cover
Contact Name
Nadiyah Tunnikmah
Contact Email
nadiyah.tunnikmah@isi.ac.id
Phone
+628157988977
Journal Mail Official
jociart@gmail.com
Editorial Address
Dsn Japanan Margodadi Seyegan
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Journal of Contemporary Indonesian Art
ISSN : 24423394     EISSN : 24423637     DOI : DOI: 10.24821/jocia.v9i1.8936
Core Subject : Humanities, Art,
Journal of Contemporary Indonesia Art is a scientific journal that contains the results of research or creation on contemporary art related to Indonesia. Contemporary art is defined as the latest art phenomenon. Art includes a wide variety of fine arts such as painting, sculpture, graphics, ceramics, comics, New media art, as well as other forms of art, including types that have not been categorized. The limitation is that the work is more concerned with aesthetic value than functional value. The term Indonesia refers to works of art that are related to Indonesia.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2020)" : 6 Documents clear
HIPEREALITAS IMAJINASI SEBAGAI IDE DALAM PENCIPTAAN LUKISAN Rangga Jalu Pamungkas
Journal of Contemporary Indonesian Art Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jocia.v6i2.5112

Abstract

Hiperealitas imajinasi merupakan suatu hasil kolaborasi pemikiran kreatif dari studi kebudayaan kontemporer dan estetika seni rupa. Tema ini digunakan sebagai jembatan pemecahan kasus dalam pengungkapan berbagai wacana kompleksitas dunia hari ini lewat kacamata fenomena aktual diri dan faktual yang ditampilkan dalam karya lukis. Dalam penciptaanya, citra hiperealitas imajinasi diwujudkan secara hibridasi berbagai mazhab artistika dan estetika seni rupa yang disebut dengan hybrid pop atau hibrid kontemporer dengan balutan citra personal. Karya yang hadir tampil secara figuratif, imajinatif, eksploratif, dan lebih menekankan unsur novelty serta inovasi dalam penyampaian visualnya. Hasil penelitian dari tema ini berupa lukisan-lukisan pada media kanvas dan kertas yang telah diklasifikasikan pada empat seri penting yang mewakili wacana kompleksitas dunia dewasa ini. Dengan demikian, tema ini hadir sebagai produk intelektual kreatif yang dapat dijadikan sarana edukasi, penyegaran pewacanaan pengetahuan hari ini dan esok, serta turut membuka cakrawala baru tentang pemahaman sesuatu yang belum pernah dirasakan oleh pengalaman indrawi sebelumnya.Kata kunci:Hiperealitas, imajinasi, kompleksitas, hibrid, edukasi, kontemporer.
NARASI SIMBOLIK RELIEF “MANUSIA INDONESIA” KARYA SUDJOJONO DI EKS BANDARA KEMAYORAN, JAKARTA PUSAT Julia Dwi Yanti
Journal of Contemporary Indonesian Art Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jocia.v6i2.5090

