cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
HUMANIS
Published by Universitas Udayana
ISSN : 25285076     EISSN : 2302920X     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
Jurnal online Humanis adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana. Salah satu indikator kualitas perguruan tinggi ialah diukur dari seberapa banyak karya ilmiah yang dihasilkan dan telah dipublikasikan. Penulisan karya ilmiah harus mencerminkan budaya ilmiah seperti mengutamakan kebenaran obyektif, kejujuran, tidak memiliki unsur-unsur kecurangan atau plagiat. Penerbitan e-jurnal Humanis ini juga sesuai dengan kebijakan pimpinan Universitas Udayana (Surat Pembantu Rektor I Nomor 1915/UN14 1/DT/2012 tanggal 30 Mei 2012), yang mewajibkan mempublikasikan karya tulis ilmiah sebagai salah satu syarat kelulusan mahasiswa, yang mulai diberlakukan pada wisuda bulan November 2012.
Arjuna Subject : -
Articles 32 Documents
Search results for , issue "Volume 15. No.3. Juni 2016" : 32 Documents clear
EKSISTENSI KEKUASAAN TOYOTOMI HIDEYOSHI DALAM NOVEL TOYOTOMI HIDEYOSHI NO KEIEI JUKU KARYA KITAMI MASAO Komang Tias Haptari
Humanis Volume 15. No.3. Juni 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.643 KB)

Abstract

The title of this research is “The Existence of Power of Toyotomi Hideyoshi in Toyotomi Hideyoshi no Keiei Juku novel by Kitami Masao". This study aims to determine the existence of leadership and the collapse of the leadership of Toyotomi Hideyoshi. The theory used in this study is sociology literature according to Nurgiyantoro (2002), existentialism according to Sartre (in Hassan 1976), and theory of autocratic and autocratic leaders according to Terry (in Kartono 1983). The data of this study were analyzed by descriptive analysis method. Based on the analysis result, Toyotomi Hideyoshi in Toyotomi Hideyoshi no Keiei Juku novel had a strategies and actions to maintain his existence and superiority. Those strategies was able to take Toyotomi Hideyoshi to the supreme of power. After he reached the highest authority in Japan, Toyotomi Hideyoshi had an ambition to expand the territory to Korea and China. Eventually, leadership of Toyotomi Hideyoshi had collapse caused by his greed
MORPHOLOGICAL ANALYSIS OF SLANG WORDS FOUND IN TERMINATOR 2: JUDGMENT DAY I Made Yogi Dwi Wirahadi
Humanis Volume 15. No.3. Juni 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.964 KB)

Abstract

Studi yang berjudul "Morphological Analysis Of Slang Words Used in Terminator 2:Judgment Day” ini difokuskan kepada analisa morfologi terhadap kata-kata slang yang ditemukan di dialog film Terminator 2:Judgment Day movie. Data yang digunakan dalam studi ini berupa naskah film Terminator 2: Judgment Day. Teori yang digunakan untuk menganalisa data adalah teori morfologi oleh O'Grady dan Guzman (1993). O'Grady dan Guzman menyatakan bahwa ada dua belas formasi pembentukan kata. Studi ini juga menggunakan teori slang oleh Connie (1996) untuk mengklasifikasi slang. Temuan dari studi ini menyatakan bahwa setelah data disortir dan dianalisa, ada 3 temuan. Pertama, ada 2 jenis slang ditemukan dalam film Terminator 2: Judgment Day. Ditemukan kata-kata slang dan juga kalimat slang. Kedua, ada beberapa teori morfologi pembentukan kata dari O'Grady dan Guzman yang mempegaruhi slang tersebut. Teori-teori itu adalah blending slang, clipping slang, compound slang, derivation slang, and borrowing slang. Ketiga, ditemukan bahwa beberapa slang memiliki arti literal dan arti non-literal.
COMPARISON BETWEEN FIGURATIVE LANGUAGE AND MEANING IN ROBERT BURNS’S “MY LOVE IS LIKE A RED RED ROSE”AND ADRIAN HENDRY’S“LOVE IS” Wayan Gede Mahadi
Humanis Volume 15. No.3. Juni 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.139 KB)

