cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Analisis: Jurnal Studi Keislaman
ISSN : 20889046     EISSN : 25023969     DOI : -
Core Subject : Education,
ANALISIS: Jurnal Studi Keislaman adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh IAIN Raden Intan Lampung dengan nomor ISSN: 2088-9046. ANALISIS terbit 2 (dua) kali dalam setahun (Juli dan Desember), dengan mengangkat tema tertentu per nomornya sesuai dengan pembidangan studi Islam secara luas. Dalam hal ini, ANALISIS menekankan spesifikasi pada pemaparan Islam dan isu-isu kontemporer ditinjau dari berbagai aspek dan pendekatan studi Islam. Redaksi mengundang akademisi, pakar, dan peminat bidang kajian keislaman untuk berkonstribusi mengirimkan artikel ilmiah hasil penelitian, refleksi dan kajian serius, juga timbangan buku yang sesuai dengan tema tiap nomor, baik karya klasik maupun kontemporer.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 17, No 1 (2017): Analisis: Jurnal Studi Keislaman" : 8 Documents clear
HUBUNGAN MAQASHID AL SYARI’AH DENGAN METODE ISTINBATH HUKUM Ali Mutakin
Analisis: Jurnal Studi Keislaman Vol 17, No 1 (2017): Analisis: Jurnal Studi Keislaman
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (825.734 KB) | DOI: 10.24042/ajsk.v17i1.1789

Abstract

Kemaslahatan sebagai inti dari Maqâshid al-Syarî‘ah, memiliki peranan penting dalam penentuan hukum Islam. Sebab hukum Islam diturunkan mempunyai tujuan untuk mewujudkan kemaslahatan umat baik di dunia maupun di akhirat. Dengan demikian sesungguhnya Maqashid al-Syarî‘ah memiliki hubungan yang sangat erat dengan metode istinbath hukum, dengan kata lain bahwa setiap metode istinbath hukum berdasar pada kemaslahatan. Adapun cara yang digunakan oleh para ulama dalam menggali kemaslahatan tersebut ada dua macam yakni; Pertama metode Ta’liîlî (metode analisis substantif) yang meliputi Qiyas dan Istihsân. Kedua metode Istishlâhî (Metode Analisis Kemaslahatan) yang meliputi Al-Mashahah al-Mursalah danal-Dharî’ah baik kategori sadd al-Dzarî’ah maupun fathal-Dzarî’ah.
Kedudukan Fatwa di Beberapa Negara Muslim (Malaysia, Brunei Darussalam dan Mesir) Isa Ansori
Analisis: Jurnal Studi Keislaman Vol 17, No 1 (2017): Analisis: Jurnal Studi Keislaman
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.581 KB) | DOI: 10.24042/ajsk.v17i1.1790

Abstract

Di negara mayoritas Islam atau Muslim, posisi institusi dan produk fatwa memiliki banyak perbedaan. Perbedaan ini dipengaruhi oleh masing-masing sistem hukum, pemerintahan dan administrasi negara. Ada negara-negara yang menempatkan fatwa atau lembaga fatwa dalam sistem hukum dan struktur pemerintahan, sementara yang lain berada di luar sistem hukum dan struktur pemerintahan. Alhasil, posisi institusi dan kekuatan produk fatwa berbeda untuk masing-masing negara. Lembaga dan produk fatwa yang berada di dalam struktur hukum atau pemerintahan memiliki posisi yang lebih legal dan mengikat daripada yang berada di luar sistem hukum dan pemerintahan. Di Brunei, Lembaga fatwa termasuk dalam sistem pemerintahan, sehingga Mufti di Brunei nampaknya kurang independen, karena ada campur tangan Sultan dalam mengambil keputusan, namun hasil produk fatwa di Brunei sangat mengikat. Di Malaysia, Mufti adalah badan yang berkuasa setelah Sultan dalam urusan agama. Mufti Malaysia memiliki pendapat yang lebih independen, walaupun keputusannya dianggap sah jika mendapat persetujuan Duli Yang Maha Mulia Sultan atau Yang di-Pertuan Agong pada saat pewartaan fatwa, produk fatwa juga mengikat. Sementara di Mesir, Institusi untuk fatwa dipisahkan dari sistem hukum atau pemerintahan, namun merupakan salah satu pilar utama institusi Islam bersama Al-Azhar Al-Sharif, Universitas Al-Azhar dan Kementerian Wakaf. Posisi fatwa di Mesir serupa dengan kondisi di Indonesia bahwa produk fatwa mengikat saat menjadi hukum positif.
EPISTEMOLOGI SAINS ISLAM PERSPEKTIF AGUS PURWANTO Mohamad Yasin Yusuf
Analisis: Jurnal Studi Keislaman Vol 17, No 1 (2017): Analisis: Jurnal Studi Keislaman
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.732 KB) | DOI: 10.24042/ajsk.v17i1.898

