cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
BERITA BIOLOGI
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 7 (1983)" : 10 Documents clear
PERANAN BEBERAPA SERANGGA PENGUNJUNG PERBUNGAAN PADA PENYERBUKAN COLOCASIA ESCULENTA VAR. ESCULENTA DAN C. GIGANTEA KRAMADIBRATA, KARTINI; HAMBALI, G.G.
BERITA BIOLOGI Vol 2, No 7 (1983)
Publisher : Research Center for Biology-Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.031 KB) | DOI: 10.14203/beritabiologi.v2i7.1409

Abstract

Jenis talas Colocasia esculenta (L.) Schott di Jawa mempunyai dua varietas botani yaitu C.esculenta var. esculenta yang umumnya tumbuh di dataian rendah dan C. esculenta var. antiquorum (Schott) Hubbard & Rehdei yang tumbuh liar di tepi-tepi sungai lereng pegunungan. Jenis lainnya yaitu C. gigantea (Bl.) Hook. f. (talas padang, sontrang) biasa tumbuh liar di hutan jati dan tawa. Perbungaan talas-talas budidaya jarang dihasilkan sehingga penanaman daii biji tidak lazim dilakukan dan perbanyakan tanaman lebih dikenal dengan anakan. Kaiena itu penelitian yang menyangkut biologi pembungaan dan penyerbukan kedua jenis Colocasia tersebut sampai saat ini sedikit sekali yang telah dilapoikan.
PENGARUH PEMBERIAN TIGA MACAM MAKANAN BUATAN TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN UDANG REGANG MACROBRACHIUM SINTANGENSE WOWOR, DAISY
BERITA BIOLOGI Vol 2, No 7 (1983)
Publisher : Research Center for Biology-Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.882 KB) | DOI: 10.14203/beritabiologi.v2i7.1405

Abstract

Salah satu problem utama dalam pemeliharaan kadang ialah pemenuhan kebutuhan akan makanan tambahan bagi pertambahan laju pertumbuhan iLing 1972, Willis et al 1976, Suharto 1977) yang efisien.Makanan tambahan tersebut dapat berupa cacahan daging, makanan kering atau bentuk-bentuk lainnya. Mulai awal September 1979 sampai dengan pettengahan November 1979 telah diadakan pengamatan terhadap laju pertumbuhan udang regang Macrobrachium sintangense (de Man) yang diakibatkan karena pemberian tiga macam makanan buatan yang dibuat dari bahan makanan yang sederhana.Udang tersebut adalah udang air tawar yang umum dijumpai dan dapat dipelihara di akuarium tanpa banyak mengalami kesukaran dan perlakuan (Sabar, 1979).
DINAMIKA STOK IKAN MUJAIR SAROTHERODON MOSSAMBICUS DI WADUK SELOREJO YANG DIJABARKAN DARI PENDUGAAN KELIMPAHAN STOK DENGAN METODA LESLIE HARTOTO, DEDE IRVING
BERITA BIOLOGI Vol 2, No 7 (1983)
Publisher : Research Center for Biology-Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/beritabiologi.v2i7.1406

Abstract

Waduk Selorejo yang terletak pada lintang 7° 53' LS dan 112° 21' BT dan luasnya 400 hektar, telah selesai dibangun pada tahun 1970.Waduk ini terbentuk karena terbendungnya aliran Kali Konto dan Sungai Kwayangan. Pada tahun 1973 waduk Selorejo secara tidak disengaja telah dimasuki ikan mujair (Sarotherodon mossambicus (Peters). Dominansi ikan mujair yang tertangkap, oleh Suwignyo (1973) dikatakan sebagai pencerminan meningkatnya populasi ikan tersebut.Fihak pengelola Waduk Selorejo telah melakukan penangkapan ikan dengan jaring insang secara berkala pada setiap malam minggu atau malam hari libur.Jenis usaha perikanan yang diusahakan penduduk adalah perikanan pancing.Terdapat juga penggunaan jala dan jaring tetapi jumlahnya tidak banyak karena kegiatan ini dilarang dilakukan di Waduk Selorejo.
KAETOTAKSI LARVA CAPLAK MARGA IXODES (ACARINA: IXODIDAE) KADARSAN, SAMPURNO
BERITA BIOLOGI Vol 2, No 7 (1983)
Publisher : Research Center for Biology-Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/beritabiologi.v2i7.1407

