cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur´an dan Tafsir
ISSN : 25281054     EISSN : 25408461     DOI : -
Core Subject : Religion,
Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Tafsir [2528-1054] is peer-reviewed journal dedicated to publish the scholarly study of Qur’an from many different perspectives. Particular attention is paid to the works dealing with: Qur’anic Studies, Qur’anic sciences, Living Qur'an, Qur’anic Stuides accros different areas in the world (The Middle East, The West, Archipelago and other areas), Methodology of Qur’an and Tafsir studies. publishes twice in the year (June and December) by Qur’anic and Tafsir studies Programme at Ushuluddin Faculty UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 2 (2016)" : 8 Documents clear
Kaidah Kebahasaan dalam Kajian Tafsir Ali Muttakin
Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Tafsir Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Qur’anic and Tafsir studies Programme at Ushuluddin Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.685 KB) | DOI: 10.15575/al-bayan.v1i2.1594

Abstract

Tulisan ini berusaha untuk menunjukkan bahwa Alquran mempunyai keindahan bahasa Arab yang tinggi, serta menunjukan teks sebagai pesan yang perlu ditafsirkan. Sebab itu, perlu dipahami dengan bahasa Arab sebagai bahasa turunnya Alquran, yang menunjukan pesan-pesan ilahiah kepada manusia. Peranan penting bahasa Arab telah dijewantahkan dalam kaidah kebahasaan. Maka dalam kajian tafsir terdapat kaidah kebahasaan yang mempunyai kedudukan tersendiri yang sangat vital. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analisis  untuk menunjukan kedudukan kaidah-kaidah kebahasaan yang digunakan. Sehingga penilitan ini diharapkan mampu menjawab bahwa kaidah bahasa Arab yang telah dicetuskan oleh Ulama terdahulu masih relevan dan masih diperlukan sebagai penunjang memahami Alquran dalam meminimalisir terjadinya kekeliruan. 
FENOMENA NABI DAN KENABIAN DALAM PERSPEKTIF ALQURAN Eni Zulaiha
Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Tafsir Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Qur’anic and Tafsir studies Programme at Ushuluddin Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.544 KB) | DOI: 10.15575/al-bayan.v1i2.1599

Abstract

Bahasan kenabian dalam Islam adalah jantung bagi pemahaman ajaran agama Islam lainnya. Wacana tentang kenabian biasanya menjadi pembahasan pada kajian filsafat.  Padahal wacana ini juga bisa didekati dengan dengan kajian ayat ayat Alquran dan hadis. Jika filsafat kenabian membahas masalah ini dengan sangat kritis dari sisi epistemologisnya, maka dalam Alquran pembahasan tentang kenabian lebih pada persoalan istilah yang digunakan juga misi kenabian yang dibawa oleh masing-masing nabi dan rasul tersebut. Kenabian dalam Alquran menggunakan istilah nabi dan Rasul. Istilah Nabi berkaitan dengan kata naba’ yang maknanya berita, kabar, warta atau cerita. Sedangkan Rasul, secara harfiah berarti pesuruh atau diutus. Kata jamaknya adalah rusul.  Alquran sering pula menyebut para rasul itu dengan istilah al-mursalin, yaitu mereka yang diutus.perdebatan para ulama ada pada seputar pembahasan nabi dan rasul, jumlah mereka dan persamaan atau keunggulan para nabi
MODEL PEMBELAJARAN QIRAAH AL-KUTUB UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA KITAB TAFSIR Eman Sulaeman
Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Tafsir Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Qur’anic and Tafsir studies Programme at Ushuluddin Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.756 KB) | DOI: 10.15575/al-bayan.v1i2.1595

Abstract

Penelitian ini berawal dari beberapa prestasi yang diraih oleh sejumlah santri di pondok pesantren Al-Ihsan dalam ajang  Musabaqoh Qiraah al-Kutub (MQK) baik di tingkat lokal maupun nasional. Dalam perspektif pembelajaran, keberhasilan tersebut tidak dapat terpisahkan dari model pembelajaran yang diterapkan terutama dalam  ketarampilan membaca (mahārat al-Qira'ah). Sebagaimana layaknya penelitian  model, maka yang menjadi fokus kajian penelitian ini terkait dengan komponen-komponen model itu sendiri yaitu mencakup sintak atau pelaksanaan pembelajaran, pola interaksi dalam pembelajaran, bentuk apresiasi serta sumber daya yang dimiliki.Hasil dari penelitian ini yaitu berupa konseppengembangan keterampilan membaca (mahārat al-Qira'ah)khususnya dalam bidang Tafsir berbasis model Qira'ah al-Kutub. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan instrumen data observasi, wawancara dan  studi dokumentasi maka diperoleh hasil penelitian yang menunjukan faktor-faktor penunjang kemampuan santri dalam meraih berbagai juara d ajang Musabaqah Qiraah al-Kutub (MQK) di pondok pesantren Al-Ihsan
PENAFSIRAN ALI AL-SHABUNI TENTANG AYAT-AYAT YANG BERKAITAN DENGAN TEOLOGI Aji Fatahilah; Ahmad Izzan; Erni Isnaeniah
Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Tafsir Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Qur’anic and Tafsir studies Programme at Ushuluddin Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.172 KB) | DOI: 10.15575/al-bayan.v1i2.1600

