cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam
ISSN : 14124777     EISSN : 25805096     DOI : -
Core Subject : Religion,
Islamadina adalah jurnal yang diterbitkan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto pada tahun 2002 yang mempublikasikan karya-karya akademik dengan memfokuskan kajian pemikiran Islam (sosial, budaya, politik dan ekonomi) yang progresif dan mencerahkan.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "ISLAMADINA, Volume XV, Nomor 2, November 2015" : 7 Documents clear
STUDI RELIGIUSITAS LANSIA TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN PADA LANSIA PERUMAHAN TEGAL SARI LEDUG KEMBARAN BANYUMAS Zakiyah Z; Ibnu Hasan
Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam ISLAMADINA, Volume XV, Nomor 2, November 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5442.154 KB) | DOI: 10.30595/islamadina.v0i0.1655

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) menggali data secara komprehensif religiusitas lansia perumahan Tegal Sari Ledug Kembaran Banyumas, 2) mengetahui beberapa perilaku keagamaan yang dipraktekkan lansia terkait dengan religiusitasnya dan 3) mengetahui  religiusitas lansia perumahan Tegal Sari Ledug Kembaran Banyumas dan pengaruhnya terhadap perilaku keagamaanPenelitian merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data penelitian terdiri dari 2 (dua) sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Sedangkan metode pengumpulan datanya dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif, serta pendekatan analisisnya menggunakan pendekatan logika induktif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa religiusitas lansia Perumahan Tegal Sari Ledug Kembaran Banyumas termasuk dalam kategori baik dibuktikan dari 1) Religious of beliefs (ideological) termasuk mempunyai idiologi yang kuat,dibuktikan dengan keyakinan lansia yang kuat akan adanya Allah dan hari pembalasan 2) Religious of practice (ritualistic), lansia menjalankan ritual secara baik dan konsisten terutama ibadah shalat, 3) Religious of feeling (experiential), para lansia mempunyai experiential yang baik terbukti dari perasaan tenang setelah menjalankan ibadah dan perasaan berdosa setelah melakukan kesalahan, 4) Religious of knowledge ( intellectual) para lansia mempunyai semangat, minat dan tekad yang kuat dalam mempelajari agama Islam terbukti lansia aktif dalam pembinaan keagamaan dan 5) Religious of effect (consequential) para lansia konsekwen dalam menjalankan agama terbukti para lansia ini tidak hanya mengamalkan agama dengan melakukan ibadah-ibadah yang terkait dengan hablum mina Allah saja tapi juga hablum min an-nas. Sementara itu beberapa perilaku keagamaan lansia meliputi ibadah shalat 5 (lima) waktu, berjama’ah di Masjid bagi lansia laki-laki, ibadah puasa, zakat, infaq, sodaqah, ibadah haji, bersosialisasi dengan tetangga secara baik dan menyantuni anak yatim secara rutin. Berdasarkan temuan religiusitas lansia dan beberapa perilaku pengamalan keagamaan lansia diatas dapat disimpulkan ada pengaruh positif antara religiusitas lansia perumahan Tegal Sari Ledug Kembaran Banyumas terhadap perilaku keagamaannya
PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM MENDORONG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA INSANI PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH Makhrus M
Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam ISLAMADINA, Volume XV, Nomor 2, November 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13776.231 KB) | DOI: 10.30595/islamadina.v0i0.1663

