cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Fibusi (Jurnal Online Fisika)
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 53 Documents
KARAKTERISASI SIFAT LISTRIK FOTODIODE p-Si / n-LiTaO3:Nb YANG DIBUAT DENGAN METODE CHEMICAL SOLUTION DEPOSITION Muttakim, Andira; Suhandi, Andi; Hamdani, R. A.
ISSN
Publisher : Jurusan Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dibuat prototipe fotodiode p-Si / n-LiTaO3:Nb dengan variasi pendadah Nb 0 %, 2.5 %, 5 %, dan 7.5 %. Deposisi larutan LiTaO3:Nb di atas p-Si dilakukan dengan metode Chemical Solution Deposition (CSD) atau Sol-Gel menggunakan teknik Spin Coating. Massa molar larutan LiTaO3:Nb adalah 1,00 M. Selanjutnya fotodiode p-Si / n-LiTaO3:Nb dipanaskan (annealed) pada temperatur konstan sebesar 1000 °C selama delapan jam. Temperatur dinaikkan dari temperatur ruang hingga 1000 °C selama satu jam. Karakteristik I-V pada fotodiode p-Si / n-LiTaO3:Nb diukur dengan menggunakan alat Keithley I-V meter dalam keadaan tanpa penyinaran dan dengan penyinaran untuk menentukan nilai photocurrent, breakdown voltage, dan shunt resistance. Hasil penelitian menunjukkan fotodiode p-Si / n-LiTaO3:Nb yang dibuat masih belum bisa memenuhi karakteristik fotodiode yang telah beredar di pasaran. Nilai photocurrent, breakdown voltage, dan shunt resistance untuk fotodiode yang beredar di pasaran memiliki nilai sekitar 100 μA, 50-100 V, dan 10-1000 MΩ, sedangkan dalam penelitian ini nilai optimumnya masing-masing hanya 2.73 μA, 4.95 V, dan 0.23 MΩ. Pada fotodiode p-Si / n-LiTaO3:Nb, nilai photocurrent cenderung menurun seiring dengan penambahan konsentrasi Nb hingga 5 %, nilai photocurrent meningkat kembali ketika konsentrasi Nb ditambahkan menjadi 7.5 %. Nilai breakdown voltage pada fotodiode meningkat seiring dengan penambahan konsentrasi Nb hingga 5 %, nilai breakdown voltage menurun kembali ketika konsentrasi Nb ditambahkan menjadi 7.5 %. Nilai shunt resistance meningkat seiring dengan bertambahnya konsentrasi Nb hingga konsentrasi 7.5 %.
PENDUGAAN PERUBAHAN ZONA JENUH AIR TANAH DI SEKITAR TAMBANG TERBUKA BATUBARA DI KALIMANTAN SELATAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI WENNER Rahayu, Sri; Pujianto, Eko; Iryanti, Mimin
ISSN
Publisher : Jurusan Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada tambang terbuka batubara di daerah penelitian air tanah sengaja di dewatering untuk kestabilan lereng tambang dan tidak mengganggu pekerjaan, sehingga diperkirakan akan menurunkan zona jenuh air tanah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui lapisan batuan dan perubahan zona jenuh air tanah. Untuk mengetahui hal tersebuttelah dilakukan penelitianmenggunakan metode geolistrik resistivitas konfigurasi Wenner di dua lintasan dengan dua kali pengukuran (September 2011 dan Mei 2012). Dari hasil pengolahan data menggunakan Software Res2Dinv daerah penelitian tersusun dari batuan dengan resistivitas 0,72-21,7 ohm meter yaitu batuan lempung yang diperkirakan merupakan batuan zona jenuh dan batuan lainnya dengan resistivitas 21,8-2064 ohm meter yang terdiri dari batuan lempung pasiran, pasir, serta sisipan batubara. Penurunankedalaman lapisan zona jenuh air tanah berkisar 0,5-2,0 meter dan penipisan ketebalan 0,5-13,5 meter.
Karakteristik Pasta TiO2 Suhu Rendah dan Aplikasi Light Scattering Layaer Pada Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) Qibtiya, Mariya Al; Muliani, Lia; Suhandi, Andi; Hidayat, J.
