cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
HUMANIS
Published by Universitas Udayana
ISSN : 25285076     EISSN : 2302920X     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
Jurnal online Humanis adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana. Salah satu indikator kualitas perguruan tinggi ialah diukur dari seberapa banyak karya ilmiah yang dihasilkan dan telah dipublikasikan. Penulisan karya ilmiah harus mencerminkan budaya ilmiah seperti mengutamakan kebenaran obyektif, kejujuran, tidak memiliki unsur-unsur kecurangan atau plagiat. Penerbitan e-jurnal Humanis ini juga sesuai dengan kebijakan pimpinan Universitas Udayana (Surat Pembantu Rektor I Nomor 1915/UN14 1/DT/2012 tanggal 30 Mei 2012), yang mewajibkan mempublikasikan karya tulis ilmiah sebagai salah satu syarat kelulusan mahasiswa, yang mulai diberlakukan pada wisuda bulan November 2012.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Volume 2. No. 3. Maret 2013" : 15 Documents clear
INFELICITOUS ILLOCUTIONS IN HOW TO TRAIN YOUR DRAGON Putu Ayu Yunita Yastini
Humanis Volume 2. No. 3. Maret 2013
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.625 KB)

Abstract

Studi deskriptif kualitatif ini membahas tentang ilokusi dalam naskah film yang berjudul How to Train Your Dragon beserta dengan ilokusi yang tidak berterima yangditemukan di dalam naskah tersebut. Studi ini berawal dari pemahaman dasar pragmaticbahwa setiap ujaran memiliki maknanya tersendiri dan dalam menyampaikan ujarandengan baik dan benar prasyarat yang dinamakan “felicity condition” haruslah dipenuhioleh pembicara dan pendengar. Ada kalanya terdapat perbedaan antara “felicitycondition” yang ditentukan dengan kenyataan saat ujaran disampaikan. Perbedaan iniyang umumnya terdapat pada ilokusi ini dapat dianalisasebagai ilokusi yang tidakberterima.  Data yang diperolah dari naskah film tersebut dianalisa dengan teori – teoripragmatic diantaranya, klasifikasi ilokusi oleh Searle (1976), teori konteks situasi olehHymes (1974) dan teori performativ oleh Austin (1962).  Hasil studi menunjukkan bahwa dari lima jenis ilokusi yang diajukan oleh Searle(1976) hanya empat jenis yang ditemukan dalam naskah yakni, “representatives”,“directives”, “commisives”, dan “expressives”, satu jenis lainnya yakni “declarations”tidak ditemukan. Selain itu, semua jenis dari ilokusi yang tidak berterima ditemukandalam naskah film How to Train Your Dragon, yakni “misinvocations”,“Misexecutions”, dan “abuse”.
FIGURATIVE LANGUAGES IN BRONTE’S NOVEL ENTITLED “JANE EYRE” I Wayan Agus Anggariawan
Humanis Volume 2. No. 3. Maret 2013
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (39.336 KB)

Abstract

Di dalam karya sastra atau literature yang salah satunya adalah novel, banyak ditemukan penggunaan bahasa figurative yang diungkapkan dalam jalan ceritanya.Tulisanini mengklasifikasikan jenis jenis bahasa figuratif yang terkandung di dalamnovel karyaCharlotte Bronte berjudul Jane Eyre serta selanjutnya menjelaskan makna dari setiapbahasa figuratif yang terdapat dalam setiap novel tersebut berdasarkan teori yangdiungkapkan oleh Larson dalam buku A Meaning Based of Translation. Berdasarkan hasilpengklasifikasian data tersebut ditemukan terdapat tiga metonimi.Tiga sinekdok, satu idiom,enam hiperbola, tujuh metafora, dan delapan simile.
FENOMENA KREATIF DUA PERUPA BALI DALAM MENGHADAPI MODERNISASI Kajian Proses Cipta Ketut Budiana dan Made Wianta Cerminan Transformasi Kultural Masyarakat Bali Ni Made Purnama Sari
Humanis Volume 2. No. 3. Maret 2013
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.864 KB)

