cover
Contact Name
Derry Ahmad Rizal
Contact Email
derry.rizal@uin-suka.ac.id
Phone
+628562577044
Journal Mail Official
prodisaafusap@gmail.com
Editorial Address
Prodi Studi Agama-Agama, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga Jl. Marsda Adisucipto Yogyakarta 55281, Telepon (0274) 512156 ext. 43109
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Religi: Jurnal Studi Agama-agama
Religi: Jurnal Studi Agama-Agama is an open access peer reviewed research journal published by Department of Religious Studies, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Religi: Jurnal Studi Agama-Agama is providing a platform for the researchers, academics, professional, practitioners and students to impart and share knowledge in the form of empirical and theoretical research papers, case studies, and literature reviews. Religi: Jurnal Studi Agama-Agama welcomes and acknowledges theoretical and empirical research papers and literature reviews from researchers, academics, professional, practitioners and students from all over the world. This publication concern includes studies of world religions such as Islam, Christianity, Buddhism, Hinduism, Judaism, and other religions. Interdisciplinary studies may include the studies of religion in the fields of anthropology, sociology, philosophy, psychology, and other cultural studies.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 14, No 1 (2018)" : 7 Documents clear
PENELITIAN KEAGAMAAN INTEGRATIF-INTERKONEKTIF Implementasi Pendekatan Integrasi dan Interkoneksi Keilmuan dalam Skripsi-skkripsi Jurusan PA (1994-2004) ahmad muttaqin
Religi: Jurnal Studi Agama-agama Vol 14, No 1 (2018)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/rejusta.2018.1401-04

Abstract

This paper analyses the implementation of integration and interconnection approaches among undergraduate thesis in the department of Comparative Religion (now Religious Studies) at the Sunan Kalijaga State Islamic University, Yogyakarta, Indonesia. It shows that 62% of the undergraduate theses have implemented semipermeable model, 38% intersubjective testability, and none of them have implemented creative imagination. The absent of creative imagination model is understandable because referring to the Indonesian Qualification Framework Curriculum (KKNI) that the competency of S1-student is on the standard 6th: which is capable for doing analyses. The creative imagination model seems to fit more for student at doctoral level (standard 9th), in which they are required to find new theories in their doctoral thesis.
METODE SAINS MENURUT IAN G. BARBOUR DAN SUMBANGANNYA TERHADAP PENGKAJIAN ISLAM Dian Nur Anna
Religi: Jurnal Studi Agama-agama Vol 14, No 1 (2018)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/rejusta.2018.1401-03

Abstract

Keberanian dari sains ini tidak lepas dari anggapan dasar bahwa agama dan sains adalah dua hal yang dapat dianggap mempunyai jalan untuk menemukan kebenaran. Ketika metode sains itu mencoba memasuki agama, hal itu menjadi bukti bahwa sains itu layak untuk dijadikan alat dalam membantu penelitian agama. Kalau dianalogikan, maka agamapun dapat pula menjadi alat untuk memahami sains. Penelitian ini bertujuan untuk mengertahui bagaimana pemikiran Ian G. Barbour tentang metode sains dan sumbangannya terhadap pengkajian Islam. Untuk menjawab permasalahan yang ada, peneliti menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan (library research).Adapun penelitian ini hanya menggunakan perspektif fungsional untuk menjelaskan fungsi dari model interaksi pemikiran Barbour dengan pengembangkan keilmuan tentang agama dan sains. Pengujian keabsahan data dengan uji kredibilitas dengan meningkatkan ketekunan dan diskusi dengan teman sejawat.Hasil penelitian ini menunjukkan sebuah teori dari sains yang berdasar pada pengalaman yang bersifat empiris  tersebut dapat diinterpretasikan bukan hanya ditentukan oleh pembuktian secara empiris tetapi juga berdasarkan pada intuisi. Komunitas ilmiah (scientific community)  yang dipertajam menjadi  komunitas penelitian  (community of researches) itu mempunyai kedudukan yang penting dalam menentukan paradigma apa yang akan dipakai yang bisa dilakukan melalui jurnal. Berdasar experience dan interpretasi yang berinteraksi sebagai kata kunci dari Barbour, metode sains seperti analogi dapat untuk mengkaji agama. Sebetulnya, di dunia Islam telah ada metode yang dipakai untuk mengkaji teks seperti analogi yang sering disebut dengan qiyas.  Pemikiran Barbour dapat membuka wawasan baru bagi umat Islam untuk tidak hanya berkutat pada pemahaman agama saja tetapi harus membuka horison khususnya tentang kajian dalam bidang sains dengan metode yang ditawarkannya dipertimbangkan sebagai salah satu alternatif dalam mengkaji keislaman dan sebaliknya. Kata kunci: Metode Sains Ian G. Barbour dan Pengkajian Islam
STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI KECAMATAN GUNUNG WUNGKAL Lailatis Syarifah
Religi: Jurnal Studi Agama-agama Vol 14, No 1 (2018)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/rejusta.2018.1401-07

