cover
Contact Name
Anisa Anisa
Contact Email
anisa@ftumj.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.nalars@ftumj.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
NALARs
ISSN : 14123266     EISSN : 25496832     DOI : -
Core Subject : Engineering,
NALARs is an architecture journal which presents articles based on architectural research in micro, mezo and macro. Published articles cover all subjects as follow: architectural behaviour, space and place, traditional architecture, digital architecture, urban planning and urban design, building technology and building science.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue " Vol 14, No 1 (2015): NALARs Volume 14 Nomor 1 Januari 2015" : 9 Documents clear
PENGARUH KEBERAGAMAN ACTIVITY SUPPORT TERHADAP TERBENTUKNYA CITRA KAWASAN DI JALAN PANDANARAN KOTA SEMARANG Ghassani, Dea Putri
Nalars Vol 14, No 1 (2015): NALARs Volume 14 Nomor 1 Januari 2015
Publisher : Nalars

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK. Suatu kawasan perkotaan tidak dapat terlepas dari activity support terutama pada kawasan pusat kota. Kehadiran activity support di suatu kawasan pusat kota adalah sebagai pemenuh kebutuhan bagi masyarakatnya, selain itu agar suatu kawasan kota lebih ‘hidup’. Salah satu kawasan pusat kota yang memiliki keberagaman activity support di Kota Semarang adalah Jalan Pandanaran. Pada perencanaannya, kawasan Jalan Pandanaran ini memang difungsikan sebagai kawasan komersial. Seiring dengan berjalannya waktu, kemudian hadir fungsi bangunan lain seperti perkantoran yang melengkapi keberagaman aktivitas di kawasan ini. Adanya keberagaman yang terjadi di kawasan ini, tentu ada pengaruhnya terhadap terbentuknya citra kawasan. Dengan keberagaman activity support yang ada di Jalan Pandanaran, masyarakat kota Semarang sangat mengenal kawasan Jalan Pandanaran sebagai kawasan pusat oleh-oleh dimana kawasan pusat oleh-oleh hanya sebagian dari penggal Jalan Pandanaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keberagaman activity support terhadap terbentuknya citra kawasan. Metode kuantitatif rasionalistik digunakan dengan pengumpulan data melalui studi literatur, kuesioner, dan observasi lapangan. Selanjutnya analisis statistik dengan uji regresi menggunakan software SPSS 17.0 for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh keberagaman activity support  terhadap terbentuknya citra kawasan sebesar 40%.ABSTRACT. An urban area cannot be separated from activity support particularly in central bussines district within city center. The presence of activity support in urban area is as a provider for its society needs, on the other hand, it will support the living urban areas.  One of a city center area within Semarang city which have diversity of activity support is Jalan Pandanaran. According to the  urban planning of Semarang, Jalan Pandanaran  area has been purposed as a commercial district. As the time go, the presence of another function of building such as office complex which complete the diversities of activity support in this district. The existence of these diversities that occurs within this area, surely has its influence
AKTIVITAS RITUAL PEMBENTUK TERITORI RUANG PADA PESAREAN GUNUNG KAWI KABUPATEN MALANG Ayu, Dhinda
Nalars Vol 14, No 1 (2015): NALARs Volume 14 Nomor 1 Januari 2015
Publisher : Nalars

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK.        Salah satu bentuk kebudayaan yang ada pada kehidupan masyarakat diwujudkan dalam bentuk aktivitas. Salah satu aktivitas yang menjadi tradisi pada masyarakat di Indonesia, khususnya masyarakat Jawa adalah berkunjung atau ziarah ke makam tokoh-tokoh yang dianggap penting atau berjasa, seperti yang terjadi pada Pesarean Gunung Kawi. Pengunjung tidak hanya dapat melakukan satu jenis ritual karena pada Pesarean Gunung Kawi terdapat beberapa ritual yang diadakan sebagai peringatan hari-hari tertentu yang dianggap penting. Selain banyaknya jenis ritual yang dilaksanakan, keberagaman juga terdapat pada pelaku ritual yang secara garis besar dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yakni kelompok muslim, kejawen dan Tridharma. Hal tersebut dapat menimbulkan perbedaan teritori ruang pada aktivitas ritual yang ada di Pesarean Gunung Kawi. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui teritori ruang yang terbentuk akibat aktivitas ritual pada Pesarean Gunung Kawi Kabupaten Malang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil studi ini menunjukkan bahwa banyaknya aktivitas ritual yang terdapat pada Pesarean Gunung Kawi menimbulkan beragamnya ruang ritual yang terbentuk pada ruang yang sama.  