Abstract

Tulisan ini mengkaji pemikiran Agus Purwanto tentang epistemologi Sains Islam sebagaimana yang dituangkannya dalam buku Ayat-Ayat Semesta dan Nalar Ayat-Ayat Semesta. Hubungan Islam dan sains memiliki 3 (tiga) macam model, yaitu: Islamisasi Sains, Saintifikasi Islam dan Sains Islam. Dari tiga macam model tersebut, Agus Purwanto memilih model yang ketiga, yaitu Sains Islam. Sains Islam adalah konstruksi sains yang berbasis wahyu (al-Qur’an dan as-Sunah). Karena itu, Agus Purwanto menawarkan 800 ayat-ayat kauniyah dalam al-Qur’an untuk dapat dilakukan analisis teks, yang kemudian dilanjutkan dengan observasi dan eksperimentasi fenomena alam secara langsung dengan menggunakan metode ilmiah. Langkah ini dilakukan sebagai upaya dalam menemukan temuan-temuan baru ilmu pengatahuan yang berbasis wahyu. This paper examines the thoughts of Agus Purwanto on the epistemology of Islamic Science as he poured in the book by the title Ayat-Ayat Semesta dan Nalar Ayat-Ayat Semesta. The relationship between Islam and science have three (3) kinds of models, are: the Islamization of Science, Saintification of Islam and Islamic Science. From the models, Agus Purwanto chooses a third model, the Islamic Science. Islamic science is science-based construction revelation (al-Qur'an and as-Sunna). Therefore, Agus Purwanto offers kauniyah 800 verses in the Qur'an to analyse of the text, which is then followed by observation and experimen-tation natural phenomena directly by using the scientific method. This step is done as an effort to find new findings for the science-based revelation.
Kepemimpinan Pribadi dan Sosial (Leadership) dalam Perspektif Hadis Ibnu Ibnu
Analisis: Jurnal Studi Keislaman Vol 17, No 1 (2017): Analisis: Jurnal Studi Keislaman
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (840.427 KB) | DOI: 10.24042/ajsk.v17i1.1793

Abstract

The main task of humans as the Caliph on earth, cause consequences for human beings able to account for every action in life. At least, man must be a "leader" for himself, and in a social community,he can be a leader too. Through thematic studies, using the term ra'in, khalifa, amir, and imam, it is found that there are at least 5 criteria of good leaders according to the Prophet, that is has a good leadership, professional, has the ability to perform tasks well, adjust to aspirations of the community, and musyawarah.
INTERFERENSI MORFOLOGIS PUISI RUBA‘I HAMZAH FANSURI Ihsanudin Ihsanudin; Aimmatul Muslimah
Analisis: Jurnal Studi Keislaman Vol 17, No 1 (2017): Analisis: Jurnal Studi Keislaman
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.363 KB) | DOI: 10.24042/ajsk.v17i1.924

