cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
arabiyah@uin-alauddin.ac.id
Editorial Address
Jln. H. M. Yasin Limpo No. 36 Romangpolong, Samata, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan
Location
Kab. gowa,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Shaut Al-'Arabiyah
ISSN : 2354564X     EISSN : 25500317     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Shaut Al-'Arabiyah published twice a year since 2013 (June and December), is a multilingual (Bahasa, Arabic, and English), peer-reviewed journal, and specializes in Arabic Education, Hadits, and Other Arabic Studies. This journal is published by the Arabic Education Department, Faculty of Education and Teachers Training, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 1 (2015): Jurnal Shaut Al-'Arabiyah" : 8 Documents clear
TERM KEJAHATAN (الشر) MENURUT IBN HAYYAT} Hamka Hamka
Shaut al Arabiyyah Vol 4 No 1 (2015): Jurnal Shaut Al-'Arabiyah
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Arab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/saa.v4i1.1057

Abstract

Tafsir Bah al-Muh}i>t} ini dikarang oleh Abu> Hayya>n, yang latar belakan pengetahuanya sangat luas, terutama dalam hal penguasaanya terhadap ilmu bahasa, sehingga dalam tafsirnya sangat diwarnai oleh penjelasan-penjelasan dari kaedah-kaedah bahasa arab, bahkan ada yang menganggap tafsir Bah al-Muh}i>t} ini bukanlah sebuah tafsir melainkan kitab nahwu sharaf, metodologi dan pendekatan yang digunakan oleh Abu> Hayya>n dalam tafsirnya hampir sama dengan pada umumnya pengarang kitab-kitab tafsir lainnya. Abu> Hayya>n memulai dengan tafsirnya dengan mengelompokkan beberapa ayat untuk menjadi suatu pembahasan, kemudian menjelaskan lafaz-lafaz yang perlu diberikan pengertian untuk mengantar kepada pembaca arti sesungguhnya yang dikehendaki dalam ayat yang akan dijelaskan tersebut, kemudian menyebutkan asbab nuzulnya, munasabah dengan ayat sebelumnya, nasikh mansukhnya bila itu ada. Di samping itu juga berbagai pendapat para ulama dicantumkan dalam tafsir ini. Kosep kejahatan dalam Tafsir Bah al-Muh}i>t} ini secara terinci belum ditemukan, meskipun demikian usaha untuk memahami makna kejahatan dalam tafsir ini dapat dilakukan dengan mencoba menangkap makna-makna yang terkandung dari pembahasan kata “   الشر   ”     .والله اعلم بالسواب.
PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM HASAN AL-BANNA Muhammad Mawardi Djalaluddin
Shaut al Arabiyyah Vol 4 No 1 (2015): Jurnal Shaut Al-'Arabiyah
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Arab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/saa.v4i1.1063

Abstract

Pendidikan berarti suatu proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang peserta didik dalam usaha mendewasakan melalui upaya pengajaran, pelatihan. Melalui upaya ini diharapkan agar pendidikan yang ditawarkan mampu berapresiasi terhadap dinamika peradaban modern secara adaptik proprsional tanpa harus melepaskan nilai-nilai Ilahiyah seabagai warna nilai control. Hasan al-Banna adalah seorang tokoh pembaru atau modernis dalam dunia Islam. Beliau dikenal sebagai tokoh pembaru, tidak hanya dalam bidang pendidikan, tetapi juga dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan kemasyarakatan. Hasan al-Banna memiliki gagasan bahwa kejumudan umat Islam disebabkan kesalahan dalam bidang pendidikan. Pemikiran Hasan al-Banna tentang pendidikan meliputi tiga aspek, yaitu materi pendidikan akal, jasmani, dan hati (qalb). Ketiga materi tersebut dapat diperoleh dari ilmu pengetahuan agama, eksakta, ilmu sosial dan cabang-cabangnya. Metode pendidikan yang dapat diterapkan dalam proses pendidikan meliputi enam model; yaitu metode diakronis, sinkronik-analitik, hallul musykilat, tajribiyyat, al-istiqraiyyat, dan metode al-istinbathiyyat.
ملامح علم المورفيم العربية Amrah Qasim
Shaut al Arabiyyah Vol 4 No 1 (2015): Jurnal Shaut Al-'Arabiyah
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Arab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/saa.v4i1.1053