ABSTRACT.      One of the types of culture within society is translated into activites. One of the activites within Javanese Society which become a tradition is pilgrimage to the tomb of the figures that are considered as an important or meritorious person. This activity could be seen in Pesarean Gunung Kawi, Kabupaten Malang. The visitors not only could do one kind of ritual because there are some rituals at Pesarean Gunung Kawi that performed as a celebration on certain days that considered important. Therefor many kinds of rituals that could be performed, diversity is also found in the ritual actors that can be divided into three groups, there are moslem, kejawen  and Tridharma. It would cause differences of space territory in Pesarean Gunung Kawi. The purpose of this study is to determine space territory that made by ritual activities at Pesarean Gunung Kawi Kabupaten Malang. The method has been used in this study is a qualitative descriptive research. The result of this study has shown that many kinds of rituals in Pesarean Gunung Kawi cause the diversity of the ritual space which formed in the same space.
PENGARUH KEBERAGAMAN ACTIVITY SUPPORT TERHADAP TERBENTUKNYA CITRA KAWASAN DI JALAN PANDANARAN KOTA SEMARANG Ghassani, Dea Putri
Nalars Vol 14, No 1 (2015): NALARs Volume 14 Nomor 1 Januari 2015
Publisher : Nalars

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK. Suatu kawasan perkotaan tidak dapat terlepas dari activity support terutama pada kawasan pusat kota. Kehadiran activity support di suatu kawasan pusat kota adalah sebagai pemenuh kebutuhan bagi masyarakatnya, selain itu agar suatu kawasan kota lebih ‘hidup’. Salah satu kawasan pusat kota yang memiliki keberagaman activity support di Kota Semarang adalah Jalan Pandanaran. Pada perencanaannya, kawasan Jalan Pandanaran ini memang difungsikan sebagai kawasan komersial. Seiring dengan berjalannya waktu, kemudian hadir fungsi bangunan lain seperti perkantoran yang melengkapi keberagaman aktivitas di kawasan ini. Adanya keberagaman yang terjadi di kawasan ini, tentu ada pengaruhnya terhadap terbentuknya citra kawasan. Dengan keberagaman activity support yang ada di Jalan Pandanaran, masyarakat kota Semarang sangat mengenal kawasan Jalan Pandanaran sebagai kawasan pusat oleh-oleh dimana kawasan pusat oleh-oleh hanya sebagian dari penggal Jalan Pandanaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keberagaman activity support terhadap terbentuknya citra kawasan. Metode kuantitatif rasionalistik digunakan dengan pengumpulan data melalui studi literatur, kuesioner, dan observasi lapangan. Selanjutnya analisis statistik dengan uji regresi menggunakan software SPSS 17.0 for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh keberagaman activity support  terhadap terbentuknya citra kawasan sebesar 40%. ABSTRACT. An urban area cannot be separated from activity support particularly in central bussines district within city center. The presence of activity support in urban area is as a provider for its society needs, on the other hand, it will support the living urban areas.  One of a city center area within Semarang city which have diversity of activity support is Jalan Pandanaran. According to the  urban planning of Semarang, Jalan Pandanaran  area has been purposed as a commercial district. As the time go, the presence of another function of building such as office complex which complete the diversities of activity support in this district. The existence of these diversities that occurs within this area, surely has its influence to the form of the image of the area. But  the phenomena that happen with those diversity of activity support at Jalan Pandanaran, this area is well known as “semarang-ish” culinary centre and souvenir in Semarang City which the souvenir center only the half of Jalan Pandanaran. This research is aimed to know the influences of activity support diversity to the image area formed. A quantitative rasionalistic method is used by collecting literature study, questionnaires and field observationns. The method of  data analysis will use statistical analysis by regression test using SPSS 17.0 software for windows. This research has shown that there is influence of activity support diversity to the image area formed as amount as 40%.
