cover
Contact Name
Muhammad Firdaus
Contact Email
dayax2302@yahoo.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalharpodonborneo@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota tarakan,
Kalimantan utara
INDONESIA
Harpodon Borneo
ISSN : 2087121X     EISSN : 25416294     DOI : -
Jurnal Harpodon Borneo merupakan jurnal ilmiah dalam bidang Ilmu Perikanan dan kelautan, yang diterbitkan oleh Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan. Jurnal ini terbit dua kali setahun, yaitu pada periode bulan April dan Oktober, sebagai media informasi dan komunikasi ilmiah guna menyajikan kompilasi hasil penelitian orisinil, pemikiran dan pandangan dari peneliti, pakar dan pemerhati dalam bidang perikanan dan kelautan serta masyarakat lingkungan pesisir.
Arjuna Subject : -
Articles 100 Documents
Search results for , from "2017" , to "2021" : 100 Documents clear
MONITORING KUALITAS AIR TEMPORAL DAN UJI LOGAM PADA KERANG KAPAH (Meretrix meretrix) DI PANTAI AMAL LAMA KOTA TARAKAN Adriansyah, Muhammad; Fayzun, Miftakhul; Ardillah, Novita Sari; Peri, Yohan; Maulianawati, Diana; Irawati, Heni
Jurnal Harpodon Borneo Vol 12, No 1 (2019): VOLUME 12 NO. 1 APRIL 2019
Publisher : Jurnal Harpodon Borneo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.001 KB) | DOI: 10.35334/harpodon.v12i1.1048

Abstract

Perairan pantai amal merupakan perairan terbuka yang mendapatkan pengaruh besar dari lingkungan sekitarnya. Penelitian dilakukan untuk mengetahui tingkat toksisitas perairan sungai Amal Lama dengan cara pengambilan sampel air dan biota yang diambil di Sungai Amal Lama Kota Tarakan. Pengujian kualitas air meliputi nitrit secara spektrofotometri, kadar amoniak secara fenat, sulfida total secara iodometri, serta analisis kandungan logam (Al, Mn, Zn, Fe dan Cu) dalam biota. Data yang di peroleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar sulfida total, amoniak, dan nitrit dari sampel uji secara berurutan adalah 4 mg/L, 0,299 mg/L, dan nitrit 0,065 mg/L. Hasil uji logam Al, Mn, Zn, Fe, dan Cu nilai yang diperoleh adalah 0,07; 0,4; 0,1; 0,1 dan 0,6 mg/kg. berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa perairan Sungai Pantai Amal Lama masih layak untuk kehidupan organisme.
ANALISA PERUBAHAN TURBIDITAS PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU MENGGUNAKAN KITOSAN DARI LIMBAH SISIK IKAN BANDENG Bija, Stephanie; Yulma, Yulma; imra, imra; Aldian, Aldian; Akbar, Akbar
Jurnal Harpodon Borneo Vol 12, No 1 (2019): VOLUME 12 NO. 1 APRIL 2019
Publisher : Jurnal Harpodon Borneo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.75 KB) | DOI: 10.35334/harpodon.v12i1.1067

Abstract

Biokoagulan merupakan koagulan alami yang bersifat ramah lingkungan. Koagulan alami yang digunakan berasal dari kitosan dan berperan dalam mengikat kotoran yang terkandung dalam air. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan turbiditas pada limbah cair industri tahu dengan pemberian kitosan dari limbah sisik ikan bandeng. Konsentrasi kitosan yang digunakan untuk mengukur turbiditas limbah cair tahu yaitu 10 ppm, 20 ppm, dan 30 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kitosan yang dihasilkan dari limbah sisik ikan bandeng memberikan perubahan turbiditas dengan nilai  yang menurun kemudian naik dan menurun lagi. Secara berturut-turut diperoleh nilai turbiditas 353,07 NTU, 201 NTU, dan 29,27 NTU. Kesimpulan: penggunaan biokoagulan berbasis kitosan dengan konsentrasi tinggi dapat menurunkan nilai turbiditas.
EFEKTIFITAS EKSTRAK BUAH SONNERATIA ALBA TERHADAP AKTIFITAS BAKTERI Kurniawan, Deny
Jurnal Harpodon Borneo Vol 10, No 1 (2017): Volume 10 No. 1 April 2017
Publisher : Jurnal Harpodon Borneo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.735 KB) | DOI: 10.35334/harpodon.v10i1.163