Abstract

Lembaga Keuangan Syariah (LKS) yang selama jelang tiga dekade ini menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan baik dari segi aset, pasar dan kesadaran masyarakat untuk bertransaksi sesuai dengan prinsip syariah. Hal tersebut patut mendapatkan apresiasi oleh berbagai pihak, sebab keberadan LKS atau bisnis berbasis syariah senantiasa mendorong ajaran Islam semakin dekat dengan kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, perkembangan tersebut harus disertai dengan kemampuan dan kualifikasi sumber daya insani yang dalam hal ini adalah para pengelola LKS itu sendiri.Artikel ini hendak menjelaskan mengenai peran Perguruan Tinggi (PT) dalam menyiapkan dan menyediakan sumber daya insani pada lembaga keuangan syariah yang tidak saja memahami aspek syariah, melainkan memahami berbagai unsur dalam ekonomi positif. Selain itu, artikel ini juga memaparkan tentang pengembangan sumber daya insani yang bisa dilakukan LKS dalam mendorong kemampuan karyawan secara terprogram dan terencana, sehingga hal tersebut dapat memaksimalkan potensi diri dan kinerja para karyawan pada LKS yang melaksanakan program pengembangan yang bersifat jangka panjang tersebut.Rumusan artikel ini adalah bagaimana peran Perguruan Tinggi dalam menyiapkan sumber daya insani pada Lembaga Keuangan Syariah, bagaimana kualifikasi sumberdaya insani yang dibutuhkan oleh Lembaga Keuangan Syariah, serta bagaimana pola pengembangan sumber daya insani yang bisa dilakukan oleh lembaga keuangan syariah secara efekfif dalam mendorong kemampuan dan potensi karyawan
STUDI RELIGIUSITAS LANSIA TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN PADA LANSIA PERUMAHAN TEGAL SARI LEDUG KEMBARAN BANYUMAS Zakiyah Z; Ibnu Hasan
Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam ISLAMADINA, Volume XV, Nomor 2, November 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5442.154 KB) | DOI: 10.30595/islamadina.v0i0.1656

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) menggali data secara komprehensif religiusitas lansia perumahan Tegal Sari Ledug Kembaran Banyumas, 2) mengetahui beberapa perilaku keagamaan yang dipraktekkan lansia terkait dengan religiusitasnya dan 3) mengetahui  religiusitas lansia perumahan Tegal Sari Ledug Kembaran Banyumas dan pengaruhnya terhadap perilaku keagamaanPenelitian merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data penelitian terdiri dari 2 (dua) sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Sedangkan metode pengumpulan datanya dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif, serta pendekatan analisisnya menggunakan pendekatan logika induktif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa religiusitas lansia Perumahan Tegal Sari Ledug Kembaran Banyumas termasuk dalam kategori baik dibuktikan dari 1) Religious of beliefs (ideological) termasuk mempunyai idiologi yang kuat,dibuktikan dengan keyakinan lansia yang kuat akan adanya Allah dan hari pembalasan 2) Religious of practice (ritualistic), lansia menjalankan ritual secara baik dan konsisten terutama ibadah shalat, 3) Religious of feeling (experiential), para lansia mempunyai experiential yang baik terbukti dari perasaan tenang setelah menjalankan ibadah dan perasaan berdosa setelah melakukan kesalahan, 4) Religious of knowledge ( intellectual) para lansia mempunyai semangat, minat dan tekad yang kuat dalam mempelajari agama Islam terbukti lansia aktif dalam pembinaan keagamaan dan 5) Religious of effect (consequential) para lansia konsekwen dalam menjalankan agama terbukti para lansia ini tidak hanya mengamalkan agama dengan melakukan ibadah-ibadah yang terkait dengan hablum mina Allah saja tapi juga hablum min an-nas. Sementara itu beberapa perilaku keagamaan lansia meliputi ibadah shalat 5 (lima) waktu, berjama’ah di Masjid bagi lansia laki-laki, ibadah puasa, zakat, infaq, sodaqah, ibadah haji, bersosialisasi dengan tetangga secara baik dan menyantuni anak yatim secara rutin. Berdasarkan temuan religiusitas lansia dan beberapa perilaku pengamalan keagamaan lansia diatas dapat disimpulkan ada pengaruh positif antara religiusitas lansia perumahan Tegal Sari Ledug Kembaran Banyumas terhadap perilaku keagamaannya
PERILAKU KEBERAGAMAAN DAN PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARI’AH Ida Nurlaeli; Mintaraga Eman Surya
Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam ISLAMADINA, Volume XV, Nomor 2, November 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2064.352 KB) | DOI: 10.30595/islamadina.v0i0.1664

