cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknik Kimia
ISSN : 19780419     EISSN : 26558394     DOI : -
Jurnal Teknik kimia fokus pada proses perpindahan panas dan massa, material maju, teknik reaksi kimia, pengolahan dan pengelolaan limbah, biomassa dan energi, termodinamika, biokimia, elektrokimia, perancangan dan pengendalian proses, proses pencampuran dan pemisahan. Rung lingkup (Scope) Jurnal Teknik Kimia meliputi semua aspek yang berhubungan dengan bidang teknik kimia, ilmu kimia. dan semua proses reaksi kimia.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 2 (2014): JURNAL TEKNIK KIMIA" : 5 Documents clear
KINETIKA REAKSI PEMBUATAN KALIUM SULFAT DARI EKSTRAK ABU BATANG PISANG DAN ASAM SULFAT Sulistyoningsih, Eka; Zahrina, Shani
Jurnal Teknik Kimia Vol 8, No 2 (2014): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v8i2.718

Abstract

Pada saat ini petani Indonesia dihadapkan dengan permasalahan harga pupuk anorganik yang melambung tinggi sehingga para petani mengalami kerugian dan kebutuhan pupuk petani yang semakin meningkat. Sebagian kebutuhan pupuk itu sudah dapat dipenuhi oleh pabrik-pabrik dalam negeri, seperti pupuk urea, ammonium sulfat, tripel super fosfat, dan pupuk majemuk NPK. Namun, pupuk kalium hampir seluruhnya masih harus import. Salah satu tumbuhan potensial yang mengandung banyak kalium ialah  pisang. Pembuatan larutan ekstrak abu dari batang pisang yang dikeringkan (dijemur), setelah itu dibakar dan diambil abunya. Kemudian abu ditambah dengan dengan aquadest (100 gram abu dalam 1 liter aquadest) lalu disaring ekstraknya..Larutan ekstrak abu batang pisang sebanyak 150 ml dimasukkan kedalam labu leher tiga, kemudian diikuti dengan penambahan H2SO4 1 N. Suhu waterbath dijaga pada suhu (oC) yang ditentukan sesuai variabel (40, 50, 60, 70, 80). Motor pengaduk dihidupkan selama waktu (menit) yang ditentukan sesuai variabel (10, 20, 30, 40, 50 ). Larutan sebanyak 25 ml diambil 3 kali pada labu leher tiga. Kemudian dimasukkan masing-masing larutan ke dalam erlenmeyer untuk dititrasi. Titrasi dilakukan untuk masing-masing larutan pada erlenmeyer tersebut dengan NaOH 0,5 N. Volume titran NaOH dicatat dan hitung konsentrasi K2SO4. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan konstanta kecepatan reaksi dan orde reaksi dari proses pembuatan kalium sulfat dari ekstrak abu pelepah pisang dan asam sulfat dan mempelajari pengaruh waktu dan suhu dalam proses pembuatan kalium sulfat. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah proses pembentukan kalium sulfat dari ekstrak abu batang pisang dan asam sulfat mengikuti reaksi orde 1 semu. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh kondisi terbaik dalam pembuatan kalium sulfat yaitu pada suhu 80 oC selama 50 menit menghasilkan konversi (XA) kalium sulfat sebesar 0,9650.
PEMANFAATAN KULIT KAPOK SEBAGAI KARBON AKTIF UNTUK PENYERAPAN LOGAM Cu DAN Cr PADA LIMBAH ELEKTROPLATING Laksono M, Fajar Budi
Jurnal Teknik Kimia Vol 8, No 2 (2014): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v8i2.714

Abstract

Kulit buah kapok randu (Ceiba Pentandra) selama ini kurang begitu dikenal oleh sebagian masyarakat. Maka dengan perkembangan Ilmu dan Teknologi, kulit buah kapok randu ini dapat dimanfaatkan dan dijadikan suatu barang yang berguna yaitu dapat dijadikan karbon aktif atau arang aktif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas arang aktif dalam penyerapan logam-logam berat, khususnya Cu dan Cr dan juga untuk mengetahui kondisi penyerapan yang terbaik. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berat arang aktif 60 gram; 80 gram; 100 gram; 130 gram; 150 gram dan waktu pengadukan 20 menit; 30 menit; 40 menit; 50 menit; dan 60 menit. Prosedur yang digunakan pertama adalah kulit randu dikeringkan kemudian dikarbonasi sehingga kulit menjadi karbon aktif. Kemudian kulit tersebut dites dan diaplikasikan ke limbah electroplating untuk mengurangi konsentrasi limbah Cu dan Cr. Dari hasil yang dicoba diperoleh kondisi yang terbaik pada penyerapan untuk logam Tembaga (Cu) yaitu pada berat 100 gram dan menit ke 20 diperoleh hasil yang terbaik 58,83 mg/L, sedangkan untuk logam Crom (Cr), juga pada berat 100gram dan menit ke 20 diperoleh hasil yang terbaik 10,1 mg/L. Persen penyerapan yang terbaik untuk logam Cu didapatkan 96,30% dan untuk logam Cr 94,66%. Hasil analisa karbon aktif (C) adalah 33562,82 mg/L atau sekitar 3,36%.
PEMBUATAN ETHANOL DARI JERAMI PADI DENGAN PROSES HIDROLISIS DAN FERMENTASI Andayana, Yudhi
Jurnal Teknik Kimia Vol 8, No 2 (2014): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v8i2.717

