cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Indonesian Journal of Cancer
ISSN : 19783744     EISSN : 23556811     DOI : -
Core Subject : Health,
The Indonesian Journal of Cancer (official journal of the Dharmais Cancer Center Hospital) is a peer-reviewed, quarterly, open access journal. Submissions are reviewed under a broad scope of topics relevant to experimental and clinical cancer research. The journal publishes original research articles, case reports, systematic literature reviews, and letters to the editor under the following categories: Cancer prevention, diagnosis, surgery, systemic therapy, radiotherapy, paliative therapy, and molecular biology.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue " Vol 1, No 2 (2007): Apr - Jun 2007" : 12 Documents clear
Brakhiterapi Pada Kanker Lidah di Rumah Sakit Kanker “Dharmais” – Jakarta -, Defrizal
Indonesian Journal of Cancer Vol 1, No 2 (2007): Apr - Jun 2007
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (992.097 KB)

Abstract

Dilakukan interstitial brakhiterapi pada 19 pasien kanker lidah di departemen radioterapi RS.Kanker Dharmais. Pasien terdiri dari 14 orang laki-laki, 5 orang perempuan dengan rentang usia 20 hingga 75 tahun dan hasil histopatologik pasien tersebut adalah karsinoma sel skuamosa. Pasien terdiri dari 9 orang stadium II sebanyak, 7 orang stadium III, 1 orang stadium IV dan 2 orang dengan residif lokal. Seluruh pasien mendapat radiasi ekstema dengan dosis 46 - 60 Gy dan dilanjutkan dengan interstitial brakhiterapi dengan menggunakan iridium 192. Hasil yang didapatkan adalah 17 pasien dengan respon komplit, 2 pasien dengan respon parsial dan tidak didapatkan adanya komplikasi. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan terapi radiasi saja (kombinasi antara radiasi eksternal dan interstitial brakhiterapi) memberikan respon terapi yang baik.Kata kunci: Kanker lidah, Brakhiterapi.
Aktifitas Caspase 3 sebagai Indikator Apoptosis pada Sel Kanker Ovarium Dwipoyono, Bambang
Indonesian Journal of Cancer Vol 1, No 2 (2007): Apr - Jun 2007
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3250.311 KB)

Abstract

Kematian yang diakibatkan oleh kanker ovarium masih tetap tinggi meskipun sudah dengan penanganan yang agresif. Pemberian kemoterapi merupakan bagian penting selain tindakan operasi di dalam pengobatan kanker ovarium. Obat sitostatika yang digunakan bertujuan mempengaruhi DNA dan pada akhirnya memicu henti siklus sel dan apoptosis.Untuk mengetahui aktifitas caspase 3 sebagai indikator terjadinya apoptosis pada sel kanker ovarium setelah terpapar dengan sitostatika.Penelitian in vitro dengan memaparkan sel kanker ovarium primer yang berasal dari asi tes dan/atau "established" sel kanker ovarium dengan sitostatika dengan dosis dan waktu yang berbeda. Kemudian dilakukan perhitungan aktifitas caspase 3 dari kedua sel kanker ovarium tersebut.Penelitian ini dilakukan terhadap penderita kanker ovarium yang dilakukan operasi pada "Yale New Haven Hospital". Sel tumor yang berasal dari cairan asites menjalani isolasi dan kultur untuk mendapatkan kultur primer. Dilakukan pemaparan sel kanker ovarium primer dan "established" dengan carbo-platin dan docetaxel selama 24 dan 48 jam dengan dosis yang berbeda. Apoptosis yang terjadi diketahui dengan melihat aktifitas spesifik caspase 3 dari masing-masing kelompok sel kanker ovarium tersebut.Dari 11 pasien kanker ovarium stadium lanjut (III-IV, FIGO) dengan jenis epithelial didapatkan bahwa carboplatin dosis 100-400mg/ml dapat menginduksi aktifitas caspase 3 dari "established" sel kanker ovarium maupun sel kanker ovarium primer. Docetaxel dosis 5ng/ml dan 500ng/ ml juga dapat menginduksi aktifitas caspase 3 pada kedua kelompok sel kanker ovarium.Aktifitas caspase 3 dapat ditimbulkan dengan melakukan pemaparan sel kanker ovarium baik primer maupun "established" terhadap carboplatin dan docetaxel.Kata kunci: caspase 3, apoptosis, kanker ovarium.
Kolon Endometriosis Kastomo, Dukut Respati
Indonesian Journal of Cancer Vol 1, No 2 (2007): Apr - Jun 2007
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1149.059 KB)

