cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota tegal,
Jawa tengah
INDONESIA
SOSEKHUM
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 5 (2008)" : 7 Documents clear
PENGARUH PEMBERIAN PINJAMAN MODAL KERJA BERGULIR PROYEK PENANGGULANGAN KEMISIGNAN DI PERKOTAAN (PZKP) TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA MASYARAKAT (Studi kasus Badan Keswadayaan Mejasem (BKM) Desa Mejasem Barat Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal) Cahyaningtyas, Niken Wahyu
SOSEKHUM Vol 4, No 5 (2008)
Publisher : SOSEKHUM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.272 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana pengaruh pemberian pinjaman modal kerja bergulir P2KP terhadap pengembangan usaha masyarakat secara berkelanjutan di Kabupaten Tegal. Penelitian dilakukan pada populasi selumh masyarakat penerima olana P2KP Desa Mejasem Barat, selanjutnya diambil sample yaitu sebanyak 25 KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat yang masih aktif. Teknis analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah menggunakan alat analisis korelasi (r) dengan hasil sebesar 0,571 yang artinya menunjukkan terdapat hubungan yang agak rendah (lntepretasi nilai r = 0,571) antara variabel pemberian modal kerja bergulir P2KP, diperoleh t hitung sebesar 3,602 yang berarti lebih besar dari t tabel 1,658, maka H0 ditolak atau menerima H1 berarti Terdapat pengaruh yang signifikan antara P2KP (Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan) terhadap pengembangan usaha masyarakat Desa Mejasem Barat Kabupaten Tegal dan dengan variable pengembangan usaha masyarakat dan hasil nilai koefisien determinasi sebesar 31,7 % yang artinya kontribusi variabel pemberian modal kerja (X) terhadap pengembangan usaha masyarakat (Y) sebesar 31,7% dan sisanya sebesar 68,3 % merupakan faktorfaktor lain diluar penelitian yang tidak diidentifikasi. Atas dasar penelitian di lapangan, maka penulis menyarankan Proyek Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) diharapkan dapat tepat sasaran bagi masyarakat yang termasuk economically active poor yaitu masyarakat miskin yang mempunyai usaha secara ekonomis. Kata Kunci : P2KP, economically active poor, pengembangan usaha
KAJIAN WANITA PEMECAH BATU KALI DITINJAU DARI PERSPEKTIF EKONOMI DI DESA PENUSUPAN KABUPATEN TEGAL Nafiati, Dewi Amaliah
SOSEKHUM Vol 4, No 5 (2008)
Publisher : SOSEKHUM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.208 KB)

Abstract

Peningkatan kualitas wanita pemecah batu kali dalam bidang ekonomi akan sangat berarti dalam pembangunan yang dilaksanakan. Untuk meningkatkan peran wanita pemecah batu kali terutama di desa Penusupan Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal diperlukan suatu program pembinaan terhadap wanita. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menghimpun gambaran kualitatif atas konsep kemampuan meningkatkan kesejahteraan hidup dan pola konsumsi yang mereka terapkan. Informasi tentang tingkat pendapatan dan pola konsumsi wanita pemecah batu kali di Desa Penusupan Kabupaten Tegal, menjadi dasar yang kuat untuk menentukan program pembinaan yang tepat dalam rangka peningkatan kesejahteraan hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kategori pekerjaan wanita pemecah batu kali di Desa Penusupan adalah pemilik batu kali sendiri dengan modal sendiri yang menempati proporsi paling besar. Pekerjaan yang dilakukan oleh wanita pemecah batu kali di Desa Penusupan, pada umumnya merupakan pekerjaan utama untuk menunjang penghasilan suami terutama untuk menutup kebutuhan sehari-hari. Lama bekerja berkisar antara dua tahun sampai 35 tahun, yaitu 30 % bekerja 2 – 5 tahun; 25 % selama 6 – 10 tahun dan lebih dari 26 tahun; 5 % selama 11 – 15 tahun dan 21 – 25 tahun; dan 10 % selama 16 – 20 tahun. Rata-rata penghasilan harian berkisar antara Rp. 5.000,00 sampai Rp.25.000,00 ; yaitu 5 orang/25% berpenghasilan Rp. 5.000,00 – Rp.10.000,00/hari; 14 orang/70% berpenghasilan Rp. 