cover
Contact Name
Yulianna Puspitasari
Contact Email
yulianna-puspitasari@fkh.unair.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
medvetj@journal.unair.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Media Kedokteran Hewan
Published by Universitas Airlangga
ISSN : 02158930     EISSN : 2775975X     DOI : 10.20473/mkh.v32i1.2021.1-11
Core Subject : Health,
Media Kedokteran Hewan (p-ISSN: 0215-8930) (e-ISSN: 2775-975X) (established 1985) publishes all aspects of veterinary science and its related subjects. Media Kedokteran Hewan publishes periodically three times a year (January, May, and September). Media Kedokteran Hewan publishes original articles, review articles, and case studies in Indonesian or English, with an emphasis on novel information of excellent scientific and/or clinical quality, relevant to domestic animal species and biotechnology of veterinary medicine from researchers, lecturers, students, and other practitioners around Indonesia and worldwide.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 31 No. 2 (2020): Media Kedokteran Hewan" : 5 Documents clear
Efek Preventif Isolat Kasein Yoghurt Susu Kambing Terhadap Kadar Malondialdehida (MDA) Tikus Putih (Rattus Norvegicus) dan Histopatologi Lambung yang Dipapar 2,3,7,8-Tetrachloro-Dibenzo-P-Dioxin (TCDD) Muhammad Habibie Robbie
Media Kedokteran Hewan Vol. 31 No. 2 (2020): Media Kedokteran Hewan
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mkh.v31i2.2020.64-73

Abstract

Dioksin merupakan senyawa toksik yang termasuk dalam senyawa organoklorin bersifat sangat reaktif dan menghasilkan radikal bebas yang dapat merusak sel lambung. 2,3,7,8-Tetrachlorinedibenzo-p-dioksin (TCDD) merupakan jenis dioksin yang memiliki toksisitas paling tinggi. Penelitian ini bertujuan mengetahui efek preventif pemberian yoghurt susu kambing terhadap paparan dioksin yang diamati kadar malondialdehida (MDA) dan gambaran histopatologi lambung. Penelitian bersifat eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Tikus putih (Rattus norvegicus) dibagi 6 kelompok perlakuan yaitu kelompok normal, kontrol kasein, kontrol positif, perlakuan 1, perlakuan 2, dan perlakuan 3. Kadar MDA lambung  diukur menggunakan metode uji Thiobarbituric Acid (TBA) dengan pengukuran spektrofotometri UV-Vis panjang gelombang 530 nm dan gambaran histopatologi lambung  menggunakan pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE) diamati berupa kerusakan sel mukosa lambung. Kadar MDA lambung dianalisismenggunakan uji statistik one way ANOVA, α=5% dan analisis histopatologi lambung diolah secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan kasein yoghurt susu kambing dengan dosis 600 dan 900 mg/kgBB merupakan dosis terbaik dalam mencegah kenaikan kadar MDA lambung dari tikus putih (Rattus norvegicus) terpapar TCDD secara signifikan (p<0,01), dan dosis 900mg/kgBB mencegah terjadi erosi sel mukosa lambung. Kesimpulan penelitian yaitu pemberian kasein yoghurt susu kambing mampu mencegah kenaikan kadar MDA dan terjadi erosi sel mukosa lambung akibat TCDD. 
PENGARUH PREVENTIF EKSTRAK DAUN DEWANDARU (Eugenia uniflora. L) TERHADAP KADAR Malondialdehyde (MDA) DAN HISTOPATOLOGI DUODENUM PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) MODEL GASTROENTERITIS INDUKSI Escherichia coli Aidia Latifatul Fajeria
Media Kedokteran Hewan Vol. 31 No. 2 (2020): Media Kedokteran Hewan
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mkh.v31i2.2020.74-84

Abstract

Daun dewandaru (Eugenia uniflora L.) memiliki kandungan utama tannin, flavonoid dan saponin. Kandungan zat yang bersifat antibakteri dan antioksidan pada dewandaru mampu mengurangi penggunaan antibiotik dalam mengobati penyakit gastroenteritis. Gastroenteritis merupakan suatu inflamasi yang terjadi pada saluran pencernaan melibatkan lambung dan usus yang ditandai dengan muntah, diare. Gastroenteritis disebabkan oleh Escherichia coli yang memiliki endotoksin berupa Lipopolisakarida (LPS). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh preventif ekstrak daun dewandaru (Eugenia uniflora L.) dalam menurunkan kadar Malondialdehyde (MDA) dan perbaikan histopatologi duodenum pada tikus putih (Rattus norvegicus) model gastroenteritis hasil infeksi Escherichia coli. Penelitian ini bersifat eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan terdiri dari lima kelompok, yaitu kontrol negatif, kontrol positif (diinjeksi Escherichia coli) dan tiga kelompok preventif (diinjeksi Escherichia coli dan preventif dengan dosis ekstrak daun dewandaru yang berbeda yaitu 300, 400, dan 500 mg/kg BB). Induksi Escherichia coli dengan dosis 1 x 106 cfu/mL peroral sebanyak 1 mL pada hari kedelapan penelitian, yang sebelumnya telah diberi preventif ekstrak daun dewandaru selama 7 hari. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah histopatologi duodenum dan kadar Malondialdehyde (MDA). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan dianalisis secara statistik menggunakan one-way ANOVA (α=0,05). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak daun dewandaru tidak dapat menghambat adanya kerusakan pada duodenum dan kenaikan kadar MDA. Kesimpulan penelitian ini ekstrak daun dewandaru tidak berpengaruh mencegah gastroenteritis hasil induksi Escherichia coli berdasarkan kerusakan duodenum dan kenaikan kadar MDA.
Laporan Kasus: Corneal Ulcer karena Secondary Trauma Keratoconjuntivitis Sicca pada Kucing Oman Setiyanto
Media Kedokteran Hewan Vol. 31 No. 2 (2020): Media Kedokteran Hewan
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mkh.v31i2.2020.85-96