Abstract

Sonneratia alba is a mangrove species that is widely available in Indonesia. Phytochemical studies on Sonneratia alba showed that this plant is very potential as an anti-fungal, especially in the bark. However, few studies on the utilization of the fruit of S. alba. Therefore, required a study of phytochemicals from fruit S. alba which may be useful as an antibacterial. The process of this research is a fruit extraction using maceration method terraced ie the fraction of n-hexane, ethyl acetate and ethanol. The results maceration then tested the phytochemicals in order to know the content of the active compounds in the fruit of S. alba. Then, each fraction is tested antibacterial activity. Based on the results obtained by maceration extract of S. alba yield on the solvent n-hexane amounted to 3.17%, the solvent ethyl acetate by 1.91% and amounted to 8.69% ethanol. Phytochemical screening results, the solvent n-hexane contained alkaloids and flavonoids, ethyl acetate solvent contained alkaloids, steroids and flavonoids and flavonoid compounds contained ethanol and carbohydrate. Antibacterial test results and inhibition zone measuring results, the three extracts of S. alba is n-hexane, ethyl acetate and ethanol has potential as an antibacterial against Streptococcus mutans, Propionibacterium acnes, and Candida albicans. Keywords: Sonneratia alba, phytochemicals, antibacterial
EFEKTIFITAS LIMBAH KULIT LIDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI IMMUNOSTIMULAN TERHADAP TINGKAT KESEMBUHAN IKAN TENGADAK (Barbonymus schwanenfeldii) YANG DI INFEKSI DENGAN BAKTERI Aeromonas hydrophila Prasetyo, Eko; Putra, Rahmadiansyah; Hasan, Hastiadi
Jurnal Harpodon Borneo Vol 10, No 2 (2017): Volume 10 No.2 Oktober 2017
Publisher : Jurnal Harpodon Borneo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (740.188 KB) | DOI: 10.35334/harpodon.v10i2.181

Abstract

Infeksi bakteri Aeromonas hydrophila merupakan salah satu penyebab Motile Aeromonad Septicemia (MAS). Pada penelitian ini, serbuk kulit lidah buaya diaplikasikan dengan pakan sebagai imunostimulan untuk mengobati penyakit MAS pada ikan tengadak (Barbonymus schwanenfeldii). Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengakap (RAK) 4 perlakuan 3 kali ulangan. Dimana perlakuan A (0 gram serbuk/kg pakan), B (20 gram serbuk/kg pakan), C (40 gram serbuk/kg pakan), dan D (60 gram serbuk/kg pakan) Ikan uji diberikan pakan perlakuan selama 14 hari  sebelum dan pasca uji tantang. Gejala klinis diamati setiap hari pasca uji tantang. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pakan yang mengandung serbuk kulit lidah buaya sebanyak 20, 40 dan 60 g/kg dapat mengurangi tingkat mortalitas dan gejala klinis jika dibandingkan dengan perlakuan 0 g/kg atau tanpa campuran serbuk kulit lidh buaya. Dosis 60 g/kg merupakan paling efektif dalam mengobati ikan tengadak dan berbeda sangat nyata dengan dosis yang lain.Kata kunci : ikan tengadak, serbuk kulit lidah buaya, imunostimulan, motile aeromonas septicemia
KULTUR JARINGAN RUMPUT LAUT (Gracilaria verrucosa) DI MEDIA BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN THALLUS satriani, gloria ika; Maidie, Asfie; Handayani, Sri; Suryati, Ema
Jurnal Harpodon Borneo Vol 10, No 1 (2017): Volume 10 No. 1 April 2017
Publisher : Jurnal Harpodon Borneo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.635 KB) | DOI: 10.35334/harpodon.v10i1.187

Abstract

The aims of this experiment are to know the effect of different medium to seaweed (G. verrucosa) cultured in vitro expressed total number of thallus. The experiment was conducted in the Biotechnology Laboratory of Research Institute for Coastal Aquaculture (RICA) Maros, South Sulawesi. The experiment was arranged in Completely Randomized Design (CRD) with 10 replications and 4 treatments of medium, those are: Sterile Sea Water / SSW 25 ppt, Prevasoli ES Medium / PES, Agrodyke / AG, and Conwy / CW. The last analyze was Least Significant Difference (LSD) to know the best medium to support total number of thallus. The result of the experiment shows that the highest total number of thallus was achieved by SWS (3,75). Keywords: Gracilaria verrucosa, tissue culture, thallus, medium
ANALISIS IDENTIFIKASI HASIL KOMPOSISI TANGKAPAN MENGGUNAKAN ALAT TANGKAP JARING INSANG HANYUT (Drift Gill Net) DI SEKITAR PULAU BUNYU, KALIMANTAN UTARA Gazali, Salim
Jurnal Harpodon Borneo Vol 10, No 1 (2017): Volume 10 No. 1 April 2017
Publisher : Jurnal Harpodon Borneo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.748 KB) | DOI: 10.35334/harpodon.v10i1.194

