cover
Contact Name
Nawirah
Contact Email
nawirah@uin-malang.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
elmuhasaba@uin-malang.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
EL-MUHASABA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Economy,
El Muhasaba:Jurnal Akuntansi adalah jurnal berkala Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang terbit dua kali dalam satu tahun, yaitu Januari dan Juli. Bidang keilmuan yang diterima dalam jurnal ini adalah Akuntansi, Auditing, Sistem Informasi, Perpajakan, Akuntansi Syariah.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2: Juli 2016" : 7 Documents clear
AKAD JUAL BELI MURABAHAH DITINJAU DARI PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN PSAK 102 PADA LEMBAGA SYARIAH Firmansyah, Ahmad Fajar
EL MUHASABA: Jurnal Akuntansi (e-Journal) Vol 7, No 2: Juli 2016
Publisher : Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.301 KB) | DOI: 10.18860/em.v7i2.3885

Abstract

AbstractThe implementation of murabahah financing at PT BRI Syariah Branch Bululawang Malang and BMT Maslahah Sidogiri Branch Bululawang Malang use the general implementation, that is selling goods. This study aims to determine the implementation of murabahah financing at PT BRI Syariah and BMT Maslahah Sidogiri. This research used the method of qualitative approach by looking at the relevant data and conducting interviews to the employees who take care of the financial part in the two institutions. This study investigated the implementation of murabahah financing that occurred in PT BRI Syariah and BMT Maslahah Sidogiri and evaluated the suitability of murabahah financing implementation with PSAK No. 102. The Results of this research showed that the implementation of murabahah financing that occurred in PT BRI Syariah and BMT Maslahah Sidogiri is buying and selling. The accounting treatment of murabahah including the recognition, measurement and presentation carried out by PT BRI Syariah and BMT Maslahah Sidogiri were less in accordance with PSAK No. 102.AbstrakPenerapan pembiayaan murabahah pada PT BRI Syariah Cabang Bululawang Malang dan BMT Maslahah Sidogiri cabang Bululawang Malang menggunakan penerapan pada umumnya yaitu jual beli barang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pembiayaan murabahah pada PT BRI Syariah dan BMT Maslahah Sidogiri. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualititif yaitu dengan cara melihat data-data terkait dan melakukan wawancara kepada karyawan yang mengurus bagian keuangan di dua lembaga tersebut. Penelitian ini mengetahui penerapan pembiayaan murabahah yang terjadi di PT BRI Syariah dan BMT Maslahah Sidogiri dan mengevaluasi kesesuain penerapan pembiayaan murabahah dengan PSAK No. 102. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa penerapan pembiayaan murabahah yang terjadi di PT BRI Syariah dan BMT Maslahah Sidogiri adalah jual beli. Perlakuan akuntansi murabahah meliputi pengakuan, pengukuran dan penyajian yang dilakukan oleh PT BRI syariah dan BMT Maslahah Sidogiri kurang sesuai dengan PSAK No. 102.
KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI PADA BAITUL MAAL WAT TAMWIL DI MALANG RAYA Saifulloh, Ria
EL MUHASABA: Jurnal Akuntansi (e-Journal) Vol 7, No 2: Juli 2016
Publisher : Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (815.037 KB) | DOI: 10.18860/em.v7i2.3886

