cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknik Kimia
ISSN : 19780419     EISSN : 26558394     DOI : -
Jurnal Teknik kimia fokus pada proses perpindahan panas dan massa, material maju, teknik reaksi kimia, pengolahan dan pengelolaan limbah, biomassa dan energi, termodinamika, biokimia, elektrokimia, perancangan dan pengendalian proses, proses pencampuran dan pemisahan. Rung lingkup (Scope) Jurnal Teknik Kimia meliputi semua aspek yang berhubungan dengan bidang teknik kimia, ilmu kimia. dan semua proses reaksi kimia.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 17, No 2 (2023): Jurnal Teknik Kimia" : 12 Documents clear
SINTESIS DAN KARAKTERISASI SELULOSA KRISTAL DARI BATANG TEMBAKAU
Jurnal Teknik Kimia Vol 17, No 2 (2023): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v17i2.3780

Abstract

Batang tembakau tergolong limbah yang berpotensi untuk dijadikan bahan baku selulosa kristal dikarenakan kandungan selulosanya yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi selulosa kristal dari batang tembakau serta mengetahui kondisi terbaik dari sintesis selulosa kristal berdasarkan waktu bleaching serta konsentrasi asam sulfat. Proses sintesis selulosa kristal dilakukan dalam 3 rangkaian proses yakni proses delignifikasi, proses bleaching, dan proses hidrolisis asam. Proses delignifikasi dilakukan dengan larutan NaOH 12% dilanjutkan proses bleaching dengan larutan H2O2 2% dengan variasi waktu 1 jam ; 1,5 jam ; 2 jam ; 2,5 jam ; 3 jam. Analisa kadar selulosa dengan metode Chesson Datta menunjukkan kondisi terbaik terjadi pada waktu bleaching 1,5 jam dengan kadar selulosa 63,1554%. Proses hidrolisis asam menggunakan larutan H2SO4 dengan variasi konsentrasi 20% ; 30% ; 40% ; 50% ; 60%. Karakterisasi dilakukan dengan analisa FTIR dan SEM. Penelitian menunjukkan bahwa selulosa kristal belum mencapai ukuran nano. Konsentrasi asam sulfat terbaik dalam mereduksi ukuran selulosa adalah 40%. DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v17i2.3780
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR BATIK DENGAN METODE OZONASI UNTUK MENURUNKAN KADAR COD DAN TSS
Jurnal Teknik Kimia Vol 17, No 2 (2023): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v17i2.3781

Abstract

Limbah yang dihasilkan dari aktivitas manusia mengandung senyawa organik dan anorganik yang dapat merusak lingkungan dan berdampak pada kesehatan manusia apabila tidak diolah dengan baik. Salah satu kegiatan manusia yang dapat menghasilkan limbah cair adalah aktivitas membatik. Kegiatan ini terdiri dari beberapa tahapan, termasuk diantaranya pewarnaan. Tahap pewarnaan ini biasanya menggunakan nafthol yang dapat menghasilkan limbah organik yang tidak mudah terurai. Kegiatan membatik banyak dijumpai di Indonesia seperti di Kampung Batik Jetis, Sidoarjo, yang tentunya menghasilkan limbah yang lebih banyak juga. Sekitar 50 perajin menghasilkan sekitar 50 liter limbah per hari, dimana limbah tersebut non biodegradable yang mengandung zat pencemar seperti unsur COD dan TSS. Penurunan kadar COD dan TSS dapat menggunakan proses ozonasi dan akan lebih efektif jika menggunakan penambahan Hidrogen Peroksida yang mana sebagai oksidator dalam mempercepat reaksi. Pada penelitian menggunakan hidrogen peroksida sebanyak 0,5; 1; 1,5; 2 dan 2,5 ml dengan waktu 30, 60, 90, 120 dan 150 menit. Hasil terbaik didapatkan pada waktu pengontakan selama 120 menit dengan penambahan hidrogen peroksida sebanyak 2,5 ml dimana penurunan TSS hingga 97,5%.DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v17i2.3781
PEMANFAATAN KITOSAN DARI CANGKANG RAJUNGAN SEBAGAI BIOKOAGULAN PADA AIR LIMBAH INDUSTRI TAHU
Jurnal Teknik Kimia Vol 17, No 2 (2023): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v17i2.3782