FALSAFAH TASAWUF ISLAM DALAM ARSITEKTUR TAMAN SUNYARAGI Juwono, Sudarmawan
Nalars Vol 14, No 1 (2015): NALARs Volume 14 Nomor 1 Januari 2015
Publisher : Nalars

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK. Taman Sunyaragi adalah salah satu warisan arsitektur yang dibangun pada masa kebudayaan Islam Cirebon. Arsitektur Sunyaragi merupakan mosaik yang menampilkan perpaduan antara berbagai elemen budaya Hindu Jawa, Arab Islam dan kebudayaan Cina. Pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini adalah konsep apa yang mendasari arsitektur tersebut? Penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah sosial budaya dan semiotik untuk dapat menganalisis bentuk arsitektur yang ada.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa arsitektur Taman Sunyaragi didasarkan pada falsafah Islam tasawuf yang dikembangkan para Wali Songo di pulau Jawa. Falsafah tersebut menekankan adanya nilai-nilai simbolik, harmoni budaya dan penghayatan olah batin. ABSTRACT. Taman Sunyaragi  is one of the Indonesian architectural heritage that was built during the golden era of the Islamic culture in  Cirebon, West Java. The architecture of Sunyaragi is a mozaic architecture which presenting a combination of  many elements of the Javanese-Hindu, Arabic-Islamic and Chinese culture. The purposed question in this research is what are the basic concepts beyond the architectural aspect of Taman Sunyaragi? This study has used a semiotic approach in analyzing the existing architectural forms. The results has shown that the architecture of Taman Sunyaragi is based on the philosophy of Islamic Tasawuf (Sufism) that was taught and developed  by the “Wali Songo”  or the nine Islamic preacher in Java. The phylosophy has emphasized symbolic values, cultural harmony and trancendental meditation (that was commonly practiced by the sufis).  
BENANG MERAH ANTARA DISAIN DAN POLA TATA RUANG RUMAH TAHAN GEMPA NGIBIKAN YOGYAKARTA TERHADAP PERILAKU PENGHUNINYA Djuha, Ahmad Mubarak
Nalars Vol 14, No 1 (2015): NALARs Volume 14 Nomor 1 Januari 2015
Publisher : Nalars

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK. Pada tahun 2006 silam, Yogyakarta luluh lantak oleh bencana alam yang begitu dashyat yaitu bencana gempa bumi. Sebagian besar kota Yogyakarta terutama desa-desa di pinggiran kota Yogyakarta dan sekitarnya ikut merasakan bencana ini. Kehancuran bangunan-bangunan dan desa-desa di Yogyakarta juga terjadi di salah satu desa di daerah Bantul. Dusun Ngibikan nama desanya, dan dampak bencana tersebut dirasakan mendalam bagi masyarakat dusun ini. Dusun yang terletak di Kelurahan Canden, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul ini terletak sekitar 10 km dari pusat gempa sehingga tidak dapat dihindari sebagian rumah warga desa sudah rata dengan tanah dan rumah yang masih berdiripun sudah rusak parah. Dengan kondisi tersebut, muncul inisiatif akan salah satu bentuk keprihatinan dan kepedulian seorang arsitek Eko Prawoto yang mengajak masyarakat Ngibikan bersama-sama membangun kembali desanya dengan dipimpin oleh pemimpin masyarakat Pak Maryono. Dalam penelitian ini, peneliti mengangkat masalah bagaimana keterkaitan antara rumah tahan gempa Ngibikan yang didesain Eko Prawoto terhadap perilaku masyarakat Ngibikan pasca gempa  Rumah lama berbentuk limasan direkonstruksi menjadi rumah baru dengan modifikasi inovatif yang dirancang agar tahan dari  gempa bumi.  Beberapa rumah dibangun tetap berada pada setting layout rumah yang lama, tujuannya untuk mempertahankan kebutuhan ruang seperti yang pernah ada sebelumnya. Proses rekontruksi tersebut melalui bentukan arsitekturnya dan perubahan fisik bangunan sedikitnya  telah merubah karakteristik lingkungan  Desa Ngibikan.  