cover
Contact Name
Haris Setyaningrum
Contact Email
haris.setyaningrum@unida.gontor.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
haris.setyaningrum@unida.gontor.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. ponorogo,
Jawa timur
INDONESIA
Gontor AGROTECH Science Journal
ISSN : 2460495X     EISSN : 24775800     DOI : -
Gontor AGROTECH Science Journal (GASJ) is a sciencetific journal published biannual (june and december), covered but not limited issues in agronomy, integrated farming, sutainable agriculture, plant cultivation, soil science, plant protection, pest and diseases. GASJ published research article, short notes, review papers or review concept in above mentioned subjects
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2017): DECEMBER 2017" : 7 Documents clear
Kajian Intensitas Penyakit Bercak Coklat Sempit (Cercospora oryzae) dan Teknik Pengendaliannya pada Pertanaman Padi di Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember mukti singgih
Gontor AGROTECH Science Journal Vol 3, No 2 (2017): DECEMBER 2017
Publisher : University of Darussalam Gontor, Ponorogo, East Java Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/agrotech.v3i2.932

Abstract

Usaha budidaya tanaman padi akan selalu berhadapan dengan gangguan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Salah satu penyakit yang menyerang tanaman padi adalah penyakit bercak coklat sempit yang disebabkan oleh jamur Cercospora oryzae. Penyakit bercak daun coklat sempit dapat menyebekan kerugian sebesar 10% hampir di seluruh wilayah penghasil padi. Penyakit bercak daun tersebar diseluruh daerah penghasil padi di Jawa. Kabupaten Jember sebagai salah satu sentra beras nasional mengalami penurunan hasil. Untuk itu dilakukan penelitian kemungkinan terjadinya intensitas serangan penyakit bercak coklat sempit di Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember, melalui survey pada pertanaman padi di wilayah endemik C. oryzae bersama Laboratorium PHP-TPH Tanggul-Jember. Data pengamatan diolah secara deskriptif agar dapat dianalisis dengan teknik pengendalian yang dilakukan petani menggunakan aplikasi Microsoft Excel berbentuk tabel yang menunjukkan intensitas lokasi pengamatan Klatakan 84,3% dan Pondokjoyo 81,7% adalah serangan sangat berat, sedangkan Sidomekar 49% dan Tanggul Kulon 67% dalam kategori seerangan berat. Teknik pengendalian yang dilakukan petani di Kecamatan Tanggul yaitu penyemprotan fungisida tepat anjuran, penggunaan agens hayati dan penanaman bibit unggul, memperbaiki pemupukan.
PLASTIC WASTE CONVERSION METHOD OF PLASTIC BOTTLE THROUGH TOGA CULTIVATION WITH ECO-FRIENDLY VERTICULTURAL SYSTEM Agung Kurniawan
Gontor AGROTECH Science Journal Vol 3, No 2 (2017): DECEMBER 2017
Publisher : University of Darussalam Gontor, Ponorogo, East Java Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/agrotech.v3i2.945

Abstract

The use of plastic and articles made of plastic has been increasing day by day. Enhancing the use of plastics is a consequence of technological, industrial and population development. One of  alternative to handling plastic waste that is currently widely researched and developed is to recycle. Through environmental education on the community by converting plastic waste in the form of used plastic bottles into a planting medium in the eco-friendly vertical culture system cultivation. The method used in this research is classroom action research stage. The results of this study indicate significant progress in the first cycle which only utilizes used plastic bottles as vertebrate family medicinal plants (toga) planting medium and the second cycle shows the high public interest in the utilization of used plastic bottles with widespread planting location, maintenance system and the utilization of the cultivation result of family medicinal plants (toga)
UPAYA PERBAIKAN PRODUKTIVITAS TANAH MINERAL MASAM DI WILAYAH LERENG SELATAN ARGOPURO DENGAN PENGAPURAN DAN PEMUPUKAN FOSFAT PADA TANAMAN JAGUNG (Zeamays L.) Jamaludin Jumadil Kubro
Gontor AGROTECH Science Journal Vol 3, No 2 (2017): DECEMBER 2017
Publisher : University of Darussalam Gontor, Ponorogo, East Java Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/agrotech.v3i2.922

