cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
MAJALAH BIAM
ISSN : 02151464     EISSN : 25484842     DOI : -
Core Subject : Education,
Majalah BIAM is a print and online journal that is part of the Ministry of Industry and dedicated as a media dissemination of scientific articles focusing on the field of marine products technology, in addition, Majalah BIAM generally receive articles in the field of Natural Materials, Industry, Various Food Products, Essential Oils and the Environment.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 1 (2015): Majalah BIAM" : 10 Documents clear
KEMAMPUAN LUMPUR AKTIF BIAKAN CAMPURAN DARI LIMBAH INDUSTRI CRUMB RUBBER UNTUK MENGURANGI KADAR COD, BOD DAN TSS Ariyani, Sukma Budi; Mulyono, Agus Sri
Majalah BIAM Vol 11, No 1 (2015): Majalah BIAM
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (917.09 KB)

Abstract

Air limbah industri harus diolah terlebih dahulu agar tidak mencemari badan air dimana limbah tersebut dibuang. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kemampuan lumpur aktif biakan campuran dari lumpur industri crumb rubber dalam menurunkan kadar COD, BOD dan TSS air limbah dan efsiensi penurunan COD, BOD dan TSS yang terjadi. Air limbah diperoleh dari PT. Star Rubber, Kubu Raya. Penelitian dilakukan dengan variabel yang telah ditentukan yaitu MLSS dan waktu. Metode penelitian meliputi melakukan pengaktifan lumpur, pencampuran lumpur aktif dengan air limbah dan pengujian. Hasil yang diperoleh yaitu efsiensi penurunan (% reduksi) COD berkisar antara 52-78,2% dan efsiensi penurunan BOD berkisar antara 19,5-86,75%. Penurunan COD dan BOD pada variabel waktu 4 jam lebih kecil daripada variabel waktu 2 jam. Penurunan COD dan BOD pada variabel MLSS 241.000 ppm cenderung lebih kecil daripada variabel MLSS 951 ppm. Untuk semua variabel, kadar TSS setelah proses berada di bawah batas maksimal baku mutu limbah cair untuk industri karet. Dilihat dari efsiensi penurunannya, system ini kurang efektif, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut agar menemukan kondisi yang tepat sehingga lebih efektif.
PENGOLAHAN SOPI MENJADI MINUMAN ANGGUR Radiena, Mozes SY.; Leha, Maria Alexanderina
Majalah BIAM Vol 11, No 1 (2015): Majalah BIAM
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1302.558 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian menghasilkan produk minuman anggur sopi berkadar alkohol rendah dan memperbaiki masa simpan produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan natirum benzoat sebagai pengawet dalam produk minuman anggur sopi dari perlakuan (A1) alkohol 10%, perlakuan (B1) alkohol 12%, dan perlakuan (C1) alkohol 15%, penambahan sari buah nenas 2 liter, gula 20%, dan konsentrasi pengawet 0,05gr berpengaruh terhadap mutu dan masa simpan produk. Hasil uji laboratorium terhadap parameter kadar gula, vitamin C dan kadar air dari ketiga perlakuan (A1), (B1), dan (C1) pada penyimpanan 0-30 hari mengalami penurunan, sedangkan parameter alkohol dari perlakuan (A1), perlakuan (B1), dan perlakuan (C1) mengalami peningkatan selama penyimpanan 0 -30. Hasil uji organoleptik terhadap parameter warna, rasa dan aroma menunjukkan bahwa minuman anggur sopi dengan perlakuan B1, rasa nenas, alkohol 12%, pengawet natrium benzoate, 0.005gr dan masa simpan 0-30 hari lebih disukai oleh panelis dibandingkan dengan perlakuan (A1) dan perlakuan (C1). Kadar alkohol dari minuman anggur sopi perlakuan (A1), alkohol 10%, natrium benzoate 0,05gr, penambahan sari buah nenas, penyimpanan 0-30 hari yang dihasilkan dari penelitian ini masih memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-6103-1999 (anggur rendah alkohol), sedangkan kadar alkohol dari perlakuan (B1) dan perlakuan (C1) sudah melewati batas yang ditetapkan dalam SNI.
PERBAIKAN GIZI ES KRIM DENGAN PENAMBAHAN KARAGINAN DAN BUAH PEPAYA Hadinoto, Sugeng; Loupatty, Voulda D.
Majalah BIAM Vol 11, No 1 (2015): Majalah BIAM
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (906.772 KB)