Abstract

In the process of changes in socio-cultural Bali, the presence of modernity is aninevitable thing. Some claim to modernity as a reference, objectives and even the road toprogress,  both  in the  technical and practical ideas.  There  are  also points  out,  theemergence of modernity often offend traditional values of this island, which standardizedthrough a series of conservation efforts.It also emerged in the works of Balinese art,  which has been in contact withmodernity since the entry of outside painting techniques of artists such as Rudolf Bonnet, Walter Spies,  Arie Smith,  and  so  on.  With  reference  to  the process  of creation  andcreativity of two artists of Bali,  Ketut  Budiana and Made Wianta,  this paper aims  toclarify the idea of these Balinese artists in the face of the process of changing the cultureof Bali.Although both artists are trying to explore different visual art, the characteristics of  tradition has remained present in their creativity.  The trend of the creation of two artists, despite the attempt to achieve a universal modernity, but the views, thoughts and style of Balinese painting with full canvas, figurative iconic Bali, as well as the form of typical traditional way is also seen. It is suspected due to the influence of childhood each one  very  closely  with  the  Balinese  cultural  memory,  and  prove  that  even  though modernity tried to change many things in the present life, the basic characteristics of the tradition will not disappear, which actually can be developed into a form of awareness of the importance of maintaining the value locality for the preservation of cultural heritage of Bali.
DIRECT AND INDIRECT ILLOCUTIONARY ACTS FOUND IN “THE ALCHEMIST” NOVEL BY PAULO COELHO Aminanty Puspita Anggraini
Humanis Volume 2. No. 3. Maret 2013
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (37.441 KB)

Abstract

Tindak tutur ilokusi adalah dimensi kedua dari tiga tindak tutur yang dicetuskan oleh Austindalam buku yang berjudul How to do the Things with words. Menurut Austin, tindak ilokusiadalah ujaran yang memiliki makna tertentu dan merupakan pusat dari pengertian tindaktutur itu sendiri. Tindak tutur bisa dibagi menjadi dua bagian, yaitu tindak tutur langsungyang memiliki makna sebenarnya selain itu ada tindak tutur tidak langsung yang maknanyamemiliki makna tersembunyi. Oleh karna itu suatu ujaran bisa dikatakan langsung maupuntidak langsung tergantung dari konteks situasi yang terjadi pada saat itu dan dilakukan olehorang-orang terlibat dalam suatu percakapan. Sumber data yang digunakan dalampenelitian ini adalah dari novel The Alchemist yang ditulis oleh Paulo Coelho. Dalamanalisis ini ada sepuluh percakapan yang diambil dari novel sebagai data yang dianalisis.Lima percakapan sebagai tindak tutur secara langsung dan lima data lainnya sebagai tindaktutur secara tidak langsung. Setelah itu sepuluh data tersebut dianalisis berdasarkan kontekssituasi yang terjadi dalam percakapan.
THE VERBAL AND NON-VERBAL SIGNS OF PUBLIC SERVICE ANNOUNCEMENTS (PSA) SEARCHED ON GOOGLE.COM Agus Waskita Pramanandana
Humanis Volume 2. No. 3. Maret 2013
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (37.747 KB)

Abstract

Google.com merupakan situs terkenal yang menyediakan banyak informasi yangdapat diakses dengan media internet. Setiap iklan layanan masyarakat (ILM) digoogle.com mengandung tanda-tanda verbal dan non-verbal yang memiliki pesandan fungsi. Penelitian ini menggunakan beberapa iklan layanan masyarakat darigoogle.com yang menyampaikan beberapa pesan yang membuat orang lebihsadar tentang kesehatan dan keselamatan di jalan raya. Pesan yang disampaikandalam bentuk pernyataan yang menginformasikan pembaca yang biasanyadinyatakan dengan bentuk kata-kata dan gambar untuk membuatnya lebihmenarik. Sebagian besar dari mereka menggunakan makna konotatif yangmembuat orang lebih tertarik untuk tahu lebih banyak tentang pesan itu.
Language Planning in Tolkien’s the Fellowship of the Rings Fatchur Rozi
Humanis Volume 2. No. 3. Maret 2013
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.19 KB)

Abstract

Paper ini khusus mentelaah language planning yang ada dalam film lord therings serial pertama yang berjudul; The fellowship of the Rings. Tujuannya untukmengetahui strategi apa yang di gunakan dalam film the fellowship of the ring, dan apatujuan language planning dalam film tersebut. Data untuk paper ini diperoleh dari satufilm “Lord of the rings; The fellowship of the Rings,dan juga script dari film tersebut.Metode dan tekhnik pengumpulan datanya. Dengan melihat dan mengerti film, membacaoriginal scrip the fellowship of the rings, mengumpulkan original data yang sesuaidengan pembahasan, dan mengklasifikasikan data berdasarkan tipe bahasa.  Temuan yang diperoleh dari analisis language planning in tolkien’s thefellowship of the rings adalah strategy language planning yangg di gunakan dalam filmini adalah corpus planning strategy. Corpus planning disini menciptakan kata-kata atauekspresi baru dan memodifikasi kata atau ekspresi lama. Dan standarisai bahasa yangmelibatkan penyusunan ejaan,tata bahasa, dan kamus untuk bimbingan penulis danpembicara.Dan temuan keduanya adalah tujuh bahasa baru yang di ciptakan olehTolkien, yaitu Elvish language, Khuzdul, Black Speech, Entish (Old and New Entish),Men and Wizards language. 
SEMIOTIC ANALYSIS OF MEMES IN 9GAG.COM Made Nunik Sayani
Humanis Volume 2. No. 3. Maret 2013
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.551 KB)