Abstract

Relief ‘Manusia Indonesia’ karya Sudjojono merupakan salah satu relief beton pertama di Indonesia yang dibuat atas prakarsa Bung Karno pada zaman pra-kemerdekaan Indonesia. Tema dan ide relief ‘Manusia Indonesia’ tersebut dirancang oleh S. Sudjojono pada dinding ruang tunggu VIP di Bandara pertama Indonesia, Bandara Kemayoran, Jakarta Pusat. Hakikat seni dalam pemikiran Sudjojono dengan konsep jiwa ketok pun Sudjojono tuangkan pada sebuah relief yang diberi judul “Manusia Indonesia” pada tahun 1957. Narasi simbolik yang ada pada relief ‘Manusia Indonesia’ karya Sudjojono ini menceritakan tentang kearifan lokal dan kekayaan alam bangsa Indonesia. Melalui observasi dan pengamatan yang mendalam, ditemukan beberapa fakta bahwasanya Sudjojono ingin merepresentasikan jati diri bangsa Indonesia di mata dunia melalui figur-figur maupun simbol yang ada di dalam rangkaian relief beton tersebut. Kearifan lokal pada relief tersebut ditandai dengan beberapa simbol yang mewakili pakaian adat masyarakat Indonesia kala itu, budaya, flora, maupun fauna yang ada. Kekayaan alam Indonesia juga digambarkan dengan ilustrasi aktivitas penambangan dan wilayah maritime Indonesia. Seiring berjalannya waktu, bandara yang dahulunya pernah menjadi salah satu kebanggaan bangsa Indonesia ini, kini sudah beralih fungsi menjadi sebuah bangunan tua yang tidak terurus lagi. Begitu pun dengan relief-relief yang ada di dalamnya.Kata kunci: Sudjojono, relief, bandara kemayoran, narasi, simbolik.
APRESIASI PADA FILM MENUMBUHKAN RASA EMPATI SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS Raka Adityatama
Journal of Contemporary Indonesian Art Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jocia.v6i2.5113

Abstract

Banyak metode pembelajaran yang terdapat pada dunia seni terhadap kehidupan, penekanan pada makna akan suatu hal yang dapat dilihat dari sudut pandang yang berbeda–beda. Film merupakan salah satu sarana dalam pembelajaran dan pemberitahuan informasi melalui seni. Untuk melihat kemungkinan tersebut diperlukan perasaan dan kepekaan dalam menonton film, kepekaan manusia terhadap kegembiraan atau kesedihan yang terbawa saat menonton film. Merasa masuk atau berada pada posisi pemeran dalam film menjadikan salah satu sudut pandang untuk merasakan apa yang menjadi topik cerita yang akan berdampak pada dunia nyata. Penggarapan film yang mana sama halnya dengan seni grafis harus melalui banyak proses untuk menuju imajinasi atau gambaran yang telah dibuat dan ditentukan. Memahami beberapa adegan yang menjadi ketertarikan untuk dapat diapresiasi kembali dengan gambar karakter dan dapat diaplikasikan ke dalam seni grafis. Kata kunci: Film, Empati, Seni Grafis
HUBUNGAN PERSONAL BRANDING PERUPA DENGAN ARTIST MERCHANDISE DALAM PROSES BERKARYA Ifthinan Juanitasari
Journal of Contemporary Indonesian Art Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jocia.v6i2.5091

Abstract

Penelitian yang berjudul Hubungan Personal Branding Perupa Dengan Artist Merchandise Dalam Proses Berkarya bertujuan untuk mengetahui: (1) pemahaman personal branding perupa di Yogyakarta, (2) keterkaitan personal branding dalam pengelolaan artist merchandise, (3) karya perupa diapresiasi dalam bentuk artist merchandise, serta personal branding yang baru-baru ini dilakukan seniman lewat media sosial. Berbicara tentang seniman hari ini, tidak hanya bekerja sebagai pembuat produk dan memproduksinya, tetapi juga menjual dirinya. Hal ini disebut juga personal branding, personal branding merupakan proses pembentukan kesan (image) yang ditetapkan dalam pikiran orang lain tentang individu kelompok atau organisasi. Artist merchandise juga berperan dalam usaha personal branding seniman, karena image karyanya dapat diaplikasikan pada media lain. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian deskriptif kualitatif, dimana penelitian ini berupa wawancara dan observasi langsung ke seniman dan media sosialnya. Populasi dalam penelitian ini adalah perupa yang berdomisili di Yogyakarta yang aktif berpameran dan membuat karyanya pada media lain selain media konvensional dengan berkolaborasi dengan brand lain, serta dua seniman yang memutuskan berkarya bersama pada media konvensional maupun non konvensional atau yang disebut dengan duo artist, yaitu Ronald Apriyan dan juga Rara Kuastra (Tempa). Hal tersebut diteliti untuk memberikan gambaran bahwa artist merchandise di Yogyakarta banyak digemari. Kata kunci: Profesi Seniman, Personal Branding, Artist Merchandise
VISUALISASI SATWA LANGKA DI TENGAH KERUSAKAN HUTAN SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS Ade Jaslil Putra
Journal of Contemporary Indonesian Art Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jocia.v6i2.5088