Secara tidak langsung perubahan tersebut dapat mempengaruhi kegiatan/ aktifitas, perilaku dan psikologi masyarakatnya. ABSTRACT. This research is aimed to analize the relation between design and pattern of spaces within house with the behavior of the community within the settlement. A case study of Ngibikan village has been conducted as a significant village within Yogyakarta city which had been destroyed by earthquake in 2006. This village has been nominated in Aga Khan Award 2010 in Doha, India, as a village that known well as a village which had been built by community participation or gotong royong’s concept. This village has a well maintained heritage, that makes this village has been regarded as a village with a concept of community architecture within it. This concept known as a concept of a rural development based on the needs and desires of the community/ society by implementing the concept of community participation or gotong royong. By applying this concept, hopefully could create a settlement for the community which is comfort and livable. Former house with pyramid shape had been reconstructed to be a new house with an innovative modification which had been designed to resistant with earthquake. Some houses had been built by remaining the old setting layout house, in order to maintain the need of space. The reconstruction processes through the formation of architectural and physical change of the houses at least have changed the characteristic of the environment of Ngibikan Village. Indirectly, those changes may affect the activities, behavior and psychological of the community.
PENGARUH SETTING PERON TERHADAP ADAPTABILITAS PENGGUNA KRL STUDI KASUS: STASIUN KERETA API KEBAYORAN PADA JAM SIBUK Khamdevi, Muhammar
Nalars Vol 14, No 1 (2015): NALARs Volume 14 Nomor 1 Januari 2015
Publisher : Nalars

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT. The increasing population of Jakarta caused huge number of passengers of Commuter Line (KRL), especially during rush hour . For instance, Serpong Line (Serpong - Manggarai). The trip Frequency of Serpong Line has been no additions yet, though the number of passengers continues to increase. Kebayoran station has a very short platform, that made the passengers in difficult conditions (Dira, 2011) . The Limited wide of the platform and low platform type must bring difficulties. To go up and down the train, the passengers should use "bancik", which is a small staircase made of iron. But now, long iron staircases has been built along the side of the platform, which is also used by the passengers as a seat. But it made the wide of the platform smaller and narrow. In addition, the number of passengers caused the platform becomes congested that will cause discomfort and the passengers will begin to adapt to these conditions. Is there a relationship between the platform setting to the passenggers adaptability? Is there any influence of the platform setting to the passengers adaptability? This study has used quantitative methods to determine the presence or absence of the influence by using SPSS  software version 16. Through this research is expected to provide knowledge on the influence of the platform setting to the passengers adaptability. The results of this study showed that there was indeed a strong and significant correlation, with r = 0.553 and t = 4.59, between the platform setting to the passengers adaptability. And the influence of the platform setting to the passengers adaptability are around 30,5% ABSTRAK. Bertambahnya penduduk kota Jakarta menyebabkan terjadinya lonjakan penumpang Commuter Line (KRL), terutama pada jam sibuk. Salah satunya adalah Serpong Line (Serpong-Manggarai). Frekuensi perjalanan KRL Serpong Line hingga kini belum ada penambahan, padahal jumlah penumpang terus mengalami peningkatan. Peron di Stasiun Kebayoran Lama sangat pendek sehingga menyulitkan penumpang (Dira, 2011). Luas peron yang terbatas tersebut dan ditambah dengan jenis peron yang rendah pasti sangat menyulitkan. Untuk naik-turun, penumpang harus  menggunakan bancik, yaitu tangga kecil yang terbuat dari besi. Namun sekarang sudah dibangun tangga besi sepanjang sisi peron, yang justru digunakan sebagai tempat duduk, namun di lain sisi justru makin mempersempit luas peron. Selain itu banyaknya penumpang menyebabkan peron menjadi sesak yang akan menimbulkan ketidak nyamanan dan mulai beradaptasi terhadap kondisi tersebut. Adakah hubungan antara setting peron dengan adaptabilitas KRL? Adakah pengaruh setting peron terhadap adaptabilitas pengguna KRL? Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk mengetahui bahwa ada atau tidaknya pengaruh tersebut dengan menggunakan software SPSS versi 16. Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan mengenai pengaruh setting peron terhadap adaptabilitas pengguna KRL. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ternyata memang ada hubungan yang kuat dan signifikan dengan r=0,553 dan t=4,59 antara setting peron terhadap adaptabilitas pengguna KRL. Dan pengaruh setting peron terhadap adaptabilitas pengguna KRL sebesar 30,5 %.
MENCIPTAKAN LINGKUNGAN YANG LEBIH BAIK DENGAN PENYEDIAAN JALUR PEDESTRIAN BAGI PEJALAN KAKI Mauliani, Lily
Nalars Vol 14, No 1 (2015): NALARs Volume 14 Nomor 1 Januari 2015
Publisher : Nalars

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tulisan ini merupakan kelanjutan dari tulisan sebelumnya dengan judul “Kajian Jalur Pedestrian Sebagai Ruang terbuka Pada Area Kampus” yang dipublikasikan pada Jurnal yang sama Volume 12 Nomor 2 Bulan Juli 2013. Tulisan ini adalah hasil akhir dari Penelitian Desentralisasi Skim Penelitian Hibah Bersaing tahun kedua. Oleh karenanya pada tulisan ini, hasil akhir luarannya adalah berupa disain sesuai dengan yang diajukan sebelumnya. Ajuan disain alternatif dari Jalur Pejalan Kaki atau dikenal dengan jalur pedestrian ini merupakan hasil telaah survey lapangan, analisa baik fisik maupun fisik dari studi kasus yang terpilih yaitu Jalan Cempaka Putih Tengah XXX Jakarta Pusat serta hasil dari pemikiran berdasarkan studi preseden dari beberapa lokasi yang dianggap berhasil dan juga teori-teori yang berkaitan dengan hal tersebut.  Sebelum solusi disain diberikan, tentunya penelitian harus melalui beberapa tahapan proses yang akan menghasilkan luaran yang optimal. Tujuan dari penelitian adalah  untuk menganalisis penerapan konsep pedestrianisasi dalam area kampus sebagai ruang terbuka bagi komunitas kampus baik untuk memfasilitasi kebutuhan sosial juga untuk beraktifitas di dalamnya. Sebagai fakta terlihat bahwa jumlah arus pejalan kaki dalam waktu area kampus cukup tinggi. Perlunya kegiatan bersosialisasi antara mahasiswa dan lain-lain sangat penting. Metode deskriptif serta metode studi banding telah dipilih sebagai metodologi penelitian dalam merangkum fakta yang ada dan menganalisa data yang didapatkan, kemudian metode perencanaan juga dilakukan dalam menghasilkan luaran solusi disain yang tentunya diharapkan dapat diadopsi untuk direalisasikan.   ABSTRACT This paper is a continuation from the former paper titled “Kajian Jalur Pedestrian Sebagai Ruang terbuka Pada Area Kampus” which had been published in the same Journal Volume 12 Number 2 July 2013. This paper is a final output from Decentralization Research Program with a scheme of Penelitian Hibah Bersaing from DP2M, second year from two years research. Therefor within this paper, will deliver an appropriate design for a better solution. The proposed alternative designed for pedestrian way is a resulft from field survey analysis either physical or non physical analysis from designated case study Jalan Cempaka Putih Tengah XXX Jakarta Pusat which had been sincronized with appropriate theories and succeeded precedent studies.       Descriptive method and comparative method have been chosen as a research methodology for concluding the existing facts and to analysis all collected data. Then planning method will be used as well to deliver solution design which hopefully could be adopted.