Abstract

Pendahuluan: Endometriosis sering dihubungkan dengan genitalia interna wanita, terdapat pada 75 % wanita usia produktif. Pada keadaan tertentu diagnosis kelainan kolon berhubungan endometriosis karena 26 % endometriosis terdapat pada rektosigmoid dan 13 % menimbulkan komplikasi. Perubahan keganasan di kolon terjadi pada 0,7% -1 % kasus, di ovarium 78 %.Metoda : Data penderita keganasan kolon dari tahunl994 sampai 2006 yang di teliti secara retrospektif observasional dijumpai dua kasus endometriosis kolon. Dari kasus ini dibahas studi pustaka, diagnosis, tindakan operatif dan tindak lanjut terapi.Hasil: Dilaporkan dari 600 keganasan kolon yang dioperasi, dua penderita secara histopatologis didiagnosis endometriosis, pertama di kolon transversum, yang kedua di rektosigmoid beserta adenomiosis uterus.Bahasan: Endometriosis kolon terdiagnosis pasca bedah secara histopatologis setelah pra bedah didiagnosis keganasan kolon. Karena menimbulkan obstruksi dilakukan tindakan reseksi kolon.Kata kunci: Endometriosis kolon, keganasan kclon, reseksi kolon.
Penelitian Pendahuluan: Pelatihan Pemeriksaan Payudara bagi Tenaga Medis RS. Kanker Dharmais -, Kardinah; -, Sutjipto; -, Suzzana
Indonesian Journal of Cancer Vol 1, No 2 (2007): Apr - Jun 2007
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia mempunyai masalah yang sama dengan negara berkembang lainnya yaitu pasien kanker payudara yang datang ke rumah sakit dalam stadium lanjut. Oleh karena itu diperlukan upaya peningkatan kepedulian khususnya di lingkup tenaga medis terhadap kanker payudara melalui penyuluhan dan ketrampilan pemeriksaan payudara. Tujuan penelitian ini adalah mengumpulkan data awal untuk menentukan metode yang tepat untuk pelatihan pemeriksaan payudara bagi tenaga medis khususnya perawat, bidan dan dokter umum.Dilakukan penyuluhan bagi staf medis yang berminat dan pelatihan pemeriksaan payudara pada tenaga medis (perawat dan bidan) di RS.Kanker Dharmais periode April - Desember 2005. Untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan ketrampilan pemeriksaan payudara para peserta kemudian diminta untuk memberikan penyuluhan di lingkungannya dan mengajak wanita yang bersedia dilakukan pemeriksaan payudara dan USG payudara di RS. Kanker Dharmais.Sebanyak 25 orang perawat dan bidan serta 1 orang dokter umum yang berpartisipasi aktif, 856 wanita bersedia dilakukan pemeriksaan payudara dan USG payudara. Pemeriksaan payudara oleh tenaga medis yang telah dikonfirmasi dengan USG payudara ditemukan hasil normal 783 ( 91.5 %) dan 73 (8.5%) abnormal. Adapun dari hasil abnormal tersebut adalah 39 (53.4%) kista, 17 (23.3%) lesi solid benigna dan 8 (10.9%) dicurigai maligna. Sedangkan kelainan payudara lain yang ditemukan adalah mastitis, galactocele, duktal ektasis serta mamaria aberans.Pelatihan pemeriksaan payudara membutuhkan tidak hanya pengetahuan dan ketrampilan pemeriksaan payudara tetapi juga ketrampilan berkomunikasi dan menjalin kerjasama dengan para wanita di lingkungannya sehingga partisipasi masyarakat dapat ditingkatkan.Kata kunci: kanker payudara, deteksi dini, pemeriksaan payudara, USG payudara.
Quality of Life Assessment in Palliative Stage Cancer Patients -, Maria; -, Witjaksono
Indonesian Journal of Cancer Vol 1, No 2 (2007): Apr - Jun 2007
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (962.685 KB)