Abstract

Produksi es krim dunia pada tahun 2003 mencapai lebih dari satu miliar liter dan dikonsumsi oleh miliaran konsumen per tahun. Komponen es krim secara umum adalah lemak, padatan susu tanpa lemak, gula, bahan penstabil dan pengemulsi. Bahan penstabil pada es krim berfungsi mencegah pembentukan kristal es yang besar dalam produk es krim dan digunakan dalam jumlah yang kecil sehingga pengaruh terhadap nilai gizi pangan dan citarasa dapat diabaikan (Arbuckle 1986). Bahan penstabil yang digunakan pada penelitian ini adalah karaginan yang diekstrak dari rumput laut merah jenis Eucheuma cottonii dan buah pepaya yang banyak mengandung pektin. Selain sebagai penstabil, buah pepaya sengaja ditambahkan untuk memberikan citarasa pepaya yang khas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki nilai gizi es krim dengan penambahan karaginan sebagai pengganti bahan penstabil dan buah pepaya sebagai sumber pektin pada pembuatan es krim. Perlakuan yang diberikan pada penelitian ini adalah penambahan karaginan sebanyak 5 gram dan 7 gram, dan buah pepaya ditambahkan pada konsentrasi 200 gram dan 400 gram.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan K1P1, yaitu penambahan karaginan sebanyak 5 gram dan buah pepaya sebanyak 200 gram merupakan formula yang terbaik dengan nilai gizi sebagai berikut : lemak 4,55%, protein 3,34%, viskositas atau kekentalan 98,77 cp dan Angka Lempeng Total 1,31 x 10 koloni/g.
FORTIFIKASI TEPUNG IKAN (Decapterus sp) PADA MIE BASAH YANG MENGGUNAKAN TEPUNG SAGU SEBAGAI SUBTITUSI TEPUNG TERIGU Rumapar, Maximiliaan
Majalah BIAM Vol 11, No 1 (2015): Majalah BIAM
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1978.83 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fortifkasi tepung ikan, yang diformulasikan dengan tepung sagu  sebagai  substitusi  tepung  terigu,  terhadap nilai gizi  (protein) mie basah yang dihasilkan. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini berupa penambahan tepung ikan sebagai fortifkasi (A): A1=0%, A2=4%, A3=8%, A4=12% & penggunaan sagu sebagai substitusi terigu (B): B1=10%, B2=20%, B3=30%. Analisa data menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan ulangan sebanyak dua kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung ikan sebagai bahan untuk fortifkasi pada mie basah dengan penggunaan tepung sagu sebagai substitusi tepung terigu, dapat meningkatkan nilai gizi protein produk mie basah yang dihasilkan, dengan kadar protein berkisar 3,61% - 17,66%. Fortifkasi tepung ikan 12% dengan perlakuan tingkat substitusi sagu terhadap terigu  10%  (A3B1) menghasilkan  kadar  protein  tertinggi  yakni  17,66%. Kesukaan  panelis  pada  kenampakan produk mie basah yakni pada perlakuan A0B1; A0B3; A1B1 dengan nilai 4,00-4,31(suka sampai sangat suka), kesukaan panelis pada warna produk mie basah pada perlakuan A0B1 = 4,00 (suka).
PROFIL ASAM LEMAK IKAN TONGKOL SEGAR (Auxis thazard) Manduapessy, Komers RW
Majalah BIAM Vol 11, No 1 (2015): Majalah BIAM
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.836 KB)

Abstract

Sumber daya perikanan di Indonesia khususnya di Maluku dari jenis ikan pelagis kecil memegang peranan penting dalam konsumsi harian masyarakat. Ikan pelagis kecil meliputi ikan-ikan yang hidup di permukaan laut seperti ikan tongkol (Auxis thazard), ikan layang (Decapterus macrosoma), ikan selar (Selaroides sp) dan lain-lain (Suyedi,2000). Lemak secara kimiawi merupakan ester dari asam-asam lemak dan gliserol. Lemak disusun oleh asam-asam lemak yang terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Kemampuan tubuh untuk mensintesis asam lemak tak jenuh yang mempunyai dua atau ikatan rangkap sangat terbatas, sehingga asam lemak tersebut harus didapatkan dari makanan (Almatsier, 2002). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis asam lemak yang terdapat pada ikan tongkol segar. Hasil penelitian menunjukan Profl Asam Lemak Ikan Tongkol (Auxis thazard) segar yaitu asam miristat, palmitat, pentadekanoat, mellisat,  nonadekanoat, arakidat, dan asam lignoserat  yang tergolong dalam asam lemak jenuh, sedangkan yang tergolong asam lemak tidak jenuh yaitu, asam palmitoleat , oktadekenoat, arakidonat dan asam eikosenoat.
PROFIL ASAM LEMAK IKAN TONGKOL SEGAR (Auxis thazard) Komers RW Manduapessy
Majalah BIAM Vol 11, No 1 (2015): Majalah BIAM
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.836 KB) | DOI: 10.29360/mb.v11i1.2038

