cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
MAJALAH BIAM
ISSN : 02151464     EISSN : 25484842     DOI : -
Core Subject : Education,
Majalah BIAM is a print and online journal that is part of the Ministry of Industry and dedicated as a media dissemination of scientific articles focusing on the field of marine products technology, in addition, Majalah BIAM generally receive articles in the field of Natural Materials, Industry, Various Food Products, Essential Oils and the Environment.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 13, No 1 (2017): Majalah BIAM" : 12 Documents clear
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI KITIN DAN KITOSAN DARI KULIT UDANG WINDU (Penaeus monodon) DENGAN SPEKTROSKOPI INFRAMERAH Dompeipen, Edward J.
Majalah BIAM Vol 13, No 1 (2017): Majalah BIAM
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.822 KB) | DOI: 10.29360/mb.v13i1.3120

Abstract

ABSTRAK Kitin dan kitosan merupakan biopolimer alami pada Krustasea dan Jamur. Kitosan digunakan secara ekstensif sebagai bahan baku di berbagai industri. Penelitian bertujuan untuk mengekstraksi kitin dan kitosan dari kulit udang melalui reaksi deproteinisasi, demineralisasi, dekolorisasi dan deastilasi. Rendemen kitin dan kitosan  yang dihasilkan secara berturut turut adalah 60,5% dan 63,0%. Hasil analisis terhadap spektrum FTIR kitin memperlihatkan beberapa puncak utama pada bilangan gelombang 3554,45 cm-1 yang menunjukkan vibrasi pembengkokan amida sekunder dan amina (NH) sekunder pada bilangan gelombang 1670.35 cm-1 serta 1427,32cm-1 menunjukkan adanya vibrasi peregangan CH. Hasil analisis spektrum FTIR kitosan menunjukkan adanya vibrasi peregangan simetris pada 3302,20 cm-1 akibat adanya tumpang tindih OH dan amina (NH), vibrasi peregangan 1577.71 cm-1 disebabkan oleh perambatan C = O peregangan (amida I) dan vibrasi peregangan 1666,30 cm-1 yang menunjukkan amida sekunder. Hasil karakterisasi dengan spektroskopi inframerah menunjukkan bahwa senyawa hasil ekstraksi adalah kitin dan kitosan. Kata kunci : Ekstraksi,kulit udang, kitin, kitosan, spektroskopi inframerah. ABSTRACT Chitin and chitosan are natural biopolymers in crustaceans and fungi. Chitosan is used extensively as raw materials in various industries. The study aimed to extract chitin and chitosan from shrimp shells through deproteinization, demineralization, decolorization and deastilation reactions. The yields of chitin and chitosan which were produced successively were 60.5% and 63.0%. The analysis of FTIR chitin spectrum showed some major peaks at wavelength 3554,45 cm-1 indicating secondary bending amide and secondary amine (NH) vibration at wave number 1670.35 cm-1 and 1427,32cm-1 indicating stretch vibration of CH. The results of FTIR spectroscopy analysis showed a symmetrical stretch vibration at 3302.20 cm-1 due to overlapping of OH and amine (NH), stretching vibration 1577.71 cm-1 caused by propagation C = O stretching (amide I) and stretch vibration 1666, 30 cm-1 indicating secondary amide. The results of characterization by infrared spectroscopy showed that  the extraction compound was chitin and chitosan. Key words : Extraction, shrimp skin, chitin, chitosan, infrared spectroscopy.
OPTIMASI PRODUKSI RIBOFLAVIN (VITAMIN B2) DENGAN SUBSTRAT IKAN MENGGUNAKAN Eremothecium gossypii idrus, syarifuddin
Majalah BIAM Vol 13, No 1 (2017): Majalah BIAM
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.016 KB) | DOI: 10.29360/mb.v13i1.2800

