cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Alchemy Jurnal Penelitian Kimia
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue " Vol 2, No 2 (2003)" : 8 Documents clear
PENGARUH H2SO4 DAN NaOH TERHADAP LUAS PERMUKAAN DAN KEASAMAN ALOFAN Widjanarko, Dian Maruto; ., Pranoto; Christina, Yurike
Alchemy Jurnal Penelitian Kimia Vol 2, No 2 (2003)
Publisher : Alchemy Jurnal Penelitian Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan aktivasi alofan Tawangmangu denga H2SO4 dan NaOH. Aktivasi dilakukan dengan cara merendam alofan (100g) dalam activator (500 ml) dengan konsentrasi 3 N, pada temperatur 70oC selama 1 jam, 3 jam, dan 5 jam.Komposisi alofan ditentukan dengan menggunakan peralatan Atomic Absorption Spectroscopy (AAS), Fourter Transform-Infra Red (FT-IR), dan X-Ray Diffraction (XRD). Karakteristik alofan untuk menentukan luas permukaan dilakukan dengan metilen biru, sedangkan untuk keasaman dilakukan dengan metode penimbangan terhadap uap amonia yang diasorp.
PENGOMPLEKSAN Cd(II) DENGAN 1,4-DYMETHYL-5,8-BIS(2-HIDROKSHIETHYL)-1,4,8,11-TETRAAZASIKLOTETRADEKANA Rahardjo, Sentot Budi
Alchemy Jurnal Penelitian Kimia Vol 2, No 2 (2003)
Publisher : Alchemy Jurnal Penelitian Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengompleksan Cd2+ dengan 1,4-dimethyl-5,8-bis(2-hidroksiethyl)-1,4,8,11-tetraazasiklotetradekana (L1) berlangsung cepat seperti halnya pengompleksan 1,4,8,11-tetrakis(2-hidroksiethyl)-1,4,8,11-tetraazasiklotetradekana (L2). Tetapan kestabilan untuk kesetimbangan : Cd2+ + L1H+ ? [Cd(L1H)]3+, log K[Cd(L1H)]3+ = 5,5 (2), Cd2+ + L1 ? [Cd(L1)]2+, log K [Cd(L1)]2+ = 9,5 (1) dan [Cd(L1)]2+ + OH- ? [Cd(L1)OH]+, log K [Cd(L1)H1]2+ = 0,5 (1). Tetapan kestabilan kompleks [CdL1]2+ mirip dengan [CdL2]2+dan lebih kecil daripada [Cd(cyclam)]2+.
TEKNIK NON-ISOTERMAL DALAM STUDI KINETIKA KIMIA ., Patiha; Siswowiyoto, Hisyam
Alchemy Jurnal Penelitian Kimia Vol 2, No 2 (2003)
Publisher : Alchemy Jurnal Penelitian Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan studi kinetika kimia reaksi HCOOH dengan Br2 secara non isotermal,berdasarkan perubahan absorbsi Br2 dan volum CO2 yang terbentuk sebagai fungsi waktu, untuk menentukan hukum laju dan energi pengaktivan, Ea, menggunakan persamaan Patiha-Arrhenius. Hasil yang diperoleh dibandingkan dengan yang diperoleh secara konvensial dan yang secara Hodgson dkk yang menggunakan HClO4 berlebihan. Telah dikemukan hukum laju alternatif dan teknik studi yang lebih efisien.
ADSORPSI ZAT WARNA TEKSTIL REMAZOL YELLOW FG PADA LIMBAH BATIK OLEH ECENG GONDOK DENGAN AKTIVATOR NaOH Rahmawati, Fitria; ., Pranoto; Aryunani, N Ita
Alchemy Jurnal Penelitian Kimia Vol 2, No 2 (2003)
Publisher : Alchemy Jurnal Penelitian Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian penggunaan eceng gondok sebagai sumber selulosa untuk menyerap limbah zat warna tekstil Remazol Yellow FG. Dalam penelitian ini, eceng gondok diaktivasi dahulu dengan larutan NaOH 2% , kemudian dicuci sampai netral. Waktu perendaman eceng gondok dalam larutan NaOH tersebut divariasi untuk mendapatkan kondisi eceng gondok aktif yang mempunyai daya serap maksimum. Selanjutnya pada proses adsorpsi dilakukan variasi pH basa dan waktu kontak. Setelah mendapatkan kondisi optimum kemudian menentukan isoterm adsorpsi dan diaplikasikan pada limbah zat warna tekstil Remazol Yellow FG. Kondisi penyerapan optimum zat warna tekstil Remazol Yellow FG oleh eceng gondok aktif dalah pada wktu perendaman 24 jam, pH 11, dan waktu kontak 1 jam. Daya serap eceng gondok aktif terhadap zat warna tekstil sbesar 3,64mg/g sedangkan pada limbah zat warna tekstil sebesar 4,44mg/g. Analisis isoterm adsorpsi eceng gondok aktif terhadap zat warna tekstil mengikuti persamaan Langmuir (adsorpsi kimia). Karakteristik eceng gondok aktif mempunyai luas permukaan yang lebih besar dibandingkan eceng gondok alam. Analisis gugus fungsi menunjukkan adanya gugus O-H, vas CH2, C=O, C-H, dan C-O pada eceng gondok aktif.
