cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Sosioinforma
ISSN : 24428094     EISSN : 25027913     DOI : -
Core Subject : Social,
Sosio Informa merupakan nama baru dari Majalah Informasi Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial. Majalah Sosio Informa menyajikan tulisan hasil kajian literatur dan kajian pemikiran kritis mengenai pembangunan kesejahteraan sosial. Sosio Informa merupakan media publikasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial dan pihak-pihak yang menekuni bidang pembangunan kesejahteraan sosial.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 7 No 1 (2021): Sosio Informa" : 5 Documents clear
KARAKTERISTIK KEPALA RUMAH TANGGA PEREMPUAN DALAM PEKERJAAN SEKTOR INFORMAL Satriawan, Dodi
Sosio Informa Vol 7 No 1 (2021): Sosio Informa
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v7i1.2494

Abstract

Persentase rumah tangga yang dikepalai perempuan cenderung meningkat dari tahun ke tahun, di mana pada tahun 2012 persentase rumah tangga yang dikepalai perempuan mencapai 14,4 persen. Kajian literatur ini bertujuan untuk membandingkan karakteristik Kepala Rumah Tangga Laki-laki (KRTL) dan Kepala Rumah Tangga Perempuan (KRTP) yang bekerja di sektor informal berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) Agustus tahun 2017-2019. Berdasarkan hasil kajian diketahui bahwa dari total pekerja di sektor informal didapatkan karakteristik yang dapat membedakan antara KRTL maupun KRTP. Pada KRTL didominasi pekerja dengan status kawin, bekerja di lapangan usaha pertanian, jam kerja cukup (>=35 jam), memiliki penghasilan rendah, pendidikan tamat SD, berada pada kelompok umur yang lumayan muda yaitu 30-49 tahun. Sedangkan KRTP didominasi pekerja dengan status perkawinan cerai mati, bekerja di lapangan usaha perdagangan, kekurangan jam kerja (<35 jam), memiliki penghasilan rendah, pendidikan tidak tamat SD, dan berada pada kelompok umur tua yaitu 50-64 tahun. Berdasarkan karakteristik tersebut, pemerintah dapat memberikan pembinaan dan pemberian fasilitas serta bantuan permodalan kepada pekerja sektor informal terutama pada KRTL maupun KRTP yang bersifat produktif, bekerja pada sektor pertanian dan perdagangan, memiliki tingkat pendidikan yang rendah, serta mereka yang bekerja dengan jam kerja yang tinggi dalam rangka meningkatkan taraf hidup baik KRTL maupun KRTP serta keluarganya. Selain itu adanya perhatian dari pemerintah diharapkan dapat menggeser status mereka dari yang awalnya bekerja dalam sektor informal secara perlahan namun pasti dapat masuk ke dalam sektor formal.
DIMENSI KETERLIBATAN RELAWAN SOSIAL PADA PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA Habibullah, Habibullah
Sosio Informa Vol 7 No 1 (2021): Sosio Informa
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v7i1.2567

Abstract

Relawan sosial merupakan salah satu sumber daya manusia kesejahteraan sosial yang memiliki peran penting dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Menurut Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 16 Tahun 2017 tentang Standar Nasional Sumber Daya Manusia Penyelenggara Kesejahteraan Sosial, relawan sosial adalah seseorang dan atau kelompok masyarakat baik yang berlatar belakang pekerjaan sosial maupun bukan berlatar belakang pekerjaan sosial tetapi melaksanakan kegiatan penyelenggaraan di bidang kesejahteraan sosial bukan di instansi sosial pemerintah atas kehendak sendiri dengan atau tanpa imbalan. Tidak banyak hasil penelitian yang mengkaji secara umum relawan sosial yang dibina oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI). Oleh karena itu permasalahan artikel ini adalah bagaimana dimensi keterlibatan relawan sosial pada Kemensos RI. Tujuan penulisan artikel ini untuk mengurai secara umum dimensi keterlibatan relawan sosial pada Kemensos RI, dengan menggunakan kajian literatur. Definisi relawan sosial kurang tepat karena kenyataannya relawan sosial tersebut kebanyakan perorangan dan bekerja pada instansi sosial. Keterlibatan relawan sosial pada Kemensos RI tidak hanya ditentukan oleh Kemensos RI akan tetapi merupakan interaksi antara pertimbangan Kemensos RI dengan pertimbangan relawan sosial. Pada pertimbangan Kemensos RI ada empat dimensi yaitu keputusan untuk menggunakan relawan, jumlah relawan, kontribusi relawan untuk Kemensos RI, dan status relawan pada Kemensos RI. Sedangkan pertimbangan relawan yaitu pergantian relawan dari organisasi, karakteristik dan keragaman relawan, intensitas dan durasi komitmen relawan, dan kualitas kerja relawan. Artikel ini merekomendasikan pertimbangan Kemensos RI untuk menggunakan relawan sosial tidak hanya mengejar target kuantitas relawan sosial saja akan tetapi juga mempertimbangkan kualitas serta interaksi pertimbangan antara Kemensos RI dengan relawan sosial sehingga terjadi hubungan saling menguntungkan antara Kemensos RI dengan dengan relawan sosial.
FAKTOR-FAKTOR SOSIAL YANG MEMPENGARUHI GAYA HIDUP CINTA PRODUK DALAM NEGERI GENERASI MUDA INDONESIA Andriyanty, Reny; Dewi, Dyah Utami
Sosio Informa Vol 7 No 1 (2021): Sosio Informa
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v7i1.2626