Abstract

Jurnal ini berjudul " Comparison Between Figurative Language and Meaning in Robert Burns’s “My Love Is Like A Red Red Rose”and Adrian Hendry’s "Love is”. Jurnal ini difokuskan untuk menemukan dan mengidentifikasi jenis gaya bahasa atau majasdan arti  yang dipakai dalan puisi yang berjudul “My Love is Like a Red Red Rose” dan “Love is” Majas adalah gaya bahasa dalam tulisan yang dipakai yang bertujuan untuk mewakili perasaan dan pikiran si pengarang. Majas juga untuk memperoleh efek-efek; sebuah kesan imajinatif bagi pendengarnya Data diambil dari puisi yang berjudul“My Love is Like a Red Red Rose” yang ditulis oleh Robert Burns pada tahun 1794 dan puisi kedua yang berjudul “Love is” yang ditulis oleh Adrian Henri yang ditulis pada 1968. Proses dalam mengumpulkan data adalah dengan membaca puisi dengan seksama, mendata jenis majas yang ditemukan dalam puisi,terakhirmencari makna dan membandingkan setiap majas yang ditemukan dalam puisi tersebut
CITRA WANITA MODERN DALAM CERPEN UFO GA KUSHIRO NI ORIRU, KAMI NO KODOMOTACHI WA MINA ODORU, THAILAND, DAN HACHI MITSU PAI KARYA HARUKI MURAKAMI Ni Luh Putu Arsi Widiasih
Humanis Volume 15. No.3. Juni 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (37.377 KB)

Abstract

Woman image always changes with the time. This changes happen because of the time and the community itself. Image of traditional woman and image of modern woman are different because of some issue. Traditional woman always stays at home and take care of her family, while modern woman do an outdoor activity more, and goes to work. To describe about woman image deeply we need to look after the inner and outer of a woman itself. The method that used in this study is dialectic method analysis data. The theory that used in this study is feminist critics by Djajanegara, theory of woman image by Sugihastuti, and theory of self image by Burn. This research result, show some image of modern woman that reflect on the short stories, that image is depend on mentally and physical aspect of the woman figure. The physical image are (1) Japanese woman are wear modern clothes for everyday needed, (2) always take care of their appearance, (3) use a modern hair cut, (4) wear a modern accessories and (5) wear a modern make up style. The mentally image are (1) modern woman is confident, (2) modern woman is brave to show their opinion, (3) modern woman give priority to career, (4) modern woman brave to take a decision, and (5) modern image is well educated. All of those images are made by current condition in the community. Those social conditions are (1) industry and labor, (2) economy prosperity, (3) the change of value, and (4) the government regulation.
INDIRECT ILLOCUTIONARY ACTS USED IN FRANCINE PASCAL NOVEL “FORBIDDEN LOVE” Ida Ayu Trisna Prasitha
Humanis Volume 15. No.3. Juni 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (32.939 KB)

Abstract

Penelitian ini berjudul “Indirect Illocutionary Act Used in Francine Pascal Novel “Forbidden Love” bertujuan mengidentifikasi ekspresi dan bertujuan untuk mengetahui makna dari tindakan ilokusi tidak langsung, dan menggambarkan konteks situasi. Data penelitian ini diambil dari novel berjudul Cinta Terlarang oleh Francine Pascal. Teori Searle diaplikasikan untuk mengidentifikasi ekspresi dan makna dari tindakan ilokusi tidak langsung digunakan oleh karakter dalam novel. Konteks situasi yang menentukan bahasa yang digunakan oleh peserta dalam situasi tertentu dianalisis berdasarkan teori situasi konteks yang diusulkan oleh Halliday.Analisis menunjukkan bahwa dalam komunikasi sehari-hari, terutama berdasarkan percakapan dari "cinta terlarang" Novel, karakter yang digunakan beberapa cara yang berbeda untuk menyampaikan pesan mereka. Beberapa dari mereka digunakan bentuk langsung, atau mereka lebih memilih untuk berbicara secaratidaklangsung. Ilokusi tidak langsung ditemukan dalam novel dalam bentuk deklaratif, interogatif, dan imperatif. Dapat disimpulkan bahwa konteks situasi termasuk lapangan, tenor, dan modus dapat menentukan bahasa yang digunakan oleh peserta dalam situasi tertentu. Ucapan ilokusi tidak langsung yang diucapkan oleh karakter dalam novel digunakan untuk menghindari kekasaran karena statusnya adalah antara rendah ke tinggi.
KESAN MAKNA DAN PERUBAHAN MAKNA GAIRAIGO DALAM RUBRIK FASHION MAJALAH SEVENTEEN Chatarina Elisabeth
Humanis Volume 15. No.3. Juni 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.095 KB)