Abstract

Sumber daya perikanan di Indonesia khususnya di Maluku dari jenis ikan pelagis kecil memegang peranan penting dalam konsumsi harian masyarakat. Ikan pelagis kecil meliputi ikan-ikan yang hidup di permukaan laut seperti ikan tongkol (Auxis thazard), ikan layang (Decapterus macrosoma), ikan selar (Selaroides sp) dan lain-lain (Suyedi,2000). Lemak secara kimiawi merupakan ester dari asam-asam lemak dan gliserol. Lemak disusun oleh asam-asam lemak yang terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Kemampuan tubuh untuk mensintesis asam lemak tak jenuh yang mempunyai dua atau ikatan rangkap sangat terbatas, sehingga asam lemak tersebut harus didapatkan dari makanan (Almatsier, 2002). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis asam lemak yang terdapat pada ikan tongkol segar. Hasil penelitian menunjukan Profl Asam Lemak Ikan Tongkol (Auxis thazard) segar yaitu asam miristat, palmitat, pentadekanoat, mellisat,  nonadekanoat, arakidat, dan asam lignoserat  yang tergolong dalam asam lemak jenuh, sedangkan yang tergolong asam lemak tidak jenuh yaitu, asam palmitoleat , oktadekenoat, arakidonat dan asam eikosenoat.
KEMAMPUAN LUMPUR AKTIF BIAKAN CAMPURAN DARI LIMBAH INDUSTRI CRUMB RUBBER UNTUK MENGURANGI KADAR COD, BOD DAN TSS Sukma Budi Ariyani; Agus Sri Mulyono
Majalah BIAM Vol 11, No 1 (2015): Majalah BIAM
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (917.09 KB) | DOI: 10.29360/mb.v11i1.2039

Abstract

Air limbah industri harus diolah terlebih dahulu agar tidak mencemari badan air dimana limbah tersebut dibuang. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kemampuan lumpur aktif biakan campuran dari lumpur industri crumb rubber dalam menurunkan kadar COD, BOD dan TSS air limbah dan efsiensi penurunan COD, BOD dan TSS yang terjadi. Air limbah diperoleh dari PT. Star Rubber, Kubu Raya. Penelitian dilakukan dengan variabel yang telah ditentukan yaitu MLSS dan waktu. Metode penelitian meliputi melakukan pengaktifan lumpur, pencampuran lumpur aktif dengan air limbah dan pengujian. Hasil yang diperoleh yaitu efsiensi penurunan (% reduksi) COD berkisar antara 52-78,2% dan efsiensi penurunan BOD berkisar antara 19,5-86,75%. Penurunan COD dan BOD pada variabel waktu 4 jam lebih kecil daripada variabel waktu 2 jam. Penurunan COD dan BOD pada variabel MLSS 241.000 ppm cenderung lebih kecil daripada variabel MLSS 951 ppm. Untuk semua variabel, kadar TSS setelah proses berada di bawah batas maksimal baku mutu limbah cair untuk industri karet. Dilihat dari efsiensi penurunannya, system ini kurang efektif, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut agar menemukan kondisi yang tepat sehingga lebih efektif.
PENGOLAHAN SOPI MENJADI MINUMAN ANGGUR Mozes SY. Radiena; Maria Alexanderina Leha
Majalah BIAM Vol 11, No 1 (2015): Majalah BIAM
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1302.558 KB) | DOI: 10.29360/mb.v11i1.2040

