cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Paradigma
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 3 (2018)" : 5 Documents clear
PRAKTIK PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DESA MELALUI LBK WCC JOMBANG AMANATUS SANI SHOLIKAH, VINA; JACKY, M.
Paradigma Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi habitus pegiat, ranah pegiat, modal pegiat maupun masyarakat kaitannya dengan relasi pemberdayaan. Mendiskripsikan praktik pemberdayaan perempuan desa rentan kekerasan melalui layanan berbasis komunitas oleh LSM Women?s Crisis Center di Jombang. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan etnometodologi. Hasil penelitian yang diperoleh WCC Jombang mengembangkan habitus tidak menyalahkan korban dengan ranah layanan berbasis komunitas. Modal sosial dalam kegiatan pemberdayaan diwujudkan kedalam empat praktik: 1) Menentukan aktor yang dominan. 2) Melakukan upaya pendekatan terhadap aktor maupun anggota komunitas. 3) Melakukan diskusi Jumat Bersih. 4) Monitoring. Kata Kunci :Habitus, Pemberdayaan Perempuan, LBK Abstract The purpose of this study is to identify the habitus of activists, the realm of activists, the capital of activists and communities in relation to empowerment relations. Describe the practice of empowering rural women vulnerable to violence through community-based services by the NGO Women?s Crisis Center in Jombang. The research method used is qualitative with ethnometodology approach. The results of the research obtained by WCC Jombang to develop habitus did not blame victims with the realm of community-based services. Social capital in empowerment activities is manifested into four practices: 1) Determine the dominant actor. 2) Make an effort to approach the actors and members of the community. 3) Conduct a Clean Friday discussion. 4) Monitoring. Keywords: Habitus, Womens Empowerment, LBK
MODAL SOSIAL PENGEMBANG PERUMAHAN ANGGOTA APERNAS SULTONIDZIKRI, DIEMAS; SUDRAJAT, ARIEF
Paradigma Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Angka backlog atau kekurangan akan perumahan ada pada angka 15 juta unit yang tidak bisa dipenuhi oleh pemerintah. Hal itu membuat banyak pengembang kecil pendatang baru yang melihat peluang dari kondisi tersebut. Pengembang kecil itu sebelumnya menekuni bidang lain yang berbeda-beda seperti guru, kontraktor, pegawai swasta dan lain-lain. Kelemahan dari pengembang tersebut adalah tidak kuatnya modal finansial mereka yang membuat mereka menonjolkan cara lain agar bisa bertahan, seperti menggunakan modal sosial yang mereka miliki. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana developer memanfaatkan modal sosial yang dimiliki untuk bisnisnya.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, pendekatan modal sosial Robert Putnam. Hasil dari penelitian ini diketahui jaringan sosial dalam pekerjaan developer meliputi Pemilik lahan, pemerintah, perbankan, dan user, serta jaringan opsional lain. Jaringan dibungkus dengan trust kekerabatan, percaya diri dan berpenampilan baik, dan komitmen. Adapun Asosiasi Pengembang Rumah Sehat Sederhana Nasional (APERNAS) adalah sebagai pemberi nilai dan sanksi sebagai batasan developer dalam bekerja. Kata Kunci : Pengembang Kecil, Modal Sosial, Kualitatif Abstract The backlog or lack of housing is 15 million units which cannot be met by the government. This makes many small newcomers who see opportunities from these conditions. The small developer previously pursued different fields such as teachers, contractors, private employees and others. The weakness of the developer is their lack of financial capital which makes them accentuate other ways to survive, such as using social capital they have. The purpose of this research is to find out how developers use social capital owned for their business.This study uses a qualitative method, Robert Putnams approach to social capital. The results of this study are social networks in developer work include landowners, government, banking, and users, as well as other optional networks. The network is wrapped in kinship trust, confidence and good looks, and commitment. The APERNAS is a provider of value and sanctions as a limitation for developers in working. Keywords: Small Developer, Social Capital, Qualitative
MEDIA DAN STEREOTYPE GENDER (ANALISIS WACANA PADA RUBRIK "OH MAMA OH PAPA" MAJALAH KARTINI) DESI ARIANI, YAYANG; JACKY, M.
