cover
Contact Name
Felicia Risca Ryandini
Contact Email
felicia_riska@stikestelogorejo.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
p3m@stikestelogorejo.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan
ISSN : 22526854     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang meruapkan jurnal yang memfasilitasi bagi peneliti atau penulis yang ingin mempublikasikan hasil penelitiannya pada area keperawatan dan kebidanan. Jurnal ini juga dapat menjadi wahana belajar bagi masyarakat khususnya dosen dan mahasiswa terkait dengan hal-hal kesehatan.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2015): Edisi Khusus Maret 2015" : 5 Documents clear
HUBUNGAN LAMA PEMASANGAN INFUS DENGAN KEJADIAN PLEBITIS DI SMC RS. TELOGOREJO -, Suharti; Meira, Hanifah; Udhiyah, Heny; Rizky, Monica
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 7, No 1 (2015): Edisi Khusus Maret 2015
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terapi intravena merupakan prosedur dalam pelayanan dirumah sakit yang diberikan pada pasien rawat inap, pemberian terapi interavena dapat menimbulkan komplikasi salah satunya yaitu plebitis. Plebitis adalah suatu inflamasi pada pembuluh darah yang di karenakan oleh lamanya pemasangan infus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara lamanya pemasangan infus dengan kejadian plebitis di SMC RS Telogorejo. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasi, dengan populasi pasien yang terpasang infus diruang rawat inap SMC RS Telogorejo. Jumlah sampel 82 responden dengan teknik Purposive Sampling. Penelitian ini menggunakan uji rank spearman dengan tingkat kemaknaan yang ditetapkan  α ≤ 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar lama pemasangan infus pada hari ke-5 (72,7%) dan yang mengalami plebitis sebanyak 24 responden. Sedangkan dari keseluruhan responden yang terjadi plebitis sebanyak 42 responden (51,2%). Berdasarkan uji analisis didapatkan nilai r = 0,384 didapatkan  kekuatan hubungan sedang  dengan nilai p value = 0,000, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan lama pemasangan infus dengan kejadian plebitis di SMC RS Telogorejo. Lama pemasangan infus dapat menyebabkan masuknya mikroorganisme kedalam jaringan yang mengalami trauma dan terjadi plebitis. Dengan demikian diperlukan rotasi tempat pemasangan infus setelah terpasang selama 3 hari, selain itu perlu di perhatikan faktor-faktor lain yang menyebabkan plebitis.
PENGARUH RANGE OF MOTION AKTIF (CYLINDRICAL GRIP) TERHADAP KEKUATAN OTOT EKSTREMITAS ATAS PADA PASIEN STROKE NON HEMORAGIK DI SMC RS. TELOGOREJO Ariastuti, Ni Luh; Okvi, Asahaya; Kurniawati, Dika; Aini, Hepi Nur
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 7, No 1 (2015): Edisi Khusus Maret 2015
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke adalah suatu tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan otak lokal atau global dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler. Angka kejadian stroke di dunia diperkirakan mencapai 200 per 100.000 penduduk dalam setahun di Indonesia diperkirakan setiap tahunnya terdapat 500.000 orang, dari jumlah tersebut terdapat sekitar 25% atau 125.000 orang meninggal dan sisanya cacat ringan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh range of motion aktif cylindrical grip terhadap kekuatan otot ekstremitas atas pada pasien stroke non hemoragik di SMC RS. Telogorejo. Jenis penelitian ini adalah pre experimental one group pretest postest design, dengan teknik sampling yaitu purposive sampling. Populasi dari penelitian ini sebanyak 28 orang. Pengambilan data pada penelitian ini dengan menggunakan observasi terstruktur, analisis data dilakukan dengan analisis bivariat menggunakan uji beda paired sample t test. Didapatkan hasil terdapat perbedaan kekuatan otot sebelum dan sesudah diberikan intervensi ROM aktif cylindrical grip dengan ρ value 0,001 (0,05) dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ROM aktif cylindrical grip efektif terhadap peningkatan kekuatan otot ekstremitas atas.