Abstract

Interferensi dapat terjadi ketika seseorang menggunakan dua bahasa atau lebih, dan terjadi kontak bahasa. Lazimnya terjadi di bahasa lisan dan tulisan. Salah satu penggunaan bahasa tulis adalah puisi Rubā‘i karya Hamzah Fansuri. Ia dapat dikatakan seorang individu yang dapat memakai dua bahasa atau lebih di tengah masyarakat dan terjadi kontak bahasa sehingga terjadi interferensi bahasa. Lebih tepatnya terjadi permasalahan interferensi morfologis. Objek penelitian ini adalah kata-kata yang mengalami interferensi secara morfologis, tipe penelitian ini, kajian pustaka dan deskriptif-kualitatif. Teknik padan translasional digunakan untuk menganalisis data. Permasalahan yang ingin dijawab (1) bentuk-bentuk interferensi morfologis, dan (2) sebab-sebab terjadinya interferensi bahasa. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini. Pertama, terdapat 241 kata yang mengalami interferensi secara morfologis. Bentuk-bentuk interferensi berupa afiksasi dan bentuk kata gandaan (majemuk). Afiksasi yang terjadi berupa imbuhan prefik (awalan), sufik (akhiran), dan konfik (awalan dan akhiran). Kedua, terdapat dua sebab utama terjadinya interferensi, yaitu faktor linguistik (kebahasaan) dan faktor non linguistik (non kebahasaan). Faktor linguistik, diantaranya: tidak ada padanan kata dalam bahasa Melayu, terbawanya bahasa ibu, kosakata Arab ringkas kata luas makna. Faktor nonlinguistik, diantaranya: Hamzah Fansuri seorang multilingual, Hamzah Fansuri seorang sufi, pengaruh Islamisasi di Nusantara, puisi sebagai budaya kesusastraan awal Islam di Nusantara, berkembangnya tulisan Jawi (Melayu-Arab).Interference is used to two languages or more by person and happened language contact, usually in speaking and writing. Rubā‘i of Hamzah Fansuri it is example interference in writing. Hamzah Fansuri is individual in his community whom used to two language or more and impact this phenomena it's call by interference language. Thats exactly, problem morphological interference. This objec research is interference words in Rubā‘i, type research is library research and descriptive-qualitative. Translational tecniques used for analysis data. The purpose study to describe (1) forms morphological interference in Rubā‘i poems, (2) interference factors in Rubā‘i poems. Results this research. The first, 241 words has morphological interference. Interference forms of affixation and the form of multiple word. Affixation is form of prefixs, suffixs, and confixs. The secondly, language interference has two factors: linguistic and non linguistic. In linguistic factors, Malay doesnt have synonim word in arabic, his poems also affected by his first language, Arabic word has little forms but more means. As for non linguistic factors are: Hamzah Fansuri is multilingual, he is a sufi, factor influence of Islamization in Nusantara, poetry as an early literary culture of Islam in Nusantara, the development of Jawi (Malay-Arabic).
Pergeseran Pemikiran Kalam Tradisional ke Kontemporer (Kajian Metodologi Kalam Klasik ke Kalam Sosial) Ahmad Muhtarom
Analisis: Jurnal Studi Keislaman Vol 17, No 1 (2017): Analisis: Jurnal Studi Keislaman
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (786.866 KB) | DOI: 10.24042/ajsk.v17i1.1892

Abstract

Bangunan epistemologi dan metodologi dalam kalam klasik cenderung bersifat skriptualis dan anatomistik, yang tidak mengindahkan kehidupan nyata. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam menjawab berbagai tantangan keilmuan yang kian modern. Sedangkan pembahasan kalam kontemporer tidak selalu sama dengan wacana yang ditelurkan kalam klasik namun harus ada penambahan, perluasan objek kajian, progresifitas berpikir, inovasi, rekonstruksi, dialogisasi, integrasi yang semuanya menunjukkan akan pentingnya pergeseran paradigma yang lebih membumi dan dapat menyesuaikan dengan disiplin keilmuan profan lainnya tanpa ada sikap tabu, alergi dan antipati terhadap disiplin keilmuan di luar diri (eksternal) kajian kalam klasik.
Konstruksi Ajaran Budaya Perguruan Ilmu Sejati Dalam Relasinya Dengan Nilai Keislaman Nurul Huda
Analisis: Jurnal Studi Keislaman Vol 17, No 1 (2017): Analisis: Jurnal Studi Keislaman
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.376 KB) | DOI: 10.24042/ajsk.v17i1.1399