Abstract

AbstractAccounting informatian is a tool that can help the management of a company especially BMT in Malang in running the company properly and continuously. Thus, it must be supported with good quality of accounting informatian. Quality information can be obtained by referring to the standard of the qualitative characteristics of financial statements. This study uses a quantitative approach with descriptive methods. The object of research were 10 BMTs in which each BMT was given questionnaires and interviews. After the questionnaire data was obtained, it was processed and analyzed with the help of SPSS 16 statistical tools. The results showed that there are significant effect between the qualitative characteristics of accounting informatian which is understandable, relevant, reliable and comparable to the quality of accounting informatian on BMT Greater Malang. This is due to the respondents from each BMT also have the ability in economics and accounting as an undergraduate so that what is presented in the accounting informatian is already qualified and is in accordance with the results of the statistical analysis by SPSS. It can be concluded that the quality of accounting informatian on BMT in Greater Malang is quite good because it has met the qualitative characteristics of accounting informatian.AbstrakInformasi Akuntansi merupakan alat yang dapat membantu manajemen suatu perusahaan khususnya BMT di Malang dalam menjalankan perusahaannya dengan baik dan berkesinambungan. Maka dari itu harus didukung dengan kualitas informasi akuntansi yang baik. Kualitas informasi bisa didapat dengan mengacu standar dari karakteristik kualitatif laporan keuangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Objek penelitian sebanyak 10 BMT dengan masing-masing BMT disebar kuisioner dan wawancara. Kemudian setelah data kuesioner diperoleh akan diproses dan dianalisis data dengan bantuan alat statistik yaitu SPSS 16. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara karakteristik kualitatif informasi akuntansi yaitu dapat dipahami, relevan, dapat diandalkan dan dapat dibandingkan terhadap kualitas informasi akuntansi pada BMT Malang Raya. Hal ini disebabkan responden dari masing-masing BMT juga memiliki kemampuan ekonomi dan akuntansi sebagai seorang sarjana sehingga apa yang disampaikan dalam informasi akuntansi sudah berkualitas dan sesuai dengan hasil dari analisis statistik SPSS. Dapat ditarik kesimpulan bahwa kualitas informasi akuntansi pada BMT di Malang tergolong baik karena sudah memenuhi karakteristik kualitatif informasi akuntansi.
APLIKASI FAKTUR PAJAK ELEKTRONIK (E-FAKTUR) DALAM RANGKA PENGUKURAN TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK Tyasmminingsih, Agustin
EL MUHASABA: Jurnal Akuntansi (e-Journal) Vol 7, No 2: Juli 2016
Publisher : Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.019 KB) | DOI: 10.18860/em.v7i2.3887

Abstract

AbstractE-Invoicing is invoice tax that is created through electronic application or system and provided by Directorate General of Taxation. Implementation of e-invoicing can encourage self-assessment to be better. Because of that, researcher intended to find out the level of taxpayer compliance in reporting of Value Added Tax (VAT) by latest application of electronic tax invoicing (E-Invoicing). This type of research is descriptive quantitative research that was describing numeric data from the questionnaire answers of respondent with likert scale measurement that was given by researcher. Therefore, the data could be processed by SPSS 17 for windows. Independent Variable in this research were urgency of the implementation of e-invoicing (X1), the aim of e-invoicing (X2, socialization to WP (X3), constraint of e-invoicing implementation (X4), speed (X5), accuracy (X6), space efficiency storage / archiving X7), and religiosity (X8). The Dependent Variable were Y1 (formal taxpayer compliance) and Y2 (material taxpayer compliance). Based on the results of multiple regression analysis of this study are implementation of e-invoicing simultaneously (together) with variable X1 — X8 has significant effect on Y1 (formal taxpayer compliance) and Y2 (material taxpayer compliance). Partially (t test) result showed socialization to wajib pajak (X3) has a significant influence on the Formal Taxpayer Compliance (Y1). Material Taxpayer Compliance (Y2), only Religiosity (X8) which has a significant influence to Material Taxpayer Compliance (Y2).AbstrakFaktur Pajak yang berbentuk elektronik, yang selanjutnya disebut e-Faktur, adalah Faktur Pajak yang dibuat melalui aplikasi atau sistem elektronik yang ditentukan dan/atau disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Penerapan E-Faktur dapat mendorong terciptanya pelaksanaan self assessment dengan lebih baik. Karena hal ini, peneliti bermaksud untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam melaporkan Pajak Pertambahan Nilai dengan aplikasi terbaru yaitu faktur pajak elektronik (e-faktur). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Yakni mendeskripsikan data berupa angka, data berupa angka tersebut berasal dari jawaban responden dalam kuisioner yang diberikan oleh peneliti yang sudah diberikan skala pengukuran yakni skala likert sehingga data tersebut dapat diolah lebih lanjut dengan menggunakan SPSS 17 for Windows. Dengan Variabel Independen adalah Urgensi diterapkannya e-faktur (X1), Tujuan penerapan e-faktur (X2), Sosialisasi kepada wajib pajak (X3), Kendala dalam penerapan e-faktur (X4), Kecepatan (X5), Keakuratan (X6), Efisiensi Ruang Penyimpanan/Pengarsipan (X7), dan Religiusitas (X8). Untuk Variabel Dependen ada dua yakni: Y1 (kepatuhan wajib pajak Formal) serta Y2 (kepatuhan wajib pajak Material). Berdasarkan hasil analisis regresi berganda hasil dari penelitian ini adalah Penerapan e-faktur secara simultan (bersama-sama) dengan variabel X1 - X8 berpengaruh siginifikan terhadap Y1 (kepatuhan wajib pajak Formal) serta Y2 (kepatuhan wajib pajak Material). Secara parsial (Uji t) diperoleh hasil bahwa hanya Sosialisasi kepada WP (X3) yang memiliki pengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Formal (Y1). Sedangkan untuk Kepatuhan Wajib Pajak Material (Y2), hanya Religiusitas (X8) yang memiliki pengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Material (Y2).
PELAKSANAAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) UNTUK MEWUJUDKAN AKUNTANSIBILITAS DAN GOOD GOVERNANCE DESA Sintia, Kiki Debi; Susilo, Joko Hadi
EL MUHASABA: Jurnal Akuntansi (e-Journal) Vol 7, No 2: Juli 2016
Publisher : Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.611 KB) | DOI: 10.18860/em.v7i2.3888