Abstract

www.9gag .com merupakan salah satu situs komedi internasional yang mulai terkenal sejak pembuatannya di tahun 2008. Orang – orang di  seluruh dunia dapat mengakses situs ini secara bebas dan mengunggah gambar – gambar lucu ke situs ini. Para pengunggah gambar dan  pembaca  9gag  biasanya  menggunakan  sebuah  tanda  berupa  gambar  kartun  dari bermacam – macam ekspresi wajah manusia yang disebut dengan “meme” yang memiliki fitur – fitur khusus sehingga masing – masing meme memiliki fungsi yang berbeda. Dalam penelitian ini, penanda dan pertanda dari dua buah meme, “Poker Face” meme dan “Okay”meme, dianalisis bersama dengan fungsi mereka ketika digunakan di dalam post atau cerita komik.
ANALISIS STRUKTUR DAN NILAI TEKS SATUA I GANTI TEKEN I LACUR I Putu Ari Darma Minarta
Humanis Volume 2. No. 3. Maret 2013
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.881 KB)

Abstract

Analyse about structure and assess in Text of Satua I Ganti teken I Lacur, to comprehend the structure elements and assess. Basis for theory used in this analysisstructural theory and the theory of assess. Structural theory used the theory of Teeuw that isdominant elements in belleslettres. To analyse the value it used the value theory submitted byYudibrata, value is policy storey;level, kindliness, and usefulness owned by something. Thevalue maybe alighted from a somebody perception of concerning humanity, certifiable, andglory. Method used in this analysis is divided] into three phase that is, ready of data with themethod read the, processing and analyse the data with the analytic descriptive method, andpresentation result of data analysis by using informal method  Result obtained in this analysis is expressing of narrative structure develop;buildingText of Satua I Ganti Teken I Lacur covering: incident, groove the, background, figure andfigure, theme, and commendation. Others analyse this also express the values which isconsisted in the Text of Satua I Ganti Teken I Lacur covering: value karmaphala, socialvalue, and assess esthetics
ILLOCUTIONARY ACTS FOUND IN HARRY POTTER AND THEGOBLET OF FIRE BY JOANNE KATHLEEN ROWLING A. A. Istri Gina Windrahanny W.
Humanis Volume 2. No. 3. Maret 2013
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.261 KB)

Abstract

Bahasa digunakan oleh masyarakat untuk berkomunikasi setiap saat dimana denganberkomunikasi mereka dapat menyampaikan suatu hal baik itu ide, informasi, keinginan,maupun perasaan. Biasanya seseorang memiliki maksud dan tujuan tertentu ketikamenyampaikan atau mengujarkan sesuatu kepada lawan bicara. Sang lawan bicara tentuakan mudah mengerti maksud dari gujaran tersebut jika disampaikan secara gamblangdan jelas, namun seringkali seseorang tidak mengatakan secara langsung maksud dantujuan sebenarnya. Kasus seperti ini disebut dengan illocutionary acts. Makalah ini akanmenjelaskan makna tersembunyi dari illocutionary acts yang terdapat dalam novel HarryPotter and The Goblet of Fire yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesiamenjadi Harry Potter dan Piala Api. Teori yang digunakan untuk menganalisaillocutionary acts yang terdapat di dalam novel tersebut adalah John Searle’s Theory ofIllocutionary Acts yang menyatakan bahwa illocutionary acts terdiri dari 5 bagian, yaituassertives, commissives, directives, declarations dan expressives illocutionary acts.Dalam percakapan sehari-hari terutama percakapan yang terjadi berdasarkan novelHarry Potter tersebut, karakter yang berdialog menggunakan cara yang berbeda untukmenyampaikan maksud dan tujuan tersembunyi mereka, ada yang mengatakan secaralangsung, namun ada juga yang berbelit-belit.
EXPRESSIVE ILLOCUTIONARY ACTS IDENTIFIED IN THE NEWLYMARRIED COUPLE DRAMA SCRIPT Mila Yuniati
Humanis Volume 2. No. 3. Maret 2013
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.229 KB)

