cover
Contact Name
Indri Seta Septadina
Contact Email
indri.andriansyah@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
rulanadnindya.md@fk.unsri.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : 24067431     EISSN : 26140411     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya with registered number ISSN 2406-7431 (Print) and ISSN 2614-0411 (Online), is a scientific journal managed by Faculty of Medicine Universitas Sriwijaya, Indonesia. It publishes original research articles and reviews in Biomedical Sciences, Medicine (Neurology, Cardiovascular, Respiratory, Gastrointestinal, Urogenital, Endocrine and Metabolism, Integument, Mental Health, Obstetry and Gynecology, Ophtalmology, ENT, Musculusceletal) and Public Health Medicine.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 8 No. 1 (2021): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi" : 10 Documents clear
Mencegah Kenaikan LDL Serum Sprague dawley yang Dipapar Minyak Jelantah dengan Perlakuan Pemberian Seduhan Kelopak Rosella Merah Arya Ulilalbab; Eni Maskanah
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Vol. 8 No. 1 (2021): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/V8I1.12344

Abstract

Pemanasan minyak secara berulang dapat menyebabkan terbentuknya stress oksidatif yang dapat memodulasi peroksidasi lipid dan kadar lipoprotein sehingga terjadi peningkatan LDL, total kolesterol, asam lemak bebas dan trigliserida. Minyak jelantah mengandung asam lemak trans yang dapat menyebabkan peningkatan low density lipoprotein (LDL) dan menurunkan high density lipoprotein (HDL). Untuk mencegah gangguan metabolisme tersebut diperlukan asupan cukup antioksidan yang bisa didapatkan dari rosella merah. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis pengaruh seduhan serbuk kelopak rosella merah pada tikus Sprague dawley yang disonde minyak jelantah dengan parameter nilai LDL. Penelitian ini menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap). Jumlah sampel pada penelitian ini terdiri atas 24 tikus Sprague dawley jantan, diambil acak, dibagi menjadi 4 kelompok, diantaranya yaitu kontrol negative (kelompok normal), kelompok kontrol positif, perlakuan 1 (pemberian seduhan kelopak rosella merah 540 mg/kgBB per hari dan pemberian minyak jelantah sebanyak 2 ml/kgBB per hari), dan perlakuan 2 (pemberian seduhan kelopak rosella merah 810 mg/kgBB per hari dan pemberian minyak jelantah sebanyak 2 ml/kgBB per hari). Hasil analisa one way anova (α = 0,01) dengan menerapkan uji lanjut Tukey HSD nilai LDL = 0.00, hal ini menunjukkan bahwa semua perlakuan memberikan pengaruh secara signifikan terhadap LDL. Pada uji lanjut terdapat perbedaan nilai LDL. Pemberian 540 mg/kgBB dan 810 mg/kgBB per hari seduhan kelopak rosella merah pada tikus Sprague dawley mampu mencegah kenaikan LDL. Nilai terbaik pada perlakuan pemberian 810 mg/kgBB per hari, dengan nilai LDL 41,03 mg/dl. Seduhan serbuk kelopak rosella merah dapat mencegah kenaikan LDL Sprague dawley yang diberi minyak jelantah.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Ujian Praktikum Anatomi pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter FK Universitas Tanjungpura Arif Wicaksono
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Vol. 8 No. 1 (2021): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/V8I1.11189

Abstract

Anatomi merupakan salah satu mata kuliah dasar yang pasti didapatkan oleh mahasiswa kedokteran. Pembelajaran anatomi menggunakan metode kuliah dan praktikum dapat membantu mahasiswa untuk lebih memahami anatomi. Praktikum merupakan metode yang dapat sangat membantu mahasiswa karena langsung berhadapan dengan manikin dan cadaver. Pemahaman anatomi yang diukur melalui nilai ujian praktikum anatomi dapat menjadi masukan bagi pengajar tentang pemahaman terhadap anatomi. Dalam waktu periode 3 tahun berturut-turut nilai ujian anatomi selalu di rerata di bawah 50. Nilai ujian praktikum dapat sebagai masukan bagi pengajar mengenai faktor-faktor yang berpengaruh pada ujian tersebut. Dilakukan penelitian potong lintang membandingkan nilai ujian anatomi yang sangat baik dan sangat buruk menggunakan kuesioner pada dua puluh dua mahasiswa yang menjadi subjek penelitian, data kemudian dianalisis menggunakan uji t dan one-way ANOVA. Hasil didapatkan tidak terdapat hubungan bermakna antara persepsi mahasiswa terhadap nilai ujian, tidak terdapat hubungan bermakna antara sistem ujian terhadap nilai ujian dan tidak terdapat hubungan bermakna antara kecemasan terhadap nilai ujian.
Faktor-Faktor Timbulnya Stenosis Pembuluh Darah Intrakranial yang dideteksi dengan Transcranial Doppler pada Pasien Stroke Iskemik Di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Rini Nindela; Achmad Junaidi; Irfanuddin
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Vol. 8 No. 1 (2021): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/jkk.v8i1.158

