baku lokal. Karakteristik utama dari separator fuel cell yang baik adalah tingginya konduktivitas dan rendahnya porositas. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan separator berbasis karbon dengan campuran polistiren dengan variabel rasio grafit (G), karbon (K) dan polistiren (PS), dan variasi tekanan. Selanjutnya dilakukan karakterisasimassa jenis, porositas, konduktivitas elektrik, kekerasan, kekuatan tarik dan morfologi. Massa jenis separator yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan untuk separator komersial yaitu tidak lebih dari 5 g/cc. Konduktivitas elektrik mencapai 105,5705 S/cm pada kombinasi 90%G/K dan 10%PS. Polimer konduktif, polianilin (PANI), ditambahkan untuk meningkatkan konduktivitas elektrik. Karena penambahan ini, konduktivitas elektrik separator meningkat dari 105,5705 S/cm menjadi 121,9433 S/cm pada rasio 90 %G/K dan 10 %PS/PANI. Sedangkan pada separator komersial, kriteria konduktivitas elektrik yang baik adalah 100 S/cm.
DEKOLORISASI LIMBAH INDUSTRI BATIK MENGGUNAKAN PROSES FENTON DAN FOTOFENTON Siti Wardiyati; Sari Hasanah Dewi; Adel Fisli
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 14, No 2: JANUARI 2013
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.914 KB) | DOI: 10.17146/jsmi.2013.14.2.4434

Abstract

DEKOLORISASI LIMBAH INDUSTRI BATIK MENGGUNAKAN PROSES FENTON DAN FOTOFENTON. Telah dilakukan dekolorisasi limbah industri menggunakan metode Fenton dan Foto Fenton. Percobaan ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh kondisi optimum proses pengolahan limbah industri dengan metode Fenton dan Foto Fenton. Limbah industri pada percobaan ini digunakan limbah warna biru dari proses pembuatan batik yang diperoleh dari Batik Rara Djograng Yogyakarta. Faktor faktor yang dipelajari pada percobaan ini adalah pengaruh jumlah katalisator FeSO4.7H2O, jumlah oksidator H2O2, dan waktu oksidasi pada proses Fenton dan Foto Fenton. Kondisi optimum percobaan dekolorisasi limbah batik warna biru dengan metoda Fenton dan Foto Fenton terjadi pada jumlah FeSO4.7H2O 25 mg, jumlah H2O2 25 μL, waktu kontak 15 menit pada pH larutan 3,0 Pada kondisi tersebut efisiensi dekolorisasi mencapai 77,5 % untuk proses Fenton dan 98,5 % untuk proses Foto Fenton.
EFFECT OF HOT PRESSING TEMPERATURE ON THE PERFORMANCE OF PROTON EXCHANGE MEMBRANE FUELCELL BASED ON GAS DIFFUSION ELECTRODE CARBON PAPER AND CARBON CLOTH Yuyun Irmawati; Indriyati Indriyati; Achiar Oemry
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 14, No 2: JANUARI 2013
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (740.153 KB) | DOI: 10.17146/jsmi.2013.14.2.4423

Abstract

EFFECT OF HOT PRESSING TEMPERATURE ON THE PERFORMANCE OF PROTON EXCHANGE MEMBRANE FUELCELL BASED ON GAS DIFFUSION ELECTRODE CARBON PAPER AND CARBON CLOTH. This paper investigates the effect of hot pressing temperature on the performance of Membrane Electrode Assembly (MEA) and to examine the performance differences between Proton Exchange Membrane Fuel Cell (PEMFC) that used Gas Diffusion Electrode (GDE) based on Carbon Cloth (CC) and Carbon Paper (CP). The temperature during hot-pressing was varied of 120 and 150 °C, while the other parameters, such as time and pressure were set steadily at 5 minute and 20 kgf/cm2, respectively. By examining the polarization curves of PEMFC with active area of 50 cm2 at pressure of 1 bar, temperature of 25 °C, and excess gas flow rate of pure H2 and O2, CC was found to have better performance than CP when pressing at 120 °C, while CP has higher performance at 150 oC. Further investigation on activation and ohmic losses using empirical equation revealed that hot pressing temperature just affects the ohmic losses for the CC, while for CP, both activation and ohmic regions considerably changed. The different performances are mainly due to the structural differences such as surface roughness and porosity between CC and CP.Maximum power of 1.53 watt was obtained from GDE based on CC hot pressed at 120 °C, followed by GDE based on CP hot pressed at 150 °C with maximum power of 1.45 watt