Abstract

Tulisan ini mengelaborasi “Problematika Morfem” dalam bahasa Arab yang istilahnya dalam linguistik Arab dikenal sharaf. Ilmu Sharaf sepadan dengan istilah Morfologi yaitu suatu kajian konstruksi kata dan analisis pembentukan turunan kata. Morfem kata bahasa Arab adalah perubahan kontruksi kata (wazan) atau timbangan dan inilah yang menyuplai makna kata bahasa Arab. Ada tiga jenis morfem dalam bahasa Arab, yaitu morfem bebas, yaitu morfem yang membentuk kata tanpa ada keterikatan dengan kata lain; morfem terikat, yaitu satuan morfem yang membentuk kata dan tidak bisa dilepaskan dengan kata lain, seperti kata “al Jamiah” bentuk singular (mufrad) dalam bentuk jamaknya “al Jamiaat” (jamak muannats salim); dan terakhir morfem kecil (miniatur), sifatnya abstrak. Eksistensi morfem bahasa Arab tersusun dan terwujud sebagaimana yang dipahami oleh jumhur, yaitu terdiri dari fi’il (verba), isim (nomina), dan huruf (preposisi). Dari fi’il madhi lah (mazhab Kufah) akar kata dibangun satu konstruksi kata kemudian dianalogikan dalam satu wazan “fa ‘a la”, kemudian menyebar turunan kata yang menjadi bentuk kata yang mengandung variasi makna yang berbeda sekali dengan konstruksi (wazan). Tulisan ini juga mengajak pembaca detail penelusuran morfem bahasa Arab, asal usulnya, topik, konten, dsn timbangan sharaf itu sendiriyang menjelaskan perubahan makna yang terjadi ketika terjadi pengalihan wazan.
KONSEP PENDIDIKAN MENURUT IBNU TAYMIYAH Rappe Rappe
Shaut al Arabiyyah Vol 4 No 1 (2015): Jurnal Shaut Al-'Arabiyah
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Arab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/saa.v4i1.1062

Abstract

Dalam pembahasan mengenai konsep pendidikan menurut Ibnu Taymiyah akan diketengahkan pada bagian awal pembahasan mengenai riwayat hidup Ibnu Taiymiyah, dan pada bagian pertengahan sampai akhir pembahasan diketengahkan mengenai konsep pendidikannya. Ibnu Taymiyah, lahir di kota Harran wilayah Syiria, lima tahun setelah Baghdad dikuasai oleh pasukan Mongol di bawah pimpinan Hulagu Khan, hari kelahirannya adalah hari Senin 10 Rabiul Awwal 661 H, bertepatan dengan tanggal 22 Januari 1263 M. Ibnu Taimiyah wafat di Damaskus malam senin 20 Zul Qaidah 728, bertepatan dengan tanggal 26 September 1328 M. Ia sangat gigih berjuang  dalam usaha reformasi tradisi masyarakat yang bertentangan dengan ajaran-ajaran Islam. Ia menekankan terbukanya pintu ijtihad di samping tetap berpegang teguh terhadap sufisme. Konsep pendidikan menurut Ibnu Taimiyah adalah bagi peserta didik dipersyaratkan memiliki alat pendidikan yang baik untuk memperoleh ilmu pengetahuan, menguasai secara sempurna apa yang dipelajari, mensejajarkan antara pengetahuan dan amal. Adapun metode pendidikan menurut Ibnu Taimiyah ada tiga macam, yaitu; pertama, dengan al-Hikmah, Kedua, dengan al-mauizah, Ketiga, dengan dialog (al-jadal al-ahsan).Kata kunci: Ajaran Islam, penguasaan ilmu pengetahuan, dan reformasi tradisi yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Filsafat al-Nafs dan Filsafat al-Akhlak Ibrahim Nasbi
Shaut al Arabiyyah Vol 4 No 1 (2015): Jurnal Shaut Al-'Arabiyah
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Arab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/saa.v4i1.1058

Abstract

Ibnu Maskawaih (932-1010 M) adalah seorang filosof Muslim yang masyhur dengan teorinya tentang filsafat al-Nafs dan filsafat al-Akhlak. Dalam pandangan Iqbal, beliau adalah seorang pemikir teistis, moralis dan seorang sejahrawan Persia yang tersohor.Jiwa (al-Nafs) dalam pandangannya adalah sebuah esensi yang amat halus dan jauhar rohani yang kekal, tidak hancur dengan sebab hancurnya kematian jasmani. Menurutnya, jiwa memiliki tiga kekuatan, yakni kekuatan rasional, kekuatan marah dan kekuatan gairah atau nafsu. Kekuatan tersebut bertingkat-tingkat pada setiap orang tergantung kepada adat dan pendidikannya.Menurutnya, apabila gerak aktifitas dari ketiga kekuatan tersebut seimbang dan normal, maka akan melahirkan tiga keutamaan, yakni keutamaan ilmu dari kekuatan rasional. Keutamaan kesantunan dan keberanian dari kekuatan marah dan keutamaan keberhasilan dan kedermawanan dari kekuatan gairah.Mengenai akhlak, ia mendefinisikan akhlak sebagai suatu sikap mental yang mendorong manusia untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa terlebih dahulu dipikirkan dan dipertimbangkan. Pengertian ini memberikan pemahaman bahwa perbuatan itu tidak selamanya merupakan pembawaan fithrah sejak lahir, namun juga berasal dari latihan dan kebiasaan
WAWASAN AL-QURAN TENTANG PERUBAHAN (Analisis Qur'aniy dengan Metode Tafsir Tematik ) La Ode Ismail Ahmad
Shaut al Arabiyyah Vol 4 No 1 (2015): Jurnal Shaut Al-'Arabiyah
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Arab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/saa.v4i1.1059