Abstract

Salah satu hambatan perkembangan penelitian ektoparasit ialah susahnya mengenal tingkat-tingkat pradewasa kebanyakan jenis-jenis parasit.Ini terutama disebabkan karena besarnya perbedaan morfologi, bentuk maupun ukuran, cara hidup serta habitat antara tingkat pradewasa dengan yang dewasa. Hal ini terasa makin perlu ditanggulangi apabila berhubungan dengan jenis-jenis penting dalam segi ekonomi ataupun kesehatan. Masalah pengenalan larva caplak suku Ixodidae sedikit banyak telah dapat dipecahkan setelah diperkenalkannya sistim penggunaan kaetotaksi oleh Clifford & Anastos (1960). Dengan sistim ini dimungkinkan untuk mengenal identitas larva meskipun sifatnya tidak menyeluruh hanya sampai tingkat marga saja.
FAUNA MOLUSKA DI SEPANJANG DAERAH ALIRAN SUNGAI WAI SEKAMPUNG, LAMPUNG DJAJASASMITA, MACHFUDZ
BERITA BIOLOGI Vol 2, No 7 (1983)
Publisher : Research Center for Biology-Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/beritabiologi.v2i7.1408

Abstract

Lampung adalah salah satu daerah di Sumatra yang banyak mengalami pembukaan hutan dan pengeringan rawa, yang mengakibatkan menjadi rusaknya habitat dan karenanya berkurangnya lingkungan hidup faunanya. Di antara golongan binatang yang banyak menderita oleh perubahan ini, ialah moluska darat dan air tawar yang akan mengalami penurunan populasi, yang tidak mustahil akan berakhir dengan kepunahan. Untuk mendapatkan data fauna moluska dari daerah Lampung yang telah dan akan dibuka hutannya serta dikeringkan rawanya, maka dalam tahun 1974 - 1975 telah. dilakukan pengumpulan di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Wai Sekampung.
KAETOTAKSI LARVA CAPLAK MARGA IXODES (ACARINA: IXODIDAE) SAMPURNO KADARSAN
BERITA BIOLOGI Vol 2, No 7 (1983)
Publisher : Research Center for Biology-Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/beritabiologi.v2i7.1407

Abstract

Salah satu hambatan perkembangan penelitian ektoparasit ialah susahnya mengenal tingkat-tingkat pradewasa kebanyakan jenis-jenis parasit.Ini terutama disebabkan karena besarnya perbedaan morfologi, bentuk maupun ukuran, cara hidup serta habitat antara tingkat pradewasa dengan yang dewasa. Hal ini terasa makin perlu ditanggulangi apabila berhubungan dengan jenis-jenis penting dalam segi ekonomi ataupun kesehatan. Masalah pengenalan larva caplak suku Ixodidae sedikit banyak telah dapat dipecahkan setelah diperkenalkannya sistim penggunaan kaetotaksi oleh Clifford & Anastos (1960). Dengan sistim ini dimungkinkan untuk mengenal identitas larva meskipun sifatnya tidak menyeluruh hanya sampai tingkat marga saja.
FAUNA MOLUSKA DI SEPANJANG DAERAH ALIRAN SUNGAI WAI SEKAMPUNG, LAMPUNG MACHFUDZ DJAJASASMITA
BERITA BIOLOGI Vol 2, No 7 (1983)
Publisher : Research Center for Biology-Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/beritabiologi.v2i7.1408

Abstract

Lampung adalah salah satu daerah di Sumatra yang banyak mengalami pembukaan hutan dan pengeringan rawa, yang mengakibatkan menjadi rusaknya habitat dan karenanya berkurangnya lingkungan hidup faunanya. Di antara golongan binatang yang banyak menderita oleh perubahan ini, ialah moluska darat dan air tawar yang akan mengalami penurunan populasi, yang tidak mustahil akan berakhir dengan kepunahan. Untuk mendapatkan data fauna moluska dari daerah Lampung yang telah dan akan dibuka hutannya serta dikeringkan rawanya, maka dalam tahun 1974 - 1975 telah. dilakukan pengumpulan di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Wai Sekampung.
PERANAN BEBERAPA SERANGGA PENGUNJUNG PERBUNGAAN PADA PENYERBUKAN COLOCASIA ESCULENTA VAR. ESCULENTA DAN C. GIGANTEA KARTINI KRAMADIBRATA; G.G. HAMBALI
BERITA BIOLOGI Vol 2, No 7 (1983)
Publisher : Research Center for Biology-Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/beritabiologi.v2i7.1409