11.000,00 – Rp.15.000,00/hari dan 1 orang/5% berpenghasilan lebih dari Rp. 20.000,00. Seluruh responden tidak ada yang memiliki peluang untuk menyisihkan penghasilannya dalam bentuk tabungan. Artinya bahwa kehidupan ekonomi tergolong subsistens, atau menggunakan hampir seluruh penghasilannya untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi. Rata-rata pengeluaran harian adalah 25 % mengkonsumsi penghasilannya Rp. 10.000,00 – Rp.15.000,00/hari; 40 % berpengeluaran Rp. 16.000,00 – Rp.20.000,00/hari; 20 % berpenghasilan Rp. 21.000,00 – Rp.25.000,00/hari; dan 15 % mengkonsumsi penghasilannya lebih dari Rp. 26.000,00/hari. Anggota keluarga yang menjadi tanggungan adalah 10 % menanggung 2 orang, 15 % menanggung 3 orang, 45 % menanggung 4 orang, 10 % menanggung 5 orang, 15 % menanggung 6 orang dan 5 % menanggung 8 orang. Kata Kunci : Tingkat Pendapatan, Pola Konsumsi, dan Wanita Pemecah Batu Kali Di Desa Penusupan Kabupaten Tegal
EVALUASI SISTEM ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT UMUM KARDINAH TEGAL Sari, Inayah Adi
SOSEKHUM Vol 4, No 5 (2008)
Publisher : SOSEKHUM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.073 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana praktek-praktek penyusunan dan pelaksanaan anggaran di Rumah Sakit Umum Kardinah Tegal dan sejauhmana efektifitas penyusunan anggaran tersebut. Data yang dianalisis, yaitu : a) Struktur Organisasi perusahaan, b) Proses penyusunan anggaran, c) Pelaksanaan anggaran, d) Penyimpangan atau selisih anggaran dan realisasinya, dengan membuat bagan kendali Shewart sebagai alat bantu untuk mengetahui apakah penyimpangan biaya masih terkendali dan terakhir dengan fungsi anggaran. Dari hasil analisis ini dapat diketahui apakah hasil evaluasi tersebut menunjukkan feedback yang baik terhadap fungsi anggaran yang sesungguhnya atau belum. Hasil dari penelitian ini adalah Struktur organisasi Rumah Sakit Kardinah Tegal telah mengadakan pembagian tanggung jawab fungsional. Disamping itu struktur organisasi tersebut juga menggambarkan adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab seperti dalam penyusunan anggaran serta pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran, Proses penyusunan anggaran telah menggunakan sistem bottom up, Pelaksanaan anggaran dapat berjalan dengan baik, sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, Proses penganggaran di Rumah Sakit Umum Kardinah Tegal masih berada dalam kendali, Fungsi-fungsi anggaran di Rumah Sakit Umum Kardinah Tegal belum semuanya berjalan dengan baik. Fungsi perencanaan, koordinasi, komunikasi, motivasi dan pendidikan telah berjalan dengan baik. Fungsi perencanaan, koordinasi, komunikasi, motivasi dan pendidikan telah berjalan dengan baik kecuali fungsi pengendalian dan evaluasi. Berdasarkan beberapa hal diatas dapat diambil kesimpulan bahwa anggaran di Rumah Sakit Umum Kardinah Tegal belum efektif digunakan sebagai alat pengendalian manajemen.   Kata kunci : anggaran biaya dan realisasi (kendali Shewhart)
PENGARUH PEMBERIAN PINJAMAN MODAL KERJA BERGULIR PROYEK PENANGGULANGAN KEMISIGNAN DI PERKOTAAN (PZKP) TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA MASYARAKAT (Studi kasus Badan Keswadayaan Mejasem (BKM) Desa Mejasem Barat Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal) Cahyaningtyas, Niken Wahyu
SOSEKHUM Vol 4, No 5 (2008)
Publisher : SOSEKHUM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.272 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana pengaruh pemberian pinjaman modal kerja bergulir P2KP terhadap pengembangan usaha masyarakat secara berkelanjutan di Kabupaten Tegal. Penelitian dilakukan pada populasi selumh masyarakat penerima olana P2KP Desa Mejasem Barat, selanjutnya diambil sample yaitu sebanyak 25 KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat yang masih aktif. Teknis analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah menggunakan alat analisis korelasi (r) dengan hasil sebesar 0,571 yang