Abstract

Berbagai penyakit mata yang pernah ditemukan pada kucing diantaranya seperti corneal ulcer. Metode pemeriksaan yaitu inspeksi mata keseluruhan, schirmer tear test (STT), dan fluorescein test. Hasil penekanan palpebrae didapat konsistensi mata kanan yang keras disertai discharge berlebih. Hasil pemeriksaan fluorescein test yaitu warna hijau paper strip masihmenempel pada mata meskipun sudah dibasuh menggunakan NaCl. Nilai STT mata kanan didapatkan 10 mm/menit dan mata kiri 8 mm/menit. Terapi yang diberikan adalah antiibiotik tetes mata levofloksacin diberikan 6 kali/hari sebanyak 1 tetes pada kedua mata. Pada mata kanan diberikan pilocarpin HCL 1% dan diteteskan hanya pada mata kanan satu tetes sebanyak 6 kali/hari, dengan pemberian 10 menit sebelum pemberian antibiotik tetes. Tetes mata Hydroxypropyl methylcellulose diberikan sebanyak 6 kali/hari. Terapi dilakukan sampai minggu ke-3 dan mendapatkan respon kesembuhan yang baik yaitu sudah tidak terlihat chemosis dan membran niktitan, produksi discharge mata berkurang, sudah terdapat respon palpebrae pada mata kiri namun pada mata kanan hanya ada sedikit, namun kornea masih terlihat keruh bilateral. ukuran bola mata kanan mengecil. Hasil STT setelah pengobatan menunjukkan pada mata kanan adalah 15 mm dan mata kiri 14.5 mm.
Pengawasan dan Tata Laksana Pemeriksaan Kesehatan Ternak Sapi Di Pasar Hewan Babat Dan Tikung Kabupaten Lamongan Moh. Abdur Rosid Al Aziz
Media Kedokteran Hewan Vol. 31 No. 2 (2020): Media Kedokteran Hewan
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mkh.v31i2.2020.97-105

Abstract

Pengawasan dan pemeriksaan kesehatan ternak sangat penting dilakukan di pasar hewan, sebagai upaya pencegahan penyebaran penyakit dan kerugian pada peternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengawasan dan tata laksana pemeriksaan kesehatan ternak sapi di pasar hewan. Pasar hewan Babat dan Tikung merupakan unit pelaksana teknis yang dikelola oleh Perusahaan Umum Daerah Kabupaten Lamongan yang memiliki sarana penunjang antara lain timbangan ternak, pusat kesehatan hewan, administrasi, dan sistem transportasi. Pengambilan data dilakukan secara observatif dengan melakukan pengamatan di kedua lokasi pasar pada bulan Februari – Maret 2020. Ternak sapi yang dipasarkan pada hari operasional pasar berjumlah 200 sampai 500 ekor. Berdasarkan data formulir lalu lintas ternak yang didapat melalui kontrol keliling yang dilakukan oleh dokter hewan menunjukkan bahwa sapi yang dipasarkan dalam keadaan sehat. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pengawasan dan pemeriksaan kesehatan ternak di pasar hewan Babat dan Tikung belum dilakukan secara optimal karena hanya dilakukan melalui kontrol keliling tanpa menggunakan alat-alat pendukung seperti stetoskop dan termometer. 
Pengaruh Pemberian Salep Kolagen Hidrolisat Ikan Sebagai Penyembuhan Luka Bakar Derajat IIB Berdasarkan Ekspresi Fibroblast Growth Factor 2 (FGF-2) dan Fibroblas pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Lutfiana Pratiwi
Media Kedokteran Hewan Vol. 31 No. 2 (2020): Media Kedokteran Hewan
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mkh.v31i2.2020.52-63

Abstract

Luka bakar derajat IIB merupakan kondisi hilangnya jaringan akibat paparan panas meliputi seluruh epidermis dan sebagian dermis. Obat gold standart yang yang sering digunakan adalah Silver sulfadiazine yang relatif mahal dan bersifat toksik dalam jangka waktu lama sehingga diperlukan alternatif pengobatan dari bahan alami seperti kolagen hidrolisat bersumber dari ikan. Kolagen hidrolisat ikan bekerja dengan menarik sel imunitas yaitu makrofag yang akan memproduksi growth factor sehingga mampu mempercepat kesembuhan luka. Penelitian ini menggunakan rancangan RAL dengan sampel 24 ekor tikus putih jantan dengan berat badan 150-200g umur 8-12 minggu yang dibagi 4 kelompok yaitu kontrol positif, dan kelompok terapi kolagen hidrolisat ikan konsentrasi 5%, 7,5%, 10% yang diterapi dua kali sehari selama 10 hari. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi salep kolagen hidrolisat ikan 10% adalah konsentrasi terbaik dari semua kelompok terapi yaitu mampu meningkatkan ekspresi FGF-2 (36.65±1.24) % serta mampu meningkatkan jumlah fibroblas (40.06±1.24) sel dalam fase kesembuhan luka. Namun kedua hasil yang diperoleh dari konsentrasi salep kolagen hidrolisat 10% masih kurang efektif dibandingkan dengan obat Silver Sulvadiazine dalam meningkatkan ekspresi FGF-2 (41.69±0.95) % dan meningkatkan jumlah fibroblas (46.50±1.66) sel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salep kolagen hidrolisat ikan dapat digunakan namun masih kurang efektif dikarenakan kedua obat terapi memiliki mekanisme kerja yang berbeda.

Page 1 of 1 | Total Record : 5