Abstract

Indicators of success in oncology traditionally include cure, survival, and tumor response. In advanced stage however, Quality of life (QOL) has become an important outcomes.2012 Despite the broad use of the term QOL, it is difficult precisely define.1012 It is multidimensional, dynamic and subjective concept.3510 The numerous questionnaire for QOL measurement lead to a challenge for its application.12 Most of QOL instrument include physical symptoms, functioning, psychological and social well-being.12 In advanced stage existential, meaning, fulfillment, purpose and grief become more prominent.1112 Besides the contain of the questionnaire, validity and reliability need to be considered in deciding which instrument will be applied.12This paper discusses the definition of QOL, the purpose of measuring QOL, various QOL instruments, the McGill Quality of Life Questionnaire as a measure suggested in clinical practice and the reasons for its application.Key words; Quality of Life, Palliative, Cancer Patients
Kebijakan dan Pokok-pokok Kegiatan Pengendalian Penyakit Kanker di Indonesia Hardiman, Dr. Achmad; Wahidin, Mugi; Noviani, Drg Rini
Indonesian Journal of Cancer Vol 1, No 2 (2007): Apr - Jun 2007
Publisher : "Dharmais" Cancer Center Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengendalian penyakit kanker di Indonesia telah banyak dilakukan oleh berbagai pihak baik pemerintah maupun non pemerintah, namun belum berjalan secara terpadu, komprehensif, dan berkesinambungan. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1575/Menkes/Per/XI/ 2005 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan, dibentuklan Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PPTM) yang termasuk di dalamnya Sub Direktorat Penyakit Kanker yang bertugas mengkoodinasikan upaya pengendalian penyakit kanker di Indonesia.Upaya pengendalian penyakit kanker bertujuan menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit kanker, memperpanjang umur harapan hidup serta meningkatkan kualitas hidup penderita. Kebijakan yang diambil adalah partisipasi dan pemberdayaan masyarakat, pengembangan kemitraan & jejaring kerja, pelaksanaan secara terpadu (pencegahan primer, sekunder dan tersier), pengelolaan secara profesional, berkualitas, merata dan terjangkau oleh masyarakat, penguatan penyelenggaraan surveilans faktor risiko dan rigistri penyakit kanker, pelaksanaan secara efektif dan efisien melalu pengawasan yang terus ditingkatkan.Strategi yang dijalankan adalah menggerakkan dan memberdayakan masyarakat, mendorong pelaksanaan pembangunan berwawasan kesehatan, pengembangan potensi dan peran serta masyarakat untuk penyebarluasan informasi, mengembangkan kegiatan deteksi dini penyakit kanker yang efektif dan efisien, meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, mendorong sistem pembiayaan kesehatan yang terjangkau, meningkatkan penyelenggaraan surveilans faktor risiko dan surveilans penyakit dengan registrasi kanker, dan mendorong dan memfasilitasi pengembangan vaksin pencegahan kanker.Kegiatan pengendalian penyakit kanker dilakukan secara komprehensif dari pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Pokok-pokok kegiatan pengendalian penyakit kanker adalah pencegahan dan penanggulangan faktor risiko kanker, peningkatan imunisasi, penemuan dan tatalaksana penderita, surveilans epidemiologi, dan peningkatan komunikasi informasi dan edukasi (KIK).Pengorganisasian dalam upaya pengendalian penyakit kanker dilakukan secara berjenjang dari tingkat pusat sampai unit pelayanan kesehatan. Di tingkat pusat di bentuk Kelompok Penanggulangan Kanker Nasional Terpadu dan yang diikuti dengan pembentukan kelompok kerja (POKJA) pengendalian penyakit kanker di provinsi dan kabupaten/kota. Penanggung jawab di tingkat pusat adalah Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkuangan (PPdanPL), di tingkat provinsi adalah Dinas Kesehatan Provinsi, dan di tingkat kabupaten/kota adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.Kata kunci: Kebijakan, Pengendalian Penyakit Kanker.
Quality of Life Assessment in Palliative Stage Cancer Patients -, Maria; -, Witjaksono
Indonesian Journal of Cancer Vol 1, No 2 (2007): Apr - Jun 2007
Publisher : National Cancer Center - Dharmais Cancer Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (962.685 KB) | DOI: 10.33371/ijoc.v1i2.14