Abstract

Artikel ini ditulis dengan tiga tujuan utama. Tujuan pertama adalah untuk mendapatkan informasi mengenai hubungan antara konsep diri terhadap gaya hidup cinta produk makanan dalam negeri. Tujuan kedua, mengkaji informasi hubungan antara  pengetahuan atas produk dalam negeri. Tujuan ketiga adalah untuk memperoleh informasi mengenai keterkaitan konsep diri dan pengetahuan yang dimiliki generasi muda Indonesia untuk membentuk gaya hidup cinta produk makanan dalam negeri melalui sikap. Studi dilakukan berdasarkan kajian literatur. Terdapat hubungan antara konsep diri, pengetahuan produk baik secara langsung dengan gaya hidup cinta produk makanan dalam negeri maupun hubungan tidak langsung melalui sikap terhadap gaya hidup cinta produk makanan dalam negeri. Implikasinya adalah untuk membangun gaya hidup cinta produk dalam negeri, yang harus diutamakan adalah membangun konsep diri, peningkatan pengetahuan bahwa produk dalam negeri adalah berkualitas baik, keren dan tidak murahan, serta membentuk sikap generasi muda untuk cinta produk dalam negeri. Baik konsep diri, pengetahuan produk dan sikap secara bersamaan mempengaruhi faktor-faktor gaya hidup cinta produk dalam negeri secara berturut-turut adalah kelas referensi, kemudian pada minat dan kegiatan konsumsi produk dalam negeri. Rekayasa sosial terkait gaya hidup cinta produk dalam negeri yang dapat dilakukan adalah membuat kelas sosial yang menjadi referensi gaya hidup di kalangan generasi muda untuk memiliki gaya hidup “cinta produk dalam negeri”. Upaya berikutnya adalah menumbuhkembangkan minat untuk cinta produk dalam negeri serta membujuk generasi muda untuk senantiasa melakukan konsumsi atas produk dalam negeri di kalangan generasi muda.
PERAN JOB CRAFTING PADA PEKERJA SOSIAL DI BALAI DAN LOKA REHABILITASI SOSIAL SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 Wulansari, Sapti; Radikun, Tulus Budi Sulistyo
Sosio Informa Vol 7 No 1 (2021): Sosio Informa
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v7i1.2634

Abstract

Pekerja sosial dihadapkan pada kondisi kerja yang tidak mudah dalam melaksanakan praktik pekerjaan sosial pada masa pandemi COVID-19. Tingginya kebutuhan masyarakat akan layanan sosial serta perubahan yang terjadi pada praktik pelayanan sosial mengharuskan pekerja sosial untuk responsif dan adaptif sehingga dapat berkontribusi dengan baik di dalam masyarakat. Strategi pekerja sosial untuk mengelola pekerjaannya sehingga mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dapat dilakukan melalui penerapan job crafting. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan ulasan dan gambaran peran job crafting sebagai salah satu upaya bagi pekerja sosial terutama ketika harus dihadapkan pada tuntutan pekerjaan yang semakin tinggi karena adanya pandemi COVID-19. Penulis melakukan kajian terhadap berbagai literatur ilmiah yang terkait dengan job crafting. Selain itu, penulis juga menggunakan sumber data berasal dari survei awal yang dibagikan kepada 103 pekerja sosial mengenai kondisi pekerjaan dan tuntutan pekerjaan selama pandemi COVID-19. Berdasarkan hasil kajian dari beberapa literatur dapat disimpulkan bahwa adanya intervensi job crafting pada pekerja sosial yang berupa pelatihan dan peningkatan keterampilan merupakan upaya yang bermanfaat dan berdampak positif bagi pekerja terutama di bidang pelayanan. 
PEMANFAATAN MEDIUM DIGITAL ONLINE DALAM PENYULUHAN SOSIAL: SEBUAH TINJAUAN KONSEPTUAL Nur Pramujo, Yus Ardian
Sosio Informa Vol 7 No 1 (2021): Sosio Informa
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v7i1.2650