Abstract

Studi yang ada saat ini mengenai faktor risiko stenosis intrakranial memberikan hasil yang berbeda-beda, tergantung dari ras dan lokasi geografis subjek yang diteliti serta metode diagnostik yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor risiko usia, jenis kelamin, hipertensi, diabetes melitus, coronary artery disease, dislipidemia, dan merokok dengan stenosis intrakranial pada penderita stroke iskemik di RSUP Dr. Moh. Hoesin/RSMH Palembang. Seluruh penderita stroke iskemik yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dicatat faktor risikonya menggunakan kuesioner, kemudian dilakukan pemeriksaan transcranial doppler/TCD dan dicatat mean flow velocity/MFV di pembuluh darah yang diteliti. Cut-off point untuk mendiagnosis stenosis intracranial adalah ≥100 cm/s untuk middle cerebral artery/MCA, ≥90 cm/s untuk internal carotid artery/ICA, dan ≥80 cm/s untuk anterior cerebral artery ACA, posterior cerebral artery/PCA, vertebral artery/VA, dan basilar artery/BA.Pembuluh darah intrakranial yang paling banyak mengalami stenosis adalah carotid syphon (16%). Sebanyak 16 dari 28 subjek mengalami stenosis hanya pada satu pembuluh darah. Lokasi stenosis intrakranial lebih banyak yang tidak sesuai klinis (57%). Sebaran penderita stroke iskemik yang berusia >45 tahun sebanyak 28%, yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 28,6%, menderita hipertensi sebanyak 26,2%, menyandang DM sebanyak 38,5%, mengalami dislipidemia 28%, merokok 24,1%, dan menderita CAD 31,8%. Kombinasi faktor risiko DM, hipertensi, CAD, dislipidemia dan usia >45 tahun mempengaruhi stenosis intrakranial pada penderita stroke iskemik (OR 5; 95%CI 1,11-22,57; p = 0,037). Stenosis intrakranial dipengaruhi oleh kombinasi dari lima faktor risiko yaitu DM, hipertensi, CAD, dislipidemia dan usia >45 tahun.
Hubungan antara Tingkat Keparahan Obstructive Sleep Apnea dan Fungsi Kognitif pada Pasien Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Mintohardjo Eko Satrio Bahari; Nurfitri Bustamam; Marie Selvester Thadeus
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Vol. 8 No. 1 (2021): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/V8I1.11073

Abstract

Prevalensi obstructive sleep apnea (OSA) pada populasi dewasa diperkirakan berkisar antara 5-14%. Sebagian besar pasien OSA di Rumah Sakit Angkatan Laut (Rumkital) Dr. Mintohardjo, Jakarta diukur tingkat keparahannya menggunakan polisomnografi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat keparahan OSA dan fungsi kognitif. Penelitian menggunakan desain cross sectional dan teknik consecutive sampling. Data diambil dari 60 pasien OSA Rumkital Dr. Mintoharjo pada bulan April-Mei 2018. Data tingkat keparahan OSA diambil dari rekam medis, sedangkan data fungsi kognitif diukur menggunakan kuesioner Montreal Cognitive Assessment Indonesia version (MoCA-Ina). Subjek penelitian sebagian besar adalah pasien OSA laki-laki dengan usia rata-rata 43 tahun, berpendidikan tinggi, dan bekerja sebagai pegawai swasta. Berdasarkan data apnea-hypopnea index didapatkan 25 pasien OSA berat, 23 pasien OSA sedang, dan 12 pasien OSA ringan. Pada penelitian didapatkan pula sebanyak 45 pasien dengan fungsi kognitif terganggu dan 15 pasien dengan fungsi kognitif normal. Hasil uji Chi-square menunjukkan hubungan antara tingkat keparahan OSA dan fungsi kognitif (p = 0,000). Perlu diberikan edukasi kepada pasien OSA agar patuh mengikuti tatalaksana yang dianjurkan dokter, sehingga penurunan fungsi kognitif lebih lanjut dapat dicegah.
Pengetahuan dan Perilaku Kebersihan Wajah Terhadap Timbulnya Akne Vulgaris pada Pelajar SMP di Mempawah Hilir Khairunnisa; Ambar Rialita; Mardhia
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Vol. 8 No. 1 (2021): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/V8I1.11886