Abstract

Tanah Latosol di wilayah lereng selatan Gunung Argopuro tergolong tanah mineral masam dengan pH (H2O) <5.5, dan menunjukan adanya gejala kekahatan unsur hara fosfat pada Budidaya jagung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi kapur kalsit dan pupuk fosfat terhadap produktivitas tanah di wilayah lereng selatan Gunung Argopuro Kabupaten Jember. Penelitian dilaksanakan menggunakan tanaman jagung dalam pot, dimulai pada bulan Januari sampai Mei 2016. Rancangan yang digunakan adalah Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor yang diulang sebanyak tiga kali. Faktor pertama adalah pupuk fosfat (P) terdiri atas empat taraf dosis, yaitu: P0 = 0g SP-36/pot; P1 = 5,21g SP-36/pot; P2 = 10,42g/pot dan P3 = 15,63g SP-36/pot. Faktor kedua adalah kapur kalsit (Ca) yang terdiri atas tiga taraf dosis: Ca0 = 0g CaCO3/pot; Ca1 = 84,67g CaCO3/pot; Ca2 = 171,26g CaCO3/pot. Kapur kalsit dicampur dengan media tanam dan diinkubasikan selama 1 minggu. Hasil penelitian menunjukan interaksi antara pupuk fosfat dan kapur kalsit pada parameter P tersedia dalam tanah dan tinggi tanaman pada umur 60 hari setelah tanam. Sebaliknya, parameter berat kering akar tanaman dan berat biji per tongkol tidak terdapat interaksi. Pupuk fosfat berpengaruh nyata pada pada parameter berat kering akar tanaman dan berat biji per tongkol. P3 memberikan produksi jagung tertinggi, yaitu 6,66 ton/ha dan P0 memberikan produksi terendah (4,78 ton jagung/ha). P3 berbeda tidak nyata dengan P1 (6,33 ton jagung/ha) dan P2 (6,27 ton jagung/ha). Kapur kalsit berpengaruh nyata pada parameter pH (H2O) tanah. Ca1 mampu menjaga nilai pH tanah dalam kondisi optimum yaitu 6.4 pada akhir penelitian. Berdasarkan produksi jagung dan kenaikan pH optimum penggunaan kapur kalsit sebanyak 2.259 kg CaCO3/ha dan pupuk fosfat sebanyak 139 kg SP-36/ha merupakan kombinasai perlakuan yang paling efektif dan efisien.
APPLICATIONS LIQUID ORGANIC FERTILIZER AND COMPOSITION OF PLANT MEDIA TO RESULT OF SELADA PLANTS (Lactuca sativa L) Sri Hidayati
Gontor AGROTECH Science Journal Vol 3, No 2 (2017): DECEMBER 2017
Publisher : University of Darussalam Gontor, Ponorogo, East Java Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/agrotech.v3i2.1075