Abstract

AbstractThis research aims to find out strategies that can be used to accelerate the pace of economic development in Gunungwungkal sub-district, by referring to physical, environmental, social and local wisdom conditions in Gunungwungkal in 2015. The result is that Gunungwungkal is a plateau with good physical conditions for agriculture and livestock but is constrained by the addition of added value in the production of goods. The number of residents of the productive age is more than the age of being unproductive, but the educational facilities are not sufficient, so other institutions such as training centers are needed. There is tourism potential such as Grojogan Sewu waterfall and monastery, but the infrastructure does not support it. Therefore, the right strategy to accelerate the development of the Gunungwungkal area is to increase the ability and knowledge of the population in order to provide added value to the production results and improve infrastructure, and this cannot be done except with good cooperation between the government and the community.
KEBERAGAMAAN MAHASISWA ALUMNI PONDOK PESANTREN Studi atas Konversi dan Apostasi Agama Mahasiswa Alumni Gontor di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (Gorduka) Merliana Puji Rahayu
Religi: Jurnal Studi Agama-agama Vol 14, No 1 (2018)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/rejusta.2018.1401-05

Abstract

Artikel ini membahas tentang perubahan keberagamaan mahasiswa alumni pondok pesantren, baik perubahan konversi agama maupun apostasi agama. Diskusi artikel ini berdasarkan temuan peneliti atas perubahan keberagamaan mahasiswa alumni pondok pesantren Gontor di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Ini sangat menarik ketika perubahan keberagamaan yang dialami oleh para mahasiswa alumni pondok pesantren Gontor, penulis menemukan ada 2 sisi, yaitu konversi agama (peningkatan religiusitas) dan apostasi agama (penurunan religiusitas). Pada perubahan itu terjadi dengan adanya proses perubahan yang dialami oleh para mahasiswa alumni pondok pesantren. Bukan hanya itu saja, banyak faktor yang mempengaruhi adanya perubahan keberagamaan, diantaranya faktor lingkungan, pertemanan, ekonomi, dan individu. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi mahasiswa Gorduka dari segi positif maupun negatif. Hingga mahasiswa Gorduka mengalami dua jenis perubahan keberagamaan yaitu konversi agama dan apostasi agama. Perubahan yang terjadi pada dasarnya kembali pada setiap masing-masing individu, maka adanya ketegasan dalam bersikap harus dapat diterapkan, agar tidak terlampau jauh mengalami perubahan kearah yang negatif. Mengingat Allah SWT dan perasaan dalam hati seseoranglah yang harus diperhatikan. Agar kehidupan yang dijalani menjadi tenang, damai, dan tentram.
Islam dan Resolusi Konflik Muhamad Harjuna
Religi: Jurnal Studi Agama-agama Vol 14, No 1 (2018)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/rejusta.2018.1401-09