Abstract

Produksi riboflavin melalui proses fermentasi terus meningkat disebabkan karena lebih murah biaya produksinya, limbah yang dihasilkan lebih sedikit, dan energi untuk produksi lebih rendah. Disamping itu, proses fermentasi juga menggunakan substrat dari sumber yang dapat diperbaharui. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi produksi riboflavin menggunakan ikan sebagai substrat. Proses fermentasi diamati pada 0-120 jam untuk memperoleh waktu optimal dan substrat optimal untuk produksi riboflavin. Riboflavin hasil fermentasi diuji menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 445 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu optimal untuk produksi riboflavin adalah 72 jam. Glukosa sebagai sumber karbon optimal pada 10 g/L dengan jumlah riboflavin yang diperoleh sebesar 40,5 mg/L. Penggunaan ikan sebagai sumber karbon optimal pada 10 g/L dengan jumlah riboflavin 24,8 mg/L. Penggunaan substrat campuran glukosa dan ikan sebagai sumber karbon optimal pada 10 g/L dengan jumlah riboflavin yang dihasilkan sebesar 51,2 mg/L.
PROFIL ASAM LEMAK IKAN LAYANG SEGAR (Decapterus macrosoma) Manduapessy, Komers R. W.
Majalah BIAM Vol 13, No 1 (2017): Majalah BIAM
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.478 KB) | DOI: 10.29360/mb.v13i1.3051

Abstract

Sumber daya perikanan di Indonesia khususnya di Maluku dari jenis ikan pelagis kecil memegang peranan  penting dalam konsumsi harian masyarakat. Ikan pelagis kecil meliputi ikan-ikan yang hidup di permukaan laut seperti ikan tongkol (Auxis thazard), ikan layang (Decapterus macrosoma), ikan selar (Selaroides sp) dan lain-lain. Lemak disusun oleh asam-asam lemak yang terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Kemampuan tubuh untuk mensintesis asam lemak tak jenuh yang mempunyai  dua atau  lebih  ikatan rangkap sangat terbatas, sehingga asam lemak tersebut harus didapatkan dari makanan. Tujuan dari penelitian ini yaitu Untuk mengetahui jenis asam lemak yang terdapat pada ikan layang segar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi ekstraksi lemak, kemudian proses transesterifikasi dan pengamatan dengan GCMS.  Hasil penelitian menunjukan ditemukannya  Asam Lemak Ikan Layang (Decapterus macrosoma) segar yaitu   asam miristat, asam palmitat, asam stearat, asam nonadekanoat, asam arakidat, asam lignoserat, asam heptadekanoat, yang tergolong asam lemak jenuh, sedangkan asam lemak yang tidak jenuh yaitu asam palmitoleat, asam arakidonat, asam eikosenoat dan asam Oleat.
VERIFIKASI METODE PENGUJIAN CEMARAN LOGAM PADA AIR MINERAL DALAM KEMASAN (AMDK) DENGAN METODE AAS-GFA Sukaryono, Ignacius D.; Hadinoto, Sugeng; Fasa, Lalu R.
Majalah BIAM Vol 13, No 1 (2017): Majalah BIAM
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.331 KB) | DOI: 10.29360/mb.v13i1.1965

Abstract

Verifikasi metode dalam proses pengujian di laboratorium sangat penting peranannya. Tujuan dari verifikasi  metode uji sebagai jaminan mutu, evaluasi kesesuain metode dan kompetensi laboratorium serta pemenuhan peraturan (sistem manajeman mutu). Penelitian  ini dilakukan untuk memverifikasi metode pengujian cemaran logam pada sampel Air Minum  Dalam Kemasan (AMDK) secara AAS-GFA. Cemaran logam yang dilakukan verifikasi metode ujinya yaitu Pb, Cu dan Cd. Tujuannya adalah untuk memastikan dan mengevaluasi metode uji yang digunakan apakah mempunyai kesesuaian atau belum terhadap penggunaannya. Parameter yang dihitung adalah presisi, akurasi  (recovery),  LOD dan LOQ. Nilai koefisien variansi percobaan (% RSD) untuk semua logam lebih kecil dari pada nilai koefisien variansi Horwitznya, sehingga presisi metode memenuhi syarat. Sedangkan nilai akurasi (recovery)  dari semua logam  berada dikisaran 91,6610 %  - 101,1633 %. Kisaran ini masih dalam kisaran memenuhi syarat yaitu antara 60  -  115 %, sehingga akurasi metode ujinya memenuhi syarat keberterimaan. Nilai LOD untuk logam Pb 0,0063 µg/L, Cu 0,0603 µg/L dan Cd 0,0537 µg/L. Nilai LOQ 0,021 µg/L untuk Pb, 0,201 µg/L untuk Cu dan 0,179 µg/L untuk Cd. Hasil perhitungan tersebut menjelaskan bahwa semua parameter verifikasi  metode memenuhi persyaratan, sehingga metode uji yang digunakan mempunyai kesesuaian terhadap penggunaannya. 
KEMAMPUAN LIMBAH TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT SEBAGAI BIOADSORBEN LOGAM PERAK PADA LIMBAH CAIR SISA PENGUKURAN COD Ariyani, Sukma B.; Asmawit, Asmawit
Majalah BIAM Vol 13, No 1 (2017): Majalah BIAM
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.318 KB) | DOI: 10.29360/mb.v13i1.2663