artinya menunjukkan terdapat hubungan yang agak rendah (lntepretasi nilai r = 0,571) antara variabel pemberian modal kerja bergulir P2KP, diperoleh t hitung sebesar 3,602 yang berarti lebih besar dari t tabel 1,658, maka H0 ditolak atau menerima H1 berarti Terdapat pengaruh yang signifikan antara P2KP (Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan) terhadap pengembangan usaha masyarakat Desa Mejasem Barat Kabupaten Tegal dan dengan variable pengembangan usaha masyarakat dan hasil nilai koefisien determinasi sebesar 31,7 % yang artinya kontribusi variabel pemberian modal kerja (X) terhadap pengembangan usaha masyarakat (Y) sebesar 31,7% dan sisanya sebesar 68,3 % merupakan faktorfaktor lain diluar penelitian yang tidak diidentifikasi. Atas dasar penelitian di lapangan, maka penulis menyarankan Proyek Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) diharapkan dapat tepat sasaran bagi masyarakat yang termasuk economically active poor yaitu masyarakat miskin yang mempunyai usaha secara ekonomis. Kata Kunci : P2KP, economically active poor, pengembangan usaha
KAJIAN WANITA PEMECAH BATU KALI DITINJAU DARI PERSPEKTIF EKONOMI DI DESA PENUSUPAN KABUPATEN TEGAL Nafiati, Dewi Amaliah
SOSEKHUM Vol 4, No 5 (2008)
Publisher : SOSEKHUM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.208 KB)

Abstract

Peningkatan kualitas wanita pemecah batu kali dalam bidang ekonomi akan sangat berarti dalam pembangunan yang dilaksanakan. Untuk meningkatkan peran wanita pemecah batu kali terutama di desa Penusupan Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal diperlukan suatu program pembinaan terhadap wanita. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menghimpun gambaran kualitatif atas konsep kemampuan meningkatkan kesejahteraan hidup dan pola konsumsi yang mereka terapkan. Informasi tentang tingkat pendapatan dan pola konsumsi wanita pemecah batu kali di Desa Penusupan Kabupaten Tegal, menjadi dasar yang kuat untuk menentukan program pembinaan yang tepat dalam rangka peningkatan kesejahteraan hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kategori pekerjaan wanita pemecah batu kali di Desa Penusupan adalah pemilik batu kali sendiri dengan modal sendiri yang menempati proporsi paling besar. Pekerjaan yang dilakukan oleh wanita pemecah batu kali di Desa Penusupan, pada umumnya merupakan pekerjaan utama untuk menunjang penghasilan suami terutama untuk menutup kebutuhan sehari-hari. Lama bekerja berkisar antara dua tahun sampai 35 tahun, yaitu 30 % bekerja 2 ? 5 tahun; 25 % selama 6 ? 10 tahun dan lebih dari 26 tahun; 5 % selama 11 ? 15 tahun dan 21 ? 25 tahun; dan 10 % selama 16 ? 20 tahun. Rata-rata penghasilan harian berkisar antara Rp. 5.000,00 sampai Rp.25.000,00 ; yaitu 5 orang/25% berpenghasilan Rp. 5.000,00 ? Rp.10.000,00/hari; 14 orang/70% berpenghasilan Rp. 11.000,00 ? Rp.15.000,00/hari dan 1 orang/5% berpenghasilan lebih dari Rp. 20.000,00. Seluruh responden tidak ada yang memiliki peluang untuk menyisihkan penghasilannya dalam bentuk tabungan. Artinya bahwa kehidupan ekonomi tergolong subsistens, atau menggunakan hampir seluruh penghasilannya untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi. Rata-rata pengeluaran harian adalah 25 % mengkonsumsi penghasilannya Rp. 10.000,00 ? Rp.15.000,00/hari; 40 % berpengeluaran Rp. 16.000,00 ? Rp.20.000,00/hari; 20 % berpenghasilan Rp. 21.000,00 ? Rp.25.000,00/hari; dan 15 % mengkonsumsi penghasilannya lebih dari Rp. 26.000,00/hari. Anggota keluarga yang menjadi tanggungan adalah 10 % menanggung 2 orang, 15 % menanggung 3 orang, 45 % menanggung 4 orang, 10 % menanggung 5 orang, 15 % menanggung 6 orang dan 5 % menanggung 8 orang. Kata Kunci : Tingkat Pendapatan, Pola Konsumsi, dan Wanita Pemecah Batu Kali Di Desa Penusupan Kabupaten Tegal
EVALUASI SISTEM ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT UMUM KARDINAH TEGAL Sari, Inayah Adi
SOSEKHUM Vol 4, No 5 (2008)