Abstract

Indicators of success in oncology traditionally include cure, survival, and tumor response. In advanced stage however, Quality of life (QOL) has become an important outcomes.20'12 Despite the broad use of the term QOL, it is difficult precisely define.10'12 It is multidimensional, dynamic and subjective concept.3'5'10 The numerous questionnaire for QOL measurement lead to a challenge for its application.12 Most of QOL instrument include physical symptoms, functioning, psychological and social well-being.12 In advanced stage existential, meaning, fulfillment, purpose and grief become more prominent.11'12 Besides the contain of the questionnaire, validity and reliability need to be considered in deciding which instrument will be applied.12This paper discusses the definition of QOL, the purpose of measuring QOL, various QOL instruments, the McGill Quality of Life Questionnaire as a measure suggested in clinical practice and the reasons for its application.Key words; Quality of Life, Palliative, Cancer Patients
Penelitian Pendahuluan: Pelatihan Pemeriksaan Payudara bagi Tenaga Medis RS. Kanker Dharmais -, Kardinah; -, Sutjipto; -, Suzzana
Indonesian Journal of Cancer Vol 1, No 2 (2007): Apr - Jun 2007
Publisher : National Cancer Center - Dharmais Cancer Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33371/ijoc.v1i2.10

Abstract

Indonesia mempunyai masalah yang sama dengan negara berkembang lainnya yaitu pasien kanker payudara yang datang ke rumah sakit dalam stadium lanjut. Oleh karena itu diperlukan upaya peningkatan kepedulian khususnya di lingkup tenaga medis terhadap kanker payudara melalui penyuluhan dan ketrampilan pemeriksaan payudara. Tujuan penelitian ini adalah mengumpulkan data awal untuk menentukan metode yang tepat untuk pelatihan pemeriksaan payudara bagi tenaga medis khususnya perawat, bidan dan dokter umum.Dilakukan penyuluhan bagi staf medis yang berminat dan pelatihan pemeriksaan payudara pada tenaga medis (perawat dan bidan) di RS.Kanker Dharmais periode April - Desember 2005. Untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan ketrampilan pemeriksaan payudara para peserta kemudian diminta untuk memberikan penyuluhan di lingkungannya dan mengajak wanita yang bersedia dilakukan pemeriksaan payudara dan USG payudara di RS. Kanker Dharmais.Sebanyak 25 orang perawat dan bidan serta 1 orang dokter umum yang berpartisipasi aktif, 856 wanita bersedia dilakukan pemeriksaan payudara dan USG payudara. Pemeriksaan payudara oleh tenaga medis yang telah dikonfirmasi dengan USG payudara ditemukan hasil normal 783 ( 91.5 %) dan 73 (8.5%) abnormal. Adapun dari hasil abnormal tersebut adalah 39 (53.4%) kista, 17 (23.3%) lesi solid benigna dan 8 (10.9%) dicurigai maligna. Sedangkan kelainan payudara lain yang ditemukan adalah mastitis, galactocele, duktal ektasis serta mamaria aberans.Pelatihan pemeriksaan payudara membutuhkan tidak hanya pengetahuan dan ketrampilan pemeriksaan payudara tetapi juga ketrampilan berkomunikasi dan menjalin kerjasama dengan para wanita di lingkungannya sehingga partisipasi masyarakat dapat ditingkatkan.Kata kunci: kanker payudara, deteksi dini, pemeriksaan payudara, USG payudara.
Kebijakan dan Pokok-pokok Kegiatan Pengendalian Penyakit Kanker di Indonesia Hardiman, Dr. Achmad; Wahidin, Mugi; Noviani, Drg Rini
Indonesian Journal of Cancer Vol 1, No 2 (2007): Apr - Jun 2007
Publisher : National Cancer Center - Dharmais Cancer Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33371/ijoc.v1i2.9