Abstract

AbstractThe phenomenon that occurs in the public sector agencies today is the revitalization of governance (good governance). One cause is the revitalization of the public demands for accountability. Through the improvement of accountability, the disclosure of information to the public will be more extensive in which as the principal, the society is entitled to know the information related to the performance of public sector agencies for the evaluation and control on the management of resources that have been mandated. Today, accountability development is not only done by the central government and local governments alone. The village government also contributes to the realization of government responsible (accountable), especially on the financial management of the village in order to avoid misappropriation offunds. The purpose of this study is to investigate the implementation of law number 6 of 2014 in realizing the accountability of village financial management within the planning side, implementation, administration, reporting, accountability, guidance and supervision of village finances. This research uses descriptive qualitative comparative method which is to describe the financial management of the village Banggle and village Toyomarto and then compare to the law number 6 of 2014 and its supporting rules, so a conclusion can be drawn. The results showed that based on law number 6 of 2014 outlines, the financial management of the Village Toyomarto had been accountable, but technically there were still many obstacles. For example, the village planning is not timely, delay in release of funds from the local government to the village, delay in reporting to the regents, the accountability report had not been published to the public, and the supervision and oversight of local government less maxi¬mum. Thus, it is a need for intensive assistance to improve financial management in the village Banggle and village Toyomarto.AbstrakFenomena yang terjadi pada instansi sektor publik dewasa ini adalah revitalisasi tata kelola pemerintahan (good governance). Salah satu penyebab revitalisasi adalah adanya tuntutan pertanggungjawaban terhadap publik (accountability). Melalui peningkatan pertanggungjawaban maka keterbukaan informasi kepada masyarakat semakin luas. Sebagai principal, masyarakat berhak mengetahui informasi terkait kinerja instansi sektor publik untuk bahan evaluasi dan kontrol terhadap pengelolaan sumber daya yang telah diamanahkan. Kini peningkatan akuntabilitas tidak hanya dilakukan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah saja. Pemerintah desa juga turut serta dalam mewujudkan pemerintahan yang bertanggungjawab (accountable), terutama atas pengelolaan keuangan desa agar tidak terjadi penyelewengan dana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 dalam mewujudkan akuntabilitas pengelolaan keuangan desa dari sisi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, pembinaan dan pengawasan keuangan desa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif komparatif yaitu mendiskripsikan pengelolaan keuangan desa di Desa Banggle dan Desa Toyomarto kemudian membandingkan dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 dan aturan penunjangnya, sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 secara garis besar pengelolaan keuangan Desa Banggle dan Toyomarto telah accountable, namun secara teknis masih banyak kendala. Kendala tersebut seperti perencanaan desa yang tidak tepat waktu, keterlambatan pencairan dana dari pemerintah daerah ke desa, keterlambatan pelaporan kepada bupati, laporan pertanggungjawaban belum terpublikasi kepada masyarakat, dan pembinaan serta pengawasan dari pemerintah daerah yang kurang maksimal. Sehingga perlu adanya pendampingan yang intensif untuk memperbaiki pengelolaan keuangan desa di Desa Banggle dan Desa Toyomarto.
STANDART AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP) PERATURAN PEMERINTAHAN NO 71 TAHUN 2010 ATAS PERLAKUAN AKUNTANSI-LO DAN BEBAN PADA PEMERINTAH DAERAH Sari, Indra Mustika; Wahyuni, Nanik
EL MUHASABA: Jurnal Akuntansi (e-Journal) Vol 7, No 2: Juli 2016
Publisher : Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.578 KB) | DOI: 10.18860/em.v7i2.3889