Publisher : SOSEKHUM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.073 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana praktek-praktek penyusunan dan pelaksanaan anggaran di Rumah Sakit Umum Kardinah Tegal dan sejauhmana efektifitas penyusunan anggaran tersebut. Data yang dianalisis, yaitu : a) Struktur Organisasi perusahaan, b) Proses penyusunan anggaran, c) Pelaksanaan anggaran, d) Penyimpangan atau selisih anggaran dan realisasinya, dengan membuat bagan kendali Shewart sebagai alat bantu untuk mengetahui apakah penyimpangan biaya masih terkendali dan terakhir dengan fungsi anggaran. Dari hasil analisis ini dapat diketahui apakah hasil evaluasi tersebut menunjukkan feedback yang baik terhadap fungsi anggaran yang sesungguhnya atau belum. Hasil dari penelitian ini adalah Struktur organisasi Rumah Sakit Kardinah Tegal telah mengadakan pembagian tanggung jawab fungsional. Disamping itu struktur organisasi tersebut juga menggambarkan adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab seperti dalam penyusunan anggaran serta pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran, Proses penyusunan anggaran telah menggunakan sistem bottom up, Pelaksanaan anggaran dapat berjalan dengan baik, sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, Proses penganggaran di Rumah Sakit Umum Kardinah Tegal masih berada dalam kendali, Fungsi-fungsi anggaran di Rumah Sakit Umum Kardinah Tegal belum semuanya berjalan dengan baik. Fungsi perencanaan, koordinasi, komunikasi, motivasi dan pendidikan telah berjalan dengan baik. Fungsi perencanaan, koordinasi, komunikasi, motivasi dan pendidikan telah berjalan dengan baik kecuali fungsi pengendalian dan evaluasi. Berdasarkan beberapa hal diatas dapat diambil kesimpulan bahwa anggaran di Rumah Sakit Umum Kardinah Tegal belum efektif digunakan sebagai alat pengendalian manajemen.   Kata kunci : anggaran biaya dan realisasi (kendali Shewhart)
STUDI PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DI KOTA PEKALONGAN H.A, Yayat; Gunistiyo, M.Si., Drs.; R, Dino
SOSEKHUM Vol 4, No 5 (2008)
Publisher : SOSEKHUM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.434 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menelaah anatomi biaya pendidikan SD, SMP, SMA, dan SMK negeri beserta sumber-sumber pendanaannya dengan memperhitungkan variabel status sosial ekonomi dan memperoleh angka satuan biaya pendidikan per sekolah per siswa di SD, SMP, SMA, dan SMK negeri yang berlokasi di lingkungan masyarakat berstatus sosial ekonomi baik, menengah, dan miskin. Teknik pengolahan data yang dipergunakan untuk pengkajian ini adalah teknik pengolahan data kualitatif dilakukan dengan deskriptif analitis untuk data yang bersifat kualitatif. Teknik analisis data yang dipergunakan untuk analisis data yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan alat bantu statistik-deskriptif, yaitu dengan analisis tabel, grafik dan diagram untuk memudahkan pengambilan kesimpulan.Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Pertama, sejauh keterserapan dana yang tercantum dalam RAPBS, peranan Pemerintah sangat menonjol dalam pembiayaan pendidikan dasar dan menengah di Kota Pekalongan. Kedua, bila dihitung dalam satuanpendidikan per siswa, distribusi dana pemerintah (yang digunakan untuk membayar gaji dan sebagian biaya operasional pendidikan) telah relatif merata antar-sekolah yang berada di lokasi yang berbeda (pusat kota dan pinggir kota) serta antara berbagai strata sosial ekonomi (kaya, sedang, miskin). Artinya, siswa di sekolah manapun cenderung mendapatkan jumlah subsidi yang relatif sama dari pemerintah. Ketiga, jumlah subsidi pemerintah maupun beban keluarga dalam pembiayaan pendidikan meningkat sejalan dengan meningkatnya jenjang pendidikan. Keempat, biaya pendidikan, bersama-sama dengan variabel-variabel sosial-ekonomi keluarga siswa dan sekolah, merupakan korelat yang sangat signifikan dan mutu pendidikan seperti dinyatakan dalam Nilai Ujian Akhir lulusan SD, SMP, SMA, dan SMK.

Page 1 of 1 | Total Record : 7