Abstract

The usage of gairaigo could be found in many Japanese mass media for instance, fashion magazines. Fashion magazines are the most active user of gairaigo instead of newspaper and other mass media. In Japanese fashion magazines, gairaigo can be found in advertisements of almost all products. SEVENTEEN as a famous Japanese fashion magazine for female teenagers  has used many gairaigo in their fashion rubric and most gairaigo were derivered from English. The aim of this study is to understand the difference meaning between gairaigo and wago and find out the semantic change of gairaigo that collected from Fashion Rubric in Japanese SEVENTEEN Magazine.
SIMILE AND THEIR TRANSLATION IN THE NOVEL THE SERPENT’S SHADOW BY RICK RIORDAN Ni Wayan Nita Arini
Humanis Volume 15. No.3. Juni 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.723 KB)

Abstract

Laporan akhir ini menganalisa tentang simile yang ditemukan dalam novel berbahasa inggris yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Novel The Serpent’s Shadow digunakan sebagai sumber data karena novel tersebut mengandung banyak simile di dalamnya. Metode dalam menganalisa data adalah dengan penelitian kualitatif dimana hal pertama yang dilakukan adalah membaca novel dan mengklasifikasikan data ke dalam jenis-jenis simile. Kemudian analisa data dilakukan dengan memberikan penjelasan tentang data tersebut untuk mendapatkan klarifikasi pada terjemahan dari bahasa inggris ke bahasa Indonesia. Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori penerjemahan dari Larson dalam bukunya yang berjudul Meaning Based Translation (1977) dan terdapat juga teori pendukung yang berhubungan dengan diskusi dalam laporan akhir ini. Berdasarkan data yang dianalisis, dapat disimpulkan bahwa simile bisa diklasifikasikan ke dalam tiga jenis, yaitu simile yang bisa dibandingkan dengan orang, dengan objek atau benda, dan dengan hewan. Simile umumnya menggunakan penanda ‘like’ yang diterjemahkan menjadi ‘seperti’, ‘bagai’, ‘seakan’, dan ‘seolah’. Simile juga bisa ditandai dengan kata ‘as’ yang diterjemahkan menjadi ‘seperti’, dan ‘seolah’ dalam simile bahasa Indonesia. Berdasarkan analisis simile dalam novel The Serpent’s Shadow, bisa disimpulkan bahwa simile bahasa inggris bisa berubah menjadi bukan simile ketika simile tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan  bahasa kiasan ditambahkan jika simile bahasa inggris berubah menjadi bukan simile di bahasa sasaran. Bahasa kiasan bisa memberikan arti yang lebih masuk akal terhadap simile yang telah berubah menjadi bukan simile.
THE CHARACTERIZATION IN WELTY A VISIT OF CHARITY Yunus Tri Sumarno
Humanis Volume 15. No.3. Juni 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.586 KB)