Abstract

Internet memberikan ruang bagi Penyuluh Sosial melakukan kegiatan penyuluhan tidak hanya dengan tatap muka, tetapi juga memanfaatkan medium digital online. Penyuluh Sosial melalui teknik tersebut dapat berperan sebagai komunikator yang mengirimkan pesan kepada para pemangku kepentingan sebagai komunikan. Dengan prosesnya tetap mewujudkan penyuluhan sosial yang baik dan memberikan dampak positif kepada para pemangku kepentingan. Penyuluhan sosial menggunakan medium digital online turut serta dalam pembangunan kesejahteraan sosial. Kajian ini adalah tinjauan konseptual yang dibangun dari teori-teori komunikasi yang relevan dengan penyuluhan sosial dalam memanfaatkan medium digital online. Pembahasan terdiri dari teori kultivasi, teori agenda setting, teori priming, dan teori elaborasi kemungkinan. Konseptual aplikasi pemanfaatan medium digital online yang relevan untuk penyuluhan sosial dibahas seperti aktivisme gerakan sosial yang memanfaatkan petisi online dan media sosial; endorsement online tentang selebriti yang memiliki pengaruh untuk menawarkan barang atau jasa; dan buzzer tentang pemanfaatan media sosial untuk mendengungkan hasil karya seseorang. Kajian ini menyimpulkan bahwa Penyuluh Sosial perlu membekali diri dengan teori-teori komunikasi yang relevan dengan penyuluhan sosial.  Melalui cara itu, Penyuluh Sosial dapat menjangkau kelompok masyarakat lebih banyak, dan sekaligus memperluas wawasan dalam mengkampanyekan program dan kegiatan peningkatan kesejahteraan sosial.

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2021 2021


Filter By Issues
All Issue Vol 7 No 3 (2021): Sosio Informa Vol 7 No 1 (2021): Sosio Informa Vol 6, No 1 (2020): Sosio Informa Vol 5, No 3 (2019): Sosio Informa Vol 5, No 2 (2019): Sosio Informa Vol 5, No 1 (2019): Sosio Informa Vol 4, No 3 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 3 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 2 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 2 (2018): Sosio Informa Vol 4, No 1 (2018): Sosio Informa Vol 4 No 1 (2018): Sosio Informa Vol 3 No 3 (2017): Sosio Informa Vol 3 No 2 (2017): Sosio Informa Vol 3 No 1 (2017): Sosio Informa Vol 2 No 3 (2016): Sosio Informa Vol 2 No 2 (2016): Sosio Informa Vol 2 No 1 (2016): SOSIO INFORMA Vol 1 No 3 (2015): Sosio Informa Vol.1.edisi 3 tahun 2015 Vol 1, No 3 (2015) Vol 1 No 2 (2015): Sosio Informa Vol 1, No 2 (2015): Sosio Informa Vol 1 No 1 (2015): Sosio Informa Vol 1, No 1 (2015): Sosio Informa Vol 19, No 3 (2014) Vol 19 No 3 (2014): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19 No 2 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19, No 2 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19, No 1 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 19 No 1 (2014): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18, No 3 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18 No 3 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18 No 2 (2013): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18, No 2 (2013) Vol 18 No 1 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 18, No 1 (2013): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17, No 3 (2012) Vol 17 No 3 (2012): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17, No 2 (2012) Vol 17 No 2 (2012): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17, No 1 (2012): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 17 No 1 (2012): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16, No 3 (2011): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16, No 3 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16 No 3 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16 No 2 (2011): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16, No 1 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 16 No 1 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 14 No 3 (2009): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 12 No 3 (2007): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 12 No 2 (2007): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 12 No 1 (2007): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 11 No 1 (2006): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 11, No 1 (2006): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 10 No 3 (2005): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 10 No 2 (2005): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 10 No 1 (2005): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 9 No 1 (2004): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 8 No 4 (2003): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 8 No 3 (2003): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 8 No 2 (2003): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 7 No 2 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial Vol 7 No 1 (2002): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial More Issue