Paradigma Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk stereotype pada perempuan dalam rubrik ?Oh Mama Oh Papa?. Penelitian ini bersifat kualitatif denganmetode analisis wacana Sara Mills. Analisis wacana merupakan suatu analisis yang membongkar makna atau pesan yang tersembunyi dalam teks. Pengumpulan data dilakukan dengan akses secara online dan offline. Analisis data menggunakan analisis wacana Mills yang menekankan pada persoalan penggambaran perempuan pada teks dan bagaimana aktor diposisikan dalam teks. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa terdapat tiga bentuk stereotype pada perempuan, yaitu stereotype sifat, stereotype status dan stereotype peran. Stereotype sifat yang sering muncul pada rubrik adalah perempuan cantik, perempuan tidak berdaya, penakut, mudah terpengaruh dan menangis saat menghadapi suatu permasalahan.Kedua yaitu stereotype status, dalam hal ini perempuan dilihat dari status pekerjaan maupun status dalam rumah tangga. Status perempuan dalam pekerjaan ditempatkan pada posisi staf administrasi dan pegawai bank. Terakhir yaitu stereotype peran, perempuan dilihat dari bagaimana perannya dalam mengurus rumah tangganya. Pembaca memiliki posisi integral dalam keseluruhan wacana, yang artinya penulis tidak hanya menganggap keberadaan pembaca namun juga memperimbangkan keberadaan pembaca dalam tulisannya. Penulis rubrik menggunakan kata ganti ?aku? untuk menceritakan bagaimana peristiwa yang dialaminya. Secara tidak langsung, penulis menganggap keberadaan pembaca dalam tulisannya. Keberadaan pembaca dipertimbangkan dalam suatu wacana karena dapat menarik simpati dan dukungan serta untuk meyakinkan pembaca. Kata kunci : Media, Majalah, Stereotype Gender, Perempuan Abstract This study aims to identify stereotyped forms for women in the rubric "Oh Mama Oh Papa". This research is qualitative with the Sara Mills discourse analysis method. Discourse analysis is an analysis that uncovers the meaning or message hidden in the text. Data collection is done by accessing online and offline. Data analysis uses Mills discourse analysis that emphasizes the problem of portraying women in the text and how actors are positioned in the text. From the results of this study it is known that there are three stereotypes in women, namely the stereotypes of nature, stereotypes of status and role stereotypes. Characteristic stereotypes that often appear in rubrics are beautiful women, women are helpless, timid, easily influenced and cry when facing a problem.Secondly is the stereotype of status, in this case women are seen from their job status and status in the household. The status of women in employment is placed in the position of administrative staff and bank employees. Finally, the role stereotype, women are seen from their role in managing their household. The reader has an integral position in the whole discourse, which means the writer not only considers the existence of the reader but also considers the existence of the reader in his writing. The rubric writer uses the pronoun "I" to tell how he experienced it. Indirectly, the author considers the existence of the reader in his writing. The existence of the reader is considered in a discourse because it can attract sympathy and support and to convince the reader. Keywords: Media, Magazine, Gender Stereotypes, Women
MAKNA PEKERJAAN DOMESTIK ISTRI BAGI SUAMI(STUDI PADA RUMAH TANGGA NELAYAN DI DESA CAMPUREJO KECAMATAN PANCENG KABAUPATEN GRESIK) FAJRIYATUS SAIDAH, NUR; HARIANTO, SUGENG
Paradigma Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Masyarakat pesisir di Desa Campurejo, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik. Mayoritas penduduknya bekerja sebagai nelayan.Fenomena pekerjaan nelayan merupakan suatu pekerjaan berat dan penuh resiko sehingga pada keluarga nelayan dikerjakan oleh laki-laki, sedangkan istri berperan sebagai ibu rumah tangga. Pembagian peran pekerjaan dalam rumah tangga nelayan pada budaya patriarki, yakni suami bekerja menangkap ikan di laut sedangkan istri bekerja di ranah domestik. Penelitian ini bertujuan mengungkapkan motif sebab dan motif tujuan suami memberikan pemaknaan terhadap pekerjaan domestik istri pada rumah tangga nelayan. Menggunakan metode penelitian kualitatif dengan perspektif fenomenologi oleh Alfred Schutz. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang menjadi motif sebab suami memaknai pekerjaan domestik istri, yakni disebabkan adanya latar belakang pendidikan, ekonomi, pengetahuan agama, dan budaya patriarki. Sedangkan pada motif tujuan, suami memaknai pekerjaan domestik istri, bahwa suami mengerti tentang pekerjaan domestik yang dilakukan oleh istri dan membantu meringankan beban pekerjaan domestik istri, serta merupakan bentuk kepatuhan istri terhadap suami. Kata Kunci: Pemaknaan, Pekerjaan Domestik, Fenomenologi
PERAN PASANGAN KELUARGA TKI DI TANAH AIR DALAM MENJAGA KETAHANAN KELUARGA (STUDI RELASI GENDER DI DESA KEBONDUREN, KECAMATAN PONGGOK, KABUPATEN BLITAR ) ANDALLA, TIGOR; HANDINI LISTYANI, REFTI
Paradigma Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran pasangan keluarga TKI di tanah air dalam menjaga ketahanan keluarga dan dampak dari pembagian kerja serta tanggung jawab pasangan keluarga TKI di tanah air. Lokasi penelitian berada di Kebonduren, Ponggok, Blitar. Penelitian menggunakan teori gender pembagian kerja secara seksual yaitu nature dan nurture. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang berusaha menjelaskan fennomena secara luas dan mendalam. Hasil penelitian diperoleh apabila salah satu pasangan bekerja diluar negeri maka pasangan yang berada ditanah air berperan melaksanakan tugas-tugas rumah tangga seperti melakukan pekerjaan domestik (mencuci dan memasak), dan mengasuh anak. Adanya pembagian kerja antara suami istri merupakan bentuk kemitraan gender antara laki-laki dan perempuan. Keduanya harus bekerja sama untuk membangun keberlanjutan kehidupan keluarga. Sedangkan dampak pembagian peran dan tanggung jawab adalah terciptanya ketahanan keluarga. Kata Kunci : Peran, Keluarga, TKI

Page 1 of 1 | Total Record : 5