Abstract

Dunia manusia adalah dunia perubahan dan pergantian, tak ada sesuatu yang tetap di dalamnya. Segalanya akan senantiasa berubah, memudar dan setelah itu mati.Menurut Alquran, pelaku perubahan ada dua yakni Tuhan dan manusia. Manusia, khususnya manusia yang beriman haruslah mampu memberi arah moral bagi setiap perubahan sosial. Kegagalan memberi arah yang benar ini dapat berarti kegagalannya sebagai manusia beriman. Namun hendak diingat bahwa memberi arah yang benar itu hanyalah mungkin bila manusia menghayati hakekat perubahan itu hingga ia tahu betul di mana ia berada sekarang dan akan ke mana ia harus berangkat. Oleh sebab itu, pendekatan induktif dalam membaca perubahan sosial haruslah dikawinkan dengan pendekatan deduktif yang bersumber dari ajaran. Untuk membumikan suatu ajaran hanyalah mungkin apabila manusia memiliki data sosial yang memadai. Manusia beriman sebagai konsekuensi logisnya adalah manusia yang berdiri paling depan dalam memberikan alternatif-alternatif moral bagi suatu perubahan, setelah ia lebih dahulu memelopori kehidupan bermoral itu.Di antara indikator orang yang beriman ialah kepekaan nuraninya yang tajam terhadap masalah moralitas dan keadilan. Bila indikator ini tidak tampak, boleh jadi berarti bahwa nuraninya tidak lama tumpul dan karenanya perlu dipertajam lagi.
JIHAD PERSPEKTIF AL-QUR’AN Hading Hading
Shaut al Arabiyyah Vol 4 No 1 (2015): Jurnal Shaut Al-'Arabiyah
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Arab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/saa.v4i1.1056

Abstract

Jihad dari kata ’Arab جهد يجهد – جهدا وجهادا yang dimaksudkan sebagai upaya sungguh-sungguh yang dilakukan oleh setiap muslim disertai dengan kesabaran dalam menerima berbagai macam halangan dan rintangan demi terwujudnya apa yang dicita-citakan dan dalam rangka mencari keridhaan Allah swt. menurut al-Qur’an, dapat berupa jihad melawan musuh yang nyata yaitu orang-orang kafir dan munafiq, dapat pula dalam bentuk musuh yang tidak nyata yaitu diri sendiri dan bisikan setan, serta kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan.Tujuan dari jihad itu sendiri dalam kenyataannya tidak hanya dilaksanakan dalam rangka mendakwahkan agama (Islam) ke seluruh umat manusia dan mengarahkan manusia untuk beriman kepada Sang Pencipta (Allah swt)., tetapi juga dilakukan dalam rangka mengokohkan kekuatan dan memperluas wilayah kekusaan, tentunya dengan jalan damai sesuai yang telah dicontohkan oleh Rsulullah saw.   Untuk suksesnya jihad, setiap muslim dituntut pengorganannya, baik berupa harta benda,  diri (anfus), maupun kedua-duanya dengan menggunakan berbagai sarana dan prasarana secara efektif dan efisien
al-‘Adad wa al-Ma’du>d Sitti Aisyah Chalik
Shaut al Arabiyyah Vol 4 No 1 (2015): Jurnal Shaut Al-'Arabiyah
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa Arab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/saa.v4i1.1061

Abstract

Al-‘Adad adalah sesuatu yang menunjukkan terhadap hitungan atau bilangan. al-‘Adad wa al-Ma’du>d. Al-‘Adad ada beberapa macam yaitu Al-‘Adad al-As}li> yaitu apa yang menunjukkan terhadap jumlah sesuatu yang dihitung. Al-‘adad al-as}li> ada empat jenis yang pertama Mufrad, mencakup bilangan dari واحد sampai عشرة, termasuk juga المئة, الألف, dan yang serupa seperti المليون  dan المليار kedua adalah Murakkab, mencakup bilangan dari أحد عشر sampai تسعة عشر ketiga adalah ‘Uqu>d, yaitu bilangan عشرون, ثلاثون sampai تسعون keempat Ma’t}u>f, dari واحد و عشرون hingga تسعة و تسعون. al-‘Adad wa al-Ma’du>d. Al-‘Adad yang kedua adalah Al-‘Adad al-Tarti>bi> yaitu apa yang menunjukkan bilangan bertingkat. Al-‘Adad al-Tarti>bi> ada empat jenis juga yang pertama Mufrad, dari أول sampai عاشر, yang kedua adalah Murakkab, dari حادى عشر  sampai تاسع عشر, yang ketiga adalah‘Uqu>d, yaitu عشرون  sampai تسعون, dan mengikut juga المئة, الألف, المليون  dan المليار, yang keempat adalah Ma’t}u>f, dari حاد و عشرون  sampai تاسع و تسعون.

Page 1 of 1 | Total Record : 8