SINTESIS DAN KARAKTERISASI KOMPLEKS TETRASULFAMETOKSAZOLTEMBAGA(II) SULFAT Rahardjo, Sentot Budi; Wahyuningsih, Sayekti; ., Kusumastuti
Alchemy Jurnal Penelitian Kimia Vol 2, No 2 (2003)
Publisher : Alchemy Jurnal Penelitian Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tembaga(II) dapat membentuk kompleks dengan sulfametoksazol dengan perbandingan mol logam : mol ligan = 1 : 4. Formula kompleks yang dihasilkan adalah [Cu(sulfametoksazol)4]SO4 {%  Ni eksperimen = 5,6(2) , teoritis 5,42}. Anion sulfat (SO42-) tidak terkoordinasi sebagai ligan, diperkirakan N-H primer dari sulfametoksazol terkoordinasi pada tembaga(II). Kompleks bersifat paramagnetic dengan eff = 2,09 BM, serapan maksimum 811,8 nm (10 Dq = 147,35 kJ.mol-1). Diperkirakan struktur kompleks planar segiempat
IDENTIFIKASI SENYAWA KIMIA PADA TUMBUHAN OBAT (Calophyllum sepctabile WILD) Purnawan, Awan
Alchemy Jurnal Penelitian Kimia Vol 2, No 2 (2003)
Publisher : Alchemy Jurnal Penelitian Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Isolasi dan identifikasi senyawa kimia yang ada pada kulit kayu calophyllum spectabile Wild telah dilakukan dengan menggunakan pel;arut methanol panas. Filtrat depekatkan dengan penguap bertekanan rendah hingga diperoleh ekstrak kering. Ekstrak dipartisi dengan menggunakan campuran etilasetat – air. Ekstrak etil asetat dimurnikan dengan pemisahan kolom kromatografi dengan pelarut n-heksana-etilasetat. Hasil ekstraksi,fraksionisasi, pemurnian senyawa dianalisis dan diidentifikasi oleh spektrometri Ultra Lembayung, Spektrometri Infra Merah, Spektrofotometri Massa, menunjukkan adanya senyawa dengan gugus fungsi karbonil, keton metal, metilen, dan senyawa dengan berat molekul 427 yang disebut friedelin.
SINTESIS MATERIAL MESOPORE HIBRID DARI 3-KLOROS SOLLTRIMETOKSISILAN DAN THIOUREA MELALUI PROSES SOL GEL DI BAWAH KONDISI KATALIS BASA Wahyuningsih, Sayekti; Rahardjo, Sentot Budi; Marliyana, Soerya Dewi; Finnah, Raen
Alchemy Jurnal Penelitian Kimia Vol 2, No 2 (2003)
Publisher : Alchemy Jurnal Penelitian Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan sintesis material porous hibrid MPH dari 3-kloropropiltrimetoksisilan dengan tiourea. Sintesis dilakukan dengan proses sol gel menggunakan katalis basa NaOH pada pelarut methanol : air sama dengan 4 : 1.Sintesis menghasilkan material porous hibrid  MPH. spectrum elektronik gel material, yang diukur selama 2 bulan dari awal terbentuknya material, menunjukkan proses polimerisasi dan pembentukan struktur porous yang berjalan relatif lambat. Spektrum elektronik memiliki puncak-puncak yang semua berada pada daerah UV antara 250 -280 nm. Material MPH bersifat rigid pada temperatur kamar. Transisi gelas yang merupakan titik perubahan material rigid menjadi elastomer ditunjukkan dari kurva DTA eksotermis pada 265,47oC. karakterisasi menggunakan spectra IR menunjukkan terikatnya tiourea pada MPH yang ditunjukkan oleh berubahnya serapan NH primer dari thiourea menjadi NH sekunder pada 3421 cm-1 dan NH deformasi pada 1647 cm-1. Proses polimerisasi menyebabkan pergeseran serapan-serapan gugus Si-O-C dari 1191 cm-1 dan 1089 cm-1 menjadi tampak serapan Si-O-Si pada 1250 cm-1 dan serapan ulur Si-O-C pada 1031 cm-1. Material MPH bersifat non kristalin dengan harga  dspasing 135,80 Å
PENGARUH ION NITRAT DAN NITRIT TERHADAP PHOTODEGRADASI ZAT WARNA TERKATALIS ZnO Hastuti, Sri; Suryanti, Venty
Alchemy Jurnal Penelitian Kimia Vol 2, No 2 (2003)
Publisher : Alchemy Jurnal Penelitian Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mempelajari pengaruh ion nitrat dan ion nitrit terhadap fotodegradasi zat warna terkatalis ZnO. Pada penelitian ini dilakukan terlebih dahulu penentuan panjang gelombang maksimum untuk zat warna Remazol Yellow. Selanjutnya perubahan asorbansi zat warna Remazol Yellow setelah penambahan ZnO,  ion nitrat dan nitrit diamati pada panjang gelombang maksimum (416 nm). Penurunan absorbansi menunjukkan adanya degradasi pada zat warna Remazol Yellow.Penambahan ZnO akan menurunkan absorbansi zat warna Remazol Yellow, begitu pula untuk penambahan ion nitrat semakin menurunkan absorbansi. Sebaliknya, penambahan ion nitrit justru akan menaikkan absorbansi, hingga pengaruh dari ZnO menjadi hilang.

Page 1 of 1 | Total Record : 8