cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
JURNAL FISIKA
ISSN : 20881509     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Terbit dua kali setahun pada bulan Mei dan November. Berisi tulisan yang diangkat dari hasil penelitian dan kajian konseptual Fisika Teoritik, Fisika Material, Fisika Medik, Fisika Nuklir, Fisika Komputasi dan Fisika Bumi.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2 (2017)" : 7 Documents clear
Uji Efektivitas Ekstraksi Limbah Seng menjadi Seng Oksida(ZnO) dengan Metode Presipitasi Laras Ati; Priyandika D.R; Agus Yulianto; Mahardika Prasetya Aji
Jurnal Fisika Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jf.v7i2.13372

Abstract

Seng adalah logam dengan warna putih kebiruan yang mudah larut dalam asam klorida encer (HCI) dan asam sulfat (H2SO4) encer dengan mengeluarkan hidrogen. Kandungan seng diseluruh dunia sangat besar, yaitu mencapai 1,8 gigaton, seiring dengan itu diproduksi pula logam seng tak murni yang dimulai pada abad ke-13. Seiring dengan banyaknya jumlah seng baik yang ada di alam maupun yang diproduksi secara tidak murni ini, maka jumlah limbah seng yang ada di lingkungan sekitar juga bertambah semakin banyak. Untuk mengurangi jumlah limbah seng ini maka kemungkinan dapat dilakukan ekstraksi limbah seng menjadi seng oksida. Metode ekstraksi ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah metode presipitasi. Pengolahan dengan metode presipitasi dilakukan dengan memotong limbah seng menjadi bagian-bagian kecil, kemudian dilarutkan dalam larutan HCI sampai tercapai keadaan jenuh. Setelah mencapai keadaan jenuh, larutan kemudian di titrasi dengan NaOH hingga terbentuk endapan. Endapan yang dihasilkan ini dicuci untuk menghilangkan kadar air. Ciri-ciri terbentuknya Seng Oksida yaitu adanya endapan berwarna putih yang tidak larut dalam larutan netral. Untuk menguji ketepatannya, sampel dikarakterisasi menggunakan X-Ray Diffraction. Pada penelitian ini, setelah diuji menggunakan XRD, hasilnya menunjukkan tidak adanya seng oksida yang terbentuk. Berdasarkan hasil ini, dapat diketahui bahwa metode presipitasi tidak efektif jika digunakan dalam proses ekstraksi limbah seng menjadi seng oksida.
Pemanfaatan Karbon Tongkol Jagung sebagai Adsorben Penjernihan Limbah Cair Pewarna Tekstil Noor Hidayah; Nihla Nurul Laili; Ian Yulianti; Sujarwata Sujarwata
Jurnal Fisika Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jf.v7i2.13373

Abstract

Perkembangan industri tekstil menghasilkan limbah cair pewara tekstil yang dapat mencemari lingkungan. Permasalahan limbah cair pewarna tekstil dapat diatasi dengan metode adsorpsi dari bahan tongkol jagung. Tongkol jagung merupakan limbah pertanian yang berasal dari tanaman jagung yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Pemanfatan tongkol jagung dilakukan dengan pengarangan untuk menghasilkan karbon. Karbon tongkol jagung yang telah dihaluskan dicampurkan dengan PVAc agar tidak mudah memudar. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi PVAc terhadap sifat adsorbsi dilihat dari degradasi limbah cair pewarna tekstil. Variasi bebas dari PVAc yang digunakan adalah 10g, 15g, 20g, 25g, 25g dan 30g. Variasi kontrol dari massa karbon yang digunakan adalah 10g dan 15g. Degradasi warna yang dihasilkan pada limbah cair setelah dilakukan perendaman diukur dengan menggunakan spectrometer UV-Vis (Ocean Optics tybe usb 4000). Hasil penelitian menunjukkan karbon dari tongkol jagung dicampur perekat PVAc berhasil dibuat dan merupakan salah satu metode untuk mengatasi pencemaran lingkungan, kosentrasi PVAc yang baik digunakan ketika memiliki massa karbon sama dengan massa PVAc dan semakin besar massa karbon dari tongkol jagung menyebabkan penurunan puncak absorbansi yang semakin besar pula.
Simulasi Sea Breeze Front Pada Tanggal 6 Februari 2016 dan 14 September 2016 Menggunakan Model Numerik Skala Meso WRF-ARW di Jakarta Devi Fatmasari; Desak Made Pera Rosita Dewi; Paulus Agus Winarso
Jurnal Fisika Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jf.v7i2.13368