BENANG MERAH ANTARA DISAIN DAN POLA TATA RUANG RUMAH TAHAN GEMPA NGIBIKAN YOGYAKARTA TERHADAP PERILAKU PENGHUNINYA Djuha, Ahmad Mubarak; purwantiasning, ari widyati
Nalars Vol 14, No 1 (2015): NALARs Volume 14 Nomor 1 Januari 2015
Publisher : Nalars

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK. Pada tahun 2006 silam, Yogyakarta luluh lantak oleh bencana alam yang begitu dashyat yaitu bencana gempa bumi. Sebagian besar kota Yogyakarta terutama desa-desa di pinggiran kota Yogyakarta dan sekitarnya ikut merasakan bencana ini. Kehancuran bangunan-bangunan dan desa-desa di Yogyakarta juga terjadi di salah satu desa di daerah Bantul. Dusun Ngibikan nama desanya, dan dampak bencana tersebut dirasakan mendalam bagi masyarakat dusun ini. Dusun yang terletak di Kelurahan Canden, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul ini terletak sekitar 10 km dari pusat gempa sehingga tidak dapat dihindari sebagian rumah warga desa sudah rata dengan tanah dan rumah yang masih berdiripun sudah rusak parah. Dengan kondisi tersebut, muncul inisiatif akan salah satu bentuk keprihatinan dan kepedulian seorang arsitek Eko Prawoto yang mengajak masyarakat Ngibikan bersama-sama membangun kembali desanya dengan dipimpin oleh pemimpin masyarakat Pak Maryono. Dalam penelitian ini, peneliti mengangkat masalah bagaimana keterkaitan antara rumah tahan gempa Ngibikan yang didesain Eko Prawoto terhadap perilaku masyarakat Ngibikan pasca gempa  Rumah lama berbentuk limasan direkonstruksi menjadi rumah baru dengan modifikasi inovatif yang dirancang agar tahan dari  gempa bumi.  Beberapa rumah dibangun tetap berada pada setting layout rumah yang lama, tujuannya untuk mempertahankan kebutuhan ruang seperti yang pernah ada sebelumnya. Proses rekontruksi tersebut melalui bentukan arsitekturnya dan perubahan fisik bangunan sedikitnya  telah merubah karakteristik lingkungan  Desa Ngibikan.  Secara tidak langsung perubahan tersebut dapat mempengaruhi kegiatan/ aktifitas, perilaku dan psikologi masyarakatnya. ABSTRACT. This research is aimed to analize the relation between design and pattern of spaces within house with the behavior of the community within the settlement. A case study of Ngibikan village has been conducted as a significant village within Yogyakarta city which had been destroyed by earthquake in 2006. This village has been nominated in Aga Khan Award 2010 in Doha, India, as a village that known well as a village which had been built by community participation or gotong royong’s concept. This village has a well maintained heritage, that makes this village has been regarded as a village with a concept of community architecture within it. This concept known as a concept of a rural development based on the needs and desires of the community/ society by implementing the concept of community participation or gotong royong. By applying this concept, hopefully could create a settlement for the community which is comfort and livable. Former house with pyramid shape had been reconstructed to be a new house with an innovative modification which had been designed to resistant with earthquake. Some houses had been built by remaining the old setting layout house, in order to maintain the need of space. The reconstruction processes through the formation of architectural and physical change of the houses at least have changed the characteristic of the environment of Ngibikan Village. Indirectly, those changes may affect the activities, behavior and psychological of the community.