Abstract

Abstract:           Lettuce (lactuca sativa) is a vegetable that has a very high economic value. Where this plant can be grown in temperate and tropical regions, Lettuce production is still low, then this plant needs to be given fertilizer treatment. One of the fertilizer that can be used is liquid organic fertilizer. Liquid Organic Fertilizer has several benefits such as to encourage and increase the growth and yield of plants.             Objective: To know the effect of combination of planting media composition and liquid organic fertilizer to growth and yield of lettuce crop; To know the influence of plant plant composition on growth and yield of lettuce plant; To know the effect of liquid organic fertilizer on growth and yield of lettuce plant.            The experiment was conducted in experimental garden of Faculty of Agriculture Universitas Merdeka Surabaya Jl.Ketintang Madya VII / 2 Surabaya, with the space 0-20 meters above sea level.      This research is a pot experiment and is a two factor factorial research with Randomized Block Design (RAK), the first factor is Liquid Organic Fertilizer with 3 levels and the second factor is the composition of planting media with 4 levels. Where Factor I: liquid organic fertilizer consisting of: P1: 1 ml / plant; P2: 2 ml / plant; P3: 3 ml / plant, Factor II: planting medium consisting of 4 (four) levels, namely: M1: soil + manure + rice husk: 2: 1: 1; M2: soil + manure + rice husk: 1: 1: 1; M3: ground + manure + sand: 2: 1: 1; M4: ground + manure + sand: 1: 1: 1, treatment repeated 3 times and each treatment there are 2 plant samples, so the number of plants as much 72 or 72 polybag.Based on the results of research conducted, it can be concluded as follows:1. POC concentration factor (P) showed significant influence on all variables studied such as leaf number, plant length and wet weight of plant.2. The media composition factor (M) showed a nonsignificant effect on all variables studied such as leaf number, plant length and wet weight of the plant.3. There was significant interaction in combination of treatment between Liquid organic (P) and media composition factor (M) and to plant length variables. At age 35 days after planting. The highest value obtained P2M2 of 14.00 and the lowest value obtained by 11.83. Keywords: Lettuce Plants, Liquid Organic Fertilizer, Planting Media
Pengaruh Macam Eksplan dan Konsentrasi 2,4 D terhadap Induksi Kalus Kluwek (Pangium edule Reinw.) secara In Vitro Hendy Dwi Prabakti
Gontor AGROTECH Science Journal Vol 3, No 2 (2017): DECEMBER 2017
Publisher : University of Darussalam Gontor, Ponorogo, East Java Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/agrotech.v3i2.930

Abstract

ABSTRAKKluwek adalah tanaman asli Indonesia memiliki fungsi ekologi dalam perbaikan lingkungan dan potensial untuk dibudidayakan. Tanaman ini memiliki nilai konservasi dan ekonomi atau disebut jenis tanaman Multi Purpose Tree Species (MPTS) atau tanaman multi guna. Tanaman MPTS adalah tanaman serbaguna yang dapat diambil buah, bunga, kulit, dan daunnya. Kebanyakan pemakaian Pangium edule didasarkan pada adanya asam sianida. Perbanyakan bibit lewat biji sangat terbatas karena keberhasilan perkecambahan hanya 10 %. Karena itu perlu pengadaan bibit kluwek siap tanam yang mencukupi diperoleh melalui perbanyakan vegetatif kultur jaringan. Tujuan penelitian untuk mengetahui respon eksplan dan pengaruh konsentrasi pemberian 2,4 D Induksi Kalus Pangium edule Reinw. melalui kultur in vitro, serta interaksi macam eksplan dengan 2,4 D. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang tersusun secara faktorial dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama yaitu Macam eksplan terdiri dari 2 taraf: E1 = Daun; dan E2 = Endosperm. Faktor kedua yaitu taraf konsentrasi 2,4 D yang diberikan: D0 = 0,0 ppm; D1 = 0,2; D2 = 0,4 ppm; D3 = 0,6 ppm; D4 = 0,8 ppm; D5 = 1 ppm. Data dianalisis dengan anova dan apabila terdapat perbedaan nyata diantara perlakuan maka dilanjutkan dengan menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf kepercayaan 95 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, terdapat interaksi yang sangat nyata antara macam eksplan dan 2,4 D. Hasil terbaik, berturut-turut parameter kedinian kalus, pembentukan kalus, dan penambahan biomassa, ditunjukkan dengan penambahan 2,4 D 0,8 ppm, 1 ppm, dan 0,4 ppm pada 14 hari, 86,67% dan 66 mg. Parameter warna kalus pada 2,4 D 1 ppm dengan skor 4,2 skor dan tekstur kalus pada 0,8 ppm 2,4-D dengan skor 4.Kata kunci: Kluwek (Pangium edule Reinw.), MPTS, Asam Sianida How to citate: Hendy Dwi Prbakti, Didik Pudji Restanto, Sholeh Avivi, 2017. Pengaruh Macam Eksplan dan Konsentrasi 2,4 D terhadap Induksi Kalus Kluwek (Pangium edule Reinw.) secara In Vitro
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI FUNGI PADA LIMBAH INDUSTRI KAYU PUTIH umi isnatin
Gontor AGROTECH Science Journal Vol 3, No 2 (2017): DECEMBER 2017
Publisher : University of Darussalam Gontor, Ponorogo, East Java Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/agrotech.v3i2.1330