Abstract

Jenis talas Colocasia esculenta (L.) Schott di Jawa mempunyai dua varietas botani yaitu C.esculenta var. esculenta yang umumnya tumbuh di dataian rendah dan C. esculenta var. antiquorum (Schott) Hubbard & Rehdei yang tumbuh liar di tepi-tepi sungai lereng pegunungan. Jenis lainnya yaitu C. gigantea (Bl.) Hook. f. (talas padang, sontrang) biasa tumbuh liar di hutan jati dan tawa. Perbungaan talas-talas budidaya jarang dihasilkan sehingga penanaman daii biji tidak lazim dilakukan dan perbanyakan tanaman lebih dikenal dengan anakan. Kaiena itu penelitian yang menyangkut biologi pembungaan dan penyerbukan kedua jenis Colocasia tersebut sampai saat ini sedikit sekali yang telah dilapoikan.
PENGARUH PEMBERIAN TIGA MACAM MAKANAN BUATAN TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN UDANG REGANG MACROBRACHIUM SINTANGENSE DAISY WOWOR
BERITA BIOLOGI Vol 2, No 7 (1983)
Publisher : Research Center for Biology-Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/beritabiologi.v2i7.1405

Abstract

Salah satu problem utama dalam pemeliharaan kadang ialah pemenuhan kebutuhan akan makanan tambahan bagi pertambahan laju pertumbuhan iLing 1972, Willis et al 1976, Suharto 1977) yang efisien.Makanan tambahan tersebut dapat berupa cacahan daging, makanan kering atau bentuk-bentuk lainnya. Mulai awal September 1979 sampai dengan pettengahan November 1979 telah diadakan pengamatan terhadap laju pertumbuhan udang regang Macrobrachium sintangense (de Man) yang diakibatkan karena pemberian tiga macam makanan buatan yang dibuat dari bahan makanan yang sederhana.Udang tersebut adalah udang air tawar yang umum dijumpai dan dapat dipelihara di akuarium tanpa banyak mengalami kesukaran dan perlakuan (Sabar, 1979).
DINAMIKA STOK IKAN MUJAIR SAROTHERODON MOSSAMBICUS DI WADUK SELOREJO YANG DIJABARKAN DARI PENDUGAAN KELIMPAHAN STOK DENGAN METODA LESLIE DEDE IRVING HARTOTO
BERITA BIOLOGI Vol 2, No 7 (1983)
Publisher : Research Center for Biology-Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/beritabiologi.v2i7.1406

Abstract

Waduk Selorejo yang terletak pada lintang 7° 53' LS dan 112° 21' BT dan luasnya 400 hektar, telah selesai dibangun pada tahun 1970.Waduk ini terbentuk karena terbendungnya aliran Kali Konto dan Sungai Kwayangan. Pada tahun 1973 waduk Selorejo secara tidak disengaja telah dimasuki ikan mujair (Sarotherodon mossambicus (Peters). Dominansi ikan mujair yang tertangkap, oleh Suwignyo (1973) dikatakan sebagai pencerminan meningkatnya populasi ikan tersebut.Fihak pengelola Waduk Selorejo telah melakukan penangkapan ikan dengan jaring insang secara berkala pada setiap malam minggu atau malam hari libur.Jenis usaha perikanan yang diusahakan penduduk adalah perikanan pancing.Terdapat juga penggunaan jala dan jaring tetapi jumlahnya tidak banyak karena kegiatan ini dilarang dilakukan di Waduk Selorejo.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