Abstract

Limbah tandan kosong kelapa sawit memiliki kandungan selulosa tinggi yang diketahui dapat mengikat logam berat. Perak (Ag) adalah salah satu logam berat berbahaya apabila terkonsumsi oleh manusia. Penelitian ini bertujuan mengetahui efisiensi penyerapan logam berat perak (Ag) oleh bioadsorben dari  tandan kosong kelapa sawit pada limbah cair sisa pengukuran COD  dan mengetahui pengaruh waktu kontak bioadsorben dengan limbah. Dalam penelitian ini variabel berubah yang kami gunakan adalah waktu kontak bioadsorben dengan larutan (60, 90, 120 dan 150 menit). Metode penelitian yang dilakukan meliputi pembuatan bioadsorben dari tandan kosong kelapa sawit, penyiapan limbah cair sisa pengukuran COD dan pengukuran kadar awal perak, pencampuran bioadsorben dengan limbah dan pengujian kadar akhir perak. Hasil bioadsorben yang diperoleh, hasil uji kadar air dan kadar abunya memenuhi standar penyerap (arang aktif). Untuk persentase penyerapan logam perak yang optimal oleh bioadsorben dari tandan kosong kelapa sawit yakni sebesar 71,73% dengan variabel waktu kontak 150 menit. 
EVALUASI NILAI GIZI DAN MUTU IKAN LAYANG (Decapterus sp) PRESTO DENGAN PENAMBAHAN ASAP CAIR DAN RAGI Hadinoto, Sugeng; Kolanus, Joice P. M.
Majalah BIAM Vol 13, No 1 (2017): Majalah BIAM
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.316 KB) | DOI: 10.29360/mb.v13i1.2992

Abstract

Ikan  layang (Decapterus sp) atau oleh masyarakat Maluku dikenal dengan nama ikan “momar” tergolong bahan pangan  yang cepat rusak  (perishable foods)  dan tidak disukai, oleh karena itu  perlu adanya suatu  metode diversifikasi olahan agar ikan layang bisa disukai  semua kalangan masyarakat. Salah satu diversifikasi olahan ikan yang sudah cukup dikenal adalah pengolahan dengan cara presto.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan asap cair dan ragi  terhadap nilai gizi dan mutu produk ikan layang presto. Metode penelitian ini terdiri dari 2 tahap, tahap pertama pengolahan ikan presto dengan penambahan asap cair dari kulit batang sagu dengan konsentrasi 5%  (PRA) dan tahap kedua  pembuatan ikan presto dengan penambahan ragi tape 12% (PRR). Hasil uji organoleptik diperoleh nilai yang sudah ditetapkan yaitu minimal 7. Sedangkan hasil analisis terhadap mutu ikan layang diperoleh kadar air 51,69  - 62,32%; kadar abu 0,07 - 1,28%; kadar protein 25,94 - 30,73%; kadar lemak 1,37 - 1,82%; asam amino esensial tertinggi lisin 2,31%; asam amino non esensial tertinggi asam glutamat 3,93%. Untuk ikan layang presto dengan penambahan asap cair (PRA) dan ragi (PRR) juga mengandung asam lemak oleat, linoleat, ARA, EPA dan DHA yang setara dan lebih baik dengan sebelum perlakuan. Pada semua sampel ikan presto tidak ditemukan adanya senyawa-senyawa PAH serta pada masa simpan 10 hari masih memenuhi syarat mutu mikrobiologi menurut SNI 4106.1-2009.
VERIFIKASI METODE PENGUJIAN CEMARAN LOGAM PADA AIR MINERAL DALAM KEMASAN (AMDK) DENGAN METODE AAS-GFA Ignacius D. Sukaryono; Sugeng Hadinoto; Lalu R. Fasa
Majalah BIAM Vol 13, No 1 (2017): Majalah BIAM
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.331 KB) | DOI: 10.29360/mb.v13i1.1965