Abstract

Cangkang rajungan mengandung senyawa kitin dan kitosan yang dapat digunakan sebagai biokoagulan, yaitu biopolimer yang dapat digunakan secara komersial untuk membran yang berfungsi sebagai bahan koagulan dan flokulan. Kandungan kitin pada cangkang rajungan mencapai 22,66%. Zat kitin pada cangkang rajungan diproses menjadi biokoagulan untuk menyerap kandungan senyawa organik di dalam limbah produksi tahu, sehingga nilai chemical oxygen demand (COD) di dalam limbah tahu akan berkurang. Konsentrasi COD pada limbah produksi tahu mencapai 1017,35 mg/L, sehingga akan mengakibatkan pencemaran perairan. Penambahan biokoagulan dengan metode koagulasi-flokulasi dapat mengurangi kadar COD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah dosis optimum dalam pembuatan biokoagulan. Metode penelitian menggunakan tiga tahapan yaitu demineralisasi, deproteinasi, dan deasetilasi. Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel limbah dari hasil produksi tahu dan ditambahkan biokoagulan menggunakan metode koagulasi dan flokulasi. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh penambahan biokoagulan 0,4 g:250 ml memiliki efisiensi yang terbaik yaitu 99,5%, sehingga dapat menurunkan kadar COD sebesar 1017,35 mg/L menjadi 4,893 mg/L. Hal ini telah sesuai dengan standar baku mutu yang telah ditetapkan, sehingga pencemaran lingkungan perairan berkurang. DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v17i2.3782
PEMISAHAN ION LOGAM PERAK NITRAT DARI LIMBAH CAIR PENCUCIAN FOTOGRAFI MELALUI METODE PERTUKARAN ION
Jurnal Teknik Kimia Vol 17, No 2 (2023): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v17i2.3783

Abstract

Perak adalah jenis logam berat yang bersifat polutan terhadap lingkungan pada batas tertentu. Konsentrasi Ag pada limbah fotografi bisa mencapai 1.000 – 10.000 mg/L. Apabila limbah fotografi dibuang ke lingkungan tanpa adanya penanganan khusus, maka hal tersebut dapat menyebabkan masalah yang serius. Adapun cara kerja penurunan kandungan ion perak (Ag+ ) dalam limbah cair bekas pencucian fotografi menggunakan resin dengan pertukaran ion adalah dengan cara mengontakkan limbah cair dan resin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh berat resin dalam pemisahan ion Ag+ . Penelitian pemisahan ion Ag+ ini dilakukan dengan variabel berat resin sebesar 125gr; 150gr; 175gr; 200gr, dan 225gr serta kecepatan pengadukan sebesar 100 rpm; 150 rpm; 200 rpm, 250 rpm; dan 300 rpm. Berdasarkan hasil penelitian, kandungan perak (Ag+ ) pada limbah cair bekas pencucian fotografi didapatkan sebesar 5,711 mg/L. Penurunan kandungan ion perak (Ag+ ) tertinggi pada berat resin 225gr dengan kecepatan pengadukan sebesar 300 rpm, dengan kadar ion Ag+ yang tersisa pada limbah cair bekas pencucian fotografi 0,012 mg/L. Kadar ion Ag+ yang tersisa pada limbah fotografi telah memenuhi standart baku mutu air limbah untuk dibuang ke lingkungan yaitu sebesar 5 mg/L. DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v17i2.3783
SINTESIS KATALIS Fe-ZSM-5 MELALUI VARIASI PREKURSOR DAN METODE PREPARASI
Jurnal Teknik Kimia Vol 17, No 2 (2023): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v17i2.3784