Abstract

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui kontribusi perilaku keberagamaan pada perkembangan perbankan syari’ah. Dari sisi keberagamaan, Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat yang memiliki pemahaman beraneka ragam. Masalah keagamaan berdampak pada pandangan dan sikap terhadap bank syari’ah.Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar Indonesia selayaknya menjadi pelopor dan kiblat pengembangan keuangan syariah di dunia. Hal tersebut juga dapat dilihat dari jumlah perbankan syari’ah di Indonesia yang terus meningkat. Hingga November 2014, jumlah Bank Umum Syariah (BUS) tercatat sebanyak 12 bank, jumlah Unit Usaha Syariah (UUS) sebanyak 22 bank, BPRS sebanyak 163 bank, dan jaringan kantor sebanyak 2.939.Peluang Indonesia untuk menjadi global player keuangan syariah sangat besar. Kondisi ini didukung beberapa faktor antara lain; jumlah penduduk muslim yang besar, prospek ekonomi yang cerah, tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi (kisaran 6,0%-6,5%). Fundamental ekonomi yang solid, peningkatan sovereign credit rating Indonesia menjadi investment grade yang akan meningkatkan minat investor untuk berinvestasi di sektor keuangan domestik. Pengembangan keuangan syari’ah di Indonesia bersifat market driven dan bottom up dalam memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga lebih bertumpu pada sektor riil. Dalam hal ini faktor SDM dan sikap (attitude) positif masyarakat terhadap bank syari’ah sangat penting, maka perilaku keberagamaan harus dijadikan faktor pendukung dengan cara yang tepat
INTEGRASI IMTAQ DAN IPTEK DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM Makhful M
Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam ISLAMADINA, Volume XV, Nomor 2, November 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2945.529 KB) | DOI: 10.30595/islamadina.v0i0.1657

Abstract

Diskurus mengenai iman dan taqwa (Imtaq) dan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) selama ini masih dipandang sebagai dua sisi yang memiliki orientasi yang berlainan, sehingga menyebabkan timbulnya kesenjangan antara sumber ilmu antara ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum. Bagi para pendukung ilmu-ilmu agama menganggap valid sumber Ilahi dalam bentuk kitab suci dan tradisi kenabian dan menolak sumber-sumber non-skriptual sebagai sumber otoritatif untuk menjelaskan kebenaran sejati. Di pihak lain, ilmuwan-ilmuwan sekuler hanya menganggap valid informasi yang diperoleh melalui pengamatan inderawi, sehingga memerlukan paradigma integralistik merupakan tata paradigma yang diharapkan mampu untuk memberikan solusi terhadap problematika permasalahan tersebut diatas.Isi artikel ini hendak menjelaskan mengenai pentingnya upaya integrasi imtaq dan iptek dalam pembelajaran pendidikan agama Islam adalah melakukan dekonstruksi terhadap filsafat sekuler yang terintegrasi pada anatomi sistem pendidikan Islam. Implikasi dari upaya ini adalah proses membangun epistemologi Islami yang bersifat integralistik yang menegasikan entitas lain dan menegaskan kesatuan ilmu dan kesatuan imtaq dan iptek dilihat dari sumbernya yaitu Allah. Oleh sebab itu pada aspek operasionalnya di bidang pendidikan, integrasi lebih dimaknai sebagai proses memadukan nilai-nilai ilmu tertentu (agama) terhadap nilai ilmu lain (umum) atau sebaliknya, sehingga menjadi suatu kesatuan yang koheren dan tidak bisa dipisahkan antara satu dengan lainnya. Artinya, proses penyatuan antara ilmu agama dan ilmu umum hingga menjadi satu kesatuan yang koheren dan bulat untuk memunculkan tata nilai keilmuan yang integralistik dengan tujuan menciptakan manusia yang sempurna.Saat ini telah mulai ada pergeseran fenomena terhadap madrasah sebagai motor pengembangan integrasi imtaq dan iptek dengan berbagai langkah inovatif, progresif, dan adaptif terhadap arus modernitas yang berkembang atau arus perubahan yang bergulir, sehingga madrasah cenderung menjadi pilihan utama pada saat ini. Selain itu, sisi urgensitas profil pembelajaran sistem pendidikan agama Islam perlu dioperasionalkan dengan basis prinsip relevansi-koordinatif, konsistensi, dan adequasi antara tingkat potensi peserta didik dengan standar kompetensi yang perlu dicapai, materi pembelajaran dengan muatan nilai-nilai yang akan dipelajari dengan ketersediaan sumber belajar dengan pemberian penilaian yang sesuai.
MODEL MANAJEMEN KELAS : PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN ( PAKEM ) Wahyudhiana W; Darodjat D
Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam ISLAMADINA, Volume XV, Nomor 2, November 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1815.766 KB) | DOI: 10.30595/islamadina.v0i0.1658