ISSN
Publisher : Jurusan Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini menjelaskan aplikasi  pasta TiO2 reflektor (atau elektroda kerja dengan light scattering layer) pada sel surya berbasis dye-sensitized  (DSSC). Preparasi pasta dilakukan menggunakan bahan komersial yaitu pasta T-Nanooxide D-L (Solaronix) dan serbuk pasta WER2-O (Dyesiol) sebagai bahan reflektor. Bahan tersebut dianalisis struktur kristalnya. Hasil karakterisasi X-Ray Diffraction (XRD) menunjukan bahwa bahan TiO2 serbuk yang digunakan adalah nanokristal dengan struktur kristal anatase. Pembuatan pasta dilakukan melalui pencampuran serbuk pasta menggunakan pelarut ethanol dan larutan HCl tanpa binder. Penambahan TiO2 reflektor sebagai light scattering layer pada pasta dilakukan untuk melihat pengaruhnya terhadap karakteristik sel surya yang dihasilkan. Pasta ini dideposisi di atas permukaan plastik dan kaca konduktif (ITO-PET dan FTO) dengan metode doctor blade. Proses sintering lapisan TiO2 dilakukan pada suhu 120˚C selama 4 jam. Lapisan TiO2 yang terbentuk dianalisis morfologi permukaan menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM). Hasil SEM menunjukan bahwa dengan penambahan TiO2 scattering pada pasta ukuran partikel yang lebih besar dapat teramati. Lapisan TiO2 yang terbentuk diaplikasikan pada DSSC sebagai fotoelektroda. Pewarnaan dengan larutan N-719 (Ruthenium Complex), lapisan elektroda kerja Platina dan larutan elektrolit iodine. Karakteristik kurva I-V dengan ukuran sel daerah aktif 1 cm2 diukur menggunakan sun simulator AM1,5 dengan sumber cahaya Xenon dan intensitas 50 mW/cm2. Hasil pengukuran menunjukkan penambahan serbuk TiO2 reflektor (serbuk scattering) dapat meningkatkan unjuk kerja sel surya yang dihasilkan. Karakteristik I-V yang terbaik dihasilkan oleh DSSC campuran pasta Solaronix dan bubuk TiO2 reflektor menghasilkan efisiensi mencapai 0.166% dan pada substrat kaca mencapai efisiensi 0.167%.Kata kunci: dye sensitized solar cell, Pasta TiO2  suhu rendah, light scattering layer Characterization of Low Temperature TiO2 Paste and Their Applications in Light Scattering Layer of Dye Sensitized Solar Cell (DSSC)This paper describes the application of TiO2 paste reflector (or working electrode with a light scattering layer) in dye - sensitized solar cell (DSSC) . Preparation of paste is done using commercial materials T - Nanooxide DL (Solaronix) and WER2 - O powder (Dyesiol) as a reflector. The crystal structure of the material was analyzed. Characterization of X - Ray Diffraction (XRD) showed that the material used is TiO2 nanocrystal powders with anatase crystalline structure. Making pasta is done by mixing the powder paste using ethanol solvent and HCl solution without binders. The addition of TiO2 reflector as light scattering layer on the pasta is done to see its effect on the characteristics of the resulting solar cell. This paste is deposited on the surface of the plastic and conductive glass (ITO - PET and FTO) by the doctor blade method. TiO2 layer sintering process carried out at a temperature of 120 ˚ C for 4 hours. TiO2 layer formed surface morphology was analyzed using Scanning Electron Microscopy (SEM). SEM results showed that the addition of TiO2 paste scattering at larger particle sizes can be observed. TiO2 layer formed as photo-electrode applied in DSSC. Staining with a solution of N - 719 (Ruthenium Complex), a layer of platinum working electrode and electrolyte solution iodine. Characteristic IV curve with a cell size of 1 cm2 active area was measured using a sun simulator AM1, 5 with Xenon light source and intensity of 50 mW/cm2. The measurement results show the addition of TiO2 reflector powder (powder scattering) can improve the performance of solar cells are produced. IV characteristics of DSSC are best produced by a mixture of paste and powder TiO2 Solaronix generate efficiency reflectors reach 0.166 % on plastics and 0.167% on glass substrate.Keywords: dye sensitized solar cell, low temperature TiO2 paste, light scattering layer
SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD Mustapa, Apip Farid; Waslaluddin, Waslaluddin; Aminudin, Ahmad
ISSN
Publisher : Jurusan Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.86/1977, minuman beralkohol dibedakan menjadi 3 golongan yaitu Golongan A dengan kadar alkohol 1-5%, Golongan B dengan kadar alkohol 5-20%, dan Golongan C dengan kadar alkohol 20-55%. Untuk mengetahui kadar alkohol pada minuman beralkohol perlu melakukan pengujian di laboratorium. Alat yang digunakan di laboratorium tersebut memiliki dimensi yang cukup besar dengan harga yang mahal. Karena itu perlu dirancang sebuah sistem yang memiliki dimensi kecil, harga relatif murah, dan mudah menggunakannya. Sehingga masyarakat dapat menggunakan sistem tersebut untuk mengetahui kadar alkohol pada suatu minuman beralkohol. Sistem yang akan dirancang ini terdiri dari beberapa komponen, yaitu sensor gas MQ-3 untuk mendeteksi uap alkohol sampel, rangkaian buffer, mikrokontroler ATMega16, dan LCD (Liquid Crystal Display). Mikrokontroler sebagai kendali utama pada sistem ini akan mengolah data dari output sensor berupa tegangan analog yang sebelumnya melewati rangkaian buffer, kemudian menghasilkan persentase kadar alkohol yang ditampilkan pada LCD. Dari hasil pengujian dan kalibrasi, sistem yang dirancang dapat mengukur kadar alkohol berupa persentase dan dapat menentukan golongan sesuai peraturan MENKES RI. Untuk golongan A dengan kadar alkohol 1-5%, error pengukuran sistem sebesar 0,27%. Untuk golongan B dengan kadar alkohol 5-20%, error pengukuran sistem sebesar 0,21%. Untuk golongan C dengan kadar alkohol 20-55%, error pengukuran sistem sebesar 0,11%.
MIGRASI FINITE DIFFERENCE DAN KIRCHOFF PADA DATA SEISMIK REFLEKSI 2D Sukmana, Andri; Kamallulah, Kamallulah; Ardi, Nanang Dwi
ISSN
Publisher : Jurusan Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Eksplorasi hidrokarbon sebagai sumber daya energi dilakukan menggunakan metode seismik dengan proses post stack migrasi dalam domain waktu dengan teknik migrasi Kirchhoff dan finite difference untuk mengetahui hasil pencitraan bawah permukaan dari dua teknik migrasi yang digunakan. Ketepatan dalam menggunakan teknik migrasi sangat diperlukan agar dapat mengakomodasi dan menghasilkan pencitraan dengan resolusi yang lebih baik dari sebuah data komplek. Tahap pengolahan data dilakukan sesuai dengan flow processing metode seismik dan tahapan stack dilakukan dengan dua tahap yaitu stacking DMO dan tanpa DMO. Hasil stack menunjukan hasil yang lebih baik menggunakan DMO karena menunjukan kemungkinan suatu reflektor yang lebih tajam dan tegas. Pada proses migrasi dengan teknik migrasi Kirchhoff menghasilkan pencitraan bawah permukaan terhadap kemungkinan suatu reflektor lebih kontinyu antara cdp 2883 sampai dengan 3383 dan finite difference menghasilkan pencitraan reflektor yang lebih fokus antara cdp 2883 sampai dengan cdp 3883.
Penerapan Metode Polarisasi Sinyal ULF dalam Pemisahan Pengaruh Aktivitas Matahari dari Anomali Geomagnet Terkait Gempa Bumi Purba, Suciaty Fitriani; Nuraeni, Fitri; Utama, Judhistira Aria
ISSN
Publisher : Jurusan Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penerapan metode polarisasi sinyal ULF terhadap anomali geomagnet terkait gempa Bumi dari pengaruh eksternal seperti aktivitas Matahari berdasarkan data dari Stasiun Kototabang, Sumatera Barat. Berdasarkan dua kejadian gempa yang terjadi pada 6 Maret dan 7 April 2012 sebagai studi kasus, diperoleh bahwa dengan metode polarisasi sinyal ULF ini untuk kejadian gempa pertama, amplitudo anomali terbesar dari ketiga rentang periode pemfilteran yang digunakan dalam penelitian ini, terjadi pada 21 hari sebelum kejadian. Untuk kejadian gempa ke