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sifat katalis besi (Fe) pendukung ZSM-5 yang disintesis dengan berbagai metode yaitu impregnasi (IG) dan solid state ion exchange (SSIE) dan variasi prekursor Na-ZSM-5, NH4-ZSM-5 dan H-ZSM-5. Bubuk katalis yang diperoleh dikarakterisasi dengan analisis dasar x-ray diffraction (XRD) dan Scanning Electron Microscope-Energy Dispersive X-Ray (SEM-EDX). Hasil XRD memperlihatkan adanya perbedaan precursor menghasilkan perbedaan kristalinitas tetapi tidak menunjukkan pergeseran puncak. Puncak difraksi yang dihasilkan sesuai dengan standar ZSM-5 pada 2θ = 7,8°, 8,7°, 23,0°, & 24,0°. Penerapan perbedaan metode sintesis menghasilkan pergeseran puncak difraksi yang menunjukkan adanya perubahan ukuran partikel. Hasil identifikasi secara mikroskopis menunjukkan ZSM-5 termodifikasi logam Fe pada kedua metode terdapat aglomerasi partikel berbentuk struktur prismatik dan memiliki struktur yang lebih rapat dengan ukuran panjang rata-rata yang berbeda yaitu pada Fe-Na-ZSM5 (IG) sebesar 968nm, dan Fe-NH4-ZSM-5 (IG) sebesar 799nm. Hasil identifikasi distribusi unsur Fe pada pendukung ZSM-5 menunjukkan bahwa prekursor dengan kation NH4 pada ZSM-5 memiliki kandungan Si lebih tinggi dibandingkan dengan ZSM-5 berkation Na. Keberadaan logam Fe pada ZSM-5 menunjukkan persentase yang sangat rendah yaitu 0,26% pada Na-ZSM-5 (IG), 0,27% pada NH4-ZSM-5 (IG), 1,21% pada Na-ZSM-5 (SI), 0,81% pada NH4-ZSM-5 (SI). Hasil yang diperoleh dapat menjadi informasi dasar dalam penentuan jenis prekursor awal antara Na-ZSM-5, NH4-ZSM-5 dan H-ZSM-5 serta metode preparasi yang tepat untuk menghasilkan interkoneksi dan penyebaran logam merata dalam mencapai material Fe-ZSM-5. DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v17i2.3784
SINTESIS SILIKA XEROGEL DARI SABUT KELAPA DENGAN METODE SOL-GEL
Jurnal Teknik Kimia Vol 17, No 2 (2023): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v17i2.3785

Abstract

Sabut kelapa merupakan bagian dari tanaman kelapa yang diketahui memiliki kandungan silika sekitar 69% yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan silika xerogel. Silika dengan rumus kimia SiO2 banyak digunakan di industri maupun di kehidupan sehari – hari. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi pelarut dan waktu aging terbaik dalam sintesis silika xerogel dari sabut kelapa dengan metode sol-gel. Dimulai dengan mengabukan sabut kelapa dalam furnace pada suhu 600oC selama 2 jam. Kemudian untuk membuat sol, abu sabut kelapa diekstraksi menggunakan pelarut NaOH dengan variasi konsentrasi 1,5; 2; 2,5; 3; 3,5 N pada suhu 100oC selama 1 jam. Sol larutan natrium silikat diasidifikasi menggunakan HCl 1N hingga terbentuk gel pada pH 7. Gel yang terbentuk di-aging selama variasi waktu 12; 15; 18; 21; 24 jam, lalu dikeringkan hingga membentuk xerogel. Hasil sintesis berupa silika xerogel berwarna putih dan dikarakterisasi menggunakan FT-IR, XRD dan SAA. Hasil analisa FTIR menunjukkan silika xerogel mengandung gugus fungsi silanol dan siloksan dan analisa XRD menunjukkan silika memiliki struktur amorf. Kondisi terbaik yang didapatkan untuk sintesis silika yaitu pada waktu aging 18 jam yang menghasilkan luas permukaan paling besar sebesar 414,046 cm-1 , dan pada konsenentrasi pelarut NaOH 3,5N dengan yield terbesar sebesar 90,39%. DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v17i2.3785
SINTESIS GREEN DIESEL DARI VARIASI FEEDSTOCK DAN KATALIS DENGAN PROSES HIDROGENASI
Jurnal Teknik Kimia Vol 17, No 2 (2023): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v17i2.3786