Abstract

Verifikasi metode dalam proses pengujian di laboratorium sangat penting peranannya. Tujuan dari verifikasi  metode uji sebagai jaminan mutu, evaluasi kesesuain metode dan kompetensi laboratorium serta pemenuhan peraturan (sistem manajeman mutu). Penelitian  ini dilakukan untuk memverifikasi metode pengujian cemaran logam pada sampel Air Minum  Dalam Kemasan (AMDK) secara AAS-GFA. Cemaran logam yang dilakukan verifikasi metode ujinya yaitu Pb, Cu dan Cd. Tujuannya adalah untuk memastikan dan mengevaluasi metode uji yang digunakan apakah mempunyai kesesuaian atau belum terhadap penggunaannya. Parameter yang dihitung adalah presisi, akurasi  (recovery),  LOD dan LOQ. Nilai koefisien variansi percobaan (% RSD) untuk semua logam lebih kecil dari pada nilai koefisien variansi Horwitznya, sehingga presisi metode memenuhi syarat. Sedangkan nilai akurasi (recovery)  dari semua logam  berada dikisaran 91,6610 %  - 101,1633 %. Kisaran ini masih dalam kisaran memenuhi syarat yaitu antara 60  -  115 %, sehingga akurasi metode ujinya memenuhi syarat keberterimaan. Nilai LOD untuk logam Pb 0,0063 µg/L, Cu 0,0603 µg/L dan Cd 0,0537 µg/L. Nilai LOQ 0,021 µg/L untuk Pb, 0,201 µg/L untuk Cu dan 0,179 µg/L untuk Cd. Hasil perhitungan tersebut menjelaskan bahwa semua parameter verifikasi  metode memenuhi persyaratan, sehingga metode uji yang digunakan mempunyai kesesuaian terhadap penggunaannya. 
KEMAMPUAN LIMBAH TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT SEBAGAI BIOADSORBEN LOGAM PERAK PADA LIMBAH CAIR SISA PENGUKURAN COD Sukma B. Ariyani; Asmawit Asmawit
Majalah BIAM Vol 13, No 1 (2017): Majalah BIAM
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.318 KB) | DOI: 10.29360/mb.v13i1.2663

Abstract

Limbah tandan kosong kelapa sawit memiliki kandungan selulosa tinggi yang diketahui dapat mengikat logam berat. Perak (Ag) adalah salah satu logam berat berbahaya apabila terkonsumsi oleh manusia. Penelitian ini bertujuan mengetahui efisiensi penyerapan logam berat perak (Ag) oleh bioadsorben dari  tandan kosong kelapa sawit pada limbah cair sisa pengukuran COD  dan mengetahui pengaruh waktu kontak bioadsorben dengan limbah. Dalam penelitian ini variabel berubah yang kami gunakan adalah waktu kontak bioadsorben dengan larutan (60, 90, 120 dan 150 menit). Metode penelitian yang dilakukan meliputi pembuatan bioadsorben dari tandan kosong kelapa sawit, penyiapan limbah cair sisa pengukuran COD dan pengukuran kadar awal perak, pencampuran bioadsorben dengan limbah dan pengujian kadar akhir perak. Hasil bioadsorben yang diperoleh, hasil uji kadar air dan kadar abunya memenuhi standar penyerap (arang aktif). Untuk persentase penyerapan logam perak yang optimal oleh bioadsorben dari tandan kosong kelapa sawit yakni sebesar 71,73% dengan variabel waktu kontak 150 menit. 
EVALUASI NILAI GIZI DAN MUTU IKAN LAYANG (Decapterus sp) PRESTO DENGAN PENAMBAHAN ASAP CAIR DAN RAGI Sugeng Hadinoto; Joice P. M. Kolanus
Majalah BIAM Vol 13, No 1 (2017): Majalah BIAM
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.316 KB) | DOI: 10.29360/mb.v13i1.2992