Abstract

Penelitian ini mengkaji penafsiran  Ali al-Shabuni tentang ru’yatullah dan  sifat-sifat Allah yang dianggap anthrofomorphisme. Tujuan penelitian ini yaitu, untuk mengetahui kecenderungan Ali al-Shabuni dalam menafsirkan ayat-ayat yang berkaitan dengan wacana teologi, terutama tentang ru’yatullah  dan anthrofomorphisme serta perbuatan Tuhan (afal Allah) dan manusia). Metode yang digunakan ialah deskriptif-analitis. Sumber primernya yaitu kitab Shafwah al-Tafâsîr karya Ali al-Shabuni. Penelitian ini menemukan bahwa  ketika Ali al-Shabuni menafsirkan tentang ru’yatullah dalam surat al-Qiyamah [75]: 22-23, ia sepaham dengan teologi ahlu al sunnah yang berpendapat bahwa Tuhan bisa dilihat di akhirat kelak. Dalam menafsirkan surat an-Nisa [4]: 164 tentang Allah berbicara dengan Musa, ia pun cenderung dengan teologi Asy’ari, bahwasannya Allah berbicara dengan Musa secara langsung. Demikian pula ketika menafsirkan masalah anthropomorfhisme dalam surat as-Sajdah [32]: 4, Ali al-Shabuni sepaham dengan teologi Asy’ari. Dalam menafsirkan kata بِيَدَىَّ  pada surat Shaad [38]: 75,  cenderung  berwarna ahlu  al-sunnah karena dalam memahami ayat seperti ini ahlu al-sunnah menggunakan dua metode, yaitu tafwidh dan takwil. Demikian pula ketika memahami perbuatan Tuhan dan manusia yaitu surat al-Saffat [37]: 96, sepaham dengan teologi Asy’ari yang mengatakan bahwa Allah yang menciptakan kalian dan perbuatan kalian. Secara umum, dalam menafsirkan ayat-ayat teologi  cenderung mengikuti teologi ahlussunnah Asy’ariah.
PENDEKATAN TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL DALAM PENAFSIRAN ALQURAN M Solahudin
Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Tafsir Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Qur’anic and Tafsir studies Programme at Ushuluddin Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.523 KB) | DOI: 10.15575/al-bayan.v1i2.1596

Abstract

Pesan-pesan Alquran yang universal seringkali berhadapan dengan realitas kehidupan bermasyarakat yang beragam. Karenanya diperlukan berbagai pendekatan dalam merefleksikan nilai-nilai Alquran agar aktualisasi nilai-nilai Alquran di dalam masyarakat berjalan seiring dengan keuniversalannya. Penelitian ini berusaha mendeskripsikan kinerja pendekatan tekstual dan kontekstual dalam memahami Alquran, sebagai upaya memahami teks dengan konteks yang harmoni dengan kehidupan masyarakat. Dalam pendekatan tekstual, praktik tafsir lebih berorientasi pada teks yang ada dalam dirinya. Sedangkan dalam pendekatan kontekstual melibatkan pemahaman ekstra-teks bukan intra-teks. Pendekatan tekstual biasanya memfokuskan pembahasannya pada kinerja gramatikal, melalui pemahaman  harfiah, sehingga cenderung menggunakan analisis yang bergerak dari refleksi [teks] ke praksis [konteks]. Sedangkan kinerja pendekatan kontekstual berusaha memahami suatu teks dengan cara melacak konteks penggunaannya pada masa ketika teks itu muncul, termasuk situasi dan kondisi di mana ayat Alquran diturunkan, kemudian dipahami secara interdisiplin dengan ilmu-ilmu yang berkembang saat ini
NUANSA FIQHIYAH DALAM ZAHRAH AL-TAFASIR KARYA MUHAMMAD ABU ZAHRAH Syahrullah Syahrullah
Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Tafsir Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Qur’anic and Tafsir studies Programme at Ushuluddin Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.329 KB) | DOI: 10.15575/al-bayan.v1i2.1597