Abstract

Sebuah karya sastra yang dibuat berdasarkan imajinasi penulis dan umumnya mencerminkan kondisi sosial, yang menggunakan lingkungan sosial di sekitarnya sebagai dasar. Wellek dan Warren (1973:39) menyatakan bahwa karya sastra itu sendiri membenarkan semua kepentingan kita dalam kehidupan seorang penulis, dalam lingkungan sosial dan seluruh proses sastra. Untuk menganalisa sebuah karya sastra diperlukan mengidentifikasi bagian-bagian terpisah  untuk menentukan hubungan antara bagian-bagiannya untuk menemukan hubungan bagian tersebut dengan karya sastranya (Kenney, 1966:5). Novel adalah salah satu contoh prosa fiksi yang menggambarkan karakter dan memperkenalkan lebih dari satu kesan, efek atau emosi digambarkan sebagai cerita lama untuk menulis dalam sebuah buku. Karakter merupakan salah satu aspek penting, ia membawa berita dari penulis yang dapat membawa berbagai nilai dalam kehidupan manusia seperti moralitas, pendidikan dan banyak lainnya. Dalam studi ini, cerita berjudul A Visit of Charity dipilih untuk dianalisa. Penulis menggambarkan suatu tema tentang kepentingan diri sendiri dan ketidakpekaan melalui tindakan tokoh Marian, terutama di akhir cerita. Marian datang untuk memberikan sesuatu, yaitu pot tanaman, bukan dirinya sendiri. Dia bahkan tidak memberikan waktu seperti yang diberikan gadis yang lainnya yaitu membaca alkitab kepada perempuan tua di rumah tersebut. Saat ia berteriak untuk menunggu bus, melompat pada, dan menggigit buah apel, dia tidak menunjukkan perasaan yang tersentuh. Dia hanya menginginkan mendapatkan nilai tambah pada kunjungannya, tidak ada lagi yang penting. Selanjutnya dalam cerita ini penulis mengatakan bahwa amal palsu dapat menghancurkan kemanusiaan yang berpura-pura mengakui. Orang-orang seperti Marian bertindak baik karena tugas atau untuk keuntungan pribadi yang telah menciptakan Rumah panti asuhan bagi orang tua dan kondisi yang telah membuat penduduk marah, dan merasa tidak suka. Marian meninggalkan dua wanita tua di panti asuhan tersebut merasa lebih kesepian dan putus asa. Kunjungan semacam ini bukanlah kunjungan sosial tentunya.
BERTUMPANG-TINDIHNYA KATEGORI SEJARAH: Analisis Sosio-Historik Sajak-Sajak Sitor Situmorang di Era Reformasi 1998-2005 Ni Made Frischa Aswarini
Humanis Volume 15. No.3. Juni 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.468 KB)

Abstract

The poetry written by Sitor Situmorang during the Reformation era (1998-2005) reveal complex imbrications of the analytical categories of history such as defined by Kuntowijoyo: traditional-patrimonial, capitalistic and technocratic. Through an analysis of the way Sitor formulates the basic structure of his work, the study aims at deciphering the causality linking those categories. Sitor’s Reformation poetry writing was for this purpose divided into three main themes: spiritualism, nationalism and social awareness. The study applies in turn the theories of inter-textuality, behaviorism and rational choice to successively: identify Sitor Situmorang’s main themes; unravel the complexity of the analytical categories of history; and find out which are the determining factors that underlay this complexity. The study reveals a continuum in Sitor’s ideas between 1948 to 2005. The complexity of the analytical categories of history reflects the complexity of the reality Sitor had to face. Yet this reality did not directly imprint itself. It was instead mediated in a long creative process involving mind, soul and deeds. Sitor would reshape the “base structure” (of a work) with a variety of inputs, some taken from his past, others based on habits or rational considerations, or still reflecting his opinion. The Reformation Era is a very important period for Sitor as an exile and as a human being, haunted by a deep feeling of physical and spiritual alienation. Sitor’s poetry represents both the history of his thoughts and the history of Indonesia.
BIOGRAFI INTELEKTUAL PROF.DR. I GDE PARIMARTHA M.A. (1943-2014) Ida Bagus Putu Wiyoga
Humanis Volume 15. No.3. Juni 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (44.445 KB)