1983 1983


Filter By Issues
All Issue Vol 21, No 3 (2022): Berita Biologi Vol 21, No 2 (2022): Berita Biologi Vol 21, No 1 (2022) Vol 21, No 3 (2021): Berita Biologi Vol 20, No 2 (2021): Berita Biologi Vol 20, No 1 (2021) Vol 19, No 3B (2020) Vol 19, No 3A (2020) Vol 19, No 2 (2020) Vol 19, No 1 (2020) Vol 18, No 3 (2019) Vol 18, No 2 (2019) Vol 18, No 1 (2019) Vol 18, No 1 (2019) Vol 17, No 3 (2018) Vol 17, No 3 (2018) Vol 17, No 2 (2018) Vol 17, No 2 (2018) Vol 17, No 1 (2018) Vol 17, No 1 (2018) Vol 16, No 3 (2017) Vol 16, No 3 (2017) Vol 16, No 2 (2017) Vol 16, No 2 (2017) Vol 16, No 1 (2017) Vol 16, No 1 (2017) Vol 15, No 3 (2016) Vol 15, No 3 (2016) Vol 15, No 2 (2016) Vol 15, No 2 (2016) Vol 15, No 1 (2016) Vol 15, No 1 (2016) Vol 14, No 3 (2015) Vol 14, No 3 (2015) Vol 14, No 2 (2015) Vol 14, No 2 (2015) Vol 14, No 1 (2015) Vol 14, No 1 (2015) Vol 13, No 3 (2014) Vol 13, No 3 (2014) Vol 13, No 2 (2014) Vol 13, No 2 (2014) Vol 13, No 1 (2014) Vol 13, No 1 (2014) Vol 12, No 3 (2013) Vol 12, No 3 (2013) Vol 12, No 2 (2013) Vol 12, No 2 (2013) Vol 12, No 1 (2013) Vol 12, No 1 (2013) Vol 11, No 3 (2012) Vol 11, No 3 (2012) Vol 11, No 2 (2012) Vol 11, No 2 (2012) Vol 11, No 1 (2012) Vol 11, No 1 (2012) Vol 10, No 6 (2011) Vol 10, No 6 (2011) Vol 10, No 5 (2011) Vol 10, No 5 (2011) Vol 10, No 4 (2011) Vol 10, No 4 (2011) Vol 10, No 3 (2010) Vol 10, No 3 (2010) Vol 10, No 2 (2010) Vol 10, No 2 (2010) Vol 10, No 1 (2010) Vol 10, No 1 (2010) Vol 9, No 6 (2009) Vol 9, No 6 (2009) Vol 9, No 5 (2009) Vol 9, No 5 (2009) Vol 9, No 4 (2009) Vol 9, No 4 (2009) Vol 9, No 3 (2008) Vol 9, No 3 (2008) Vol 9, No 2 (2008) Vol 9, No 2 (2008) Vol 9, No 1 (2008) Vol 9, No 1 (2008) Vol 8, No 6 (2007) Vol 8, No 6 (2007) Vol 8, No 5 (2007) Vol 8, No 5 (2007) Vol 8, No 4 (2007) Vol 8, No 4(a) (2007) Vol 8, No 4 (2007) Vol 8, No 4(a) (2007) Vol 8, No 3 (2006) Vol 8, No 3 (2006) Vol 8, No 2 (2006) Vol 8, No 2 (2006) Vol 8, No 1 (2006) Vol 8, No 1 (2006) Vol 7, No 6 (2005) Vol 7, No 6 (2005) Vol 7, No 5 (2005) Vol 7, No 5 (2005) Vol 7, No 4 (2005) Vol 7, No 4 (2005) Vol 7, No 1&2 (2004) Vol 7, No 1&2 (2004) Vol 7, No 3 (2004) Vol 7, No 3 (2004) Vol 6, No 6 (2003) Vol 6, No 6 (2003) Vol 6, No 5 (2003) Vol 6, No 5 (2003) Vol 6, No 4 (2003) Vol 6, No 4 (2003) Vol 6, No 3 (2002) Vol 6, No 3 (2002) Vol 6, No 2 (2002) Vol 6, No 2 (2002) Vol 6, No 1 (2002) Vol 6, No 1 (2002) Vol 5, No 6 (2001) Vol 5, No 6 (2001) Vol 5, No 5 (2001) Vol 5, No 5 (2001) Vol 5, No 4 (2001) Vol 5, No 4 (2001) Vol 5, No 3 (2000) Vol 5, No 3 (2000) Vol 5, No 2 (2000) Vol 5, No 2 (2000) Vol 5, No 1 (2000) Vol 5, No 1 (2000) Vol 4, No 5 (1999) Vol 4, No 5 (1999) Vol 4, No 2&3 (1998) Vol 4, No 2&3 (1998) Vol 4, No 4 (1998) Vol 4, No 4 (1998) Vol 4, No 1 (1997) Vol 3, No 9 (1989) Vol 3, No 8 (1988) Vol 3, No 7 (1987): (Supplement) Vol 3, No 7 (1987) Vol 3, No 6 (1986) Vol 3, No 5 (1986) Vol 3, No 4 (1986) Vol 3, No 3 (1985) Vol 3, No 2 (1985) Vol 3, No 1 (1985) Vol 2, No 9&10 (1984) Vol 2, No 9&10 (1984) Vol 2, No 8 (1984): (Supplement) Vol 2, No 8 (1984) Vol 2, No 7 (1983) Vol 2, No 6 (1981) Vol 2, No 5 (1979) Vol 2, No 5 (1979) Vol 2, No 4 (1979) Vol 2, No 3 (1979) Vol 2, No 2 (1977) Vol 2, No 1 (1977) Vol 1, No 4 (1974) Vol 1, No 3 (1971) Vol 1, No 2 (1968) Vol 1, No 1 (1968) More Issue