Abstract

Angin laut berpengaruh kuat di daerah perkotaan karena pengaruh vegetasi yang minimal. Jakarta, sebagai kota terbesar di Indonesia berbatasan dengan Teluk Jakarta di sebelah utara yang dipengaruhi oleh sirkulasi angin laut. Peningkatan pemahaman tentang angin laut penting untuk dikembangkan dengan memanfaatkan model Weather Research and Forecasting – Advanced Research (WRF-ARW). Angin laut merupakan salah satu fenomena meteorologi yang disebabkan oleh perbedaan suhu darat-laut.  Angin laut memiliki bagian-bagian yang cukup kompleks, salah satu bagian yang secara tidak langsung dapat memicu pertumbuhan awan adalah sea breeze front (SBF). SBF merupakan batas muka dari angin laut yang menuju daratan. SBF memicu aktivitas konvektif saat masa udara dari laut berinteraksi dengan masa udara di daratan dan menyebabkan aliran konvergen Data yang digunakan yaitu data Final Analysis (FNL) NCEP, data satelit Himawari-8 kanal IR, dan data observasi udara atas. Analisis dilakukan terhadap parameter angin zonal, meridional, divergens, persebaran awan, dan labilitas atmosfer,.  Hasil penelitian menunjukan bahwa intrusi SBF ke daratan pada musim kamarau terlihat dengan baik dari citra satelite IR dengan baik sebagai daerah gugusan awan yang bergerak dari laut. Onset aliran angin meridional dari Teluk Jakarta memasuki daratan pada 03.00 – 05 .00 UTC, dan berakhir petang sekitar 12.00 - 13.00 UTC. SBF dikarakteristikan sebagai daerah updraft dengan kecepatan vertical 0.1 - 0.15 m/s. Ketinggian vertikal dari sirkulasi angin laut mencapai  sekitar  1.2 km.  Berdasarkan vector angin terjadi konvergensi aliran angin laut dari Teluk Jakarta dan aliran angin laut dari pesisir selatan Jawa Barat di wilayah pegunungan di selatan Jakarta.
PROBLEMATIKA PADA SURVEI GAYA BERAT MIKRO ANTAR WAKTU Supriyadi Supriyadi
Jurnal Fisika Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jf.v7i2.13374

Abstract

Pada survei gaya berat mikro antar waktu yang merupakan pengembangan survei gaya berat dengan melakukan pengulangan pengukuran gaya berat pada satu lokasi dalam interval waktu tertentu. Interval waktu yang biasanya dijadikan acuan adalah musim kemarau dan penghujan. Terdapat beberapa problem ketika survei gaya berat mikro antar waktu diantaranya (1) posisi dan kondisi titik ukur tidak mengalami kerusakan dan fisiknya tidak rusak, (2) harus menggunakan gravimeter orde mikroGal untuk memperoleh anomali gaya berat, (3) pada saat melakukan pengolahan data. Tiga problem yang relatif sulit diselesaikan adalah problem nomer tiga. Problem yang dimaksud berkaitan dengan sumber anomali yang menyebabkan terjadinya anomali tersebut. Pada gaya berat mikro antar waktu diketahui bahwa penyebab terjadinya anomali ada dua, yaitu amblesan dan dinamika air tanah yang berupa  kenaikan dan penurunan air tanah. Untuk menyelesaikan problem ini dilakukan dengan mengembangkan filter yang dibangun berdasarkan model sumber anomali di lapangan dengan beberapa parameter terkait. Filter ini untuk selanjutnya disebut dengan MBF (Model Based Filter). Hasil penerapan filter ini pada data gaya berat antar waktu di kota Semarang untuk pemantauan amblesan menunjukkan bahwa di bagian utara kota Semarang telah mengalami amblesan. Sebagai kontrol digunakan metode lain Sipat Datar yang menunjukkan hasil yang sama dengan data gaya berat mikro antar waktu.
Analisis Preseismic Event Menggunakan Data Geomagnetik Studi Kasus: Gempa Bumi Selat Sunda 28 Juni 2016 M 5.0 M. Fakhrul Islam Masruri; Bayu Merdeka Tri Fristiyan Nanda; Muhammad Syirojudin
Jurnal Fisika Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jf.v7i2.13370