Abstract

ABSTRAK Sumberdaya ikan yang terdapat di perairan Bunyu mempunyai berbagai macam spesies bernilai ekonomis tinggi yaitu ikan kurau (P.taeniatus) yang memiliki harga kisaran yang cukup tinggi yaitu sebesar Rp. 150.000,00 dan katung udara berharga Rp.5,2 juta tiap kilogram. Tujuan penelitian yaitu identifikasi dan komposisi hasil tangkapan nelayan jarring insang hanyut (Drift Gill Net).  Metode penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif kuantatif dan literatur buku identifikasi.  Metode tempat pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, dimana dalam pengambilan sampel berdasarkan hasil tangkapan nelayan menggunakan alat tangkap jarring insang hanyut (Drift Gill Net).  Data sekunder berupa data yang didapat dari hasil wawancara dengan nelayan dan berdasarkan literatur.  Teknik pengumpulan data menggunakan desain penelitian survei.  Pengambilan Sampel sebanyak 4 (kali) selama 3 bulan.  Pengambilan sampel dilakukan dengan mengikuti nelayan sebagai daerah Fishing ground.  Hasil penelitian di dapatkan identifikasi hasil tangkapan nelayan jarring insang hanyut (Drift Gill Net) sebanyak 12 spesies dengan didominasi spesies  ikan kurau (P.taeniatus) sebanyak 281,2 kg dengan persentase sebesar 56,04%.  Komposisi hasil tangkapan nelayan jarring insang hanyut (Drift Gill Net) di dominasi oleh ikan kurau (Polynemus taeniatus) sebesar 281,2 kg dengan persentase hasil tangkapan utama sebesar 56,04%.  Kata kunci : Identifikasi ; Komposisi hasil tangkapan ; Drift gill net ; Jaring insang hanyut ; Pulau Bunyu. ABSTRACT Resources fish that is in waters bunyu have many different species economically valuable high which is fish of kurau (P.taeniatus) having prices high a range of Rp.150.000,00 and Ose fish of P.taeniatus valuable Rp.5,2 million each kilogram.  Research objectives such as identifying and composition of the fish fishermen jarring drift gill net.  Method of the research uses research methodology descriptive kuantatif and literature book identification.  Method of place the sample collection use purposive sampling, where in the sample collection based on the results of fish catch used a get jarring drift gill net.  Secondary data in the form of obtained from the results of interviews with fishermen and based on literature.  Technique data collection use design research survey.  The samples from 4 (times during the three months.  The sample collection done by following fishermen for areas fishing ground.  Research results obtained identification fish catch jarring gills drifting (drift gill net) as many as 12 species with dominated species of kurau (P.taeniatus) about 281,2 kg with the percentage of 56,04 %.  Composition fish catch jarring drift gill net dominated fish kurau (P.taeniatus ) of 281,2 kg with the main catch of 56,04 %. Keywords: identification; composition of the fish; drift gill net; gill nets drifting; bunyu island.
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI Vibrio sp. PADA KERANG KAPAH (Meretrix meretrix) DI KABUPATEN TRENGGALEK Ihsan, Burhanuddin
Jurnal Harpodon Borneo Vol 10, No 1 (2017): Volume 10 No. 1 April 2017
Publisher : Jurnal Harpodon Borneo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.286 KB) | DOI: 10.35334/harpodon.v10i1.196

Abstract

Meretrix meretrix is one type of shellfish that are included in the bivalves that are filter feeders that live in the waters. Many bacteria that live in the estuary with high salinity in the range of 20-40 ppt one of which is the Vibrio bacterium. This research aims to determine the presence of Vibrio spp. bacteria in M. meretrix from Cengkrong Mangrove Eduwisata River, Trenggalek. The Isolation of Vibrio bacteria was conducted by streat plate method on selective media of TCBSA (Thiosulfate Citrate Bile Salt Sucrose Agar) and identify the Vibrio bacterium through the morphological and biochemical tests based Bergey's Manual of Systematic Bacteriology In Microbiology laboratory of Biology Faculty of Gadjah Mada University. The Result showed there are 7 isolates Vibrio spp. bacterias in M. meretrix they are isolate 1.1, 1.4, 1.7, 1.8. 5.3, 3.5, 2.6 PSBI Keyword: Meretrix meretrix, Vibrio, identification
PEMETAAN POLA SEBARAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) DI PERAIRAN TELUK SEMARANG MENGGUNAKAN CITRA SATELIT LANDSAT 7 ETM DAN LANDSAT 8 febrianto, sigit; Latifah, Nurul
Jurnal Harpodon Borneo Vol 10, No 1 (2017): Volume 10 No. 1 April 2017
Publisher : Jurnal Harpodon Borneo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.838 KB) | DOI: 10.35334/harpodon.v10i1.202

