cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Sosioinforma
ISSN : 24428094     EISSN : 25027913     DOI : -
Core Subject : Social,
Sosio Informa merupakan nama baru dari Majalah Informasi Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial. Majalah Sosio Informa menyajikan tulisan hasil kajian literatur dan kajian pemikiran kritis mengenai pembangunan kesejahteraan sosial. Sosio Informa merupakan media publikasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial dan pihak-pihak yang menekuni bidang pembangunan kesejahteraan sosial.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 17 No 2 (2012): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial" : 6 Documents clear
PENDEKATAN KELOMPOK SEBAGAI MODALITAS DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN Suradi Suradi
Sosio Informa Vol 17 No 2 (2012): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v17i2.93

Abstract

Kemiskinan merupakan masalah sosial yang sangat komplek baik dari faktor sebab maupun akibatnya.Oleh sebab itu, kemiskinan juga bersifat multidimensi. Pemerintah Indonesia melalui KementerianSosial telah mengembangkan program penanggulangan kemiskinan. Salah satu dari program tersebutadalah Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Program ini menggunakan kelompok sebagai pendekatandalam mengembangkan dan merubah perilaku di kalangan keluarga miskin guna meningkatkan standarkehidupan mereka baik aspek ekonomi maupun sosial. Penggunaan kelompok sebagai modalitas danstrategi perubahan keluarga dan masyarakat mempunyai dasar teori dalam profesi pekerjaan sosial.Oleh karena itu, KUBE harus dipahami sebagai sebuah pendekatan dan strategi untuk perubahan danpeningkatan kesejahteraan keluarga.Kata kunci: kemiskinan, pendekatan, kelompok
KEBERFUNGSIAN KELUARGA: KONSEP DAN INDIKATOR PENGUKURAN DALAM PENELITIAN Adi Fahrudin
Sosio Informa Vol 17 No 2 (2012): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v17i2.94

Abstract

Pengukuran memainkan sangat penting dalam sebuah penelitian. Kegagalan seorang peneliti memahamiteori dan konsep dapat menyebabkan kegagalannya dalam merumuskan indikator dan parameterpengukuran yang hendak dilakukannya. Konsep keberfungsian keluarga mempunyai dimensi yang luas,sehingga pemahaman teori dan konsep ini dengan benar maka dapat menuntun peneliti dalam melakukanpengukuran dan pada akhirnya dapat membuahkan hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkansecara ilmiah.Kata Kunci: Keberfungsian Keluarga, Konsep, Indikator, Pengukuran dan Penelitian
MEMAHAMI DIMENSI SPIRITUALITAS DALAM PRAKTEK PEKERJAAN SOSIAL Syamsuddin Syamsuddin; Azlinda Azman
Sosio Informa Vol 17 No 2 (2012): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v17i2.97

Abstract

Spiritualitas adalah aspek penting dalam praktek pekerjaan sosial yang mengarah kepada intervensiyang bersifat psikososial. Spiritualitas dapat memberdayakan klien secara emosional melalui penemuankebermaknaan dan kepastian tujuan hidup. Spiritualitas dapat memberikan pemulihan terhadap korbankekerasan dan pelecehan seksual, juga berperan meningkatkan derajat kesehatan, berkontribusi terhadapkedamaian pikiran dan terbebas dari ketidakpastian akan tujuan hidup. Selain itu spiritualitas adalahcoping strategi pada beberapa pasangan dalam menghadapi masalah kehidupan perkawinan. Kajian inimerupakan kajian literatur yang bertujuan untuk memberikan sumbangan pemikiran terhadap pentingnyamenggali aspek-aspek spiritual klien. Dalam praktek pekerjaan sosial adalah penting untuk menjagasensitifitas dan menghargai keyakinan yang dianut oleh klien. Untuk meningkatkan pengetahuan danketerampilan dalam pemberian pelayanan adalah penting para pekerja sosial mendapatkan pelatihantertentu dalam menghadapi isu spiritualitas secara profesional.Kata kunci : Spiritualitas, Kebermaknaan, Praktek Pekerjaan Sosial
KETAHANAN SOSIAL KELUARGA: PERSPEKTIF PEKERJAAN SOSIAL Rondang Siahaan
Sosio Informa Vol 17 No 2 (2012): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v17i2.95