dua, anomali tersebut terjadi 17 hari sebelum kejadian gempa. Dengan metode ini diharapkan dapat diidentifikasi prekursor untuk gempa-gempa besar secara visual sehingga dapat digunakan sebagai informasi tambahan guna keperluan prediksi dan mitigasi bencana gempa Bumi.Kata kunci: Anomali Geomagnet, Gelombang ULF, Gempa Bumi. Application of ULF Signal Polarization Method in Solar Activity Influence Separation from Geomagnet Anomaly Related to EarthquakeWe have applied ULF signal polarization method to separate geomagnetic anomalies related to earthquakes from external influences such as solar activity, based on data from Kototabang Station, West Sumatera. Based on the two earthquakes that occurred on March 6 and April 7 2012 as a case study, we have found that the largest amplitude anomaly of the three period spans filtering used in this study, occurred 21 days prior to the event. For the second earthquake, the anomaly occurred 17 days before the earthquake. By using this method we can identify precursors to large earthquakes visually for prediction and mitigation purposes of earthquakes disaster.Keywords: Geomagnet Anomaly, ULF Wave, Earthquake
RANCANG BANGUN ALAT UKUR KONDUKTANSI LISTRIK OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 Harjono, Dwi; Aminudin, Ahmad; Syarif, Dani Gustaman
ISSN
Publisher : Jurusan Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan penelitian sifat kelistrikan bahan dalam rangka  pengembangan komponen elektronik, membutuhkan sebuah alat ukur yang teliti dan user friendly. Berkaitan dengan itu telah dirancang dan dibuat sebuah alat ukur konduktansi listrik bahan pada berbagai suhu. Alat ukur ini memiliki modul penguat sinyal sensor suhu, penguat sinyal arus dan tegangan, modul mikrokontroler berbasis ATMega8535, dan rangkaian penampil LCD 16 × 2. Alat ini dapat terhubung dengan personal computer (PC) untuk mencatat data pengukuran secara otomatis dengan bantuan dari software. Alat mampu mengukur mengukur hambatan pada rentang 10 kΩ hingga 1 MΩ pada berbagai suhu dari 25 °C hingga 500 °C. Alat ini dapat beroperasi dengan baik, namun masih butuh pengembangan lebih lanjut.
ANALISIS PENAMPANG CRS PADA DATA SEISMIK 2D MULTICHANNEL DI PERAIRAN UTARA PAPUA Yudiana, Bayu; Nainggolan, Tumpal B; Ardi, Nanang Dwi
ISSN
Publisher : Jurusan Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wilayah Perairan Utara Papua berpotensi menghasilkan sumber daya alam yang melimpah. Pengolahan data yang umum saat ini mulai bergeser ke arah metode pre-stack time maupun pre-stack depth imaging. Tetapistacking masih merupakan tahapan yang penting dalam pengolahan data seismik, karena penampang stack merupakan interpretasi awal dari gambaran bawah permukaan. Penampang stacking memiliki peranan penting karena merupakan penampang awal yang dapat diinterpretasi sebelum dilakukan proses migrasi. Salah satu metode stack yang mampu memberikan hasil yang baik adalah metoda Common Reflection Surface (CRS) stack. Metode CRS stack mengasumsikan bahwa reflektor terdiri dari banyaknya segmen permukaan refleksi yang memiliki panjang sama dengan lebar zona Fresnel pada kedalaman. Metode CRS-Stack menggunakan stacking operator yang tepat untuk reflektor yang terekam pada data pre-stack lebih baik dari pada data konvensional. Stacking operator CRS terdiri dari 3 parameter yaitu α RNIP, dan RN. Untuk memperoleh hasil penampang CRS yang baik dilakukan uji apperture dip. Operator CRS yang terbaik menggunakan 50 m dengan apperture dip sebesar 250 m. Hasil dari metode CRS stack mampu memberikan penggambaran bawah permukaan yang lebih baik dalam hal kemenerusan dan ketajaman reflektor dari pada stack konvensional, hal ini terlihat pada CDP 3000 – CDP 3500. Hasil dari metode CRS stack dapat bermanfaat sebagai sumber data awal untuk menentukan potensi sumber daya alam yang ada di bawah permukaan Perairan Utara Papua.