MENCIPTAKAN LINGKUNGAN YANG LEBIH BAIK DENGAN PENYEDIAAN JALUR PEDESTRIAN BAGI PEJALAN KAKI Mauliani, Lily; Purwantiasning, Ari Widyati; Aqli, Wafirul
Nalars Vol 14, No 1 (2015): NALARs Volume 14 Nomor 1 Januari 2015
Publisher : Nalars

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tulisan ini merupakan kelanjutan dari tulisan sebelumnya dengan judul “Kajian Jalur Pedestrian Sebagai Ruang terbuka Pada Area Kampus” yang dipublikasikan pada Jurnal yang sama Volume 12 Nomor 2 Bulan Juli 2013. Tulisan ini adalah hasil akhir dari Penelitian Desentralisasi Skim Penelitian Hibah Bersaing tahun kedua. Oleh karenanya pada tulisan ini, hasil akhir luarannya adalah berupa disain sesuai dengan yang diajukan sebelumnya. Ajuan disain alternatif dari Jalur Pejalan Kaki atau dikenal dengan jalur pedestrian ini merupakan hasil telaah survey lapangan, analisa baik fisik maupun fisik dari studi kasus yang terpilih yaitu Jalan Cempaka Putih Tengah XXX Jakarta Pusat serta hasil dari pemikiran berdasarkan studi preseden dari beberapa lokasi yang dianggap berhasil dan juga teori-teori yang berkaitan dengan hal tersebut.  Sebelum solusi disain diberikan, tentunya penelitian harus melalui beberapa tahapan proses yang akan menghasilkan luaran yang optimal. Tujuan dari penelitian adalah  untuk menganalisis penerapan konsep pedestrianisasi dalam area kampus sebagai ruang terbuka bagi komunitas kampus baik untuk memfasilitasi kebutuhan sosial juga untuk beraktifitas di dalamnya. Sebagai fakta terlihat bahwa jumlah arus pejalan kaki dalam waktu area kampus cukup tinggi. Perlunya kegiatan bersosialisasi antara mahasiswa dan lain-lain sangat penting. Metode deskriptif serta metode studi banding telah dipilih sebagai metodologi penelitian dalam merangkum fakta yang ada dan menganalisa data yang didapatkan, kemudian metode perencanaan juga dilakukan dalam menghasilkan luaran solusi disain yang tentunya diharapkan dapat diadopsi untuk direalisasikan.   ABSTRACT This paper is a continuation from the former paper titled “Kajian Jalur Pedestrian Sebagai Ruang terbuka Pada Area Kampus” which had been published in the same Journal Volume 12 Number 2 July 2013. This paper is a final output from Decentralization Research Program with a scheme of Penelitian Hibah Bersaing from DP2M, second year from two years research. Therefor within this paper, will deliver an appropriate design for a better solution. The proposed alternative designed for pedestrian way is a resulft from field survey analysis either physical or non physical analysis from designated case study Jalan Cempaka Putih Tengah XXX Jakarta Pusat which had been sincronized with appropriate theories and succeeded precedent studies.       Descriptive method and comparative method have been chosen as a research methodology for concluding the existing facts and to analysis all collected data. Then planning method will be used as well to deliver solution design which hopefully could be adopted.