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk isolasi dan seleksi  fungi limbah industri  kayu putih. Limbah penyulingan daun kayu putih selama ini belum dimafaatkan untuk pupuk organik karena  sulit didekomposisi akibat kadar selulosa yang tinggi.  Disisi lain limbah ini memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai bahan baku pupuk organik. Oleh sebab itu perlu dicari fungi yang memiliki kemampuan untuk menguraikan limbah tersebut. Fungi dapat mengekskresi enzim selulase yang berfungsi mendegradasi selulosa.  Sampel limbah diambil secara random  sampling di 3 tempat dilimbah pabrik kayu putih.   Fungi dikembangkan pada  media cair, kemudian diisolasi  dan diidentifikasi pada media padat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 3 isolat fungi yang ada di limbah industri kayu putih dan yang mempunyai potensi untuk agen decomposer hanya 2 isolat yaitu aspergilus niger dan trichoderma viride.
EFEKTIVITAS AGENS PENGENDALI HAYATI DAN INSEKTISIDA SINTETIK TERHADAP HAMA TANAMAN PADI DI KECAMATAN MAYANG KABUPATEN JEMBER Suci Maghfiratul
Gontor AGROTECH Science Journal Vol 3, No 2 (2017): DECEMBER 2017
Publisher : University of Darussalam Gontor, Ponorogo, East Java Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/agrotech.v3i2.924

Abstract

ABSTRAKPadi (Oryza sativa L) merupakan komoditas tanaman pangan utama di Indonesia. Hambatan dalam produksi padi yaitu serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas APH (Agens Pengendali Hayati) dalam mengendalikan OPT serta mengetahui pengaruh pengendalian APH terhadap produksi padi. Penelitian dilakukan di lahan pertanaman padi di Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember pada bulan juni sampai september 2014. Penelitian dirancang dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri 5 perlakuan yaitu: P1 = Nematoda Entomopatogen (NEP), P2 = Beauveria bassiana, P3 = Bakteri Merah Serratia spp., P4 = Insektisida, dan P5 = Kontrol setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Parameter yang diamati meliputi jenis hama pada tanaman padi: belalang hijau, kepik hijau, dan walang sangit, populasi hama pada tanaman padi, produksi padi yang meliputi berat basah dan berat kering hasil panen padi. Hasil pengematan menunjukkan bahwa berbagai jenis APH memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap penurunan populasi hama belalang hijau (Oxya sp) dengan rerata populasi mencapai 4,12 ekor/10rumpun, populasi kepik hijau (Nezara viridula) dengan rerata 0,56 ekor/10rumpun dan walang sangit (Leptocorisa oratorius F.) dengan rerata 4,76 ekor/10rumpun diakhir pengamatan (91 HST). Hasil berat gabah kering sawah dan berat gabah kering giling terbanyak yaitu pada perlakuan P4 (Insektisida) sebesar 532 gram dan 432 gram, sedangkan hasil produksi terkecil pada perlakuan P3 (Bakteri merah) sebesar 468 gram dan 390 gram.Kata kunci: Padi, Hama, Agens hayati 

Page 1 of 1 | Total Record : 7