Abstract

Dunia pendidikan  kita  semakin  membutuhkan  sumber daya insani  yang baik dan bermutu, yang mampu  meningkatkan kualitas bangsa, mengembangkan karakter, memberikan keunggulan dan kemampuan berkreasi, sehingga diharapkan mampu melahirkan generasi muda bangsa yang tangguh dan bermutu serta  mempunyai daya saing,  baik regional maupun internasional. Hampir dapat dipastikan bahwa setiap orang membutuhkan produk atau hasil yang bermutu, apakah  itu sebagai produk barang dari pabrikan atau korporasi maupun produk sebuah  ‘industri jasa’, yang tergolong produk ‘intangible’, yang tak nampak secara fisik (konkrit) termasuk pendidikan.Pendidikan yang bermutu secara mikro dapat kita lihat indikatornya melalui manajemen  di dalam kelas. Bagaimana seorang guru dapat mentransformasikan ilmu  kepada peserta didik secara efektif, sehingga memperoleh hasil keterserapan yang tinggi dan mencapai ketuntasan belajar yang diharapkan.   Dalam Undang-undang RI  Nomor 20 Pasal 40, ayat (2) tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, antara lain disebutkan: Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis.Proses Pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM) adalah salah  satu  upaya peningkatan mutu pendidikan secara mikro serta bagaimana seorang guru dalam mengelola pembelajaran yang efektif di dalam kelas.
HUKUM AGUNAN DALAM EKONOMI ISLAM Muhammad Yusuf
Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam ISLAMADINA, Volume XV, Nomor 2, November 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2002.246 KB) | DOI: 10.30595/islamadina.v0i0.1659

Abstract

Perkembangan ekonomi Islam pada saat ini menggugah penulis untuk mengadakan penelitian di seputar ekonomi Islam. Keadilan ekonomi syariah dan manfaat bagi umat manusia akan ditemukan dalam  penerapan akad-akadnya dan produk-produknya. Aspek hukum Islam dalam ekonomi syariah sangat menarik untuk dikaji karena berhubungan langsung dengan ibadah umat Islam dalam hablumminallah (ibadah mahdah) dan  hablumminannas (ibadah ghaira mahdah), hubungan dengan Allah dan hubungan muamalah sesama manusia.Keadilan ekonomi syariah dan menfaat bagi umat manusia akan ditemukan dalam penerapan akad-akadnya dan produk-produknya. Aspek hukum Islam dalam ekonomi syariah sangat menarik untuk dikaji karena berhubungan langsung dengan ibadah umat Islam dalam hablumminallah (ibadah mahdah) dan hablumminannas (ibadah ghaira mahdah), hubungan dengan Allah dan hubungan muamalah sesama manusia.Dalam hukum Islam, hikmah agunan sangat besar, karena orang yang menerima agunan telah membantu menghilangkan kesedihan orang yang mengagunkan dari pikiran dan hati yang kacau. Manusia pasti ada yang membutuhkan harta berupa uang untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Untuk berhutang kadang orang harus mensyaratkan adanya jaminan sampai dikembalikannya sejumlah hutangnya tersebut. Allah mensyariatkan dan membolehkan sistem ini agar orang yang menerima jaminan merasa tenang atas hartanya. Alangkah baiknya kalau mereka mengikuti syariat tidak ada yang menjadi korban keserakahan orang-orang kaya yang bisa menutupi pintu-pintu yang tidak terbuka  dengan kemewahan dan kebahagiannya.Memberikan jaminan atau agunan kepada orang yang berpiutang sebagai usaha yang memudahkan bagi yang mendapat kesulitan terhadap sesuatu, sementara orang yang berpiutang mempunyai barang yang berharga (barang yang dijaminkan). Jadi prinsipnya adalah untuk tolong menolong dalam batas-batas pemberian  jaminan. Jadi disini agama Islam memberikan jalan keluar bagi orang yang terkena kesulitan, sehingga ia mempunyai sesuatu barang yang juga berharga dan itulah yang dijadikan borg atau agunan.

Page 1 of 1 | Total Record : 7