Abstract

Jerami Padi banyak mengandung Pati, Selulosa dan Glukosa yang cukup tinggi. Alkohol dapat dihasilkan dari tanaman yang banyak mengandung senyawa selulosa dengan menggunakan bantuan aktivitas mikroba salah satu jenis tanamannya adalah jerami padi Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendapatkan kadar ethanol yang terbaik pada jerami padi dengan menggunakan proses hidrolisis dan fermentasi. Kondisi yang ditetapkan larutan Hidrolisis sebanyak 2500 ml, pH hidrolisis 3, waktu hidrolisis 2 hari, dan pH fermentasi sebesar 4,5, sedangkan peubah yang dijalankan adalah waktu fermentasi (2,3,4,5,6,7 (hari)), berat jerami padi (40,50,60 (gram)), dan volume stater yang ditambahkan (8%, 10%, 12%, kali volume cairan fermentasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi terbaik pada berat jerami 50 gram dengan volume stater yang ditambahkan sebanyak 12% volume cairan fermentasi yang difermentasi selama 7 hari yang menghasilkan kadar ethanol sebesar 12,89%. Jerami padi dapat digunakan sebagai bahan baku alternatif pembuatan bioethanol.
PENURUNAN KESADAHAN AIR SUMUR DISEKITAR LUMPUR LAPINDO DENGAN MENGGUNAKAN ZEOLIT Lestari, Diyah Ayu
Jurnal Teknik Kimia Vol 8, No 2 (2014): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v8i2.715

Abstract

Pada penelitian ini, dilakukan proses pengadukan dan adsorbsi dari zeolit terhadap air sumur warga sekitar Lumpur Lapindo. Secara umum adsorbsi dapat diartikan sebagai peristiwa fisika pada permukaan suatu bahan yang tergantung dari afinitas antara adsorbent dan adsorbat. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menurunkan kadar Ca dan Mg yang terkandung dalam air sumur milik warga sekitar Lumpur Lapindo. Prosedur dari penelitian ini adalah Air sumur di cek terlebih dahulu kadar Ca dan Mg yang terkandung di dalamnya. Kemudian air sumur dimasukkan ke dalam beaker glass yang berisi zeolit. Lalu diaduk dengan magnetic stirrer dengan kecepatan dan waktu tertentu. Setelah itu disaring dengan menggunakan zeolit yang telah dibungkus dengan kain sebanyak dua kali penyaringan. Dan dianalisa kadar Ca dan Mg nya. Dari penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa penurunan kadar Ca pada air sumur disekitar lumpur Lapindo kondisi terbaik pada waktu 150 detik dengan berat zeolit 125 gram. Sedangkan untuk Mg terjadi pada kondisi berat zeolit 75 gram dan waktu putaran 150 detik dengan Mg = 0,076 mg/L. Namun sesuai dengan standar SNI, untuk Ca dan Mg yang diperbolehkan dalam air adalah 0,2-4 mg/L. Kondisi terbaik jatuh pada berat zeolit 25 gram dengan waktu pengadukan 30 detik = 0,212 untuk Ca dan 0,231 untuk Mg.
PEMBUATAN PUPUK CAIR DARI DAUN DAN BUAH KERSEN DENGAN PROSES EKSTRAKSI DAN FERMENTASI Iskak, Mohamad
Jurnal Teknik Kimia Vol 8, No 2 (2014): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v8i2.716

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang Pembuatan Pupuk Cair Organik dimana bahan baku yang digunakan adalah daun dan buah kersen, serta air. Metode pembuatan pupuk ini secara umum adalah dengan proses Ekstraksi dan Fermentasi dimana kedua proses tersebut berjalan secara bersamaan. Pada awal proses, daun kersen ditimbang sesuai variabel (200, 225, 250, 275 dan 300 gram). Kemudian masing-masing di cacah. Lalu ditambahkan 50 gram buah kersen ke dalam 200 dan 275 gram daun kersen. Setelah itu diblender bersama 500 ml air sebanyak peubah yang dijalankan 200, 225, 250, 275 dan 300 gram. Kemudian dilakukan pengadukan dalam tangki berpengaduk selama 10 menit. Selanjutnya dilakukan proses ekstraksi dan fermentasi berdasarkan waktu yang ditentukan (2, 3, 4, 5, 6 dan 7 minggu). Produk yang dihasilkan berupa pupuk cair yang mengandung ion N, P, K, dan Mg. Pada penelitian ini diperoleh ratio berat / pelarut (L/V) operasi pada 200 gram daun/500 ml pelarut. Sedangkan kualitas pupuk cair terbaik diperoleh pada minggu ke-6 pada ratio berat/pelarut 300 gram daun dengan 500 ml air. Pupuk cair organik yang dihasilkan mempunyai kelebihan dibandingkan dengan pupuk cair organik yang dipasaran seperti komposisi Kalium dan Magnesium.

Page 1 of 1 | Total Record : 5