Abstract

Semarang Bay is the waters that become the place of 5 watershed that will bring suspended solid material into the waters. TSS that enter the water will affect the life of aquatic organisms this is because it can affect the penetration of light and breathing of aquatic animals. This study aims to determine the concentration of TSS in Semarang Bay, to know the status of water pollution based on TSS variable and to know the cause of the increase of TSS. Landsat satellite imagery 8 can be used to estimate TSS concentration using TSS = 0,6432 * (ETM1 + ETM3) / 2-5,9063 algorithm. Based on the result of spatial analysis it is known that there is an increase of TSS concentration from 0,2-158,1 mg / L in 2013 to 0-250 mg / L in 2017. While the concentration is also followed by increasing its extent from 2003 to 2007. Based on result The concentration of TSS is known that the waters of Semarang Bay are categorized as medium contaminated. Keywords: Total Suspended Solid, Semarang Bay, Landsat 8 dan 7 ETM.
LAJU PENURUNAN KANDUNGAN OKSIGEN TERLARUT KAWASAN LAGUNA SEGARA ANAKAN Dewi, Rose
Jurnal Harpodon Borneo Vol 10, No 1 (2017): Volume 10 No. 1 April 2017
Publisher : Jurnal Harpodon Borneo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.208 KB) | DOI: 10.35334/harpodon.v10i1.203

Abstract

ABSTRAK Laguna Segara Anakan (LSA) merupakan muara yang dinamis, beriklim tropis lembab dan dipengaruhi angin musim (monsoon), mengakibatkan kondisi perairan berfluktuasi. Ditunjang adanya konversi penggunaan lahan yang mengurangi badan air, peningkatan jumlah penduduk dengan beragamnya aktifitas antropogenik berdampak pada peningkatan bahan organik yang mengakibatkan tingginya populasi (blooming) fitoplankton, dikhawatirkan terjadi penurunan konsentrasi oksigen terlarut (anoxia) perairan. Kondisi tersebut mempengaruhi perubahan struktur komunitas (kelimpahan fitoplankton) dengan bervariasinya produktivitas primer perairan. Produktivitas primer berkaitan erat dengan kandungan oksigen terlarut (produk fotosintesis fitoplankton) yang akan dimanfaatkan untuk respirasi organisme perairan. Sehingga kandungan oksigen terlarut menjadi penting untuk dikaji lebih lanjut pada perairan LSA sebagai daerah nursery ground. Metode dilakukan dengan studi literatur untuk mengevaluasi perubahan kandungan oksigen terlarut LSA serta pengukuran secara in-situ dengan pendekatan temporal (time series) selama 1 tahun dengan acuan angin musim (monsoon): Musim (Barat, Peralihan I, Timur, Peralihan II). Berdasarkan studi literatur diketahui terjadi penurunan kandungan oksigen terlarut dari tahun ke tahun dan hasil pengukuran menunjukkan kandungan oksigen terlarut kembali mengalami penurunan berkisar 2,03 – 5,40 mg/L, dengan rata-rata tahunan sebesar 3,20 mg/L, fluktuasi tertinggi terjadi pada Musim barat, dimungkinkan adanya difusi oksigen diatmosfer dengan tinginya curah hujan dan arus. Kelimpahan fitoplankton berkisar 4.130-6.873 indv/L, didgjkgjkkminasi Divisi: Chrysophyta, Chlorophyta Cyanophyta Pyrophyta, Euglenophyta. Kelimpahan fitoplankton terrendah pada Musim barat dimungkinkan adanya mekanisme Flushing Time. Diperlukan managemen strategi pengelolaan laguna oleh Pemerintah Daerah setempat, pihak terkait dan masyarakat untuk menjaga kestabilan ekologis LSA terutama terkait penggunaan lahan dan aktifitas antropogenik. Kata Kunci : Laguna Segara Anakan, Angin musim (monsoon), Oksigen Terlarut, Fitoplankton  
PARASITES IDENTIFICATION ON CORAL GROUPER (Plectropomus reolatus) IN FLOATING NET CAGE IN PAGIMANA SUB-DISTRICT OF BANGGAI REGENCY Agustina, Sri Sukari
Jurnal Harpodon Borneo Vol 10, No 1 (2017): Volume 10 No. 1 April 2017
Publisher : Jurnal Harpodon Borneo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2073.601 KB) | DOI: 10.35334/harpodon.v10i1.210