Abstract

AbstractThis Study aimed to analyze the accounting treatment of Revenue-LO and Expenses arising from the change of Government Accounting Standards PP. 24/2015 with Cash Towards Accrual Basis be PP. 71/2010 with Accrual basis. Kediri Regency Government as government entity shall carry out accounting Revenue-LO and Expenses base on accrual-based SAP in accordance with PP. 71/2010 and presented in Statement of Operations (LO) in 2015 with the financial reporting provisions contained in the Statement of Accounting Standards accrual-based government. This research uses descriptive quantitative method is to describe the accounting Revenue-LO and Expenses that occurred in Kediri Regency Government with implementation of the conformity of Government Regulation No. 71/2010 about the Government Accounting Standard so that it can be deduced. The result showed that according to PP. 71/2010, The Government of Kediri Regency had implemented the accrual based accounting for Revenue-LO and Expenses appropriately. The accounting treatment for Revenue-LO dan Expenses which has been analyzed include the recognition, measurement, presentation and disclosure. The Recognition of Revenue-LO and Expenses was made when it arises right and obligations of local government. The measurement of Revenue-LO was carried out with gross principles, while the Expenses measurement was not explained in SAP. The presentation of Revenue-LO and Expenses was presented in the Statements of Operetions (LO) according to the classification in BAS. Disclosure of Revenue-LO and Expenses are disclosed detail in CaLK. Overall, Therefore, it can be concluded that the Kediri Regency Government has done the accounting treatment of Revenue-LO and Expenses in accordance with SAP PP. 71/2010.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis perlakuan akuntansi Pendapatan-LO dan Beban yang timbul akibat terjadinya perubahan Standar Akuntansi Pemerintahan PP. 24 Tahun 2005 dengan basis Cash Towards Accrual menjadi PP 71 Tahun 2010 dengan basis Acrrual. Pemerintah Kabupaten Kediri sebagai entitas pemerintah wajib melaksanakan akuntansi Pendapatan-LO dan Beban yang didasarkan pada SAP berbasis akrual sesuai dengan PP. 71 Tahun 2010 dan disajikan dalam Laporan Operasional (LO) pada pelaporan keuangan tahun 2015 dengan ketentuan-ketentuan yang termuat dalam Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan sehingga bisa ditarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010, Pemeerintah Kabupaten Kediri telah menerapkan akuntansi berbasis akrual atas Pendapatan-LO dan Beban secara benar. Perlakuan akuntansi atas Pendapatan-LO dan beban yang telah dilakukan analisis meliputi proses pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan. Pengakuan Pendapatan-LO dan Beban dilakukan ketika timbul hak dan kewajiban Pemerintah Daerah. Pengukuran Pengukuran Pendapatan-LO dilakukan dengan azas bruto, sedangkan pengukuran Beban belum terdapat penjelasan dalam SAP Penyajian Pendapatan-LO dan Beban disajikan dalam Laporan Operasional (LO) sesuai klasifikasi dalam BAS. Pengungkapan Pendapatan-LO dan Beban telah diungkapkan secara rinci dalam CaLK. Dengan demikian secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa Pemerintah Kabupaten Kediri telah melakukan perlakuan akuntansi Pendapatan-LO dan Beban sesuai dengan SAP PP. 71 Tahun 2010.
ETIKA BISNIS ISLAM: TEORI DAN APLIKASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Puspitasari, Laili Latifah
EL MUHASABA: Jurnal Akuntansi (e-Journal) Vol 7, No 2: Juli 2016
Publisher : Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.162 KB) | DOI: 10.18860/em.v7i2.3884

