cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. kampar,
Riau
INDONESIA
Jurnal Ushuluddin
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Religion, Social,
Ushuluddin (Online ISSN 2407-8247 | Print ISSN 1412-0909) adalah jurnal yang diterbitkan oleh Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Jurnal Ushuluddin terbit pertama kali pada Bulan Desember 1998 dengan nama Jurnal Ushuluddin Cendikia. Pada tahun 2000 namanya berganti menjadi Jurnal Ushuluddin. Jurnal Ushuluddin memuat kajian-kajian dasar keislaman (islamic studies), baik dalam bentuk kajian kepustakaan maupun riset lapangan. Fokus utama Jurnal Ushuluddin meliputi aqidah, pemikiran Islam, filsafat agama, tasawuf, tafsir dan studi al-Qur'an, kajian Hadits, dan perbandingan agama. Jurnal ini diterbitkan dalam upaya mengkomunikasikan berbagai kajian yang terkait dengan Islam, baik klasik maupun kontemporer yang ditinjau dari berbagai perspektif. Dengan demikian, baik para sarjana Indonesia maupun sarjana asing yang fokus dengan kajian tersebut dapat memperkaya artikel yang dimuat dalam jurnal ini. Artikel yang masuk akan dinilai oleh peer-review, dan jika dipandang layak baru akan diterbitkan. Jurnal Ushuluddin diterbitkan dua kali dalam setahun, dan selalu menempatkan kajian Islam dan kajian tentang umat Islam sebagai fokus utama.
Arjuna Subject : -
Articles 1 Documents
Search results for , issue " Vol 21, No 1 (2014): Januari - Juni 2014" : 1 Documents clear
Suara Wanita (Tinjauan Mukhtalif al-Hadits) Husin, Nixson
Jurnal Ushuluddin Vol 21, No 1 (2014): Januari - Juni 2014
Publisher : Jurnal Ushuluddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sanad hadis tentang suara wanita adalah aurat “ “ merupakan hadis ahad yang termasuk dalam kategori hadits gharib karena hadits tersebut diriwayatkan oleh seorang perawi sendirian, atau satu orang rawi. Sedangkan kualitas haditsnya adalah hasan ghari sebagaimana dikatakan oleh al-Mam al-Tirmidziy dalam kitab Sunannya. Adapun kualitas hadits kedua tentang suara wanita bukan aurat adalah hadits shahih, karena hadits tersebut diriwayatkan oleh al-Imam al- Bukhariy. Dalam penilaian kualitas hadits penulis mendukung pendapat mukharrijnya, kerena para ulama hadits lebih mendalam ilmunya tentang hadits. terjadinya perbedaan pendapat para ulama tentang suara wanita adalah karena adanya ikhtilaf ulama dalam menggunakan dalil dan ikhtilaf dalam membatasi makna aurat.Kemudian terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ulama tentang suara wanita apakah ia aurat atau tidak?. Dari tinjauan ilmu mukhtalif al-hadits terhadap hadits yang dapat dikompromokan antara hadits yang berbeda pemahamannya. Kemudian dari berbagai perbedaan pendapat para ulama terssebut dipilih pendapat yang lebih rajih yang mengatakan bahwa mengankat suara wanita dipandang aurat apabila suara tersebut tidak aman dari fitnah dan menimbulkan birahi.

Page 1 of 1 | Total Record : 1