PENGARUH TERAPI TERTAWA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PENDERITA HIPERTENSI (STUDI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEGANDAN SEMARANG Bartiah, Margaretha; Andhiyani, Arvina; Dewi, Desy Rusyana; Dwi, Devinta; Kiswanti, Erika Dwi
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 7, No 1 (2015): Edisi Khusus Maret 2015
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit degeneratif merupakan penyakit tidak menular yang berlangsung kronis seperti penyakit jantung, hipertensi, diabetes, kegemukan dan lainnya. Salah satu penyakit degeneratif di antaranya hipertensi. Hipertensi disebut sebagai pembunuh gelap “Silent Killer”, karena termasuk penyakit yang mematikan, tanpa disertai dengan gejala-gejalanya terlebih dahulu sebagai peringatan bagi penderita. Kekhawatiran akan timbulnya masalah-masalah baru pada hipertensi akan menyebabkan gangguan mental emosional yang banyak ditunjukan dengan gangguan kecemasan. Salah satu modifikasi gaya hidup yang mampu menanggulangi hipertensi adalah dengan menganjurkan untuk lebih rileks. Salah satu alternatif rileksasi pada penderita hipertensi adalah terapi tertawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi tertawa terhadap penurunan tingkat kecemasan pada penderita hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Pegandan Semarang. Penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel independen adalah pengaruh terapi tertawa dan variabel dependen adalah tingkat kecemasan pada penderita hipertensi. Penelitian ini merupakan jenis penelitain quasi eksperimen dengan rancangan penelitian The Non Equivalent Control Group Design. Teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel penelitian 74 responden. Hasil pengukuran tingkat kecemasan didapatkan tingkat kecemasan pada kelompok intervensi sebelum terapi tertawa terbanyak adalah kecemasan berat 32 responden (86.5%), sesudah terapi tertawa terbanyak kecemasan sedang 23 responden (60.1%). tingkat kecemasan kelompok kontrol pada pengukuran pertama (pre) terbanyak adalah kecemasan berat sebanyak 19 responden (51.4%), pada pengukuran kedelapan (post) terbanyak adalah kecemasan berat sebanyak 27 responden (73.0%). Hasil kenormalan data menunjukkan data berdistribusi normal pada kelompok intervensi dan data berdistribusi tidak normal pada kelompok kontrol, analisis yang digunakan adalah uji non parametrik test Uji Mann-Whitney dengan α 5%. Dari hasil analisis didapatkan nilai signifikansinya adalah 0.000 yang artinya p 0.05 maka H0 ditolak, yang artinya ada pengaruh terapi tertawa terhadap penurunan tingkat kecemasan pada penderita hipertensi. Dari hasil penelitian ini diharapkan terapi tertawa dapat diberikan kontribusi untuk menurunkan tingkat kecemasan pada penderita hipertensi, sehingga tekanan darah penderita hipertensi dapat terkontrol.
PENGARUH SENAM KAKI DIABETIK TERHADAP INTENSITAS NYERI NEUROPATI DIABETIK PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI SMC RS TELOGOREJO Margiyanti, Indri; Lavisa, Hanum; -, Haryani; Ivon, Nena
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 7, No 1 (2015): Edisi Khusus Maret 2015
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit degeneratif yang menempati urutan ke-4 terbesar di dunia dalam jumlah pasien DM setelah India, China, dan Amerika Serikat. Persatuan Endokrinologi Indonesia (PERKENI, 2006) menyebutkan bahwa neuropati diabetik disertai adanya nyeri merupakan komplikasi yang banyak dijumpai pada penderita DM tipe 2. Sehingga akan berpengaruh pada kualitas hidup penderita DM tersebut. Senam kaki diabetik bertujuan untuk memperlancar sirkulasi perifer dan mencegah kekakuan sehingga diharapkan nyeri dapat berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam kaki diabetik terhadap intensitas nyeri neuropati diabetik pada penderita DM tipe 2 di SMC RS Telogorejo. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan one group pre-post test selama 4 hari dengan perlakuan 1 kali sehari. Sampel yang diambil sebanyak 16 responden dengan mengukur intensitas nyeri neuropati diabetik menggunakan skala NRS (Numerical Rating Scale) sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Hasil uji statistik Wilcoxon Match Pairs diperoleh nilai ρ value 0,001 ( 0,05), disimpulkan bahwa ada pengaruh senam kaki diabetik terhadap intensitas nyeri neuropati diabetik pada pasien diabetes melitus tipe 2 di SMC RS Telogorejo. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah senam kaki diabetik dapat diaplikasikan dalam praktik keperawatan sehingga pasien mampu melakukan secara mandiri. 