Abstract

Pengendalian penyakit kanker di Indonesia telah banyak dilakukan oleh berbagai pihak baik pemerintah maupun non pemerintah, namun belum berjalan secara terpadu, komprehensif, dan berkesinambungan. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1575/Menkes/Per/XI/ 2005 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan, dibentuklan Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PPTM) yang termasuk di dalamnya Sub Direktorat Penyakit Kanker yang bertugas mengkoodinasikan upaya pengendalian penyakit kanker di Indonesia.Upaya pengendalian penyakit kanker bertujuan menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit kanker, memperpanjang umur harapan hidup serta meningkatkan kualitas hidup penderita. Kebijakan yang diambil adalah partisipasi dan pemberdayaan masyarakat, pengembangan kemitraan & jejaring kerja, pelaksanaan secara terpadu (pencegahan primer, sekunder dan tersier), pengelolaan secara profesional, berkualitas, merata dan terjangkau oleh masyarakat, penguatan penyelenggaraan surveilans faktor risiko dan rigistri penyakit kanker, pelaksanaan secara efektif dan efisien melalu pengawasan yang terus ditingkatkan.Strategi yang dijalankan adalah menggerakkan dan memberdayakan masyarakat, mendorong pelaksanaan pembangunan berwawasan kesehatan, pengembangan potensi dan peran serta masyarakat untuk penyebarluasan informasi, mengembangkan kegiatan deteksi dini penyakit kanker yang efektif dan efisien, meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, mendorong sistem pembiayaan kesehatan yang terjangkau, meningkatkan penyelenggaraan surveilans faktor risiko dan surveilans penyakit dengan registrasi kanker, dan mendorong dan memfasilitasi pengembangan vaksin pencegahan kanker.Kegiatan pengendalian penyakit kanker dilakukan secara komprehensif dari pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Pokok-pokok kegiatan pengendalian penyakit kanker adalah pencegahan dan penanggulangan faktor risiko kanker, peningkatan imunisasi, penemuan dan tatalaksana penderita, surveilans epidemiologi, dan peningkatan komunikasi informasi dan edukasi (KIK).Pengorganisasian dalam upaya pengendalian penyakit kanker dilakukan secara berjenjang dari tingkat pusat sampai unit pelayanan kesehatan. Di tingkat pusat di bentuk Kelompok Penanggulangan Kanker Nasional Terpadu dan yang diikuti dengan pembentukan kelompok kerja (POKJA) pengendalian penyakit kanker di provinsi dan kabupaten/kota. Penanggung jawab di tingkat pusat adalah Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkuangan (PPdanPL), di tingkat provinsi adalah Dinas Kesehatan Provinsi, dan di tingkat kabupaten/kota adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.Kata kunci: Kebijakan, Pengendalian Penyakit Kanker.
Brakhiterapi Pada Kanker Lidah di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta -, Defrizal
Indonesian Journal of Cancer Vol 1, No 2 (2007): Apr - Jun 2007
Publisher : National Cancer Center - Dharmais Cancer Hospital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (992.097 KB) | DOI: 10.33371/ijoc.v1i2.11