Pengaruh Suhu Annealing Lapisan Aktif Polimer P3HT:PCBM Terhadap Unjuk Kerja Sel Surya Polimer Yang Ditumbuhkan Di Atas Substrat Gelas Pratiwi, Zeniar Rossa; Rosa, Erlyta Septa; Rusdiana, Dadi; ., Shobih
ISSN
Publisher : Jurusan Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada penelitian ini telah dilakukan pendekatan untuk meningkatkan unjuk kerja sel surya polimer P3HT:PCBM dengan melakukan kontrol terhadap morfologi melalui annealing lapisan aktif. Proses annealing terhadap lapisan aktif sebagai kontrol morfologi diduga mempengaruhi unjuk kerja sel surya polimer karena akan memperbaiki homogenitas dari lapisan aktif polimer. Sel surya dibuat dengan menggunakan bahan polimer sebagai lapisan aktif semikonduktor organik. Polimer yang digunakan adalah poly(3-heksiltiofen) atau P3HT yang berfungsi sebagai donor elektron, dan [6,6]-fenil C61 asam butirat metil ester atau PCBM sebagai akseptor elektron. Kedua material dibuat dalam struktur bulk-heterojunction film tipis menggunakan teknik spin coating. Dalam penelitian ini, annealing telah dilakukan dengan variasi suhu 120 °C dan 150 °C. Hasil SEM menunjukan bahwa kenaikan suhu annealing mempengaruhi struktur morfologi sampel dimana permukaan lapisan aktif menjadi lebih halus dan homogen. Disamping itu transmitansi minimum kedua sampel terjadi pada rentang panjang gelombang 450-700 nm , dimana sampel 150 °C memiliki transmitansi yang lebih rendah dibandingkan sampel 120 °C. Sebagai hasil karakterisasi listrik, diperoleh nilai parameter untuk sampel 120 °C  dan 150 °C dimana daya maksimum, fill faktor, dan efisiensi, masing-masing adalah, 8,66 x 10-5 W dan 9,39 x 10-5 W, 0,301 dan 0,342, dan 0,028 % dan 0,003 %.Kata kunci: Sel surya polimer, lapisan aktif, P3HT:PCBM, annealing, bulk-heterojunction. The Influence of Annealing Temperature of The Polymer Active Layer P3HT:PCBM to The Performance of Polymer Solar Cells on Glass SubstratesIn this work, the approach has been taken to improve the performance of polymer solar cells based on P3HT:PCBM with controlling the morphology through annealing. Annealing proccess as the control of the morphology is thought to affect the performance of polymer solar cells because it will improve the homogenity of the active layer of polymer. Solar cell is made using the polymer materials as the active layer of organic semiconductor. The polymer that it used is a poly(3-hexylthiophene) or P3HT which serves as an electron donor, and [6,6]-phenyl-c61-butyric acid methyl ester or PCBM as an electron acceptor. Both materials are made in bulk heterojunction structure of thin film technology using spin coating techique. In this work, annealing of active layer has been done with variation temperatures 120 °C and 150 °C. SEM results showed that the increase of annealing temperature affects the morphology surface structure of the sample whre the active layer becomes more smooth and homogeneous. Despitefully, the minimum transmittance of both samples occur over a range of wavelengths 450-700 nm, where the sample 150 °C has a lower transmitance than the sample120 °C. As a result of electric characterization, it is gotten the parameter values obtained for the sample 120 °C and 150 °C, and where the maximum power, fill factor, and efficiency, each of them are 8,66 x 10-5 W and 9,39 x 10-5 W, 0,301and 0,342, and 0,028 % and 0,003 %.Keywords: Polymer Solar Cells, An active layer, P3HT:PCBM, annealing, bulk-heterojunction.
PROGRAM PEMBUATAN KONTUR ANOMALI GAYABERAT MENGGUNAKAN METODE MESH POLYGON Jamil, Deni K.; Hasanah, Lilik; Iryanti, Mimin
ISSN
Publisher : Jurusan Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam metode gayaberat secara umum nilai anomali gayaberat atau percepatan gravitasi menjadi bagian yang sangat penting untuk memprediksi lapisan bawah permukaan berdasarkan perbedaan rapat massa (density). Nilai anomali dihitung berdasarkan hasil pengkoreksian yang dilakukan untuk menghilangkan noise yang terjadi dalam pengukuran di lapangan. Selain itu, pemisahan anomali residual dan regional dari anomali gayaberat total dilakukan dengan menggunakan metode Polynomial Least Square. Salah satu cara untuk menggambarkan sebaran anomali gayaberat adalah dengan membuat peta kontur. Peta kontur dapat dibuat dengan menggunakan perangkat lunak baik dalam bentuk 2D maupun 3D. Program pembuatan peta kontur dapat dilakukan dengan metode Mesh Polygon menggunakan Matlab. Pembuatan program perhitungan dan pemisahan anomali gayaberat dapat memeberikan kemudahan yang lebih efisien dan mengurangi kemungkinan terjadinya human error dalam proses perhitungan, serta memberikan gambaran sebaran anomali gayaberat sama seperti perangkat lunak lainnya.

Filter by Year

2013 2014


Filter By Issues
All Issue