Abstract

Tujuan dari penelitian menghasilkan produk minuman anggur sopi berkadar alkohol rendah dan memperbaiki masa simpan produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan natirum benzoat sebagai pengawet dalam produk minuman anggur sopi dari perlakuan (A1) alkohol 10%, perlakuan (B1) alkohol 12%, dan perlakuan (C1) alkohol 15%, penambahan sari buah nenas 2 liter, gula 20%, dan konsentrasi pengawet 0,05gr berpengaruh terhadap mutu dan masa simpan produk. Hasil uji laboratorium terhadap parameter kadar gula, vitamin C dan kadar air dari ketiga perlakuan (A1), (B1), dan (C1) pada penyimpanan 0-30 hari mengalami penurunan, sedangkan parameter alkohol dari perlakuan (A1), perlakuan (B1), dan perlakuan (C1) mengalami peningkatan selama penyimpanan 0 -30. Hasil uji organoleptik terhadap parameter warna, rasa dan aroma menunjukkan bahwa minuman anggur sopi dengan perlakuan B1, rasa nenas, alkohol 12%, pengawet natrium benzoate, 0.005gr dan masa simpan 0-30 hari lebih disukai oleh panelis dibandingkan dengan perlakuan (A1) dan perlakuan (C1). Kadar alkohol dari minuman anggur sopi perlakuan (A1), alkohol 10%, natrium benzoate 0,05gr, penambahan sari buah nenas, penyimpanan 0-30 hari yang dihasilkan dari penelitian ini masih memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-6103-1999 (anggur rendah alkohol), sedangkan kadar alkohol dari perlakuan (B1) dan perlakuan (C1) sudah melewati batas yang ditetapkan dalam SNI.
PERBAIKAN GIZI ES KRIM DENGAN PENAMBAHAN KARAGINAN DAN BUAH PEPAYA Sugeng Hadinoto; Voulda D. Loupatty
Majalah BIAM Vol 11, No 1 (2015): Majalah BIAM
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (906.772 KB) | DOI: 10.29360/mb.v11i1.2043

Abstract

Produksi es krim dunia pada tahun 2003 mencapai lebih dari satu miliar liter dan dikonsumsi oleh miliaran konsumen per tahun. Komponen es krim secara umum adalah lemak, padatan susu tanpa lemak, gula, bahan penstabil dan pengemulsi. Bahan penstabil pada es krim berfungsi mencegah pembentukan kristal es yang besar dalam produk es krim dan digunakan dalam jumlah yang kecil sehingga pengaruh terhadap nilai gizi pangan dan citarasa dapat diabaikan (Arbuckle 1986). Bahan penstabil yang digunakan pada penelitian ini adalah karaginan yang diekstrak dari rumput laut merah jenis Eucheuma cottonii dan buah pepaya yang banyak mengandung pektin. Selain sebagai penstabil, buah pepaya sengaja ditambahkan untuk memberikan citarasa pepaya yang khas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki nilai gizi es krim dengan penambahan karaginan sebagai pengganti bahan penstabil dan buah pepaya sebagai sumber pektin pada pembuatan es krim. Perlakuan yang diberikan pada penelitian ini adalah penambahan karaginan sebanyak 5 gram dan 7 gram, dan buah pepaya ditambahkan pada konsentrasi 200 gram dan 400 gram.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan K1P1, yaitu penambahan karaginan sebanyak 5 gram dan buah pepaya sebanyak 200 gram merupakan formula yang terbaik dengan nilai gizi sebagai berikut : lemak 4,55%, protein 3,34%, viskositas atau kekentalan 98,77 cp dan Angka Lempeng Total 1,31 x 10 koloni/g.
FORTIFIKASI TEPUNG IKAN (Decapterus sp) PADA MIE BASAH YANG MENGGUNAKAN TEPUNG SAGU SEBAGAI SUBTITUSI TEPUNG TERIGU Maximiliaan Rumapar
Majalah BIAM Vol 11, No 1 (2015): Majalah BIAM
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1978.83 KB) | DOI: 10.29360/mb.v11i1.2045

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fortifkasi tepung ikan, yang diformulasikan dengan tepung sagu  sebagai  substitusi  tepung  terigu,  terhadap nilai gizi  (protein) mie basah yang dihasilkan. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini berupa penambahan tepung ikan sebagai fortifkasi (A): A1=0%, A2=4%, A3=8%, A4=12% & penggunaan sagu sebagai substitusi terigu (B): B1=10%, B2=20%, B3=30%. Analisa data menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan ulangan sebanyak dua kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung ikan sebagai bahan untuk fortifkasi pada mie basah dengan penggunaan tepung sagu sebagai substitusi tepung terigu, dapat meningkatkan nilai gizi protein produk mie basah yang dihasilkan, dengan kadar protein berkisar 3,61% - 17,66%. Fortifkasi tepung ikan 12% dengan perlakuan tingkat substitusi sagu terhadap terigu  10%  (A3B1) menghasilkan  kadar  protein  tertinggi  yakni  17,66%. Kesukaan  panelis  pada  kenampakan produk mie basah yakni pada perlakuan A0B1; A0B3; A1B1 dengan nilai 4,00-4,31(suka sampai sangat suka), kesukaan panelis pada warna produk mie basah pada perlakuan A0B1 = 4,00 (suka).

Page 1 of 1 | Total Record : 10