Page 1 of 1 | Total Record : 9


Filter by Year

2015 2015


Filter By Issues
All Issue Vol 23, No 1 (2024): NALARs Vol 23 No 1 Januari 2024 Vol 22, No 2 (2023): NALARs Volume 22 Nomor 2 Juli 2023 Vol 22, No 1 (2023): NALARs Volume 22 Nomor 1 Januari 2023 Vol 21, No 2 (2022): NALARs Volume 21 Nomor 2 Juli 2022 Vol 21, No 1 (2022): NALARs Volume 21 Nomor 1 Januari 2022 Vol 20, No 2 (2021): NALARs Volume 20 Nomor 2 Juli 2021 Vol 20, No 1 (2021): NALARs Volume 20 Nomor 1 Januari 2021 Vol 19, No 2 (2020): NALARs Volume 19 Nomor 2 Juli 2020 Vol 19, No 1 (2020): NALARs Volume 19 Nomor 1 Januari 2020 Vol 18, No 2 (2019): NALARs Volume 18 Nomor 2 Juli 2019 Vol 18, No 1 (2019): NALARs Volume 18 Nomor 1 Januari 2019 Vol 17, No 2 (2018): NALARs Volume 17 Nomor 2 Juli 2018 Vol 17, No 1 (2018): NALARs Volume 17 Nomor 1 Januari 2018 Vol 16, No 2 (2017): NALARs Volume 16 Nomor 2 Juli 2017 Vol 16, No 1 (2017): NALARs Vol 16 No 1 Januari 2017 Vol 15, No 2 (2016): NALARs Volume 15 Nomor 2 Juli 2016 Vol 15, No 2 (2016): NALARs Volume 15 Nomor 2 Juli 2016 Vol 15, No 1 (2016): NALARs Volume 15 Nomor 1 Januari 2016 Vol 15, No 1 (2016): NALARs Volume 15 Nomor 1 Januari 2016 Vol 14, No 2 (2015): NALARs Volume 14 Nomor 2 Juli 2015 Vol 14, No 2 (2015): NALARs Volume 14 Nomor 2 Juli 2015 Vol 14, No 1 (2015): NALARs Volume 14 Nomor 1 Januari 2015 Vol 14, No 1 (2015): NALARs Volume 14 Nomor 1 Januari 2015 Vol 13, No 2 (2014): NALARs Volume 13 Nomor 2 Juli 2014 Vol 13, No 2 (2014): NALARs Volume 13 Nomor 2 Juli 2014 Vol 13, No 1 (2014): NALARs Volume 13 Nomor 1 Januari 2014 Vol 13, No 1 (2014): NALARs Volume 13 Nomor 1 Januari 2014 Vol 13, No 2 (2014): Jurnal Arsitektur NALARs Volume 13 Nomor 2 Vol 12, No 2 (2013): Nalars Volume 12 Nomor 2 Juli 2013 Vol 12, No 2 (2013): Nalars Volume 12 Nomor 2 Juli 2013 Vol 12, No 1 (2013): NALARs Volume 12 Nomor 1 Januari 2013 Vol 12, No 1 (2013): NALARs Volume 12 Nomor 1 Januari 2013 Vol 11, No 2 (2012): NALARs Volume 11 Nomor 2 Juli 2012 Vol 11, No 2 (2012): NALARs Volume 11 Nomor 2 Juli 2012 Vol 11, No 1 (2012): NALARs Volume 11 Nomor 1 Januari 2012 Vol 11, No 1 (2012): NALARs Volume 11 Nomor 1 Januari 2012 Vol 10, No 2 (2011): NaLARs Volume 10 Nomor 2 Juli 2011 Vol 10, No 2 (2011): NaLARs Volume 10 Nomor 2 Juli 2011 Vol 10, No 1 (2011): NALARs Volume 10 Nomor 1 Januari 2011 Vol 10, No 1 (2011): NALARs Volume 10 Nomor 1 Januari 2011 Vol 9, No 2 (2010): NALARs Volume 9 Nomor 2 Juli 2010 Vol 9, No 2 (2010): NALARs Volume 9 Nomor 2 Juli 2010 Vol 9, No 1 (2010): NALARs Volume 9 Nomor 1 Januari 2010 Vol 9, No 1 (2010): NALARs Volume 9 Nomor 1 Januari 2010 Vol 8, No 2 (2009): NALARs Volume 8 Nomor 2 Juli 2009 Vol 8, No 2 (2009): NALARs Volume 8 Nomor 2 Juli 2009 Vol 8, No 1 (2009): NALARs Volume 8 Nomor 1 Januari 2009 Vol 8, No 1 (2009): NALARs Volume 8 Nomor 1 Januari 2009 More Issue