Abstract

Penelitian ini merupakan kajian analisis isi dengan pendekatan kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan konstruksi ajaran budaya penghayat kepercayaan ilmu sejati dalam relasinya dengan nilai keislaman. Pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumen dan wawancara untuk memperoleh teks transkrip konfirmasi ajaran yang keduanya dianalisis dengan metode analisis isi. Hasil analisis menunjukkan bahwa substansi teoritik  ajaran budaya Perguruan Ilmu Sejati adalah mengenai moral atau adat istiadat baik yang secara istilah merupakan terjemahan dari ajaran Tasawuf/Akhlak dalam Islam menurut  pengetahuan individual Guru yang pertama kali memulai mengajarkan wirid. Substansi praktik ajaran budaya tersebut adalah wirid yang tidak dapat diketahui kecuali jika sudah menjadi murid di organisasi tersebut. Kedua substansi tersebut dibangun berdasarkan pemahaman relasional pembudayaan bahwa wirid harus inheren dalam praktik kehidupan yang berpusat pada substansi teoritik tersebut. Berdasarkan pembudayaan struktur ajaran tersebut, organisasi ini bukan berperan sebagai organisasi keagamaan, akan tetapi merupakan organisasi budaya yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai sakral melalui pembiasaan wirid dan adat istiadat baik dalam kehidupan murid.Kata Kunci: konstruksi, ajaran budaya, Perguruan Ilmu Sejati
PERAN ULAMA NAHDLATUL ULAMA DALAM MENYIARKAN PAHAM KEAGAMAAN MODERAT DI PROVINSI LAMPUNG Moh Bahruddin
Analisis: Jurnal Studi Keislaman Vol 17, No 1 (2017): Analisis: Jurnal Studi Keislaman
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (689.001 KB) | DOI: 10.24042/ajsk.v17i1.1770

Abstract

Nahdlatul Ulama (NU) memiliki paham keagamaan yang tawasuth (moderat), tasamuh (tolerans), tawazun (seimbang) dan amar ma’ruf nahi munkar. Dengan doktrin yang demikian, NU senantiasa berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan. Ulama NU Lampung memiliki peran yang sangat signifikan dalam menyebarkan paham keagamaan yang moderat di Lampung. Strategi yang ditempuh NU Lampung dalam menyiarkan paham keagamaan moderat adalah dengan membuat klasifikasi kelompok sasaran. Melalui jalur pendidikan formal dan non formal dengan sasaran utamanya adalah generasi muda. Melalui majelis-majelis thariqah yang sasaran utamanya adalah kelompok orang dewasa-tua. Melalui khutbah, ceramah, dan dakwah secara umum kepada seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan usia. Melalui jalur politik dengan sasaran para elit politik, birokrat dan para pelaku usaha. Melalui jalur lintas agama yang sasarannya adalah saudara sebangsa setanah air yang non muslim. Strategi yang demikian sangat efektif menyiarkan paham keagamaan yang moderat, terbukti bahwa NU Lampung mendapat julukan “Jawa Timurnya NU” di luar pulau Jawa.

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol 23, No 1 (2023): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 22, No 2 (2022): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 22, No 1 (2022): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 21, No 2 (2021): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 21, No 1 (2021): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 20, No 2 (2020): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 20, No 1 (2020): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 19, No 2 (2019): Anaisis: Jurnal Studi Keislaman Vol 19, No 1 (2019): Analisis: Jurnal Studi Keislaman Vol 18, No 2 (2018): Analisis: Jurnal Studi Keislaman Vol 18, No 1 (2018): Analisis: Jurnal Studi Keislaman Vol 18, No 1 (2018): Analisis: Jurnal Studi Keislaman Vol 17, No 2 (2017): Analisis: Jurnal Studi Keislaman Vol 17, No 1 (2017) Vol 17, No 1 (2017): Analisis: Jurnal Studi Keislaman Vol 16, No 2 (2016): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 16, No 2 (2016): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 16, No 1 (2016): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 16, No 1 (2016): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 15, No 2 (2015): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 15, No 2 (2015): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 15, No 1 (2015): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 15, No 1 (2015): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 14, No 2 (2014): (Desember 2014) Vol 1, No 1 (2014): Juni 2014 Vol 14, No 2 (2014): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 14, No 2 (2014): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 14, No 1 (2014): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 14, No 1 (2014): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 13, No 2 (2013): Desember 2013 Vol 13, No 2 (2013): Jurnal Analisis (Jurnal Studi Keislaman) Vol 13, No 2 (2013): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 13, No 2 (2013): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 13, No 1 (2013): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 13, No 1 (2013): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 13, No 1 (2013) Vol 12, No 1 (2012): VOLUME XII, NOMOR 1 TAHUN 2012 Vol 12, No 2 (2012) Vol 12, No 1 (2012): Analisis: Jurnal Studi Keislaman Vol 12, No 1 (2012): Analisis: Jurnal Studi Keislaman Vol 11, No 2 (2011) Vol 11, No 2 (2011): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 11, No 2 (2011): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 11, No 1 (2011) Vol 11, No 1 (2011): Analisis : Jurnal Studi Keislaman Vol 11, No 1 (2011): Analisis : Jurnal Studi Keislaman More Issue