Abstract

Pemikiran-pemikiran tentang ketahanan memberikan pedoman bagi praktek pekerjaan sosial dengankeluarga. Pendekatan berbasis ketahanan beserta gagasan yang terkandung didalamnya tentang resiko danketahanan memberikan petunjuk tentang asesmen dan intervensi dengan keluarga. Pendekatan ketahananmemberikan kerangka kerja untuk menganalisis informasi tentang keluarga beserta sumber-sumber yangterdapat dalam keluarga dan tantangan-tantangan yang dihadapi keluarga. Kerangka kerja ketahanan disatu segi memungkinkan pekerja sosial untuk menggunakan pendekatan berbasiskan kekuatan-kekuatankeluarga, di lain segi bersikap realistik tentang tantangan-tantangan yang di hadapi keluarga sertakebutuhan-kebutuhannya. Pendekatan ganda ini membuat pekerja sosial menjadi kritis dalam memahamikeluarga dan dalam menentukan cara-cara yang dapat dilakukan untuk mendayagunakan sumbersumberyang tersedia bagi keluarga serta memahami hambatan-hambatan yang dihadapi keluarga dalammemenuhi kebutuhan-kebutuhan anggota-anggotanya.Perspektif ketahanan membantu pekerja sosial mengamati berbagai faktor diluar keluarga, yaitu fisik,ekonomi dan sosial sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi keluarga baik sebagai sumber-sumberuntuk mengatasi kesulitan keluarga maupun sebagai tantangan yang menyebabkan kesulitan keluarga.Pendekatan berbasis ketahanan yang di gunakan untuk bekerja dengan keluarga mempertimbangkankompleksitas keluarga dan kehidupan di dunia dimana keluarga berupaya untuk memenuhi kebutuhananggota-anggotanya. Pemahaman tentang perjuangan, kekuatan-kekuatan dan faktor-faktor protektifkeluarga membantu pekerja sosial untuk menetapkan pendekatan tertentu yang dianggap paling efektifbagi keluarga tertentu pada waktu tertentu sesuai dengan tahap perkembangan keluarg tersebut.Kata Kunci: pekerjaan sosial, ketahanan sosial, keluarga
PENANGANAN DAMPAK SOSIAL PSIKOLOGIS KORBAN BENCANA MERAPI Chatarina Rusmiyati; Enny Hikmawati
Sosio Informa Vol 17 No 2 (2012): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v17i2.96

Abstract

Hidup di tempat pengungsian yang penuh dengan keterbatasan sering menimbulkan ketidakpastiansampai kapan mereka akan tinggal. Hal ini berkaitan pada kemampuan pemerintah dalam menyediakanpengganti tempat tinggal yang permanen, di samping kemampuan dari korban bencana itu sendiri.Lokasi pengungsian kurang memadai ditinjau dari kepadatan hunian, asupan gizi, sarana MCK, sanitasilingkungan, fasilitas sosial dan fasilitas umum. Kondisi ini dapat menyebabkan pengungsi terutama anakanakdan lansia rawan terhadap penyakit. Ketersediaan tenaga kesehatan, obat-obatan seringkali tidakseimbang dengan jumlah korban bencana yang membutuhkan penanganan kesehatan. Penanganannyaharus dilakukan secara terkoordinir dan terpadu dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, LSM,dunia usaha dan pemerintah terkait. Pada intinya dari hasil wawancara dan observasi pada informandapat disimpulkan bahwa para pengungsi telah ditangani secara fisik, psikis dan sosial. Pemenuhankebutuhan fisik meliputi pemenuhan kebutuhan makan, pakaian, tempat tinggal, pelayanan kesehatan, airbersih dan sarana MCK. Pemenuhan kebutuhan psikis dengan menghilangkan trauma (trauma healing)seperti menghibur, memberikan pembinaan mental psikologis agar tidak jenuh, pelayanan penguatanmental keagamaan, pendidikan dan informasi. Pemenuhan kebutuhan sosial dengan menerima kunjungantamu, advokasi dan fasilitasi kegiatan. Pemenuhan kebutuhan sosial psikologis di pengungsian dapatdikatakan terpenuhi meskipun serba terbatas. Oleh karena itu disarankan kepada pemerintah khususnyaKementerian Sosial dan lembaga terkait, dalam memberikan bantuan kepada korban perlu melakukananalisis kebutuhan agar tepat sasaran. Kepada masyarakat di daerah rawan bencana perlu peningkatankesadaran tentang risiko bencana melalui sosialisasi dan simulasi siaga bencana, agar masyarakatberdaya menghadapi bencana dan risikonya.Kata Kunci: Penanganan, Pengungsi, Korban Bencana Merapi
PENGUJIAN MODEL ALAT UKUR KESEJAHTERAAN-SUBJEKTIF PENGUSAHA KECIL DAN MENENGAH (PKM) PROVINSI D.I YOGYAKARTADENGAN STRUCTURAL EQUATION MODELLING (SEM) Sumanto Sumanto
Sosio Informa Vol 17 No 2 (2012): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v17i2.98