Abstract

This research was conducted to know the kinds of parasites that attack of coral grouper (Plectropomus reolatus) in floating net cage in Pagimana Sub-district of Banggai Regency. The technique of collecting data of grouper in floating net cage in Jayabakti Village and Samajatem Village, Pagimana Sub-district is done randomly (Random Sampling), while for laboratory analysis is done at Station KIPM Class II Luwuk Banggai. The sample of grouper taken in the form of live fish in a state of almost died / collapse. Parasitic examination includes morphological observation, behavior, ectoparasite examination and endoparasit examination. The results of the identification of parasite that attacked of coral grouper (Plectropomus reolatus) on floating net cage in Pagimana subdistrict of Banggai Regency showed that the parasite species that attacked of coral grouper were Oodinium sp, Benedenia sp, Trichodina sp, Chilodonella spp, and Crepidostomum sp. Keywords : parasites, floating net cage, Plectropomus reolatus

Page 1 of 10 | Total Record : 100


Filter by Year

2017 2021


Filter By Issues
All Issue Vol 16, No 1 (2023): VOLUME 16 NO.1 APRIL 2023 VOLUME 15 NO.2 OKTOBER 2022 VOLUME 15 NO.1 APRIL 2022 VOLUME 14 NO. 2 OKTOBER 2021 VOLUME 14 NO. 1 APRIL 2021 Vol 13, No 2 (2020): VOLUME 13 NO. 2 OKTOBER 2020 Vol 13, No 1 (2020): VOLUME 13 NO. 1 APRIL 2020 Vol 12, No 2 (2019): VOLUME 12 NO. 2 OKTOBER 2019 Vol 12, No 1 (2019): VOLUME 12 NO. 1 APRIL 2019 Vol 11, No 2 (2018): Volume 11 No.2 Oktober 2018 Vol 11, No 2 (2018): Volume 11 No.2 Oktober 2018 Vol 11, No 1 (2018): Volume 11 No.1 April 2018 Vol 11, No 1 (2018): Volume 11 No.1 April 2018 Vol 10, No 2 (2017): Volume 10 No.2 Oktober 2017 Vol 10, No 2 (2017): Volume 10 No.2 Oktober 2017 Vol 10, No 1 (2017): Volume 10 No. 1 April 2017 Vol 10, No 1 (2017): Volume 10 No. 1 April 2017 Vol 9, No 2 (2016): Volume 9 No 2 Oktober 2016 Vol 9, No 2 (2016): Volume 9 No 2 Oktober 2016 Vol 9, No 1 (2016): Volume 9 No 1 April 2016 Vol 9, No 1 (2016): Volume 9 No 1 April 2016 Vol 8, No 2 (2015): Volume 8 No 2 Oktober 2015 Vol 8, No 2 (2015): Volume 8 No 2 Oktober 2015 Vol 8, No 1 (2015): Volume 8 No 1 April 2015 Vol 8, No 1 (2015): Volume 8 No 1 April 2015 Vol 7, No 2 (2014): Volume 7 No 2 Oktober 2014 Vol 7, No 2 (2014): Volume 7 No 2 Oktober 2014 Vol 7, No 1 (2014): Volume 7 No 1 April 2014 Vol 7, No 1 (2014): Volume 7 No 1 April 2014 Vol 6, No 2 (2013): Volume 6 No 2 Oktober 2013 Vol 6, No 2 (2013): Volume 6 No 2 Oktober 2013 Vol 6, No 1 (2013): Volume 6 No 1 April 2013 Vol 6, No 1 (2013): Volume 6 No 1 April 2013 Vol 5, No 2 (2012): Volume 5 No 2 Oktober 2012 Vol 5, No 2 (2012): Volume 5 No 2 Oktober 2012 Vol 5, No 1 (2012): Volume 5 No 1 April 2012 Vol 5, No 1 (2012): Volume 5 No 1 April 2012 Vol 4, No 2 (2011): Volume 4 No 2 Oktober 2011 Vol 4, No 2 (2011): Volume 4 No 2 Oktober 2011 Vol 4, No 1 (2011): Volume 4 No 1 April 2011 Vol 4, No 1 (2011): Volume 4 No 1 April 2011 Vol 3, No 1 (2010): Volume 3 No. 1 April 2010 Vol 3, No 1 (2010): Volume 3 No. 1 April 2010 More Issue