Abstract

Satwa langka dalam seni lukis, merupakan perwujudan imajinasi tentang kehidupan satwa langka yang diungkapkan dalam bidang dua dimensi dengan memperhatikan komposisi, warna, tekstur, bentuk, bidang dan ruang. Tujuan dari penulisan karya Tugas Akhir adalah untuk mewujudkan lukisan dalam mengolah dan mengeksplorasi sekaligus mengekpresikan momen estetis yang direspon dari satwa langka. Rasa ketertarikan terhadap hewan yang melatar belakangi penulis memilih satwa langka sebagai ide penciptaan karya seni lukis. Dalam hal ini penulis merasa tidak akan kekurangan ide dalam menciptakan karya yang didukung oleh rasa sedih terhadap hewan langka karena pemburuan liar. Selain tertarik untuk berusaha menangkap sisi lainnya dari setiap pengamatan penulis terhadap satwa. Visualisasi karya yang akan penulis ciptakan adalah dalam bentuk surealistik, dengan teknik yang memfokuskan objek hewan langka dengan ekpresi sedih, bingung dan panik karena kerusakan hutan yang terjadi pada saat ini. Pengolahan obyek satwa langka yang dikombinasikan dengan obyek lain sebagai pesan yang ingin disampaikan kepada penikmat dan juga masyarakat agar peduli terhadap masalah kerusakan hutan yang berakibat punahnya ekosistem alam khusus satwa langka, sehingga dengan begitu mereka dapat ikut berperan serta mendukung melestarikan hutan sebagi tempat tinggal para satwa langka Kata Kunci: satwa langka, seni lukis, surealis.
BARANG SEHARI-HARI SEBAGAI METAFOR DALAM PENCIPTAAN SENI PATUNG Hari Bagus Sufajar
Journal of Contemporary Indonesian Art Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jocia.v6i2.5098

Abstract

Barang Sehari-hari Sebagai Metafor dalam Penciptaan Seni Patung sebagai judul pada tugas akhir. Ketertarikan penulis dengan barang sehari-hari karena penulis merasa setiap barang yang ditemuinya mempunyai  nilai  estetik  dan  mempunyai  karakter   bentuknya   yang menarik untuk diwujudkan ke dalam  karya  seni  patung.  Karena itulah penulis tertarik menggunakan material barang sehari-hari sebagai sumber ide penciptaan  karya  seni  patung.  Barang sehari-hari yang digunakan penulis adalah barang yang sering ditemui penulis seperti barang yang sudah tidak terpakai, found object atau objek temuan dan barang yang tersedia oleh alam. Barang-barang yang dipilih akan diolah menjadi karya seni patung melalui proses penggabungan dan metafor sehingga memiliki bentuk dan pemaknaan yang baru. Sebuah karya seni patung dapat diwujudkan menggunakan material barang sehari-hari yang telah melalui proses pengolahan estetik dan metafor. Barang dipilih untuk diolah dan digabungkan menjadi bentuk baru dengan nilai fungsi yang berbeda. Nilai fungsi yang berbeda pada barang yang dimaksud penulis karena adanya proses pengolahan metafor pada barang sehari-hari menjadi sebuah karya seni patung yang mempunyai maksud dan nilai ungkap yang akan disampaikan oleh penulis. Sehingga dalam karya ini, penulis mencoba merubah bentuk dan menggabungkan barang sehari-hari yang awalnya bersifat fungsional atau non fungsional menjadi sebuah karya seni patung.Kata kunci : Barang sehari-hari, found object, metafor.

Page 1 of 1 | Total Record : 6