Abstract

Ikan  layang (Decapterus sp) atau oleh masyarakat Maluku dikenal dengan nama ikan “momar” tergolong bahan pangan  yang cepat rusak  (perishable foods)  dan tidak disukai, oleh karena itu  perlu adanya suatu  metode diversifikasi olahan agar ikan layang bisa disukai  semua kalangan masyarakat. Salah satu diversifikasi olahan ikan yang sudah cukup dikenal adalah pengolahan dengan cara presto.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan asap cair dan ragi  terhadap nilai gizi dan mutu produk ikan layang presto. Metode penelitian ini terdiri dari 2 tahap, tahap pertama pengolahan ikan presto dengan penambahan asap cair dari kulit batang sagu dengan konsentrasi 5%  (PRA) dan tahap kedua  pembuatan ikan presto dengan penambahan ragi tape 12% (PRR). Hasil uji organoleptik diperoleh nilai yang sudah ditetapkan yaitu minimal 7. Sedangkan hasil analisis terhadap mutu ikan layang diperoleh kadar air 51,69  - 62,32%; kadar abu 0,07 - 1,28%; kadar protein 25,94 - 30,73%; kadar lemak 1,37 - 1,82%; asam amino esensial tertinggi lisin 2,31%; asam amino non esensial tertinggi asam glutamat 3,93%. Untuk ikan layang presto dengan penambahan asap cair (PRA) dan ragi (PRR) juga mengandung asam lemak oleat, linoleat, ARA, EPA dan DHA yang setara dan lebih baik dengan sebelum perlakuan. Pada semua sampel ikan presto tidak ditemukan adanya senyawa-senyawa PAH serta pada masa simpan 10 hari masih memenuhi syarat mutu mikrobiologi menurut SNI 4106.1-2009.
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI KITIN DAN KITOSAN DARI KULIT UDANG WINDU (Penaeus monodon) DENGAN SPEKTROSKOPI INFRAMERAH Edward J. Dompeipen
Majalah BIAM Vol 13, No 1 (2017): Majalah BIAM
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.822 KB) | DOI: 10.29360/mb.v13i1.3120

Abstract

ABSTRAK Kitin dan kitosan merupakan biopolimer alami pada Krustasea dan Jamur. Kitosan digunakan secara ekstensif sebagai bahan baku di berbagai industri. Penelitian bertujuan untuk mengekstraksi kitin dan kitosan dari kulit udang melalui reaksi deproteinisasi, demineralisasi, dekolorisasi dan deastilasi. Rendemen kitin dan kitosan  yang dihasilkan secara berturut turut adalah 60,5% dan 63,0%. Hasil analisis terhadap spektrum FTIR kitin memperlihatkan beberapa puncak utama pada bilangan gelombang 3554,45 cm-1 yang menunjukkan vibrasi pembengkokan amida sekunder dan amina (NH) sekunder pada bilangan gelombang 1670.35 cm-1 serta 1427,32cm-1 menunjukkan adanya vibrasi peregangan CH. Hasil analisis spektrum FTIR kitosan menunjukkan adanya vibrasi peregangan simetris pada 3302,20 cm-1 akibat adanya tumpang tindih OH dan amina (NH), vibrasi peregangan 1577.71 cm-1 disebabkan oleh perambatan C = O peregangan (amida I) dan vibrasi peregangan 1666,30 cm-1 yang menunjukkan amida sekunder. Hasil karakterisasi dengan spektroskopi inframerah menunjukkan bahwa senyawa hasil ekstraksi adalah kitin dan kitosan. Kata kunci : Ekstraksi,kulit udang, kitin, kitosan, spektroskopi inframerah. ABSTRACT Chitin and chitosan are natural biopolymers in crustaceans and fungi. Chitosan is used extensively as raw materials in various industries. The study aimed to extract chitin and chitosan from shrimp shells through deproteinization, demineralization, decolorization and deastilation reactions. The yields of chitin and chitosan which were produced successively were 60.5% and 63.0%. The analysis of FTIR chitin spectrum showed some major peaks at wavelength 3554,45 cm-1 indicating secondary bending amide and secondary amine (NH) vibration at wave number 1670.35 cm-1 and 1427,32cm-1 indicating stretch vibration of CH. The results of FTIR spectroscopy analysis showed a symmetrical stretch vibration at 3302.20 cm-1 due to overlapping of OH and amine (NH), stretching vibration 1577.71 cm-1 caused by propagation C = O stretching (amide I) and stretch vibration 1666, 30 cm-1 indicating secondary amide. The results of characterization by infrared spectroscopy showed that  the extraction compound was chitin and chitosan. Key words : Extraction, shrimp skin, chitin, chitosan, infrared spectroscopy.

Page 1 of 2 | Total Record : 12