cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Majalah Geografi Indonesia
ISSN : 02151790     EISSN : 2540945X     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 25, No 2 (2011): Majalah Geografi Indonesia" : 6 Documents clear
Persepsi Masyarakat terhadap Penerapan Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan pada Kegiatan Bidang Pariwisata Antonio Lelo Taci; Chafid Fandeli; Darmakusuma Darmakusuma
Majalah Geografi Indonesia Vol 25, No 2 (2011): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.544 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13370

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini mengunkap tentang persepsi masyarakat terhadap Penerapan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan di Sub-Distrito Cristo Rei, Distrito Dili. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap penerapan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan di Sub-Distrito Cristo Rei, Distrito Dili dan persepsi terhadap dampak lingkungan yang akan timbul akibat oleh kegiatan bidang pariwisata. Pengumpulan data penelitian menggunakan metode survai dengan menggunakan kuesioner sebagai alat penelitian.  Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di Desa (Suco) Meti Aut, Sub-Distrito Cristo Rei yaitu sebanyak 376 (KK) dari total jumlah penduduk sebayak 1.501 jiwa. Dari jumlah tersebut diambil 88 KK sebagai sampel responden dengan menggunakan teknik acak sederhana (simple random sampling). Cara penilaian dilakukan dengan memberikan skor pada tiap pertanyaan di kuesioner, kemudian dianalisis menggunakan uji Chi Square serta korelasi stastistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor sosial ekonomi (tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan) memiliki pengaruh yang kuat terhadap persepsi masyarakat tentang penerapan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan pada pembangunan bidang pariwisata. Semakin baik tingkat pengetahuan responden, maka semakin baik pengaruhnya terhadap persepsi penerapan UKL-UPL pada pembagunan bidang pariwisata. Sementara jumlah anggota keluarga tidak memiliki pengaruh yang kuat terhadap persepsi penerapan UKL-UPL. Semakin banyak jumlah tanggungan keluarga, persepsi terhadap penerapan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan semakin buruk. Hal yang sama juga didapatkan untuk persepsi dampak lingkungan. Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya lingkungan hidup sebagian masyarakat masih lemah hal ini sangat mengharapkan pemerintah untuk meningkatkan sosialisasi peraturan dan kebijakan pengelolaan lingkungan, baik di tingkat nasional maupun Distrik.  ABSTRACT This research presents about community perception of application on Environmental Management Effort and Environmental Monitoring Effort at the Sub. District Cristo Rei, Dili District. The purpose of this study was to determine the factors that influence to public perception of the implementation of Environmental Management Effort and Environmental Monitoring Effort at the Sub district Cristo Rei, Dili District and the perception of environmental impacts that will arise from the activities of the tourism development. Data collection research using survey method using questionnaires as a research tool. Numbers of Head of the Family (KK) who lives in the Village (Suco) Meti Aut, Sub. District Cristo Rei, Dili District as 376 households of a total population of 1501 inhabitants. These of the 88 families were taken as sample of respondents using simple random sampling. How the assessment is done by giving a score on each question in the questionnaire, and then analyzed using Chi Square and statistical correlation. The results showed that socioeconomic factors (education level, occupation and income level) have a strong influence on community perception regarding the implementation of Environmental Management Effort and Environmental Monitoring Effort in tourism development. The better the knowledge level of respondents, the better effect on perceptions of the implementation of EME-EME on the field of tourism development. While the number of family members do not have a strong influence on the perception of the application of Environmental Management Effort and Environmental Monitoring Effort. More and more the number of family, perceptions of the implementation of Environmental Management Effort and Environmental Monitoring Effort worse. The same was found for perception of environmental impact. Understanding and awareness of the importance of the environment most people are still very weak it expects the government to improve the dissemination of rules and policies for environmental management, both at national and district levels. 
Analisis Risiko Tanah Longsor Desa Tieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo Elna Multi Astuti; Djarot Sadharto Widyatmoko; Sudibyakto Sudibyakto
Majalah Geografi Indonesia Vol 25, No 2 (2011): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1165.631 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13395