Abstract

Dilakukan interstitial brakhiterapi pada 19 pasien kanker lidah di departemen radioterapi RS.Kanker Dharmais. Pasien terdiri dari 14 orang laki-laki, 5 orang perempuan dengan rentang usia 20 hingga 75 tahun dan hasil histopatologik pasien tersebut adalah karsinoma sel skuamosa. Pasien terdiri dari 9 orang stadium II sebanyak, 7 orang stadium III, 1 orang stadium IV dan 2 orang dengan residif lokal. Seluruh pasien mendapat radiasi ekstema dengan dosis 46 - 60 Gy dan dilanjutkan dengan interstitial brakhiterapi dengan menggunakan iridium 192. Hasil yang didapatkan adalah 17 pasien dengan respon komplit, 2 pasien dengan respon parsial dan tidak didapatkan adanya komplikasi. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan terapi radiasi saja (kombinasi antara radiasi eksternal dan interstitial brakhiterapi) memberikan respon terapi yang baik.Kata kunci: Kanker lidah, Brakhiterapi.

Page 1 of 2 | Total Record : 12


Filter by Year

2007 2007


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 4 (2018): October-December Vol 12, No 3 (2018): July-September Vol 12, No 2 (2018): April-June Vol 12, No 1 (2018): Jan - Mar Vol 11, No 4 (2017): October- December 2017 Vol 11, No 3 (2017): July - September 2017 Vol 11, No 2 (2017): April - June Vol 11, No 1 (2017): Jan-Mar Vol 10, No 4 (2016): October - December 2016 Vol 10, No 3 (2016): July - September 2016 Vol 10, No 2 (2016): April - June 2016 Vol 10, No 1 (2016): Jan - Mar 2016 Vol 9, No 4 (2015): Okt - Des 2015 Vol 9, No 3 (2015): Jul - Sept 2015 Vol 9, No 2 (2015): April-Juni 2015 Vol 9, No 1 (2015): Jan - Mar 2015 Vol 8, No 4 (2014): Oct - Dec 2014 Vol 8, No 3 (2014): Jul - Sep 2014 Vol 8, No 2 (2014): April-Juni 2014 Vol 8, No 1 (2014): Jan - Mar 2014 Vol 7, No 4 (2013): Oct - Dec 2013 Vol 7, No 3 (2013): Jul - Sep 2013 Vol 7, No 2 (2013): Apr - Jun 2013 Vol 7, No 1 (2013): Jan - Mar 2013 Vol 6, No 4 (2012): Oct - Dec 2012 Vol 6, No 3 (2012): Jul - Sep 2012 Vol 6, No 2 (2012): Apr - Jun 2012 Vol 6, No 1 (2012): Jan - Mar 2012 Vol 5, No 4 (2011): Oct - Dec 2011 Vol 5, No 3 (2011): Jul - Sep 2011 Vol 5, No 2 (2011): Apr - Jun 2011 Vol 5, No 1 (2011): Jan - Mar 2011 Vol 4, No 5 (2010): Workshops 2010 Vol 4, No 4 (2010): Oct - Dec 2010 Vol 4, No 3 (2010): Jul - Sep 2010 Vol 4, No 2 (2010): Apr - Jun 2010 Vol 4, No 1 (2010): Jan - Mar 2010 Vol 3, No 5 (2009): Workshops 2009 Vol 3, No 4 (2009): Oct - Dec 2009 Vol 3, No 3 (2009): Jul - Sep 2009 Vol 3, No 2 (2009): Apr - Jun 2009 Vol 3, No 1 (2009): Jan - Mar 2009 Vol 2, No 5 (2008): Workshop 2008 Vol 2, No 4 (2008): Oct - Dec 2008 Vol 2, No 3 (2008): Jul - Sep 2008 Vol 2, No 2 (2008): Apr - Jun 2008 Vol 2, No 1 (2008): Jan - Mar 2008 Vol 1, No 4 (2007): Oct - Dec 2007 Vol 1, No 3 (2007): Jul - Sep 2007 Vol 1, No 2 (2007): Apr - Jun 2007 Vol 1, No 1 (2007): Jan - Mar 2007 More Issue