Abstract

Akne vulgaris adalah penyakit kulit obstruktif dan inflamatif kronik pada unit pilosebasea yang sering terjadi pada masa remaja. Faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya akne vulgaris salah satu diantaranya, yaitu tingkat pengetahuan dan perilaku kebersihan wajah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan akne dan perilaku kebersihan wajah terhadap timbulnya akne vulgaris. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan rancangan penelitian cross-sectional. Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 84 orang. Responden merupakan pelajar SMPN 2 Mempawah Hilir. Variabel pada penelitian ini adalah kondisi akne vulgaris, tingkat pengetahuan dan perilaku kebersihan wajah. Didapat dari hasil penelitian ini responden dengan akne vulgaris sebanyak 39,3%, responden dengan tingkat pengetahuan yang baik sebanyak 9,5%. Dan responden dengan perilaku kebersihan wajah yang baik sebanyak 4,8% Hasil statistik antara timbulnya akne vulgaris dengan tingkat pengetahuan (p=0,436), dan perilaku kebersihan wajah (p=0,000). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara perilaku kebersihan wajah terhadap timbulnya akne vulgaris pada pelajar SMPN 2 Mempawah Hilir
Aplikasi Topikal Ekstrak Daun Kesambi Meningkatkan Penyembuhan Luka Pada Mencit Tias Pramesti Griana; Achmad Tri Sugiarto Kharisul Islam Fazri; Bambang Pardjianto
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Vol. 8 No. 1 (2021): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/V8I1.11741

Abstract

Proses penyembuhan luka pada kulit akibat injuri terdiri dari 3 fase, fase inflamasi, fase proliferasi dan fase remodeling. Schleichera oleosa memiliki senyawa aktif yang mampu menghambat proses inflamasi. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek aplikasi topikal ekstrak daun kesambi untuk penyembuhan luka pada mencit. 30 mencit jantan yang dieksisi kulit punggungnya, dibagi menjadi 5 kelompok, kontrol negatif (K-) yang tidak diberi apa-apa, kelompok perlakuan yang diberi salep ekstrak daun kesambi dengan konsentrasi 0% (P0), 5% (P1), 10% (P2) dan 15% (P3). Sebelum diaplikasikan, salep di evaluasi organoleptik, homogenitas, pH dan viskositasnya. Setelah diaplikasikan ke luka kulit pada mencit, diamati eritema yang terjadi di kulit yang sehat sekitar luka, adanya krusta dan granulasi pada hari ke-28. Pengukuran persentase konstriksi dan intensitas warna eritema dilakukan pada hari ke-1, ke-7, ke-14, ke-21 dan ke-28. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua sediaan salep memiliki bentuk fisik yang baik, pH sesuai untuk kulit, sedangkan berdasarkan SNI, hanya salep dengan ekstrak daun kesambi 15% yang memiliki viskositas baik. Aplikasi sediaan salep ekstrak daun kesambi tidak menimbulkan iritasi pada kulit mencit yang sehat, dan tidak ditemukan krusta atau granulasi pada luka. Persentase konstriksi luka yang tertinggi adalah pada kelompok P3, sedangkan instensitas warna eritema tidak memiliki perbedaan pada semua kelompok mencit.
Komorbiditas Non Fisik Autism Spectrum Disorder (ASD) di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Muhammad Adib Dwitamma Putra; Ziske Maritska; Bintang Arroyantri Prananjaya
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Vol. 8 No. 1 (2021): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/V8I1.10603