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris alat ukur kesejahteraan-subjektif (kebahagiaan)pengusaha kecil dan menengah (PKM) provinsi DIY. Penelitan ini didahului dengan penelitian kepustakaanuntuk menggali komponen-komponen kebahagiaan pengusaha dan ditemukan empat komponenkebahagiaan, yaitu banyaknya emosi positif, sedikitnya emosi negatif, kepuasan hidup secara umum dankepuasan hidup untuk hal-hal khusus. Jadi, yang akan diuji dalam penelitian ini adalah kesesuaian modelalat ukur kebahagiaan (dengan indikator yang diturunkan dari komponen-komponen tersebut) denganmodel empirisnya. Pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah apakah model alat ukurkebahagiaan PKM yang dihipotesiskan tersebut didukung oleh data empiris. Pengumpulan data untukmenguji hipotesis ini melibatkan 277 pengusaha laki-laki dan perempuan di berbagai bidang usahadi provinsi DIY. Pengujian model dilakukan dengan permodelan persamaan struktural atau structuralequation modelling (SEM) menggunakan metode analisis kemungkinan maksimum (ML) dan diperolehkesimpulan bahwa kebahagiaan dengan indikator-indikator yang diturunkan dari komponen banyaknyaemosi positif, sedikitnya emosi negatif, kepuasan hidup secara umum, dan kepuasan hidup spesifik ternyatadidukung data empris (NFI = 0,905).Kata Kunci: Model, alat ukur, kebahagiaan, structural equation modelling, emosi

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2012 2012


Filter By Issues
All Issue Vol 7 No 3 (2021): Sosio Informa Vol 7 No 1 (2021): Sosio Informa Vol 6, No 1 (2020): Sosio Informa Vol 5, No 3 (2019): Sosio Informa Vol 5, No 2 (2019): Sosio Informa Vol 5, No 1 (2019): Sosio Informa Vol 4, No 3 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 3 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 2 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 2 (2018): Sosio Informa Vol 4 No 1 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 1 (2018): Sosio Informa Vol 3 No 3 (2017): Sosio Informa Vol 3 No 2 (2017): Sosio Informa Vol 3 No 1 (2017): Sosio Informa Vol 2 No 3 (2016): Sosio Informa Vol 2 No 2 (2016): Sosio Informa Vol 2 No 1 (2016): SOSIO INFORMA Vol 1 No 3 (2015): Sosio Informa Vol.1.edisi 3 tahun 2015 Vol 1, No 3 (2015) Vol 1, No 2 (2015): Sosio Informa Vol 1 No 2 (2015): Sosio Informa Vol 1 No 1 (2015): Sosio Informa Vol 1, No 1 (2015): Sosio Informa Vol 19, No 3 (2014) Vol 19 No 3 (2014): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19, No 2 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19 No 2 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19, No 1 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19 No 1 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18, No 3 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18 No 3 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18, No 2 (2013) Vol 18 No 2 (2013): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18, No 1 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18 No 1 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17 No 3 (2012): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17, No 3 (2012) Vol 17, No 2 (2012) Vol 17 No 2 (2012): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17 No 1 (2012): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17, No 1 (2012): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16 No 3 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16, No 3 (2011): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16, No 3 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16 No 2 (2011): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16, No 1 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16 No 1 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 14 No 3 (2009): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 12 No 3 (2007): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 12 No 2 (2007): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 12 No 1 (2007): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 11 No 1 (2006): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 11, No 1 (2006): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 10 No 3 (2005): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 10 No 2 (2005): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 10 No 1 (2005): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 9 No 1 (2004): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 8 No 4 (2003): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 8 No 3 (2003): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 8 No 2 (2003): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 7 No 2 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 7 No 1 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial More Issue