Abstract

ABSTRAK Desa Tieng Kecamatan Kejajar secara umum memiliki kondisi topografi yang dapat menjadi faktor penyebab terjadinya tanah longsor seiring dengan perkembangan perkembangan aktivitas manusia. Untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya bencana alam tanah tanah longsor, maka perlu disediakan peta risiko tanah tanah longsor di Desa Tieng yang merupakan perpaduan antara peta bahaya dan peta kerentanan sebagai bahan pertimbangan yang penting dalam pencegahan dan penanggulangan tanah longsor. Penyusunan peta bahaya, kerentanan, dan risiko tanah longsor menggunakan ArcGIS dan ILWIS dengan menggunakan parameter hujan, lereng lahan, geologi, keberadaan sesar, kedalaman tanah, penggunaan lahan, infrastruktur, kepadatan pemukiman. Skoring dan pemberatan digunakan dalam penentuan peta bahaya dan  kerentanan. Metode pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan metode pengambilan sampel acak berstrata dengan berdasarkan zona bahaya tanah longsor di lokasi penelitian.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa zona tingkat bahaya tanah longsor terbagi menjadi 3 zona yaitu zona bahaya tinggi, sedang, dan rendah. Wilayah pemukiman berada pada zona bahaya tinggi dan sedang. Tingkat kerentanan total merupakan fungsi dari tingkat kerentanan fisik, sosial, dan ekonomi. Tingkat kerentanan fisik menggunakan faktor persentase kawasan terbangun, kepadatan bangunan, dan jenis material banguan. Tingkat kerentanan sosial menggunakan faktor kepadatan penduduk, persentase penduduk usia tua-balita, dan penduduk wanita. Tingkat kerentanan ekonomi menggunakan faktor persentase rumah tangga yang bekerja di sektor rentan, dan persentase rumah tangga miskin. Masyarakat Desa Tieng membuat sistem terassering untuk berkebun dan membuat bangunan penahan dari batu untuk mengurangi bahaya tanah longsor.  Kesimpulan penelitian ini Desa Tieng berada pada risiko tanah longsor sedang dan tinggi. Penduduk yang berada pada zona risiko tinggi sebaiknya direlokasi terutama penduduk yang terletak berdekatan dengan tebing.  ABSTRACT Tieng District Kejajar village generally has a topography which can be the causes of the landslides along with the development of human activity. To anticipate and prevent the occurrence of natural disasters landslides land, it is necessary to provide a map of landslide risk land in the village of Tieng which is a combination of hazard maps and vulnerability map as an important consideration in the prevention and mitigation of landslides. Preparation of hazard maps, vulnerability, and risk of landslides using ArcGIS and ILWIS using the parameters of rain, land slope, geology, the presence of faults, depths of soil, land use, infrastructure, residential density. Scoring and weighting are used in the determination of hazard and vulnerability maps. The sampling method in research using stratified random sampling method with a landslide hazard zones based on the location of the research. The results showed that the degree of landslide hazard zone is divided into three zones, namely the danger zone of high, medium, and low. Residential areas are in the danger zone of high and medium. Total vulnerability level is a function of the level of vulnerability of physical, social, and economic. The level of physical vulnerability using a percentage factor woke region, building density, and type of material banguan. The level of social vulnerability using a factor of population density, percentage of population age-old toddler, and the female population. The level of economic vulnerability using factors the percentage of households who work in vulnerable sectors, and the percentage of poor households. Tieng Village Community makes terassering system for gardening and create a barrier of stone buildings to reduce the danger of landslides. The conclusion of this study Tieng village are at risk of landslides medium and high. Residents who are at high risk zones should be relocated mainly residents located adjacent to the cliffs.
Penyesuaian Diri Penghuni Rumah Susun terhadap Lingkungan Tempat Tinggal Ernawati Purwaningsih; Tukiran Tukiran; Sri Rum Giyarsih
Majalah Geografi Indonesia Vol 25, No 2 (2011): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.017 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13397