Abstract

Autism Spectrum Disorder (ASD) adalah gangguan perkembangan dengan ciri khas defisit yang menetap pada komunikasi dan interaksi sosial, keterbatasan dan pengulangan pola perilaku, minat, aktivitas, yang muncul pada tahap perkembangan awal dan menyebabkan gangguan fungsi sosial, pekerjaan, serta fungsi penting lainnya. Angka kejadian ASD meningkat tiap tahun. Meningkatnya angka kejadian ASD ini juga meningkatkan angka kejadian atau prevelansi dari komorbiditas pada ASD, komorbiditas yang paling sering adalah komorbiditas non fisik. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif observasional dengan desain penelitian potong lintang. Terdapat 313 pasien ASD di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang yang memenuhi kriteria inklusi, laki-laki sebesar 82,4%, perempuan 17,6% dan usia balita merupakan kategori usia paling umum bagi pasien ASD dengan prevelansi 80,8%. Komorbiditas non fisik ASD yang paling sering terjadi adalah Retardasi Mental 19,5%, ADHD 15%, Gangguan Affek/Mood 0,6%, Anxietas 1,3%, sedangkan 63,6% merupakan ASD tanpa komorbiditas non fisik. Obat yang digunakan juga umumnya Risperidone, Vit B complex dan tambahan Sosial integrasi untuk ADHD & SLB untuk Retardasi Mental. Sebagian besar penderita ASD di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang tidak memiliki komorbiditas non fisik, tapi sisanya memiliki komorbiditas non fisik, dimana komorbiditas non fisik yang paling sering adalah Retardasi Mental.
Uji Aktivitas Penghambatan Enzim -glucosidase Ekstrak Air dan Ekstrak Etanol Kayu Kuning (Arcangelisia flava) Fatmawati; Susilawati; Liniyanti D. Oswari; Fadiya; Nadya
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Vol. 8 No. 1 (2021): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/V8I1.13118

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktifitas penghambatan kerja enzim α-glucosidase oleh ekstrak air dan ekstrak etanol dari daun, batang dan akar dari kayu kuning (Arcangelisia flava) secara in vitro. Aktifitas enzim - glukosidase diukur pada panjang gelombang 400 nm berdasarkan jumlah p-nitrofenol yang dihasilkan. Daya hambat kerja enzim -glukosidase ini dilihat dari nilai IC50. Dari nilai IC50 untuk ekstrak air daun, batang dan akar sebesar 195,161; 138,9881 dan 48,68632 g/mL dan ekstrak etanol daun, batang dan akar sebesar 365,8793; 123,0814 dan 66,9616 g/mL, bagian akar mempunyai potensi yang lebih baik untuk menghambat aktifitas enzim -glukosidase daripada bagian daun dan batang kayu kuning, dimana ekstrak air akar kayu kuning mempunyai potensi paling baik untuk menghambat kerja enzim -glukosidase daripada ekstrak lainnya walaupun potensinya lebih rendah dari acarbose. Dari uji fitokimia didapatkan pada ekstrak air dan ekstrak etanol daun mengandung alkaloid, flavonoid, triterpenoid, saponin dan tanin, dan pada ekstrak air maupun ekstrak etanol batang kayu kuning mengandung alkaloid, flavonoid, triterpenoid, dan saponin, sedangkan pada ekstrak air akar terdapat alkaloid, flavonoid, triterpenoid dan tanin, dan pada ekstrak etanol akar mengandung alkaloid, flavonoid, triterpenoid, saponin dan tanin. Ekstrak air dan ekstrak etanol dari akar kayu kuning (Arcangelisia flava) berpotensi menghambat kerja enzim α-glucosidase.
In vitro study of antifungal effect of Carica papaya peel var. california extract against Candida albicans Trisnawaty K.; Anin Esta Rauna; Siti Rusdiana Puspa Dewi; Pudji Handayani
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Vol. 8 No. 1 (2021): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/V8I1.10406

Abstract

Candida albicans is mostly found in oral cavity as an opportunistic microbiota in some oral mucous diseases. The papaya peel extract is a rich source of antifungal compounds. The aimed of this study was to determine antifungal effect of carica papaya peel extract againts Candida albicans. This study was experimental laboratory with post-test only control group design. The macerated ethanol extract of papaya peel were divided into six groups based on its concentrations. It consisted of 2.5%, 5%, 10%, 20% concentration of papaya peel extract, nystatin as positive control, and distilled water as negative control. All concentration of papaya peel extracts were effective against the growth of C. albicans. The minimum inhibitory concentration was 2.5%. Conclusion of this research shows that the extract of papaya peel var Califonia has antifungal effect against C. albicans.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 96% Biji Mahoni (Swietenia Mahagoni L.) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah pada Mencit (Mus Musculus) yang Diinduksi Aloksan Widiasari Santi; Mursyida Eliya; Maysyarah Anisa
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Vol. 8 No. 1 (2021): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/V8I1.12655