Abstract

Minyak biji kapuk, minyak biji jarak kepyar, dan CPO Off-grade merupakan minyak nabati yang tidak dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, namun berpotensi besar sebagai Bahan Bakar Nabati (BBN) seperti green diesel yang secara langsung dapat diaplikasikan tanpa penambahan solar. Pembuatan green diesel terdiri dari proses pretreatment bahan baku dan sintesis green diesel. Penelitian ini bertujuan untuk membuat green diesel dari ketiga bahan baku dan variasi katalis CoMo/ɣ-Al2O3 dan NiMo/ɣ-Al2O3 melalui proses hidrogenasi yang memenuhi SNI Biodiesel. Proses pembuatan green diesel dimulai dengan pemberian tekanan awal 30 bar, suhu 300ºC untuk tahap reaksi (stage) 1 selama 1 jam dan suhu 400ºC untuk stage 2 selama 1 jam pada reaktor hidrogenasi jenis batch. Hasil green diesel terbaik didapatkan pada bahan CPO Off-grade dengan katalis NiMo/ɣ-Al2O3 dengan %yield sebesar 96,4626% dan didapat hasil karakterisasi flash point, pour point, nilai kalor, kandungan sulfur, GC-FID liquid, densitas, dan cetane number telah memenuhi standar SNI Biodiesel, namun untuk nilai viskositas kinematik belum memenuhi standar SNI biodiesel. DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v17i2.3786
HIDROLISIS ASAM α-SELULOSA PADA IMPERATA CYLINDRICA L DAN KARAKTERISASI MIKROKRISTALIN SELULOSA
Jurnal Teknik Kimia Vol 17, No 2 (2023): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v17i2.3787

Abstract

Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak hutan tropis, total luas kawasan hutan di seluruh Indonesia adalah 120 juta hektar. Pada lahan tersebut tentunya tumbuh subur gulma. Alang-alang (Imperata cylindrica L.) merupakan gulma yang dapat tumbuh di berbagai tanah hutan di Indonesia, kandungannya terdiri dari α-selulosa sebesar 40,22%, kadar holoselulosa sebesar 59,62% dan kadar lignin 31,29%. Penelitian ini dilakukan untuk mencari pengaruh konsentrasi dari HCl dan waktu pemasakan terhadap pembuatan mikrokristalin selulosa. Mencari kondisi optimal terhadap karakteristik mikrokristalin selulosa yang sesuai dengan ketentuan SNI yang berlaku. Proses pembuatan mikrokristalin selulosa menggunakan beberapa metode, yaitu pre-hidrolisis, delignifikasi, bleaching, dan hidrolisis menggunakan HCl. Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil mikrokristalin dengan rendemen tertinggi diperoleh pada sampel dengan hidrolisis pada konsentrasi asam klorida sebesar 1,5N, dengan waktu pemanasan 30 menit, dan rendemen mikrokristalin sebesar 74,11%, warna putih, dan ber-Ph netral. Dari hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa mikrokristalin yang dihidrolisis dengan menggunakan asam klorida sebesar 1,5N sudah sesuai dengan SNI yang berlaku. Dengan indikasi tidak dapat larut dalam air, kadar alcohol sebesar 95%, maupun asam lemah. Susut pengeringan sebesar 0,0871%. Ukuran rata-rata mikrokristalin yang didapatkan saat penelitian yaitu sebesar 26,62 µm. mikrokristalin merupakan selulosa dengan ukuran berkisar antara 2,94 hingga 117,6 µm. DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v17i2.3787
KARAKTERISTIK ALIRAN TAYLOR SISTEM GAS-LIQUID DALAM MICROCHANNEL BERPENAMPANG LINGKARAN
Jurnal Teknik Kimia Vol 17, No 2 (2023): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v17i2.3788