PENGARUH TERAPI RELAKSASI MASASE PUNGGUNG TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI BEDAH MAYOR DI SMC RS TELOGOREJO Wuryani, Sri; Qur aini, Dian; Fatmawati, Nila; Aprilia, Rika
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 7, No 1 (2015): Edisi Khusus Maret 2015
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani. Secara garis besar pembedahan di bagi menjadi dua yaitu bedah mayor dan minor. Bedah mayor adalah tindakan bedah besar yang menggunakan anestesi umum atau general anestesi. Pembedahan akan menimbulkan respon psikologis yaitu kecemasan, untuk mengurangi kecemasan dapat diatasi dengan masase punggung, karena masase punggung merangsang tubuh melepaskan senyawa endorphin yang merupakan pereda sakit alami dan juga menciptakan rasa nyaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi relaksasi masase punggung terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi bedah mayor di SMC RS Telogorejo. Desain penelitian ini menggunakan Quasi eksperimental, dengan rancangan penelitian “one group pre test – post test desing”. Teknik sampling yang digunakan adalah Accidental Sampling dengan jumlah 32 responden. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah paired sample t-test. Hasil penelitian ini menunjukan Rata-rata skor rentang kecemasan sebelum melakukan relaksasi masase punggung yaitu sebesar 43,44 setelah dilakukan relaksasi masase punggung turun menjadi 29,03, Maka selisihnya sebesar 14,41 artinya ada pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah dilakukan relaksasi masase punggung pada pasien pre operasi bedah mayor dengan p= 0,000 atau 0,05. Rekomendasi penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam mengontrol tingkat kecemasan pasien pre operasi bedah mayor dan Sebagai bahan masukkan dalam proses pembelajaran khususnya pengendalian dan penanganan non farmakologi terutama dalam menurunkan tingkat kecemasan pasien pre operasi agar tidak mempengaruhi proses operasi yang akan dilakukan pada pasien.

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2015 2015


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 2 (2020): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN Vol 12, No 1 (2020): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN Vol 11, No 2 (2019): Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 11, No 1 (2019): Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 11, No 1 (2019): Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 10, No 2 (2018): Desember 2018 Vol 10, No 2 (2018): Desember 2018 Vol 10, No 1 (2018): Juni 2018 Vol 3, No 4 (2018): Desember 2018 Vol 3, No 3 (2018): Juni 2018 Vol 9, No 2 (2017): Desember 2017 Vol 9, No 2 (2017): Desember 2017 Vol 9, No 1 (2017): Juni 2017 Vol 9, No 1 (2017): Juni 2017 Vol 3, No 2 (2017): Desember 2017 Vol 3, No 1 (2017): Juni 2017 Vol 8, No 4 (2016): Desember 2016 Vol 8, No 4 (2016): Desember 2016 Vol 8, No 3 (2016): Edisi Khusus September 2016 Vol 8, No 2 (2016): Juni 2016 Vol 8, No 1 (2016): Edisi Khusus Maret 2016 Vol 2, No 5 (2016): Desember 2016 Vol 2, No 4 (2016): Juni 2016 Vol 1, No 2 (2016): Edisi Khusus September 2016 Vol 1, No 1 (2016): Edisi Khusus Maret 2016 Vol 7, No 3 (2015): Desember 2015 Vol 7, No 3 (2015): Desember 2015 Vol 7, No 2 (2015): Juni 2015 Vol 7, No 2 (2015): Juni 2015 Vol 7, No 1 (2015): Edisi Khusus Maret 2015 Vol 2, No 3 (2015): Desember 2015 Vol 2, No 2 (2015): Juni 2015 Vol 1, No 1 (2015): Edisi Khusus Maret 2015 Vol 1, No 10 (2014): Juni 2014 Vol 6, No 2 (2014): Desember 2014 Vol 6, No 1 (2014): Juni 2014 Vol 2, No 1 (2014): Desember 2014 Vol 5, No 2 (2013): Desember 2013 Vol 5, No 1 (2013): Juni 2013 Vol 1, No 9 (2013): Desember 2013 Vol 1, No 8 (2013): Juni 2013 Vol 4, No 2 (2012): Desember 2012 Vol 1, No 7 (2012): Desember 2012 Vol 3, No 2 (2011): Desember 2011 Vol 3, No 1 (2011): Juni 2011 Vol 1, No 5 (2011): Desember 2011 Vol 1, No 4 (2011): Juni 2011 Vol 2, No 2 (2010): Desember 2010 Vol 1, No 3 (2010): Desember 2010 Vol 1, No 1 (2009): Desember 2009 More Issue