Abstract

AbstractThe business world cant be separated from business ethics. Many research results indicate apositive relationship between business ethics and corporate success. So far, dishonest business practices, which is only concern of the maximum benefit and cause negative effect for other will lead to company breaking, even a big company. Become aware of business ethic, people began to emphasize the importance of relationship factorsin business ethics. So the purpose of this research was to analyze the application of Islamic business ethicson profitability of Rumah Yoghurt based on employee prespective. This research used a qualitative descriptive approach, which systematically describes the focus of research on the relationship of the application of Islamic business ethics on profitability of the company based on employee perspective. Research subjects were 30 employees Rumah Yoghurt. Analysis of the data conducting in four stages: data collection, data reduction, data presentation, and conclusion. The results showed that the islamic bussiness ethics which was adopted by Rumah Yoghurt become the effective way in improving profitability of the company. It was proven by the average overall score of high employee questionnaire results, both on the ethical a spects of management, marketing ethics, and environmental ethic. Running its business and operations, rumah yoghurt has islamic bussiness ethic standart which become guideline for entire business activities and operations. Implementation of those standart properly will lead to profitability increase.AbstrakDunia bisnis tidak bisa dilepaskan dari etika bisnis. Banyak hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif antara etika bisnis dan kesuksesan perusahaan. Pada akhirnya praktek bisnis yang tidak jujur, hanya memikirkan keuntungan maksimal dan merugikan pihak lain akan membawa perusahaan besar sekalipun akan hancur. Bersama dengan semakin besarnya kesadaran etika dalam berbisnis, orang mulai menekankan pentingnya keterkaitan faktor-faktor etika dalam bisnis. Maka tujuan dari penelitian ini adalah analisis penerapan etika bisnis Islam terhadap tingkat profitabilitas Rumah Yoghurt berdasarkan perspektif karyawan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, yang menggambarkan secara sistematis tentang fokus penelitian yaitu hubungan penerapan etika bisnis Islam dengan tingkat profitabilitas perusahaan berdasarkan perspektif karyawan. Subjek penelitian merupakan 30 orang karyawan Rumah Yoghurt. Analisis data melalui empat tahap, yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengumpulan data menggunakan metode penyebaran kuisioner, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa etika bisnis Islam yang diterapkan oleh mayoritas karyawan efektif dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan. Hal tersebut dibuktikan dari keseluruhan rata-rata skor hasil kuisioner karyawan yang tinggi, baik pada aspek etika manajemen, etika pemasaran, maupun etika lingkungan. Dalam menjalankan kegiatan usaha dan operasionalnya, Rumah Yogurt memiliki standar pedoman etika bisnis Islam yang dijadikan landasan seluruh kegiatan usaha dan operasional perusahaan. Apabila perusahaan dapat menerapkan pedoman etika bisnis Islam tersebut dengan baik dan secara berkelanjutan, maka diyakini oleh sebagian besar karyawan, tingkat profitabilitas perusahaan akan meningkat.
SISTEM INFORMASI PROGRAM CSR BIDANG PENDIDIKAN SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI MALANG Latifah, Sri Wahjuni
EL MUHASABA: Jurnal Akuntansi (e-Journal) Vol 7, No 2: Juli 2016
Publisher : Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.735 KB) | DOI: 10.18860/em.v7i2.3890

Abstract

AbstractResearch on information systems education CSR programs as community development efforts on the hapless was carried out with the aim of identifing characteristics ofrecipients of funding programs, knowing the capabilities of public access to the program, identifying the components of the information system of funding programs that subsequently is used as information to devisestrategies for community development. The data obtained by questionnaire and interviews to spread the recipient fund programme and fund manager at Universities in Malang. Further data were analyzed with a qualitative approach. The results showed that in general the sources of funding programs can be grouped into three, from the government, private companies, and public companies. So, effective access to information to obtain scholarships more sourced information traditionally. While the funding of informatian system components include a set of inputs, processes and outputs. So far this program utilization varies as to support skill development study costs, as well as to the cost of living. Based on the SWOT analysis can be formulated the strategy of community development through the establishment of PPM-Entrepreneurship in each area with the direct involvement of the recipient of the funding program.AbstrakPenelitian tentang sistem informasi program CSR bidang pendidikan sebagai upaya pengembangan masyarakat di Malang ini dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi karakteristik penerima dana program, mengetahui kemampuan akses masyarakat terhadap program, mengidentifikasi komponen sistem informasi pendanaan program yang selanjutnya digunakan sebagai informasi untuk menyusun strategi pengembangan masyarakat. Data diperoleh dengan menyebar kuesioner dan wawancara kepada penerima dana program serta pengelola dana di PTN dan PTS di Malang. Selanjutnya data dianalisis dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum sumber dana program dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu dari pemerintah, perusahaan swasta dan dari perusahaan BUMN. Sampai saat ini akses informasi yang paling efektif untuk memperoleh beasiswa lebih banyak bersumber informasi secara tradisional. Sedangkan komponen sistem informasi pendanaan meliputi seperangkat input, proses dan output. Sejauh ini pemanfaatan dana program ini bervariasi seperti untuk menunjang biaya studi, pengembangan skill maupun untuk biaya hidup. Berdasarkan analisis SWOT dapat dirumuskan strategi pengembangan masyarakat melalui dibentuknya PPM-Kewrirausahaan pada setiap area dengan pelibatan langsung penerima dana program.

Page 1 of 1 | Total Record : 7