Page 1 of 2 | Total Record : 14


Filter by Year

2013 2013


Filter By Issues
All Issue Vol 24, No 1: OCTOBER 2022 Vol 23, No 2: APRIL 2022 Vol 23, No 1: OCTOBER 2021 Vol 22, No 2: APRIL 2021 Vol 22, No 1: OCTOBER 2020 Vol 21, No 4: JULY 2020 Vol 21, No 3: APRIL 2020 Vol 21, No 2: JANUARY 2020 Vol 21, No 1: OCTOBER 2019 Vol 20, No 4: JULY 2019 Vol 20, No 3: APRIL 2019 Vol 20, No 2: JANUARY 2019 Vol 20, No 1: OCTOBER 2018 Vol 19, No 4: JULI 2018 Vol 19, No 3: APRIL 2018 Vol 19, No 2: JANUARI 2018 Vol 19, No 1: OKTOBER 2017 Vol 18, No 4: JULI 2017 Vol 18, No 3: APRIL 2017 Vol 18, No 2: JANUARI 2017 Vol 18, No 1: OKTOBER 2016 Vol 17, No 4: JULI 2016 Vol 17, No 3: APRIL 2016 Vol 17, No 2: JANUARI 2016 Vol 17, No 1: OKTOBER 2015 Vol 16, No 4: JULI 2015 Vol 16, No 3: APRIL 2015 Vol 16, No 2: JANUARI 2015 Vol 16, No 1: OKTOBER 2014 Vol 15, No 4: JULI 2014 Vol 15, No 3: APRIL 2014 Vol 15, No 2: JANUARI 2014 Vol 15, No 1: OKTOBER 2013 Vol 14, No 4: JULI 2013 Vol 14, No 3: APRIL 2013 Vol 14, No 2: JANUARI 2013 Vol 14, No 1: OKTOBER 2012 Vol 13, No 3: JUNI 2012 Vol 13, No 2: FEBRUARI 2012 VOL 13, NO 1: OKTOBER 2011 Vol 12, No 3: JUNI 2011 Vol 12, No 2: FEBRUARI 2011 Vol 12, No 1: OKTOBER 2010 Vol 11, No 2: FEBRUARI 2010 Vol 11, No 1: OKTOBER 2009 Vol 10, No 1: OKTOBER 2008 Vol 9, No 3: JUNI 2008 Vol 9, No 2: FEBRUARI 2008 Vol 9, No 1: OKTOBER 2007 Vol 8, No 3: JUNI 2007 Vol 8, No 2: FEBRUARI 2007 EDISI KHUSUS: OKTOBER 2007 Vol 8, No 1: OKTOBER 2006 Vol 7, No 3: JUNI 2006 Vol 7, No 2: FEBRUARI 2006 EDISI KHUSUS: OKTOBER 2006 Vol 7, No 1: OKTOBER 2005 Vol 6, No 3: JUNI 2005 Vol 6, No 2: FEBRUARI 2005 Vol 6, No 1: OKTOBER 2004 Vol 5, No 3: JUNI 2004 Vol 5, No 2: FEBRUARI 2004 Vol 5, No 1: OKTOBER 2003 Vol 4, No 3: JUNI 2003 Vol 4, No 2: FEBRUARI 2003 Vol 4, No 1: OKTOBER 2002 Vol 3, No 3: JUNI 2002 Vol 3, No 2: FEBRUARI 2002 Vol 3, No 1: OKTOBER 2001 Vol 2, No 3: JUNI 2001 Vol 2, No 2: FEBRUARI 2001 Vol 2, No 1: OKTOBER 2000 Vol 1, No 3: JUNI 2000 Vol 1, No 2: FEBRUARI 2000 Vol 13, No 4: Edisi Khusus Material untuk Kesehatan More Issue