Abstract

ABSTRAK Permasalahan permukiman terutama di kota-kota di Indonesia semakin kompleks. Kebutuhan perumahan yang tinggi tidak diimbangi ketersediaan lahan yang cukup. Sebagian alternatif pemecahannya dengan dibangunnya rumah susun. Penelitian ini bertujuan : mengetahui cara penghuni untuk mendapatkan hunian rumah susun;  mengetahui dan menganalisis penyesuaian diri penghuni rumah susun terhadap lingkungan tempat tinggal; dan mengetahui dan menganalisis motivasi penghuni untuk memperoleh tempat tinggal setelah selesai jangka waktu tinggal di rumah susun. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan gabungan antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penghuni yang sejak awal menghuni menyatakan mudah mendapatkan hunian di rumah susun. Hal ini tidak lepas dari peran Tim Penyeleksi yang sebagian berasal dari warga setempat. Bentuk penyesuaian diri yang terdapat di hunian rumah susun Cokrodirjan adalah adaptasi by adjustment dan reaction. Adaptasi by adjustment yang terjadi yaitu; tidak membuat sekat ruangan, menjemur pakaian di tempat yang tersedia, dan minum air dari sumber yang telah tersedia. Adaptasi by reaction yang terjadi adalah; membuat sekat ruangan, menjemur pakaian di teras rumah, mengambil air minum dari sumur tetangga di luar lingkungan rumah susun, memelihara ayam di tempat parkir, dan meletakkan sepeda di dekat ruang hunian. Motivasi sebagian besar penghuni rumah susun untuk pindah sangat rendah karena ketidakmampuan secara finansial. Hal ini ditunjukkan, bahwa dari seluruh penghuni hanya 20 orang atau 33,9% mampu menabung, dan hanya 8 orang dari penghuni yang mampu menabung menyatakan siap pindah. Disamping hal tersebut di atas,  faktor letak strategis, harga sewa yang murah dan fasilitas cukup memadai semakin menguatkan penghuni tidak mau pindah. ABSTRACT Residential problems, especially in cities of Indonesia, are more complex. High house needs are not balanced by sufficient land availability. Some alternatives to solution are to build flats.This research aimed at: understanding ways occupants obtained flats; understanding and analyzing self-adaptation of flat occupants to flat environment; and  understanding and analyzing motivation of occupants to obtain flats after their flat tenancy period expired. This research used combined method of qualitative and quantitative description approaches. Results of research indicated that occupants who early occupied the flats stated that they felt easy to obtain the flats. It was not separated from role of Selection Team where most of them were from local residents. Forms of self-adaptations in the flats of Cokrodirjan were adaptations by adjustment and reaction. Adaptation by adjustment was not to make spatial partitions, dry dresses in available place, and get drinking water from the available sources. Adaptation by reaction was to make spatial partitions, dry dresses in house terraces, get drinking water from neighbor’s wells out of flat environment, raise hens in parking lots, and put bicycles near living space.Motivation of majority of flat occupants to move was very low because they were poor financially. It was shown that, from all occupants, only 20 occupants (33.9%) could save, and only 8 occupants could save to move. In addition to the issues, factors of strategic location, cheaper lease price and adequate facilities motivated the occupants to not move.
Persepsi Masyarakat terhadap Pengelolaan Sampah Padat Perkotaan di Kecamatan Dom Aleixo Kabupaten Dili-Timor Leste João Carlos Soares; Hadi Sabari Yunus; Darma Kusuma
Majalah Geografi Indonesia Vol 25, No 2 (2011): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.97 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13398