Abstract

Setiap ujaran memiliki fungsi tersendiri untuk menunjukkan jenis tertentu dari tindak tutur.Menurut Searle, tindak tutur ialah ujaran yang diucapkan oleh seseorang yang memilikimaksud untuk melakukan tindakan dengan mengujarkan pernyataan tersebut. Salah satutindakan tersebut ialah ekspresif. Ekspesif dapat dikategorikan menjadi enam tipe antaralain ekspresi untuk berterimakasih, memberi selamat, meminta maaf, memberi salam,menginginkan sesuatu dan ekspresi untuk mengkritik atau menyatakan ketidak-setujuanterhadap sesuatu. Karya tulis ini bertujuan untuk membahas enam tipe dari tindak ekspresifyang ditemukan dalam naskah drama berjudul “The Newly-Married Couple” karanganBjornstjerne Bjornson serta membahas bagaimana para pendengar dapat memahami maknaatau arti dari setiap pernyataan yang ada dalam dialog dengan menggunakan teori“Ethnography of Speaking” rumusan dariHymes.

Page 1 of 2 | Total Record : 15


Filter by Year

2013 2013


Filter By Issues
All Issue Vol 28 No 2 (2024) Vol 28 No 1 (2024) Vol 27 No 4 (2023) Vol 27 No 3 (2023) Vol 27 No 2 (2023) Vol 27 No 1 (2023) Vol 26 No 4 (2022) Vol 26 No 3 (2022) Vol 26 No 2 (2022) Vol 26 No 1 (2022) Vol 25 No 4 (2021) Vol 25 No 3 (2021) Vol 25 No 2 (2021) Vol 25 No 1 (2021) Vol 24 No 4 (2020) Vol 24 No 3 (2020) Vol 24 No 2 (2020) Vol 24 No 1 (2020) Vol 23 No 4 (2019) Vol 23 No 3 (2019) Vol 23 No 2 (2019) Vol 23 No 1 (2019) Vol 22 No 4 (2018) Vol 22 No 3 (2018) Vol 22 No 2 (2018) Vol 22 No 1 (2018) Vol 21 No 1 (2017) Vol 20 No 1 (2017) Vol 19 No 1 (2017) Vol 18 No 1 (2017) Vol 17 No 3 (2016) Volume 17. No. 2. Nopember 2016 Volume 17. No. 1. Oktober 2016 Volume 16. No. 3. September 2016 Volume 16. No. 2. Agustus 2016 Volume 16. No. 1. Juli 2016 Volume 15. No.3. Juni 2016 Volume 15. No.2. Mei 2016 Volume 15. No.1. April 2016 Volume 14. No.3. Maret 2016 Volume 14. No.2. Pebruari 2016 Volume 14. No.1. Januari 2016 Volume 13. No.3. Desember 2015 Volume 13. No.2. Nopember 2015 Volume 13. No.1. Oktober 2015 Volume 12. No.3. September 2015 Volume 12. No.2. Agustus 2015 Volume 12. No.1. Juli 2015 Volume 11. No3. Juni 2015 Volume 11. No2. Mei 2015 Volume 11. No 1. April 2015 Volume 10. No 3. Maret 2015 Volume 10. No 2. Februari 2015 Volume 10. No 1. Januari 2015 Volume 9. No. 3. Desember 2014 Volume 9. No. 2. November 2014 Volume 9. No. 1. Oktober 2014 Volume 8. No. 3. September 2014 Volume 8. No. 2. Agustus 2014 Volume 8. No. 1. Juli 2014 Volume 7. No. 3. Juni 2014 Volume 7. No. 2. Mei 2014 Volume 7. No. 1. April 2014 Volume 6. No. 3. Maret 2014 Volume 6. No. 2. Februari 2014 Volume 6. No. 1. Januari 2014 Volume 5. No. 3. Desember 2013 Volume 5. No. 2. November 2013 Volume 5. No. 1. Oktober 2013 Volume 4. No. 3. September 2013 Volume 4. No. 2. Agustus 2013 Volume 4. No. 1. Juli 2013 Volume 3. No. 3. Juni 2013 Volume 3. No. 2. Mei 2013 Volume 3. No. 1. April 2013 Volume 2. No. 3. Maret 2013 Volume 2. No. 2. Pebruari 2013 Volume 2. No. 1. Januari 2013 Volume 1. No. 2. Desember 2012 Volume 1. No. 1. November 2012 More Issue