Abstract

Sistem miniaturisasi memiliki kinerja yang unggul dibandingkan dengan alat-alat konvensional karena mampu menghasilkan luas permukaan spesifik (A/V) yang sangat besar untuk berlangsungnya perpindahan massa dan panas antar fase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi aliran dua fase metanoludara dalam microchannel berpenampang lingkaran dari bahan PTFE (Poly tetra fluoro etilen) yang meliputi karakterisasi dimensi bubble dari 3 jenis konfigurasi channel, pengaruh besarnya kecepatan gas dan liquid serta perubahan tekanan sepanjang channel terhadap dimensi panjang bubble di bagian inlet dan outlet tube. Percobaan dilakukan dengan cara memvisualisasi pola aliran gas-liquid (jenis Taylor) dan mengukur dimensi panjang bubble inlet dan outlet yang terbentuk dalam channel dengan diameter dalam 1 mm. Aliran Taylor yang menjadi fokus pengamatan memiliki bentuk dan dimensi yang seragam serta tetap dari waktu ke waktu. Peningkatan rasio kecepatan linier (UG/UL) menyebabkan peningkatan panjang bubble di seluruh bagian channel dari bagian inlet sampai outlet. Panjang bubble di bagian outlet lebih besar daripada di bagian inlet karena pengaruh peningkatan pressure drop sepanjang tube dan kadang-kadang karena munculnya fenomena penggabungan bubble. Sifat pembasahan fase liquid terhadap dinding dalam channel menentukan jenis pola aliran, dan dimensi panjang bubble di sepanjang channel. DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v17i2.3788
PENINGKATAN DERAJAT DEASETILASI DALAM SINTESIS KITOSAN DARI CANGKANG KERANG DARAH
Jurnal Teknik Kimia Vol 17, No 2 (2023): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v17i2.3789

Abstract

Cangkang kerang darah yang dihasilkan dari konsumsi kerang darah memberikan kontribusi timbulnya limbah cangkang kerang darah. Limbah yang menumpuk tanpa dilakukan pengolahan menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan. Cangkang kerang darah dapat diolah menjadi kitosan. Mutu kitosan yang baik dapat diketahui dari nilai derajat deasetilasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi larutan NaOH dan waktu reaksi terhadap peningkatan nilai derajat deasetilasi sehingga diketahui konsentrasi larutan NaOH dan lama waktu reaksi terbaik dalam meningkatkan nilai derajat deasetilasi serta memperoleh produk kitosan dengan kualitas yang berdasarkan standar SNI. Sintesis kitosan cangkang kerang darah dilakukan melalui tahap deproteinasi, demineralisasi, dan deasetilasi. Variabel penelitian ini adalah tahap deasetilasi digunakan konsentrasi larutan NaOH sebesar 30%; 35%, 40%; 45%; 50% dan waktu pengadukan sebesar 0,5 jam; 1 jam; 1,5 jam; 2 jam; 2,5 jam. Hasil penelitian menunjukkan sintesis cangkang kerah darah menjadi kitosan dengan penambahan konsentrasi NaOH dan waktu reaksi dapat meningkatkan nilai derajat deasetilasi. Hasil terbaik pada penelitian diperoleh nilai rendemen sebesar 30,5% dan derajat deasetilasi hasil analisa (FTIR) sebesar 86,0365% yang telah memenuhi dengan standar SNI kitosan tahun 2018. Hasil ini didapatkan pada konsentrasi NaOH sebesar 50% dengan waktu reaksi selama 2,5 jam. DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v17i2.3789

Page 1 of 2 | Total Record : 12