Abstract

ABSTRAK Penelitiaan mengenai persepsi masyarakat terhadap pengelolaan sampah padat perkotaan dilaksanakan di Kecamatan Dom Aleixo, Kabupaten Dili Timor Leste dengan sampel penelitiannya adalah rumah tangga yang ada di Desa Comoro dan Bairopite. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk: (1) mengkaji persepsi masyarakat terhadap usaha pemerintah dalam memberdayakan, menguatkan serta bagaimana menfasilitasi peranserta masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangganya; (2) mengkaji kelemahan-kelemahan maupun permasalahan yang dihadapi Pemerintah Kota Dili dalam hal:  (a) merumuskan kebijakan dan peraturan daerah tentang pengelolaan sampah padat perkotaan di Kecamatan Dom Aleixo; (b) bagaimana usaha pemerintah daerah menggerakkan masyarakat agar berperan serta secara aktif dalam kegiatan pengelolaan sampah rumah tangganya; (3) mengkaji struktur kelembagaan Pemerintah Kota Dili guna mempertegas pendelegasian wewenang institusi pengelolaan sampah perkotaan; (4)  membantu menfasilitasi keterlibatan stakeholder dalam mendukung program pemerintah mengenai pengelolaan sampah perkotaan di Kabupaten Dili. Penelitian ini merupakan penelitian yang merujuk pada kegiatan lapangan atau survei. Dari populasi yang ada dipilih sejumlah sampel mengunakan teknik sampling yaitu secara random sampling. Teknik ini dipilih karena populasi sudah diketahui memiliki karakteristik yang homogen sehingga setiap individu yang terpilih sebagai sampel diyakini mampu menggambarkan karakteristik dari populasi tersebut. Data yang diperoleh dianalisis secara mix method yaitu gabungan antara analisis kuantitatif dan kualitatif. Teknik analisis ini dipilih dengan pertimbangan bahwa data yang telah diolah secara kuantitatif yaitu dengan teknik scoring diharapkan dapat di interpretasi secara lebih luas dan mendalam dengan teknik kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2010 sampai dengan Agustus 2010.  Hasil dari penelitian ini : (a) untuk kepentingan pemerintah daerah dalam usaha pemberdayaan, penguatan dan fasilitasi masyarakat melalui pendidikan non formal, penyuluhan, pendampingan dan pengembangan program 3R (reuse, reduce dan recycling) guna meningkatkan persepsi masyarakat terhadap pengelolaan sampah rumah tangganya, (b) sebagai model dalam merumuskan kebijakan dan aturan daerah guna meningkatkan persepsi masyarakat terhadap pengelolaan sampah padat perkotaan, (c) sebagai masukan untuk pemerintah pusat dalam menentukan intansi pengelola sampah perkotaan guna meningkatkan persepsi masyarakat terhadap kinerja Pemkot Dili, (d) sebagai masukan untuk pemerintah kota Dili dalam melibatkan peranan stakeholder terhadap kegiatan pengelolaan sampah perkotaan di Kota Dili.  ABSTRACT A case study regarding to public perception of municipal solid waste management in Sub District Dom Aleixo, Dili Timor Leste with a sample of research is household in the village of Comoro and Bairopite.  This research was conducted with the aim to: (1) to assess the public perception of the government's effort to empowering, strengthening and how to facilitate public participation in managing their household waste; (2) to assess the weaknesses and problems faced by the local government of Dili city in terms of: (a) formulation of policies and regulations draft about municipal solid waste management in Sub district Dom Aleixo; (b) how local government to encourage mobilization of community to participate actively in the activities of the household waste management; (3) to review the institutional structure government of Dili city to reinforce the institution of delegations of urban waste management; (4) to help facilitate the involvement of stakeholders in supporting the government's program on urban waste management in the Dili district.These researches represent the researches which refer to the activity of field or survey. From existing population selected by a number of samples base on sampling technique that is by random sampling. The reason why to choice the technique, because population have been known to have the homogeneous characteristic so that every chosen individual as sample believed can represent the characteristic of the population. The data was collected will be analysis by mix method that is combined between quantitative analysis and qualitative. Technique analyses this selected with the consideration that data which have been processed quantitatively that is with the technique scoring expected to interpretation broader and circumstantial with the technique qualitative. This research was conducted on July 2010 to August 2010. The results of this study: (a) local government importance to empowering, strengthening and how to facilitate people through informal education, environmental champagne, and working together to manage waste through 3R program (Reduce, Reuse and Recycling) to encourage people perception on household waste management, (b) as a model to formulate local low and regulation to improve community perception about city solid waste management, (c) as an input to help central government to decide local institute or department for solid waste management to improve perception of community that Dili District local government performance, (d) as an input to local government Dili District how to given opportunity for stakeholder to participate on city solid waste management activity. 
Bioremediasi sebagai Usaha Konservasi Lingkungan pada Pencemaran Limbah Pemboran Minyak di Job Pertamina – Petrochina East Java Tuban Ai Siti Fatimah; Edia Rahayuningsih; Tjahyo Nugroho Adji
Majalah Geografi Indonesia Vol 25, No 2 (2011): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.836 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13368