Abstract

Abu Zahrah adalah salah seorang mufasir kontemporer. Tulisan ini bersumber dari karya tafsirnya yang berjudul Zahrah al-Tafasir. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif-analisis, tulisan ini mengurai empat contoh persoalan fiqhiyah yang dibahas dalam karya tafsir tersebut. Simpulan dari tulisan ini adalah bahwa metode yang digunakannya terbilang sederhana dengan tidak banyak mengurai perbedaan pendapat ataupun terjerembab dalam uraian kebahasaan. Meski latar keilmuan penulisnya lebih banyak tentang syariah atau fikih, namun nuansa fiqhiyah tersebut tidak selalu tampak dalam penafsirannya.
KAJIAN HERMENEUTIKA DALAM ‘ULŪM AL-QUR’ĀN Mokhamad Sukron
Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Tafsir Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Qur’anic and Tafsir studies Programme at Ushuluddin Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.807 KB) | DOI: 10.15575/al-bayan.v1i2.1657

Abstract

Tulisan ini berusaha untuk menunjukan bahwa Hermeneutika sebagai tawaran dalam penafsiran Alquran, telah ada dalam ‘Uluūm al-Qur’ān. Hermeneutika merupakan teori hasil dari barat dalam mengungakap teks yang mempunyai makna dan  maksud tertentu. Teoritersebut telah digunakan dalamkajian Bible yang hasilkesimpulannyaialah Bible itutidakasli, lalubagaimanadenganAlquransebagaiobjekkajianHermeneutika yang ditawarkanolehpemikirbarat. Peneiitianinimenggunakanmetode deskriptif-analisis untuk menunjukan kedudukan dan fungsi ‘Ulūmal-Qurān serta Hermeneutika. Sehingga penelitan ini mampu menjawab bagaimana fungsinya ‘Ulūm al-Qur’ān sebagai pokok dalam menafsirkan Alquran. Hasil dari penelitian ini ialah bahwa kajian ‘Ulūm al-Qur’ān dapat membuktikan bahwa Alquran adalah Kalam Allah Swt, yang (lafazh dan maknanya) diturunkan kepada Rasulullah Saw dengan perantara malaikat Jibril yang diriwayatkan secara mutawatir, diawali dengan surat al-Fatihah diakhiri dengan surat al-Nās yang dijamin keasliannya oleh Allah Swt, berbeda dengan Bible ataupun Injil yang telah banyak mengalami tahrif (perubahan secara fundamental),  maka Hermeneutika bukan merupakan tawaran baru, melainkan mengupas kembali dan sadar atas metode salaf dan khalaf  yang merupakan inti dari kajian Hermeneutik tersebut, walaupun di masa itu tidak diistilahkanHermeneutik yang dipakai tetapi tafsir ataupun takwil.
ANALISIS SEMANTIK PADA KATA AHZĀB DAN DERIVASINYA DALAM AL-QURAN Ecep Ismail
Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Tafsir Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Qur’anic and Tafsir studies Programme at Ushuluddin Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.224 KB) | DOI: 10.15575/al-bayan.v1i2.1598

Abstract

Dengan melihat kepentingan terhadap pemaknaan Alquran yang tepat dan sesuai dengan maksud dan tujuan pemberi wahyu agar Alquran dapat dipahami oleh manusia, dalam hal ini pemaknaan yang tepat terhadap kata Ahzāb  dalam Alquran, maka menjadi sangat urgen untuk meneliti secara keseluruhan kata-kata yang berbicara tentang Ahzāb  agar memperoleh makna ahzāb  secara utuh. Metode penelitian ini menggunakan analisis komponen semantik dan analisis kombinasi semantik ahzāb. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep kata ahzāb  dalam Alquran berdasarkan tinjauan semantik. Dalam penelitian ini, kata ahzāb  dianalisis berdasarkan teori semantik, baik dari segi kontekstual maupun makna-maknanya dengan menginventarisir derivasinya dalam Alquran. Kata ahzāb  dalam Alquran diulang sebanyak 17 kali dalam 13 surat dalam berbagai bentuk gramatikalnya. Kata ahzāb  jika dilihat dari penggunaanya dalam Alquran dengan bentuk dan gramatikal yang bervariasi, ini memunculkan makna kata yang berbeda pula, sehingga menyebabkan adanya tendensi makna yang beragam. Diantara makna Ahzāb  dan derivasinya dalam Alquran adalah: Ahzāb dengan pengertian golongan yang ekslusif, ahzāb  dengan pengertian golongan yang bersekutu, ahzāb  dengan pengertian golongan yang berserikat, Ahzāb  dengan pengertian sekutu, ahzāb  dengan pengertian pengikut agama.

Page 1 of 1 | Total Record : 8