Abstract

Diabetes Melitus merupakan penyakit kronik yang terjadi karena tubuh tidak dapat menghasilkan cukup hormon insulin atau tidak efektifnya penggunaan insulin yang akan menyebabkan hiperglikemia. Salah satu tumbuhan di Indonesia yang dapat di manfaatkan adalah biji mahoni (Swietenia mahagoni L.). Biji mahoni (Swietenia mahagoni L.) dilaporkan oleh para peneliti memiliki efek farmokologi anti-diabetes. Dari biji mahoni, terdapat kandungan senyawa flavonoid yang disebut swietenin. Swietenin berfungsi sebagai sebagai anti-oksidan dalam perbaikan pada sel jaringan pankreas dan dapat meningkatkan jumlah insulin di dalam tubuh. Tujuan penelitian ini aladah mengetahui efektivitas ekstrak etanol biji Mahoni (Swietenia mahagoni L.) dalam menurunkan kadar glukosa darah pada mencit (Mus muscullus) yang diinduksi aloksan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian “pre and post test control group design”. Sampel yang digunakan adalah 36 ekor mencit putih jantan. Mencit dibagi dalam 6 kelompok perlakuan yang terdiri dari kelompok normal, larutan aquades sebagai kontrol negatif, metformin 500mg/kg sebagai kontrol positif dan ekstrak etanol 96% biji mahoni dosis 70 mg/kg/hari, 140 mg/kg/hari, 280 mg/kg/hari selama 14 hari. Kemudian pada hari ke-14, dilakukannya pengukuran glukosa darah mencit mengunakan Blood Glucose Test Meter. Hasil uji statistik, mencit yang diberi ekstrak etanol 96% biji mahoni (Swietenia mahagoni L.) berbagai dosis menunujukkan adanya penurunan kadar gula darah secara signifikan (p<0,05). Dosis 280 mg/kgBB menunjukkan hasil penurunan kadar gula darah paling baik dari berbagai dosis. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 96% biji mahoni (Swietenia mahagoni L.) dapat menurunkan kadar glukosa darah pada mencit yang diinduksi aloksan.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2021 2021


Filter By Issues
All Issue Vol 10, No 3 (2023) Vol 10, No 2 (2023) Vol 10, No 1 (2023) Vol 9, No 3 (2022) Vol 9, No 2 (2022) Vol. 9 No. 1 (2022): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 9, No 1 (2022) Vol 8, No 3 (2021) Vol. 8 No. 3 (2021): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol. 8 No. 2 (2021): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 8, No 2 (2021) Vol. 8 No. 1 (2021): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 8, No 1 (2021) Vol 7, No 3 (2020) Vol. 7 No. 3 (2020): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol. 7 No. 2 (2020): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 7, No 2 (2020) Vol 7, No 1 (2020) Vol. 7 No. 1 (2020): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 6, No 3 (2019) Vol. 6 No. 3 (2019): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 6, No 2 (2019) Vol. 6 No. 2 (2019): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 6, No 1 (2019) Vol. 6 No. 1 (2019): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 5, No 3 (2018): Oktober 2018 Vol. 5 No. 3 (2018): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 5, No 3 (2018) Vol. 5 No. 2 (2018): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 5, No 2 (2018) Vol 5, No 1 (2018) Vol. 5 No. 1 (2018): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol. 4 No. 3 (2017): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 4, No 3 (2017) Vol. 4 No. 2 (2017): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 4, No 2 (2017) Vol 4, No 1 (2017) Vol. 4 No. 1 (2017): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 3, No 1 (2016): Januari 2016 Vol 3, No 3 (2016) Vol. 3 No. 3 (2016): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol. 3 No. 2 (2016): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 3, No 2 (2016) Vol. 3 No. 1 (2016): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 3, No 1 (2016) Vol 2, No 3 (2015): OKTOBER 2015 Vol 2, No 3 (2015) Vol. 2 No. 3 (2015): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 2, No 2 (2015) Vol. 2 No. 2 (2015): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol. 2 No. 1 (2015): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi Vol 2, No 1 (2015) Vol 1, No 1 (2014): Oktober 2014 Vol 1, No 1 (2014) Vol. 1 No. 1 (2014): Jurnal Kedokteran dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universi More Issue