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dalam skala ex-situ, data yang diperoleh dari setiap perlakuan berupa data deskriptif komparatif. Tujuan penelitian adalah : 1) Mengkaji efektifitas indigeneous sebagai pendegradasi penurunan TPH(Total Petroleum Hydrokarbon), pada sumur Sukowati#4, Sukowati #6, dan Sukowati #7. 2) Mengetahui penyebab penurunan laju degradasi TPH Sukowati#4, lebih cepat dibanding Sukowati #6 dan Sukowati #7. 3) Pemanfaatan hasil bioremediasi untuk masyarakat sekitar lokasi dan rekomendasi saran strategis pengelolaan limbah hasil olahan bioremediasi. Teknik remediasi yang dilakukan secara land farming, dengan menambahkan end-product pada treatment bioremediasi. Variable perlakuan tanah 3:1, pengamatan yang dilakukan selama 20 minggu Indigeneous dan end-product mampu mendegradasi mikroorganisme sumur pemboran Sukowati #4 dengan penurunan TPH yang signifikan sedangkan pada Sukowati #6 mengalami penurunan TPH 25% dan Sukowati #7 penurunan TPH mencapai 20%. Pada minggu ke-8 penurunan TPH mencapai 90 %. Tanah hasil olahan bioremediasi dengan teknik land farming banyak mengandung komponen kimia (N, P, K), memungkinkan untuk digunakan lahan tanaman jarah sebagai rekomendasi saran strategi pengelolaan lingkungan. Pada umumnya masyarakat sekitar lokasi memanfaatkan tanah hasil olahan bioremediasi sebagai tanah urug dan pembuatan batako. ABSTRACT This research was conducted in the scale of ex-situ, the data obtained from each treatment in the form of comparative descriptive data. Research objectives are: 1) Assess the effectiveness of indigeneous as degrading reduction in TPH (Total Petroleum hydrocarbon), on wells Sukowati # 4, Sragen # 6, and # 7 Sragen. 2) Determine the cause of a decrease in the degradation rate of TPH Sragen # 4, faster than Sragen Sragen # 6 and # 7. 3) Using the findings of bioremediation for the community around the location and strategic advice on the management of waste processed bioremediation. Remediation techniques are done farming land, by adding end-product in bioremediation treatment. Variable soil treatment 3: 1, observations made during the 20 weeks of indigeneous and end-product capable of degrading microorganisms drilling wells Sragen # 4 with a reduction in TPH significantly while in Sragen # 6 decreased TPH 25% and Sragen # 7 reduction in TPH reaches 20% , At week 8 TPH decline reached 90%. The processed soil bioremediation techniques farming land contains many chemical components (N, P, K), allowing for the use of cropland history as recommendation suggestion environmental management strategies. In general, people around the site use the land as a soil bioremediation processed urug and brick-making.
Partisipasi Masyarakat Anggota Koperasi Hutan Jaya Lestari dalam Pembangunan Hutan Rakyat di Kabupaten Konawe Selatan Sukisman Sukisman; Su Rito Hardoyo; Bhakti Setiawan
Majalah Geografi Indonesia Vol 25, No 2 (2011): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.79 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13399

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Hutan Jaya Lestari koperasi di Kabupaten Konawe Selatan di lihat sukses untuk memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam develoment masyarakat hutan. Ini berhasil ditunjukkan dengan tingginya minat masyarakat untuk mengasosiasikan dengan KHJL. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi bentuk bangunan masyarakat yang dilakukan oleh Koperasi Hutan Jaya Lestari kepada masyarakat, untuk memahami tingkat partisipasi masyarakat dalam pengembangan hutan rakyat, dan untuk mengetahui pengaruh pendidikan, pendapatan, motivasi, kepemimpinan, dan bimbingan, menuju Tingkat partisipasi masyarakat dalam pengembangan hutan rakyat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi kuantitatif dan kualitatif. Data dikumpulkan dengan survei menggunakan kuesioner, wawancara intensif, observating, dan membuat dokumentasi. Keputusan sampel dilakukan dengan teknik proporsional random sampling, dengan 113 jumlah rumah tangga sampel. Analisis data dilakukan dengan teknik penilaian, dan untuk mengetahui pengaruh antara variabel dengan menggunakan Pearson Product Moment uji korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pembangunan masyarakat yang dilakukan oleh Koperasi Hutan Jaya Lestari yang menganugerahkan bantuan benih sebagai stimulus, konseling, pelatihan, pemantauan lokasi hutan kemasyarakatan, dan membantu para petani untuk berhubungan dengan benih penyedia dan instansi pemerintah. Tingkat partisipasi masyarakat dalam pengembangan hutan rakyat pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pemeliharaan diklasifikasikan menengah. Pendidikan dan pendapatan tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat partisipasi masyarakat dalam pengembangan hutan rakyat, sedangkan motivasi, kepemimpinan, dan konstruksi menunjukkan pengaruh yang signifikan. Yang paling berpengaruh faktor untuk tingkat partisipasi masyarakat adalah motivasi. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyarankan bahwa pemerintah daerah Konawe Selatan melakukan pembangunan masyarakat dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi untuk pembangunan hutan. ABSTRACT This research was conducted at Hutan Jaya Lestari cooperative in South Konawe regency viewed succesful to motivate the society to participated in develoment of forest community. This succeed is shown with the high interest of the society to associate with KHJL. The research aims to evaluate the forms of  community building done by Hutan Jaya Lestari Cooperative to society, to understand the society’s participation level in development of community forest, and to know the effect of education, income, motivation, leadership, and guidance, toward the society’s participation level in development of community forest.The method used in this study is the combination of quantitative and qualitative. The data were collected with survey using a questionnaire, interviewing intensively , observating, and making documentation. The samples decision was done by proportional random sampling technique, with 113 number of sample households. The analysis of data was conducted with scoring techniques, and to know the influence between variables by using Pearson Product Moment correlation test. The result of research shows that the community building program done by Hutan Jaya Lestari Cooperative are bestowing of seed aid as a stimulus, counseling, training, monitoring the location of community forest, and helping the farmers to relate to seed providers and government institution. The level of society’s participation in development of community forest at the stage of planning, implementation, and maintenance classified medium. Education and income do not influence significantly to the level of society’s participation in development of community forest, whereas the motivation, leadership, and construction  indicate significant influence. The most influence factor to the level of society’s participation is motivation. Based on the result of the research, the authors suggested that the regional government of South Konawe conduct community building and provide opportunities to communities for participate to forest development.