Abstract

Zona subduksi Selat Sunda atau “sunda megathrust” merupakan daerah seismik yang aktif. Sebelum gempa bumi terjadi, didapati anomali medan geomagnetik tercatat di stasiun perekaman geomagnetik. Pada lapisan litosfer yang mendapati stress dan mengalami strain sebelum patah/fracture menghasilkan emisi elektromagnetik yang dapat direkam di stasiun geomagnetik pada jarak tertentu. Perambatan emisi elektromagnetik melewati batuan sampai mencapai ionosfer berdasarkan teori LAI-coupling (Litosfer-Atmosfer-Ionosfer). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkonfirmasi adanya anomali medan geomagnetik sebelum terjadinya gempa bumi. Penelitian ini menggunakan data geomagnetik di wilayah Jawa bagian barat dengan periode bulan Juni 2016. Data gempa bumi yang digunakan adalah gempa bumi yang terjadi di Selat Sunda pada tanggal 28 Juni 2016 dengan M 5.0. Data geomagnetik diperoleh dari rekaman sensor magnetometer tipe LEMI yang terletak di Stasiun Geofisika Tangerang, Banten. Metode yang digunakan adalah metode polarisasi rasio komponen Z/H pada frekuensi 0.012 Hz dengan single-station untuk mendapatkan anomali medan geomagnetik dan azimuth dari anomali tersebut. Dari hasil penelitian diperoleh lead time selama 8 hari sebelum terjadinya gempa bumi. Hasil analisis arah dari azimuth anomali medan geomagnetik dapat merepresentasikan lokasi episenter gempa bumi.
Pencitraan 3D Data Geolistrik Resistivitas dengan Rockworks Berdasarkan Hasil Inversi Res2DInv untuk Mengetahui Persebaran Batuan Andesit di Desa Bapangsari Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Taufik Nur Fitrianto; Supriyadi Supriyadi; Teguh Maulana Mukromin; Ulil Albab Taufiq
Jurnal Fisika Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jf.v7i2.13375

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui sebaran batuan andesit di Desa Bapangsari Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo. Pengambilan data menggunakan metode geolistrik resistivitas dengan konfigurasi schlumberger. Panjang lintasan penelitian adalah 110 m dengan jarak antar elektroda 10 m. Data awal diolah menggunakan software Microsoft Excel dan pemodelan 2D menggunakan software Res2Dinv, kemudian melakukan pemodelan 3D menggunkan software Rockwork berdasarkan data resistivitas hasil inversi software Res2DInv. Data lokasi yang digunakan dalam pemodelan merupakan data dalam koordinat UTM berdasarkan data lokasi setiap elektroda. Pengambilan data dilakukan pada dua lintasan yang berdekatan. Lintasan 1 pada puncak bukit bertujuan untuk mendapatkan kedalaman batuan andesit pada puncak bukit. Sedangkan lintasan 2 pada punggungan bukit dan memotong singkapan batuan untuk mendapatkan batas persebaran batuan andesit. Pada wilayah ini diperkirakan memiliki 2 lapisan tanah atau batuan yaitu tanah penutup dan batuana andesit. Batuan andesit dengan  nilai resistivitas lebih dari 60 Wm tersebar merata di wilayah timur daerah penelitian pada kedalaman 10 m – 25 m. Bedasarkan citra 3D dapat diperkiraan volume batuan andesit di lokasi penelitian adalah 213.500 m3.
Pigmen Antosianin Kulit Buah Naga (Hylocereus polyrhizus) sebagai Tinta Organik Amanda Dhyan Purna Ramadhani; Khoirun Nuzulina; Agus Yulianto; Mahardika Prasetya Aji
Jurnal Fisika Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jf.v7i2.13371

Abstract

Buah Naga banyak dikonsumsi masyarakat karena memiliki banyak manfaat. Tingginya tingkat konsumsi masyarakat membuat jumlah sampah organik terus meningkat. Salah satu upaya untuk mereduksi jumlah sampah organik adalah dengan cara memanfaatkan pigmen antosianin pada kulit buah naga menjadi tinta sehingga mempunyai nilai guna yang tinggi. Pembuatan tinta organic dengan cara ekstraksi kulit buah naga menjadi dye. Proses pembuatan tinta dilakukan dengan mencampur dye dengan Gum Arab dan Alkohol dengan variasi perlakuan pada kulit buah naga saat ekstraksi menjadi dye , yakni di oven dan tidak di oven. Variabel dalam penelitian ini adalah volume dye. Berdasarkan hasil pengujian, didapatkan nilai massa jenis Tinta berada antara 0,948 gram/ ml sampai 1,118 gram/ ml. Melalui uji intensitas cahaya, semakin banyak jumlah volume dye yang digunakan maka semakin banyak cahaya yang ditransmisikan. Berdasarkan uji Absorbansi, tinta menyerap panjang gelombang di kisaran 900 nm. Dengan hasil ini,sampah kulit buah naga dapat diaplikasikan menjadi tinta.

Page 1 of 1 | Total Record : 7