Abstract

 AbstractThis article examines the essence of religion and specifically speaks of Islam as a peaceful, progressive and solutive religion. Islam comes from the Most Peaceful (al-Salâm), always spreading peace wherever and whenever. The greetings spoken by Muslims reflect the noble character of the Assalamu'alaikum (may peace be upon you). Islam is a progressive religion, against oppressors, capitalists, injustices, fighting for the rights of the oppressed little ones, glorifying women, and bringing about a harmonious and peaceful society within the framework of fraternity. Islam is a solutive religion, teaches the virtues of morality as opposed to bad morality, resolves nonviolent conflict, and contributes to giving spirit to build peace or conflict resolution, and also contributes in giving spirit to build peace or conflict resolution. The Qur'an’s solution to conflict is a suggestion for clarification, mediation, deliberation, forgiveness, reconciliation, good deeds, and justice. A holistic study of Islam will find the substance of Islam as a religion of  raḥmatan lil 'âlamḭn.
Orientasi Agama Para Samanera dan Atthasilani di Vihara Dhammadipa Arama, Mojorejo, Kota Batu, Malang, Jawa Timur alvista fitri ningsih
Religi: Jurnal Studi Agama-agama Vol 14, No 1 (2018)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/rejusta.2018.1401-06

Abstract

Adapun judul tulisan ini adalah Orientasi Agama para Samanera dan Atthasilani di Vihara Dhammadipa Arama, Mojorejo, Kota Batu, Malang, Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti motif yang mendorong dan tahapan menjadi Samanera, Atthasilani melalui pendekatan psikologi agama menggunakan metode analisis Gordon W. Allport tentang orientasi intrinsik, ekstrinsik dan teori pendukung yaitu motivasi menjadi Samanera dan Atthasilani dalam pandangan agama Buddha serta Lawrence Kohlberg tentang tahapan perkembangan moral.Jenis penelitian penulis menggunakan metode kualitatif yaitu penelitian lapangan. Untuk metode pengumpulan data penulis yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari segi pengumpulan data, penulis melakukan observasi dengan mengamati gejala yang ada dalam objek penelitian serta wawancara dengan Bhikkhu Khanthidaro selaku Kepala Vihara Dhammadipa Arama, Bhikkhu Santacito, Samanera, Atthasilani, dan dokumentasi berupa buku-buku yang terkait dengan penelitian. Sedangkan pengolahan data penulis menggunakan analisis data yaitu dengan metode deskriptif.Data yang dianalisis adalah orientasi agama bagi Samanera dan Atthasilani. Hasil penelitian menunjukkan dua hal. Pertama, motif yang mendorong menjadi Samanera dan Atthasilani yaitu berasal dari kesadaran diri dan didorong dari keluarga, saudara, Guru, teman yang membuat semakin yakin menjalani kehidupan Samanera serta Atthasilani. Kedua, tahapan menjadi Samanera dan Atthasilani melalui tes yang diuji Bhikkhu dengan menghafal beberapa sila, lalu ditahbis menjadi Samanera dan Atthasilani dengan melalui prosesi cukur rambut dan pemakaian jubah. Pada saat menjalani kehidupan Samanera dan Atthasilani diberi penilaian dalam menerapkan 10 sila bagi Samanera ditambah 75 latihan tambahan dan 8 sila bagi Atthasilani untuk konsisten sampai lulus ke jenjang Bhikkhu maupun Atthasilani tetap.Kata kunci: Orientasi, agama, Samanera, Atthasilani.
KONSEP WAHYU MENURUT SAKSI-SAKSI YEHUWA Roni Ismail
Religi: Jurnal Studi Agama-agama Vol 14, No 1 (2018)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/rejusta.2018.1401-08

Abstract

In the mainstream Christianity, revelation of God manifests in Jesus Christ, in his blood and flesh. Jehovah's Witnesses, as a sect in Christianity, believes that the revelation or word of God is fully Bible, and not Jesus as in the mainstream Christianity. Bible is revealed by God directly so it is accurate. It is also belived as The Book of God's Thought because was written in His guidance. This concept of revelation has serious implications to the dogma of the Trinity. Based on Bible, Jehovah's Witnesses believes that God is not the Trinity, but God is One God and One Person named Jehovah. Jesus also is not part of the Trinity. Indeed Jesus is believed as God's word, but as a speaker of God. He is also believed as the son, as God fiirst creation. by God. Therefore, Jesus is a creature of Jehovah and is not God, so is not part of the Trinity.

Page 1 of 1 | Total Record : 7