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2011 2011


Filter By Issues
All Issue Vol 37, No 2 (2023): Majalah Geografi Indoenesia Vol 37, No 1 (2023): Majalah Geografi Indonesia Vol 36, No 2 (2022): Majalah Geografi Indonesia Vol 36, No 1 (2022): Majalah Geografi Indonesia Vol 35, No 2 (2021): Majalah Geografi Indonesia Vol 35, No 1 (2021): Majalah Geografi Indonesia Vol 34, No 2 (2020): Majalah Geografi Indonesia Vol 34, No 1 (2020): Majalah Geografi Indonesia Vol 33, No 2 (2019): Majalah Geografi Indonesia Vol 33, No 1 (2019): Majalah Geografi Indonesia Vol 32, No 2 (2018): Majalah Geografi Indonesia Vol 32, No 1 (2018): Majalah Geografi Indonesia Vol 31, No 2 (2017): Majalah Geografi Indonesia Vol 31, No 1 (2017): Majalah Geografi Indonesia Vol 30, No 2 (2016): Majalah Geografi Indonesia Vol 30, No 1 (2016): Majalah Geografi Indonesia Vol 29, No 2 (2015): Majalah Geografi Indonesia Vol 29, No 1 (2015): Majalah Geografi Indonesia Vol 28, No 2 (2014): Majalah Geografi Indonesia Vol 28, No 1 (2014): Majalah Geografi Indonesia Vol 27, No 2 (2013): Majalah Geografi Indonesia Vol 27, No 1 (2013): Majalah Geografi Indonesia Vol 26, No 2 (2012): Majalah Geografi Indonesia Vol 26, No 1 (2012): Majalah Geografi Indonesia Vol 25, No 2 (2011): Majalah Geografi Indonesia Vol 25, No 1 (2011): Majalah Geografi Indonesia Vol 24, No 2 (2010): Majalah Geografi Indonesia Vol 24, No 1 (2010): Majalah Geografi Indonesia Vol 23, No 2 (2009): Majalah Geografi Indonesia Vol 23, No 1 (2009): Majalah Geografi Indonesia Vol 22, No 2 (2008): Majalah Geografi Indonesia Vol 22, No 1 (2008): Majalah Geografi Indonesia Vol 20, No 2 (2006): Majalah Geografi Indonesia Vol 20, No 1 (2006): Majalah Geografi Indonesia Vol 19, No 2 (2005): Majalah Geografi Indonesia Vol 19, No 1 (2005): Majalah Geografi Indonesia Vol 18, No 2 (2004): Majalah Geografi Indonesia Vol 18, No 1 (2004): Majalah Geografi Indonesia Vol 17, No 2 (2003): Majalah Geografi Indonesia Vol 17, No 1 (2003): Majalah Geografi Indonesia Vol 16, No 2 (2002): Majalah Geografi Indonesia Vol 16, No 1 (2002): Majalah Geografi Indonesia Vol 15, No 2 (2001): Majalah Geografi Indonesia Vol 15, No 1 (2001): Majalah Geografi Indonesia Vol 14, No 1 (2000) Vol 14, No 1 (2000): Majalah Geografi Indonesia Vol 10, No 17 (1996): Majalah Geografi Indonesia Vol 6, No 9 (1992) Vol 6, No 9 (1992): Majalah Geografi Indonesia Vol 2, No 3 (1989) Vol 2, No 3 (1989): Majalah Geografi Indonesia Vol 1, No 2 (1988) Vol 1, No 2 (1988): Majalah Geografi Indonesia Vol 1, No 1 (1988) Vol 1, No 1 (1988): Majalah Geografi Indonesia More Issue