Abstract

Prof. Dr. I Gde Parimartha M.A. is a professor of History of Science at the Faculty of Literature and Humanities University of Udayana. Parimartha was born in the village of Tenganan DauhTukad December 31, 1943. Coming from a family background of farmers Parimartha through life simply. Starting from the motivation to move forward he tried to change the fate of the consistent continuing education in the academic field. Successfully completed education up to college level, Parimartha chose to serve and dedicate themselves academically to become a lecturer at the History of Science Program Faculty of Letters Udayana University. Parimartha for the devotion and dedication as a lecturer in the field of History from 1976, In 2003 Parimartha finally confirmed as Professor of the History of Science at the University of Udayana.

Page 1 of 4 | Total Record : 32


Filter by Year

2016 2016


Filter By Issues
All Issue Vol 28 No 2 (2024) Vol 28 No 1 (2024) Vol 27 No 4 (2023) Vol 27 No 3 (2023) Vol 27 No 2 (2023) Vol 27 No 1 (2023) Vol 26 No 4 (2022) Vol 26 No 3 (2022) Vol 26 No 2 (2022) Vol 26 No 1 (2022) Vol 25 No 4 (2021) Vol 25 No 3 (2021) Vol 25 No 2 (2021) Vol 25 No 1 (2021) Vol 24 No 4 (2020) Vol 24 No 3 (2020) Vol 24 No 2 (2020) Vol 24 No 1 (2020) Vol 23 No 4 (2019) Vol 23 No 3 (2019) Vol 23 No 2 (2019) Vol 23 No 1 (2019) Vol 22 No 4 (2018) Vol 22 No 3 (2018) Vol 22 No 2 (2018) Vol 22 No 1 (2018) Vol 21 No 1 (2017) Vol 20 No 1 (2017) Vol 19 No 1 (2017) Vol 18 No 1 (2017) Vol 17 No 3 (2016) Volume 17. No. 2. Nopember 2016 Volume 17. No. 1. Oktober 2016 Volume 16. No. 3. September 2016 Volume 16. No. 2. Agustus 2016 Volume 16. No. 1. Juli 2016 Volume 15. No.3. Juni 2016 Volume 15. No.2. Mei 2016 Volume 15. No.1. April 2016 Volume 14. No.3. Maret 2016 Volume 14. No.2. Pebruari 2016 Volume 14. No.1. Januari 2016 Volume 13. No.3. Desember 2015 Volume 13. No.2. Nopember 2015 Volume 13. No.1. Oktober 2015 Volume 12. No.3. September 2015 Volume 12. No.2. Agustus 2015 Volume 12. No.1. Juli 2015 Volume 11. No3. Juni 2015 Volume 11. No2. Mei 2015 Volume 11. No 1. April 2015 Volume 10. No 3. Maret 2015 Volume 10. No 2. Februari 2015 Volume 10. No 1. Januari 2015 Volume 9. No. 3. Desember 2014 Volume 9. No. 2. November 2014 Volume 9. No. 1. Oktober 2014 Volume 8. No. 3. September 2014 Volume 8. No. 2. Agustus 2014 Volume 8. No. 1. Juli 2014 Volume 7. No. 3. Juni 2014 Volume 7. No. 2. Mei 2014 Volume 7. No. 1. April 2014 Volume 6. No. 3. Maret 2014 Volume 6. No. 2. Februari 2014 Volume 6. No. 1. Januari 2014 Volume 5. No. 3. Desember 2013 Volume 5. No. 2. November 2013 Volume 5. No. 1. Oktober 2013 Volume 4. No. 3. September 2013 Volume 4. No. 2. Agustus 2013 Volume 4. No. 1. Juli 2013 Volume 3. No. 3. Juni 2013 Volume 3. No. 2. Mei 2013 Volume 3. No. 1. April 2013 Volume 2. No. 3. Maret 2013 Volume 2. No. 2. Pebruari 2013 Volume 2. No. 1. Januari 2013 Volume 1. No. 2. Desember 2012 Volume 1. No. 1. November 2012 More Issue